PEMBERDAYAAN GURU SEKOLAH DASAR NEGERI ARJOSARI KABUPATEN PACITAN Pemberdayaan Guru Sekolah Dasar Negeri Arjosari Kabupaten Pacitan.

PEM BERDAYAAN GURU SEKOLAH DASAR
NEGERI ARJOSARI KABUPATEN PACITAN
ARTIKEL PUBLIKASI ILM IAH

Diajukan kepada:
Program Pascasarjana Universit as M uham m adiyah Surakart a
Untuk M em enuhi Salah Sat u Syarat M emperoleh Gelar
M agist er dalam Ilmu Pendidikan

Oleh:

IM AM KURDI

NIM
: Q.100.110.216
Program Studi : M agister M anajemen Pendidikan
Konsentrasi
: M anajemen Pendidikan

M AGISTER M ANAJEM EN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2013

1

PERSETUJUAN

Pemberdayaan Guru Sekolah Dsar Negeri Arjosari
Kabupaten Pacitan

Disusun oleh:

IM AM KURDI

NIM

: Q.100.110.216

Program St udi : M agist er M anajemen Pendidikan
Konsent rasi


: M anajem en Pendidikan

Telah Diset ujui dan Disyahkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II

Pem bim bing I,

Pembim bing II,

Prof. Dr. Sutama, M .Pd

Drs. Sofyan Anif, M . Si..

2

PEMBERDAYAAN GURU SEKOLAH DASAR NEGERI
ARJOSARI KABUPATEN PACITAN
Imam Kurdi, Sutama, Sofyan Anif
imamkurdibangunsari@gmail.com
Abstract: Elem ent ary School Teacher Empow erment Arjosari Pacit an. Thesis.

Surakart a, M uhammadiyah Universit y of Surakart a, Graduat e Program, 2013. To
realize t hat schools have t he advant age of t he qualit y of educat ion necessary for
t he management of t he principal st rat egies in managing human resources. This
st udy aims t o describe t he procurement t eacher recruitment . Describe t he
format ion and developm ent of t eachers, and describe t he t eacher cont rol SDN
Arjosari. This st udy is a qualit ative, using an et hnographic approach. Place of
execut ion of t he research is on SDN Arjosari Pacitan. W it h sources: Head of
School, t eacher, chairman of t he commit t ee, and the school superint endent . The
collect ion of dat a through observat ion, int erview s and document ation. The
validit y of t he dat a w as t est ed by using t riangulat ion. w hereas for dat a analysis
t echniques using version M illes and Huberman. by means of dat a reduction, dat a
and draw ing conclusions and verificat ion. The result s show ed t hat to meet t he
needs of t eachers and kuant it at i qualit atively as t eacher empow erment has been
done. (1) st at s and implement at ion of t eacher recruit ment . (2) The development
of (professionalism, career and welfare of t eachers), and (3) cont rol of t eachers,
good running order t he expect ed goals.

Keyw ords: Head of School, empow erment , t eacher.
PENDAHULUAN


Guru pada suat u lembaga sekolah, khususnya guru yang berada di SDN
Arjosari

m erupakan salah satu sumber daya m anusia yang sangat fit al dalam

pelaksanaan proses kegiat an pembelajaran. Guru sebagai garda t erdepan
pendidikan harus dibina di baw ah kepemimpinan kepala sekolah profesional.
Aspek

kunci

kepem im pinan

dalam

pendidikan

at au

sekolah


adalah

memberdayakan para guru untuk memberikan m ereka kesempat an secara
maksimum guna mengembangkan belajar sisw anya (Sam ino, 2010: 165).
M emperhat ikan hal ini, maka dapat dim engert i bahw a guru harus lebih berdaya
dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
Terkait dengan mutu ini dapat disikapi oleh kepala sekolah bagaim ana
meningkat kan dan m engelola sumber daya m anusia, kegiat an yang dim aksud

1

adalah pemberdayaan guru. Pem berdayaan guru dilakukan untuk membuat guru
lebih berdaya, kuat , dan dapat m eningkat akan penget ahuan, ket erampilan dan
sikapnya agar efekt if produkt if, sehingga t erw ujud guru profesional. yait u guru
memiliki kualifikasi akademik, kom pet ensi, sertifikasi pendidik , sehat jasmani
dan rohani, sert a m emiliki kem am puan untuk m ew ujudkan t ujuan pendidikan
nasional ( UU No.14, 2005: 16).
M enyadari permasalahan ket erbat asan guru secara kuant it as maupun
kualit as, dan bet apa besar t ugas dan t anggung jaw ab yang harus dilakukan guru

