PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Oleh :
PEPPY EPRILASARI
0713010174 / EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
USULAN PENELITIAN
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
PEPPY EPRILASARI
0713010174 / EA
Telah diseminar kan dan disetujui untuk menyusun skr ipsi :
Pembimbing Utama
Rr. Dyah Ratnawati, Dra, Ec, MM
Tanggal………………
Mengetahui
Kaprogdi Akuntansi
Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi
NIP. 196509291992032001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
PEPPY EPRILASARI
0713010174 / EA
disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
Rr. Dyah Ratnawati, Dra, Ec, MM
Tanggal………………
Mengetahui
Wakil Dekan I
Drs. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
PEPPY EPRILASARI
0713010174 / EA
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dra.Ec.Rr.Dyah Ratnawati,MM
Dr s.Ec.Saiful Anwar,MSi
Sekretaris
Dr s.Ec.Sjafi’I,AK,MM
Anggota
Dra.Ec.Dyah Ratnawati,MM
Mengetahui
Dekan Fakults Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veter an”
J awa Timur Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 030 202 389
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“PENGARUH
RASIO
LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS,
AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA”
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan selaku Dosen
Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi., selaku Ketua Progdi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteram” JawaTimur.
4. Ibu Dra,Ec,Rr. Dyah Ratnawati,MM , selaku Pembimbing Utama, atas
bimbingan dan arahanya.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
6. Mama dan Papa , yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan
segalanya.
7. Sodara Perempuanku, Mbak Lina dan Mbak Kiki yang telah memberikan
dukungan, doa dan semangat.
8. Sahabat – sahabat saya, Shinyo Ming, Hika, Niar yang selalu memberi
dukungan untuk selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi.
9. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan
yang penulis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
Surabaya, April 2012
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
ABSTRAKSI ............................................................................................... viii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 8
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................... 10
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 10
2.2. Landasan Teori......................................................................... 13
2.2.1. Analisis Rasio ....................................................................... 13
2.2.1.1. Pengertian Analisis Rasio ................................................... 13
2.2.1.2. Kegunaan Analisis Rasio .................................................... 12
2.2.1.3. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan ............................... 14
2.2.2. Rasio Likuiditas .................................................................... 18
2.2.3. Rasio Solvabilitas .................................................................. 22
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4. Rasio Aktivitas ...................................................................... 23
2.2.5. Investment Opportunity Set (IOS) ......................................... 24
2.2.6. Proksi IOS ............................................................................. 26
2.2.7. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Keingian
Kesempatan Investasi ........................................................... 32
2.2.8. Pengaruh Rasio Profitibalitas Terhadap Keingian
Kesempatan Investasi ........................................................... 33
2.2.9. Pengaruh Rasio Aktivas Terhadap Kesempatan Investasi ...... 34
2.2.10. Pengaruh Rasio Solvabilitas Terhadap Kesempatan
Investasi .............................................................................. 35
2.3 Kerangka Konseptual ................................................................ 36
2.4. Hipotesis ................................................................................. 37
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
39
3.2 Teknik Penentuan Sampel ..................................................
42
3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................
44
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Perusahaan ........................................................
51
4.1.1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia .........................
51
4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia ..........................
53
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ..................................
54
4.2.1. Uji Normalitas ................................................................
54
4.2.2. Uji Asumsi Klasik...........................................................
55
4.2.2.1. Autokorelasi ................................................................
55
4.2.2.2. Multikolinearitas ..........................................................
57
4.2.2.3. Heteroskedastisitas .......................................................
57
4.2.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda .......................
58
4.4.1.3. Hasil Pengujian Uji F dan uji t .....................................
60
4.5. Pembahasan ......................................................................
62
4.5.1. Implikasi Penelitian............................................................ 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 65
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 66
5.2. Saran
.................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Normalitas Data Masing-masing Variabel ...................................... 54
Tabel 4.2. Data Autokorelasi .......................................................................... 55
Tabel 4.3. Batas-batas daerah Test Durbin Watson .......................................... 55
Tabel 4.4 : Hasil Pengujian Multikolinieritas .................................................. 56
Tabel 4.5 : Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ............................................... 57
Tabel 4.6 Koefisien Regresi ............................................................................ 58
Tabel 4.7 : Hasil Uji F .................................................................................... 59
Tabel 4.8 : Hasil Uji t ...................................................................................... 60
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir ............................................................................ 37
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
Peppy Eprilasar i
ABSTRAK
Perusahaan merupakan sebuah kombinasi antara aset milik perusahaan
dengan pilihan investasi di masa datang. Pilihan-pilihan investasi di masa datang
ini kemudian dikenal dengan istilah set kesempatan investasi atau Investment
Opportunity Set (IOS). Pada beberapa perusahaan otomotive yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia mengalami kefluktuatifan nilai harga saham, yang
disebabkan krisis ekonomi global dua tahun lalu berdampak besar pada
pertumbuhan sektor manufaktur, dan mempengaruhi penurunan penawaran dan
menjadikan investor berfikir panjang untuk menanamkan sahamnya di perusahaan
tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menguji sejauhmana
pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, Solvabilitas perusahan
otomotive yang go public terhadap kesempatan investasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Sektor Otomotive
yang go public di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2010, yang berjumlah
17 perusahaan. Teknik penentuan sampel yang dipergunakan dalam penelitian
adalah non random sampling, yaitu teknik penarikan sampel dimana setiap
anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel,
diperoleh 11 Perusahaan Sektor Otomotive yang go publik di Bursa Efek
Indonesia . Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
regresi linier.
Berdasarkan pengujian di atas menunjukkan bahwa Likuiditas,
Profitabilitas, Aktivitas, solvabilitas berpengaruh terhadap Kesempatan investasi
(IOS), sehingga model regresi yang dihasilkan adalah cocok atau sesuai dalam
menerangkan Kesempatan investasi (IOS). Berdasarkan hasil pengujian diatas
variabel Likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap Kesempatan investasi
(IOS). Sedangkan profitabilitas, aktivitas dan solvabilitas secara parsial tidak
berpengaruh terhadap Kesempatan investasi (IOS).
Keywords : likuiditas, profitabilitas, aktivitas, solvabilitas dan
investasi
kesempatan
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LAM PIRAN
Uji Asumsi Klasik
1. M ult ikolinearit as
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
,066
,100
,028
,004
-,002
,002
,047
,093
-,005
,008
(Constant)
Likuiditas
Profitabilitas
Aktifitas
Solvabilitas
Standardized
Coefficients
Beta
,763
-,111
,048
-,056
t
,655
7,745
-1,098
,504
-,598
Sig.
,516
,000
,279
,617
,554
95% Confidence Interval for B
Lower Bound Upper Bound
-,137
,269
,021
,035
-,006
,002
-,141
,234
-,020
,011
Zero-order
Correlations
Partial
,817
-,369
,111
-,245
,778
-,173
,080
-,095
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
Part
,698
-,099
,045
-,054
,839
,797
,913
,922
1,192
1,255
1,096
1,085
a. Dependent Variable: IOS
2. Het eroskedast isit as
Correlations
Spearman's rho
Likuiditas
Profitabilitas
Aktifitas
Solvabilitas
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Likuiditas
Profitabilitas
1,000
-,364*
.
,015
44
44
-,364*
1,000
,015
.
44
44
-,069
,154
,654
,317
44
44
-,587**
,324*
,000
,032
44
44
-,210
,269
,171
,077
44
44
Aktifitas
-,069
,654
44
,154
,317
44
1,000
.
44
-,188
,223
44
,087
,575
44
Solvabilitas
-,587**
,000
44
,324*
,032
44
-,188
,223
44
1,000
.
44
,041
,794
44
Unstandardiz
ed Residual
-,210
,171
44
,269
,077
44
,087
,575
44
,041
,794
44
1,000
.
44
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Aut okorelasi
Model Summaryb
Change Statistics
Model
1
R
,826a
R Square
,683
Adjusted
R Square
,650
Std. Error of
the Estimate
,2349716
R Square
Change
,683
F Change
20,994
df1
df2
4
39
Sig. F Change
,000
DurbinWatson
2,167
a. Predictors: (Constant), Solvabilitas , Aktifitas, Likuiditas, Profitabilitas
b. Dependent Variable: IOS
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uji Normalit as
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
IOS
N
Normal Parameters a,b
44
,181109
,3973636
,338
,338
-,260
2,242
,000
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Likuiditas
44
4,71407
10,798825
,478
,478
-,360
3,168
,000
Profitabilitas
44
22,01370
19,963165
,118
,077
-,118
,780
,577
Aktifitas
44
,98061
,404530
,139
,139
-,080
,925
,359
Solvabilitas
44
3,09518
4,858020
,356
,356
-,251
2,362
,000
Unstandardiz
ed Residual
44
,0000000
,22377598
,227
,227
-,181
1,507
,071
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
REGRESI LINIER BERGANDA
Model Summaryb
Change Statistics
Model
1
R
,826a
R Square
,683
Adjusted
R Square
,650
Std. Error of
the Estimate
,2349716
R Square
Change
,683
F Change
20,994
df1
df2
4
39
Sig. F Change
,000
DurbinWatson
2,167
a. Predictors: (Constant), Solvabilitas , Aktifitas, Likuiditas, Profitabilitas
b. Dependent Variable: IOS
ANOVA(b)
Model
1
Regression
Residual
Sum of
Squares
4,636
df
2,153
4
Mean Square
1,159
39
,055
F
20,994
Sig.
