HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN Hubungan Antara Layanan Informasi Karir Dan Efikasi Diri Dengan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Siswa.

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR
DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STUDI LANJUT SISWA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada
Program Studi Sains Psikologi
Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Sains dalam Ilmu Psikologi

YURAIDA ITA KURNIAWATI
S 300 120 017

PROGRAM MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
i

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR

DAN EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN STUDI LANJUT SISWA

NASKAH PUBLIKASI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Magister Sains Psikologi
Kekhususan Psikologi Pendidikan

Oleh:
YURAIDA ITA KURNIAWATI
S 300 120 017

MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii

Halaman Persetujuan

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR DAN

EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
STUDI LANJUT SISWA

Diajukan oleh:
YURAIDA ITA KURNIAWATI
S 300 120 017

Telah Disetujui dan Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh :

Surakarta, 17 Januari 2015
Pembimbing Utama

iii

1

RELATIONSHIP BETWEEN CAREERS INFORMATION SERVICE AND
SELF EFFICACY WITH DECISION MAKING OF ADVANCED STUDY
Yuraida Ita Kurniawati/S 300 120 017

Magister Sains Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
This study aims to determine the relationship between careers information
service and self efficacy with decision making of advanced study. The hypothesis
proposed by researchers is that there is a relationship between careers information
service and self efficacy with decision making of advanced study. This type of
research is a quantitative correlation with the data collection technique using a
scale. The technique used to take the cluster random sampling. The subjects of the
study are the students of the XII grade of Senior High School which amounts 124
students that consist of 43 boys and 81 girls. The research location is in
Sukoharjo city. The data are collected with three scales, careers information
service, self efficacy, and decision making of advanced study. Based on the data
analysis using multiple regression analysis, there is a significant relationship
between careers information service and self efficacy with decision making of
advanced study. Effective contribution of careers information service and self
efficacy for decision making of advanced study is 39,7 %. The result of the
relationship between careers information service and self efficacy is positive to
decision making of advanced study. It means, as better the careers information
service and self efficacy, decision making of advanced study will increase. The
implication of this study in the field of education is decision making of advanced
study can be better by increasing carrers information services and self efficacy.


Keywords: Careers Information Service, Self Efficacy, Decision Making Of
Advanced Study

Tugas ini dirasakan oleh para remaja

PENDAHULUAN
merupakan

SMA dalam mengambil keputusan

masa transisi dari anak-anak menuju

studi lanjut sebelum memilih suatu

dewasa.

pekerjaan. Siswa melakukan proses

Masa


Ada

remaja

beberapa

tugas

perkembangan yang harus dilakukan

penentuan

seorang remaja. Salah satu tugas

alternatif yang berkaitan dengan

perkembangan pada masa remaja

studi lanjut atau pendidikan lanjutan


yang

adalah

yang lebih tinggi yakni perguruan

pemilihan pekerjaan atau karier.

tinggi untuk merencanakan masa

paling

penting

pilihan

dari

berbagai


depan. Para siswa bersaing untuk

2

mendapatkan

perguruan

tinggi

unggulan yang diharapkan nanti

melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi

setelah lulus segera mendapatkan

Dari hasil survei di salah satu


pekerjaan. Persaingan ketat untuk

SMA Negeri di Sukoharjo terhadap

memasuki perguruan tinggi terjadi

154 siswa kelas XII tahun ajaran

dalam berbagai jalur masuk seleksi

2013-2014 sebanyak 7,79% siswa

Perguruan

masih

Tinggi

baik


melalui

bingung

Seleksi Nasional Masuk Perguruan

perguruan

Tinggi

masih

Negeri

(SNMPTN)

undangan

maupun


jalur

Kesulitan

memilih

jurusan

jalur

tertulis.

tinggi,

bingung

dalam

memilih


19,48%
dalam

siswa

memilih

jurusan apa yang akan diambil

serta

setelah lulus dari SMA dan 41,56%

menentukan sekolah atau perguruan

siswa bingung memilih perguruan

tinggi mana yang akan dipilih sering

tinggi dan jurusan.