di SDN Arjosari

maka kepala sekolah secara sadar dan berkomit men agar guru

yang dipimpinnya lebih berdaya, kuat dan m ampu m engemban t ugas yang dapat
memberikan pelayanan t erbaik dan menjadi guru untuk kem ajuan sekolah.
Pengelolaan sum ber daya m anusia, m em berdayakan guru yang dilakukan
adalah dengan m enyusun dan melaksanakan perencanaan, m engevaluasi sert a
menindaklanjut i t ent ang pengadaan guru, pem binaan dan pengem bangan guru
yang m eliput i peningkat an profesionalisme, pem binaaan karier, dan pem binaan
kesejaht eraan,

sert a m elakukan pengendalian guru ( M inart i, 2011: 129).

Berdasarkan lat ar belakang permasalahan yang ada di sekolah maka dalam
penelitian mengangkat judul

“ Pem berdayaan Guru Sekolah Dasar Negeri

Arjosari Kabupat en Pacit an”

Tujuan penelit ian ini adalah unt uk m endeskripsikan pem berdayaan guru
ekolah asar negeri Arjosari kabupat en Pacit an dengan

sasaran pem bahasan

permasalahan t ent ang rekrut men, pem binaan dan pengem bangan, sert a
pengendalian guru.
M etode penelitian

Penelit ian ini merupakan jenis penelitian kualit atif. Pelaksanaan penelit ian
dilakukan oleh penelit i secara langsung masuk ke lapangan dan berusaha
mengum pulkan dat a dalam situasi yang sesungguhnya. M oleong (2007:7)
menyat akan penelitian kualit at if lebih menekankan pada aspek proses daripada
sekedar hasil yang diinginkan. Dalam penelitian ini sebagai subjek t elah

2

dit et apkan sejumlah individu partisipan yang ant ara lain kepala sekolah, guru,
ket ua komit e sekolah dan pengaw as sekolah.
Penelit ian


ini

m enggunakan

pendekat an

(et hnographic st udies) m endeskripsikan

et nografi.

Studi

dan m engint erpret asikan

et nografi
budaya,

kelompok sosial at au sistem . M eskipun m akna budaya itu sangat luas, t et api
st udi


et nografi

biasanya

dipusat kan

pada

pola-pola

kegiatan,

bahasa,

kepercayaan, rit ual dan cara-cara hidup (Sukm adinat a, 2006: 62). Inti

dari

et nografi adalah upaya untuk mem perhat ikan makna-m akna t indakan - t indakan

dan kejadian yang menimpa orang lain yang kit a pahami sebagaimana pendapat
Jam es P.Spradley (Am ri M arzali, 2006: 5)
Bentuk akhir hasil penelit ian berupa naratif deskript if yang bersifat
menyeluruh yang m engint erpret asikan seluruh aspek-aspek kegiat an dan
menggam barkan kom pleksit as kegiat an t ersebut . Tem pat pelaksanaan penelitian
ini adalah di SDN Arjosari, Pacit an. Sekolah ini berada di pedesaan dan jarak dari
perkot aan sejauh 10 km arah ut ara dari kot a Pacit an. Penelitian ini dilaksanakan
selam a t iga bulan
Dat a dalam penelitian ini adalah yang berkait an dengan tujuan penelit ian
yang akan dit eliti, yait u pemberdayaan guru

Sekolah Dasar Negeri Arjosari,

kabupat en Pacit an. Sumber dat a dalam penelit ian

m eliputi kat a-kat a dan

t indakan, sumber t ert ulis dan fot o dokum en kegiat an. Narasumber dalam
penelitian ini m eliput i Kepala Sekolah SDN Arjosari, Ket ua komit e sekolah,
Pengaw as TK dan SD Kecamat an Arjosari, dan Guru SDN Arjosari.

Teknik pengum pulan dat a penelit ian didasarkan pada sum bernya m enggu
nakan dat a prim er dan sekunder. Dat a prim er diperoleh melalui pengam at an
langsung di lapangan, sedangkan dat a sekunder diperoleh m elalui dokumen
laporan. Unt uk m endapat kan dat a t eknik pengumpulan dat a yang dilakukan
adalah menggunakan w aw ancara m endalam, observasi, dan dokument asi. Dat a
yang diperoleh it u sangat bernilai dan diperhat ikan sebagai pijakaan dasar untuk
menyusun sim pulan hasil penelitian. Peneliti kualit at if m eyakini bahw a tidak ada

