HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN Hubungan Antara Layanan Informasi Karir Dan Efikasi Diri Dengan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Siswa.
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR
DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STUDI LANJUT SISWA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada
Program Studi Sains Psikologi
Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Sains dalam Ilmu Psikologi
YURAIDA ITA KURNIAWATI
S 300 120 017
PROGRAM MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
i
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR
DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STUDI LANJUT SISWA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Magister Sains Psikologi
Kekhususan Psikologi Pendidikan
Oleh:
YURAIDA ITA KURNIAWATI
S 300 120 017
MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
Halaman Persetujuan
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR DAN
EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
STUDI LANJUT SISWA
Diajukan oleh:
YURAIDA ITA KURNIAWATI
S 300 120 017
Telah Disetujui dan Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh :
Surakarta, 17 Januari 2015
Pembimbing Utama
iii
1
RELATIONSHIP BETWEEN CAREERS INFORMATION SERVICE AND
SELF EFFICACY WITH DECISION MAKING OF ADVANCED STUDY
Yuraida Ita Kurniawati/S 300 120 017
Magister Sains Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
This study aims to determine the relationship between careers information
service and self efficacy with decision making of advanced study. The hypothesis
proposed by researchers is that there is a relationship between careers information
service and self efficacy with decision making of advanced study. This type of
research is a quantitative correlation with the data collection technique using a
scale. The technique used to take the cluster random sampling. The subjects of the
study are the students of the XII grade of Senior High School which amounts 124
students that consist of 43 boys and 81 girls. The research location is in
Sukoharjo city. The data are collected with three scales, careers information
service, self efficacy, and decision making of advanced study. Based on the data
analysis using multiple regression analysis, there is a significant relationship
between careers information service and self efficacy with decision making of
advanced study. Effective contribution of careers information service and self
efficacy for decision making of advanced study is 39,7 %. The result of the
relationship between careers information service and self efficacy is positive to
decision making of advanced study. It means, as better the careers information
service and self efficacy, decision making of advanced study will increase. The
implication of this study in the field of education is decision making of advanced
study can be better by increasing carrers information services and self efficacy.
Keywords: Careers Information Service, Self Efficacy, Decision Making Of
Advanced Study
Tugas ini dirasakan oleh para remaja
PENDAHULUAN
merupakan
SMA dalam mengambil keputusan
masa transisi dari anak-anak menuju
studi lanjut sebelum memilih suatu
dewasa.
pekerjaan. Siswa melakukan proses
Masa
Ada
remaja
beberapa
tugas
perkembangan yang harus dilakukan
penentuan
seorang remaja. Salah satu tugas
alternatif yang berkaitan dengan
perkembangan pada masa remaja
studi lanjut atau pendidikan lanjutan
yang
adalah
yang lebih tinggi yakni perguruan
pemilihan pekerjaan atau karier.
tinggi untuk merencanakan masa
paling
penting
pilihan
dari
berbagai
depan. Para siswa bersaing untuk
2
mendapatkan
perguruan
tinggi
unggulan yang diharapkan nanti
melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi
setelah lulus segera mendapatkan
Dari hasil survei di salah satu
pekerjaan. Persaingan ketat untuk
SMA Negeri di Sukoharjo terhadap
memasuki perguruan tinggi terjadi
154 siswa kelas XII tahun ajaran
dalam berbagai jalur masuk seleksi
2013-2014 sebanyak 7,79% siswa
Perguruan
masih
Tinggi
baik
melalui
bingung
Seleksi Nasional Masuk Perguruan
perguruan
Tinggi
masih
Negeri
(SNMPTN)
undangan
maupun
jalur
Kesulitan
memilih
jurusan
jalur
tertulis.
tinggi,
bingung
dalam
memilih
19,48%
dalam
siswa
memilih
jurusan apa yang akan diambil
serta
setelah lulus dari SMA dan 41,56%
menentukan sekolah atau perguruan
siswa bingung memilih perguruan
tinggi mana yang akan dipilih sering
tinggi dan jurusan.
dialami
siswa
yang
hendak
Tabel 1
Hasil survei siswa tentang pemilihan jurusan dan perguruan tinggi
No
Survei
Jml siswa Persentase
1.
Siswa masih bingung memilih perguruan tinggi
12
7,79
2.
Siswa masih bingung memilih jurusan
30
19,48
3.