dialami

siswa

yang

hendak

Tabel 1
Hasil survei siswa tentang pemilihan jurusan dan perguruan tinggi
No
Survei
Jml siswa Persentase
1.
Siswa masih bingung memilih perguruan tinggi
12
7,79
2.
Siswa masih bingung memilih jurusan
30
19,48
3.
Siswa bingung memilih perguruan tinggi dan
64
41,56
jurusan
4.
Siswa sudah tahu perguruan tinggi dan jurusan
48
31,17
yang dipilih
Total
154
100
Kesulitan,
keragu-raguan

dalam

kebingungan,

lain, atau menunda dan menghindar

mengambil

dari tugas mengambil keputusan,

keputusan studi lanjut menjadi salah

yang

satu permasalahan yang dihadapi

pengambilan

siswa.

optimal. Tekanan yang

Lemahnya

pengambilan

dapat

mengakibatkan

keputusannya

tidak

dirasakan

keputusan karir khususnya studi

dapat

mempengaruhi

lanjut dapat menjadikan individu

aspek

kehidupan sehari-hari, cara

menyerahkan

jawab

individu mengambil keputusan akan

pengambilan keputusan pada orang

mempengaruhi caranya mengambil

tanggung

beragam

3

keputusan karir di masa depan (Gati
&

Saka,

a. Pemahaman

terhadap

dunia

2001). Pengambilan

kerja, layanan yang diberikan

keputusan studi lanjut dipengaruhi

kepada siswa sehingga siswa

oleh

mampu memahami jenis-jenis

beberapa

faktor.

Faktor

biososial, faktor vokasional, prestasi

pekerjaan

individu, faktor lingkungan seperti

kerjanya.

informasi karir, kepribadian seperti

b. Penyediaan

dan

lingkungan

informasi

tentang

efikasi diri ( Santrock, 2008). Dalam

perencanaan,

penelitian ini peneliti akan melihat

atau

pengaruh layanan informasi karir dan

menyediakan sarana informasi

efikasi diri dengan pengambilan

kepada

keputusan

siswa.

merencanakan pendidikan setelah

Kurangnya informasi tentang karir

SMA, jurusan yang tepat sesuai

yang dirasakan siswa menjadi salah

dengan karir yang diinginkan dan

satu faktor yang membuat siswa

penyesuaian

bingung dalam membuat keputusan

tuntutan-tuntutan

studi lanjut. Layanan informasi karir

terkandung

adalah salah satu jenis layanan

jabatan.

studi

Bimbingan

lanjut

Konseling

yang

Layanan informasi diberikan
kepada siswa agar siswa dapat

karir

tertentu

yaitu

jabatan

siswa

agar

diri

dalam

mampu

terhadap
yang
karir

atau

c. Penyediaan program studi yang
berorientasi

dilaksanakan di sekolah.

pemilihan

karir.

Layanan

tentang macam-macam jurusan
dan prospek pekerjaannya.

menerima dan memahami informasi

d. Cita-cita masa depan dan harapan

seperti informasi pendidikan dan

keluarga. Layanan tentang cita-

informasi

dapat

cita dan minat terhadap karir

bahan

yang dipilih serta harapan yang

pengambilan

diinginkan keluarga tentang masa

jabatan

yang

digunakan

sebagai

pertimbangan

dan

keputusan

sehari-hari

(Sukardi

2010). Aspek layanan informasi karir
menurut Tohirin (2013) antara lain:

depan anak, pendidikan lanjut
dan karir yang dipilihnya kelak.
Dengan pemberian layanan
informasi karir diharapkan siswa

4

mendapatkan pemahaman tentang

vokasional

studi lanjut dan dunia kerja sehingga

kaitannya dengan eksplorasi karir

dapat dengan mudah mengambil

(Gushue, Clarke & Pantzer 2006).

keputusan studi lanjut setelah SMA.