,000(a)
Total
6,790
43
a Predictors: (Constant), Solvabilitas , Aktifitas, Likuiditas, Profitabilitas
b Dependent Variable: IOS
Uji Hipot esis
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Likuiditas
Profitabilitas
Aktifitas
Solvabilitas
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
,066
,100
,028
,004
-,002
,002
,047
,093
-,005
,008
Standardized
Coefficients
Beta
,763
-,111
,048
-,056
t
,655
7,745
-1,098
,504
-,598
Sig.
,516
,000
,279
,617
,554
95% Confidence Interval for B
Lower Bound Upper Bound
-,137
,269
,021
,035
-,006
,002
-,141
,234
-,020
,011
Zero-order
,817
-,369
,111
-,245
Correlations
Partial
,778
-,173
,080
-,095
Part
,698
-,099
,045
-,054
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,839
,797
,913
,922
a. Dependent Variable: IOS
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1,192
1,255
1,096
1,085
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan sebuah kombinasi antara aset milik
perusahaan dengan pilihan investasi di masa datang. Pilihan-pilihan
investasi di masa datang ini kemudian dikenal dengan istilah set kesempatan
investasi atau Investment Opportunity Set (IOS). IOS adalah tersedianya
alternatif investasi di masa datang bagi perusahaan. IOS merupakan nilai
sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk membuat investasi di masa
mendatang. (Rokhayati, 2005 : 42)
Dalam manajemen keuangan terdapat banyak metode yang bisa
digunakan untuk mengevaluasi dan menilai investasi. Penilaian suatu
perusahaan dalam bidang akuntansi dan keuangan sekarang ini masih
beragam. Di satu pihak, nilai suatu perusahaan ditunjukkan dalam laporan
keuangan perusahaan, khususnya neraca perusahaan yang berisi informasi
keuangan masa yang lalu, sementara di pihak lain berangggapan bahwa nilai
perusahaan adalah nilai sekarang dari aktiva yang dimiliki perusahaan,
bahkan ada yang beranggapan bahwa nilai suatu perusahaaan tercermin dari
nilai investasi yang akan dikeluarkan di masa mendatang. Myers,
mengemukakan konsep nilai perusahaan sebagai suatu kombinasi aktiva
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
yang dimiliki (assets in place) dan opsi investasi di masa yang akan datang
(Gaver dan Gaver, 1993).
Kombinasi aktiva yang dimiliki dan opsi investasi di masa yang akan
datang yang diukur dengan investment opportunity set akan menunjukkan
nilai suatu perusahaan. Penelitian yang mengkaji IOS dengan berbagai
variabel pertumbuhan perusahaan dari variabel lainnya yang terkait dengan
IOS telah banyak dilakukan. Riset Al Najjar dan Belkaoui (2001) menarik
untuk dibahas karena dalam risetnya mengemukakan suatu model umum
kesempatan bertumbuh (a general model of growth opportunities) dalam
hubungannya dengan faktor-faktor keunggulan dan keterbatasan perusahaan
terhadap IOS. Nilai aktiva yang dimiliki (assets in place) dengan opsi
investasi di masa akan datang atau kesempatan bertumbuh dalam bentuk
kombinasi
keunggulan
(advantages)
dan
keterbatasan
(limitations)
perusahaan akan menentukan potensi pertumbuhan suatu perusahaan.
Kesempatan bertumbuh yang diukur dengan investment opportunity set
dipengaruhi keunggulan perusahaan dalam bentuk reputasi perusahaan, jenis
perusahan multinasional, size dan profitabilitas perusahaan, sedangkan
keterbatasan dalam bentuk leverage dan risiko sistematis (AlNajjar dan
Belkaoui, 2001). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa IOS berhubungan
positif
dengan
likuiditas,
size
dan
profitabilitas
perusahaan,
dan
berhubungan negatif dengan leverage dan resiko sistematis perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Perusahaan
yang
mempunyai
tingkat
likuiditas
yang
tinggi
menandakan kesempatan bertumbuh perusahaan cenderung rendah. Hal ini
dikarenakan oleh lebih banyak aktiva lancar yang ada di perusahaan
dibandingkan dengan aktiva tetapnya. Aktiva tetap juga mengalami
penurunan nilai dikarenakan oleh adanya factor penurunan ekonomi atau
depresiasi. Pada tahap ini juga banyak aktiva tetap yang sudah tidak
produktif lagi dijual oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Kaaro
dan Hartono (2002) menunjukkan hasil yang signifikan antara likuiditas
dengan kesempatan bertumbuh perusahaan.
Tingkat profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan
daya saing antarperusahaan. Perusahaan yang memperoleh tingkat
keuntungan yang tinggi akan membuka lini atau cabang yang baru serta
memperbesar investasi atau membuka investasi baru terkait dengan
perusahaan induknya. Tingkat keuntungan yang tinggi menandakan
pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang. Hubungan antara
profitabilitas dan investment opportunity set yang dilakukan pengujiannya
oleh Al Najjar dan Belkaoui (2001) serta Lestari (2004) menunjukkan hasil
yang signifikan positif. Penelitian yang dilakukan oleh Pagalung (2002)
antara likuiditas dengan IOS tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Aktivitas perusahaan menunjukkan tingkat efektivitas yang ada pada
perusahaan. Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada perusahaan
semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan berarti semakin efektif
dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan. Adanya tingkat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
efektivitas yang tinggi menunjukkan kesempatan bertumbuh perusahaan
yang tinggi pada masa mendatang. Hubungan antara aktivitas perusahaan
dengan IOS diprediksi mempunyai pengaruh secara positif.
Sebagaimana diketahui bahwa para investor yang menanamkan
dananya dalam bentuk saham bertujuan untuk melipat gandakan kekayaan
melalui perolehan dividen maupun capital gain ketika terjadi penjualan
saham. Jika investor hanya bertujuan membeli saham untuk investasi saja
tentunya ia akan mengharapkan pembayaran dividen yang tinggi, akan tetapi
bagi mereka yang melakukan tindakan spekulasi ada kecenderungan untuk
mengharapkan sejumlah keuntungan dari capital gain. Begitu juga dengan
yang terjadi pada perusahaan manufaktur, krisis ekonomi global dua tahun
lalu berdampak besar pada pertumbuhan sektor manufaktur. Industri
manufaktur yang tumbuh hingga 4,7 persen tahun 2007 melambat menjadi
2,1 persen tahun 2009. Industri manufaktur nonmigas yang tumbuh 5,1
persen tahun 2007 kini hanya 2,5 persen. Melambatnya permintaan global
memunculkan
kekhawatiran
adanya
penyusutan
jumlah perusahaan
manufaktur. Dari 29.000 perusahaan manufaktur skala menengah dan besar
pada tahun 2006, diprediksi ”hanya” ada 27.000 perusahaan yang masih
beroperasi pada tahun 2008.
Kontribusi manufaktur Indonesia terhadap ekonomi nasional
cenderung flat, yaitu 27-28 persen. Imbas krisis ekonomi memang sempat
menekan kontribusinya menjadi 26,3 persen pada tahun 2009. Namun, perlu
disadari, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
negara tetangga, khususnya di kawasan ASEAN. Nilai dasar ekspor
manufaktur yang makin tinggi cenderung membuat tren pertumbuhannya
melambat. Pada tahun 2008-2009, laju pertumbuhan ekspor manufaktur pun
anjlok akibat turunnya permintaan global.
Berdasarkan data dibawah maka pada penelitian ini menggunakan
data pada perusahaan Otomotif, khususnya mengenai harga saham yang harus
diinvestasikan para investor untuk setiap lembar saham. Berikut ini adalah
data harga saham Pada Perusahaan Otomotif pada periode 2006-2010.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Tabel 1.1. Data Harga Saham Per usahaan Otomotif Tahun 2006-2010
Nama Per usahaan
2006
2007
2008
2009
2010
15700
27300
10500
34700
50700
PT. Gajah Tunggal
580
490
200
425
1720
PT. Goodyear Indonesia
6600
13000
5000
9600
12850
PT. Hexindo Adiperkasa
900
740
690
3150
5200
PT. Indomobil Sukses Intrn.
700
1170
1200
860
3825
PT. Indospring
800
1120
900
850
3045
PT. Intraco Penta
480
550
234
690
1430
PT. Nipres
1360
1850
1490
1450
1950
PT. Selamat Sempurna
1120
1850
1600
1400
850
PT. Tunas Ridean
178
310
188
435
470
PT. United Tractor
1450
1750
1290
1350
1200
PT. Astra Internasional
Sumber : Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan table diatas dapat dilihat terjadinya fluktuatif nilai harga
saham pada beberapa perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, yang disebabkan krisis ekonomi global dua tahun lalu berdampak
besar pada pertumbuhan sektor manufaktur, dan mempengaruhi penurunan
penawaran dan menjadikan investor berfikir panjang untuk menanamkan
sahamnya di perusahaan tersebut, yang membuat nilai harga saham diatas
menjadi fluktuatif. Oleh karena itu penelitian ini ingin menganalisis kembali
temuan sebelumnya dari sudut fundamental perusahaan, yaitu rasio yang
terdapat dalam likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan solvabilitas terhadap
kesempatan berinvestasi perusahaan Otomotif.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pertumbuhan perusahaan yang dapat mengukur nilai perusahaan
merupakan suatu harapan yang diinginkan, baik oleh pihak internal
perusahaan, yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor
dan kreditor. Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan aspek yang
positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan berinvestasi di
perusahaan tersebut
Profitabilitas
yang
tinggi
pertumbuhan perusahaan dimasa
memberikan
signyal
mengenai
yang akan datang. Sebagian dari
profitabilitas tersebut akan ditanamkan lagi dalam bentuk investasi untuk
meningkatkan perusahaan.
Rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang
dibutuhkan perusahaan (baik untuk kegiatan operasi maupun jangka panjang).
Misalnya untuk meningkatkan penjualan akan membutuhkan tambahan aset.
Rasio aktivitas memungkinkan para analis menduga kebutuhan ini serta
menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan
untuk mempertahankan tingkat investasi.
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung
untuk memperkecil utang. Ini dikarenakan oleh semakin tinggi tingkat utang
perusahaan akan semakin tinggi kemungkinan perusahaan diprediksi
mengalami kebangkrutan oleh debtholder jika tidak mampu membayar utang
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penelitian ini dilakukan
untuk menguji sejauhmana pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
Solvabilitas perusahan Otomotif yang go public terhadap kesempatan
investasi
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
Apakah terdapat pengaruh antara rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan
Solvabilitas terhadap kesempatan investasi pada perusahaan Otomotif yang
go public?
1.3. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh antara rasio likuiditas,
profitabilitas, aktivitas dan Solvabilitas terhadap kesempatan investasi pada
perusahaan Otomotif yang go public.
1.4.
Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memperluas wawasan berfikir
serta pengetahuan penulis dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan
yang sudah diperoleh untuk dilaksanakan di lapangan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
b. Bagi Akademis
Sebagai tambahan khasanah perpustakaan dan bahan masukan bagi
penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pihak lain yang dapat dipakai
sebagai penyajian yang berkaitan dengan penelitian ini dilakukan oleh :
1. Hamzah (2005), Analisis rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, Solvabilitas
dan investment opportunity set dalam Tahapan siklus kehidupan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek jakarta (BEJ) tahun 2001 – 2005.
Rumusan masalah :
Apakah rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas berpengaruh
terhadap investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara signifikan pada
tahap pendirian (start-up) ?
Hipotesis :
Diduga rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas berpengaruh
terhadap investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara signifikan pada
tahap pendirian (start-up)
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas, profitabilitas,
aktivitas, dan solvabilitas terhadap investment opportunity set (IOS)
berpengaruh secara signifikan pada tahap pendirian (start-up).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2. Pr atiwi, Nor (2007), Analisis Korelasi Investment Opportunity Set Terhadap
Return Saham (Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan)
Rumusan masalah :
Apakah korelasi investment opportunity berpengaruh terhadap return saham
Hipotesis :
Diduga korelasi investment opportunity berpengaruh terhadap return saham
Hasil penelitian:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proksi IOS sebagai proksi
pertumbuhan bagi suatu perusahaan memiliki kandungan informasi yang
dapat digunakan oleh para investor di pasar modal sebagai sinyal dalam
kesempatan memprediksi dan memperoleh return saham, khususnya di sekitar
peristiwa atau tanggal publikasi laporan keuangan.
3. Rokhayati (2005), Analisis Hubungan Investment Oportunity Set Dengan
Realisasi Pertumbuhan Serta Perbedaan Perusahaan Yang Tumbuh Dan Tidak
Tumbuh Terhadap Kebijakan Pendanaan Dan Dividen Di Bursa Efek Jakarta
Rumusan masalah :
Apakah terdapat perbedaan Investment Oportunity Set Dengan Realisasi
Pertumbuhan Serta Perbedaan Perusahaan Yang Tumbuh Dan Tidak Tumbuh
Terhadap Kebijakan Pendanaan Dan Dividen Di Bursa Efek Jakarta
Hipotesis :
Diduga terdapat perbedaan Investment Oportunity Set Dengan Realisasi
Pertumbuhan Serta Perbedaan Perusahaan Yang Tumbuh Dan Tidak Tumbuh
Terhadap Kebijakan Pendanaan Dan Dividen Di Bursa Efek Jakarta
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Hasil penelitian:
Hasil penelitian ini adalah variabel-variabel Investment Opportunity Set
(IOS) mempunyai korelasi yang berbeda terhadap semua unsur realisasi
pertumbuhan perusahaan baik untuk perusahaan yang tumbuh maupun yang
tidak tumbuh. Korelasi positif signifikan untuk perusahaan yang tumbuh
terjadi . Rasio market debt to equity tidak signifikan terhadap kebijakan
pendanaan perusahaan.
Persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan adalah :
No.
1.
Nama
Hamzah
(2005)
2.
Pratiwi
(2007)
3.
Rokhayati
(2005)
4.
Peppy
(2011)
Judul
Pengaruh
likuiditas,
profitabilitas,
aktivitas,
solvabilitas,
investment
opportunity set (IOS) Pada
perusahaan Manufaktur di BEI
Uji
Uji Regresi
Linier
Berganda
Variabel
likuiditas,
profitabilitas,
aktivitas,
solvabilitas,
investment
opportunity
set (IOS)
Pengaruh
Investment Uji Regresi Investment
Opportunity
Opportunity Set dan Return
Set
dan
Saham
Pada
perusahaan
Return
Manufaktur di BEI
Saham
Realisasi Pertumbuhan dan Uji Regresi Pertumbuhan
dan
kesempatan investasi
Pada Linier
kesempatan
Berganda
perusahaan Manufaktur di BEI
investasi
rasio likuiditas, profitabilitas, Uji Regresi likuiditas,
profitabilitas,
aktivitas,
Solvabilitas
dan Linier
aktivitas,
Berganda
kesempatan investasi
solvabilitas,
investment
opportunity
set (IOS)
Sumber : peneliti
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah
penggunaan variable kesempatan investasi / investment opportunity set .
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan saat ini
adalah penelitian terdahulu meneliti tentang obyek yang digunakan penelitian
sekarang menggunakan perusahaan otomotive, sedangkan peneliti terdahu
perusahaan manufaktur, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi dari
penelitian terdahulu karena terdapat perbedaan seperti dikemukakan diatas
2.2. Landasan Teor i
2.2.1. Analisis Rasio
2.2.1.1. Penger tian Analisis Rasio
Analisa rasio merupakan bentuk cara yang umum digunakan
dalam menganalisis laporan finansial. Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat
analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan
gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau
posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut
dibandingkan
dengan
rasio
perbandingan
digunakan
sebagai
standar.(Munawir, 1998 : 64)
Menggunakan analisa laporan finansiil dari perusahaan, manajer
akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansiil dari
perusahaan dan akan dapat diketahui hasil-hasil finansiil yang telah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
dicapai dari waktu lalu dan waktu yang
sedang berjalan. Dengan
mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya diusahakan agar
dapat diperbaiki. Analisa yang dilakukan oleh manajer disebut analisis
intern (Bambang, 1997 : 328)
Analisa intern dilakukan oleh kreditur atau investor. Investor
berkepentingan terhadap laporan finansiilnya. Suatu perusahaan dalam
rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modal. Para kreditur
berkepentingan terhadap kemampuan nasabah untuk dapat memenuhi
kewajiban finansiil yang harus dipenuhi (Bambang, 1997 : 328-329)
2.2.1.2. Kegunaan Analisis Rasio
Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisis yang lain adalah “future
oriented”.
Oleh
karena
itu
penganalisa
harus
mampu
untuk
menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu itu
dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan
mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang
bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka
rasio sepertinya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan
penganalisa dalam menginterprestasikan data yang bersangkutan.
(Munawir, 1998 : 64)
Analisis rasio digunakan oleh tiga kelompok utama (Weston, 1990 : 312313) Yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
1. Manajer, yang menggunakan rasio-rasio tersebut untuk menganalisis
mengendalikan dan memperbaiki operasi perusahaan.
2.Analisa kredit, seperti petugas kredit bank atau analis yang
menetapkan peringkat obligasi (di AS), yang menganalisis rasio
untuk menentukan kemampuan suatu perusahaan membayar
utangnya.
3.Analisa sekuritas, yaitu analisis saham yang berkepentingan atas
efisiensi dan prospek pertumbuhan perusahaan, dan analis obligasi
yang berkepentingan atas kemampuan perusahaan untuk membayar
bunga dan pokok obligasi serta nilai likuiditas aktiva dalam hal ini
kepailitan.
Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan dikemukaan oleh
Harahap (2002 :195-197) sebagai berikut :
a) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada
yang terdapat dalam laporan keuangan biasa.
b) Dapat menggali informasi yang tidak nampak secara kasat mata
(eksplisit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik
laporan keuangan (implisit).
c) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
d) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya
dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
e) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti
untuk prediksi, peningkatan (rating)
f) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh pengambil
keputusan.
g) Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut criteria
tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
h) Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain
dengan periode sebelumnya atau dengan Standar Industri normal
atau Standar ideal.
i) Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan
dan sebagainya.
j) Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami
perusahaan dimasa yang akan datang.
Menurut Dahlan (1993 : 266) Analisis rasio menggambarkan
hubungan matematis antara suatu jumlah lainnya. Perhitungan yang
digunakan dalam analisis rasio ini sebenarnya relatif sederhana, namun
interprestasi terhadap rasio tersebut merupakan masalah yang cukup
komplek. Oleh karena itu, efektifnya rasio keuangan ini sebagai suatu
alat analisis, sangat tergantung dari kemampuan dan keahlian analisis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
menginterprestasikan rasio-rasio yang digunakan. Selanjutnya, analisis
rasio keuangan dapat memberikan petunjuk dan gejala-gejala serta
informasi keuangan lainnya mengenai keadaan keuangan suatu bank.
