PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER. PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur).

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER.
PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA
AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT
(Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana
EKONOMI DAN BISNIS
Progdi Akuntansi

Diajukan Oleh :
Sri Gusti Bima H.T
0913010125

Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
Pengaruh Tekanan Kerja, Kompleksitas Tugas, Gender, Pengalaman Audit dan
Pengetahuan Terhadap Kinerja Auditor Dalam Pembuatan Audit Judgment
(StudiKasus pada Universitas Wijaya Kusuma Surabaya)
Yang diajukan
Sri Gusti Bima H.T
0913010125/FE/EA
Telah Dipertahankan Dihadapan
dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada Tanggal 14 Maret 2014:
PembimbingUtama

Tim Penguji :
Ketua
Drs. Ec. Munari, MM

Drs. Ec. Munari, MM

NIP: 19610402 198803 1001

NIP: 19610402 198803 1001
Sekretaris
Drs. Ec. Eko Riyadi, M.AKS
NIP: 19570501 199203 1001
Anggota
Dra. Ec. Sari Andayani, M.AKS
NIP: 19661011 199203 2001
Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP: 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI

PENGARUH TEKANAN KERJ A, KOMPLEKSITAS TUGAS,
GENDER, PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN
TERHADAP KINERJ A AUDITOR DALAM
PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT
(Studi Kasus pada BPKP Pr ovinsi J awa Timur)

Yang diajukan
Sr i Gusti Bima H.T
0913010125/EA

Telah disetujui untukUjian Lisan oleh :
PembimbingUtama

Dr s. Ec. Munar i, MM

Tanggal :…………..

NIP: 19610402 198803 1001


Mengetahui
KaprogdiAkuntansi,

Dr. Hero Pr iono, Msi, Ak
NIP : 19611011 199203 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH TEKANAN KERJ A, KOMPLEKSITAS TUGAS,
GENDER, PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN
TERHADAP KINERJ A AUDITOR DALAM
PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT
(Studi Kasus pada BPKP Pr ovinsi J awa Timur)

Yang diajukan
Sr i Gusti Bima H.T

0913010125/EA

Telah disetujui untukUjian Lisan oleh :
PembimbingUtama

Dr s. Ec. Munar i, MM

Tanggal :…………..

NIP: 19610402 198803 1001

Mengetahui
KaprogdiAkuntansi,

Drs. Ec. Rahman Amr ullah Suwaidi, MS
NIP : 19600330 198603 1003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji syukur kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan
menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula
memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH
TEKANAN

KERJ A,

KOMPLEKSITAS

TUGAS,

GENDER,

PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJ A
AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT ”(Studi kasus pada

BPKP Provinsi Jawa Timur).

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam
penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang
dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan
dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun
sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.
3. Bapak. Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
4. Bapak Dr. Hero Priono, Msi, Ak selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak. Drs. Ec. Munari, MM selaku Dosen Pembimbing yang dengan
kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat
berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Ibu Dra. Ec. Anik Yuliati, M.Aks selaku Dosen Wali yang telah memberi
bantuan dan nasihat.
7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan
bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini
sehingga mampu menghantarkan penulis menyelesaikan studinya.
8. Muhammad Dimas, I Gede Sukariada, Destian Wahyu B, Mulyani Suci, dan
Indri pristiyanti teman seangkatan mulai dari semester1 ”telah banyak
membantu selama kuliah” penulis berharap semoga silaturahmi ini tidak akan
pernah putus.
9. Keluarga besar HMAK yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan
tentang organisasi dan keakraban kepada penulis selama menjadi mahasiswa
di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.


ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10. Para Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
selama menjadi mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”
Jawa Timur.
11. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan
skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran bagi
perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Surabaya, Januari 2014

Penulis


iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................

i

DAFTAR ISI ................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ………………………………………………………..

viii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….


ix

ABSTRAK ………………………………………………………………..

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ..................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ..........................................................

7

1.3

Tujuan Penelitian ..............................................................

7

1.4

Manfaat Penelitian ............................................................

7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu .........................................................

9

2.2. Landasan Teori ..................................................................

14

2.2.1. Tekanan Kerja ..........................................................

14

2.2.1.1. Definisi Tekanan Kerja ................................

14

2.2.1.2. Dampak Tekanan Kerja Pada Karyawan ......

15

2.2.2. Kompleksitas Tugas ................................................

16

2.2.3. Gender ....................................................................

18

2.2.4. Pengalaman Audit ...................................................

20

2.2.5. Pengetahuan ………………………………………...

22

2.2.6. Audit Judgment …………………………………….

23

2.2.6.1. Definisi Audit Judgment …………………...

23

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6.2. Definisi Judgment ………………………….

23

2.2.6.3. Perbedaan Audit dengan Auditor …………. .

24

2.2.6.4. Jenis-Jenis Audit …………………………...

25

2.2.6.5. Jenis-Jenis Auditor …………………………

27

2.2.7. Pengaruh Antar Variabel …………………………...

28

2.2.7.1. Pengaruh Tekanan Kerja Terhadap Kinerja
Auditor Dalam Pembuatan Audit Judment

28

2.2.7.2. Pengaruh kompleksitas Tugas Terhadap
Kinerja Auditor Dalam Pembuatan Audit
Judment …………………………………….

29

2.2.7.3. Pengaruh Gender Terhadap Kinerja Auditor
Dalam Pembuatan Audit Judment ………….

30

2.2.7.4. Pengaruh Audit Terhadap Kinerja Auditor
Dalam Pembuatan Audit Judment …………

31

2.2.7.5. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kinerja
Auditor Dalam Pembuatan Audit Judment ...

