UJI KOMPARASI ANTARA KOPI ABC SUSU DAN TORABIKA SUSU (STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR).
UJ I KOMPARASI KONSUMEN PEMBELI KOPI ABC SUSU DAN
TORABIKA SUSU
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Administrasi Bisnis Pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UPN “Veteran” J awa Timur
Oleh :
IKA OKTAVIANTI PARAMITA
1042010041
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
2014
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
UJ I KOMPARASI ANTARA KOPI ABC SUSU DAN TORABIKA SUSU
(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR)
Oleh :
IKA OKTAVIANTI PARAMITA
1042010041
Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Pembimbing utama
R.Y Rusdianto, S.Sos, M.Si
NPT. 372069500461
Mengetahui,
DEKAN
Dra. Hj. Suparwati, M. Si.
NIP. 1955907181983022001
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
UJ I KOMPARASI ANTARA KOPI ABC SUSU DAN TORABIKA SUSU
(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR)
Oleh :
IKA OKTAVIANTI PARAMITA
1042010041
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi J urusan
Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 11 april 2014
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
1. Ketua
R.Y. Rusdianto, S.Sos, M.Si
NPT 372069500461
Dra. Ety Dwi Susanti, M.Si
NIP 196805011994032001
2. Sekretaris
Dr. J ojok D, S.Sos, M.Si
NPT 370119500421
3. Anggota
R.Y. Rusdianto, S.Sos, M.Si
NPT 372069500461
Mengetahui,
DEKAN
Dra. Hj. Suparwati, M. Si
NIP 19550781993022001
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan proposal ini yang berjudul “Uji Komparasi
Konsumen Pembeli Kopi ABC Susu dan Torabika Susu”. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu kewajiban bagi mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Hasil penulisan skripsi ini bukanlah kemampuan dari penulis semata,
namun terwujud karena bantuan dan bimbingan dari Bapak R.Y. Rusdianto, S.Sos,
M.Si, sebagai dosen pembimbing. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Lia Nirawati, M.Si selaku ketua program studi Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si selaku sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Kedua orang tua dan keluarga besar yang selalu memberi dukungan dan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Seluruh teman – teman ilmu administrasi bisnis 2010 yang selalu memberi
dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan tersebut dapat
memberi limpahan berkat dari Allah SWT. Penulis menyadari dengan segala
kerendahan hati bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Harapan penulis, semoga dengan terselesainya skripsi ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Surabaya, April 2014
Penulis
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJ UAN .................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................
ii
KATA PENGANTAR ............................................................................
iii
DAFTAR ISI .........................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
x
ABSTRAKSI .........................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah .....................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................
6
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................
6
BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................
7
2.2 Landasan Teori ............................................................................
8
2.2.1 Pengertian Pemasaran .............................................................
8
2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ..........................................
9
2.2.3 Pengertian Konsep Pemasaran .................................................
10
2.2.4 Bauran Pemasaran ...................................................................
12
2.2.5 Produk ....................................................................................
14
2.2.5.1 Pengertian Produk ..............................................................
14
2.2.5.2 Klasifikasi Produk ..............................................................
15
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5.3 Atribut Produk ....................................................................
17
2.2.6 Perilaku Konsumen .................................................................
20
2.2.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen ...........................................
20
2.2.6.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .....
21
2.2.7 Keputusan Pembelian ..............................................................
26
2.2.7.1 Pengertian Keputusan Pembelian ........................................
26
2.2.7.2 Macam-Macam Situasi Pembelian ......................................
27
2.2.7.3 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen .........................
28
2.2.7.4 Tipe-Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen ....................
30
2.2.7.5 Tipe-Tipe Perilaku Membeli ...............................................
31
2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................
32
2.4 Hipotesis .....................................................................................
34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................
35
3.1.1 Definisi Operasional Variabel ..................................................
35
3.1.2 Pengukuran variabel ................................................................
36
3.2 Populasi, sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ..........................
37
3.2.1 Populasi ..................................................................................
37
3.2.2 Sampel ....................................................................................
37
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ........................................................
38
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
39
3.3.1 Sumber Data ...........................................................................
39
3.3.2 Jenis Data ...............................................................................
39
3.3.3 Pengumpulan Data ..................................................................
40
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Teknik Analisa dan Uji Hipotesis .................................................
40
3.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .............................................
40
3.4.2 Analisis Data ...........................................................................
42
3.4.3 Uji Hipotesis ...........................................................................
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................................
45
4.1.1 Sejarah PT. Santos Jaya Abadi .................................................
45
4.1.2 Visi dan Misi ...........................................................................
46
4.1.3 Sejarah PT. Mayora Indah Tbk ................................................
47
4.1.4 Visi dan Misi ...........................................................................
50
4.2 Deskripsi Data Penelitian .............................................................
51
4.2.1 Deskripsi Identitas Responden ................................................
51
4.3 Deskripsi Jawaban Responden Kopi ABC Susu ...........................
54
4.3.1 Kualitas Produk ......................................................................
54
4.3.2 Merek Produk .........................................................................
55
4.4 Deskripsi Jawaban Responden Kopi Torabika Susu .....................
56
4.4.1 Kualitas Produk ......................................................................
56
4.4.2 Merek Produk .........................................................................
57
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................
58
4.5.1 Uji Validitas ............................................................................
58
4.5.2 Uji reliabilitas .........................................................................
59
4.6 Pengujian Hipotesis Uji Beda ......................................................
61
4.6.1 Uji Paired Sampel t Test ..........................................................
61
4.6.2 Paired Sampel t Test Kualitas Produk ......................................
62
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.6.3 Paired Sampel t Test Merek Produk .........................................
64
4.7 Pembahasan .................................................................................
65
4.7.1 Deskripsi Identitaf Responden .................................................
66
4.7.2 Kualitas Produk ......................................................................
67
4.7.3 Merek Produk .........................................................................
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................
70
5.2 Saran ...........................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uji Komparasi konsumen pembeli kopi ABC susu dan Torabika susu
(studi kasus mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur)
Oleh :
Ika Oktavianti Paramita
NPM. 1042010041
ABSTRAKSI
Kopi merupakan salah satu minuman yang sangat digemari oleh seluruh
kalangan mulai dari remaja, dewasa hingga orang tua. Beberapa perusahaan kopi
berkompetisi untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Melihat
perkembangan kopi di Indonesia yang semakin meningkat produsen mulai
mencari inovasi terbaru dengan menciptakan kopi instan beraneka rasa. Kopi
ABC dan Torabika merupakan salah satu perusahaan kopi yang menciptakan kopi
susu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konsumen
yang membeli dan mengkonsumsi kopi ABC susu dan Torabika susu.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis
komparatif. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penilaian perbedaan kopi diukur dengan skala
likert dengan menggunakan kuesioner yang disebar pada 100 responden yang
pernah mengkonsumsi kopi ABC susu dan Torabika susu. Variabel yang
digunakan untuk mengukur produk kopi adalah variabel kualitas produk dengan
indikator berupa komposisi, rasa, aroma, dan warna serta variabel merek produk
dengan indikator berupa merek yang mudah diingat dan merek mempunyai
konotasi positif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
pada variabel kualitas produk. Kualitas Torabika susu lebih unggul dibandingkan
dengan ABC susu. Sedangkan untuk merek produk tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Hal ini dikarenakan kedua produk sama-sama mempunyai merek yang
cukup dikenal dimasyarakat dan mempunyai konotasi yang positif.
Kata Kunci : Uji Komparasi, Kualitas Produk, Merek Produk
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uji Komparasi konsumen pembeli kopi ABC susu dan Torabika susu
(studi kasus mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur)
Oleh :
Ika Oktavianti Paramita
NPM. 1042010041
ABSTRAKSI
Coffee is the one of favorite drink for any people ranging from teenagers,
adults to the elderly. Some coffee companies competefor gething trusth of the
public. Seeing the development of the coffee in Indonesian more increased, the
produsent must finding the new question to create instant coffee with various
flavors. ABC coffee and Torabika coffee is the one of the coffe companies that
created a coffee milk. The purpose of this research is for knowing the differences
of customers who buy and consume of ABC coffee milk and Torabika coffee milk.
This research uses quantitative research methods with comparison type.
Population and samples in this research were using students of faculty of social
sciences and political sciences from universitas of pembangunan nasional east
java. Assessment differences of coffee measured by using a likert scale
questionnaire was distributed to 100 respondents who had consumed coffee ABC
milk and Torabika milk. Used variables to measure the quality of coffee product
are quality variables product with indicator variables such as composition, flavor,
smell and colour andthen brand variables product with indicator varoables are
brand that is memorable and brand have a positive conotation.