3

dat a yang tidak bernilai untuk diperhat ikan (Sutam a, 2011: 63).
Berdasarkan karakt er penelit ian kualit atif ini maka secara cerm at , t epat ,
rinci dan m enyeluruh penelit i menggali inform asi m engum pulkan dat a secara
langsung dat ang ke lat ar (set t ing) sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Jenis
dat a yang dihim pun m encakup t ranskrip w aw ancara, cat atan lapangan, foto
dokument asi kegiat an, sert a arsip resm i sekolah. Dat a penelit ian diperoleh tidak
sekaligus dalam satu t ahap akan t et api dilakukan melalui beberapa t ahapan.
M enurut M c.M illan dan Sally Schum acher dalam Sut ama (2011: 126)
menyat akan ada lima t ahapan dalam m enghimpun, m engumpulkan dat a yaitu:
Tahap 1, perencanaan penghimpunan dat a, Tahap 2 , Perm ulaan penghimpunan

dat a, Tahapan 3, Himpunan dat a dasar dan reduksi, Tahapan 4 , Penut upan dan
penyajian dat a. Tahapan 5, Penyem purnaan t ahap penghimpunan dat a.
Teknik analisis dat a m anurut Pat t on (M oleong, 2007:280) adalah proses
kat egori urut an dat a, m engorganisasikannya ke dalam suatu pola, kat egori dan
sat uan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu mem berikan
art i yang signifikan t erhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan m encari
hubungan di ant ara dimensi-dim ensi uraian.
Dalam penelit ian ini, t eknik analisis dat a deskript if yang dilakukan adalah
model analisis int erakt if sebagaimana pendapat M oleong (2012: 247) yang
dilakukan melalui empat

komponen yang saling berint eraksi : yaitu 1)

Pengum pulan dat a, yang dilakukan dengan menggunakan observasi dan
w aw ancara m endalam . 2) Reduksi dat a, yait u diart ikan sebagai pem usat an
penyederhanaan, pengabst rakan dan t ransformasi dat a kat a kasar dari cat atan
lapangan. 3) Penyajian dat a, berupa t eks narat if dari cat at an lapangan yang
t elah digolongkan sesuai dengan topik m asalah. 4) Verifikasi dan penarikan
kesim pulan, yait u berusaha mencari m akna dari komponen yang disajikan.
Untuk m enguji keabsahan dat a, peneliti m enggunakan t eknik t riangulasi,
yait u pemeriksaan keabsahan data yang m emanfaat kan sesuatu yang lain di luar
dat a untuk keperluan pengecekan at au sebagai pembanding t erhadap dat a

4

t ersebut . M enurut M oleong (2007:330), t riangulasi adalah t eknik pem eriksaan
keabsahan dat a yang m emanfaat kan sesuat u yang lain. Di luar dat a untuk
keperluan pengecekan at au sebagai pem banding t erhadap dat a it u. Teknik
t riangulasi yang paling banyak digunakan ialah pem eriksaan m elalui sumber
lainnya. Tahap-t ahap dalam pengumpulan dat a dalam suatu penelit ian, yait u
t ahap orient asi, t ahap ekplorasi dan t ahap m emberchek.
Hasil Penelitian dan Pembahasan

Rekrut men guru sebagai upaya untuk mem enuhi kebutuhan guru secara
kuantit atif dan kuailit at if. Jika kondisi guru kurang m aka akan m em pengaruhi
pada proses dan hasil belajar secara optim al. M enurut pendapat

E.M ulyasa

(2002:42) bahwa untuk m em eperoleh hasil belajar yang opt imal, pem belajaran
harus dilaksanakan secara efekt if dan efisien dalam kondisi menyenangkan. Hal
ini dimaknai bahw a pembelajaran yang efekt if dan efisien dapat diperoleh hasil
belajar yang optimal, sedangkan hasil yang optimal dapat t ercapai jika jumlah
guru itu baik secara kuant itas m aupun kualit as t erpenuhi.
Dari hasil penelitian diperoleh dat a keadaan jum lah guru di SDN Arjosari
sejak t ahun 2010 secara

kuant it as kurang. M asalah ini disebabkan karena

adanya guru yang t elah m encapai m asa usia purna t ugas, mut asi dinas karena
promosi jabat an sert a m eninggal dunia. Di samping it u secara kualit as juga masih
kurang sehingga perlunya pem binaan dan pengembangan agar guru lebih
berdaya. M ensikapi kondisi kekurangan t ersebut yang dilakukan kepala sekolah
adalah menginvent arisasi kebutuhan, dan selanjut nya m erencanakan rekrut m en
at au pengadaan t enaga pendidik. Hal ini senada dengan pendapat

M inart i (

2012: 127) bahw a sebelum melakukan perekrut an langkah aw al adalah
invent arisasi ket enagaan. Hal ini dim aknai bahwa dalam mem enuhi kebutuhan
guru upaya yang harus dilakukan sebelumnya oleh kepala sekolah, adalah
menyusun perencanaan perekrut an di lem baga sekolah yang dipimpinnya.
Berdasarkan hasil t emuan dalam perencanaan diperoleh dat a bahwa

5

kepala sekolah m elakukan hal berikut : 1). M enginfent arisasi kebut uhan 2).
M engusulkan

pengadaan

guru

kepada dinas pendidikan,

3).