32

2.3. Kerangka Pikir ...................................................................

33

2.4. Hipotesis ...........................................................................

34

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ..................

35

3.1.1. Definisi Operasional .................................................

35

3.2 Teknik Penentuan Sampel ..................................................

39

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................

41

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3.1. Jenis data..................................................................

41

3.3.2. Sumber Data ...........................................................

41

3.3.3. Pengumpulan Data ………………………………….

41

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hopotesis .....................................

42

3.4.1. Pengujian Kualitas Data ..........................................

42

3.4.2. Pengujian Hipotesis .................................................

44

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ……………………………….

48

4.1.1. Sejarah Singkat ……………………………………...

48

4.1.2. Visi dan Misi ..............................................................

52

4.1.3. Tujuan, Tugas, fungsi dan Kegiatan-kegiatan ……...

53

4.1.3.1. Tujuan …………………………………….

53

4.1.3.2. Tugas dan Fungsi …………………………

54

4.1.3.3. Kegiatan-kegiatan ………………………..

55

4.1.4. Struktur Organisasi …………………………………

57

4.1.5. Lokasi ........................................................................

58

4.2 Karakteristik Responden .....................................................

59

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
dan Jenis Kelamin .....................................................

59

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Fungsional Audit .....................................................

59

4.2.3. Karakteristik Repsonden Berdasarkan Lama Bekerja

60

4.2.4. Karakteristik Repsonden Berdasarkan Jumlah Kasus

61

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.5. Deskripsi Jawaban Responden …………………….

62

4.2.5.1. Tekanan Kerja (X1) ……………………..

62

4.2.5.2. Kompleksitas Tugas (X2) ……………….

63

4.2.5.3. Pengetahuan (X5) ……………………….

64

4.2.5.4. Audit Judgment (Y) …………………….

65

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………….

67

4.3.1. Pengujian Kualitas Data …………………………..

67

4.3.1.1. Pengujian Validitas ……………………..

67

4.3.1.2. Pengujian Reabilitas …………………….

69

4.3.1.3. Pengujian Normalitas ……………………

69

4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik …………………………

71

4.4 Analisis Model dan Pengujian Hipotesis …………………

74

4.4.1. Persamaan Regresi Linier Berganda ………………..

74

4.4.2. Uji F dan Nilai Koefisien Determinasi ……………..

76

4.4.3. Uji t (Uji Hipotesis) ………………………………...

77

4.5 Pembahasan ……………………………………………….

79

4.6 Keterbatasan Penelitian …………………………………...

83

4.7 Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan ……………………………………………….

85

5.2

Saran ……………………………………………………...

86

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH TEKANAN KERJ A, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER,
PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJ A
AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT

Oleh:
SRI GUSTI BIMA H.T
ABSTRAKSI
Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk mengetahui hasil usaha
dan posisi keuangan perusahaan, juga dapat digunakan sebagai salah satu alat
pertanggungjawaban pengelolaan manajemen perusahaan kepada pemilik.
Manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga dalam memeriksa laporan
keuangan agar laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan kepada
pihak luar dan dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan yang dikelola,
sehingga perusahaan mempunyai rasa kepercayaan diri yang tinggi untuk bekerja
sama serta untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan perusahaan
yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan
membuktikan secara empiris serta mengetahui pengaruh antara tekanan kerja,
kompleksitas tugas, gender, pengalaman audit dan pengetahuan terhadap kinerja
auditor dalam pembuatan audit judgment.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Badan
Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur yang
berjumlah 257 auditor fungsional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan desain pengambilan sampel probabilitas dengan kategori
pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling). Untuk
menentukan ukuran besarnya sampel yang akan diambil digunakan persamaan
rumus SLOVIN, sehingga jumlah sampel yang diambil sebesar 60 auditor
fungsional.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tidak ada pengaruh antara gender
dalam memberikan judgment. Tekanan kerja berpengaruh signifikan terhadap
audit judgment, hal ini menunjukkan bahwa tekanan kerja mampu mempengaruhi
auditor dalam memberikan judgment. Kompleksitas tugas berpengaruh signifikan
terhadap audit judgment, hal ini menunjukkan bahwa kompleksitas tugas
mempengaruhi auditor dalam memberikan judgment. Pengalaman audit
berpengaruh signifikan terhadap audit judgment, hal ini menunjukkan bahwa
pengalaman audit mempengaruhi auditor dalam memberikan judgment.
Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap audit judgment, hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan audit mempengaruhi auditor dalam
memberikan judgment.
Kata kunci: tekanan kerja, kompleksitas tugas, gender, pengalaman audit,
pengetahuan dan audit judgment.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