Siswa bingung memilih perguruan tinggi dan
64
41,56
jurusan
4.
Siswa sudah tahu perguruan tinggi dan jurusan
48
31,17
yang dipilih
Total
154
100
Kesulitan,
keragu-raguan
dalam
kebingungan,
lain, atau menunda dan menghindar
mengambil
dari tugas mengambil keputusan,
keputusan studi lanjut menjadi salah
yang
satu permasalahan yang dihadapi
pengambilan
siswa.
optimal. Tekanan yang
Lemahnya
pengambilan
dapat
mengakibatkan
keputusannya
tidak
dirasakan
keputusan karir khususnya studi
dapat
mempengaruhi
lanjut dapat menjadikan individu
aspek
kehidupan sehari-hari, cara
menyerahkan
jawab
individu mengambil keputusan akan
pengambilan keputusan pada orang
mempengaruhi caranya mengambil
tanggung
beragam
3
keputusan karir di masa depan (Gati
&
Saka,
a. Pemahaman
terhadap
dunia
2001). Pengambilan
kerja, layanan yang diberikan
keputusan studi lanjut dipengaruhi
kepada siswa sehingga siswa
oleh
mampu memahami jenis-jenis
beberapa
faktor.
Faktor
biososial, faktor vokasional, prestasi
pekerjaan
individu, faktor lingkungan seperti
kerjanya.
informasi karir, kepribadian seperti
b. Penyediaan
dan
lingkungan
informasi
tentang
efikasi diri ( Santrock, 2008). Dalam
perencanaan,
penelitian ini peneliti akan melihat
atau
pengaruh layanan informasi karir dan
menyediakan sarana informasi
efikasi diri dengan pengambilan
kepada
keputusan
siswa.
merencanakan pendidikan setelah
Kurangnya informasi tentang karir
SMA, jurusan yang tepat sesuai
yang dirasakan siswa menjadi salah
dengan karir yang diinginkan dan
satu faktor yang membuat siswa
penyesuaian
bingung dalam membuat keputusan
tuntutan-tuntutan
studi lanjut. Layanan informasi karir
terkandung
adalah salah satu jenis layanan
jabatan.
studi
Bimbingan
lanjut
Konseling
yang
Layanan informasi diberikan
kepada siswa agar siswa dapat
karir
tertentu
yaitu
jabatan
siswa
agar
diri
dalam
mampu
terhadap
yang
karir
atau
c. Penyediaan program studi yang
berorientasi
dilaksanakan di sekolah.
pemilihan
karir.
Layanan
tentang macam-macam jurusan
dan prospek pekerjaannya.
menerima dan memahami informasi
d. Cita-cita masa depan dan harapan
seperti informasi pendidikan dan
keluarga. Layanan tentang cita-
informasi
dapat
cita dan minat terhadap karir
bahan
yang dipilih serta harapan yang
pengambilan
diinginkan keluarga tentang masa
jabatan
yang
digunakan
sebagai
pertimbangan
dan
keputusan
sehari-hari
(Sukardi
2010). Aspek layanan informasi karir
menurut Tohirin (2013) antara lain:
depan anak, pendidikan lanjut
dan karir yang dipilihnya kelak.
Dengan pemberian layanan
informasi karir diharapkan siswa
4
mendapatkan pemahaman tentang
vokasional
studi lanjut dan dunia kerja sehingga
kaitannya dengan eksplorasi karir
dapat dengan mudah mengambil
(Gushue, Clarke & Pantzer 2006).
keputusan studi lanjut setelah SMA.
Bandura (1997) mengatakan bahwa
Pemberian layanan informasi karir
efikasi
dilaksanakan secara klasikal ataupun
terhadap perilaku. Efikasi diri adalah
kelompok di kelas oleh guru BK.
keyakinan
Selain kurangnya informasi yang
mengenai
dirasakan oleh siswa, ditemukan
mengorganisasi dan menyelesaikan
beragam
variabel
terkait
suatu tugas yang diperlukan untuk
dengan
keraguan
mengambil
mencapai hasil tertentu. Bandura
karir,
misalnya
keputusan
yang
tetapi
diri
(1997)
juga
dalam
berpengaruh
seorang
besar
individu
kemampuannya
dalam
menguraikan
proses
perfectsionisme, self consciousness,
psikologis
ketakutan
komitmen,
mempengaruhi fungsi manusia. Proses
kecemasan, serta status identitas
tersebut dapat dijelaskan melalui cara-
moratorium
sedang
cara dibawah ini :
belum
a.
