ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK (Studi kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim).
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Elsa Triandhani Putri
0913010182/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Diajukan Oleh :
Elsa Triandhani Putri
0913010182/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi Kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
yang diajukan
ELSA TRIANDHANI PUTRI
0913010182/FE/EA
Telah Diseminar kan dan Disetujui untuk Mengikuti Ujian Skripsi oleh
Pembimbing Utama
DRS. EC. MUNARI, MM
NIP : 030 195 017
Tanggal : ....................
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
DR. HERO PRIONO, SE, M.Si, AK
NIP : 030 217 165
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi Kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
yang diajukan
ELSA TRIANDHANI PUTRI
0913010182/FE/EA
Disetujui untuk Mengikuti Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
DRS. EC. MUNARI, MM
NIP : 030 195 017
Tanggal : ....................
Mengetahui,
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
DRS. RAHMAN AMRULLAH SUWAIDI , MS
NIP. 196003301986031003
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
Disusun Oleh :
Elsa Triandhani Putri
0913010182/FE/EA
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal, 22 Februari 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dr s. Ec. Munari, MM
Prof. Dr. Soepar lan P.Ak. MM
Sekretaris
Dr s. Ec. Munari, MM
Anggota
Dra. Ec. Tituk Dyah W, MAks
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur
Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga penulis berkesempatan
menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula
memungkinkan penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP TINGKAT
PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK” (Studi Kasus pada
pegawai yang bekerja pada bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi,
dan Kependudukan Pemprov Jatim).
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan
dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun
sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
3. Bapak. Drs. Ec. H. R.A Suwaidi, M.S selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
4. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak selaku Ketua Program studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Drs. Ec. Munari, M.M selaku Dosen Pembimbing yang dengan
kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat
berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Ec. Muslimin, M.Si selaku Dosen Wali yang telah memberi
bantuan dan nasihat sewaktu kuliah.
7. Bapak dan Ibu dosen program studi akuntansi fakultas ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama di bangku kuliah.
8. Kedua Orang Tua, Bapak H. Suwignyo dan Ibu Hj. Dewi Raskulaning
Hartatik, S.sos. Serta kedua kakak yang telah memberikan doa, kasih sayang,
dukungan dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan
selama ini sehingga mampu menghantarkan penulis menyelesaikan studinya.
9. Keluarga angkat penulis, Bapak Drs. Djoko Triyono, SH dan Ibu Suryaningsih
yang telah mendukung dan tidak lelah memberikan semangat kepada penulis.
10. Sahabat seangkatan dan seperjuangan yang selalu ada disetiap suka dan duka.
Riska, Alda, Riza, Alif, Bagus, dan lainnya yg tidak bisa disebutkan satupersatu.
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11. Kakak, sahabat, teman, bahkan penyemangat buat penulis. Mbak Ria, mbak
eva, mbak deby, mbak murni, kiki, mas nugrah, dan mas yayak yang selalu
ada buat penulis.
12. Ibu Nanik dan Bapak Udin selaku pegawai sub bagian Tata Usaha dan seluruh
pegawai
bagian keuangan Dinas Tenaga
Kerja,
Transmigrasi,
dan
Kependudukan Pemprov Jatim yang turut membantu dan meluangkan sejenak
waktunya dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
13. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan
skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi
perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Surabaya, Januari 2012
Penulis
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . ........................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ………………………………………. ................................
x
DAFTAR LAMPIRAN . ......................................................................................
xi
ABSTRAK . .......................................................................................................... xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................
6
1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................
6
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .....................................................
8
2.2 Landasan Teori ...................................................................................
11
2.2.1
2.2.2.
Pendidikan ........................................................................
11
2.2.1.1. Pengertian Pendidikan .........................................
11
2.2.1.2. Jenis Pendidikan ..................................................
13
2.2.2.2 Tujuan Pendidikan ..............................................
13
Pelatihan ...........................................................................
14
2.2.2.1. Pengertian Pelatihan .............................................
14
2.2.2.2. Jenis Pelatihan ......................................................
15
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.
2.2.2.3. Metode Pelatihan ................................................
16
2.2.2.4. Prinsip prinsip Pelatihan ......................................
20
2.2.2.5. Tujuan Pelatihan .................................................
21
2.2.2.6. Alasan adanya Pelatihan ......................................
21
Tingkat Pemahaman Akuntansi ........................................
22
2.2.3.1. Pengertian Pemahaman .......................................
22
2.2.3.2. Pengertian Akuntansi ..........................................
23
2.2.3.3. Pengertian Akuntansi Sektor Publik ……………...
24
2.2.3.4. Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah ……… ..
25
2.2.3.5. Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ..
25
2.2.3.6. Kedudukan Akuntansi Keuangan Daerah
2.2.4.
di
dalam Akuntansi .................................................
26
2.2.3.7. Pengertian pemahaman Akuntansi Sektor Publik .
27
Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi Sektor Publik ................................
2.2.4.1.
Pengaruh
Pendidikan
Terhadap
Tingkat
Pemahaman Akuntansi Sektor Publik ...................
2.2.4.2. Pengaruh
Pelatihan
Terhadap
27
27
Tingkat
Pemahaman Akuntansi ........................................
27
2.3. Kerangka Pikir .................................................................................
28
2.4. Hipotesis .........................................................................................
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...............................
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
3.1.1. Definisi Operasional ...........................................................
31
3.1.2. Pengukuran Variabel ...........................................................
33
3.2. Teknik Penentuan Sampel ..............................................................
34
3.2.1. Populasi .............................................................................
34
3.2.2. Sampel ...............................................................................
35
3.3. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
36
3.3.1. Jenis Data ...........................................................................
36
3.3.2. Sumber Data .......................................................................
36
3.3.3. Pengumpulan Data ..............................................................
37
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ..................................................
38
3.4.1. Teknik Analisis Data ...........................................................
38
3.4.2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................
39
3.4.3. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................
41
3.4.4. Uji Hipotesis .......................................................................
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ...............................................................
43
4.1.1. Sejarah singkat Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan Prov. Jatim .................................................
43
4.1.2. Visi dan Misi ….. ..................................................................
46
4.1.2.1. Visi . .......................................................................
46
4.1.2.2. Misi . .......................................................................
46
4.1.3. Sasaran . ................................................................................
47
4.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi . .....................................................
51
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.5. Lokasi Instansi . ....................................................................
61
4.1.6. Struktur Organisasi . ..............................................................
62
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian . ................................................................
62
4.2.1. Variabel Pendidikan . ............................................................
63
4.2.2. Variabel Pelatihan . ...............................................................
64
4.2.3. Variabel Tingkat Pemahaman Akuntansi Sektor Publik . .......
65
4.3. Uji Kualitas Data . .............................................................................
67
4.3.1. Uji Validitas . ........................................................................
67
4.3.2. Uji Reliabilitas . ....................................................................
70
4.3.3. Uji Normalitas . .....................................................................
71
4.4. Uji Asumsi Klasik . ...........................................................................
72
4.4.1. Multikolinieritas . ..................................................................
72
4.4.2. Heteroskedastisitas . ..............................................................
73
4.5. Analisis Regresi Linier Berganda . .....................................................
74
4.5.1. Persamaan Regresi . ..............................................................
74
4.5.2. Koefisien Determinasi . .........................................................
75
4.5.3. Uji Hipotesis . .......................................................................
76
4.5.3.1. Uji Kesesuaian Model F . ........................................
76
4.5.3.2. Nilai r2parsial . ............................................................
77
4.5.3.3. Uji Hipotesis . .........................................................
78
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian dan Implikasi Penelitian . .....................
79
4.6.1. Pembahasan Hasil Penelitian . ...............................................
79
4.6.2. Implikasi Penelitian . .............................................................
81
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.7. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu . ..
82
4.8. Keterbatasan Penelitian .....................................................................
84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan dan Saran . .....................................................................
85
5.1.1. Kesimpulan . .........................................................................
85
5.1.2. Saran . ...................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Pemprov Jatim)
Oleh
Elsa Triandhani Putri
ABSTRAK
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mendapatkan dan
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, mengembangkan kemampuan dan
membina kepribadian individu yang dilakukan oleh para individu secara
formalitas dan dibuktikan dengan ijazah terakhir sebagai latar belakang
pendidikan yang dapat dijadikan sebagai dasar pemberian kerja. Dan pelatihan
didefinisikan sebagai segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
ketrampilan dan kemampuan seseorang agar mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawab serta diharapkan mampu mewujudkan tujuan – tujuan organisasi.
Sedangkan tingkat pemahaman akuntansi sektor publik adalah sejauh mana para
pegawai yang bekerja di bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan Pemprov Jatim dalam memahami sistem akuntansi sektor publik,
peraturan – peraturan yang telah ditetapkan serta bagaimana penerapannya.
Populasi dalam penelitian ini 17 pegawai bagian keuangan yang bekerja
pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Pemprov Jatim.
Sampel yang digunakan adalah teknik sensus dimana setiap anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Data yang dipergunakan
adalah data primer. Sedangkan teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis
Regresi Linier Berganda. Hasil analisis kemudian di analisis dengan uji asumsi
klasik serta uji F.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi
sektor publik para responden. Variabel pelatihan berpengaruh lebih dominan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi sektor publik dibandingkan pendidikan.