2.2.1.3. Keter batasan Analisis Rasio Keuangan
Menurut Harahap (1998 : 298), Analisis rasio keuangan
memiliki beberapa keterbatasan yang diharuskan untuk diketahui
dalam penggunaan dalam perhitungan. Keterbatasan tersebut antara
lain :
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yng dapat digunakan
untuk kepentingan pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan
juga menjaga keterbatasan teknik seperti :
Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu
hanya mengandung taksiran dan judgment yang dapat
dinilai bias atau subjektif.
Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari
rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.
Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak
pada angka rasio.
Metode pencatatan yang tergambar dalam standar
akuntansi bias diterapkan berbeda oleh perusahaan yang
berbeda.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan
menimbulkan kesulitan dalam menghitung rasio.
4. Sulit jika ada data yang sesuai tidak sinkron.
5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar
akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika
dilakukan perbandingan bias terjadi kesalahan.
2.2.2. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas, yang mengukur kemampuan bank untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya atau kewajiban yang
telah jatuh tempo. Rasio Profitabilitas, yaitu alat untuk menganalisa atau
mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh
Bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat
pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Dalam
perhitungan rasio-rasio Profitabilitas ini biasanya dicari hubungan timbal
balik antar pos yang terdapat pada laporan laba-rugi bank dengan pospos pada neraca bank guna memperoleh berbagai indikasi yang
bermanfaat dalam mengukur tingkat efesiensi dan profitabilitas bank
yang bersangkutan Beberapa rasio likuiditas yang sering digunakan
dalam menilai kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut:
a) Current Ratio
Current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety)
kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
hutang-hutang tersebut. Tetapi suatu perusahaan dengan current ratio yang
tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan
yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar
yang tidak menguntungkan, misalnya jumlah persediaan yang relatif tinggi
dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat
perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over investment
dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang
mungkin sulit untuk ditagih. Adapun formulasi dari current ratio (CR)
adalah sebagai berikut (Munawir, 2001: 74) :
Current Ratio
=
Aktiva Lancar
x 100%
Hutang Lancar
b) Quick Ratio
Quick Ratio ini disebut juga sebagai acid test ratio, yaitu perbandingkan
antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan utang lancar (Munawir,
2001: 74).
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya
dengan
tidak
memperhitungkan
persediaan,
karena
menganggap persediaan memerlukan waktu lama untuk direalisir menjadi
kas, walaupun pada kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid dari
piutang. Rasio ini lebih tajam dari pada current ratio karena hanya
membandingkan aktiva yang sangat likuid. Jika current ratio tinggi tapi
quick ratio rendah, hal ini menunjukkan adanya investasi yang sangat
besar dalam persediaan. Adapun formulasi dari quick ratio adalah sebagai
berikut (Munawir, 2001: 74):
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
Quick Ratio
=
Aktiva Lancar - Persediaan x 100%
Hutang Lancar
c) Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula
posisi bank tersebut dalam penggunaan asset. Dalam rangka mengukur
tingkat kesehatan bank ada perbedaan sedikit antara ROA berdasarkan
teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.
Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak,
sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah laba
sebelum pajak. (Munawir, 2001: 77)
ROA
=
Laba bersih
x 100%
Total Aktiva
d) Return On Equity (ROE), yaitu perbandingan diantara laba bersih bank
dengan modal sendiri. ROE ini merupakan indikator yang amat penting
bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan
pembagian deviden. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut akan
menyebabkan kenaikan harga saham. Perlu diperhatikan, bahwa dalam
penentuan tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia lebih mementingkan
penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsure ROE. Hal ini
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
dikarenakan Bank Indonesia selaku Pembina dan pengawas perbankan
lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan
asset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat
(Munawir, 2001: 77)
ROE
= Laba bersih
x 100%
Modal Sendiri
e) Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban
operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Untuk bank syariah, pendapatan operasional bank terdiri atas pendapatan
bagi hasil, keuntungan atas kontrak jual-beli, fee, biaya administrasi, dll.
BOPO
=
Beban Operasional
x 100%
Pendapatan Operasional
f) Net Profit Margin (NPM), adalah rasio yang menggambarkan tingkat
keuntungan bank, dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari
kegiatan operasionalnya. Sebagaimana halnya dengan perhitungan rasio
sebelumnya, rasio NPM pun mengacu kepada pendapatan operasional
bank yang terutama berasal dari kegiatan pemberian kredit yang dalam
prakteknya memiliki berbagai resiko seperti resiko kredit (kredit
bermasalah dan kredit macet), serta Kurs Valas (jika kredit diberikan
dalam bentuk valas). (Munawir, 2001: 79)
NPM
=
Laba bersih
x 100%
Pendapatan Operasional
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.2.3. Rasio Solvabilitas
Analisa Solvabilitas. Analisis ini digunakan untuk mengukur kemampuan
Bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya, atau kemampuan
bank untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jika terjadi likuiditasi
Bank.
Disamping
itu,
rasio
ini
digunakan
untuk
mengetahui
perbandingan antara volume (jumlah) dana yang diperoleh dari berbagai
hutang (jangka pendek dan jangka panjang) serta sumber-sumber lain
diluar modal bank sendiri dengan volume penanaman dana tersebut pada
berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank. Rasio Solvabilitas ini terdiri
atas:
a) Debt to Equity Ratio
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal
sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Formulasi dari debt to equity ratio adalah sebagai berikut:
Debt Equity Ratio
=
Total Utang x 100%
Modal Sendiri
b) Debt to Total Assets
Menunjukkan beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana
yang dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin utang. Kreditur lebih menyukai rasio
utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin
besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
likuidasi. Di sisi lain, pemegang saham akan menginginkan
leverage yang lebih besar karena akan dapat meningkatkan laba
yang diharapkan.
Debt Total Assets
= Total Utang x 100%
Total Aktiva
2.2.4. Rasio Aktivitas
Aktivitas adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva berputar dalam suatu periode tertentu (Setiawan, 2005:
19).Menurut (Amin Wijaya, 1996:6) Aktivitas adalah suatu langkah
dalam proses produksi yang memperhatikan untuk menyelesaikan
suatu proses.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva
berputar dalam proses produksi suatu periode tertentu. Aktivitas
menggambarkan apa yang koperasi lakukan, cara waktu digunakan,
proses dan keluaran. Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif
koperasi mengelola aktivanya. Jika koperasi memiliki terlalu banyak
aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi dan
akibatnya laba akan menurun. Disisi lain jika aktiva terlalu rendah
maka penjualan yang menguntungkan akan hilang. Rasio aktivitas
berisikan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi dalam
berbagai harta. Untuk mengukur rasio aktivitas dapat digunakan rasio
sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
1. Receivable Turnover (Piutang Dagang)
Piutang yang dimiliki oleh koperasi dalam hal ini jenis usaha simpan
pinjam mempunyai hubungan yang erat dengan volume kredit yang
diberikan. Posisi hutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai
dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut, yaitu dengan
membagi total kredit yang diberikan dengan piutang rata- rata.
Receivable Turnover
=
Kredit yang diberikan x 100%
Rata-rata piutang
2. Cash Turnover (Perputaran kas)
Perputaran kas adalah Perbandingan antara jumlah kredit yang
diberikan dengan nilai rata-rata kas yang dimiliki oleh koperasi ( Riyanto,
1999: 95). Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan
kas yang dilakukan oleh koperasi. Dikatakan sebagai ukuran efisiensi
karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas
kembalinya kas yang telah ditanamkan dalam modal kerja.
Cash Turnover
=
Penjualan
x 100%
Total Aktiva
(Munawir, 2001: 84)
2.2.5. Investment Oppor tunity Set (IOS)
Menurut Myers (1977) Kesempatan investasi atau Investment
Opportunity Set (IOS) merupakan keputusan investasi dalam bentuk
kombinasi aktiva yang dimiliki (asset in place) dan pilihan pertumbuhan
atau growth option pada masa yang akan datang (Lestari, 2004).
Sedangkan menurut Kallapur dan Trombley, 2001 dalam Lestari, 2004 ,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
pertumbuhan itu sendiri merupakan kemam
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Oleh :
PEPPY EPRILASARI
0713010174 / EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
USULAN PENELITIAN
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
PEPPY EPRILASARI
0713010174 / EA
Telah diseminar kan dan disetujui untuk menyusun skr ipsi :
Pembimbing Utama
Rr. Dyah Ratnawati, Dra, Ec, MM
Tanggal………………
Mengetahui
Kaprogdi Akuntansi
Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi
NIP. 196509291992032001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
PEPPY EPRILASARI
0713010174 / EA
disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
Rr. Dyah Ratnawati, Dra, Ec, MM
Tanggal………………
Mengetahui
Wakil Dekan I
Drs. Rahman A. Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan
PEPPY EPRILASARI
0713010174 / EA
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dra.Ec.Rr.Dyah Ratnawati,MM
Dr s.Ec.Saiful Anwar,MSi
Sekretaris
Dr s.Ec.Sjafi’I,AK,MM
Anggota
Dra.Ec.Dyah Ratnawati,MM
Mengetahui
Dekan Fakults Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veter an”
J awa Timur Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 030 202 389
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“PENGARUH
RASIO
LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS,
AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA”
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Progdi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan selaku Dosen
Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan dorongan kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE, MSi., selaku Ketua Progdi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteram” JawaTimur.