terhadap
(individu
bereksplorasi
dan
efikasi diri
Proses
dalam
kognitif,
dalam
berkomitmen) dan diffusion (individu
melakukan tugas akademiknya,
tidak
individu menetapkan tujuan dan
bereksplorasi
berkomitmen),
dan
pengambilan
sasaran
perilaku
efikasi
diri
individu
dapat
keputusan karir dan tingkat identitas
tindakan
yang
ego, interaksi positif dengan keluarga
mencapai
dan
Fungsi kognitif memungkinkan
keputusan
gaya
tidak
rasional,
teman
sebaya,
pengalaman
sehingga
merumuskan
tepat
tujuan
untuk
tersebut.
dengan teman sebaya dan orang tua
individu
(Guay, Senecal, Gauthier, & Fernet,
kejadian- kejadian
2003).
yang akan berakibat pada masa
Efikasi
berpengaruh
diri
secara
dapat
signifikan
untuk
depan.
memprediksi
sehari-hari
Semakin
kemampuan
efektif
individu
dalam
dalam
berlatih
terhadap pengembangan karir tidak
analisis
hanya kaitannya dengan identitas
mengungkapkan
dan
ide-ide
atau
5
gagasan-gagasan pribadi, maka
mengalami kecemasan karena
akan
tidak
mendukung
individu
dengan tepat untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
b.
Proses
motivasi
timbul
melalui
individu
Proses seleksi, proses seleksi
berkaitan dengan kemampuan
individu
untuk
menyeleksi
pemikiran optimis dari dalam
tingkah laku dan lingkungan
dirinya
untuk
mewujudkan
yang
tujuan
yang
diharapkan.
sehingga
dapat
mencapai
tujuan
yang
Individu berusaha memotivasi
diharapkan.
Ketidakmampuan
diri
individu
dengan
menetapkan
tepat,
dalam
melakukan
keyakinan pada tindakan yang
seleksi tingkah laku membuat
akan dilakukan, merencanakan
individu
tindakan
bingung, dan mudah menyerah
yang
akan
Proses
afeksi,
berkaitan
tidak
percaya
ketika menghadapi
direalisasikan.
c.
mengelola
ancaman tersebut.
d.
motivasi,
mampu
proses
dengan
afeksi
kemampuan
diri,
masalah
atau situasi sulit.
Dalam
proses
membuat
mengatasi emosi yang timbul
keputusan mengenai pilihan karir,
pada diri sendiri untuk mencapai
individu harus mempertimbangkan
tujuan
ketidak pastian akan kemampuannya
yang
diharapkan.
Kepercayaan individu terhadap
terhadap
kemampuannya mempengaruhi
kepastian dan prospek karirnya di
tingkat stres dan depresi yang
masa depan dan identitas diri yang
dialami ketika menghadapi tugas
dicarinya.
yang
ketidakmampuan
sulit
mengancam.
yakin
atau
Individu
dirinya
bersifat
yang
mampu
bidang
yang
Untuk
diminati,
mengatasi
menilai
kecakapannya sendiri, individu harus
memiliki
efikasi
diri.
Individu
mengontrol ancaman tidak akan
dengan efikasi diri yang tinggi dalam
membangkitkan pola pikir yang
keputusan karir akan meningkatkan
mengganggu.
komitmen
Individu
yang
tidak percaya yang dimiliki akan
terhadap
karir
yaitu
terhadap perencanaan karir dan goal
6
setting,
menurunkan
kesulitan
informasi karir dan efikasi diri,
individu dalam membuat keputusan-
adapun
keputusan
meningkatkan
penelitian ini adalah pengambilan
kejelasan dalam memilih jurusan
keputusan studi lanjut. Populasi pada
dalam bidang pendidikan, harapan
penelitian ini adalah siswa kelas XII
terhadap hasil, intensi eksplorasi
SMA Negeri di Sukoharjo tahun
karir dan efikasi diri (Chung 2002,
ajaran 2013-2014 sejumlah 10 kelas,
Wolfe & Betz 2004, Stone 2006).