Dapat dilihat dari nilai r2parsial pada variabel pendidikan sebesar 5,19%, sedangkan
nilai r2parsial pada variabel pelatihan sebesar 22,37%.
Kata kunci : Pendidikan, Pelatihan, dan Tingkat Pemahaman Akuntansi Sektor
Publik.
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Suatu organisasi dalam mewujudkan tujuannya diperlukan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam tumbuh kembang suatu
organisasi bergantung pada sumber daya manusianya yang memiliki kualitas
yang tinggi. Oleh karena itu, SDM harus diperhatikan dengan baik agar
terjadi peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja yang
tercermin
pada
kinerja
semua
pihak,
khususnya
para
anggota
penanggungjawab bidang fungsional, baik yang masuk kategori tugas pokok
maupun tugas penunjang serta pimpinan penyelenggara kegiatan operasional
yang dibantu karyawan teknis, operasi dan administratif.
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset sebuah organisasi
yang paling berharga, karena dengan sumber daya manusia yang baik maka
diharapkan mampu untuk menjawab semua tantangan yang datang baik dari
dalam maupun luar organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (Hermanto,
2005 : 131).
Kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan dapat terpenuhi
dengan dilakukannya pengembangan yang mengarah kepada pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya
untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM), terutama untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia (Hermanto,
2005 : 131).
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Usaha pemerintah Indonesia untuk memulihkan kondisi ekonomi,
sosial dan politik adalah dengan mengembalikan pemerintah yang bersih dan
berwibawa atau yang dikenal dengan istilah good governance (Alnusia :
2007).
Perwujudan dari good governance diantaranya adalah dengan
dikeluarkannya Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang mengatur tentang
pengolahan keuangan daerah. Selain itu, pemerintah lewat peraturan PP No.
24 Tahun 2005 telah mengeluarkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang
bertujuan meningkatkan akuntabilitas sebagai salah satu perwujudan good
governance (Kurniawati : 2006).
Akuntabilitas pemerintah tidak dapat diketahui tanpa pemerintah
memberitahukan kepada rakyat tentang informasi sehubungan dengan
pengumpulan
sumber
daya
dan
sumber
dana
masyarakat
beserta
penggunaannya dan pemerintah wajib memberikan pertanggungjawabannya
atas semua aktifitasnya kepada masyarakat (Sadjiarto, 2000 : 140).
Laporan keuangan pemerintah harus menyediakan informasi yang
dapat dipakai oleh pengguna laporan keuangan untuk menilai akuntabilitas
pemerintahan dalam membuat keputusan ekonomi, sosial dan politik.
Pemerintah juga harus memberikan penjelasan atau alasan yang masuk akal
terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan dan hasil usaha yang diperoleh
sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas dan pencapaian suatu tujuan
tertentu dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Semakin berkembangnya teknologi informasi yang memungkinkan
masyarakat untuk menilai dan membandingkan suatu entitas dengan entitas
lain. Untuk itu, tuntutan penyediaan informasi termasuk informasi keuangan
dan akuntansi semakin dibutuhkan.
Sumber daya manusia dalam hal ini adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) mempunyai pengaruh yang sangat penting, untuk meningkatkan
kualitas agar mereka memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan
rakyat, maka “pembinaan SDM selama berkerja dilakukan melalui pendidikan
dan pelatihan, baik bersifat manajerial, teknis fungsional, maupun bersifat
struktural” (Hermanto, 2005 : 131).
Tidak menutup kemungkinan jika ingin mengetahui sejauh mana
tingkat pemahaman akuntansi pada pegawai negeri selain dilihat dari latar
belakang pendidikan, bahwa pelatihan bagi pegawai juga merupakan faktor
yang mendukung dalam mengukur tingkat pemahaman akuntansi sektor
publik. Pegawai yang pernah mengikuti pelatihan, baik yang diadakan oleh
instansi atau bukan akan lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaannya.
Melalui pelatihan, pegawai terbantu dalam mengerjakan pekerjaan yang ada,
dapat
meningkatkan
keseluruhan
karir
karyawan
dan
membantu
mengembangkan tanggung jawabnya di masa depan. Selain itu, pegawai
tersebut juga akan lebih mengerti tentang tujuan organisasi.
Sesuai dengan kenyataan diatas, maka dapat dikatakan bahwa latar
belakang pendidikan dan pelatihan dianggap berhubungan dengan tingkat
pemahaman akuntansi pegawai.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
Jumlah pegawai yang bekerja pada Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi, dan Kependudukan bagian keuangan Pemprov Jatim hingga
periode 31 Desember 2012 adalah 17 orang dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data jumlah pegawai bagian keuangan
Tingkat Pendidikan
J umlah
SLTA
9 orang
DI
1 orang
S1
S2
SE
2 orang
S.sos
3 orang
M.Si
1 orang
M.M
1 orang
Total
17 orang
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim
Berdasarkan hasil jumlah tersebut, hanya terlihat 2 orang yang
berasal dari jurusan akuntansi. Hal ini berarti bahwa sebagian besar pegawai
yang bekerja di bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan
Kependudukan Pemprov Jatim tidak berasal dari latar belakang pendidikan
yang sesuai dengan posisinya, serta belum memahami sepenuhnya tentang
akuntansi jika dilihat dari latar belakang.
Menurut Kasubag Keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi,
dan Kependudukan bagian keuangan Pemprov Jatim Bapak Priyoko
Suhandoyo, S.H, M.Si yang telah diwawancarai oleh peneliti, mengatakan
bahwa seharusnya pegawai yang ditempatkan di bagian keuangan berasal dari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
latar belakang akuntansi agar ketika ada peraturan – peraturan yang
dikeluarkan pemerintah mengenai pengelolaan keuangan bisa dijalankan
dengan maksimal.
Bapak Handoyo berpendapat bahwa pelatihan juga merupakan
faktor yang mendukung untuk peningkatan pemahaman akuntansi sektor
publik di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan bagian
keuangan Pemprov Jatim. Pegawai – pegawai di bagian keuangan pernah
mengikuti beberapa pelatihan. Terlepas dari jenis pelatihan apa yang pernah
diikuti, baik pelatihan akutansi ataupun yang lain. Pelatihan yang
diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan
itu tergantung ketetapan dari pemerintah pusat.
Sesuai dengan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan
terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Sektor Publik” (Studi Kasus
pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Bagian
Keuangan Pemprov J atim).
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah faktor pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap
tingkat pemahaman akuntansi sektor publik pada pegawai yang bekerja
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan bagian
keuangan Pemprov Jatim”.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris
apakah terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi sektor publik pada pegawai yang bekerja pada Dinas
Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan di bagian keuangan Pemprov
Jatim.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian antara lain :
1. Bagi instansi.
Dapat menjadi referensi bagi instansi yang terkait agar lebih
meningkatkan kualitas para pegawai dan lebih memahami
bidangnya khususnya akuntansi sektor publik.
2. Bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.
Dapat digunakan sebagai referensi bagi para mahasiswa
akuntansi yang akan mengembangkan penelitian.
3. Bagi peneliti.
Dapat menambah pengetahuan peneliti tentang Akuntansi
Sektor Publik, serta menambah pengetahuan tentang faktor – faktor
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
apa yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi sektor
publik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Hasil – hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan tentang Analisis pengaruh pendidikan
dan pelatihan terhadap tingkat pemahaman akuntansi sudah pernah dikaji
dalam beberapa skripsi, diantaranya yaitu Herawati, Dian Alnusia, dan
Indrawan Oktavianto. Bagian ini membahas hal – hal yang berhubungan
dengan penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat diketahui persamaan
dan perbedaan dengan penelitian ini.
Penelitian sebelumnya yang dapat dipakai bahan masukan serta bahan
pengkajian yang berkaitan, antara lain :
a. Herawati (2005,UPN)
•
Judul penelitian
Kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tulungagung.
•
Permasalahan
Apakah
kecerdasan emosional
pengenalan
diri,
pengendalian
yang
diri,
mempunyai
motivasi,
indokator
empati dan
ketrampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tulungagung.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
•
Kesimpulan
Kecerdasan emosional yang di indikatori oleh pengenalan diri,
pengendalian diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial
berpengaruh secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi
pegawai yang bekerja pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Tulungagung.
b. Dian Alnusia (2007,UPN)
•
Judul penelitian
Pengaruh pendidikan, pelatihan, pengalaman, dan motivasi
terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada PNS yang bekerja
pada Dinas – Dinas pemerintahan di bagian keuangan Kabupaten
Ponorogo.
•
Permasalahan
Apakah
pendidikan,
pelatihan,
pengalaman,
dan
motivasi
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada PNS
yang bekerja pada Dinas – Dinas pemerintahan di bagian keuangan
Kabupaten Ponorogo.