4. Ibu Dra,Ec,Rr. Dyah Ratnawati,MM , selaku Pembimbing Utama, atas
bimbingan dan arahanya.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Segenap staff Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan banyak pengetahuan selama
masa perkuliahan.
6. Mama dan Papa , yang telah memberikan dukungan, doa dan semangat dan
segalanya.
7. Sodara Perempuanku, Mbak Lina dan Mbak Kiki yang telah memberikan
dukungan, doa dan semangat.
8. Sahabat – sahabat saya, Shinyo Ming, Hika, Niar yang selalu memberi
dukungan untuk selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi.
9. Semua pihak yang ikut membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satupersatu.
Penulis menyadari bahwa apa yang telah disajikan masih banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan
yang penulis miliki, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan.
Surabaya, April 2012
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
ABSTRAKSI ............................................................................................... viii
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 8
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................. 8
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ............................................................... 10
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................... 10
2.2. Landasan Teori......................................................................... 13
2.2.1. Analisis Rasio ....................................................................... 13
2.2.1.1. Pengertian Analisis Rasio ................................................... 13
2.2.1.2. Kegunaan Analisis Rasio .................................................... 12
2.2.1.3. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan ............................... 14
2.2.2. Rasio Likuiditas .................................................................... 18
2.2.3. Rasio Solvabilitas .................................................................. 22
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.4. Rasio Aktivitas ...................................................................... 23
2.2.5. Investment Opportunity Set (IOS) ......................................... 24
2.2.6. Proksi IOS ............................................................................. 26
2.2.7. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Keingian
Kesempatan Investasi ........................................................... 32
2.2.8. Pengaruh Rasio Profitibalitas Terhadap Keingian
Kesempatan Investasi ........................................................... 33
2.2.9. Pengaruh Rasio Aktivas Terhadap Kesempatan Investasi ...... 34
2.2.10. Pengaruh Rasio Solvabilitas Terhadap Kesempatan
Investasi .............................................................................. 35
2.3 Kerangka Konseptual ................................................................ 36
2.4. Hipotesis ................................................................................. 37
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................
39
3.2 Teknik Penentuan Sampel ..................................................
42
3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................
44
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ......................................
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Perusahaan ........................................................
51
4.1.1. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia .........................
51
4.1.2. Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia ..........................
53
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ..................................
54
4.2.1. Uji Normalitas ................................................................
54
4.2.2. Uji Asumsi Klasik...........................................................
55
4.2.2.1. Autokorelasi ................................................................
55
4.2.2.2. Multikolinearitas ..........................................................
57
4.2.2.3. Heteroskedastisitas .......................................................
57
4.2.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda .......................
58
4.4.1.3. Hasil Pengujian Uji F dan uji t .....................................
60
4.5. Pembahasan ......................................................................
62
4.5.1. Implikasi Penelitian............................................................ 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 65
5.1. Kesimpulan ............................................................................. 66
5.2. Saran
.................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Normalitas Data Masing-masing Variabel ...................................... 54
Tabel 4.2. Data Autokorelasi .......................................................................... 55
Tabel 4.3. Batas-batas daerah Test Durbin Watson .......................................... 55
Tabel 4.4 : Hasil Pengujian Multikolinieritas .................................................. 56
Tabel 4.5 : Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ............................................... 57
Tabel 4.6 Koefisien Regresi ............................................................................ 58
Tabel 4.7 : Hasil Uji F .................................................................................... 59
Tabel 4.8 : Hasil Uji t ...................................................................................... 60
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir ............................................................................ 37
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS,
SOLVABILITAS TERHADAP KESEMPATAN INVESTASI
PERUSAHAAN OTOMOTIVE YANG GO PUBLIC
DI BURSA EFEK INDONESIA
Peppy Eprilasar i
ABSTRAK
Perusahaan merupakan sebuah kombinasi antara aset milik perusahaan
dengan pilihan investasi di masa datang. Pilihan-pilihan investasi di masa datang
ini kemudian dikenal dengan istilah set kesempatan investasi atau Investment
Opportunity Set (IOS). Pada beberapa perusahaan otomotive yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia mengalami kefluktuatifan nilai harga saham, yang
disebabkan krisis ekonomi global dua tahun lalu berdampak besar pada
pertumbuhan sektor manufaktur, dan mempengaruhi penurunan penawaran dan
menjadikan investor berfikir panjang untuk menanamkan sahamnya di perusahaan
tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menguji sejauhmana
pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, Solvabilitas perusahan
otomotive yang go public terhadap kesempatan investasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Sektor Otomotive
yang go public di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007-2010, yang berjumlah
17 perusahaan. Teknik penentuan sampel yang dipergunakan dalam penelitian
adalah non random sampling, yaitu teknik penarikan sampel dimana setiap
anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel,
diperoleh 11 Perusahaan Sektor Otomotive yang go publik di Bursa Efek
Indonesia . Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
regresi linier.
Berdasarkan pengujian di atas menunjukkan bahwa Likuiditas,
Profitabilitas, Aktivitas, solvabilitas berpengaruh terhadap Kesempatan investasi
(IOS), sehingga model regresi yang dihasilkan adalah cocok atau sesuai dalam
menerangkan Kesempatan investasi (IOS). Berdasarkan hasil pengujian diatas
variabel Likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap Kesempatan investasi
(IOS). Sedangkan profitabilitas, aktivitas dan solvabilitas secara parsial tidak
berpengaruh terhadap Kesempatan investasi (IOS).
Keywords : likuiditas, profitabilitas, aktivitas, solvabilitas dan
investasi
kesempatan
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
LAM PIRAN
Uji Asumsi Klasik
1. M ult ikolinearit as
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
,066
,100
,028
,004
-,002
,002
,047
,093
-,005
,008
(Constant)
Likuiditas
Profitabilitas
Aktifitas
Solvabilitas
Standardized
Coefficients
Beta
,763
-,111
,048
-,056
t
,655
7,745
-1,098
,504
-,598
Sig.
,516
,000
,279
,617
,554
95% Confidence Interval for B
Lower Bound Upper Bound
-,137
,269
,021
,035
-,006
,002
-,141
,234
-,020
,011
Zero-order
Correlations
Partial
,817
-,369
,111
-,245
,778
-,173
,080
-,095
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
Part
,698
-,099
,045
-,054
,839
,797
,913
,922
1,192
1,255
1,096
1,085
a. Dependent Variable: IOS
2. Het eroskedast isit as
Correlations
Spearman's rho
Likuiditas
Profitabilitas
Aktifitas
Solvabilitas
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Likuiditas
Profitabilitas
1,000
-,364*
.
,015
44
44
-,364*
1,000
,015
.
44
44
-,069
,154
,654
,317
44
44
-,587**
,324*
,000
,032
44
44
-,210
,269
,171
,077
44
44
Aktifitas
-,069
,654
44
,154
,317
44
1,000
.
44
-,188
,223
44
,087
,575
44
Solvabilitas
-,587**
,000
44
,324*
,032
44
-,188
,223
44
1,000
.
44
,041
,794
44
Unstandardiz
ed Residual
-,210
,171
44
,269
,077
44
,087
,575
44
,041
,794
44
1,000
.
44
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Aut okorelasi
Model Summaryb
Change Statistics
Model
1
R
,826a
R Square
,683
Adjusted
R Square
,650
Std. Error of
the Estimate
,2349716
R Square
Change
,683
F Change
20,994
df1
df2
4
39
Sig. F Change
,000
DurbinWatson
2,167
a. Predictors: (Constant), Solvabilitas , Aktifitas, Likuiditas, Profitabilitas
b. Dependent Variable: IOS
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uji Normalit as
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
IOS
N
Normal Parameters a,b
44
,181109
,3973636
,338
,338
-,260
2,242
,000
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Likuiditas
44
4,71407
10,798825
,478
,478
-,360
3,168
,000
Profitabilitas
44
22,01370
19,963165
,118
,077
-,118
,780
,577
Aktifitas
44
,98061
,404530
,139
,139
-,080
,925
,359
Solvabilitas
44
3,09518
4,858020
,356
,356
-,251
2,362
,000
Unstandardiz
ed Residual
44
,0000000
,22377598
,227
,227
-,181
1,507
,071
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
REGRESI LINIER BERGANDA
Model Summaryb
Change Statistics
Model
1
R
,826a
R Square
,683
Adjusted
R Square
,650
Std. Error of
the Estimate
,2349716
R Square
Change
,683
F Change
20,994
df1
df2
4
39
Sig. F Change
,000
DurbinWatson
2,167
a. Predictors: (Constant), Solvabilitas , Aktifitas, Likuiditas, Profitabilitas
b. Dependent Variable: IOS
ANOVA(b)
Model
1
Regression
Residual
Sum of
Squares
4,636
df
2,153
4
Mean Square
1,159
39
,055
F
20,994
Sig.
,000(a)
Total
6,790
43
a Predictors: (Constant), Solvabilitas , Aktifitas, Likuiditas, Profitabilitas
b Dependent Variable: IOS
Uji Hipot esis
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
Likuiditas
Profitabilitas
Aktifitas
Solvabilitas
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
,066
,100
,028
,004
-,002
,002
,047
,093
-,005
,008
Standardized
Coefficients
Beta
,763
-,111
,048
-,056
t
,655
7,745
-1,098
,504
-,598
Sig.