Bandura (1997) mengatakan bahwa

Pemberian layanan informasi karir

efikasi

dilaksanakan secara klasikal ataupun

terhadap perilaku. Efikasi diri adalah

kelompok di kelas oleh guru BK.

keyakinan

Selain kurangnya informasi yang

mengenai

dirasakan oleh siswa, ditemukan

mengorganisasi dan menyelesaikan

beragam

variabel

terkait

suatu tugas yang diperlukan untuk

dengan

keraguan

mengambil

mencapai hasil tertentu. Bandura

karir,

misalnya

keputusan

yang

tetapi

diri

(1997)

juga

dalam

berpengaruh

seorang

besar

individu

kemampuannya

dalam

menguraikan

proses

perfectsionisme, self consciousness,

psikologis

ketakutan

komitmen,

mempengaruhi fungsi manusia. Proses

kecemasan, serta status identitas

tersebut dapat dijelaskan melalui cara-

moratorium

sedang

cara dibawah ini :

belum

a.

terhadap

(individu

bereksplorasi

dan

efikasi diri

Proses

dalam

kognitif,

dalam

berkomitmen) dan diffusion (individu

melakukan tugas akademiknya,

tidak

individu menetapkan tujuan dan

bereksplorasi

berkomitmen),

dan

pengambilan

sasaran

perilaku

efikasi

diri

individu

dapat

keputusan karir dan tingkat identitas

tindakan

yang

ego, interaksi positif dengan keluarga

mencapai

dan

Fungsi kognitif memungkinkan

keputusan

gaya

tidak

rasional,

teman

sebaya,

pengalaman

sehingga
merumuskan

tepat

tujuan

untuk
tersebut.

dengan teman sebaya dan orang tua

individu

(Guay, Senecal, Gauthier, & Fernet,

kejadian- kejadian

2003).

yang akan berakibat pada masa
Efikasi

berpengaruh

diri
secara

dapat
signifikan

untuk

depan.

memprediksi
sehari-hari

Semakin

kemampuan

efektif

individu

dalam

dalam

berlatih

terhadap pengembangan karir tidak

analisis

hanya kaitannya dengan identitas

mengungkapkan

dan

ide-ide

atau

5

gagasan-gagasan pribadi, maka

mengalami kecemasan karena

akan

tidak

mendukung

individu

dengan tepat untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
b.

Proses

motivasi

timbul

melalui

individu

Proses seleksi, proses seleksi
berkaitan dengan kemampuan
individu

untuk

menyeleksi

pemikiran optimis dari dalam

tingkah laku dan lingkungan

dirinya

untuk

mewujudkan

yang

tujuan

yang

diharapkan.

sehingga

dapat

mencapai

tujuan

yang

Individu berusaha memotivasi

diharapkan.

Ketidakmampuan

diri

individu

dengan

menetapkan

tepat,

dalam

melakukan

keyakinan pada tindakan yang

seleksi tingkah laku membuat

akan dilakukan, merencanakan

individu

tindakan

bingung, dan mudah menyerah

yang

akan

Proses

afeksi,

berkaitan

tidak

percaya

ketika menghadapi

direalisasikan.
c.

mengelola

ancaman tersebut.
d.

motivasi,

mampu

proses

dengan

afeksi

kemampuan

diri,

masalah

atau situasi sulit.
Dalam

proses

membuat

mengatasi emosi yang timbul

keputusan mengenai pilihan karir,

pada diri sendiri untuk mencapai

individu harus mempertimbangkan

tujuan

ketidak pastian akan kemampuannya

yang

diharapkan.

Kepercayaan individu terhadap

terhadap

kemampuannya mempengaruhi

kepastian dan prospek karirnya di

tingkat stres dan depresi yang

masa depan dan identitas diri yang

dialami ketika menghadapi tugas

dicarinya.

yang

ketidakmampuan

sulit

mengancam.
yakin

atau
Individu

dirinya

bersifat
yang
mampu

bidang

yang

Untuk

diminati,

mengatasi
menilai

kecakapannya sendiri, individu harus
memiliki

efikasi

diri.