•
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Variabel
pendidikan,
pelatihan,
pengalaman,
dan
motivasi
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pegawai
negeri sipil yang bekerja pada Dinas – Dinas pemerintahan di
bagian keuangan Kabupaten Ponorogo.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
2. Variabel pengalaman dan motivasi berpengaruh positif terhadap
tingkat pemahaman akuntansi pegawai negeri sipil yang bekerja
pada Dinas – Dinas pemerintahan di bagian keuangan Kabupaten
Ponorogo, dimana semakin tinggi pengalaman dan motivasi
seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman akuntansi
pegawai negeri sipil yang bekerja pada dinas – dinas pemerintahan
di bagian keuangan Kabupaten Ponorogo.
c. Indrawan Oktavianto (2011,UPN)
•
Judul penelitian
Analisis pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi pegawai negeri sipil yang bekerja pada
Dinas Pendidikan di bagian keuangan Kota Surabaya.
•
Permasalahan
Apakah faktor pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap
tingkat pemahaman akuntansi pada pegawai negeri sipil yang
bekerja pada Dinas Pendidikan di bagian keuangan Kota Surabaya.
•
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel
pendidikan
tidak
berpengaruh
terhadap
tingkat
pemahaman akuntansi pada pegawai negeri sipil yang bekerja pada
Dinas Pendidikan bagian keuangan Kota Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2. Terdapat pengaruh antara variabel pelatihan dengan tingkat
pemahaman akuntansi pada pegawai negeri sipil yang bekerja pada
Dinas Pendidikan bagian keuangan Kota Surabaya.
Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu
mengukur tingkat pemahaman akuntansi pegawai memakai alat analisis yaitu
analisis linier berganda.
Perbedaan penelitian ini dengan yang terdahulu terletak pada objek
penelitian adalah pegawai yang bekerja pada Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim. Sedangkan pada penelitian
terdahulu adalah pada PNS yang bekerja di Dinas Pendapatan Kabupaten
Tulungagung, PNS yang bekerja pada dinas – dinas pemerintahan di bagian
keuangan Kabupaten Ponorogo, dan PNS yang bekerja pada Dinas
Pendidikan bagian keuangan di Kota Surabaya.
2.2.
Landasan Teori
Dalam penelitian ini disajikan beberapa teori yang merupakan dasar
utama dari kerangka pikir dalam usaha pencarian cara ilmiah untuk
memecahkan masalah yang diajukan dalam penelitian.
2.2.1. Pendidikan
2.2.1.1. Pengertian Pendidikan
Menurut
Awam,
pendidikan
adalah
suatu
cara
untuk
mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan sikap yang diharapkan dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
membuat seseorang menjadi warga Negara yang baik, tujuannya untuk
mengembangkan kognisi, afeksi dan konasi seseorang.
htt p:/ / bio-
sanjaya.blogspot .com/ 2012/ 04/ pendidikan-pengert ian-pendidikan.html
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta
ketrampilan
yang
diperlukan
dirinya
dan
masyarakat.
htt p:/ / raflengerungan.w ordpress.com/ korupsi-dan-pendidikan/ pengert ianpendidikan/
Pendidikan adalah proses pengalaman yang menghasilkan langkah
untuk memberikan kesejahteraan pribadi, dan kepribadian yang baik.
(Soemanto, 1993 : 21)
Menurut lembaga administrasi Negara Republik Indonesia (1995 :
220), pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan
mengembangkan kemampuan manusia Indonesia jasmaniah dan rohaniah,
yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah
dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan pancasila.
Definisi pendidikan pegawai negeri sipil menurut lembaga
administrasi Negara yang dikutip oleh Atmodiwiro (1993 : 2) adalah
pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan ketentuan persyaratan jabatan
setiap pegawai negeri.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Dari
berbagai
pengertian
pendidikan
diatas,
maka
dapat
disimpulkan bahwa pendidikan adalah segala usaha untuk membina
kepribadian dan mengembangkan kemampuan, ketrampilan, dan sikap
manusia, baik didalam maupun diluar sekolah.
2.2.1.2. J enis Pendidikan
Menurut lembaga administrasi Negara Republik Indonesia (1995,
220 : 221), pendidikan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Pendidikan umum adalah pendidikan didalam dan diluar sekolah
baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, untuk
mempersiapkan dan mengusahakan para peserta pendidikan
tersebut memperoleh pengetahuan umum.
b. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan umum yang direncanakan
untuk mempersiapkan para peserta pendidikan tersebut mampu
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang kejuruan.
c. Pendidikan pegawai negeri adalah pendidikan yang dilakukan bagi
pegawai negeri untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan, dan
kemampuannya sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan
pekerjaan sebagai pegawai negeri.
2.2.1.3. Tujuan Pendidikan
Tujuan umum pendidikan menurut Kohnstamm dan gunning adalah
untuk membentuk insane kamil atau manusia sempurna. Sedangkan
menurut Ki Hadjar Dewantara, tujuan akhir pendidikan ialah agar anak
sebagai manusia (individu) dan sebagai anggota masyarakat (manusia
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
sosial), dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi –
tingginya.
htt p:/ / w w w .m-edukasi.w eb.id/ 2012/ 06/ macam-macam-t ujuan-
pendidikan.html
Menurut Soemanto (1993 : 28), tujuan pendidikan yaitu
mewujudkan pribadi – pribadi yang mampu menolong diri sendiri maupun
orang lain, sehingga dengan demikian akan terwujud suatu kehidupan yang
sejahtera.
2.2.2. Pelatihan
2.2.2.1. Pengertian Pelatihan
Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja
pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya.
Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para
pimpinan mendukung adanya pelatihan karena melalui pelatihan, para
pekerja akan menjadi lebih trampil dan karenya akan lebih produktif
sekalipun manfaat – manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan waktu
yang
tersita
ketika
pekerja
sedang
dilatih.
htt p:/ / jurnal-
sdm.blogspot.com/ 2009/ 04/ pelat ihan-kerja-definisi-t ujuan-teknik.ht ml
Latihan adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses
belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode
yang lebih mengutamakan praktik daripada teori, menurut Lembaga
administrasi Negara Republik Indonesia (1995 : 220).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
Menurut Mangkuprawiro (2004 : 135), pelatihan bagi karyawan
merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu
serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan
tanggung jawabnya semakin baik sesuai dengan standar.
Sedangkan, latihan merupakan bagian dari pendidikan yang
mengkaitkan proses belajar untuk meningkatkan ketrampilan diluar sistem
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative singkat dan dengan
metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. (Atmodiwiro,
1993 : 4)
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah segala usaha belajar
atau pendidikan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan para
karyawan agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya semakin baik
sesuai dengan tujuan organisasi.
2.2.2.2. J enis Pelatihan
Menurut lembaga administrasi Negara Republik Indonesia (1995 :
221), latihan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Latihan pegawai negeri, adalah bagian dari pendidikan yang dilakukan
bagi para pegawai negeri untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya sesuai dengan tuntutan persyaratan pekerjaannya
sebagai pegawai negeri.
b. Latian keahlian, adalah bagian dari pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diisyaratkan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan termasuk didalamnya latihan ketata laksanaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
c. Latihan kejuruan, adalah bagian dari pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diisyaratkan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan yang pada umumnya bertaraf lebih rendah daripada
latihan keahlian.
2.2.2.3. Metode Pelatihan
Metode pelatihan dibedakan menjadi dua macam metode atau
pendekatan yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan karyawan
(Notoatmojo, 2003 : 37-40), yaitu :
a. Metode diluar pekerjaan (Off the job Site)
Pendidikan atau pelatihan dengan menggunakan metode ini
berarti karyawan sebagai peserta diklat ke luar sementara dari kegiatan
atau pekerjaannya. Kemudian mengikuti pendidikan atau pelatihan,
dengan menggunakan teknik – teknik belajar mengajar seperti
lazimnya. Pada umumnya metode ini mempunyai dua macam teknik,
yaitu :
a) Teknik presentasi informasi.
Teknik presentasi informasi adalah menyajikan informasi,
yang tujuannya mengintroduksikan pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan baru kepada para peserta. Teknik ini meliputi antara
lain :
1) Ceramah biasa.
Dimana pengajar (pelatih) bertatap muka langsung dengan
peserta.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2) Teknik diskusi
Dimana informasi yang akan disajikan disusun didalam bentuk
pertanyaan – pertanyaan atau tugas – tugas yang harus dibahas
dan didiskusikan oleh para peserta aktif.
3) Teknik pemodelan perilaku (behavior).
Teknik ini adalah salah satu cara mempelajari atau meniru
tindakan (perilaku) dengan mengobservasi dan meniru model –
model.
4) Teknik magang.
Teknik magang adalah pengiriman para karyawan dari suatu
organisasi ke badan – badan atau organisasi yang dianggap
lebih maju, baik secara kelompok maupun perorangan.
b) Metode – metode simulasi
Simulasi adalah suatu penentuan karakteristik atau
perilaku tertentu dari dunia riil sedemikian rupa, sehingga para
peserta diklat dapat merealisasikan seperti keadaan sebenarnya.
Dengan demikian, maka apabila para peserta diklat kembali ke
tempat pekerjaan semula akan mampu melakukan pekerjaan yang
disimulasikan tersebut.
Metode – metode simulasi ini mencakup :
I.
Simulator alat – alat, misalnya alat – alat suntik bagi
pendidikan kedokteran atau perawat, simulasi sumur
pompa tangan bagi pendidikan sanitasi, dan sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
II.
Studi kasus, dimana para peserta diklat diberikan suatu
kasus, kemudian dipelajari dan didiskusikan antara para
peserta diklat.