EFFECT OF PRESSURE OF WORK, TASK COMPLEXITY, GENDER,
EXPERIENCE AND KNOWLEDGE OF PERFORMANCE AUDIT
AUDITORS IN AUDIT J UDGMENT
By
SRI GUSTI BIMA H.T
ABSTRACT
The financial statements are normally used to determine the results of
operations and financial position of the company, also can be used as a means of
enterprise management management accountability to the owner. Management
company require the services of a third party in order to examine the financial
statements of the financial statements can be accounted to the outside and can
increase the credibility of the company is managed, so the company has a high
sense of self-confidence to work together and to gain confidence that the
company's financial statements presented by management company can be trusted
as a basis for decision making. The purpose of this study is to test and
demonstrate empirically and determine the effect of work pressure, task
complexity, gender, experience and knowledge on the performance audit of the
auditors in the audit judgment.
The population in this study were all auditors working in the Financial and
Development Supervisory Agency (BPK) of East Java province, amounting to
257 auditors functional. Sampling technique in this study using probability
sampling design with random sampling category (simple random sampling). To
determine the size of the sample sizes used to be taken Slovin formula equation,
so that the number of samples taken by 60 auditors functional.
The result showed no influence of gender in giving judgment. Working
pressure significantly influence audit judgment, it indicates that work pressure can
influence the auditor in giving judgment. Significant effect of task complexity on
audit judgment, this case shows that the complexity of the task affects the auditor
in giving judgment. Audit experience significant effect on audit judgment, this
suggests that the influence of auditors auditing experience in delivering judgment.
Knowledge significant effect on audit judgment, this suggests that knowledge
affect auditors auditing in giving judgment.
Keywords: work pressure, task complexity, gender, audit experience, knowledge
and judgment audit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat sekarang ini dapat memicu

persaingan yang semakin meningkat diantara pelaku bisnis. Berbagai macam
usaha dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dan agar tetap bertahan dalam
menghadapi persaingan tersebut terus dilakukan oleh para pengelola perusahaan.
Salah satu kebijakan yang sering ditempuh oleh pihak perusahaan adalah dengan
melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk mengetahui hasil usaha
dan posisi keuangan perusahaan, juga dapat digunakan sebagai salah satu alat
pertanggungjawaban pengelolaan manajemen perusahaan kepada pemilik. Dalam
perkembangannya pihak-pihak luar perusahaan juga memerlukan informasi
mengenai perusahaan untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
penanaman modal atau yang berhubungan dengan perusahaan. Dengan demikian
ada dua kepentingan yang berbeda, disatu pihak manajemen perusahaan ingin
menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban pengelolaan dana yang
berasal dari pihak luar, dan dari pihak luar perusahaan, ingin memperoleh
informasi yang andal mengenai pertanggungjawaban dana yang diinvestasikan.
Manajemen perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga dalam memeriksa
laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak luar dan dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan yang dikelola,

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

sehingga perusahaan mempunyai rasa kepercayaan diri yang tinggi untuk bekerja
sama serta untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan perusahaan
yang disajikan oleh manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan. Selain itu, pihak eksternal juga tentunya tidak ingin
kesempatan atau modal yang ditanamkan ke perusahaan akan jadi sia-sia untuk
memperoleh keuntungan yang diharapkan (Simamora, 2000).
Sehubungan dengan posisi tersebut, maka auditor dituntut untuk dapat
mempertahankan kepercayaan dari kliennya dan dari para pemakai laporan
keuangan auditan lainnya. Kepercayaan ini harus senantiasa ditingkatkan dengan
didukung oleh suatu keahlian audit. Amanat yang diemban oleh seorang auditor
harus dapat dilaksanakan dengan sikap profesionalisme serta menjunjung tinggi
kode etik profesi yang harus dijadikan pedoman dalam menjalankan setiap
tugasnya. Mengingat peran auditor yang sangat penting dan dibutuhkan dalam
dunia usaha, peningkatan kinerja auditor sangat penting untuk terus dilakukan.
Auditor harus terus-menerus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bisnis
sebagai pengetahuan dan pengalaman untuk menghadapi kesulitan yang terjadi
pada saat memeriksa laporan keuangan dalam rangka meningkatkan kinerja.
Auditor adalah suatu profesi yang salah satu tugasnya melaksanakan audit
terhadap laporan keuangan sebuah entitas dan menarik kesimpulan atas kewajaran
laporan keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan sebuah audit
judgment dimana auditor mengumpulkan bukti dalam waktu yang berbeda dan
mengintegrasikan informasi dari bukti tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Untuk menjalankan proses audit seorang auditor akan memberikan
pendapat dengan judgment berdasarkan kejadian-kejadian yang dialami oleh suatu
kesatuan usaha tersebut pada masa lalu, masa kini, dan di masa yang akan datang
nantinya.

Audit

judgment

atas

kemampuan

kesatuan

usaha

dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya, harus berdasarkan pada ada tidaknya
kesangsian dalam diri auditor itu sendiri terhadap kemampuan suatu kesatuan
usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode satu tahun
sejak tanggal laporan keungan auditan. Hal ini disebutkan dalam Standar
Professional Akuntan Publik (SPAP) pada seksi 341.
Banyak faktor yang mempengaruhi auditor dalam melakukan audit
judgment. Aspek Perilaku individu sebagai salah satu fakor yang sangat
mempengaruhi pembuatan audit judgment. Sekarang hal ini sangat diperhatikan
oleh praktisi akuntansi ataupun dari akademisi. Namun demikian meningkatanya
perhatian tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan penilitian di bidang
akuntansi perilaku dimana dalam banyak pelitian tidak menjadi fokus utama
(Meyer,2001 dalam Elisabeth, 2012).
Pengambilan keputusan dalam pembuatan judgment harus didukung oleh
informasi yang memadai. Menurut Meyer dan Levy (1986) dalam Jamilah et
al,(2007) kaum pria dalam pengolahan informasi biasanya tidak menggunakan
seluruh informasi yang ada sehingga keputusan yang diambil kurang
komprehensif. Lain halnya dengan wanita, mereka dalam mengolah informasi
cenderung lebih teliti dengan menggunakan informasi yang lebih lengkap dan
mengevaluasi kembali informasi tersebut dan tidak gampang menyerah. Kaum