sedangkan sampel dalam penelitian
karir,
Berdasarkan teori yang telah
variabel
tergantung
dari
ini diambil 4 kelas dengan jumlah
diuraikan di atas, maka hipotesis
124
dalam penelitian ini adalah : Ada
sampel menggunakan cluster random
hubungan antara layanan informasi
sampling yaitu teknik pengambilan
karir
sampel dengan cara menggunakan
dan
efikasi
diri
dengan
siswa.
pengambilan keputusan studi lanjut.
randomisasi
Adapun hipotesis minornya adalah:
bukan
a. Ada
antara
hubungan
layanan
dengan
informasi
positif
karir
pengambilan keputusan
studi lanjut. Artinya makin baik
layanan
informasi
pengambilan
terhadap
terhadap
kelompok
subjek
secara
individual (Arikunto 2010). Teknik
pengambilan
sampel
dalam
penelitian ini dengan cara random
berdasarkan kelas.
maka
Metode pengumpulan data
pengambilan keputusan studi lanjut
dalam penelitian ini adalah survei,
makin baik.
sedangkan instrumen penelitian yang
b. Ada
karir
Teknik
positif
digunakan adalah skala. Ada tiga
dengan
skala yang digunakan yakni skala
pengambilan keputusan studi lanjut.
pengambilan keputusan studi lanjut,
Artinya, makin tinggi efikasi diri
skala layanan informasi karir dan
maka pengambilan keputusan studi
skala efikasi diri yang akan dibuat
lanjut makin baik.
sendiri oleh peneliti. Analisis data
METODE
dilakukan dengan bantuan computer
antara
hubungan
efikasi
Variabel
penelitian
ini
diri
bebas
dalam
adalah
layanan
statistical
packages
for
science (SPSS) versi 17.0.
social
7
17.0 dapat dirangkum hasil analisis
data dalam tabel 2:
HASIL
Berdasarkan
analisis
data
dengan menggunakan SPSS versi
Tabel 2
Rangkuman Hasil Analisis Data.
Analisis
Hasil
Anareg
Sumbangan
efektif
Variabel
Pengambilan
keputusan studi
lanjut dengan
layanan
informasi karir
dan efikasi diri
Nilai
Koefisien R=0,630
(p=0.000;p
DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STUDI LANJUT SISWA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada
Program Studi Sains Psikologi
Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Sains dalam Ilmu Psikologi
YURAIDA ITA KURNIAWATI
S 300 120 017
PROGRAM MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
i
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR
DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STUDI LANJUT SISWA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Magister Sains Psikologi
Kekhususan Psikologi Pendidikan
Oleh:
YURAIDA ITA KURNIAWATI
S 300 120 017
MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
Halaman Persetujuan
HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR DAN
EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
STUDI LANJUT SISWA
Diajukan oleh:
YURAIDA ITA KURNIAWATI
S 300 120 017
Telah Disetujui dan Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh :
Surakarta, 17 Januari 2015
Pembimbing Utama
iii
1
RELATIONSHIP BETWEEN CAREERS INFORMATION SERVICE AND
SELF EFFICACY WITH DECISION MAKING OF ADVANCED STUDY
Yuraida Ita Kurniawati/S 300 120 017
Magister Sains Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
This study aims to determine the relationship between careers information
service and self efficacy with decision making of advanced study. The hypothesis
proposed by researchers is that there is a relationship between careers information
service and self efficacy with decision making of advanced study. This type of
research is a quantitative correlation with the data collection technique using a
scale. The technique used to take the cluster random sampling. The subjects of the
study are the students of the XII grade of Senior High School which amounts 124
students that consist of 43 boys and 81 girls. The research location is in
Sukoharjo city. The data are collected with three scales, careers information
service, self efficacy, and decision making of advanced study. Based on the data
analysis using multiple regression analysis, there is a significant relationship
between careers information service and self efficacy with decision making of
advanced study. Effective contribution of careers information service and self
efficacy for decision making of advanced study is 39,7 %. The result of the
relationship between careers information service and self efficacy is positive to
decision making of advanced study. It means, as better the careers information
service and self efficacy, decision making of advanced study will increase. The
implication of this study in the field of education is decision making of advanced
study can be better by increasing carrers information services and self efficacy.