III.
Permainan peranan. Dalam acara ini para peserta diklat
diminta untuk memainkan (berperan) dalam kasus. Para
peserta diminta untuk membayangkan diri sendiri tentang
tindakan (peranan tertentu yang diciptakan oleh para
pelatih.
IV.
Teknik didalam keranjang. Metode ini dilakukan dengan
member bermacam – macam persoalan kepada para
peserta latihan. Dengan kata lain, peserta latihan diberi
satu basket atau keranjang yang penuh dengan bermacam
– macam persoalan yang harus diatasi.
b. Metode didalam pekerjaan (on the job site)
Pelatihan ini berbentuk penugasan pegawai – pegawai baru
kepada supervisor – supervisor yang telah berpengalaman (senior). Hal
ini berarti pegawai baru itu minta kepada pegawai yang sudah
berpengalaman untuk membimbing atau mengajarkan pekerjaan yang
baik kepada para pegawai baru. Cara ini mempunyai banyak
keuntungan, antara lain :
1) Sangat ekonomis, karena tidak perlu membiayai para trainers dan
trainee, tidak perlu menyediakan peralatan dan ruang khusus.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2) Para pegawai sekaligus berada dalam situasi kerja yang actual dan
kongkret.
3) Memberikan praktik aktif bagi para trainee terhadap pengetahuan
yang dipelajari olehnya.
4) Para pegawai belajar sambil berbuat dan dengan segera dapat
mengetahui apakah yang dikerjakan itu salah atau benar.
Menurut Hatfield (1995) yang dikutip oleh Mangkuprawiro (2004 :
136) menyatakan “ekonom ketenaga kerjaan membagi program pelatihan
menjadi dua”, yaitu :
a. Pelatihan umum.
Pelatihan
umum
merupakan
pelatihan
dan
karyawan
memperoleh ketrampilan yang dapat dipakai di hamper semua
jenis pekerjaan. Pendidikan karyawan meliputi keahlian dasar
yang biasanya merupakan syarat kualifikasi pemenuhan
pelatihan umum.
b. Pelatihan khusus.
Pelatihan khusus merupakan pelatihan dimana para karyawan
memperoleh informasi dan ketrampilan yang sudah siap pakai,
khususnya pada bidang pekerjaannya. Pelatihan khusus,
misalnya berupa hal pekerjaan spesifik bagaimana sistem
anggaran perusahaan dapat berjalan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2.2.2.4. Prinsip – prinsip Pelatihan
Menurut Nurhayati (2002 : 89) yang dikutip Alnusia (2007), ada
beberapa prinsip – prinsip yang harus diperhatikan dalam pelatihan, yaitu :
1) Kondisi dari individu.
Dalam pelaksanaannya pada proses belajar ada perbedaan
antara individu baik dalam bidang daya serap maupun
kemampuan, untuk itu maka perlu pelaksanaan yang terencana
dengan baik agar memperoleh manfaat yang lebih besar.
2) Berhubungan dengan jabatan.
Dalam pelatihan hendaknya dikaitkan dengan jabatan yang
dipangku oleh para pegawai, sehingga hasilnya dapat dirasakan
langsung dalam bidang tugasnya sehari – hari.
3) Motivasi.
Program
pelatihan
sangat
membantu
para
pegawai
melaksanakan tugas, karena dengan ketrampilan yang lebih
tinggi akan membuat karyawan senang bekerja sehingga ada
semangat untuk mengembangkan diri dari masing – masing
karyawan.
4) Partisipasi aktif.
Hendaknya dalam pelatihan setiap peserta berpartisipasi secara
aktif, dan hasil dari pelatihan tersebut sebaiknya digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam memecahkan kesulitan
yang dihadapi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
5) Pelatih yang berpengalaman.
Agar program pelatihan ini mendapatkan hasil yang baik.
2.2.2.5. Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan bagi aparatur sebagaimana tercantum dalam
pedoman kerja pelaksanaan dan pelaksanaan APBD Tahun 2005 adalah :
1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengembangan
diklat aparatur.
2. Meningkatkan kualitas PNS melalui penyelenggaraan diklat
yang berbasis kompetensi.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan dan penyelenggaraan
diklat aparatur.
2.2.2.6. Alasan Adanya Pelatihan
Menurut Moekijat (1989 : 87), alasan diadakannya program
pelatihan, antara lain :
a. Adanya pegawai – pegawai baru.
b. Adanya pegawai – pegawai yang kembali dari pekerjaan yang
semula.
c. Adanya kekurangan persiapan dalam mengangkat pegawai baru.
d. Adanya fasilitas – fasilitas yang harus diberikan oleh pemerintah
dalam kegiatan – kegiatan tertentu.
e. Adanya perkembangan atau penemuan baru.
f. Adanya pengawas.
g. Adanya administrator.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
h. Adanya hubungan dengan masyarakat.
i.
Adanya hubungan dengan dinas.
j.
Adanya
pegawai
yang
ingin
menambah
kecakapan
atau
pengalaman.
2.2.3. Tingkat Pemahaman Akuntansi Sektor Publik
2.2.3.1. Pengertian Pemahaman
Pengertian paham menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995)
yaitu pandai dan mengerti benar tentang suatu hal, sedangkan menurut
Bloom sebagaimana yang terdapat dalam Winkle (1991), pemahaman
merupakan bagian dari ranah kognitif yang merupakan sasaran evaluasi
hasil belajar, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari
bahan yang dipelajari, adanya kemampuan ini dinyatakan dalam
menguraikan isis pokok dari suatua bacaan.
Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi pemahaman seseorang
adalah lingkungan dimana individu itu berada. Baron dan Greeberg seperti
yang dinyatakan dalam Kustono (2001) menyatakan bahwa kondisi
lingkungan individu berpengaruh terhadap proses pengolahan informasi.
Institusi negeri dan swasta mempunyai karakter yang berbeda. Karakter
tersebut mingkin dalam bentuk kesempatan riset dan program – program
peningkatan pengetahuan lainnya, baik formal maupun informal.
Setiap saat terutama dalam interaksi dengan orang lain kita
melakukan pemahaman, perlakuan, penampilan atau cara individu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
berinteraksi dengan orang lain merupakan hasil – hasil dari pemahaman.
Pemahaman yang dilakukan dalam interaksi sehari – hari bersifat informal,
tanpa rencana, mungkin juga tanpa disadari.
2.2.3.2. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa (mengidentifikasikan,
mengukur, mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan) kejadian atau
transaksi ekonomi yang menghasilkan informasi kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
htt p:/ / ilm uakuntansi.w eb.id/ pengert ian-akuntansi-fungsi-dan-bidang-akunt ansi/
American Accounting Association (AAA) statement No. 4 (dalam
Halim Abdul, 2002) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu proses
pengklasifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi
untuk
memungkinkan
pembuatan
pertimbangan
dan
keputusan
berinformasi oleh pemakai informasi dan yang terkini. (Ikhsan dan Ishak,
2005)
Secara teknis, akuntansi merupakan kumpulan prosedur – prosedur
untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan
dalam
bentuk
laporan
keuangan.
htt p:/ / carapedia.com/ pengert ian_definisi_akuntansi_info2032.ht ml
Siegel dan
Marconi
(dalam ikhsan dan
Ishak,
2005),
mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu
memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu, mengenai masalah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
Menurut
Halim
(2002
:
32),
akuntansi
adalah
proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi
ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan
sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh
pihak – pihak yang memerlukan, termasuk analisis atas laporan tersebut.
2.2.3.3. Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik (ASP) menurut Halim (2004 : 165) adalah
sebuah kegiatan jasa dalam rangka penyediaan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan
keputusan ekonomi yang nalar dari pihak – pihak yang berkepentingan
atas berbagai alternatif arah tindakan.
Definisi lain mengenai akuntansi sektor publik adalah mekanisme
teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana
masyarakat di lembaga – lembaga tinggi Negara dan departemen –
departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan
yayasan sosial, maupun pada proyek – proyek kerjasama sektor publik dan
swasta.
Akuntansi sektor publik merupakan alat informasi baik bagi
pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Bagi
pemerintah, informasi akuntansi digunakan dalam proses pengendalian
manajemen mulai dari perencanaan strategic, pembuatan program,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
penganggaran, evaluasi kinerja dan pelaporan kinerja. (Mardiasmo, 2002 :
14)
2.2.3.4. Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah
Menurut Halim (2004 : 29), akuntansi keuangan daerah adalah
proses identifikasi, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi
ekonomi (keuangan) dari entitas suatu pemerintah daerah (provinsi,
kabupaten, atau kota) yang dijadika
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Elsa Triandhani Putri
0913010182/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Diajukan Oleh :
Elsa Triandhani Putri
0913010182/FE/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi Kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
yang diajukan
ELSA TRIANDHANI PUTRI
0913010182/FE/EA
Telah Diseminar kan dan Disetujui untuk Mengikuti Ujian Skripsi oleh
Pembimbing Utama
DRS. EC. MUNARI, MM
NIP : 030 195 017
Tanggal : ....................