,516
,000
,279
,617
,554
95% Confidence Interval for B
Lower Bound Upper Bound
-,137
,269
,021
,035
-,006
,002
-,141
,234
-,020
,011
Zero-order
,817
-,369
,111
-,245
Correlations
Partial
,778
-,173
,080
-,095
Part
,698
-,099
,045
-,054
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
,839
,797
,913
,922
a. Dependent Variable: IOS
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1,192
1,255
1,096
1,085
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan merupakan sebuah kombinasi antara aset milik
perusahaan dengan pilihan investasi di masa datang. Pilihan-pilihan
investasi di masa datang ini kemudian dikenal dengan istilah set kesempatan
investasi atau Investment Opportunity Set (IOS). IOS adalah tersedianya
alternatif investasi di masa datang bagi perusahaan. IOS merupakan nilai
sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk membuat investasi di masa
mendatang. (Rokhayati, 2005 : 42)
Dalam manajemen keuangan terdapat banyak metode yang bisa
digunakan untuk mengevaluasi dan menilai investasi. Penilaian suatu
perusahaan dalam bidang akuntansi dan keuangan sekarang ini masih
beragam. Di satu pihak, nilai suatu perusahaan ditunjukkan dalam laporan
keuangan perusahaan, khususnya neraca perusahaan yang berisi informasi
keuangan masa yang lalu, sementara di pihak lain berangggapan bahwa nilai
perusahaan adalah nilai sekarang dari aktiva yang dimiliki perusahaan,
bahkan ada yang beranggapan bahwa nilai suatu perusahaaan tercermin dari
nilai investasi yang akan dikeluarkan di masa mendatang. Myers,
mengemukakan konsep nilai perusahaan sebagai suatu kombinasi aktiva
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
yang dimiliki (assets in place) dan opsi investasi di masa yang akan datang
(Gaver dan Gaver, 1993).
Kombinasi aktiva yang dimiliki dan opsi investasi di masa yang akan
datang yang diukur dengan investment opportunity set akan menunjukkan
nilai suatu perusahaan. Penelitian yang mengkaji IOS dengan berbagai
variabel pertumbuhan perusahaan dari variabel lainnya yang terkait dengan
IOS telah banyak dilakukan. Riset Al Najjar dan Belkaoui (2001) menarik
untuk dibahas karena dalam risetnya mengemukakan suatu model umum
kesempatan bertumbuh (a general model of growth opportunities) dalam
hubungannya dengan faktor-faktor keunggulan dan keterbatasan perusahaan
terhadap IOS. Nilai aktiva yang dimiliki (assets in place) dengan opsi
investasi di masa akan datang atau kesempatan bertumbuh dalam bentuk
kombinasi
keunggulan
(advantages)
dan
keterbatasan
(limitations)
perusahaan akan menentukan potensi pertumbuhan suatu perusahaan.
Kesempatan bertumbuh yang diukur dengan investment opportunity set
dipengaruhi keunggulan perusahaan dalam bentuk reputasi perusahaan, jenis
perusahan multinasional, size dan profitabilitas perusahaan, sedangkan
keterbatasan dalam bentuk leverage dan risiko sistematis (AlNajjar dan
Belkaoui, 2001). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa IOS berhubungan
positif
dengan
likuiditas,
size
dan
profitabilitas
perusahaan,
dan
berhubungan negatif dengan leverage dan resiko sistematis perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Perusahaan
yang
mempunyai
tingkat
likuiditas
yang
tinggi
menandakan kesempatan bertumbuh perusahaan cenderung rendah. Hal ini
dikarenakan oleh lebih banyak aktiva lancar yang ada di perusahaan
dibandingkan dengan aktiva tetapnya. Aktiva tetap juga mengalami
penurunan nilai dikarenakan oleh adanya factor penurunan ekonomi atau
depresiasi. Pada tahap ini juga banyak aktiva tetap yang sudah tidak
produktif lagi dijual oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Kaaro
dan Hartono (2002) menunjukkan hasil yang signifikan antara likuiditas
dengan kesempatan bertumbuh perusahaan.
Tingkat profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan
daya saing antarperusahaan. Perusahaan yang memperoleh tingkat
keuntungan yang tinggi akan membuka lini atau cabang yang baru serta
memperbesar investasi atau membuka investasi baru terkait dengan
perusahaan induknya. Tingkat keuntungan yang tinggi menandakan
pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang. Hubungan antara
profitabilitas dan investment opportunity set yang dilakukan pengujiannya
oleh Al Najjar dan Belkaoui (2001) serta Lestari (2004) menunjukkan hasil
yang signifikan positif. Penelitian yang dilakukan oleh Pagalung (2002)
antara likuiditas dengan IOS tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Aktivitas perusahaan menunjukkan tingkat efektivitas yang ada pada
perusahaan. Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada perusahaan
semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan berarti semakin efektif
dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan. Adanya tingkat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
efektivitas yang tinggi menunjukkan kesempatan bertumbuh perusahaan
yang tinggi pada masa mendatang. Hubungan antara aktivitas perusahaan
dengan IOS diprediksi mempunyai pengaruh secara positif.
Sebagaimana diketahui bahwa para investor yang menanamkan
dananya dalam bentuk saham bertujuan untuk melipat gandakan kekayaan
melalui perolehan dividen maupun capital gain ketika terjadi penjualan
saham. Jika investor hanya bertujuan membeli saham untuk investasi saja
tentunya ia akan mengharapkan pembayaran dividen yang tinggi, akan tetapi
bagi mereka yang melakukan tindakan spekulasi ada kecenderungan untuk
mengharapkan sejumlah keuntungan dari capital gain. Begitu juga dengan
yang terjadi pada perusahaan manufaktur, krisis ekonomi global dua tahun
lalu berdampak besar pada pertumbuhan sektor manufaktur. Industri
manufaktur yang tumbuh hingga 4,7 persen tahun 2007 melambat menjadi
2,1 persen tahun 2009. Industri manufaktur nonmigas yang tumbuh 5,1
persen tahun 2007 kini hanya 2,5 persen. Melambatnya permintaan global
memunculkan
kekhawatiran
adanya
penyusutan
jumlah perusahaan
manufaktur. Dari 29.000 perusahaan manufaktur skala menengah dan besar
pada tahun 2006, diprediksi ”hanya” ada 27.000 perusahaan yang masih
beroperasi pada tahun 2008.
Kontribusi manufaktur Indonesia terhadap ekonomi nasional
cenderung flat, yaitu 27-28 persen. Imbas krisis ekonomi memang sempat
menekan kontribusinya menjadi 26,3 persen pada tahun 2009. Namun, perlu
disadari, kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
negara tetangga, khususnya di kawasan ASEAN. Nilai dasar ekspor
manufaktur yang makin tinggi cenderung membuat tren pertumbuhannya
melambat. Pada tahun 2008-2009, laju pertumbuhan ekspor manufaktur pun
anjlok akibat turunnya permintaan global.
Berdasarkan data dibawah maka pada penelitian ini menggunakan
data pada perusahaan Otomotif, khususnya mengenai harga saham yang harus
diinvestasikan para investor untuk setiap lembar saham. Berikut ini adalah
data harga saham Pada Perusahaan Otomotif pada periode 2006-2010.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
Tabel 1.1. Data Harga Saham Per usahaan Otomotif Tahun 2006-2010
Nama Per usahaan
2006
2007
2008
2009
2010
15700
27300
10500
34700
50700
PT. Gajah Tunggal
580
490
200
425
1720
PT. Goodyear Indonesia
6600
13000
5000
9600
12850
PT. Hexindo Adiperkasa
900
740
690
3150
5200
PT. Indomobil Sukses Intrn.
700
1170
1200
860
3825
PT. Indospring
800
1120
900
850
3045
PT. Intraco Penta
480
550
234
690
1430
PT. Nipres
1360
1850
1490
1450
1950
PT. Selamat Sempurna
1120
1850
1600
1400
850
PT. Tunas Ridean
178
310
188
435
470
PT. United Tractor
1450
1750
1290
1350
1200
PT. Astra Internasional
Sumber : Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan table diatas dapat dilihat terjadinya fluktuatif nilai harga
saham pada beberapa perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, yang disebabkan krisis ekonomi global dua tahun lalu berdampak
besar pada pertumbuhan sektor manufaktur, dan mempengaruhi penurunan
penawaran dan menjadikan investor berfikir panjang untuk menanamkan
sahamnya di perusahaan tersebut, yang membuat nilai harga saham diatas
menjadi fluktuatif. Oleh karena itu penelitian ini ingin menganalisis kembali
temuan sebelumnya dari sudut fundamental perusahaan, yaitu rasio yang
terdapat dalam likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan solvabilitas terhadap
kesempatan berinvestasi perusahaan Otomotif.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
Pertumbuhan perusahaan yang dapat mengukur nilai perusahaan
merupakan suatu harapan yang diinginkan, baik oleh pihak internal
perusahaan, yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor
dan kreditor. Pertumbuhan ini diharapkan dapat memberikan aspek yang
positif bagi perusahaan seperti adanya suatu kesempatan berinvestasi di
perusahaan tersebut
Profitabilitas
yang
tinggi
pertumbuhan perusahaan dimasa
memberikan
signyal
mengenai
yang akan datang. Sebagian dari
profitabilitas tersebut akan ditanamkan lagi dalam bentuk investasi untuk
meningkatkan perusahaan.