Keywords: Careers Information Service, Self Efficacy, Decision Making Of
Advanced Study
Tugas ini dirasakan oleh para remaja
PENDAHULUAN
merupakan
SMA dalam mengambil keputusan
masa transisi dari anak-anak menuju
studi lanjut sebelum memilih suatu
dewasa.
pekerjaan. Siswa melakukan proses
Masa
Ada
remaja
beberapa
tugas
perkembangan yang harus dilakukan
penentuan
seorang remaja. Salah satu tugas
alternatif yang berkaitan dengan
perkembangan pada masa remaja
studi lanjut atau pendidikan lanjutan
yang
adalah
yang lebih tinggi yakni perguruan
pemilihan pekerjaan atau karier.
tinggi untuk merencanakan masa
paling
penting
pilihan
dari
berbagai
depan. Para siswa bersaing untuk
2
mendapatkan
perguruan
tinggi
unggulan yang diharapkan nanti
melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi
setelah lulus segera mendapatkan
Dari hasil survei di salah satu
pekerjaan. Persaingan ketat untuk
SMA Negeri di Sukoharjo terhadap
memasuki perguruan tinggi terjadi
154 siswa kelas XII tahun ajaran
dalam berbagai jalur masuk seleksi
2013-2014 sebanyak 7,79% siswa
Perguruan
masih
Tinggi
baik
melalui
bingung
Seleksi Nasional Masuk Perguruan
perguruan
Tinggi
masih
Negeri
(SNMPTN)
undangan
maupun
jalur
Kesulitan
memilih
jurusan
jalur
tertulis.
tinggi,
bingung
dalam
memilih
19,48%
dalam
siswa
memilih
jurusan apa yang akan diambil
serta
setelah lulus dari SMA dan 41,56%
menentukan sekolah atau perguruan
siswa bingung memilih perguruan
tinggi mana yang akan dipilih sering
tinggi dan jurusan.
dialami
siswa
yang
hendak
Tabel 1
Hasil survei siswa tentang pemilihan jurusan dan perguruan tinggi
No
Survei
Jml siswa Persentase
1.
Siswa masih bingung memilih perguruan tinggi
12
7,79
2.
Siswa masih bingung memilih jurusan
30
19,48
3.
Siswa bingung memilih perguruan tinggi dan
64
41,56
jurusan
4.
Siswa sudah tahu perguruan tinggi dan jurusan
48
31,17
yang dipilih
Total
154
100
Kesulitan,
keragu-raguan
dalam
kebingungan,
lain, atau menunda dan menghindar
mengambil
dari tugas mengambil keputusan,
keputusan studi lanjut menjadi salah
yang
satu permasalahan yang dihadapi
pengambilan
siswa.
optimal. Tekanan yang
Lemahnya
pengambilan
dapat
mengakibatkan
keputusannya
tidak
dirasakan
keputusan karir khususnya studi
dapat
mempengaruhi
lanjut dapat menjadikan individu
aspek
kehidupan sehari-hari, cara
menyerahkan
jawab
individu mengambil keputusan akan
pengambilan keputusan pada orang
mempengaruhi caranya mengambil
tanggung
beragam
3
keputusan karir di masa depan (Gati
&
Saka,
a. Pemahaman
terhadap
dunia
2001). Pengambilan
kerja, layanan yang diberikan
keputusan studi lanjut dipengaruhi
kepada siswa sehingga siswa
oleh
mampu memahami jenis-jenis
beberapa
faktor.
Faktor
biososial, faktor vokasional, prestasi
pekerjaan
individu, faktor lingkungan seperti
kerjanya.
informasi karir, kepribadian seperti
b. Penyediaan
dan
lingkungan
informasi
tentang
efikasi diri ( Santrock, 2008). Dalam
perencanaan,
penelitian ini peneliti akan melihat
atau
pengaruh layanan informasi karir dan
menyediakan sarana informasi
efikasi diri dengan pengambilan
kepada
keputusan
siswa.
merencanakan pendidikan setelah
Kurangnya informasi tentang karir
SMA, jurusan yang tepat sesuai
yang dirasakan siswa menjadi salah
dengan karir yang diinginkan dan
satu faktor yang membuat siswa
penyesuaian
bingung dalam membuat keputusan
tuntutan-tuntutan
studi lanjut. Layanan informasi karir
terkandung
adalah salah satu jenis layanan
jabatan.
studi
Bimbingan
lanjut
Konseling
yang
Layanan informasi diberikan
kepada siswa agar siswa dapat
karir
tertentu
yaitu
jabatan
siswa
agar
diri
dalam
mampu
terhadap
yang
karir
atau
c. Penyediaan program studi yang
berorientasi
dilaksanakan di sekolah.
pemilihan
karir.