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
DR. HERO PRIONO, SE, M.Si, AK
NIP : 030 217 165
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi Kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
yang diajukan
ELSA TRIANDHANI PUTRI
0913010182/FE/EA
Disetujui untuk Mengikuti Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
DRS. EC. MUNARI, MM
NIP : 030 195 017
Tanggal : ....................
Mengetahui,
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
DRS. RAHMAN AMRULLAH SUWAIDI , MS
NIP. 196003301986031003
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim)
Disusun Oleh :
Elsa Triandhani Putri
0913010182/FE/EA
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal, 22 Februari 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
Ketua
Dr s. Ec. Munari, MM
Prof. Dr. Soepar lan P.Ak. MM
Sekretaris
Dr s. Ec. Munari, MM
Anggota
Dra. Ec. Tituk Dyah W, MAks
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur
Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga penulis berkesempatan
menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula
memungkinkan penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP TINGKAT
PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK” (Studi Kasus pada
pegawai yang bekerja pada bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi,
dan Kependudukan Pemprov Jatim).
Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan
dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun
sebagaimana mestinya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, M.P selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
3. Bapak. Drs. Ec. H. R.A Suwaidi, M.S selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
4. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak selaku Ketua Program studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Drs. Ec. Munari, M.M selaku Dosen Pembimbing yang dengan
kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat
berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Drs. Ec. Muslimin, M.Si selaku Dosen Wali yang telah memberi
bantuan dan nasihat sewaktu kuliah.
7. Bapak dan Ibu dosen program studi akuntansi fakultas ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu
pengetahuan selama di bangku kuliah.
8. Kedua Orang Tua, Bapak H. Suwignyo dan Ibu Hj. Dewi Raskulaning
Hartatik, S.sos. Serta kedua kakak yang telah memberikan doa, kasih sayang,
dukungan dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan
selama ini sehingga mampu menghantarkan penulis menyelesaikan studinya.
9. Keluarga angkat penulis, Bapak Drs. Djoko Triyono, SH dan Ibu Suryaningsih
yang telah mendukung dan tidak lelah memberikan semangat kepada penulis.
10. Sahabat seangkatan dan seperjuangan yang selalu ada disetiap suka dan duka.
Riska, Alda, Riza, Alif, Bagus, dan lainnya yg tidak bisa disebutkan satupersatu.
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11. Kakak, sahabat, teman, bahkan penyemangat buat penulis. Mbak Ria, mbak
eva, mbak deby, mbak murni, kiki, mas nugrah, dan mas yayak yang selalu
ada buat penulis.
12. Ibu Nanik dan Bapak Udin selaku pegawai sub bagian Tata Usaha dan seluruh
pegawai
bagian keuangan Dinas Tenaga
Kerja,
Transmigrasi,
dan
Kependudukan Pemprov Jatim yang turut membantu dan meluangkan sejenak
waktunya dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.
13. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan
skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi
perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Surabaya, Januari 2012
Penulis
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . ........................................................................................
i
DAFTAR ISI ......................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ………………………………………. ................................
x
DAFTAR LAMPIRAN . ......................................................................................
xi
ABSTRAK . .......................................................................................................... xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................
6
1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................
6
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .....................................................
8
2.2 Landasan Teori ...................................................................................
11
2.2.1
2.2.2.
Pendidikan ........................................................................
11
2.2.1.1. Pengertian Pendidikan .........................................
11
2.2.1.2. Jenis Pendidikan ..................................................
13
2.2.2.2 Tujuan Pendidikan ..............................................
13
Pelatihan ...........................................................................
14
2.2.2.1. Pengertian Pelatihan .............................................
14
2.2.2.2. Jenis Pelatihan ......................................................
15
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3.
2.2.2.3. Metode Pelatihan ................................................
16
2.2.2.4. Prinsip prinsip Pelatihan ......................................
20
2.2.2.5. Tujuan Pelatihan .................................................
21
2.2.2.6. Alasan adanya Pelatihan ......................................
21
Tingkat Pemahaman Akuntansi ........................................
22
2.2.3.1. Pengertian Pemahaman .......................................
22
2.2.3.2. Pengertian Akuntansi ..........................................
23
2.2.3.3. Pengertian Akuntansi Sektor Publik ……………...
24
2.2.3.4. Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah ……… ..
25
2.2.3.5. Pengertian Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ..
25
2.2.3.6. Kedudukan Akuntansi Keuangan Daerah
2.2.4.
di
dalam Akuntansi .................................................
26
2.2.3.7. Pengertian pemahaman Akuntansi Sektor Publik .
27
Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Tingkat
Pemahaman Akuntansi Sektor Publik ................................
2.2.4.1.
Pengaruh
Pendidikan
Terhadap
Tingkat
Pemahaman Akuntansi Sektor Publik ...................
2.2.4.2. Pengaruh
Pelatihan
Terhadap
27
27
Tingkat
Pemahaman Akuntansi ........................................
27
2.3. Kerangka Pikir .................................................................................
28
2.4. Hipotesis .........................................................................................
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...............................
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
3.1.1. Definisi Operasional ...........................................................
31
3.1.2. Pengukuran Variabel ...........................................................
33
3.2. Teknik Penentuan Sampel ..............................................................
34
3.2.1. Populasi .............................................................................
34
3.2.2. Sampel ...............................................................................
35
3.3. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
36
3.3.1. Jenis Data ...........................................................................
36
3.3.2. Sumber Data .......................................................................
36
3.3.3. Pengumpulan Data ..............................................................
37
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ..................................................
38
3.4.1. Teknik Analisis Data ...........................................................
38
3.4.2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................
39
3.4.3. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................
41
3.4.4. Uji Hipotesis .......................................................................
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ...............................................................
43
4.1.1. Sejarah singkat Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan Prov. Jatim .................................................
43
4.1.2. Visi dan Misi ….. ..................................................................
46
4.1.2.1. Visi . .......................................................................
46
4.1.2.2. Misi . .......................................................................
46
4.1.3. Sasaran . ................................................................................
47
4.1.4. Tugas Pokok dan Fungsi . .....................................................
51
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.5. Lokasi Instansi . ....................................................................
61
4.1.6. Struktur Organisasi . ..............................................................
62
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian . ................................................................
62
4.2.1. Variabel Pendidikan . ............................................................
63
4.2.2. Variabel Pelatihan . ...............................................................
64
4.2.3. Variabel Tingkat Pemahaman Akuntansi Sektor Publik . .......
65
4.3. Uji Kualitas Data . .............................................................................
67
4.3.1. Uji Validitas . ........................................................................
67
4.3.2. Uji Reliabilitas . ....................................................................
70
4.3.3. Uji Normalitas . .....................................................................
71
4.4. Uji Asumsi Klasik . ...........................................................................
72
4.4.1. Multikolinieritas . ..................................................................
72
4.4.2. Heteroskedastisitas . ..............................................................
73
4.5. Analisis Regresi Linier Berganda . .....................................................
74
4.5.1. Persamaan Regresi . ..............................................................
74
4.5.2. Koefisien Determinasi . .........................................................
75
4.5.3. Uji Hipotesis . .......................................................................
76
4.5.3.1. Uji Kesesuaian Model F . ........................................
76
4.5.3.2. Nilai r2parsial . ............................................................
77
4.5.3.3. Uji Hipotesis . .........................................................
78
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian dan Implikasi Penelitian . .....................
79
4.6.1. Pembahasan Hasil Penelitian . ...............................................
79
4.6.2. Implikasi Penelitian . .............................................................
81
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.7. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu . ..
82
4.8. Keterbatasan Penelitian .....................................................................
84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan dan Saran . .....................................................................
85
5.1.1. Kesimpulan . .........................................................................
85
5.1.2. Saran . ...................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP
TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
(Studi kasus pada pegawai yang bekerja pada Bagian Keuangan Dinas Tenaga
Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Pemprov Jatim)
Oleh
Elsa Triandhani Putri
ABSTRAK
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mendapatkan dan
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, mengembangkan kemampuan dan
membina kepribadian individu yang dilakukan oleh para individu secara
formalitas dan dibuktikan dengan ijazah terakhir sebagai latar belakang
pendidikan yang dapat dijadikan sebagai dasar pemberian kerja. Dan pelatihan
didefinisikan sebagai segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
ketrampilan dan kemampuan seseorang agar mampu melaksanakan tugas dan
tanggung jawab serta diharapkan mampu mewujudkan tujuan – tujuan organisasi.
Sedangkan tingkat pemahaman akuntansi sektor publik adalah sejauh mana para
pegawai yang bekerja di bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan Pemprov Jatim dalam memahami sistem akuntansi sektor publik,
peraturan – peraturan yang telah ditetapkan serta bagaimana penerapannya.
Populasi dalam penelitian ini 17 pegawai bagian keuangan yang bekerja
pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Pemprov Jatim.
Sampel yang digunakan adalah teknik sensus dimana setiap anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Data yang dipergunakan
adalah data primer. Sedangkan teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis
Regresi Linier Berganda. Hasil analisis kemudian di analisis dengan uji asumsi
klasik serta uji F.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi
sektor publik para responden. Variabel pelatihan berpengaruh lebih dominan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi sektor publik dibandingkan pendidikan.
Dapat dilihat dari nilai r2parsial pada variabel pendidikan sebesar 5,19%, sedangkan
nilai r2parsial pada variabel pelatihan sebesar 22,37%.