M em ohon

perset ujuan kepada ket ua komit e sekolah , 4). M engumumkan pendaft aran
secara t erbat as m elalui rapat sekolah. 5). M elaksanakan seleksi secara t erbat as
dan segera mengum um kan hasilnya. Tindakan t ersebut menunjukkan langkah
prakt is dalam perencanaan rekrut m en, sehingga prinsip ket ercapaian kebutuhan
segera dapat t erat asi.

Kebijakan kepala sekolah m enunjukkan bahw a dirinya

sebagai manajer sumber daya dan pemimpin organisasi.
Keadaan t ersebut didukung oleh hasil penelitian Sergiovani(1991) , W at kins
(2005) dalam Jurnal penelitian Afareez Abdul Razak yang menyat akan bahw a
kepala sekolah m em andang dirinya sebagai m anajer sumber daya dan pemimpin
organisasi dan st af. Hal ini dapat dimaknai bahw a ada t indakan yang bijak dari
kepala sekolah ket ika m enyusun perencanaan, secara prinsip kepala sekolah
menempat kan diri sebagai m anajer

sumber daya sehingga dalam mem enuhi

kebutuhan guru dapat di lakukan sesara efekt if dan efisien.
Lebih lanjut pada t ahap pengadaan, kegiat an yang dilaksanakan oleh
kepala sekolah adalah rekrut men. Proses yang dilaksanakan adalah pendaft aran,
seleksi, penem pat an, orient asi dan induksi untuk mendapat kan guru yang sesuai
dengan tujuan yang direncanakan. Hal ini sesuai dengan

pendapat M inarti

(2012: 133) yang m enyat akan untuk m em enuhi kebutuhan t enaga kependidikan
pada suat u lem baga pendidikan , baik jum lah maupun kualit asnya dilakukan
rekrut m en. Hal ini dapat dimaknai bahw a untuk mengat asi kebutuhan guru m aka
langkah yang harus dilakukan adalah pengadaan at au rekrut men sehingga
didapat guru yang berdaya dan profesional sesuai yang diharapkan.
Hasil penelitian dalam pelaksanaan seleksi diperoleh dat a : 1) .Perekrut an
guru t idak dilakukan t es baik lisan maupun tulis, 2). Informasi dan pelaksanaan
rekrut m en guru belum dilaksanakan sesuai dengan prosedur penerimaan guru,
3).

Inform asi

t ent ang penerim aan

kebut uhan

6

guru, disam paikan

belum

menyeluruh, dan hanya bersifat int eren, 4). Penerimaan guru dipersyarat kan
memiliki st andar kualifikasi pendidikan berijazah S 1 PGSD, 5). Penentuan calon
guru yang dit erim a berdasarkan pada hasil seleksi dat a adm inist rasi

dan

mem enuhi persyarat an yang dit entukan, 6) Penerimaan guru tidak t etap
didasarkan pada pelam ar yang lebih aw al m engajukan perm ohnan m enjadi guru,
dan berada at au bert empat t inggal tidak jauh dari sekolah.
Dat a t ersebut m enunjukkan bahw a ada beberapa prinsip dan kebijakan
yang lebih m engarah pada azas kemudahan dan kebijakan. Kegiat an yang t elah
dilakukan m enunjukkan kepala sekolah

SDN Arjosari dalam melaksanakan

program, pelaksanaan seleksi, hingga sampai pada

penempat annya belum

sesuai mekanism e, alasannya segera t erpenuhinya kekurangan guru. Hal ini
dapat dim aknai bahw a kepala sekolah dalam pelaksanaan rekrut men t ersebut
secara

nyat a

belum sepenuhnya melakukan sesuai dengan t ahap-t ahap

rekrut m en. Hal ini disadari bet ul namun dem i pert imbangan biaya t enaga dan hal
lain maka langkan t ersebut dilakukannya.
Langkah yang dilakukan kepala sekolah belum sejalan dengan pendapat
Gruenert (2005) dalam

jurnal

Afareez Abdul Razak (Vol.1 No.3) yang

menyat akan bahwa dalam membangun kepercayaan diri , m em bangun iklim
sekolah berkem bang pada perbaikan sekolah perlu pelaksanaan yang optimal.
Sedangkan yang t erjadi sedikit kurang diperhat ikan . Hal ini dimaknai bahw a
kepala sekolah dalam rekrutm en lebih m em ent ingkan percepat an t erpenuhinya
kebutuhan guru secara kuant it at if dibandingkan kualit at if, namun sem uanya itu
masih dalam bat as kew ajaran.
Pembinaan dan Pengembangan Guru