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

wanita relatif lebih efisien dibandingkan kaum pria selagi mendapat akses
informasi. Selain itu, kaum wanita juga memiliki daya ingat yang lebih tajam
terhadap suatu informasi baru dibandingkan kaum pria dan demikian halnya
kemampuan dalam mengolah informasi lebih hati-hati sehingga dalam membuat
keputusan judgment lebih tepat dibandingkan kaum pria.
Penilaian kinerja auditor semakin penting ketika Kantor Akuntan Publik
akan melakukan penilaian terhadap auditor itu sendiri. Untuk itu Kantor Akuntan
Publik harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Pada
akhirnya, kinerja akan mencerminkan independensi dan objektivitas auditor dan
kualitas dari Kantor Akuntan Publik. Kinerja dalam fungsinya dipengaruhi oleh
beberapa hal. Kinerja berkaitan dengan kepuasan kerja dan tingkat insentif,
dipengaruhi oleh ketrampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Oleh karena
itu supaya mendapatkan kinerja yang baik, auditor harus mempunyai keinginan
yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.
Kinerja merupakan bagaimana melakukan pekerjaan itu sendiri dan hasil
yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis dan kontribusi (Armstrong and
Baron, 1998:15). Dalam pernyataan dari Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67),
kinerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dengan pemahaman kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kinerja yang baik dapat tercapai apabila didalamnya terdapat perumusan tujuan,
terdapatnya kerjasama, sifatnya berkelanjutan, terjadi komunikasi dua arah dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

umpan balik. Menurut Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson (2001:82)
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: 1) kemampuan, 2)
motivasi, 3) dukungan yang diterima, 4) keberadaan pekerjaan yang dilakukan, 5)
hubungan dengan Kantor.
Dalam melaksanakan proses audit tidak jarang para auditor akan
mengalami tekanan kerja, seperti adanya tekanan ketaatan dari atasan maupun
entitas yang diperiksa. Bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya harus
mematuhi dan berpegang teguh pada etika profesi dan standar auditing. Namun
tidak jarang muncul potensi konflik ketika auditor berusaha untuk memenuhi
tanggung jawab profesionalnya tetapi disisi lain dituntut pula untuk memenuhi
perintah dari atasan maupun entitas yang diperiksa. Situasi konflik seperti inilah
yang dapat membuat auditor mengalami kebimbangan dalam mempertahankan
independensinya.
Selain menghadapi tekanan kerja, auditor juga mengalami kesulitan lain
dalam pelaksanaan tugasnya yang juga dapat mempengaruhi judgment yang
diambil oleh auditor. Terutama ketika auditor dihadapkan dengan tugas-tugas
yang kompleks, banyak, berbeda-beda dan saling terkait satu dengan lainnya.
Dalam melaksanakan suatu tugas yang kompleks, usaha tidak dapat secara
langsung atau kuat berpengaruh pada kinerja. Ketika tugas yang dihadapi lebih
kompleks dan tidak terstruktur, usaha yang tinggi tidak akan membantu seorang
auditor untuk melaksanakan tugas audit. Auditor juga harus meningkatkan
kompetensinya yaitu dengan menambah keahlian dan pengalaman auditnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Pengalaman audit didasarkan pada tugas yang dilakukan secara berulang-ulang
memberikan peluang untuk belajar melakukan dengan benar dan yang terbaik.
BPK dan BPKP keduanya adalah sama-sama auditor hanya memiliki tugas
dan fungsi yang berbeda. Sebagai auditor dalam memberikan opini merupakan
suatu hal yang tidak asing lagi karena tugas auditor adalah pihak yang melakukan
pemeriksaan laporan keuangan untuk memberikan opini atau pendapat atas
kewajarannya. Opini yang diberikan seorang auditor akan menunjukkan kualitas
atas laporan keuangan yang dihasilkan dan akan memberikan umpan balik bagi
semua pihak yang terkait dengan perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu,
seorang auditor dituntut untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan benar
sehingga mendapatkan kepercayaan publik. Saat ini BPKP Jawa Timur di
hadapkan pada terhambatnya kasus yang harus di selesaikan, dari kasus yang ada
dalam beberapa bulan terkahir BPKP Jawa Timur mampu menyelesaikan 25%
dari kasus yang ada. Terhambatnya hasil audit yang ada berhubungan dengan
jumlah auditor, kualitas audit, pengalaman audit dll meningat jumlah auditor di
BPKP Jawa Timur sangat banyak.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti tertarik melakukan
penelitian di BPKP karena tidak ada keseimbangan antara laki-laki dan
perempuan dalam pengambilan keputusan, kepemimpinan, integritas maupun
kesetaraan gender, pengalaman audit dan pengetahuan audit. Dilihat dari jumlah
karyawan khususnya audit fungsional BPKP, jumlah laki-laki lebih banyak
dibandingkan jumlah perempuan. Dengan asumsi bahwa melihat dari berbagai
peneliti sebelumnya tentang gender, dari wawancara karyawan BPKP, dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

sumber-sumber yang dimuat pada internet menyimpulkan bahwa tidak ada
kesetaraan gender, oleh sebab itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
tekanan kerja, kompleksitas tugas, gender, pengalaman audit dan pengetahuan
yang dapat mempengaruhi kinerja dan pengambilan keputusan seorang auditor di
BPKP dengan mengambil judul “Pengaruh Tekanan Kerja, Kompleksitas Tugas,
Gender, Pengalaman Audit Dan Pengetahuan Terhadap Kinerja Auditor Dalam
Pembuatan Audit Judgment” (Studi Kasus Pada BPKP Provinsi Jawa Timur).