The result of this research indicate that there are significant differences in the
variable quality of the products. Quality from Torabika milk more supperior than
ABC milk. While for brand products are not significant difference. This is because
both of products a has a well known brand communiyi and has a positive
connotation.
Keywords: Comparative Test, Quality Products, Brand Products
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bagi sebuah negara, pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang
penting karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator perkembangan
aktivitas perekonomian suatu negara. Indonesia sebagai salah satu
kekuatan ekonomi di wilayah asia merupakan magnet bagi investor asing
untuk menanamkan modal. Indonesia merupakan negara kepulauan yang
memiliki banyak hasil bumi, mulai dari hasil tambang, minyak dan
perkebunan.
Usaha industri pengolahan hasil perkebunan adalah salah satu usaha
yang dilakukan untuk memperoleh nilai tambah melalui penerapan sistem
dan usaha agribisnis perkebunan. Pemerintah, provinsi, kabupaten atau
kota melakukan pembinaan dalam rangka pengembangan usaha industri
pengolahan hasil perkebunan untuk memberikan nilai tambah yang
maksimal. Untuk mencapai hasil usaha industri pengolahan perkebunan
yang berdaya saing. Pemerintah menetapkan sistem mutu produk olahan
hasil perkebunan dan pedoman industri pengolahan hasil perkebunan yang
baik dan benar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Industri pengolahan hasil perkebunan dilakukan berdasarkan
peraturan perundang-undangan di bidang perindustrian.
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Hasil perkebunan industri di Indonesia sangat beragam macamnya
mulai dari teh, kopi, kakao, sawit hingga karet. Hasil perkebunan tersebut
nantinya akan diolah oleh perkebunan itu sendiri atau dikirim ke industri
kopi di indonesia. Namun sebagian besar hasil perkebunan tersebut akan di
ekspor untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri. Kopi adalah salah
satu hasil perkebunan yang mulai di minati oleh banyak konsumen
sehingga hasil panen setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Menurut
data dari blogdetik.com saat ini Indonesia merupakan negara produsen
kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Dari total
produksi, sekitar 67% kopinya diekspor sedangkan sisanya (33%) untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri
saat ini adalah sebesar 500 gram/kapita/tahun.
Di indonesia memiliki dua macam kopi yaitu robusta dan arabika.
Kopi robusta Indonesia mempunyai keunggulan karena body yang
dikandungnya cukup kuat, sedangkan kopi arabika yang dihasilkan oleh
berbagai daerah di Indonesia mempunyai karakteristik cita rasa (acidity,
aroma, flavour) yang unik dan sempurna. Berbagai diferensiasi kopi
olahan dikembangkan di dalam negeri, tetapi hanya ada dua jenia yang
mendapat pasar, yaitu kopi instan (tanpa ampas) dan kopi bubuk. Untuk
kopi instan, dalam enam tahun terakhir produksi kopi instan ini berkisar
pada 10.000 ton per tahun dengan pertumbuhan dalam periode 2008-2013
relatif lamban, yakni mencapai 4,3% per tahun. Beberapa perusahan kopi
berkompetisi untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Persaingan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
yang tinggi membuat preusahaan harus memperhatikan bahwa promosi
tidak
hanya
sekedar
mencari
perhatian
konsumen,
mendidik,
mengingatkan, dan meyakinkan calon pelanggan, tetapi bagaimana
membangun sistem komunikasi dengan konsumen dan masyarakat luas
yang terkait dengan eksistensi perusahaan. Selain itu perusahaan
berlomba-lomba menciptakan inovasi terbaru untuk meningkatkan
presentase penjualan terhadap produknya.
Tabel 1.1
Total Mar ket Share Kopi Bubuk Instant
Tahun 2011-2013
No
1
2
3
4
5
6
Merek Kopi
Kapal Api
ABC
Torabika
Nescafe
Luwak
Indocafe
Total
Tahun 2012
Tahun 2013
41,30%
17,90%
15,40%
9,40%
7,80%
8,20%
100%
42,00%
18,30%
17,90%
7,30%
8,30%
6,20%
100,00%
Sumber : Indonesian Consumer Profile
Melihat tabel 1.1 perkembangan kopi di Indonesia yang semakin
meningkat hal ini menunjukkan bahwa konsumen mulai tertarik dengan
produk kopi instan yang lebih praktis penyajinnya. Selain itu melihat
perkembangan merek kopi bubuk diatas maka erat kaitannya dengan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
penguasaan merek tersebut yang berdampak pula pada jumlah pelanggan
yang dimiliki oleh masing-masing kopi tersebut.
Selain itu data yang ada dilapangan menunjukkan bahwa hasil
penjualan kopi tertinggi yang berada di warung sekitar Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik adalah kopi susu. Dikarenakan kopi susu lebih
populer dikalangan anak muda dibandingkan dengan kopi hitam yang
lebih identik dengan orang tua. Untuk perhari rata-rata warung kopi
mampu menjual 20 sachet kopi susu. Untuk kopi hitam rata-rata mampu
terjual 16 sachet.
Dari data kopi diatas penulis memutuskan untuk mengamati ABC
dan Torabika yang merupakan dua merek kopi yang cukup terkenal di
masyarakat indonesia sejak dahulu. Keduanya saling berlomba untuk
menciptakan inovasi terbaru agar tetap bertahan di dalam pasar dan tidak
dikalahkan oleh merek baru yang bermunculan saat ini. Selain itu ABC
dan Torabika merupakan salah satu merek kopi yang bersaing untuk
kalangan menengah. Kedua produk kopi ini sangat mudah dijumpai di
warung-warung kopi. Hal ini terbukti dari banyak nya warung kopi yang
menyediakan kopi merek ABC dan Torabika. Tentunya dari kedua merek
kopi tersebut ada perbedaan kelebihan dan kekurangan terhadap rasa
sehingga konsumen cenderung memilih salah satu produk dari merek
tersebut untuk di konsumsi.
Kelebihan dari produk kopi ABC adalah terletak dari bermacammacam varian rasa yang di telah di produksi. Selain itu memiliki rasa yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
khas. Sedangka kelebihan dari produk kopi Torabika adalah beragamnya
varian rasa kopinya selain itu roduk ini disajikan dalam cup Torabika
dalam keadaan panas dan dingin. Biasanya kopi dalam keadaan panas enak
dinikmati, tapi bila dalam keadaan dingin ditambah dengan es rasanya jadi
berubah. Selain dapat dinikmati dingin kelebihan lain dari kopi Torabika
adalah
berusaha
membuat
konsep
KKT
(kedai kopi Torabika)
diperuntukan bagi penggemar kopi yang berada di pusat keramaian dengan
tingkat moblitas yang tinggi. Sistem yang digunakan adalah Sistemnya
take away, yaitu konsumen memesan kopi, setelah jadi langsung dibawa
ke tempat aktivitas konsumen.
Dari kelebihan kopi inilah yang dapat menarik konsumen untuk
memilih kopi yang akan dinikmati olehnya. Selain harga yang cukup
murah, rasa yang diterima pun cukup nikmat. Kopi ABC susu dan
Torabika susu lebih suka dinikmati oleh konsumen dikarenakan rasa yang
tidak terlalu pahit dan manis mampu membawa suasana yang nyaman
dalam menikmatinya. Apalagi dinikmati bersama dengan teman-teman.
Beberapa konsumen berpendapat bahwa kopi yang cocok untuk anak
muda adalah kopi susu sedangkan kopi hitam hanya dinikmati pada saat
tertentu saja. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengambil judul uji
komparasi antara kopi ABC susu dan Torabika susu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
yang
diuraikan
diatas,
maka
permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah apakah ada
perbedaan konsumen pembeli kopi ABC susu dan Torabika susu.
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat disusun tujuan
penelitian untuk mengetahui perbedaan konsumen pembeli kopi ABC susu
dan Torabika susu.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa
pihak , antara lain :
a.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
b.
Sebagai referensi bagi peneliti yang tertarik untung mengambil topik
yang sama.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini terdapat penelitian terdahulu yang bisa
dijadikan acuan dalam penulisan proposal skripsi ini adalah Oky Baihaqi
(2007) dengan judul “Studi Komparasi Antara Periklanan dan Promosi
Penjualan dalam Mendorong Konsumen Membeli Rumah pada PT.
Kendali Putra”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji beda
tidak berpasangan diperoleh hasil yang tidak signifikan, yang dapat dilihat
dari nilai t hitungdan signifikan.
Irma Yunita (2009) dengan judul “ Analisis Komparasi Atribut
Produk Sepeda motor Kelas Matik Pada Honda Beat F1 dan Yamaha Mio
J F1”. Data analisi menggunakan metode paired sample t test (uji beda
sampel berpasangan) digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan
yang signifikan pada kualitas produk, fitur produk, dan desain produk
antara Honda Beat F1 dan Yamaha Mio J F1. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapa perbedaan yang signifikan pengguna sepeda
motor kelas matik Honda Beat F1 dan pengguna yamaha Mio J T1.