Layanan
tentang macam-macam jurusan
dan prospek pekerjaannya.
menerima dan memahami informasi
d. Cita-cita masa depan dan harapan
seperti informasi pendidikan dan
keluarga. Layanan tentang cita-
informasi
dapat
cita dan minat terhadap karir
bahan
yang dipilih serta harapan yang
pengambilan
diinginkan keluarga tentang masa
jabatan
yang
digunakan
sebagai
pertimbangan
dan
keputusan
sehari-hari
(Sukardi
2010). Aspek layanan informasi karir
menurut Tohirin (2013) antara lain:
depan anak, pendidikan lanjut
dan karir yang dipilihnya kelak.
Dengan pemberian layanan
informasi karir diharapkan siswa
4
mendapatkan pemahaman tentang
vokasional
studi lanjut dan dunia kerja sehingga
kaitannya dengan eksplorasi karir
dapat dengan mudah mengambil
(Gushue, Clarke & Pantzer 2006).
keputusan studi lanjut setelah SMA.
Bandura (1997) mengatakan bahwa
Pemberian layanan informasi karir
efikasi
dilaksanakan secara klasikal ataupun
terhadap perilaku. Efikasi diri adalah
kelompok di kelas oleh guru BK.
keyakinan
Selain kurangnya informasi yang
mengenai
dirasakan oleh siswa, ditemukan
mengorganisasi dan menyelesaikan
beragam
variabel
terkait
suatu tugas yang diperlukan untuk
dengan
keraguan
mengambil
mencapai hasil tertentu. Bandura
karir,
misalnya
keputusan
yang
tetapi
diri
(1997)
juga
dalam
berpengaruh
seorang
besar
individu
kemampuannya
dalam
menguraikan
proses
perfectsionisme, self consciousness,
psikologis
ketakutan
komitmen,
mempengaruhi fungsi manusia. Proses
kecemasan, serta status identitas
tersebut dapat dijelaskan melalui cara-
moratorium
sedang
cara dibawah ini :
belum
a.
terhadap
(individu
bereksplorasi
dan
efikasi diri
Proses
dalam
kognitif,
dalam
berkomitmen) dan diffusion (individu
melakukan tugas akademiknya,
tidak
individu menetapkan tujuan dan
bereksplorasi
berkomitmen),
dan
pengambilan
sasaran
perilaku
efikasi
diri
individu
dapat
keputusan karir dan tingkat identitas
tindakan
yang
ego, interaksi positif dengan keluarga
mencapai
dan
Fungsi kognitif memungkinkan
keputusan
gaya
tidak
rasional,
teman
sebaya,
pengalaman
sehingga
merumuskan
tepat
tujuan
untuk
tersebut.
dengan teman sebaya dan orang tua
individu
(Guay, Senecal, Gauthier, & Fernet,
kejadian- kejadian
2003).
yang akan berakibat pada masa
Efikasi
berpengaruh
diri
secara
dapat
signifikan
untuk
depan.
memprediksi
sehari-hari
Semakin
kemampuan
efektif
individu
dalam
dalam
berlatih
terhadap pengembangan karir tidak
analisis
hanya kaitannya dengan identitas
mengungkapkan
dan
ide-ide
atau
5
gagasan-gagasan pribadi, maka
mengalami kecemasan karena
akan
tidak
mendukung
individu
dengan tepat untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
b.
Proses
motivasi
timbul
melalui
individu
Proses seleksi, proses seleksi
berkaitan dengan kemampuan
individu
untuk
menyeleksi
pemikiran optimis dari dalam
tingkah laku dan lingkungan
dirinya
untuk
mewujudkan
yang
tujuan
yang
diharapkan.
sehingga
dapat
mencapai
tujuan
yang
Individu berusaha memotivasi
diharapkan.