Kata kunci : Pendidikan, Pelatihan, dan Tingkat Pemahaman Akuntansi Sektor
Publik.
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Suatu organisasi dalam mewujudkan tujuannya diperlukan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam tumbuh kembang suatu
organisasi bergantung pada sumber daya manusianya yang memiliki kualitas
yang tinggi. Oleh karena itu, SDM harus diperhatikan dengan baik agar
terjadi peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja yang
tercermin
pada
kinerja
semua
pihak,
khususnya
para
anggota
penanggungjawab bidang fungsional, baik yang masuk kategori tugas pokok
maupun tugas penunjang serta pimpinan penyelenggara kegiatan operasional
yang dibantu karyawan teknis, operasi dan administratif.
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset sebuah organisasi
yang paling berharga, karena dengan sumber daya manusia yang baik maka
diharapkan mampu untuk menjawab semua tantangan yang datang baik dari
dalam maupun luar organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (Hermanto,
2005 : 131).
Kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan dapat terpenuhi
dengan dilakukannya pengembangan yang mengarah kepada pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya
untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM), terutama untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia (Hermanto,
2005 : 131).
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Usaha pemerintah Indonesia untuk memulihkan kondisi ekonomi,
sosial dan politik adalah dengan mengembalikan pemerintah yang bersih dan
berwibawa atau yang dikenal dengan istilah good governance (Alnusia :
2007).
Perwujudan dari good governance diantaranya adalah dengan
dikeluarkannya Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang mengatur tentang
pengolahan keuangan daerah. Selain itu, pemerintah lewat peraturan PP No.
24 Tahun 2005 telah mengeluarkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang
bertujuan meningkatkan akuntabilitas sebagai salah satu perwujudan good
governance (Kurniawati : 2006).
Akuntabilitas pemerintah tidak dapat diketahui tanpa pemerintah
memberitahukan kepada rakyat tentang informasi sehubungan dengan
pengumpulan
sumber
daya
dan
sumber
dana
masyarakat
beserta
penggunaannya dan pemerintah wajib memberikan pertanggungjawabannya
atas semua aktifitasnya kepada masyarakat (Sadjiarto, 2000 : 140).
Laporan keuangan pemerintah harus menyediakan informasi yang
dapat dipakai oleh pengguna laporan keuangan untuk menilai akuntabilitas
pemerintahan dalam membuat keputusan ekonomi, sosial dan politik.
Pemerintah juga harus memberikan penjelasan atau alasan yang masuk akal
terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan dan hasil usaha yang diperoleh
sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas dan pencapaian suatu tujuan
tertentu dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
Semakin berkembangnya teknologi informasi yang memungkinkan
masyarakat untuk menilai dan membandingkan suatu entitas dengan entitas
lain. Untuk itu, tuntutan penyediaan informasi termasuk informasi keuangan
dan akuntansi semakin dibutuhkan.
Sumber daya manusia dalam hal ini adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) mempunyai pengaruh yang sangat penting, untuk meningkatkan
kualitas agar mereka memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntutan
rakyat, maka “pembinaan SDM selama berkerja dilakukan melalui pendidikan
dan pelatihan, baik bersifat manajerial, teknis fungsional, maupun bersifat
struktural” (Hermanto, 2005 : 131).
Tidak menutup kemungkinan jika ingin mengetahui sejauh mana
tingkat pemahaman akuntansi pada pegawai negeri selain dilihat dari latar
belakang pendidikan, bahwa pelatihan bagi pegawai juga merupakan faktor
yang mendukung dalam mengukur tingkat pemahaman akuntansi sektor
publik. Pegawai yang pernah mengikuti pelatihan, baik yang diadakan oleh
instansi atau bukan akan lebih mudah dalam mengerjakan pekerjaannya.
Melalui pelatihan, pegawai terbantu dalam mengerjakan pekerjaan yang ada,
dapat
meningkatkan
keseluruhan
karir
karyawan
dan
membantu
mengembangkan tanggung jawabnya di masa depan. Selain itu, pegawai
tersebut juga akan lebih mengerti tentang tujuan organisasi.
Sesuai dengan kenyataan diatas, maka dapat dikatakan bahwa latar
belakang pendidikan dan pelatihan dianggap berhubungan dengan tingkat
pemahaman akuntansi pegawai.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
Jumlah pegawai yang bekerja pada Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi, dan Kependudukan bagian keuangan Pemprov Jatim hingga
periode 31 Desember 2012 adalah 17 orang dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 1.1 Data jumlah pegawai bagian keuangan
Tingkat Pendidikan
J umlah
SLTA
9 orang
DI
1 orang
S1
S2
SE
2 orang
S.sos
3 orang
M.Si
1 orang
M.M
1 orang
Total
17 orang
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim
Berdasarkan hasil jumlah tersebut, hanya terlihat 2 orang yang
berasal dari jurusan akuntansi. Hal ini berarti bahwa sebagian besar pegawai
yang bekerja di bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan
Kependudukan Pemprov Jatim tidak berasal dari latar belakang pendidikan
yang sesuai dengan posisinya, serta belum memahami sepenuhnya tentang
akuntansi jika dilihat dari latar belakang.
Menurut Kasubag Keuangan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi,
dan Kependudukan bagian keuangan Pemprov Jatim Bapak Priyoko
Suhandoyo, S.H, M.Si yang telah diwawancarai oleh peneliti, mengatakan
bahwa seharusnya pegawai yang ditempatkan di bagian keuangan berasal dari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
latar belakang akuntansi agar ketika ada peraturan – peraturan yang
dikeluarkan pemerintah mengenai pengelolaan keuangan bisa dijalankan
dengan maksimal.
Bapak Handoyo berpendapat bahwa pelatihan juga merupakan
faktor yang mendukung untuk peningkatan pemahaman akuntansi sektor
publik di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan bagian
keuangan Pemprov Jatim. Pegawai – pegawai di bagian keuangan pernah
mengikuti beberapa pelatihan. Terlepas dari jenis pelatihan apa yang pernah
diikuti, baik pelatihan akutansi ataupun yang lain. Pelatihan yang
diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan
itu tergantung ketetapan dari pemerintah pusat.
Sesuai dengan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan
terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Sektor Publik” (Studi Kasus
pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Bagian
Keuangan Pemprov J atim).
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah faktor pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap
tingkat pemahaman akuntansi sektor publik pada pegawai yang bekerja
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan bagian
keuangan Pemprov Jatim”.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris
apakah terdapat pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi sektor publik pada pegawai yang bekerja pada Dinas
Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan di bagian keuangan Pemprov
Jatim.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian antara lain :
1. Bagi instansi.
Dapat menjadi referensi bagi instansi yang terkait agar lebih
meningkatkan kualitas para pegawai dan lebih memahami
bidangnya khususnya akuntansi sektor publik.
2. Bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.
Dapat digunakan sebagai referensi bagi para mahasiswa
akuntansi yang akan mengembangkan penelitian.
3. Bagi peneliti.
Dapat menambah pengetahuan peneliti tentang Akuntansi
Sektor Publik, serta menambah pengetahuan tentang faktor – faktor
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
apa yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi sektor
publik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Hasil – hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan tentang Analisis pengaruh pendidikan
dan pelatihan terhadap tingkat pemahaman akuntansi sudah pernah dikaji
dalam beberapa skripsi, diantaranya yaitu Herawati, Dian Alnusia, dan
Indrawan Oktavianto. Bagian ini membahas hal – hal yang berhubungan
dengan penelitian yang telah dilakukan sehingga dapat diketahui persamaan
dan perbedaan dengan penelitian ini.
Penelitian sebelumnya yang dapat dipakai bahan masukan serta bahan
pengkajian yang berkaitan, antara lain :
a. Herawati (2005,UPN)
•
Judul penelitian
Kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tulungagung.
•
Permasalahan
Apakah
kecerdasan emosional
pengenalan
diri,
pengendalian
yang
diri,
mempunyai
motivasi,
indokator
empati dan
ketrampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tulungagung.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
•
Kesimpulan
Kecerdasan emosional yang di indikatori oleh pengenalan diri,
pengendalian diri, motivasi, empati dan ketrampilan sosial
berpengaruh secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi
pegawai yang bekerja pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Tulungagung.
b. Dian Alnusia (2007,UPN)
•
Judul penelitian
Pengaruh pendidikan, pelatihan, pengalaman, dan motivasi
terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada PNS yang bekerja
pada Dinas – Dinas pemerintahan di bagian keuangan Kabupaten
Ponorogo.
•
Permasalahan
Apakah
pendidikan,
pelatihan,
pengalaman,
dan
motivasi
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada PNS
yang bekerja pada Dinas – Dinas pemerintahan di bagian keuangan
Kabupaten Ponorogo.