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
2.2
Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu
perusahaan di samping kegiatan lainnya dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya bahkan lebih maju dan
berkembang. Pemasaran mengandung arti kegiatan manusia yang
berlangsung dalam hubungannya dengan pasar. Pemasaran berarti bekerja
dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Untuk mendapatkan
pengertian pemasaran itu sendiri terdapat macam-macam pengertian yang
diungkapkan oleh para ahli ekonomi.
Menurut Kotler (2002:4), pemasaran adalah sebagai suatu proses
sosial dan manajerial dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan usahakan melalui penciptaan, pertukaran yang
dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan seseorang atau
kelompok.
Selain itu pemasaran dapat diartikan sebagai sebuah proses
kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang
lain.
Jadi berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang di
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
dalamnya terdapat individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang
diinginkan dan dibutuhkan baik barang atau jasa untuk memperoleh
keuntungan serta dapat memuaskan keinginannya.
2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Sebuah perusahaan beroperasi tidak terlepas dari pengaruh yang
berasal dari lingkungan luar perusahaan atau lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal perusahaan ini mempunyai sifat yang tidak dapat
dikendalikan. Berbeda dengan lingkungan internal perusahaan yang
sifatnya dapat dikendalikan tetapi sumber-sumber daya tersebut terbatas
pula sifatnya.
Dengan adanya sumber daya yang terbatas tersebut membuat
perusahaan harus mengelola secara baik kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan salah satunya
adalah kegiatan pemasaran yang juga mempunyai pengaruh terhadap
kelangsungan hidaup perusahaan. Untuk itu perlu diadakan pengelolaan
secara baik.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:18) manajemen pemasaran
merupakan analisis perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang, diciptakan, untuk membangun dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
untuk mencapai tujuan pemasaran.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Sedangkan menurut Rismiati dan Suratno (2002:32) manajemen
pemasaran merupakan manajemen yang diterapkan dalam pemasaran atau
kegiatan
yang
ditujukan
untuk
memuaskan
kebutuhan
manusia
berdasarkan keinginan manusia agar dapat efektif dan efisien.
Menurut Tjiptono (2002:16) manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan
distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi
2.2.3 Pengertian Konsep Pemasaran.
Menurut Kotler (2002 : 20) konsep pemasaran menyatakan bahwa
kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari
pada
pesaing
dalam
menciptakan,
menghantarkan,
dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran
yang dipilih.
Terdapat 5 konsep berdasarkan perusahaan dan organisasi lainnya
melakukan kegiatan pemasaran, antara lain :
1.
Konsep Produksi
Konsep produksi merupakan salah satu konsep yang paling tua
dalam menuntun para penjual. Konsep ini menyatakan bahwa
konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan
kemampuan dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi
pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi disttribusi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.
Konsep Produk
Menyatakan bahwa konsumen akan menyayangi produk yang
menawarkan kualitas dan presentasi yang paling baik serta
keistimewaan yang menonjol dan oleh karena itu organisasi harus
mencurahkan usaha terus-menerus dalam perbaikan produk.
3.
Konsep Penjualan
Konsep menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup
banyak produk, terkecuali organisasi menjalankan suatu promosi dan
penjualan yang kokoh.
4.
Konsep Pemasaran
Suatu falsafah atau gagasan yang lebih baru dalam sejarah hubungan
pertukaran
sebagai
usaha
untuk
menantang
konsep-konsep
sebelumnya. Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi dari penentu kebutuhan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan
efisien dibanding dengan para pesaingnya.
5.
Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan pasar
sasaran,
serta memberikan
kepuasan
yang
diharapkan dengan cara lebih efektif dan efisien dari para pesaing
dengan
tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
2.2.4 Bauran Pemasar an
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai pasar yang
dituju serta memuaskan keinginan konsumen untuk dapat mencapai tujuan
tersebut perusahaan dapat menggunakan berbagai kombinasi kebujakan
pemasaran dalam merebut konsumen dari tangan pesaing. Kombinasi
kenijakan tersebut bisa lebih dari satu karena untuk tiap-tiap kelompok
konsumen mungkin diperlukan kombinasi kebijakan pemasaran atau yang
lebih dikenal dengan istilah marketing mix.
Menurut Kotler (2002 : 41) bauran pemasaran adalah kombinasi dari
periklanan (advertising), penjualan seorangan (personal selling/direct
marketing), promosi penjualan (sales promotion/sales gorge) dan
hubungan masyarakat /publisitas (public relation) yang dapat digunakan
untuk meencapai tujuan program penjualan.
Marketing mix merupakan bagian dari strategi pemasaran, variabelvariabel yang terdapat dalam marketing mix terdiri dari empat variabel,
diantaran produk, harga, distribusi, dan promosi. Keempat variabel
tersebut saling mempengaruhi dan setiap pelaksanaan marketing mix
dalam sutau perusahaan harus dilaksanakan dalam keadaan yang seimbang
antara masing-masing
variabel. Semua kegiatan pemasaran harus
berusaha untuk memadukan kombinasi dari marketing mix, sehingga
semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi yang utuh untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
a.
Produk
Produk merupakan unsur terpenting dan utama dari bauran pemasaran,
karena tanpa adanya produk maka proses pertukaran tidak akan
terjadi. Produk merupakan hal yang sangat luas karena mencakup
benda yang terlihat secara fisik maupun tidak terlihat secara fisik.
Dapat disimpulkan bahwa konsumen ketika membeli tidak hanya
berorientasi pada atribut produk, melainkan mereka lebih berorientasi
pada pencapaian laba yang besar, lebih memusatkan perhatian pada
keinginan dan kepuasan konsumen.
b.
Harga
Harga merupakan unsur kedua dari bauran pemasaran dan biasanya
harga ditentukan dalam bentuk mata uang yang digunakan dalam
pertukaran. Penetapan harga dari suatu produk merupakan salah satu
pertimbangan bagi konsumen untuk pengambilan keputusan membeli
dari suatu produk. Dalam menentukan harga dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah permintaan terhadap produk, biaya
produksi, reaksi pesaing, dan target pangsa pasar.
c.
Distribusi
Untuk memperlancar arus barang dan jasa yang mengalir dari
produsen ke konsumen maka faktor saluran distribusi sangat penting
untuk diperhatikan. Oleh karena itu barang dan jasa harus berada pada
saat dan tempat yang dapat dijangkau oleh konsumen.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
d.
Promosi
Promosi merupakan suatu alat dalam pemasaran yang berguna bagi
perusahaan
dalam
memperkenalkan
maupun
menyampaikan
keunggulan-keunggulan produknya kepada konsumen, oleh karena itu
diperlukan kombinasi penggunaan variabel-variabel bauran promosi
secara terpadu dalam menghadapi persaingan yang kompetitif, jadi
promosi merupakan alat penunjang informasi yang digunakan
perusahaan agar informasi dari produk dapat disampai kepada
pelanggan sasaran, dengan tempat yang benar dan harga yang tepat.
2.2.5 Produk
2.2.5.1 Pengertian Produk
Menurut Fandi Tjiptono (2001:95) Produk merupakan segala sesuatu
yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan atau dikomunikasikan pasar sebagai pemenuhan kebutuhan.
Selain itu produk juga dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang
dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi,
dan ide. Secara lebih rinci konsep produk meliputi barang, kemasan, merk,
warna, label, harga, kualitas, pelayanan, dan jaminan.
Menurut kotler (2002:212) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, dan
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan kebutuhan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.5.2 Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk biasanya dilakukan berdasarkan beberapa sudut
pandang, namun secara umum produk dapat dibagi 2, yaitu :
a.
Barang
Barang adalah produk yang berwujud fisik sehingga dapat bisa dilihat,
disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakuan fisik lainnya.
Ditinjau dari daya tahannya, terdapat dua macam barang yaitu:
1.
Barang tahan lama (durable goods). Merupakan barang berwujud
yang biasanya bisa tahan lama dengan banyak pemakaian, atau
umur ekonomisnya untuk pemakaian normal satu tahun atau
lebih.
2.
Bahan tidak tahan lama (non durable goods). Merupakan barang
berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali
pemakaian, atau umur ekonomisnya dalam pemakaian normal
b.
Jasa
Jasa adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produk jasa mungkin berkaitan
dengan produk fisik atau tidak.
Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan
untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini Fandy
Tjiptono mengklasifikasikan produk menjadi:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
a.