Ketidakmampuan
diri
individu
dengan
menetapkan
tepat,
dalam
melakukan
keyakinan pada tindakan yang
seleksi tingkah laku membuat
akan dilakukan, merencanakan
individu
tindakan
bingung, dan mudah menyerah
yang
akan
Proses
afeksi,
berkaitan
tidak
percaya
ketika menghadapi
direalisasikan.
c.
mengelola
ancaman tersebut.
d.
motivasi,
mampu
proses
dengan
afeksi
kemampuan
diri,
masalah
atau situasi sulit.
Dalam
proses
membuat
mengatasi emosi yang timbul
keputusan mengenai pilihan karir,
pada diri sendiri untuk mencapai
individu harus mempertimbangkan
tujuan
ketidak pastian akan kemampuannya
yang
diharapkan.
Kepercayaan individu terhadap
terhadap
kemampuannya mempengaruhi
kepastian dan prospek karirnya di
tingkat stres dan depresi yang
masa depan dan identitas diri yang
dialami ketika menghadapi tugas
dicarinya.
yang
ketidakmampuan
sulit
mengancam.
yakin
atau
Individu
dirinya
bersifat
yang
mampu
bidang
yang
Untuk
diminati,
mengatasi
menilai
kecakapannya sendiri, individu harus
memiliki
efikasi
diri.
Individu
mengontrol ancaman tidak akan
dengan efikasi diri yang tinggi dalam
membangkitkan pola pikir yang
keputusan karir akan meningkatkan
mengganggu.
komitmen
Individu
yang
tidak percaya yang dimiliki akan
terhadap
karir
yaitu
terhadap perencanaan karir dan goal
6
setting,
menurunkan
kesulitan
informasi karir dan efikasi diri,
individu dalam membuat keputusan-
adapun
keputusan
meningkatkan
penelitian ini adalah pengambilan
kejelasan dalam memilih jurusan
keputusan studi lanjut. Populasi pada
dalam bidang pendidikan, harapan
penelitian ini adalah siswa kelas XII
terhadap hasil, intensi eksplorasi
SMA Negeri di Sukoharjo tahun
karir dan efikasi diri (Chung 2002,
ajaran 2013-2014 sejumlah 10 kelas,
Wolfe & Betz 2004, Stone 2006).
sedangkan sampel dalam penelitian
karir,
Berdasarkan teori yang telah
variabel
tergantung
dari
ini diambil 4 kelas dengan jumlah
diuraikan di atas, maka hipotesis
124
dalam penelitian ini adalah : Ada
sampel menggunakan cluster random
hubungan antara layanan informasi
sampling yaitu teknik pengambilan
karir
sampel dengan cara menggunakan
dan
efikasi
diri
dengan
siswa.
pengambilan keputusan studi lanjut.
randomisasi
Adapun hipotesis minornya adalah:
bukan
a. Ada
antara
hubungan
layanan
dengan
informasi
positif
karir
pengambilan keputusan
studi lanjut. Artinya makin baik
layanan
informasi
pengambilan
terhadap
terhadap
kelompok
subjek
secara
individual (Arikunto 2010). Teknik
pengambilan
sampel
dalam
penelitian ini dengan cara random
berdasarkan kelas.
maka
Metode pengumpulan data
pengambilan keputusan studi lanjut
dalam penelitian ini adalah survei,
makin baik.
sedangkan instrumen penelitian yang
b. Ada
karir
Teknik
positif
digunakan adalah skala. Ada tiga
dengan
skala yang digunakan yakni skala
pengambilan keputusan studi lanjut.
pengambilan keputusan studi lanjut,
Artinya, makin tinggi efikasi diri
skala layanan informasi karir dan
maka pengambilan keputusan studi
skala efikasi diri yang akan dibuat
lanjut makin baik.
sendiri oleh peneliti. Analisis data
METODE
dilakukan dengan bantuan computer
antara
hubungan
efikasi
Variabel
penelitian
ini
diri
bebas
dalam
adalah
layanan
statistical
packages
for
science (SPSS) versi 17.0.
social
7
17.0 dapat dirangkum hasil analisis
data dalam tabel 2:
HASIL
Berdasarkan
analisis
data
dengan menggunakan SPSS versi
Tabel 2
Rangkuman Hasil Analisis Data.
Analisis
Hasil
Anareg
Sumbangan
efektif
Variabel
Pengambilan
keputusan studi
lanjut dengan
layanan
informasi karir
dan efikasi diri
Nilai
Koefisien R=0,630
(p=0.000;p