•
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Variabel
pendidikan,
pelatihan,
pengalaman,
dan
motivasi
berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi pegawai
negeri sipil yang bekerja pada Dinas – Dinas pemerintahan di
bagian keuangan Kabupaten Ponorogo.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
2. Variabel pengalaman dan motivasi berpengaruh positif terhadap
tingkat pemahaman akuntansi pegawai negeri sipil yang bekerja
pada Dinas – Dinas pemerintahan di bagian keuangan Kabupaten
Ponorogo, dimana semakin tinggi pengalaman dan motivasi
seseorang maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman akuntansi
pegawai negeri sipil yang bekerja pada dinas – dinas pemerintahan
di bagian keuangan Kabupaten Ponorogo.
c. Indrawan Oktavianto (2011,UPN)
•
Judul penelitian
Analisis pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi pegawai negeri sipil yang bekerja pada
Dinas Pendidikan di bagian keuangan Kota Surabaya.
•
Permasalahan
Apakah faktor pendidikan dan pelatihan berpengaruh terhadap
tingkat pemahaman akuntansi pada pegawai negeri sipil yang
bekerja pada Dinas Pendidikan di bagian keuangan Kota Surabaya.
•
Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel
pendidikan
tidak
berpengaruh
terhadap
tingkat
pemahaman akuntansi pada pegawai negeri sipil yang bekerja pada
Dinas Pendidikan bagian keuangan Kota Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2. Terdapat pengaruh antara variabel pelatihan dengan tingkat
pemahaman akuntansi pada pegawai negeri sipil yang bekerja pada
Dinas Pendidikan bagian keuangan Kota Surabaya.
Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu
mengukur tingkat pemahaman akuntansi pegawai memakai alat analisis yaitu
analisis linier berganda.
Perbedaan penelitian ini dengan yang terdahulu terletak pada objek
penelitian adalah pegawai yang bekerja pada Dinas Tenaga Kerja,
Transmigrasi, dan Kependudukan Pemprov Jatim. Sedangkan pada penelitian
terdahulu adalah pada PNS yang bekerja di Dinas Pendapatan Kabupaten
Tulungagung, PNS yang bekerja pada dinas – dinas pemerintahan di bagian
keuangan Kabupaten Ponorogo, dan PNS yang bekerja pada Dinas
Pendidikan bagian keuangan di Kota Surabaya.
2.2.
Landasan Teori
Dalam penelitian ini disajikan beberapa teori yang merupakan dasar
utama dari kerangka pikir dalam usaha pencarian cara ilmiah untuk
memecahkan masalah yang diajukan dalam penelitian.
2.2.1. Pendidikan
2.2.1.1. Pengertian Pendidikan
Menurut
Awam,
pendidikan
adalah
suatu
cara
untuk
mengembangkan ketrampilan, kebiasaan dan sikap yang diharapkan dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
membuat seseorang menjadi warga Negara yang baik, tujuannya untuk
mengembangkan kognisi, afeksi dan konasi seseorang.
htt p:/ / bio-
sanjaya.blogspot .com/ 2012/ 04/ pendidikan-pengert ian-pendidikan.html
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta
ketrampilan
yang
diperlukan
dirinya
dan
masyarakat.
htt p:/ / raflengerungan.w ordpress.com/ korupsi-dan-pendidikan/ pengert ianpendidikan/
Pendidikan adalah proses pengalaman yang menghasilkan langkah
untuk memberikan kesejahteraan pribadi, dan kepribadian yang baik.
(Soemanto, 1993 : 21)
Menurut lembaga administrasi Negara Republik Indonesia (1995 :
220), pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan
mengembangkan kemampuan manusia Indonesia jasmaniah dan rohaniah,
yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah
dalam rangka pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan pancasila.
Definisi pendidikan pegawai negeri sipil menurut lembaga
administrasi Negara yang dikutip oleh Atmodiwiro (1993 : 2) adalah
pendidikan dan ketrampilan sesuai dengan ketentuan persyaratan jabatan
setiap pegawai negeri.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Dari
berbagai
pengertian
pendidikan
diatas,
maka
dapat
disimpulkan bahwa pendidikan adalah segala usaha untuk membina
kepribadian dan mengembangkan kemampuan, ketrampilan, dan sikap
manusia, baik didalam maupun diluar sekolah.
2.2.1.2. J enis Pendidikan
Menurut lembaga administrasi Negara Republik Indonesia (1995,
220 : 221), pendidikan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Pendidikan umum adalah pendidikan didalam dan diluar sekolah
baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta, untuk
mempersiapkan dan mengusahakan para peserta pendidikan
tersebut memperoleh pengetahuan umum.
b. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan umum yang direncanakan
untuk mempersiapkan para peserta pendidikan tersebut mampu
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidang kejuruan.
c. Pendidikan pegawai negeri adalah pendidikan yang dilakukan bagi
pegawai negeri untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan, dan
kemampuannya sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan
pekerjaan sebagai pegawai negeri.
2.2.1.3. Tujuan Pendidikan
Tujuan umum pendidikan menurut Kohnstamm dan gunning adalah
untuk membentuk insane kamil atau manusia sempurna. Sedangkan
menurut Ki Hadjar Dewantara, tujuan akhir pendidikan ialah agar anak
sebagai manusia (individu) dan sebagai anggota masyarakat (manusia
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
sosial), dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi –
tingginya.
htt p:/ / w w w .m-edukasi.w eb.id/ 2012/ 06/ macam-macam-t ujuan-
pendidikan.html
Menurut Soemanto (1993 : 28), tujuan pendidikan yaitu
mewujudkan pribadi – pribadi yang mampu menolong diri sendiri maupun
orang lain, sehingga dengan demikian akan terwujud suatu kehidupan yang
sejahtera.
2.2.2. Pelatihan
2.2.2.1. Pengertian Pelatihan
Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi kerja
pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya.
Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang paling umum dan para
pimpinan mendukung adanya pelatihan karena melalui pelatihan, para
pekerja akan menjadi lebih trampil dan karenya akan lebih produktif
sekalipun manfaat – manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan waktu
yang
tersita
ketika
pekerja
sedang
dilatih.
htt p:/ / jurnal-
sdm.blogspot.com/ 2009/ 04/ pelat ihan-kerja-definisi-t ujuan-teknik.ht ml
Latihan adalah bagian dari pendidikan yang menyangkut proses
belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode
yang lebih mengutamakan praktik daripada teori, menurut Lembaga
administrasi Negara Republik Indonesia (1995 : 220).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
Menurut Mangkuprawiro (2004 : 135), pelatihan bagi karyawan
merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu
serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan
tanggung jawabnya semakin baik sesuai dengan standar.
Sedangkan, latihan merupakan bagian dari pendidikan yang
mengkaitkan proses belajar untuk meningkatkan ketrampilan diluar sistem
pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relative singkat dan dengan
metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. (Atmodiwiro,
1993 : 4)
Dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah segala usaha belajar
atau pendidikan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan para
karyawan agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya semakin baik
sesuai dengan tujuan organisasi.
2.2.2.2. J enis Pelatihan
Menurut lembaga administrasi Negara Republik Indonesia (1995 :
221), latihan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Latihan pegawai negeri, adalah bagian dari pendidikan yang dilakukan
bagi para pegawai negeri untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya sesuai dengan tuntutan persyaratan pekerjaannya
sebagai pegawai negeri.
b. Latian keahlian, adalah bagian dari pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diisyaratkan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan termasuk didalamnya latihan ketata laksanaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
c. Latihan kejuruan, adalah bagian dari pendidikan yang memberikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diisyaratkan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan yang pada umumnya bertaraf lebih rendah daripada
latihan keahlian.
2.2.2.3. Metode Pelatihan
Metode pelatihan dibedakan menjadi dua macam metode atau
pendekatan yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan karyawan
(Notoatmojo, 2003 : 37-40), yaitu :
a. Metode diluar pekerjaan (Off the job Site)
Pendidikan atau pelatihan dengan menggunakan metode ini
berarti karyawan sebagai peserta diklat ke luar sementara dari kegiatan
atau pekerjaannya. Kemudian mengikuti pendidikan atau pelatihan,
dengan menggunakan teknik – teknik belajar mengajar seperti
lazimnya. Pada umumnya metode ini mempunyai dua macam teknik,
yaitu :
a) Teknik presentasi informasi.
Teknik presentasi informasi adalah menyajikan informasi,
yang tujuannya mengintroduksikan pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan baru kepada para peserta. Teknik ini meliputi antara
lain :
1) Ceramah biasa.
Dimana pengajar (pelatih) bertatap muka langsung dengan
peserta.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2) Teknik diskusi
Dimana informasi yang akan disajikan disusun didalam bentuk
pertanyaan – pertanyaan atau tugas – tugas yang harus dibahas
dan didiskusikan oleh para peserta aktif.
3) Teknik pemodelan perilaku (behavior).
Teknik ini adalah salah satu cara mempelajari atau meniru
tindakan (perilaku) dengan mengobservasi dan meniru model –
model.
4) Teknik magang.
Teknik magang adalah pengiriman para karyawan dari suatu
organisasi ke badan – badan atau organisasi yang dianggap
lebih maju, baik secara kelompok maupun perorangan.
b) Metode – metode simulasi
Simulasi adalah suatu penentuan karakteristik atau
perilaku tertentu dari dunia riil sedemikian rupa, sehingga para
peserta diklat dapat merealisasikan seperti keadaan sebenarnya.
Dengan demikian, maka apabila para peserta diklat kembali ke
tempat pekerjaan semula akan mampu melakukan pekerjaan yang
disimulasikan tersebut.