Hasil penelitian dalam pembinaan dan pengem bangan guru, diperoleh
t em uan

sebagai berikut : 1) Kepala sekolah

m elakukan pem binaan dan

pengem bangan sesuai t ugas dan t anggung jaw abnya. 2).Pem binaan diarahkan

7

unt uk mencapai t ujuan perbaikan m utu pendidikan, yaitu perbaikan m ut u
penget ahuan dan cara kerja para guru, kemajuan ilmu penget ahuan t eknologi,
budaya dan masyarakat . Dari dat a tersebut t ercermin

bahw a kepala sekolah

t elah m elakukan pembinaan t erhadap guru, unt uk m eningkat kan kem am puan
dan kecakapannya.
Hal t ersebut
pembinaan

di at as

dikuat kan oleh

M inart i (2012 :

139)

bahw a

dan pengem bangan t enaga kependidikan it u dilakukan untuk

meningkat kan kem ampuan dan kecerdasan para t enaga kependidikan m enjadi
lebih produkt if.

Hal ini dim aknai bahw a keberhasilan pendidikan dapat

dipengaruhi oleh t enaga pendidik at au guru yang m em iliki kemampuan dalam
menjalankan t ugas, sedangkan kemam puan yang harus dimiliki guru t ersebut
dapat dilakukan melalui pem berdayaan, pem binaan dan pengem bangan.
Secara t eknik dalam pembinaan diperoleh dat a : 1) Kepala sekolah
memberikan kesem pat an kepada guru secara individu at au kelom pok unt uk
meningkat kan kom petensinya. 2) Pem binaan dan pengembangan untuk guru
melalui diklat pra-jabat an (bagi guru Pegaw ai Negeri Sipil) dan pengem bangan
non diklat yang sesuai. 3) M engikut sert akan guru dalam pengem bangan diri
sepert i seminar, w orkshop, dan diklat lainnya yang dilaksanakan oleh dinas. 4)
Upaya pengembangan profesinalisme dan kompet ensi guru dilaksanakan dengan
memberberdayakan

Kelom pok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah. Dari dat a

t ersebut menunjukkan bahwa ada upaya dalam pembinaan yang mengarah pada
perbaikan dan peningkat an kemampuan guru. Hal ini sesuai dengan t eori
penelitian Lanier & Kacil, (1986) dalam Zuzovsky, R., & Libm an,Z. (2003) dimuat
dalam Aust ralian Journal 0f Teacher Educat ions( vol.36 no.4: 2011)

yang

menjelaskan bahwa memberikan inst ruksi at au bim bingan dan dukungan kepada
guru membuat kont ribusi besar menjadi guru kom pet ensi. Hal ini bermakna
bahw a pem binaan dan pengem bangan t erhadap guru mempunyai kont ribusi
besar dan penting untuk m eningkat kan kompet ensi guru sehingga guru lebih

8

berdaya dalam menjalankan t ugas kepresionalannya.
Dat a hasil penelit ian yang t elah dilakukaan

oleh kepala sekolah dalam

pengem bangan m encakup t iga aspek yait u : 1) Peningkat an profesionalism e. 2)
Pembinaan karier. 3) Pembinaan kesejaht eraan. Dari ketiga aspek yang
dikembangkan oleh kepala sekolah t ersebut m enunjukkan bahw a dalam
mengem bangkan guru, m engelola sumber daya m anusia diperlukan upaya
peningkat an keprofesian, karier dan kesejaht eraan. Sedangkan dalam Depdiknas
(2007: 45) dijelaskan bahw a untuk m engem bangkan sumber daya m anusia ada
t iga aspek

yang pent ing dilakukan

kepala sekolah

adalah

peningkat an

profesionalism e, pem binaan karier dan pem binaan kesejaht eraan. Hal t ersebut
dim aknai bahw a ada ket erkait an dan ada hal penting perlu diperhat ikan dalam
pengem bangan guru yaitu t ent ang profesionalisme, karier dan kesejaht eraan.
Dalam peningkat an profesionalisme diperoleh data bahwa : 1) Peningkat an
profesionalism e yang dilakukan t erarah

pada peningkat an

kualifikasi. 2)