Barang Konsumen
Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk
kepentingan konsumen akhir (individu atau rumah tangga), dan
bukan untuk kepentingan bisnis, barang konsumen dapat
dibedakan menjadi empat jenis yaitu:
1) Produk Rumah Tangga (Convenience Goods)
merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi
pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu
segera dan memerlukan usaha
yang
minimum dalam
perbandingan dan pembelianya.
2) Produk Belanja (Shooping Goods)
adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya,
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang
tersedia. Kriteria pembanding meliputi harga, kualitas, dan
model masing-masing.
3) Produk Khusus (Speciality goods)
adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi
merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia
melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis
barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek
dan model yang spesifik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
b.
Barang industri
Barang
industri adalah
barang
yang
di
konsumsi oleh
industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis). Barang
industri digunakan untuk keperluan selain di konsumsi langsung
yaitu: untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali.
Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1) Material and part
Merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke
dalam produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas
yaitu bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang.
2) Capital Items
Merupakan barang tahan lama (long Lasting) yang memberi
kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk
jadi.
3)
Supplies and service
Merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa yang
memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola
keseluruhan produk jadi.
2.2.5.3 Atribut Produk
Produk akan berhasil apabila memiliki atribut-atribut yang sesuai
dengan yang diharapkan oleh konsumen. Atribut produk adalah suatu
komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan
pembelinya.
Atribut produk menurut Fandy Tjiptono adalah “unsur-unsur produk
yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian” (2001:103). Atribut produk secara umum meliputi:
a.
Desain Produk
Indriyo Gito Sumarno menyatakan bahwa “desain atau bentuk produk
merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka tertarik dan kemudian membelinya”
(2000:192). Dalam praktiknya kita dapat melihat bahwa desain produk
dari merek tertentu, berbeda dengan desain produk yang sama namun
merek yang berbeda.
b.
Warna produk
Penglihatan merupakan indera yang utama bagi manusia dalam
mengeksploitasi dan memahami dunia. Warna merupakan elemen
penting dalam desain grafis yang memiliki pengaruh besar terhadap
penglihatan audiens. Pada suatu produk, warna adalah elemen penting
yang dilihat pertama kali oleh audiens. Warna juga merupakan hal
yang menjadi pertimbangan kualitas suatu produk.
c.
Merek
Merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan, atau kombinasi
dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
membedakannya dengan pesaing-pesaing. Merek menurut Fandy
Tjiptono memilki beberapa tujuan, yaitu sebagai identitas, alat
promosi, membina citra, mengendalikan pasar.
d.
Kemasan
Pengemasan (packaging) adalah kegiatan-kegiatan umum dalam
perencanaan
barang
yang
melibatkan
penentuan desain
dan
pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang. Fandy Tjiptono
menyatakan bahwa pengemasan, berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Fandy
Tjiptono menyatakan bahwa pemberian kemasan pada produk
memiliki
beberapa
tujuan,
yaitu
pelindung
isi,
memberikan
kemudahan dalam penggunaan, memberi daya tarik, identitas produk.
e.
Kualitas produk
Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen dengan
menawarkan produk yang berkualitas. Produk yang berkualitas adalah
produk yang memiliki manfaat bagi konsumennya. Philip Kotler
menyatakan bahwa: “kualitas adalah keseluruhan sifat serta ciri dari
suatu produk/pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersurat” (2002:24).
f.
Layanan pelengkap (supplementary services)
Saat ini produk apapun tidak lepas dari unsur jasa/pelayanan, baik itu
jasa sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap.
Produk inti umumnya sangat bervariasi, tetapi layanan pelengkapnya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
memiliki kesamaan. Fandy Tjiptono menyatakan bahwa layanan
pelengkap
terdiri
dari:
“informasi,
konsultasi,
order
taking
(pemesanan), hospitality (pelayanan), care taking (perhatian pada
barang bawaan dan belanjaan), exceptions (permintaan khusus),
billing (pengajuan rekening), dan pembayaran” (2001:98).
g.
Jaminan
Jaminan menurut Fandy Tjiptono adalah “janji yang merupakan
kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana
konsumen akan memberi ganti rugi bila produknya tidak dapat
berfungsi seperti apa yang diinginkan/diharapkan” (2001:108).
Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, dan atau ganti rugi
(uang kembali/produk ditukar). Jaminan sendiri ada yang bersifat
tertulis dan ada pula yang tidak tertulis. Sekarang jaminan sering
dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama produk tahan lama.
2.2.6 Perilaku Konsumen
2.2.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen ditimbulkan oleh adanya bentuk interaksi antara
faktor lingkungan dan individu. Konsumen yang telah melakukan suatu
pembelian mayoritas didorong oleh berbagai motif yaitu motif sosiologi,
agama, biologis, dsb.
Menurut kotler (2002 : 166) perilaku konsumen adalah studi tentang
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Menurut para ahli bahwa perilaku konsumen adalah tindakantindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,
menggunakan barang dan jasa yang dapat dipengaruhi lingkungan.
2.2.6.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa
konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki
penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.
Menurut Kotler (2002 : 144) faktor - faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis.
Sebagian faktor – faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pasar tetapi
sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor –
faktor perilaku konsumen tersebut memperngaruhi pembelian konsumen.
1.
Faktor kebudayaan
a. Budaya
Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan
tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari
keluarga dan lembaga penting lainnya. Budaya ini termasuk
pergesaran budaya serta nilai-nilai dalam keluarga.
b. Sub budaya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah
berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub
budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah
geografis.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan
teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan
tingkah laku yang serupa.
d. Nilai-nilai
Unsur budaya yang paling menentukan adalah nilai-nilainya,
kepercayaan yang bertahan lama yang ditinggalkan oleh suatu
masyarakat sehingga menjadi suatu perilaku yang khusus.
2.
Faktor sosial
a. Kelompok
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk
mencapai sasaran individu atau bersama.
b. Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam,
pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri, dan anakanak pada pembelian berbagai produk dan jasa.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
c. Peran dan status
Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang
menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran
membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan
oleh
masyarakat.
Orang
seringkali
memilih
produk
yang
menunjukkan status dalam masyarakat.
3.
Faktor pribadi
a. Umur dan tahap daur hidup
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa
hidupnya. Selera makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering
kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap
daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh
keluarga sesuai dengan kedewasaannya.
b. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang
mempunyai minat diatas rata-rata akan produk dan jasa mereka.
c. Situasi ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri
dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya.
d. Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas
(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
(makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari
sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup
menampilkan pola rekreasi dan berinteraksi seseorang secara
keseluruhan di dunia.
4.
Faktor psikologis
a. Motivasi
Kebutuhan yang cukup untuk mengarahkan seseorang mencari cara
untuk memuaskan kebutuhan. Dalam urutan kepentingan, jenjang
kebutuhannya adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan
sosial,
kebutuhan
penghargaan,
dan
kebutuhan
pengaktualisasian diri. Mula-mula seseorang mencoba untuk
memuaskan kebutuhan yang paling penting.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,
mengorganisasikan dan menginterprestasikan informasi guna
membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.
Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang
tersebut bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi.
Orang dapat membentuk persepsi berbeda dari rangsangan yang
sama karena ada 3 macam proses penerimaan indera, yaitu :
1) Perhatian selektif
Kecenderunagn bagi manusi untuk menyaring sebagaian
besar informasi yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian
konsumen.
2) Distirsi selektif
Menguraikan
kecenderungan
orang
untuk
menginteprestasikan informasi dengan cara yang akan
mendukung apa yang telah mereka yakini.
3) Ingatan selektif
Orang cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka
pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan atau
mengingat informasi yang mendukung sikap dan keyakinan
mereka. Karena adanya ingatan selektif.
c. Pengetahuan
Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku
individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari
teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk
permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan
dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan
motivasi, dan memberikan peranan positif.
d. Keyakinan dan sikap
Melaui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan
dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah
laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki
seseorang
mengenai
sesuatu.
Keyakinan
didasarkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada
26
pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan
mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak.
Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan
mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun
citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli
yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila ada sebagaian
keyakinan yang salah dan menghalangi pembelian, pemasar pasti
ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya.
2.2.7 Keputusan Pembelian
2.2.7.1 Pengertian Keputusan Membeli
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh para pembeli didasari
oleh bermacam-macam faktor. Keputusan pembelian konsumen tahaptahap pembelian. Menurut Kotler (2002 : 240) keputusan membeli adalah
tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferen
TORABIKA SUSU
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Administrasi Bisnis Pada fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UPN “Veteran” J awa Timur
Oleh :
IKA OKTAVIANTI PARAMITA
1042010041
YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
SURABAYA
2014
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
UJ I KOMPARASI ANTARA KOPI ABC SUSU DAN TORABIKA SUSU
(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR)
Oleh :
IKA OKTAVIANTI PARAMITA
1042010041
Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Pembimbing utama
R.Y Rusdianto, S.Sos, M.Si
NPT. 372069500461
Mengetahui,
DEKAN
Dra. Hj. Suparwati, M. Si.