Metode – metode simulasi ini mencakup :
I.
Simulator alat – alat, misalnya alat – alat suntik bagi
pendidikan kedokteran atau perawat, simulasi sumur
pompa tangan bagi pendidikan sanitasi, dan sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
II.
Studi kasus, dimana para peserta diklat diberikan suatu
kasus, kemudian dipelajari dan didiskusikan antara para
peserta diklat.
III.
Permainan peranan. Dalam acara ini para peserta diklat
diminta untuk memainkan (berperan) dalam kasus. Para
peserta diminta untuk membayangkan diri sendiri tentang
tindakan (peranan tertentu yang diciptakan oleh para
pelatih.
IV.
Teknik didalam keranjang. Metode ini dilakukan dengan
member bermacam – macam persoalan kepada para
peserta latihan. Dengan kata lain, peserta latihan diberi
satu basket atau keranjang yang penuh dengan bermacam
– macam persoalan yang harus diatasi.
b. Metode didalam pekerjaan (on the job site)
Pelatihan ini berbentuk penugasan pegawai – pegawai baru
kepada supervisor – supervisor yang telah berpengalaman (senior). Hal
ini berarti pegawai baru itu minta kepada pegawai yang sudah
berpengalaman untuk membimbing atau mengajarkan pekerjaan yang
baik kepada para pegawai baru. Cara ini mempunyai banyak
keuntungan, antara lain :
1) Sangat ekonomis, karena tidak perlu membiayai para trainers dan
trainee, tidak perlu menyediakan peralatan dan ruang khusus.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2) Para pegawai sekaligus berada dalam situasi kerja yang actual dan
kongkret.
3) Memberikan praktik aktif bagi para trainee terhadap pengetahuan
yang dipelajari olehnya.
4) Para pegawai belajar sambil berbuat dan dengan segera dapat
mengetahui apakah yang dikerjakan itu salah atau benar.
Menurut Hatfield (1995) yang dikutip oleh Mangkuprawiro (2004 :
136) menyatakan “ekonom ketenaga kerjaan membagi program pelatihan
menjadi dua”, yaitu :
a. Pelatihan umum.
Pelatihan
umum
merupakan
pelatihan
dan
karyawan
memperoleh ketrampilan yang dapat dipakai di hamper semua
jenis pekerjaan. Pendidikan karyawan meliputi keahlian dasar
yang biasanya merupakan syarat kualifikasi pemenuhan
pelatihan umum.
b. Pelatihan khusus.
Pelatihan khusus merupakan pelatihan dimana para karyawan
memperoleh informasi dan ketrampilan yang sudah siap pakai,
khususnya pada bidang pekerjaannya. Pelatihan khusus,
misalnya berupa hal pekerjaan spesifik bagaimana sistem
anggaran perusahaan dapat berjalan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2.2.2.4. Prinsip – prinsip Pelatihan
Menurut Nurhayati (2002 : 89) yang dikutip Alnusia (2007), ada
beberapa prinsip – prinsip yang harus diperhatikan dalam pelatihan, yaitu :
1) Kondisi dari individu.
Dalam pelaksanaannya pada proses belajar ada perbedaan
antara individu baik dalam bidang daya serap maupun
kemampuan, untuk itu maka perlu pelaksanaan yang terencana
dengan baik agar memperoleh manfaat yang lebih besar.
2) Berhubungan dengan jabatan.
Dalam pelatihan hendaknya dikaitkan dengan jabatan yang
dipangku oleh para pegawai, sehingga hasilnya dapat dirasakan
langsung dalam bidang tugasnya sehari – hari.
3) Motivasi.
Program
pelatihan
sangat
membantu
para
pegawai
melaksanakan tugas, karena dengan ketrampilan yang lebih
tinggi akan membuat karyawan senang bekerja sehingga ada
semangat untuk mengembangkan diri dari masing – masing
karyawan.
4) Partisipasi aktif.
Hendaknya dalam pelatihan setiap peserta berpartisipasi secara
aktif, dan hasil dari pelatihan tersebut sebaiknya digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam memecahkan kesulitan
yang dihadapi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
5) Pelatih yang berpengalaman.
Agar program pelatihan ini mendapatkan hasil yang baik.
2.2.2.5. Tujuan Pelatihan
Tujuan pelatihan bagi aparatur sebagaimana tercantum dalam
pedoman kerja pelaksanaan dan pelaksanaan APBD Tahun 2005 adalah :
1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengembangan
diklat aparatur.
2. Meningkatkan kualitas PNS melalui penyelenggaraan diklat
yang berbasis kompetensi.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan dan penyelenggaraan
diklat aparatur.
2.2.2.6. Alasan Adanya Pelatihan
Menurut Moekijat (1989 : 87), alasan diadakannya program
pelatihan, antara lain :
a. Adanya pegawai – pegawai baru.
b. Adanya pegawai – pegawai yang kembali dari pekerjaan yang
semula.
c. Adanya kekurangan persiapan dalam mengangkat pegawai baru.
d. Adanya fasilitas – fasilitas yang harus diberikan oleh pemerintah
dalam kegiatan – kegiatan tertentu.
e. Adanya perkembangan atau penemuan baru.
f. Adanya pengawas.
g. Adanya administrator.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
h. Adanya hubungan dengan masyarakat.
i.
Adanya hubungan dengan dinas.
j.
Adanya
pegawai
yang
ingin
menambah
kecakapan
atau
pengalaman.
2.2.3. Tingkat Pemahaman Akuntansi Sektor Publik
2.2.3.1. Pengertian Pemahaman
Pengertian paham menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995)
yaitu pandai dan mengerti benar tentang suatu hal, sedangkan menurut
Bloom sebagaimana yang terdapat dalam Winkle (1991), pemahaman
merupakan bagian dari ranah kognitif yang merupakan sasaran evaluasi
hasil belajar, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari
bahan yang dipelajari, adanya kemampuan ini dinyatakan dalam
menguraikan isis pokok dari suatua bacaan.
Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi pemahaman seseorang
adalah lingkungan dimana individu itu berada. Baron dan Greeberg seperti
yang dinyatakan dalam Kustono (2001) menyatakan bahwa kondisi
lingkungan individu berpengaruh terhadap proses pengolahan informasi.
Institusi negeri dan swasta mempunyai karakter yang berbeda. Karakter
tersebut mingkin dalam bentuk kesempatan riset dan program – program
peningkatan pengetahuan lainnya, baik formal maupun informal.
Setiap saat terutama dalam interaksi dengan orang lain kita
melakukan pemahaman, perlakuan, penampilan atau cara individu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
berinteraksi dengan orang lain merupakan hasil – hasil dari pemahaman.
Pemahaman yang dilakukan dalam interaksi sehari – hari bersifat informal,
tanpa rencana, mungkin juga tanpa disadari.
2.2.3.2. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu aktivitas jasa (mengidentifikasikan,
mengukur, mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan) kejadian atau
transaksi ekonomi yang menghasilkan informasi kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
htt p:/ / ilm uakuntansi.w eb.id/ pengert ian-akuntansi-fungsi-dan-bidang-akunt ansi/
American Accounting Association (AAA) statement No. 4 (dalam
Halim Abdul, 2002) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu proses
pengklasifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi
untuk
memungkinkan
pembuatan
pertimbangan
dan
keputusan
berinformasi oleh pemakai informasi dan yang terkini. (Ikhsan dan Ishak,
2005)
Secara teknis, akuntansi merupakan kumpulan prosedur – prosedur
untuk mencatat, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan dan melaporkan
dalam
bentuk
laporan
keuangan.
htt p:/ / carapedia.com/ pengert ian_definisi_akuntansi_info2032.ht ml
Siegel dan
Marconi
(dalam ikhsan dan
Ishak,
2005),
mendefinisikan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu
memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu, mengenai masalah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
Menurut
Halim
(2002
:
32),
akuntansi
adalah
proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi
ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi atau entitas yang dijadikan
sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh
pihak – pihak yang memerlukan, termasuk analisis atas laporan tersebut.
2.2.3.3. Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik (ASP) menurut Halim (2004 : 165) adalah
sebuah kegiatan jasa dalam rangka penyediaan informasi kuantitatif
terutama yang bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan
keputusan ekonomi yang nalar dari pihak – pihak yang berkepentingan
atas berbagai alternatif arah tindakan.
Definisi lain mengenai akuntansi sektor publik adalah mekanisme
teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana
masyarakat di lembaga – lembaga tinggi Negara dan departemen –
departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan
yayasan sosial, maupun pada proyek – proyek kerjasama sektor publik dan
swasta.
Akuntansi sektor publik merupakan alat informasi baik bagi
pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Bagi
pemerintah, informasi akuntansi digunakan dalam proses pengendalian
manajemen mulai dari perencanaan strategic, pembuatan program,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
penganggaran, evaluasi kinerja dan pelaporan kinerja. (Mardiasmo, 2002 :
14)
2.2.3.4. Pengertian Akuntansi Keuangan Daerah
Menurut Halim (2004 : 29), akuntansi keuangan daerah adalah
proses identifikasi, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi
ekonomi (keuangan) dari entitas suatu pemerintah daerah (provinsi,
kabupaten, atau kota) yang dijadika