M eningkat kan kompet ensi guru m elalui diklat, non diklat , dan pengem bangan
diri. 3) Pem berdayaan Kelompok Kerja Guru . Dari dat a t ersebut m enunjukkan
bahw a peningkat an kualifikasi menjadikan suatu penguat an pent ing karena hal
t ersebut sebagai prasyarat yang harus dimiliki sem ua guru untuk melakukan
pekerjaannya. Hal t ersebut

sesuai dengan jurnal hasil penelit ian M aria

Liakopoulou ( Vol.1 no.21, 2011 ) yang m enyat akan bahw a seorang guru harus
memiliki kualifikasi dan penget ahuan profesional yang diperlukan. Hal ini dapat
dim aknai bahw a guru yang berkualifikasi it u m enjadikan dirinya efekt if dalam
berkarya, sukses m elakukan t ugas pedagogis dan didakt ik sehingga dapat
menjalankan pekerjaan secara profesional sesuai yang diharapkan.
Tent ang keikut sert aan guru dalam diklat fungsional, kepala sekolah t elah
memberikan kesempat an kepada guru yang m endapat kan tugas. Hal ini
dilakukan dengan m emot ivasi dan m em bantu penyiapan sarana bahkan biaya
t ransport asi. Program kegiat an diklat merupakan salah sat u t ujuan untuk

9

meningkat kan penget ahuan, ket erampilan dan
sependapat dengan

pengalam an belajar. Ini

Reid & Barringt on (1999) dalam

jurnal penelit ian Neila

Ramdhani / Procedia( 2012) yang menyat akan bahwa pelat ihan adalah proses
yang direncanakan, untuk mengubah sikap, penget ahuan , ket erampilan, dan
pengalam an belajar untuk m encapai kinerja yang efekt t if dalam berbagai
kegiat an. Hal ini dapat dim aknai bahw a pendidikan dan latihan m erupakan salah
sat u upaya dan w adah unt uk m em berikan pem binaan dalam meningkat kan
penget ahuan ket eram pilan dan sikap untuk mew ujudkan kinerja yang efekt if.
Dalam pengem bangan karir diperoleh

dat a bahw a

kepala sekolah

memfasilit asi guru agar m emiliki prest asi untuk meningkat kan jabat annya, dan
membantu guru dalam

pengusulan

penet apan angka kreditnya. Pem binaan

karier yang t elah dilakukan kepala sekolah t ersebut sangat penting dan perlu
perhat ian. Dengan demikian para guru akan t ermot ivasi lebih akt if dan dirinya
pun m erasa t erbant u dan dihargai ket ika susuat u hak itu mest i diraihnya. Hal ini
sesuai dengan pendapat E.M ulyasa (2002 : 45) bahw a kegiat an pem binaan t idak
hanya m enyangkut aspek kem am puan, t et api juga menyangkut karier pegawai.
Hal ini m engandung m akna bahw a pengembangan karier juga bagian pent ing
dalam m enem pat kan personal guru pada jabat an, prest asi kerja hingga sampai
pada imbalan penghargaan yang semest inya dit erim a.
Sedangkan dari hasil penelit ian pada pem binaan kesejaht eraan diperoleh
dat a bahw a pem berian hak guru sepert i gaji, honorarium, kenaikan pangkat
t epat w akt u dan pemberian penghargaan m at erial non m at erial kepada guru
non pegaw ai negeri masih sangat

rendah. Dari dat a tersebut dapat dipahami

bahw a pem berian hak at as kew ajiban yang dilakukan guru itu kiranya sudah
t epat , tidak ada permasalahan, nam un jika dilihat dari t ingkat kesejaht eraan
sosial ekonomi m asih perlu dan pent ing ditingkat kan. Hal ini senada dengan
pendapat