1.2.

Perumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan yang terjadi maka rumusan masalah

yang dibuat adalah Apakah terdapat pengaruh antara tekanan kerja, kompleksitas
tugas, gender, pengalaman audit dan pengetahuan terhadap kinerja auditor dalam
pembuatan audit judgment?

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan membuktikan secara

empiris serta mengetahui pengaruh antara tekanan kerja, kompleksitas tugas,
gender, pengalaman audit dan pengetahuan terhadap kinerja auditor dalam
pembuatan audit judment.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menguji pengaruh gender, kompleksitas tugas dan
Tekanan kerja terhadap audit judgment, Sehingga peneliti dapat menambah
wawasan dan pengetahuannya.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk
perbaikan kualitas Mahasiswa Progdi Akuntansi di UPN “Veteran” Jatim
sebagai tambahan gambaran tentang dinamika yang terjadi di Badan
Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) khususnya auditor dalam
membuat audit judgment.
3. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini juga dapat menambah pengetahuan serta menambah
wawasan bagi pembaca di bidang auditing. Selain itu dapat menjadi sumber
inspirasi pembaca untuk mengadakan penelitian selanjutnya.
4. Bagi BPKP
Memberikan

kontribusi

unuk

Badan

Pengawasan

Keuangan

Dan

Pembangunan (BPKP) agar menjadi lebih baik lagi dalam mengambil audit
judgment yang tidak bertentangan dengan standar profesional.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan peneliti dalam

penelitian kali ini adalah sebagai berikut:
1. Seni Fitriani Idris (2012)
a. Judul “ Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan
Dan Persepsi Etis Terhadap Audit Judgement”
b. Hipotesis
H1: Tekanan kataatan berpengaruh secara negatif terhadap audit
judgement yang diambil auditor.
H2: Kompleksitas tugas berpengaruh secara negatif terhadap audit
judgement yang diambil auditor.
H3: Pengetahuan berpengaruh secara positif terhadap audit judgement
yang diambil auditor.
H4: Persepsi etis berpengaruh secara positif terhadap audit judgement
yang diambil auditor.
c. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah auditor
independen yang bekerja pada Instansi Pemerintah yaitu Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang berada di
Perwakilan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

d. Kesimpulan
Penelitian ini menemukan hasil statistik yang tidak signifikan dari
pengaruh tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit
judgement. Sementara pengetahuan dan persepsi etis memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap audit judgement. Penemuan ini dapat
digunakan oleh auditor untuk terus meningkatkan profesionalismenya
khususnya dalam membuat audit judgement. Penelitian ini menemukan
bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia sangat diperlukan oleh
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk meningkatkan
kemahiran auditor dalam menghasilkan audit judgement yang tepat.
2. Elisabeth Mariana Andita Tielman (2012)
a. Judul “Pengaruh Tekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran Waktu,
Kompleksitas Tugas, Pengetahuan Dan Pengalaman Auditor Terhadap
Audit Judgment”.
b. Hipotesis
H1: Tekanan Ketaatan berpengaruh negatif terhadap audit judgment
H2: Tekanan Anggaran Waktu berpengaruh negatif terhadap audit
judgment.
H3: Kompleksitas tugas berpengaruh terhadap audit judgment
H4: Pengetahuan berpengaruh positif terhadap audit judgment
H5: Pengalaman berpengaruh positif terhadap audit judgment

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

c. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada kantor
akuntan publik (KAP) di Semarang. Metode pengambilan sampel
mengunakan teknik purposive sampling, yang didasarkan pada kriteria:
(1) auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Kota Semarang
yang terdaftar pada Directory Kantor Akuntan Publik; (2) level auditor
senior dan yunior. Sampel yang dipilih adalah staf akuntan yang bekerja
sebagai tenaga professional (auditor) pada Kantor Akuntan Publik
(KAP) di Semarang sebanyak 50 responden.
d. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan ketaatan berpengaruh
negatif terhadap audit judgment. Variabel tekanan anggaran waktu
berpengaruh negatif terhadap audit judgment. Variabel komplekstitas
tugas berpengaruh negatif terhadap audit judgment. Sedangkan variabel
pengetahuan dan pengalaman berpengaruh positif terhadap audit
judgment.
3. Zulaikha (2006)
a. Judul

“Pengaruh

Interaksi

Gender,

Kompleksitas

Tugas

Dan

Pengalaman Auditor Tehadap Audit Judgment”.
b. Hipotesis
H1 : Auditor laki-laki lebih menunjukkan kinerja lebih akurat dalam
menyelesaikan tugas yang kompleks untuk pembuatan suatu judgment
atas penilaian saldo akun persediaan (apakah telah disajikan secara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

wajar) dibanding auditor perempuan. Selanjutnya isu gendser yang
berinteraksi dengan kompleksitas tugas dan pengalaman sebagai auditor
dirumuskan hipotesis kedua dan ketiga dengan mengambil kasus yang
sama yaitu :
H2 : Interaksi gender dan kompleksitas tugas berpengaruh terhadap
keakuratan audit judgment atas penilaian saldo akun persediaan (apakah
disajikan secara wajar)
H3 : Interaksi gender dan pengalaman sebagai auditor berpengaruh
terhadap keakuratan audit judgment atas penilaian saldo akun persediaan
(apakah disajikan seacara wajar).
c. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah auditor independen yang di surrogate
dengan sarjana S1 Akuntansi sebagaimana dijelaskan diatas. Sampel
diambil dengan convenience sampling yaitu dua kelas PPA dan satu
kelas dari Program Maksi. Dari tiga kelas tersebut diperoleh +
81mahasiswa.
d. Kesimpulan
Hasil

penelitiannya

menunjukkan

bahwa

perempuan

masih

mendominasi peran domestik, dan peran ganda perempuan tidak
berpengaruh signifikan dalam pembuatan judgment. Hipotesis pertama
yang diajukan ditolak. Hal ini memberikan implikasi dalam penugasan
audit bahwa isu gender atau peran ganda perempuan tidak berpengaruh
terhadap

kemampuan

kognitifnya

dalam

pembuatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

judgment.