Rasio aktivitas juga dapat digunakan untuk memprediksi modal yang
dibutuhkan perusahaan (baik untuk kegiatan operasi maupun jangka panjang).
Misalnya untuk meningkatkan penjualan akan membutuhkan tambahan aset.
Rasio aktivitas memungkinkan para analis menduga kebutuhan ini serta
menilai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan aset yang dibutuhkan
untuk mempertahankan tingkat investasi.
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung
untuk memperkecil utang. Ini dikarenakan oleh semakin tinggi tingkat utang
perusahaan akan semakin tinggi kemungkinan perusahaan diprediksi
mengalami kebangkrutan oleh debtholder jika tidak mampu membayar utang
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penelitian ini dilakukan
untuk menguji sejauhmana pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
Solvabilitas perusahan Otomotif yang go public terhadap kesempatan
investasi
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
Apakah terdapat pengaruh antara rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan
Solvabilitas terhadap kesempatan investasi pada perusahaan Otomotif yang
go public?
1.3. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh antara rasio likuiditas,
profitabilitas, aktivitas dan Solvabilitas terhadap kesempatan investasi pada
perusahaan Otomotif yang go public.
1.4.
Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memperluas wawasan berfikir
serta pengetahuan penulis dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan
yang sudah diperoleh untuk dilaksanakan di lapangan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
b. Bagi Akademis
Sebagai tambahan khasanah perpustakaan dan bahan masukan bagi
penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pihak lain yang dapat dipakai
sebagai penyajian yang berkaitan dengan penelitian ini dilakukan oleh :
1. Hamzah (2005), Analisis rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, Solvabilitas
dan investment opportunity set dalam Tahapan siklus kehidupan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek jakarta (BEJ) tahun 2001 – 2005.
Rumusan masalah :
Apakah rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas berpengaruh
terhadap investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara signifikan pada
tahap pendirian (start-up) ?
Hipotesis :
Diduga rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas berpengaruh
terhadap investment opportunity set (IOS) berpengaruh secara signifikan pada
tahap pendirian (start-up)
Hasil Penelitian :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas, profitabilitas,
aktivitas, dan solvabilitas terhadap investment opportunity set (IOS)
berpengaruh secara signifikan pada tahap pendirian (start-up).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2. Pr atiwi, Nor (2007), Analisis Korelasi Investment Opportunity Set Terhadap
Return Saham (Pada Saat Pelaporan Keuangan Perusahaan)
Rumusan masalah :
Apakah korelasi investment opportunity berpengaruh terhadap return saham
Hipotesis :
Diduga korelasi investment opportunity berpengaruh terhadap return saham
Hasil penelitian:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proksi IOS sebagai proksi
pertumbuhan bagi suatu perusahaan memiliki kandungan informasi yang
dapat digunakan oleh para investor di pasar modal sebagai sinyal dalam
kesempatan memprediksi dan memperoleh return saham, khususnya di sekitar
peristiwa atau tanggal publikasi laporan keuangan.
3. Rokhayati (2005), Analisis Hubungan Investment Oportunity Set Dengan
Realisasi Pertumbuhan Serta Perbedaan Perusahaan Yang Tumbuh Dan Tidak
Tumbuh Terhadap Kebijakan Pendanaan Dan Dividen Di Bursa Efek Jakarta
Rumusan masalah :
Apakah terdapat perbedaan Investment Oportunity Set Dengan Realisasi
Pertumbuhan Serta Perbedaan Perusahaan Yang Tumbuh Dan Tidak Tumbuh
Terhadap Kebijakan Pendanaan Dan Dividen Di Bursa Efek Jakarta
Hipotesis :
Diduga terdapat perbedaan Investment Oportunity Set Dengan Realisasi
Pertumbuhan Serta Perbedaan Perusahaan Yang Tumbuh Dan Tidak Tumbuh
Terhadap Kebijakan Pendanaan Dan Dividen Di Bursa Efek Jakarta
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Hasil penelitian:
Hasil penelitian ini adalah variabel-variabel Investment Opportunity Set
(IOS) mempunyai korelasi yang berbeda terhadap semua unsur realisasi
pertumbuhan perusahaan baik untuk perusahaan yang tumbuh maupun yang
tidak tumbuh. Korelasi positif signifikan untuk perusahaan yang tumbuh
terjadi . Rasio market debt to equity tidak signifikan terhadap kebijakan
pendanaan perusahaan.
Persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan adalah :
No.
1.
Nama
Hamzah
(2005)
2.
Pratiwi
(2007)
3.
Rokhayati
(2005)
4.
Peppy
(2011)
Judul
Pengaruh
likuiditas,
profitabilitas,
aktivitas,
solvabilitas,
investment
opportunity set (IOS) Pada
perusahaan Manufaktur di BEI
Uji
Uji Regresi
Linier
Berganda
Variabel
likuiditas,
profitabilitas,
aktivitas,
solvabilitas,
investment
opportunity
set (IOS)
Pengaruh
Investment Uji Regresi Investment
Opportunity
Opportunity Set dan Return
Set
dan
Saham
Pada
perusahaan
Return
Manufaktur di BEI
Saham
Realisasi Pertumbuhan dan Uji Regresi Pertumbuhan
dan
kesempatan investasi
Pada Linier
kesempatan
Berganda
perusahaan Manufaktur di BEI
investasi
rasio likuiditas, profitabilitas, Uji Regresi likuiditas,
profitabilitas,
aktivitas,
Solvabilitas
dan Linier
aktivitas,
Berganda
kesempatan investasi
solvabilitas,
investment
opportunity
set (IOS)
Sumber : peneliti
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan saat ini adalah
penggunaan variable kesempatan investasi / investment opportunity set .
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan saat ini
adalah penelitian terdahulu meneliti tentang obyek yang digunakan penelitian
sekarang menggunakan perusahaan otomotive, sedangkan peneliti terdahu
perusahaan manufaktur, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi dari
penelitian terdahulu karena terdapat perbedaan seperti dikemukakan diatas
2.2. Landasan Teor i
2.2.1. Analisis Rasio
2.2.1.1. Penger tian Analisis Rasio
Analisa rasio merupakan bentuk cara yang umum digunakan
dalam menganalisis laporan finansial. Rasio menggambarkan suatu
hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dan dengan menggunakan alat
analisis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan
gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau
posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut
dibandingkan
dengan
rasio
perbandingan
digunakan
sebagai
standar.(Munawir, 1998 : 64)
Menggunakan analisa laporan finansiil dari perusahaan, manajer
akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansiil dari
perusahaan dan akan dapat diketahui hasil-hasil finansiil yang telah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
dicapai dari waktu lalu dan waktu yang
sedang berjalan. Dengan
mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya diusahakan agar
dapat diperbaiki. Analisa yang dilakukan oleh manajer disebut analisis
intern (Bambang, 1997 : 328)
Analisa intern dilakukan oleh kreditur atau investor. Investor
berkepentingan terhadap laporan finansiilnya. Suatu perusahaan dalam
rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modal. Para kreditur
berkepentingan terhadap kemampuan nasabah untuk dapat memenuhi
kewajiban finansiil yang harus dipenuhi (Bambang, 1997 : 328-329)
2.2.1.2. Kegunaan Analisis Rasio
Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisis yang lain adalah “future
oriented”.
Oleh
karena
itu
penganalisa
harus
mampu
untuk
menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu itu
dengan faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan
mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang
bersangkutan. Dengan demikian kegunaan atau manfaat suatu angka
rasio sepertinya tergantung kepada kemampuan atau kecerdasan
penganalisa dalam menginterprestasikan data yang bersangkutan.
(Munawir, 1998 : 64)
Analisis rasio digunakan oleh tiga kelompok utama (Weston, 1990 : 312313) Yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
1. Manajer, yang menggunakan rasio-rasio tersebut untuk menganalisis
mengendalikan dan memperbaiki operasi perusahaan.
2.Analisa kredit, seperti petugas kredit bank atau analis yang
menetapkan peringkat obligasi (di AS), yang menganalisis rasio
untuk menentukan kemampuan suatu perusahaan membayar
utangnya.
3.Analisa sekuritas, yaitu analisis saham yang berkepentingan atas
efisiensi dan prospek pertumbuhan perusahaan, dan analis obligasi
yang berkepentingan atas kemampuan perusahaan untuk membayar
bunga dan pokok obligasi serta nilai likuiditas aktiva dalam hal ini
kepailitan.
Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan dikemukaan oleh
Harahap (2002 :195-197) sebagai berikut :
a) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada
yang terdapat dalam laporan keuangan biasa.
b) Dapat menggali informasi yang tidak nampak secara kasat mata
(eksplisit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik
laporan keuangan (implisit).
c) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
d) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya
dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
e) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti
untuk prediksi, peningkatan (rating)
f) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh pengambil
keputusan.
g) Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut criteria
tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
h) Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain
dengan periode sebelumnya atau dengan Standar Industri normal
atau Standar ideal.
i) Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan
dan sebagainya.
j) Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami
perusahaan dimasa yang akan datang.