M oham mad Nadeem

(Vol.2 No. 19 : 2011 bahw a kondisi sosial

ekonomi yang buruk mem pengaruhi kinerja guru. Hal ini dapat dim aknai bahw a

10

st at us ekonom i yang buruk akan

m enurunkan m ot ivasi

dan m em pengaruhi

kinerja guru yang kurang opt imal. Set idaknya dengan kondisi kesejaht eraan yang
kurang, sangat dimungkinkan juga berpengaruh pada pencapaian hasil yang
belum

m aksim al. Hal ini guru m asih

t erbebani bagaimana m em peroleh

kesejaht eraan ini dari sum ber pendapat an yang lain.
Pengendalian Guru

Berdasarkan hasil penelit ian didapat kan dat a bahw a pengendalian yang
dilakukan oleh kepala sekolah adalah : 1) Pengendalian difungsikan sebagai
supervisi at au pengaw asan. 2). Pengendalian berfungsi sebagai evaluasi kinerja.
3). Ada kendala dalam pelaksanaan pengendalian
Pengendalian

difungsikan

sebagai

supervisi

at au

kepengaw asan

dilaksanakan unt uk m em onit or, mengawasi, dan m erencanakan t indak lanjutnya
t erhadap kinerja

guru

dalam ket erlibat annya m enjalankan

program kerja

pendidikan, untuk menjam in bahw a kegiat an t ersebut t erlaksana sesuai dengan
rencana dan tujuan. Hal ini

dapat dipahami

bahw a pengendalian dapat

dilakukan dengan m engaw asi secara langsung maupun t idak langsung t erhadap
program yang disusun dengan pelaksanaan secara nyat a. Sehingga jika t erjadi
permasalahan segera dapat t erat asi dan tindak lanjut nya.
Pengert ian ini sesuai dengan pendapat Nur Zazin (2011: 91) yang
menyat akan

bahw a

unt uk

m enjamin

mutu

perlu

m endokumentasikan

mekanisme evaluasi untuk mengaw asi prest asi individu dan kesuksesan
programnya.

Hal ini dim aknai bahwa untuk m enjamin suatu program dapat

dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, tentu diperlukan adanya
kepengaw asan at au supervisi dari pimpinannya,
Pengendalian berfungsi sebagai evaluasi diperoleh dat a hasil penelitian
bahw a pengendalian dimaksudkan unt uk pem benahan, pengukuran dan koreksi
objekt if. Kem udian tujuannya adalah untuk m enget ahui sam pai dim ana yang

11

t elah direncanakan dapat t ercapai secara m aksim al. M enurut Zazin (2011 : 109)
bahw a dilihat dari tujuannya, pengendalian it u mengandung m akna evaluasi.
Yait u

mengevaluasi kinerja yang dicapai apakah sesuai dengan rencana dan

t ujuan yang t elah dit ent ukan. Hal ini dim aknai bahw a evaluasi m erupakan
bentuk pengendalian untuk perbaikan at au koreksi objekt if

jika terjadi

penyim pangan ant ara rencana dan pelaksanaan yang dit et apkan.
Secara nyat a dan diakui bahw a dalam pelaksanaanya, pengendalian yang
dilakukan di Sekolah Dasar Arjosari ini m asih banyak kendala secara akdem ik
maupun non akadem ik. Sehingga upaya pengendalian ini lebih t epat jika guru
diberikan tanggung jaw ab secara mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat
S.Ruky ( 2006: 18) bahw a proses at au cara pengendalian m andiri it u dilakukan
dengan

merum uskan t anggung jaw ab dan tugas guru, m enyepakat i sasaran

kerja dalam bent uk hasil kerja yang harus dicapai, m elakukan monitoring dan
melakukan koreksi, m em berikan kesem pat an dan bantuan yang diperlukan oleh
anak buah/ guru,

dan m elakukan

penilaian unt uk m em berikan umpan balik

t erhadap guru agar mengetahui kekuat an dan kelem ahan untuk rencana t indak
lanjut dem i prest asi kerja selanjut nya.
Berdasarkan data t emuan hasil penelitian t ersebut, m aka dapat dim aknai
bahw a dalam pengendalian, kepala sekolah SDN Arjosari

kepada guru

t elah

melakukan upaya pengendalian yang m eliputi pemant auan, pengaw asan at au
supervisi dan evaluasi sert a ket eladanan. Tujuannya adalah unt uk m engat ur,
mengendalikan , dan mengaw asi kinerja guru, dengan harapan diperoleh guru
yang disiplin bert anggung jaw ab at as beban t ugas yang embannya secara
mandiri.
Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelit ian dan pem bahasan
t erhadap pem berdayaan guru di SDN Arjosari ini adalah : (1) Rekrut men guru
merupakan suat u upaya mem enuhi kebutuhan guru, secara kuant it at if maupun