13

Hipotesis kedua yang diajukan. Hal ini membawa implikasi pada profesi
auditor, bahwa isu gender tidak perlu dibesar-besarkan karena secara
statistik isu gender tidak berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
perempuan dalam pembuatan judgment, bahkan dalam penugasan audit
yang kompleks. Variabel pengalaman sebagai auditor berpengaruh
langsung (main effect) terhadap judgment. Demikian pula ketiga isu
gender berinteraksi dengan pengalaman tugas sebagai auditor, maka
interaksi tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap judgment.
Tabel 2.1 Adapun perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian
sekar ang
No.
1.

Peneliti

Objek Penelitian

Var iabel

Auditor independen pada
Instansi Pemerintah yaitu
Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) di Perwakilan
Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta
Elisabeth
Auditor yang bekerja pada
Mariana Andita kantor akuntan publik (KAP)
Tielman (2012) di Semarang

Uji analisis
regresi linier
berganda

Y = Audit judgment
X1 = Tekanan ketaatan
X2 = Kompleksitas tugas
X3 = Pengetahuan
X4 = Persepsi etis

Uji analisis
regresi linier
berganda

3.

Zulaikha
(2006)

Auditor independent yang di
surrogate dengan sarjana S1
Akuntansi

4.

Sri Gusti
Bima H.T
(2013)

Auditor fungsional diBPKP
jawa timur

Uji
persyaratan
dalam
analisis
hipotesis, dan
uji reliabilitas
Uji analisis
regresi linier
berganda

Y = Audit judgment
X1 = Tekanan ketaatan
X2 = Tekanan anggaran waktu
X3 = Kompleksitas tugas
X4 = Pengetahuan
X5 = Pengalaman
Y = Audit judgment
X1 = Gender,
X2 = Pengalaman
X3 = kompleksitas
tugas

2.

Seni Fitriani
Idris (2012)

Uji Analisis

Y = audit judgment
X1 = Tekanan Kerja
X2 = Kompleksitas Tugas
X3 = Gender
X4 = Pengalaman Audit
X5 = Pengetahuan

Sumber : Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.

Landasan Teori
Pada penelitian ini disajikan beberapa teori yang merupakan dasar utama

dari kerangka pikir dalam usaha pencarian cara ilmiah untuk memecahkan
masalah yang diajukan dalam penelitian.

2.2.1. Tekanan Kerja
2.2.1.1. Definisi Tekanan Kerja
Tekanan kerja disini sama halnya dengan stres kerja dimana kondisi
seseorang mengalami tekanan yang tidak menyenangkan yang berasal luar diri
seseorang.

Tekanan

pekerjaan

(Job-Related

Stress)

ini

timbul

karena

meningkatnya stres sebagai akibat dari permintaan pekerjaan secara meningkat
melebihi kemampuan kinerja dari pekerja (Kiryanto, 2006: 8).
Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organisasi,
artinya setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan
sesuai dengan aturan-aturan yang ada dan sesuai dengan yang diharapkan oleh
atasannya. Namun demikian tenaga kerja tidak selalu berhasil untuk memainkan
perannya tanpa menimbulkan masalah. Kurang baik berfungsinya peran, yang
merupakan pembangkit stres yaitu meliputi: konflik peran dan ketaksaan peran
(role ambiguity) (Novitasari, 2003).
Tekanan kerja biasanya adalah sebuah tanggapan atas ketegangan emosi
yang terus-menerus. Selanjutnya, kondisi itu akan mengarah pada perasaan
seseorang yang tidak berguna, motivasi rendah untuk bekerja, kurang memiliki
kepercayaan diri dan akhirnya menimbulkan kelelahan (Novitasari, 2003). Namun
tidak selamanya pengaruh job tension merugikan perusahaan. Pada taraf tertentu,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

job tension diharapkan akan memacu karyawan untuk dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