Menurut Dahlan (1993 : 266) Analisis rasio menggambarkan
hubungan matematis antara suatu jumlah lainnya. Perhitungan yang
digunakan dalam analisis rasio ini sebenarnya relatif sederhana, namun
interprestasi terhadap rasio tersebut merupakan masalah yang cukup
komplek. Oleh karena itu, efektifnya rasio keuangan ini sebagai suatu
alat analisis, sangat tergantung dari kemampuan dan keahlian analisis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
menginterprestasikan rasio-rasio yang digunakan. Selanjutnya, analisis
rasio keuangan dapat memberikan petunjuk dan gejala-gejala serta
informasi keuangan lainnya mengenai keadaan keuangan suatu bank.
2.2.1.3. Keter batasan Analisis Rasio Keuangan
Menurut Harahap (1998 : 298), Analisis rasio keuangan
memiliki beberapa keterbatasan yang diharuskan untuk diketahui
dalam penggunaan dalam perhitungan. Keterbatasan tersebut antara
lain :
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yng dapat digunakan
untuk kepentingan pemakainya.
2. Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan
juga menjaga keterbatasan teknik seperti :
Bahan perhitungan rasio atau laporan keuangan itu
hanya mengandung taksiran dan judgment yang dapat
dinilai bias atau subjektif.
Nilai yang terkandung dalam laporan keuangan dari
rasio adalah nilai perolehan (cost) bukan harga pasar.
Klasifikasi dalam laporan keuangan bisa berdampak
pada angka rasio.
Metode pencatatan yang tergambar dalam standar
akuntansi bias diterapkan berbeda oleh perusahaan yang
berbeda.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
3. Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia maka akan
menimbulkan kesulitan dalam menghitung rasio.
4. Sulit jika ada data yang sesuai tidak sinkron.
5. Jika dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar
akuntansi yang dipakai tidak sama. Oleh karenanya jika
dilakukan perbandingan bias terjadi kesalahan.
2.2.2. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas, yang mengukur kemampuan bank untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya atau kewajiban yang
telah jatuh tempo. Rasio Profitabilitas, yaitu alat untuk menganalisa atau
mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh
Bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat
pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Dalam
perhitungan rasio-rasio Profitabilitas ini biasanya dicari hubungan timbal
balik antar pos yang terdapat pada laporan laba-rugi bank dengan pospos pada neraca bank guna memperoleh berbagai indikasi yang
bermanfaat dalam mengukur tingkat efesiensi dan profitabilitas bank
yang bersangkutan Beberapa rasio likuiditas yang sering digunakan
dalam menilai kinerja suatu bank antara lain sebagai berikut:
a) Current Ratio
Current ratio ini menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety)
kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
hutang-hutang tersebut. Tetapi suatu perusahaan dengan current ratio yang
tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya hutang perusahaan
yang sudah jatuh tempo karena proporsi atau distribusi dari aktiva lancar
yang tidak menguntungkan, misalnya jumlah persediaan yang relatif tinggi
dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan datang sehingga tingkat
perputaran persediaan rendah dan menunjukkan adanya over investment
dalam persediaan tersebut atau adanya saldo piutang yang besar yang
mungkin sulit untuk ditagih. Adapun formulasi dari current ratio (CR)
adalah sebagai berikut (Munawir, 2001: 74) :
Current Ratio
=
Aktiva Lancar
x 100%
Hutang Lancar
b) Quick Ratio
Quick Ratio ini disebut juga sebagai acid test ratio, yaitu perbandingkan
antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan utang lancar (Munawir,
2001: 74).
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya
dengan
tidak
memperhitungkan
persediaan,
karena
menganggap persediaan memerlukan waktu lama untuk direalisir menjadi
kas, walaupun pada kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid dari
piutang. Rasio ini lebih tajam dari pada current ratio karena hanya
membandingkan aktiva yang sangat likuid. Jika current ratio tinggi tapi
quick ratio rendah, hal ini menunjukkan adanya investasi yang sangat
besar dalam persediaan. Adapun formulasi dari quick ratio adalah sebagai
berikut (Munawir, 2001: 74):
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
Quick Ratio
=
Aktiva Lancar - Persediaan x 100%
Hutang Lancar
c) Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula
posisi bank tersebut dalam penggunaan asset. Dalam rangka mengukur
tingkat kesehatan bank ada perbedaan sedikit antara ROA berdasarkan
teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia.
Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak,
sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah laba
sebelum pajak. (Munawir, 2001: 77)
ROA
=
Laba bersih
x 100%
Total Aktiva
d) Return On Equity (ROE), yaitu perbandingan diantara laba bersih bank
dengan modal sendiri. ROE ini merupakan indikator yang amat penting
bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan
pembagian deviden. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba
bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut akan
menyebabkan kenaikan harga saham. Perlu diperhatikan, bahwa dalam
penentuan tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia lebih mementingkan
penilaian besarnya ROA dan tidak memasukkan unsure ROE. Hal ini
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
dikarenakan Bank Indonesia selaku Pembina dan pengawas perbankan
lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan
asset yang dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat
(Munawir, 2001: 77)
ROE
= Laba bersih
x 100%
Modal Sendiri
e) Rasio Beban Operasional (BOPO), yaitu perbandingan antara beban
operasional dengan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Untuk bank syariah, pendapatan operasional bank terdiri atas pendapatan
bagi hasil, keuntungan atas kontrak jual-beli, fee, biaya administrasi, dll.
BOPO
=
Beban Operasional
x 100%
Pendapatan Operasional
f) Net Profit Margin (NPM), adalah rasio yang menggambarkan tingkat
keuntungan bank, dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari
kegiatan operasionalnya. Sebagaimana halnya dengan perhitungan rasio
sebelumnya, rasio NPM pun mengacu kepada pendapatan operasional
bank yang terutama berasal dari kegiatan pemberian kredit yang dalam
prakteknya memiliki berbagai resiko seperti resiko kredit (kredit
bermasalah dan kredit macet), serta Kurs Valas (jika kredit diberikan
dalam bentuk valas). (Munawir, 2001: 79)
NPM
=
Laba bersih
x 100%
Pendapatan Operasional
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.2.3. Rasio Solvabilitas
Analisa Solvabilitas. Analisis ini digunakan untuk mengukur kemampuan
Bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya, atau kemampuan
bank untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jika terjadi likuiditasi
Bank.
Disamping
itu,
rasio
ini
digunakan
untuk
mengetahui
perbandingan antara volume (jumlah) dana yang diperoleh dari berbagai
hutang (jangka pendek dan jangka panjang) serta sumber-sumber lain
diluar modal bank sendiri dengan volume penanaman dana tersebut pada
berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank. Rasio Solvabilitas ini terdiri
atas:
a) Debt to Equity Ratio
Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal
sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Formulasi dari debt to equity ratio adalah sebagai berikut:
Debt Equity Ratio
=
Total Utang x 100%
Modal Sendiri
b) Debt to Total Assets
Menunjukkan beberapa bagian dari keseluruhan kebutuhan dana
yang dibelanjai dengan utang atau beberapa bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin utang. Kreditur lebih menyukai rasio
utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin
besar perlindungan terhadap kerugian kreditur dalam peristiwa
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
likuidasi. Di sisi lain, pemegang saham akan menginginkan
leverage yang lebih besar karena akan dapat meningkatkan laba
yang diharapkan.
Debt Total Assets
= Total Utang x 100%
Total Aktiva
2.2.4. Rasio Aktivitas
Aktivitas adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva berputar dalam suatu periode tertentu (Setiawan, 2005:
19).Menurut (Amin Wijaya, 1996:6) Aktivitas adalah suatu langkah
dalam proses produksi yang memperhatikan untuk menyelesaikan
suatu proses.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva
berputar dalam proses produksi suatu periode tertentu. Aktivitas
menggambarkan apa yang koperasi lakukan, cara waktu digunakan,
proses dan keluaran. Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif
koperasi mengelola aktivanya. Jika koperasi memiliki terlalu banyak
aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi dan
akibatnya laba akan menurun. Disisi lain jika aktiva terlalu rendah
maka penjualan yang menguntungkan akan hilang. Rasio aktivitas
berisikan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi dalam
berbagai harta. Untuk mengukur rasio aktivitas dapat digunakan rasio
sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
1. Receivable Turnover (Piutang Dagang)
Piutang yang dimiliki oleh koperasi dalam hal ini jenis usaha simpan
pinjam mempunyai hubungan yang erat dengan volume kredit yang
diberikan. Posisi hutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai
dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut, yaitu dengan
membagi total kredit yang diberikan dengan piutang rata- rata.
Receivable Turnover
=
Kredit yang diberikan x 100%
Rata-rata piutang
2. Cash Turnover (Perputaran kas)
Perputaran kas adalah Perbandingan antara jumlah kredit yang
diberikan dengan nilai rata-rata kas yang dimiliki oleh koperasi ( Riyanto,
1999: 95). Tingkat perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan
kas yang dilakukan oleh koperasi. Dikatakan sebagai ukuran efisiensi
karena tingkat perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas
kembalinya kas yang telah ditanamkan dalam modal kerja.
Cash Turnover
=
Penjualan
x 100%
Total Aktiva
(Munawir, 2001: 84)
2.2.5. Investment Oppor tunity Set (IOS)
Menurut Myers (1977) Kesempatan investasi atau Investment
Opportunity Set (IOS) merupakan keputusan investasi dalam bentuk
kombinasi aktiva yang dimiliki (asset in place) dan pilihan pertumbuhan
atau growth option pada masa yang akan datang (Lestari, 2004).
Sedangkan menurut Kallapur dan Trombley, 2001 dalam Lestari, 2004 ,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
pertumbuhan itu sendiri merupakan kemam