NIP. 1955907181983022001
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
UJ I KOMPARASI ANTARA KOPI ABC SUSU DAN TORABIKA SUSU
(STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN
ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR)
Oleh :
IKA OKTAVIANTI PARAMITA
1042010041
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi J urusan
Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 11 april 2014
Pembimbing Utama
Tim Penguji :
1. Ketua
R.Y. Rusdianto, S.Sos, M.Si
NPT 372069500461
Dra. Ety Dwi Susanti, M.Si
NIP 196805011994032001
2. Sekretaris
Dr. J ojok D, S.Sos, M.Si
NPT 370119500421
3. Anggota
R.Y. Rusdianto, S.Sos, M.Si
NPT 372069500461
Mengetahui,
DEKAN
Dra. Hj. Suparwati, M. Si
NIP 19550781993022001
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan proposal ini yang berjudul “Uji Komparasi
Konsumen Pembeli Kopi ABC Susu dan Torabika Susu”. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu kewajiban bagi mahasiswa Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Hasil penulisan skripsi ini bukanlah kemampuan dari penulis semata,
namun terwujud karena bantuan dan bimbingan dari Bapak R.Y. Rusdianto, S.Sos,
M.Si, sebagai dosen pembimbing. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dra. Lia Nirawati, M.Si selaku ketua program studi Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si selaku sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Kedua orang tua dan keluarga besar yang selalu memberi dukungan dan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Seluruh teman – teman ilmu administrasi bisnis 2010 yang selalu memberi
dukungan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan tersebut dapat
memberi limpahan berkat dari Allah SWT. Penulis menyadari dengan segala
kerendahan hati bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun
senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Harapan penulis, semoga dengan terselesainya skripsi ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Surabaya, April 2014
Penulis
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJ UAN .................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................
ii
KATA PENGANTAR ............................................................................
iii
DAFTAR ISI .........................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
x
ABSTRAKSI .........................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah .....................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................
6
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................
6
BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................
7
2.2 Landasan Teori ............................................................................
8
2.2.1 Pengertian Pemasaran .............................................................
8
2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ..........................................
9
2.2.3 Pengertian Konsep Pemasaran .................................................
10
2.2.4 Bauran Pemasaran ...................................................................
12
2.2.5 Produk ....................................................................................
14
2.2.5.1 Pengertian Produk ..............................................................
14
2.2.5.2 Klasifikasi Produk ..............................................................
15
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.5.3 Atribut Produk ....................................................................
17
2.2.6 Perilaku Konsumen .................................................................
20
2.2.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen ...........................................
20
2.2.6.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .....
21
2.2.7 Keputusan Pembelian ..............................................................
26
2.2.7.1 Pengertian Keputusan Pembelian ........................................
26
2.2.7.2 Macam-Macam Situasi Pembelian ......................................
27
2.2.7.3 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen .........................
28
2.2.7.4 Tipe-Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen ....................
30
2.2.7.5 Tipe-Tipe Perilaku Membeli ...............................................
31
2.3 Kerangka Berfikir ........................................................................
32
2.4 Hipotesis .....................................................................................
34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................
35
3.1.1 Definisi Operasional Variabel ..................................................
35
3.1.2 Pengukuran variabel ................................................................
36
3.2 Populasi, sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ..........................
37
3.2.1 Populasi ..................................................................................
37
3.2.2 Sampel ....................................................................................
37
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ........................................................
38
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................
39
3.3.1 Sumber Data ...........................................................................
39
3.3.2 Jenis Data ...............................................................................
39
3.3.3 Pengumpulan Data ..................................................................
40
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Teknik Analisa dan Uji Hipotesis .................................................
40
3.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .............................................
40
3.4.2 Analisis Data ...........................................................................
42
3.4.3 Uji Hipotesis ...........................................................................
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................................
45
4.1.1 Sejarah PT. Santos Jaya Abadi .................................................
45
4.1.2 Visi dan Misi ...........................................................................
46
4.1.3 Sejarah PT. Mayora Indah Tbk ................................................
47
4.1.4 Visi dan Misi ...........................................................................
50
4.2 Deskripsi Data Penelitian .............................................................
51
4.2.1 Deskripsi Identitas Responden ................................................
51
4.3 Deskripsi Jawaban Responden Kopi ABC Susu ...........................
54
4.3.1 Kualitas Produk ......................................................................
54
4.3.2 Merek Produk .........................................................................
55
4.4 Deskripsi Jawaban Responden Kopi Torabika Susu .....................
56
4.4.1 Kualitas Produk ......................................................................
56
4.4.2 Merek Produk .........................................................................
57
4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................
58
4.5.1 Uji Validitas ............................................................................
58
4.5.2 Uji reliabilitas .........................................................................
59
4.6 Pengujian Hipotesis Uji Beda ......................................................
61
4.6.1 Uji Paired Sampel t Test ..........................................................
61
4.6.2 Paired Sampel t Test Kualitas Produk ......................................
62
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.6.3 Paired Sampel t Test Merek Produk .........................................
64
4.7 Pembahasan .................................................................................
65
4.7.1 Deskripsi Identitaf Responden .................................................
66
4.7.2 Kualitas Produk ......................................................................
67
4.7.3 Merek Produk .........................................................................
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................
70
5.2 Saran ...........................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uji Komparasi konsumen pembeli kopi ABC susu dan Torabika susu
(studi kasus mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur)
Oleh :
Ika Oktavianti Paramita
NPM. 1042010041
ABSTRAKSI
Kopi merupakan salah satu minuman yang sangat digemari oleh seluruh
kalangan mulai dari remaja, dewasa hingga orang tua. Beberapa perusahaan kopi
berkompetisi untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Melihat
perkembangan kopi di Indonesia yang semakin meningkat produsen mulai
mencari inovasi terbaru dengan menciptakan kopi instan beraneka rasa. Kopi
ABC dan Torabika merupakan salah satu perusahaan kopi yang menciptakan kopi
susu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konsumen
yang membeli dan mengkonsumsi kopi ABC susu dan Torabika susu.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis
komparatif. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penilaian perbedaan kopi diukur dengan skala
likert dengan menggunakan kuesioner yang disebar pada 100 responden yang
pernah mengkonsumsi kopi ABC susu dan Torabika susu. Variabel yang
digunakan untuk mengukur produk kopi adalah variabel kualitas produk dengan
indikator berupa komposisi, rasa, aroma, dan warna serta variabel merek produk
dengan indikator berupa merek yang mudah diingat dan merek mempunyai
konotasi positif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
pada variabel kualitas produk. Kualitas Torabika susu lebih unggul dibandingkan
dengan ABC susu. Sedangkan untuk merek produk tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Hal ini dikarenakan kedua produk sama-sama mempunyai merek yang
cukup dikenal dimasyarakat dan mempunyai konotasi yang positif.
Kata Kunci : Uji Komparasi, Kualitas Produk, Merek Produk
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uji Komparasi konsumen pembeli kopi ABC susu dan Torabika susu
(studi kasus mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur)
Oleh :
Ika Oktavianti Paramita
NPM. 1042010041
ABSTRAKSI
Coffee is the one of favorite drink for any people ranging from teenagers,
adults to the elderly. Some coffee companies competefor gething trusth of the
public. Seeing the development of the coffee in Indonesian more increased, the
produsent must finding the new question to create instant coffee with various
flavors. ABC coffee and Torabika coffee is the one of the coffe companies that
created a coffee milk. The purpose of this research is for knowing the differences
of customers who buy and consume of ABC coffee milk and Torabika coffee milk.
This research uses quantitative research methods with comparison type.
Population and samples in this research were using students of faculty of social
sciences and political sciences from universitas of pembangunan nasional east
java. Assessment differences of coffee measured by using a likert scale
questionnaire was distributed to 100 respondents who had consumed coffee ABC
milk and Torabika milk. Used variables to measure the quality of coffee product
are quality variables product with indicator variables such as composition, flavor,
smell and colour andthen brand variables product with indicator varoables are
brand that is memorable and brand have a positive conotation.
The result of this research indicate that there are significant differences in the
variable quality of the products. Quality from Torabika milk more supperior than
ABC milk. While for brand products are not significant difference. This is because
both of products a has a well known brand communiyi and has a positive
connotation.