12

kualit at if sudah t erlaksana dengan baik m elalui tahap penyusunan perencanaan
dan pelaksanaan rekrut m en. Hal ini dit andai dengan adanya laporan ke dinas
pendidikan, inform asi kepada kom it e sekolah, dan rapat musyaw arah sekolah
dalam hal mem bahas perencanaan kebutuhan guru. Unt uk pelaksanaan
rekrut m en kegiat an yang dilakasanakan belum sesuai dengan ket ent uan, karena
kepala sekolah m engam bil kebijakan dengan pert im bangan efisiensi
efekt ifit as rekut m en. Hal t ersebut dit em ui dalam

dan

pelaksanaan seleksi ada

sebagian kegiat an t elah direncanakan namun belum dilakukan sesuai program.
Pem binaan dan pengembangan t erhadap guru sudah dilakukan oleh kepala
sekolah ini dibukt ikan dengan diikutinya kegiat an diklat dan non diklat oleh guru,
sert a digiat kannya kem bali kegiat an guru melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) .
Sedangkan dalam pengem bangan, w alaupun belum berjalan sebagaim ana yang
pembinaan karier, dan pembinaan kesejaht eraan. (3) Pengendalian guru, t elah
dilakukan oleh kepala sekolah dengan tujuan unt uk m engat ur, mengawasi dan
mengarahkan guru at as beban tugas yang m enjadi t anggung jawabnya sesuai
t ujuan dan sasaran yang t elah dit entukan.
Pengendalian t erhadap guru dim aksudkan juga unt uk

m engevaluasi

kinerja guru, m em perbaiki, pem benahan at au koreksi objekt if jika t erjadi
perbedaan

at au

penyimpangan

ant ara

pelaksanaan

Perangkat pengendalian di sekolah ini diwujudkannya

dan

perencanaan.

t at a t ert ib sekolah,

absensi kerja dinas, dan perat uran bent uk lain yang m engikat dem i sit uasi yang
nyam an dan t ert ib di sekolah. Bent uk pengendalian yang lain ditunjukkan dalam
perilaku sikap disiplin m andiri dari kepala sekolah, yang dibangun

m elalui

perilaku ket eladanan dan sikap bijak kepem im pinannya.
Daftar Pustaka

Afareez Abdul Razak, M ohammad Johdi Salleh. The Role of headmast ers of
Rurol Schools in At t aning High UPSR Achievement , M alaysia ; Teacher
Perspect ives. Int ernat ional Journal of Art s and Comm erce ,Vol.1 No. 3)
Depdiknas. 2007. Panduan Pengelolaan Sekolah Dasar, Dirjen dikdasm en.

13

Depdiknas. 2007. Pemberdayaan Sekolah Dasar,
jem en Sekolah Dasar.

Jakart a: Peningkat an M ana-

Depdiknas. 2009. Dimensi kompet ensi M anajerial , Jakart a: Dirjen PM PTK

Liakoupoulou, M aria.
dalam jurnal int ernasional dengan judul
“ The
Professional Compet ence of Teachers “ , at au Kom pet ensi Profesional
Guru vol 1 (21) 66-67
M inart i, Sri. 2011. M anajemen Sekolah, Jogjakart a: Ar-Ruzz.
M oloeng, Lexy J. 2012. M et odologi Penelit ian Kualit atif: Edisi Revisi, Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Nadeem, M oham m ad.(2011). Teachers Compet sncies and Fact ors Affect ing t he
Performance of Female Teachers in Bahawaipur (shout hern Punjab)
Pakist an. vol 2 No.19 hal. 217-218.
Ramdhani,Neila, Djamaludin Am cok, Yuliardi Sw asono, Peno Suryanto.2012.
Teacher qualit y Improvem ent Program: Empow erm ent t eachers t o
encreasing a qualit y of Indonesia’ education. (Social and Behavioral
Sciences 00 (2012) 000-000
Ruky, Achmad S. 2006. Sist em M anajemen Kinerja ,
Pust aka Ut am a.

Jakart a: PT Gram edia

Samino, 2010. Kepemimpinan Pendidikan, Surakart a: Fairuz M edia
Sut am a. 2012. M etode Penelitian Tindakan, Surakart a: Fairuz M edia.
Undang-Undang Republik IndonesiaI, N0.14 Tahun 2005. Tent ang Guru dan,
Dosen Depdiknas. Jakart a
Zamroni. 2011. Dinamika Peningkat an M utu, Yogyakart a: Gavin Kalam Ut am a.
Zazin, Nur. 2011. Gerakan M enat a M ut u Pendidikan: Teori dan Aplikasi,
Jogjakart a : Ar- Ruzz M edia
Zuzovsky, R., & Libm an, Z., 2003. St andard of t eaching and t eching t est : is this
right w ay t o go? Paper present edat t he European Associat ion of Research
on learning and int ruct ions Converence, Padova, Italy. Aust ralian Journal
of Teacher Educations, Vol.36, April 2011.

14