2.2.1.2. Dampak Tekanan Kerja Pada Karyawan
Pengaruh tekanan kerja ada yang menguntungkan maupun merugikan
bagi perusahaan. Namun pada taraf tertentu pengaruh yang menguntungkan
perusahaan diharapkan akan rnemacu karyawan untuk dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan scbaik-baiknya. Reaksi terhadap tekanan kerja dapat merupakan
reaksi bersifat psikis maupun fisik. Biasanya pekerja atau karyawan yang stress
akan menunjukkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku terjadi pada diri
manusia sebagai usaha mengatasi stres. Usaha mengatasi stres dapat berupa
perilaku melawan stress (flight) atau freeze (berdiam diri).
Dalam kehidupan sehari-hari ketiga reaksi ini biasanya dilakukan secara
bergantian, tergantung situasi dan bentuk stres. Perubahan-perubahan ini di tempat
kerja merupakan gejala-gejala individu yang mengalami stres antara lain
(Margiati, 2001:78-79): (a) bekerja melewati batas kemampuan, (b) kelerlambatan
masuk kerja yang sering, (c) ketidakhadiran pekerjaan, (d) kesulitan membuat
kepulusan, (e) kesalahan yang sembrono, (f) kelalaian menyelesaikan pekerjaan,
(g) lupa akan janji yang telah dibuat dan kegagalan diri sendiri, (h) kesulitan
berhubungan dengan orang lain, (i) kerisauan tentang kesalahan yang dibuat, (j)
Menunjukkan gejala fisik seperti pada alat pencernaan, tekanan darah tinggi,
radang kulit, radang pernafasan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.2. Komlpleksitas Tugas
Definisi kompleksitas tugas adalah keragaman aspek tugas dalam suatu
jabatan dan persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas yang disebabkan oleh
terbatasnya kapabilitas, dan daya ingat serta kemampuan untuk mengintegrasikan
masalah yang dimiliki oleh seorang pembuat keputusan.
Kompleksitas tugas dapat didefinisikan sebagai fungsi dari tugas itu
sendiri (Sanusi dan Iskandar, 2007). Kompleksitas tugas merupakan tugas yang
tidak terstruktur, sulit untuk dipahami dan ambigu (Puspitasari, 2010).
Kompleksitas dapat muncul dari ambiguitas dan struktur yang lemah, baik dalam
tugas-tugas utama maupun tugas-tugas yang lain (Restuningdiah dan Indriantoro,
2000). Pada tugas yang membingungkan, ambigu, dan tidak terstruktur, alternatifalternatif yang ada menjadi tidak dapat diidentifikasi sehingga tidak dapat
memperoleh data dan tidak bisa memprediksi output dari data tersebut. Menurut
Wood dalam Nadhiroh (2010), kompleksitas tugas memiliki tiga dimensi, yaitu
kompleksitas komponen (jumlah dari isyarat informasi dan tindakan yang
berbeda), kompleksitas koordinatif (jenis dan jumlah hubungan antara tindakan
dan isyarat), dan kompleksitas dinamis (perubahan dalam tindakan dan isyarat dan
hubungan di antaranya).
Tugas melakukan audit cenderung merupakan tugas yang banyak
menghadapi persoalan kompleks. Auditor dihadapkan dengan tugas-tugas yang
kompleks, banyak, berbeda-beda dan saling terkait satu dengan lainnya.
Kompleksitas audit didasarkan pada persepsi individu tentang kesulitan suatu
tugas audit (Prasinta, 2010). Ada auditor yang mempersepsikan tugas audit

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

sebagai tugas dengan kompleksitas tinggi dan sulit, sementara auditor lain ada
yang mempersepsikan sebagai tugas yang mudah. Bonner dalam Jamilah, dkk.
(2007) mengemukakan ada tiga alasan mendasar mengapa pengujian terhadap
kompleksitas tugas untuk sebuah situasi audit perlu dilakukan. Pertama,
kompleksitas tugas ini diduga berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.
Kedua, sarana dan teknik pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah
dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti memahami keganjilan pada
kompleksitas tugas audit. Ketiga, pemahaman terhadap kompleksitas dari sebuah
tugas dapat membantu tim manajemen audit perusahaan menemukan solusi
terbaik bagi staf audit dan tugas audit.
Menurut Chung dan Monroe (2001) mengemukakan bahwa kompleksitas
dalam pengauditan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Banyaknya informasi yang tidak relevan dalam artian informasi tersebut tidak
konsisten dengan kejadian yang akan diprediksikan.
2. Adanya ambiguitas yang tinggi, yaitu beragamnya hasil yang diharapkan oleh
entitas yang diperiksa dari kegiatan pengauditan.
Restuningdiah dan Indriantoro (2000) menyatakan bahwa peningkatan
kompleksitas tugas dapat menurunkan tingkat keberhasilan tugas itu. Terkait
dengan

kegiatan

pengauditan,

tingginya

kompleksitas

audit

ini

dapat

menyebabkan akuntan berperilaku disfungsional sehingga menyebabkan seorang
auditor menjadi tidak konsistensi dan tidak akuntanbilitas. Adanya kompleksitas
tugas yang tinggi dapat merusak judgment yang dibuat oleh auditor.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Semakin kompleks tugas seorang auditor, maka hal ini dapat
mempengaruhi judgment yang akan diberikan. Proses pengolahan informasi
terdiri dari tiga tahapan, yaitu: input, proses, output. Pada tahap input dan proses,
kompleksitas tugas meningkat seiring bertambahnya faktor cues. Terdapat
perbedaan antara pengertian banyaknya cues yang diadakan (number of cues
available) dengan banyaknya cues yang terolah (number of cues processed.
Banyaknya cues yang ada, seorang decision maker harus berusaha melakukan
penilaian terhadap cues-cues tersebut (meliputi upaya penyeleksian dan
pertimbangan-pertimbangan) dan kemudian mengintegrasikannya ke dalam suatu
judgment (pendapat). Dengan adanya tugas yang semakin kompleks akan
mendorong seorang auditor untuk melakukan tugasnya tidak semudah yang
dibayangkan.