Keywords: Comparative Test, Quality Products, Brand Products
xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bagi sebuah negara, pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang
penting karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator perkembangan
aktivitas perekonomian suatu negara. Indonesia sebagai salah satu
kekuatan ekonomi di wilayah asia merupakan magnet bagi investor asing
untuk menanamkan modal. Indonesia merupakan negara kepulauan yang
memiliki banyak hasil bumi, mulai dari hasil tambang, minyak dan
perkebunan.
Usaha industri pengolahan hasil perkebunan adalah salah satu usaha
yang dilakukan untuk memperoleh nilai tambah melalui penerapan sistem
dan usaha agribisnis perkebunan. Pemerintah, provinsi, kabupaten atau
kota melakukan pembinaan dalam rangka pengembangan usaha industri
pengolahan hasil perkebunan untuk memberikan nilai tambah yang
maksimal. Untuk mencapai hasil usaha industri pengolahan perkebunan
yang berdaya saing. Pemerintah menetapkan sistem mutu produk olahan
hasil perkebunan dan pedoman industri pengolahan hasil perkebunan yang
baik dan benar sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Industri pengolahan hasil perkebunan dilakukan berdasarkan
peraturan perundang-undangan di bidang perindustrian.
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Hasil perkebunan industri di Indonesia sangat beragam macamnya
mulai dari teh, kopi, kakao, sawit hingga karet. Hasil perkebunan tersebut
nantinya akan diolah oleh perkebunan itu sendiri atau dikirim ke industri
kopi di indonesia. Namun sebagian besar hasil perkebunan tersebut akan di
ekspor untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri. Kopi adalah salah
satu hasil perkebunan yang mulai di minati oleh banyak konsumen
sehingga hasil panen setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Menurut
data dari blogdetik.com saat ini Indonesia merupakan negara produsen
kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Dari total
produksi, sekitar 67% kopinya diekspor sedangkan sisanya (33%) untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri
saat ini adalah sebesar 500 gram/kapita/tahun.
Di indonesia memiliki dua macam kopi yaitu robusta dan arabika.
Kopi robusta Indonesia mempunyai keunggulan karena body yang
dikandungnya cukup kuat, sedangkan kopi arabika yang dihasilkan oleh
berbagai daerah di Indonesia mempunyai karakteristik cita rasa (acidity,
aroma, flavour) yang unik dan sempurna. Berbagai diferensiasi kopi
olahan dikembangkan di dalam negeri, tetapi hanya ada dua jenia yang
mendapat pasar, yaitu kopi instan (tanpa ampas) dan kopi bubuk. Untuk
kopi instan, dalam enam tahun terakhir produksi kopi instan ini berkisar
pada 10.000 ton per tahun dengan pertumbuhan dalam periode 2008-2013
relatif lamban, yakni mencapai 4,3% per tahun. Beberapa perusahan kopi
berkompetisi untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Persaingan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
yang tinggi membuat preusahaan harus memperhatikan bahwa promosi
tidak
hanya
sekedar
mencari
perhatian
konsumen,
mendidik,
mengingatkan, dan meyakinkan calon pelanggan, tetapi bagaimana
membangun sistem komunikasi dengan konsumen dan masyarakat luas
yang terkait dengan eksistensi perusahaan. Selain itu perusahaan
berlomba-lomba menciptakan inovasi terbaru untuk meningkatkan
presentase penjualan terhadap produknya.
Tabel 1.1
Total Mar ket Share Kopi Bubuk Instant
Tahun 2011-2013
No
1
2
3
4
5
6
Merek Kopi
Kapal Api
ABC
Torabika
Nescafe
Luwak
Indocafe
Total
Tahun 2012
Tahun 2013
41,30%
17,90%
15,40%
9,40%
7,80%
8,20%
100%
42,00%
18,30%
17,90%
7,30%
8,30%
6,20%
100,00%
Sumber : Indonesian Consumer Profile
Melihat tabel 1.1 perkembangan kopi di Indonesia yang semakin
meningkat hal ini menunjukkan bahwa konsumen mulai tertarik dengan
produk kopi instan yang lebih praktis penyajinnya. Selain itu melihat
perkembangan merek kopi bubuk diatas maka erat kaitannya dengan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
penguasaan merek tersebut yang berdampak pula pada jumlah pelanggan
yang dimiliki oleh masing-masing kopi tersebut.
Selain itu data yang ada dilapangan menunjukkan bahwa hasil
penjualan kopi tertinggi yang berada di warung sekitar Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik adalah kopi susu. Dikarenakan kopi susu lebih
populer dikalangan anak muda dibandingkan dengan kopi hitam yang
lebih identik dengan orang tua. Untuk perhari rata-rata warung kopi
mampu menjual 20 sachet kopi susu. Untuk kopi hitam rata-rata mampu
terjual 16 sachet.
Dari data kopi diatas penulis memutuskan untuk mengamati ABC
dan Torabika yang merupakan dua merek kopi yang cukup terkenal di
masyarakat indonesia sejak dahulu. Keduanya saling berlomba untuk
menciptakan inovasi terbaru agar tetap bertahan di dalam pasar dan tidak
dikalahkan oleh merek baru yang bermunculan saat ini. Selain itu ABC
dan Torabika merupakan salah satu merek kopi yang bersaing untuk
kalangan menengah. Kedua produk kopi ini sangat mudah dijumpai di
warung-warung kopi. Hal ini terbukti dari banyak nya warung kopi yang
menyediakan kopi merek ABC dan Torabika. Tentunya dari kedua merek
kopi tersebut ada perbedaan kelebihan dan kekurangan terhadap rasa
sehingga konsumen cenderung memilih salah satu produk dari merek
tersebut untuk di konsumsi.
Kelebihan dari produk kopi ABC adalah terletak dari bermacammacam varian rasa yang di telah di produksi. Selain itu memiliki rasa yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
khas. Sedangka kelebihan dari produk kopi Torabika adalah beragamnya
varian rasa kopinya selain itu roduk ini disajikan dalam cup Torabika
dalam keadaan panas dan dingin. Biasanya kopi dalam keadaan panas enak
dinikmati, tapi bila dalam keadaan dingin ditambah dengan es rasanya jadi
berubah. Selain dapat dinikmati dingin kelebihan lain dari kopi Torabika
adalah
berusaha
membuat
konsep
KKT
(kedai kopi Torabika)
diperuntukan bagi penggemar kopi yang berada di pusat keramaian dengan
tingkat moblitas yang tinggi. Sistem yang digunakan adalah Sistemnya
take away, yaitu konsumen memesan kopi, setelah jadi langsung dibawa
ke tempat aktivitas konsumen.
Dari kelebihan kopi inilah yang dapat menarik konsumen untuk
memilih kopi yang akan dinikmati olehnya. Selain harga yang cukup
murah, rasa yang diterima pun cukup nikmat. Kopi ABC susu dan
Torabika susu lebih suka dinikmati oleh konsumen dikarenakan rasa yang
tidak terlalu pahit dan manis mampu membawa suasana yang nyaman
dalam menikmatinya. Apalagi dinikmati bersama dengan teman-teman.
Beberapa konsumen berpendapat bahwa kopi yang cocok untuk anak
muda adalah kopi susu sedangkan kopi hitam hanya dinikmati pada saat
tertentu saja. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengambil judul uji
komparasi antara kopi ABC susu dan Torabika susu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
yang
diuraikan
diatas,
maka
permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah apakah ada
perbedaan konsumen pembeli kopi ABC susu dan Torabika susu.
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat disusun tujuan
penelitian untuk mengetahui perbedaan konsumen pembeli kopi ABC susu
dan Torabika susu.
1.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi beberapa
pihak , antara lain :
a.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
b.
Sebagai referensi bagi peneliti yang tertarik untung mengambil topik
yang sama.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini terdapat penelitian terdahulu yang bisa
dijadikan acuan dalam penulisan proposal skripsi ini adalah Oky Baihaqi
(2007) dengan judul “Studi Komparasi Antara Periklanan dan Promosi
Penjualan dalam Mendorong Konsumen Membeli Rumah pada PT.
Kendali Putra”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji beda
tidak berpasangan diperoleh hasil yang tidak signifikan, yang dapat dilihat
dari nilai t hitungdan signifikan.
Irma Yunita (2009) dengan judul “ Analisis Komparasi Atribut
Produk Sepeda motor Kelas Matik Pada Honda Beat F1 dan Yamaha Mio
J F1”. Data analisi menggunakan metode paired sample t test (uji beda
sampel berpasangan) digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan
yang signifikan pada kualitas produk, fitur produk, dan desain produk
antara Honda Beat F1 dan Yamaha Mio J F1. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapa perbedaan yang signifikan pengguna sepeda
motor kelas matik Honda Beat F1 dan pengguna yamaha Mio J T1.