Individu

mengontrol ancaman tidak akan

dengan efikasi diri yang tinggi dalam

membangkitkan pola pikir yang

keputusan karir akan meningkatkan

mengganggu.

komitmen

Individu

yang

tidak percaya yang dimiliki akan

terhadap

karir

yaitu

terhadap perencanaan karir dan goal

6

setting,

menurunkan

kesulitan

informasi karir dan efikasi diri,

individu dalam membuat keputusan-

adapun

keputusan

meningkatkan

penelitian ini adalah pengambilan

kejelasan dalam memilih jurusan

keputusan studi lanjut. Populasi pada

dalam bidang pendidikan, harapan

penelitian ini adalah siswa kelas XII

terhadap hasil, intensi eksplorasi

SMA Negeri di Sukoharjo tahun

karir dan efikasi diri (Chung 2002,

ajaran 2013-2014 sejumlah 10 kelas,

Wolfe & Betz 2004, Stone 2006).

sedangkan sampel dalam penelitian

karir,

Berdasarkan teori yang telah

variabel

tergantung

dari

ini diambil 4 kelas dengan jumlah

diuraikan di atas, maka hipotesis

124

dalam penelitian ini adalah : Ada

sampel menggunakan cluster random

hubungan antara layanan informasi

sampling yaitu teknik pengambilan

karir

sampel dengan cara menggunakan

dan

efikasi

diri

dengan

siswa.

pengambilan keputusan studi lanjut.

randomisasi

Adapun hipotesis minornya adalah:

bukan

a. Ada
antara

hubungan

layanan

dengan

informasi

positif
karir

pengambilan keputusan

studi lanjut. Artinya makin baik
layanan

informasi

pengambilan

terhadap

terhadap

kelompok

subjek

secara

individual (Arikunto 2010). Teknik
pengambilan

sampel

dalam

penelitian ini dengan cara random
berdasarkan kelas.

maka

Metode pengumpulan data

pengambilan keputusan studi lanjut

dalam penelitian ini adalah survei,

makin baik.

sedangkan instrumen penelitian yang

b. Ada

karir

Teknik

positif

digunakan adalah skala. Ada tiga

dengan

skala yang digunakan yakni skala

pengambilan keputusan studi lanjut.

pengambilan keputusan studi lanjut,

Artinya, makin tinggi efikasi diri

skala layanan informasi karir dan

maka pengambilan keputusan studi

skala efikasi diri yang akan dibuat

lanjut makin baik.

sendiri oleh peneliti. Analisis data

METODE

dilakukan dengan bantuan computer

antara

hubungan

efikasi

Variabel
penelitian

ini

diri

bebas

dalam

adalah

layanan

statistical

packages

for

science (SPSS) versi 17.0.

social

7

17.0 dapat dirangkum hasil analisis
data dalam tabel 2:

HASIL
Berdasarkan

analisis

data

dengan menggunakan SPSS versi
Tabel 2
Rangkuman Hasil Analisis Data.
Analisis
Hasil
Anareg

Sumbangan
efektif

Variabel
Pengambilan
keputusan studi
lanjut dengan
layanan
informasi karir
dan efikasi diri

Nilai
Koefisien R=0,630
(p=0.000;p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INFORMASI KARIR DAN EFIKASI DIRI DENGAN Hubungan Antara Layanan Informasi Karir Dan Efikasi Diri Dengan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Siswa.

1 4 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Layanan Informasi Karir Dan Efikasi Diri Dengan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut Siswa.

1 4 8

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN ORIENTASI KARIR DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dan Orientasi Karir Dengan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut.

1 3 16

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN ORIENTASI KARIR DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dan Orientasi Karir Dengan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA.

0 7 8

PELATIHAN EFIKASI DIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR Pelatihan Efikasi Diri Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa Sma.

4 16 25

PELATIHAN EFIKASI DIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR Pelatihan Efikasi Diri Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan Karir Siswa Sma.

1 3 14

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA.

7 25 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Efikasi Diri Akademik dengan Pengambilan Keputusan Karir pada Siswa SMK Kristen Salatiga

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENDEKATAN ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN DENGAN EFIKASI DIRI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA Ika Febrian Kristiana

0 0 10