2.2.3. Gender
Gender sering diidentikkan dengan jenis kelamin (sex), padahal gender
berbeda dengan jenis kelamin. Marzuki (n.d.) menjelaskan bahwa secara umum
jenis kelamin digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan
perempuan dari segi anatomi biologis, sedangkan gender lebih mengarah kepada
aspek sosial, budaya, dan aspek nonbiologis lainnya. Secara etimologis kata
gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin. Gender dapat
diartikan sebagai pembedaan peran antara laki-laki dan wanita yang tidak hanya
mengacu pada perbedaan biologis atau seksualnya, tetapi juga mencakup nilainilai sosial budaya (Berninghausen dan Kerstan dalam Zulaikha, 2006).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Webster’s New World Dictionary gender diartikan sebagai perbedaan yang
tampak antara laki-laki dan wanita dilihat dari segi nilai dan tingkah laku. Dalam
Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender adalah konsep cultural
yang berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perilaku, mentalis, dan
karakteristik emosional laki-laki dan wanita yang berkembang dalam masyarakat
(Fitrianingsih, 2011). Gender muncul akibat pengaruh sosial budaya dan
kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat setempat. Gender
adalah suatu bentuk rekayasa masyarakat, bukannya suatu yang sifatnya kodrat
(Puspitasari, 2007).
Perbedaan peran dan perilaku antara laki-laki dan perempuan dapat
disebabkan oleh beberapa hal, seperti sosialisasi, budaya yang berlaku, serta
kebiasaan yang ada. Pandangan tentang gender dapat diklasifikasikan ke dalam
dua stereotipe, yaitu Sex Role Stereotypes dan Managerial Stereotypes. Pengertian
klasifikasi stereotypes merupakan proses pengelompokan individu kedalam suatu
kelompok, dan pemberian atribut karakteristik pada individu berdasarkan anggota
kelompok (Ulfa, 2011). Berdasarkan Sex Role Stereotypes, laki-laki dipandang
lebih berorientasi pada pekerjaan, mampu bersikap obyektif, independen, dan
pada umumnya mempunyai kemampuan yang lebih dalam pertanggungjawaban
manajerial jika dibandingkan dengan wanita. Sedangkan wanita dipandang lebih
pasif, lemah lembut, memiliki orientasi pada pertimbangan dan posisinya pada
pertanggungjawaban dalam organisasi lebih rendah dibandingkan laki-laki.
Managerial Stereotypes memberikan pengertian manajer yang sukses adalah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

seseorang yang memiliki sikap, perilaku, dan temperamen, dimana sikap ini pada
umumnya lebih dimiliki oleh laki-laki.
Dalam literatur psikologis kognitif dan pemasaran dinyatakan bahwa
wanita dikenal lebih efisien dan efektif dalam memproses informasi saat adanya
kompleksitas tugas dalam pengambilan keputusan dibandingkan dengan pria.
Selain itu, laki-laki relatif kurang mendalam dalam menganalisis inti dari suatu
keputusan. Wanita pada umumnya memiliki tingkat pertimbangan moral yang
lebih tinggi daripada laki-laki, sehingga membuat adanya perbedaan persepsi etika
pada saat proses pengambilan keputusan. Pada sebagian besar organisasi
perbedaan gender masih mempengaruhi kesempatan (opportunity) dan kekuasaan
(power). Perbedaan tersebut dapat menyebabkan diskriminasi gender dalam
pekerjaan. Hal ini dapat menurunkan kinerja serta prospek karier seorang wanita
karena adanya kesempatan yang terbatas dalam peningkatan kemampuan dan
pengembangan hubungan kerja.

2.2.4 Pengalaman Audit
Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan
perkembangan potensi bertingkah laku (Asih, 2006). Pengalaman seseorang dapat
diartikan sebagai suatu proses yang dapat membawa seseorang kepada suatu pola
tingkah laku yang lebih tinggi. Pengalaman dapat memberikan peluang bagi
seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Semakin luas
pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan semakin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Puspaningsih, 2004).
Pengalaman pada umumnya dikaitkan dengan masa kerja. Masa kerja
merupakan hasil penyerapan dari berbagai aktivitas manusia, sehingga mampu
menumbuhkan keterampilan yang muncul dalam tindakan yang dilakukan
karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan (Ulfa, 2011). Seseorang yang telah
lama bekerja pada perusahaan tertentu telah terbiasa melaksanakan pekerjaannya
sehari-hari dan memperoleh banyak pengalaman yang dapat menunjang
peningkatan kinerjanya. Penelitian di bidang psikologi menunjukkan bahwa
seseorang yang berpengalaman dalam bidang substantif memilik

Dokumen yang terkait

Pengaruh gender kompleksitas tugas, dan kompetensi auditor terhadap audit judgment : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

2 10 99

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGALAMAN AUDITOR DAN PENGETAHUAN AUDITOR Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

1 1 17

PENGARUH GENDER, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, PENGALAMAN AUDITOR DAN PENGETAHUAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris Pada Kanto

0 1 16

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN GENDER TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur).

0 2 103

PENGARUH GENDER, TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi kasus pada Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur).

0 0 133

PENGARUH TEKANAN KETAATAN KOMPLEKSITAS TUGAS DAN PENGALAMAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT

0 0 12

PENGARUH GENDER, TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi kasus pada Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur)

0 0 28

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN GENDER TERHADAP AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur)

0 0 22

PENGARUH TEKANAN KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, GENDER. PENGALAMAN AUDIT DAN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DALAM PEMBUATAN AUDIT JUDGMENT (Studi Kasus pada BPKP Provinsi Jawa Timur)

0 0 21

Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan, Pengalaman dan Akuntabilitas Auditor Terhadap Audit Judgment - Unika Repository

0 0 15