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
2.2
Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok suatu
perusahaan di samping kegiatan lainnya dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya bahkan lebih maju dan
berkembang. Pemasaran mengandung arti kegiatan manusia yang
berlangsung dalam hubungannya dengan pasar. Pemasaran berarti bekerja
dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Untuk mendapatkan
pengertian pemasaran itu sendiri terdapat macam-macam pengertian yang
diungkapkan oleh para ahli ekonomi.
Menurut Kotler (2002:4), pemasaran adalah sebagai suatu proses
sosial dan manajerial dimana seseorang atau kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan usahakan melalui penciptaan, pertukaran yang
dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan seseorang atau
kelompok.
Selain itu pemasaran dapat diartikan sebagai sebuah proses
kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang
lain.
Jadi berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang di
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
dalamnya terdapat individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang
diinginkan dan dibutuhkan baik barang atau jasa untuk memperoleh
keuntungan serta dapat memuaskan keinginannya.
2.2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Sebuah perusahaan beroperasi tidak terlepas dari pengaruh yang
berasal dari lingkungan luar perusahaan atau lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal perusahaan ini mempunyai sifat yang tidak dapat
dikendalikan. Berbeda dengan lingkungan internal perusahaan yang
sifatnya dapat dikendalikan tetapi sumber-sumber daya tersebut terbatas
pula sifatnya.
Dengan adanya sumber daya yang terbatas tersebut membuat
perusahaan harus mengelola secara baik kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan salah satunya
adalah kegiatan pemasaran yang juga mempunyai pengaruh terhadap
kelangsungan hidaup perusahaan. Untuk itu perlu diadakan pengelolaan
secara baik.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:18) manajemen pemasaran
merupakan analisis perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang, diciptakan, untuk membangun dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
untuk mencapai tujuan pemasaran.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Sedangkan menurut Rismiati dan Suratno (2002:32) manajemen
pemasaran merupakan manajemen yang diterapkan dalam pemasaran atau
kegiatan
yang
ditujukan
untuk
memuaskan
kebutuhan
manusia
berdasarkan keinginan manusia agar dapat efektif dan efisien.
Menurut Tjiptono (2002:16) manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan
distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi
2.2.3 Pengertian Konsep Pemasaran.
Menurut Kotler (2002 : 20) konsep pemasaran menyatakan bahwa
kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari
pada
pesaing
dalam
menciptakan,
menghantarkan,
dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran
yang dipilih.
Terdapat 5 konsep berdasarkan perusahaan dan organisasi lainnya
melakukan kegiatan pemasaran, antara lain :
1.
Konsep Produksi
Konsep produksi merupakan salah satu konsep yang paling tua
dalam menuntun para penjual. Konsep ini menyatakan bahwa
konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan
kemampuan dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi
pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi disttribusi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.
Konsep Produk
Menyatakan bahwa konsumen akan menyayangi produk yang
menawarkan kualitas dan presentasi yang paling baik serta
keistimewaan yang menonjol dan oleh karena itu organisasi harus
mencurahkan usaha terus-menerus dalam perbaikan produk.
3.
Konsep Penjualan
Konsep menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli cukup
banyak produk, terkecuali organisasi menjalankan suatu promosi dan
penjualan yang kokoh.
4.
Konsep Pemasaran
Suatu falsafah atau gagasan yang lebih baru dalam sejarah hubungan
pertukaran
sebagai
usaha
untuk
menantang
konsep-konsep
sebelumnya. Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi dari penentu kebutuhan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan
efisien dibanding dengan para pesaingnya.
5.
Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan pasar
sasaran,
serta memberikan
kepuasan
yang
diharapkan dengan cara lebih efektif dan efisien dari para pesaing
dengan
tetap melestarikan atau
meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
2.2.4 Bauran Pemasar an
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai pasar yang
dituju serta memuaskan keinginan konsumen untuk dapat mencapai tujuan
tersebut perusahaan dapat menggunakan berbagai kombinasi kebujakan
pemasaran dalam merebut konsumen dari tangan pesaing. Kombinasi
kenijakan tersebut bisa lebih dari satu karena untuk tiap-tiap kelompok
konsumen mungkin diperlukan kombinasi kebijakan pemasaran atau yang
lebih dikenal dengan istilah marketing mix.
Menurut Kotler (2002 : 41) bauran pemasaran adalah kombinasi dari
periklanan (advertising), penjualan seorangan (personal selling/direct
marketing), promosi penjualan (sales promotion/sales gorge) dan
hubungan masyarakat /publisitas (public relation) yang dapat digunakan
untuk meencapai tujuan program penjualan.
Marketing mix merupakan bagian dari strategi pemasaran, variabelvariabel yang terdapat dalam marketing mix terdiri dari empat variabel,
diantaran produk, harga, distribusi, dan promosi. Keempat variabel
tersebut saling mempengaruhi dan setiap pelaksanaan marketing mix
dalam sutau perusahaan harus dilaksanakan dalam keadaan yang seimbang
antara masing-masing
variabel. Semua kegiatan pemasaran harus
berusaha untuk memadukan kombinasi dari marketing mix, sehingga
semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi yang utuh untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
a.
Produk
Produk merupakan unsur terpenting dan utama dari bauran pemasaran,
karena tanpa adanya produk maka proses pertukaran tidak akan
terjadi. Produk merupakan hal yang sangat luas karena mencakup
benda yang terlihat secara fisik maupun tidak terlihat secara fisik.
Dapat disimpulkan bahwa konsumen ketika membeli tidak hanya
berorientasi pada atribut produk, melainkan mereka lebih berorientasi
pada pencapaian laba yang besar, lebih memusatkan perhatian pada
keinginan dan kepuasan konsumen.
b.
Harga
Harga merupakan unsur kedua dari bauran pemasaran dan biasanya
harga ditentukan dalam bentuk mata uang yang digunakan dalam
pertukaran. Penetapan harga dari suatu produk merupakan salah satu
pertimbangan bagi konsumen untuk pengambilan keputusan membeli
dari suatu produk. Dalam menentukan harga dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya adalah permintaan terhadap produk, biaya
produksi, reaksi pesaing, dan target pangsa pasar.
c.
Distribusi
Untuk memperlancar arus barang dan jasa yang mengalir dari
produsen ke konsumen maka faktor saluran distribusi sangat penting
untuk diperhatikan. Oleh karena itu barang dan jasa harus berada pada
saat dan tempat yang dapat dijangkau oleh konsumen.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
d.
Promosi
Promosi merupakan suatu alat dalam pemasaran yang berguna bagi
perusahaan
dalam
memperkenalkan
maupun
menyampaikan
keunggulan-keunggulan produknya kepada konsumen, oleh karena itu
diperlukan kombinasi penggunaan variabel-variabel bauran promosi
secara terpadu dalam menghadapi persaingan yang kompetitif, jadi
promosi merupakan alat penunjang informasi yang digunakan
perusahaan agar informasi dari produk dapat disampai kepada
pelanggan sasaran, dengan tempat yang benar dan harga yang tepat.
2.2.5 Produk
2.2.5.1 Pengertian Produk
Menurut Fandi Tjiptono (2001:95) Produk merupakan segala sesuatu
yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan atau dikomunikasikan pasar sebagai pemenuhan kebutuhan.
Selain itu produk juga dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang
dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk yang
ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi,
dan ide. Secara lebih rinci konsep produk meliputi barang, kemasan, merk,
warna, label, harga, kualitas, pelayanan, dan jaminan.
Menurut kotler (2002:212) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, dan
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan kebutuhan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.5.2 Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk biasanya dilakukan berdasarkan beberapa sudut
pandang, namun secara umum produk dapat dibagi 2, yaitu :
a.
Barang
Barang adalah produk yang berwujud fisik sehingga dapat bisa dilihat,
disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakuan fisik lainnya.
Ditinjau dari daya tahannya, terdapat dua macam barang yaitu:
1.
Barang tahan lama (durable goods). Merupakan barang berwujud
yang biasanya bisa tahan lama dengan banyak pemakaian, atau
umur ekonomisnya untuk pemakaian normal satu tahun atau
lebih.
2.
Bahan tidak tahan lama (non durable goods). Merupakan barang
berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali
pemakaian, atau umur ekonomisnya dalam pemakaian normal
b.
Jasa
Jasa adalah setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun. Produk jasa mungkin berkaitan
dengan produk fisik atau tidak.
Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan
untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini Fandy
Tjiptono mengklasifikasikan produk menjadi:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
a.
Barang Konsumen
Barang Konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk
kepentingan konsumen akhir (individu atau rumah tangga), dan
bukan untuk kepentingan bisnis, barang konsumen dapat
dibedakan menjadi empat jenis yaitu:
1) Produk Rumah Tangga (Convenience Goods)
merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi
pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu
segera dan memerlukan usaha
yang
minimum dalam
perbandingan dan pembelianya.
2) Produk Belanja (Shooping Goods)
adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya,
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang
tersedia. Kriteria pembanding meliputi harga, kualitas, dan
model masing-masing.
3) Produk Khusus (Speciality goods)
adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi
merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia
melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis
barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek
dan model yang spesifik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
b.
Barang industri
Barang
industri adalah
barang
yang
di
konsumsi oleh
industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis). Barang
industri digunakan untuk keperluan selain di konsumsi langsung
yaitu: untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali.
Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1) Material and part
Merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke
dalam produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas
yaitu bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang.
2) Capital Items
Merupakan barang tahan lama (long Lasting) yang memberi
kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk
jadi.
3)
Supplies and service
Merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa yang
memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola
keseluruhan produk jadi.
2.2.5.3 Atribut Produk
Produk akan berhasil apabila memiliki atribut-atribut yang sesuai
dengan yang diharapkan oleh konsumen. Atribut produk adalah suatu
komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan
pembelinya.
Atribut produk menurut Fandy Tjiptono adalah “unsur-unsur produk
yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian” (2001:103). Atribut produk secara umum meliputi:
a.
Desain Produk
Indriyo Gito Sumarno menyatakan bahwa “desain atau bentuk produk
merupakan atribut yang sangat penting untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka tertarik dan kemudian membelinya”
(2000:192). Dalam praktiknya kita dapat melihat bahwa desain produk
dari merek tertentu, berbeda dengan desain produk yang sama namun
merek yang berbeda.
b.
Warna produk
Penglihatan merupakan indera yang utama bagi manusia dalam
mengeksploitasi dan memahami dunia. Warna merupakan elemen
penting dalam desain grafis yang memiliki pengaruh besar terhadap
penglihatan audiens. Pada suatu produk, warna adalah elemen penting
yang dilihat pertama kali oleh audiens. Warna juga merupakan hal
yang menjadi pertimbangan kualitas suatu produk.
c.
Merek
Merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan, atau kombinasi
dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
membedakannya dengan pesaing-pesaing. Merek menurut Fandy
Tjiptono memilki beberapa tujuan, yaitu sebagai identitas, alat
promosi, membina citra, mengendalikan pasar.
d.
Kemasan
Pengemasan (packaging) adalah kegiatan-kegiatan umum dalam
perencanaan
barang
yang
melibatkan
penentuan desain
dan
pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu barang. Fandy Tjiptono
menyatakan bahwa pengemasan, berkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk. Fandy
Tjiptono menyatakan bahwa pemberian kemasan pada produk
memiliki
beberapa
tujuan,
yaitu
pelindung
isi,
memberikan
kemudahan dalam penggunaan, memberi daya tarik, identitas produk.
e.
Kualitas produk
Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen dengan
menawarkan produk yang berkualitas. Produk yang berkualitas adalah
produk yang memiliki manfaat bagi konsumennya. Philip Kotler
menyatakan bahwa: “kualitas adalah keseluruhan sifat serta ciri dari
suatu produk/pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/tersurat” (2002:24).
f.
Layanan pelengkap (supplementary services)
Saat ini produk apapun tidak lepas dari unsur jasa/pelayanan, baik itu
jasa sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap.
Produk inti umumnya sangat bervariasi, tetapi layanan pelengkapnya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
memiliki kesamaan. Fandy Tjiptono menyatakan bahwa layanan
pelengkap
terdiri
dari:
“informasi,
konsultasi,
order
taking
(pemesanan), hospitality (pelayanan), care taking (perhatian pada
barang bawaan dan belanjaan), exceptions (permintaan khusus),
billing (pengajuan rekening), dan pembayaran” (2001:98).
g.
Jaminan
Jaminan menurut Fandy Tjiptono adalah “janji yang merupakan
kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana
konsumen akan memberi ganti rugi bila produknya tidak dapat
berfungsi seperti apa yang diinginkan/diharapkan” (2001:108).
Jaminan bisa meliputi kualitas produk, reparasi, dan atau ganti rugi
(uang kembali/produk ditukar). Jaminan sendiri ada yang bersifat
tertulis dan ada pula yang tidak tertulis. Sekarang jaminan sering
dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama produk tahan lama.
2.2.6 Perilaku Konsumen
2.2.6.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen ditimbulkan oleh adanya bentuk interaksi antara
faktor lingkungan dan individu. Konsumen yang telah melakukan suatu
pembelian mayoritas didorong oleh berbagai motif yaitu motif sosiologi,
agama, biologis, dsb.
Menurut kotler (2002 : 166) perilaku konsumen adalah studi tentang
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Menurut para ahli bahwa perilaku konsumen adalah tindakantindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,
menggunakan barang dan jasa yang dapat dipengaruhi lingkungan.
2.2.6.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa
konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki
penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang berbeda.
Menurut Kotler (2002 : 144) faktor - faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis.
Sebagian faktor – faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pasar tetapi
sebenarnya harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor –
faktor perilaku konsumen tersebut memperngaruhi pembelian konsumen.
1.
Faktor kebudayaan
a. Budaya
Budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan
tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari
keluarga dan lembaga penting lainnya. Budaya ini termasuk
pergesaran budaya serta nilai-nilai dalam keluarga.
b. Sub budaya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah
berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub
budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah
geografis.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan
teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan
tingkah laku yang serupa.
d. Nilai-nilai
Unsur budaya yang paling menentukan adalah nilai-nilainya,
kepercayaan yang bertahan lama yang ditinggalkan oleh suatu
masyarakat sehingga menjadi suatu perilaku yang khusus.
2.
Faktor sosial
a. Kelompok
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk
mencapai sasaran individu atau bersama.
b. Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling
penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam,
pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri, dan anakanak pada pembelian berbagai produk dan jasa.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
c. Peran dan status
Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang
menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran
membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan
oleh
masyarakat.
Orang
seringkali
memilih
produk
yang
menunjukkan status dalam masyarakat.
3.
Faktor pribadi
a. Umur dan tahap daur hidup
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa
hidupnya. Selera makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering
kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap
daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh
keluarga sesuai dengan kedewasaannya.
b. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang
mempunyai minat diatas rata-rata akan produk dan jasa mereka.
c. Situasi ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri
dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya.
d. Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas
(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
(makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari
sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup
menampilkan pola rekreasi dan berinteraksi seseorang secara
keseluruhan di dunia.
4.
Faktor psikologis
a. Motivasi
Kebutuhan yang cukup untuk mengarahkan seseorang mencari cara
untuk memuaskan kebutuhan. Dalam urutan kepentingan, jenjang
kebutuhannya adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan
sosial,
kebutuhan
penghargaan,
dan
kebutuhan
pengaktualisasian diri. Mula-mula seseorang mencoba untuk
memuaskan kebutuhan yang paling penting.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih,
mengorganisasikan dan menginterprestasikan informasi guna
membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.
Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang
tersebut bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi.
Orang dapat membentuk persepsi berbeda dari rangsangan yang
sama karena ada 3 macam proses penerimaan indera, yaitu :
1) Perhatian selektif
Kecenderunagn bagi manusi untuk menyaring sebagaian
besar informasi yang mereka hadapi, berarti bahwa pemasar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
harus bekerja cukup keras untuk menarik perhatian
konsumen.
2) Distirsi selektif
Menguraikan
kecenderungan
orang
untuk
menginteprestasikan informasi dengan cara yang akan
mendukung apa yang telah mereka yakini.
3) Ingatan selektif
Orang cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka
pelajari. Mereka cenderung akan mempertahankan atau
mengingat informasi yang mendukung sikap dan keyakinan
mereka. Karena adanya ingatan selektif.
c. Pengetahuan
Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku
individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari
teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk
permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya dengan
dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan
motivasi, dan memberikan peranan positif.
d. Keyakinan dan sikap
Melaui tindakan dan pembelajaran, orang mendapatkan keyakinan
dan sikap. Keduanya ini, pada waktunya mempengaruhi tingkah
laku membeli. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki
seseorang
mengenai
sesuatu.
Keyakinan
didasarkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pada
26
pengetahuan yang sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan
mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak.
Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan
mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun
citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli
yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila ada sebagaian
keyakinan yang salah dan menghalangi pembelian, pemasar pasti
ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya.
2.2.7 Keputusan Pembelian
2.2.7.1 Pengertian Keputusan Membeli
Keputusan pembelian yang dilakukan oleh para pembeli didasari
oleh bermacam-macam faktor. Keputusan pembelian konsumen tahaptahap pembelian. Menurut Kotler (2002 : 240) keputusan membeli adalah
tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferen