ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI GAMBIR DI KABUPATEN PAKPAK BHARAT.
fv!ILIK PERPUSTAKAAN
UNirwiED
??fl.5
jku{
1./
ANAl,ISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSl GAM.BIR DI KABUPATEN PAKPAK BHARA.T
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada
Program Studi Umu Ekonomi
Oleb:
f¥hu·ana tha M. Padang
NH
..
1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom M.Pd, selaku Rektor Universitas N egeri
Medan.
2. Bapak Bupati Pakpak Bharat Remigo Y. Berutu yang telah memberikan izin
untuk mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana di Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Prof.Dr.Belferik Manullang selaku Direktur sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Prodi llmu Ekonomi Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Muhammad Yusuf M.Si, Dr. Joni Manurung selaku pembirnbing
yang telah banyak memberikan perhatian, bimbingan dan araban dalarn
penyelesaian tesis ini.
6. Bapak Dr. Dede Ruslan M.Si, Bapak Dr . Eko W.Nugrahadi M.Si, Bapak D r.
Parulian Simanjuntak MA selaku penguji dalam sidang seminar dan sidang
ujian tesis atas saran dan masukan serta koreksinya sehingga penulis dapat
lebih mudah untuk perbaikan tesis ini.
7. Seluruh Dosen dan Guru Besar serta seluruh Staf administrasi pada Program
Studi Ilmu Ekonomi sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan
8. Ny. Made Tirta Remigo Y Berutu S.Sos, Bapak Drs Sobat Maha, Bapak Drs
Holler Sinamo MM, Bapak Drs Viktor Sinamo Msi, yang membantu dan
memberikan fasilitas selarna penelitian di Kabupaten Pakpak Bharat.
9. Khusus bagi Suami tercinta Payaman Tumanggor SKM dan keempat anakanakku Jonathan, Johana, Jofanny, Johan yang telah banyak memberi
dorongan semangat dan pengorbanan waktu maupun materi I nonmateri secara
tulus dan ikhlas mulai saat mengikuti perkuliahan sampai penulisan tesis ini
selesai
10. Terima kasih kepada kedua orang tua, Ayahanda Almarhum Gr. Djauli
Padang Batanghari, dan Ibunda B. Rumiris Sinamo yang telah mendidik dan
iii
11. Terima kasih Kepada bapak dan ibu mertua,Almarhum A. Tumanggor dan
Resdi situmorang atas dorongan semangat dan doanya.
12. Kepada saudara-saudara, Kakanda Rohi SPd, labora, Gesta SH, dan adinda
Ripmo SP, Abetnego STh, Sedekia SSn yang telah memberikan dorongan
semangat dan materi juga nonmateri sehingga penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan di Prodi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan sampai penulisan tesis ini selesai.
13. Sahabatku, Jonter Pandiangan yang teleh bersedia bertugas di lokasi
penelitian atas bantuannya mendata responden dan menyebarkan kuesioner,
Lontung S. Situmorang, Fitri Chairiah, Komalasari. Darwin P. Rambe,
Buwono, Halim, Syaiful, Juhri, Zulkarnaen yang telah banyak memberikan
dukungan dan sernangat.
14. Bapak ibu petani gambir yang telah bersedia menjadi responden.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan adanya kritik dan saran yang
dapat membuat tesis ini menjadi lebih baik. Selanjutnya penulis berharap semoga
tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat.
Medan,
Maret 2011
Penulis
Maranatha M.Padang
\ '
z
?
m
iv
ABSTRAK
Maranatlia M. Padang. Analisis faktor faktor yang mempengaruhi produksi Gambir
di Kabupaten Pakpak Bharat. Program Pascasrujana Universitas Negeri Medan 2011.
Penelitian ini menganalisis masalab faktor- faktor yang mempengaruhi produksi
gambir di Kabupaten Pakpak BharatDengan menggunakan beberapa teori produksi,
maka variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah luas laban, tenaga kerja,
penggunaan pupuk, dan umur tanaman gambir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi
produksi gambir di Kabupaten Pakpak BharatDengan menggunakan beberapa teori
produksi, maka variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah luas laban, tenaga
kerja, penggunaan pupuk, dan umur tanaman gambir.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari petani melalui
wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telab dipersipkan
terlebih dahulu. Petani responden ditentukan dengan metode judgement sampling
(purposive sampling) sebanyak 70 orang dari delapan kecamatan sampel, semuanya
adalah petani gambir di Kabupaten Pakpak Bharat. Besamya faktor- faktor yang
mempengaruhi tingkat produksi gambir dianalisis dengan regresi berganda dengan
model fungsi produksi Cobb- Douglas dengan metode OLS (ordinary Least Square).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai variabelluas laban berpengaruh positif dan
signiftkan a 5%, Variabel Tenaga Kerja berpengaruh dan signifikan pada a 5 %,
Variabel pupuk berpengaruh positif dan signifikan pada a 5 %. dan variabel umur
tanaman berpengaruh positif dan signifikan pada a 5 %. Elastisitas Luas laban, tenaga
kerja, penggunaan pupuk, dan umur tanaman mempunyai nilai elastisitas dibawah l,
sehingga digolongkan bersifat tidak Elastis (in elastis).
Kata Kunci : Produksi, Luas laban, Tenaga Kerja, Pupuk, Umur Tanaman. Elastisitas
Produksi.
ABSTRACT
Maranatlla M. Padang. Analysis offactor which influence on the gambir production
in Pakpak Bharat Regency. Thesis Postgraduate School of the State University of
Medan 2011
The research of analysis the faktor which influence on the ganbir production in
Pakpak Bharat Regency. By using several production theory, therefore, the variable
the using
observed inthis resarch are the with ofarea, the using variable owner
variable fertilizer, the using ofpesticide and the age gambir ofplants.
The aim ofresearch to find out the faktor which influence on the ganbir production in
Pakpak Bharat Regency. By using several production theory, therefore, the variable
the using
observed inthis resarch are the with ofarea, the using variable owner
variable fertilizer, the using ofpesticide and the age gambir ofplants.
This research emloy the primary data which obtained from farmers through direct
interview by using quessionaires list prepared. The farmers taken judgement
sampling (purposive sampling). There are 70 persons from 8 sub districs. They are
all gambir producers. The amount of factors that e.lfocts the production level of
gambir analyzed with multiple regression with production function off cobb- Douglas
with OLS (Ordinary Least Square) method test.
The result shows that the value ofvariable of the with ofarea positively and influence
on the gambir production significant at a 5%, the variable of labor positively and
significant at a 5% . The variable offtrtilizer positively influence and significant at a
5 %. and the variable of the age ofplants positively influence at a5%. The elasticity
of the with of area, labor, the using of fertilizer, and the age of plants have the
elasticity less than 1 (inelastic).
Key words : Production, Area, Labor,Injluence,age of plants, factor, production,
Production Elasticity
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gambir merupakan komoditas perkebunan rakyat yang terutama ditujukan
untuk ekspor. Apabila dikelola secara baik dapat dimanfaatkan sebagai pemasok
devisa Negara. Telah banyak upaya Pemerintah untuk meningkatkan produksi
subsektor
perkebunan
misalnya
dengan
cara
intensifikasi,ekstensifikasi,
diversifikasi dan rehabilitasi. Salah satu tanaman perkebunan yang memberikan
sumbangan devisa sebagai komoditi ekspor adalah komoditi gambir.
Produk dari tanaman gambir adalah getahnya yang diperoleh dari ekstrak
daun dan ranting muda yang terlebih dahulu 'direbus dan terakhir dikeringkan.
Tanaman gambir ini pantas menyandang gelar tanaman serba guna, karena selain
sebagai bahan untuk makan sirih, juga berguna dalam berbagai jenis industri,
seperti industri tekstil, kosmetik, obat-obatan dan lain-lain yang banyak
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga untuk ekspor.
Tanaman Gambir merupakan tanaman perdu, termasuk salah satu diantara
famili Rubiace (kopi-kopian) yang memiliki nilai ekonomi tinggi,yaitu dari
ekstrak (getah) daun dan ranting mengandung asam katechutannat (tanin),
katechin, pyrocatecol, jlorisin, /ilin, [JXed oil. Mutu produknya yang rendah
disebabkan karena cara pengolahannya masih sangat tradisional, kurang
memperhatikan kebersihan hasil olahan, dan rendahnya kadar catechutannat-nya
disebabkan karena ikut terlarut dalam air pengepresan. Dampaknya adalah
produksi sekaligus pendapatan yang diperoleh petani rendah. Selain itu harga
1
yang terjadi sering bertluktuasi sehingga membuat kedudukan usahatani gambir
semakin sulit. (Ermiati daii Rosmeilisa, 2001:73).
Tanaman gambir merupakan komoditas spesifik lokasi dan unggulan
daerah provinsi
Sumatera Utara. Usahatani gambir adalah salah satu mata
pencaharian untuk meningkatkan pendapatan petani.
Produksi gambir Indonesia sebagian besar di ekspor ke India, Pakistan,
Bangladesh, Singapura , Malaysia , Jepang dan beberapa Negara Eropa. Gambir
juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan permen dalam acara adat di India
serta sebagai penjemih pada industri air (lihat Ermiati, 2004: 52), Tanaman ini
merupakan tanaman spesifik lokasi, dapat turnbuh dan berkembang baik pada
kondisi lahan dengan jenis tanah podsolik merah kuning sampai merah
kecoklatan.
>
-
Pada umumnya daerah Kabupaten Pakpak Bharat adalah potensi pertanian
yang cukup luas dan sangat besar jumlah hasilnya sehingga mata pencaharian
penduduk yang terutama adalah pertanian padi, palawija, dan tanaman
tahunan/bahan perdagangan ekspor.
Perkebunan gambir di Kabupaten Pakpak Bharat ada di semua kecamatan
(delapan kecamatan), tetapi luas areal terbesar berada di Kecamatan Sitellu Tali
Urang Jehe dan Kerajaan. Produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat tetap
tidak bisa melebihi produksi gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota yang pada
tahun 2000 mencapai 9.071 ton, tetapi masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat
terus berusaha mengembangkan luas lahan penanaman gambir untuk peningkatan
gambir. Luas laban dan produksi tanaman gambir di Kabupaten Pakpak Bharat
dapat dilihat pada tabel l.l
2
..
Tabell.l
Luas Lahan dan Produksi Taoamao Gambir
di Kabupateo Pakpak Bharat
Kecamatan
No
---.......
.....
I
Salak
2
~
Luas
Produksi
Rata-Rata
Areal
(Ton)
Produksi
(Ha)
(Kg/ Haffhn)
38,0
1550
53.48
Sitellu Tali Urang Jehe
582
1750
873.0
3
Pagindar
10,0
1160
13.0
4
Sitellu Tali Urang Julu
12.0
1550
19,0
5
Pergetteng-getteng
98.0
1600
11 5.2
i}
\
l
Sengkut
6
Kerajaan
117.0
1600
174.0
7
Tinada
114.0
1575
156.0
8
Siempat Rube
80.0
1600
120.0
Total
1.051.0
12.582
1.523.
L---.
/'...
Sumber:Dmas Pertaman dan Perkebunan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010
Tabel 1.1 menunjukan bahwa: sesuai dengan tabel luas lahan penanaman
gambir di Kabupaten Pakpak Bharat mengalami peningkatan. Potensi yang ada di
Kabupaten Pakpak Bharat dikembangkan sehingga mampu meningkatkan
produksi,dimana perkembangan luas laban tanaman gambir Kabupaten pakpak
Bharat tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009, masing masing hanya sebesar
646.80 Ha, 839.80 Ha, 856.50 Ha, 884,80 Ha, 1.036.14Ha. Ini menggambarkan
adanya keinginan masyarakat Pakpak Bharat untuk mengembangkan perkebunan
rakyat melalui pertamanan gambir.
Kabupaten Pakpak Bharat sebagai hasil pemekaran dari kabupaten dairi
terletak di wilayah pantai barat Sumatera utara yaitu pada garis 2° 15. 00"- 3°32'
00" Lintang Utara dan 90°00'-98°31 Bujur timur dengan ketinggian antara 700 3
1500 M diatas pennukaan taut dengan kondisi geografis berbukit-bukit. Karena
terletak dekat garis khatulistiwa, Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daerah
beriklim tropis, Ketinggian antara 700 - 1500 M diatas pennukaan !aut dengan
kondisi geografis berbukit- bukit, berildim sedang dengan rata-rata suhu 28° C
dengan curah hujan pertahun sebesar 311 MM.
Secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari
delapan (8) Kecamatan dan limapuluh dua (52) desa. Potensi yang ada di
Kabupaten Pakpak Bharat adalah pengembangan usaha pertanian dalam arti luas.
Kondisi Sumber daya alam wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sangat cocok untuk
usaha- usaha pertanian perkebunan seperti gambir, nilam, kemenyaan, coklat dan
jenis perkebunan lainnya.
Berdasarkan keadaan alam dan tofografi tersebut menggambarkan bahwa
tanaman gambir merupakan tanaman perkebunan rakyat yang prospektif
disamping tanaman nilam, artinya di samping relatip mudah dibudidayakan juga
tumbuh hampir di semua wilayah Kabupaten Pakpak Bharat yang sebagian besar
diusahakan oleh petani dalam bentuk perkebunan rakyat dengan teknologi
1
terbatas.
Dalam rangka meningkatkan ekspor; maka di daerah Kabupaten Pakpak
Bharat
pe~lu
mendapatkan perhatian serius dalam komoditas gambir. Hal ini
disebabkan karena dalam pengelolaan gambir selama ini adalah produksi,
produktivitas serta mutu yang rendah. Rendahnya produksi gambir disebabkan
antara lain karena sistem pengusahaannya masih sangat sederhana, bibit yang
digunakan tidak unggul yaitu diperoleh secara turun temurun dari daerah tersebut,
di mana tanaman yang digunakan sebagai penghasil bibit tidak berada dalam
4
kondisi optimal. Mutu produknya yang rendah disebabkan karena cara
pengolahannya masih sangat tradisional, kurang memperhatikan kebersihan hasil
olahan, selain itu harga yang teljadi sering berfluktuasi sehingga membuat
kedudukan usahatani gambir semakin sulit (Ermiati dan Rosmeilisa, 2001:73).
Komoditi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu unggulan
subsektor perk.ebunan. Komoditi gambir memegang peranaan dalam memberikan
sumbangan atau kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB). Meskipun
secara umum terns tetjadi fluktuasi jumlah produksi tetapi perk.ebunan gambir
masih menjadi subsektor unggulan
yang diharapkan dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat dimasa yang akan datang.
Prospek yang baik terhadap permintaan gambir, baik di dalam maupun di
luar negeri belum dibarengi dengan peningkatan produksi maupun pendapatan
petani. Dalam produksi pertanian, produksi fisik yang dihasilkan dipengaruhi oleh
beberapa faktor sekaligus yaitu lahan , modal dan tenaga kelja (Mubyarto,
1989:73). Fluktuasi Peningkatan laban dan produksi teljadi di kabupaten Pakpak
Bharat. Masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat terus berusaha mengembangkan
laban penanaman gambir untuk peningkatan produksi sehingga dapat memberikan
kontribusi yang besar di Sumatera Utara untuk luas dan produksi dimana dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
5
Tabel1.2 : Luas Laban dan Produksi dan Perbandingan Gambir di
Sumatera Utara
Kab. Pakpak Bharat
Prop Sumut
Kontribusi Gambir
Pakpak Bharat terhadap
Thn
Sumut
Luas
(ha)
i ~
Produksi
Luas
Produksi
(ton)
ha)
(ton)
Luas(%)
Produksi (%)
2005
646.80
383.42
1,302.00
690.70
49.68
55.81
2006
839.80
667.90
1,387.00
728.72
60.55
91.65
2007
856.50
917.99
1,613.30
53.09
97.43
2008
884.80
1,125.50
1,683.30
1,558.12
52.56
72.23
2009
1,036.14
1,524.12
1,850.44
1,861.70
56.06
81.87
942. 16
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Pakpak Bharat
.,,
_, -:;'~
Berdasarkan Tabel 1.2. dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 luas laban
gambir meliputi 646.80 ha, dan memproduksi gambir sebanyak 383,42
ton,
dengan kontribusi untuk tingkat Sumatera Utara sebesar 55.81 persen . Pada
tahun 2006 produksi gambir meningkat menjadi 667.90
ton. Peningkatan ini
disebabkan oleh bertambahnya luas laban menjadi 839.80 ha dengan kontribusi
produksi sebesar untuk tingkat Sumatera Utara atau mengalami kenaikan sebesar
35.84 % dari tahun 2005. Pada tahun 2007 Produksi gambir bertambah menjadi
91 7.99 ton dengan kontribusi produksi untuk Sumatera Utara menjadi 5.78 %
dibanding tahun 2006. Pada Tahun 2008 produksi gambir meningkat menjadi
1.125,50 dibarengi dengan bertambahnya jumlah laban menjadi 884.80 yang
mengalami peningkatan sebesar 3.30 % dibanding tahun 2007, tetapi jumlah
kontribusi untuk Provinsi sumatera Utara berkurang
3, 30 % yang mungkin
6
( ;;:aiK PERPUSTAKAAN
i~ .l... ;~! ."-:;!' I · ~ ' 1 11
/ ~ IC
_,
, _______________________
L 0
diakibatkan
bertambahnya luas lahan dan jumlah produksi di daerah lain di
propinsi Sumatera Utara.Pada tahun 2009 luas lahan danjumlah produksi gambir
di Kabupaten Pakpak Bharat terns meningkat dibarengi dengan penambahan
kontribusi untuk Provinsi Sumatera Utara meningkat meJUadi 9.64 %
dibandingkan dengan tahun 2008.
Gam bar : 1.2 .Kontribusi Luas Lahan Dan produksi Gambir Kabupaten
Pakpak Bbarat di Sumatera utara
2
r.:I[] Kab. Pakpak Bharatluas (ha) 646.8
. -- 839.8 856.5 --,!
Ie
Kab. Pakpak Bharai A-oduksi (ton) 383.42 667.9 917.99)
i[] A-op SurrUt Lua5 cha) 1,302.00 1.387.00 1,613.30
i
L___
~
!
9lmlt A-oduksi 690.n2a.n
942. 16
i
i,
i
I
I
--Slilii&r:nataVriffi·__e-!fDiolabS_e_nd_i_n_-===-===-=-=='- ----··-·---··---·J
Dalam konteks teori produksi kaitannya dengan pertanian, faktor penting
dalam pengelolaan sumber daya produksi adalah faktor alam (tanah), modal, dan
tenaga kerja, selain faktor manajemen. Modal dimaksud adalah termasuk biaya
untuk pembelian pupuk, pestisida, dan bibit (Mubyarto, 1994:56). Oleh karena
itu, penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi produksi gambir tidak
dapat dilepaskan dari faktor penggunaan luas lahan, tenaga kerja, pemberian
pupuk urea, pestisida, dan umur tanaman.
Untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal, tanah perlu dikelola
dengan baik. Pengelolaan tersebut melibatkan manajemen dan tangan manusia.
Untuk memperoleh produksi diperlukan tangan manusia yaitu tenaga kerja petani
(labour).
7
Tanaman
gambir
sudah
menjadi
produk
unggulan
yang
perlu
dikembang!Gln · untuk meningkatkan pendapatan!kesejahteraan masyarakat dan
pengembangan ekonomi lokal. Berdasarkan Jatar belakang di atas mendorong
penulis untuk meneliti tentang "Analisis Faktor Faktor Yang Mempengarubi
Produksi Gambir Di Kabupaten Pakpak Bbarat"
1.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan Jatar belakang di atas maka pokok permasalahan yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana pengaruh
luas lahan, Tenaga kelja,Pupuk., Umur
tanaman
terhadap produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.
2.
Faktor produksi mana yang memberikan elastisitas terbesar
terhadap
produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.
1.3 Tujuan Penelitian
I.
Menganalisis pengaruh luas laban, Tenaga kerja, Pupuk, dan
tanaman terhadap produksi gambir di kabupaten pakpak Bharat.
2.
Mengetahui Faktor produksi yang memberikan elastisitas terbesar
terhadap produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
I. Sebagai bahan masukanlbahan referensi untuk pembaca, pelaku dan
mengetahui produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.
8
.
2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah, khususnya
yang berkaitan dengan pengembangan agribisnis gambir.
3. Menambah jumlah study empiris mengenai produksi gambir di Kabupaten
Pakpak Bharat.
..
9
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan basil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Secara parsial hasil analisis menunjukkan sebagai berikut :
a. Variabel luas laban berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi
gambir di Kabupaten pakpak Bharat a 5%.
b. Variabel tenaga kerja berpengaruh positip yang tidak signiftkan terhadap
produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat pada a 5 %.
c. Variabel pupuk berpengaruh positip dan signifikan terhadap produksi
gambir di Kabupaten Pakpak Bharat pada a 5 %..
d. Variabel umur tanaman berpengaruh positup dan signifikan terhadap
produksi gambir di Kabupaten pakpak Bharat a 5 %.
2.
Dilihat dari nilai elastisitasnya maka semua variabel bebas yakni luas laban,
tenaga kerja, pupuk. dan umur tanaman gambir adalah inelastis karena
nilainya lebih kecil dari I.
Skala usaha produksi Gambir berada pada nilai > 1 maka kondisi increasing
return to scale berarti bahwa persentase pertambahan kuantitas .produksi
lebih besar dengan pertambahan kuantitas faktor produksi luas laban, tenaga
kerja,pupuk, dan umur tanaman.
60
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, maka penulis memberikan
saran,sebagai berikut :
1.
Untuk meningkatkan produksi gambir maka diperlukan peningkatan luas
laban, tenaga kerja, pupuk, pestisida dan umur tanaman gambir
2.
Pertanian gambir dapat membuka peluang usaha lain ,karena hasil pertanian
gambir merupakan bahan baku untuk berbagai industri.
Produksi dipengaruhi oleh Modal, luas laban dan tenaga kerja, karena itu
pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi seluas- luasnya tentang
pertanian gambir dan pemasarannya, sehingga masyarakat tidak tergantung
kepada pemasaran yang tunggal.
Pemerintah diharapkan mampu mendatangkan tenaga ahli tentang pertanian
gambir dan mengoptimalkan fungsinya di Kabupaten Pakpak Bharat.
5.
Kepada para petani agar lebih serius dalam mengeljakan/ berusaha tani
mulai dari penanaman, pemeliharaan sampai memanen dan hendaknya
memakai dosis pupuk dan obat obatan yang tepat sasaran ( seimbang), dan
perlu penambahan input produksi.
Dalam kesempatan ini penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya
untuk mengidtf~
variabel- variabel lainnya yang dapat mempengaruhi
produksi gambir seperti pemakaian teknologi dibidang pertanian lainnya.
61
DAFfAR PUSTAKA
Boediono, 1999:81, Teori Pertumbuhan Ekonomi,seri Sinopsis, Edisi Pertama,
Cetakan Pertama BPFE, Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten PakpaBharat, 2010. Pakpak Bharat Dalam
Angka, BPS Kabupaten Pakpak Bharat, Salak
Denian dan Fiani, 1994, Gambir, Komoditas Masa Depan yang Prospelrtif,
http://ditjenbun.deptan.go.idlweb/remoahbun/rempah/imagesfgambirkomo
ditas% 20masa%20depan%20yang%20prospektif.doc, [7/1 212007]
Downey, W.D. dan Erickson, S.P., 2004, Manajemen Agribisnis. Er1angga,
Jakarta.
Drummond, H. Evan, John W. Goodwin, 2004, Agricultural Economics, Second
Edition, Prentice-Hall, New Jersey.
Ermiati, 2004, "Budidaya, Pengolahan Hasil dan Ke1ayakan Usahatani Gambir
(Uncaria gambir, Roxb.) di Kabupaten 50 Kota", Buletin TRO, Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. XV No. I : 50-64.
Ermiati, A.F. dan Puti Rosmeilisa, 2001, "Analisis Usahatani Gambir di Sumatera
Barat (Studi Kasus Kecamatan Harau, Kabupaten 50 Kota)", Jurnal
LIITRJ, Vol. 7 No.3: 67-73 ..
Gujarati, Damodar, 2003, Basic &onometrics, Fourth Edition, McGraw Hill,
New York
Hernanto, Fadholi, 1993, Ilmu Usahatani, Penebar Swadaya, Jakarta. Irawan dan
Sudjoni, 2001, Pemasaran, Prinsip dan Kasus, Edisi 2, BPFE,
Yogyakarta.
Jesron dan Fathorozi, 2003, Teori Ekonomi Mikro, Salemba Empat, Jakarta
Miller, R. L, R. E. Meiner.. 1999:250. Teori Ekonomimikro Intermediate, Raja
Grafindo Persada Jakarta
Mubyarto, 1989, Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi Ketiga, LP3ES, Jakarta.
Nurhayatin Nufus, 2004, Faktor- factor yang mempengaruhi Produksi Nilam di
Kecamatan Padang Jaya. Jurnal Penelitian Universitas Bengkulu,Voi.X.
No .l.
Nawai, Hadari, 1983, Metode Penelitian Bidang Sosial. UGM-Press, Yogyakarta.
Nazir, M., 1999, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
.
62
Nicholson, W., 2002, Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, Edisi
Kedelapan (Teljemahan), Erlangga, Jakarta.
Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekeljasama dengan Pusat Studi
Pembangunan IPB, Bogor.
Phindyck, Rub infield., 200 I :2 I 2, Ekonomi Mikro, Alih bahasa oleh Aldi Jeine,
Cet. Asli, Prentice Hall, Inc.
Prenhalindo, Jakarta.Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan
Ekorwmi, Erlangga , Jakarta.
Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Pusat Studi
Pembangunan IPB, Bogor.
Pindyck, R.S. and D. L. Rubinfeld 1991. Econometric Models and Economic Forecasts.
3rd.ed. Singapore: McGraw-Hill International Edition.
Pindyck, R.S. and D. L. Rubinfeld. 2005. Microeconomics. Sixth Edition. New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Rahim dan Hastuti, 2007 :58 Prinsip Dasar Ekorwmi Pertanian., PT Rajagrafmdo
Persada, Jakarta
Reksoprayitno, S., 2000, Pengantar Ekorwmi Makro, BPFE, Yogyakarta. Saragih,
Bungaran, 200I, Agribisnis : Paradigma Baru Pembangunan Ekorwmi
Berbasis Pertanian. Editor: Rachmat Pambudy dkk., Yayasan Mulia
Sukimo, S.. 2006 Makroekonomi, Rajan grafindo Persada , Jakarta.
Subagyo, Pangestu dan Djarwanto Ps, 2005, Statistiko lnduktif, Edisi 5, BPFE,
Yogyakarta.
Soekartawi, A. Soehardjo, J.L. Dillon dan J.B. Hardaker, 1993, llmu Usahatani
dan Pengembangan untuk Petani Kecil, UI Press, Jakarta. Soeratno dan
Lincolin Arsyad, 2003, Metodologi Penelitian untuk Ekorwmi dan Bisnis,
Edisi Revisi, Cetakan Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Tetty Suciati, 2006. Efisiensi faktor- faktor produksi Dalam uasahatani bawang
merah di desa Pabuaran Lor Kecamatan Ciledug Kabupaten cirebon.
Jumal Universitas Cirebon.
Widayat, W., 2001. Matematika ekonomi, BPFE, Yogyakarta.
63
UNirwiED
??fl.5
jku{
1./
ANAl,ISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSl GAM.BIR DI KABUPATEN PAKPAK BHARA.T
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada
Program Studi Umu Ekonomi
Oleb:
f¥hu·ana tha M. Padang
NH
..
1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom M.Pd, selaku Rektor Universitas N egeri
Medan.
2. Bapak Bupati Pakpak Bharat Remigo Y. Berutu yang telah memberikan izin
untuk mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana di Universitas Negeri
Medan.
3. Bapak Prof.Dr.Belferik Manullang selaku Direktur sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Prodi llmu Ekonomi Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Muhammad Yusuf M.Si, Dr. Joni Manurung selaku pembirnbing
yang telah banyak memberikan perhatian, bimbingan dan araban dalarn
penyelesaian tesis ini.
6. Bapak Dr. Dede Ruslan M.Si, Bapak Dr . Eko W.Nugrahadi M.Si, Bapak D r.
Parulian Simanjuntak MA selaku penguji dalam sidang seminar dan sidang
ujian tesis atas saran dan masukan serta koreksinya sehingga penulis dapat
lebih mudah untuk perbaikan tesis ini.
7. Seluruh Dosen dan Guru Besar serta seluruh Staf administrasi pada Program
Studi Ilmu Ekonomi sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan
8. Ny. Made Tirta Remigo Y Berutu S.Sos, Bapak Drs Sobat Maha, Bapak Drs
Holler Sinamo MM, Bapak Drs Viktor Sinamo Msi, yang membantu dan
memberikan fasilitas selarna penelitian di Kabupaten Pakpak Bharat.
9. Khusus bagi Suami tercinta Payaman Tumanggor SKM dan keempat anakanakku Jonathan, Johana, Jofanny, Johan yang telah banyak memberi
dorongan semangat dan pengorbanan waktu maupun materi I nonmateri secara
tulus dan ikhlas mulai saat mengikuti perkuliahan sampai penulisan tesis ini
selesai
10. Terima kasih kepada kedua orang tua, Ayahanda Almarhum Gr. Djauli
Padang Batanghari, dan Ibunda B. Rumiris Sinamo yang telah mendidik dan
iii
11. Terima kasih Kepada bapak dan ibu mertua,Almarhum A. Tumanggor dan
Resdi situmorang atas dorongan semangat dan doanya.
12. Kepada saudara-saudara, Kakanda Rohi SPd, labora, Gesta SH, dan adinda
Ripmo SP, Abetnego STh, Sedekia SSn yang telah memberikan dorongan
semangat dan materi juga nonmateri sehingga penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan di Prodi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan sampai penulisan tesis ini selesai.
13. Sahabatku, Jonter Pandiangan yang teleh bersedia bertugas di lokasi
penelitian atas bantuannya mendata responden dan menyebarkan kuesioner,
Lontung S. Situmorang, Fitri Chairiah, Komalasari. Darwin P. Rambe,
Buwono, Halim, Syaiful, Juhri, Zulkarnaen yang telah banyak memberikan
dukungan dan sernangat.
14. Bapak ibu petani gambir yang telah bersedia menjadi responden.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan adanya kritik dan saran yang
dapat membuat tesis ini menjadi lebih baik. Selanjutnya penulis berharap semoga
tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, khususnya Pemerintah Kabupaten
Pakpak Bharat.
Medan,
Maret 2011
Penulis
Maranatha M.Padang
\ '
z
?
m
iv
ABSTRAK
Maranatlia M. Padang. Analisis faktor faktor yang mempengaruhi produksi Gambir
di Kabupaten Pakpak Bharat. Program Pascasrujana Universitas Negeri Medan 2011.
Penelitian ini menganalisis masalab faktor- faktor yang mempengaruhi produksi
gambir di Kabupaten Pakpak BharatDengan menggunakan beberapa teori produksi,
maka variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah luas laban, tenaga kerja,
penggunaan pupuk, dan umur tanaman gambir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi
produksi gambir di Kabupaten Pakpak BharatDengan menggunakan beberapa teori
produksi, maka variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah luas laban, tenaga
kerja, penggunaan pupuk, dan umur tanaman gambir.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari petani melalui
wawancara langsung dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telab dipersipkan
terlebih dahulu. Petani responden ditentukan dengan metode judgement sampling
(purposive sampling) sebanyak 70 orang dari delapan kecamatan sampel, semuanya
adalah petani gambir di Kabupaten Pakpak Bharat. Besamya faktor- faktor yang
mempengaruhi tingkat produksi gambir dianalisis dengan regresi berganda dengan
model fungsi produksi Cobb- Douglas dengan metode OLS (ordinary Least Square).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai variabelluas laban berpengaruh positif dan
signiftkan a 5%, Variabel Tenaga Kerja berpengaruh dan signifikan pada a 5 %,
Variabel pupuk berpengaruh positif dan signifikan pada a 5 %. dan variabel umur
tanaman berpengaruh positif dan signifikan pada a 5 %. Elastisitas Luas laban, tenaga
kerja, penggunaan pupuk, dan umur tanaman mempunyai nilai elastisitas dibawah l,
sehingga digolongkan bersifat tidak Elastis (in elastis).
Kata Kunci : Produksi, Luas laban, Tenaga Kerja, Pupuk, Umur Tanaman. Elastisitas
Produksi.
ABSTRACT
Maranatlla M. Padang. Analysis offactor which influence on the gambir production
in Pakpak Bharat Regency. Thesis Postgraduate School of the State University of
Medan 2011
The research of analysis the faktor which influence on the ganbir production in
Pakpak Bharat Regency. By using several production theory, therefore, the variable
the using
observed inthis resarch are the with ofarea, the using variable owner
variable fertilizer, the using ofpesticide and the age gambir ofplants.
The aim ofresearch to find out the faktor which influence on the ganbir production in
Pakpak Bharat Regency. By using several production theory, therefore, the variable
the using
observed inthis resarch are the with ofarea, the using variable owner
variable fertilizer, the using ofpesticide and the age gambir ofplants.
This research emloy the primary data which obtained from farmers through direct
interview by using quessionaires list prepared. The farmers taken judgement
sampling (purposive sampling). There are 70 persons from 8 sub districs. They are
all gambir producers. The amount of factors that e.lfocts the production level of
gambir analyzed with multiple regression with production function off cobb- Douglas
with OLS (Ordinary Least Square) method test.
The result shows that the value ofvariable of the with ofarea positively and influence
on the gambir production significant at a 5%, the variable of labor positively and
significant at a 5% . The variable offtrtilizer positively influence and significant at a
5 %. and the variable of the age ofplants positively influence at a5%. The elasticity
of the with of area, labor, the using of fertilizer, and the age of plants have the
elasticity less than 1 (inelastic).
Key words : Production, Area, Labor,Injluence,age of plants, factor, production,
Production Elasticity
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gambir merupakan komoditas perkebunan rakyat yang terutama ditujukan
untuk ekspor. Apabila dikelola secara baik dapat dimanfaatkan sebagai pemasok
devisa Negara. Telah banyak upaya Pemerintah untuk meningkatkan produksi
subsektor
perkebunan
misalnya
dengan
cara
intensifikasi,ekstensifikasi,
diversifikasi dan rehabilitasi. Salah satu tanaman perkebunan yang memberikan
sumbangan devisa sebagai komoditi ekspor adalah komoditi gambir.
Produk dari tanaman gambir adalah getahnya yang diperoleh dari ekstrak
daun dan ranting muda yang terlebih dahulu 'direbus dan terakhir dikeringkan.
Tanaman gambir ini pantas menyandang gelar tanaman serba guna, karena selain
sebagai bahan untuk makan sirih, juga berguna dalam berbagai jenis industri,
seperti industri tekstil, kosmetik, obat-obatan dan lain-lain yang banyak
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga untuk ekspor.
Tanaman Gambir merupakan tanaman perdu, termasuk salah satu diantara
famili Rubiace (kopi-kopian) yang memiliki nilai ekonomi tinggi,yaitu dari
ekstrak (getah) daun dan ranting mengandung asam katechutannat (tanin),
katechin, pyrocatecol, jlorisin, /ilin, [JXed oil. Mutu produknya yang rendah
disebabkan karena cara pengolahannya masih sangat tradisional, kurang
memperhatikan kebersihan hasil olahan, dan rendahnya kadar catechutannat-nya
disebabkan karena ikut terlarut dalam air pengepresan. Dampaknya adalah
produksi sekaligus pendapatan yang diperoleh petani rendah. Selain itu harga
1
yang terjadi sering bertluktuasi sehingga membuat kedudukan usahatani gambir
semakin sulit. (Ermiati daii Rosmeilisa, 2001:73).
Tanaman gambir merupakan komoditas spesifik lokasi dan unggulan
daerah provinsi
Sumatera Utara. Usahatani gambir adalah salah satu mata
pencaharian untuk meningkatkan pendapatan petani.
Produksi gambir Indonesia sebagian besar di ekspor ke India, Pakistan,
Bangladesh, Singapura , Malaysia , Jepang dan beberapa Negara Eropa. Gambir
juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan permen dalam acara adat di India
serta sebagai penjemih pada industri air (lihat Ermiati, 2004: 52), Tanaman ini
merupakan tanaman spesifik lokasi, dapat turnbuh dan berkembang baik pada
kondisi lahan dengan jenis tanah podsolik merah kuning sampai merah
kecoklatan.
>
-
Pada umumnya daerah Kabupaten Pakpak Bharat adalah potensi pertanian
yang cukup luas dan sangat besar jumlah hasilnya sehingga mata pencaharian
penduduk yang terutama adalah pertanian padi, palawija, dan tanaman
tahunan/bahan perdagangan ekspor.
Perkebunan gambir di Kabupaten Pakpak Bharat ada di semua kecamatan
(delapan kecamatan), tetapi luas areal terbesar berada di Kecamatan Sitellu Tali
Urang Jehe dan Kerajaan. Produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat tetap
tidak bisa melebihi produksi gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota yang pada
tahun 2000 mencapai 9.071 ton, tetapi masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat
terus berusaha mengembangkan luas lahan penanaman gambir untuk peningkatan
gambir. Luas laban dan produksi tanaman gambir di Kabupaten Pakpak Bharat
dapat dilihat pada tabel l.l
2
..
Tabell.l
Luas Lahan dan Produksi Taoamao Gambir
di Kabupateo Pakpak Bharat
Kecamatan
No
---.......
.....
I
Salak
2
~
Luas
Produksi
Rata-Rata
Areal
(Ton)
Produksi
(Ha)
(Kg/ Haffhn)
38,0
1550
53.48
Sitellu Tali Urang Jehe
582
1750
873.0
3
Pagindar
10,0
1160
13.0
4
Sitellu Tali Urang Julu
12.0
1550
19,0
5
Pergetteng-getteng
98.0
1600
11 5.2
i}
\
l
Sengkut
6
Kerajaan
117.0
1600
174.0
7
Tinada
114.0
1575
156.0
8
Siempat Rube
80.0
1600
120.0
Total
1.051.0
12.582
1.523.
L---.
/'...
Sumber:Dmas Pertaman dan Perkebunan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010
Tabel 1.1 menunjukan bahwa: sesuai dengan tabel luas lahan penanaman
gambir di Kabupaten Pakpak Bharat mengalami peningkatan. Potensi yang ada di
Kabupaten Pakpak Bharat dikembangkan sehingga mampu meningkatkan
produksi,dimana perkembangan luas laban tanaman gambir Kabupaten pakpak
Bharat tahun 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009, masing masing hanya sebesar
646.80 Ha, 839.80 Ha, 856.50 Ha, 884,80 Ha, 1.036.14Ha. Ini menggambarkan
adanya keinginan masyarakat Pakpak Bharat untuk mengembangkan perkebunan
rakyat melalui pertamanan gambir.
Kabupaten Pakpak Bharat sebagai hasil pemekaran dari kabupaten dairi
terletak di wilayah pantai barat Sumatera utara yaitu pada garis 2° 15. 00"- 3°32'
00" Lintang Utara dan 90°00'-98°31 Bujur timur dengan ketinggian antara 700 3
1500 M diatas pennukaan taut dengan kondisi geografis berbukit-bukit. Karena
terletak dekat garis khatulistiwa, Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daerah
beriklim tropis, Ketinggian antara 700 - 1500 M diatas pennukaan !aut dengan
kondisi geografis berbukit- bukit, berildim sedang dengan rata-rata suhu 28° C
dengan curah hujan pertahun sebesar 311 MM.
Secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Pakpak Bharat terdiri dari
delapan (8) Kecamatan dan limapuluh dua (52) desa. Potensi yang ada di
Kabupaten Pakpak Bharat adalah pengembangan usaha pertanian dalam arti luas.
Kondisi Sumber daya alam wilayah Kabupaten Pakpak Bharat sangat cocok untuk
usaha- usaha pertanian perkebunan seperti gambir, nilam, kemenyaan, coklat dan
jenis perkebunan lainnya.
Berdasarkan keadaan alam dan tofografi tersebut menggambarkan bahwa
tanaman gambir merupakan tanaman perkebunan rakyat yang prospektif
disamping tanaman nilam, artinya di samping relatip mudah dibudidayakan juga
tumbuh hampir di semua wilayah Kabupaten Pakpak Bharat yang sebagian besar
diusahakan oleh petani dalam bentuk perkebunan rakyat dengan teknologi
1
terbatas.
Dalam rangka meningkatkan ekspor; maka di daerah Kabupaten Pakpak
Bharat
pe~lu
mendapatkan perhatian serius dalam komoditas gambir. Hal ini
disebabkan karena dalam pengelolaan gambir selama ini adalah produksi,
produktivitas serta mutu yang rendah. Rendahnya produksi gambir disebabkan
antara lain karena sistem pengusahaannya masih sangat sederhana, bibit yang
digunakan tidak unggul yaitu diperoleh secara turun temurun dari daerah tersebut,
di mana tanaman yang digunakan sebagai penghasil bibit tidak berada dalam
4
kondisi optimal. Mutu produknya yang rendah disebabkan karena cara
pengolahannya masih sangat tradisional, kurang memperhatikan kebersihan hasil
olahan, selain itu harga yang teljadi sering berfluktuasi sehingga membuat
kedudukan usahatani gambir semakin sulit (Ermiati dan Rosmeilisa, 2001:73).
Komoditi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat adalah salah satu unggulan
subsektor perk.ebunan. Komoditi gambir memegang peranaan dalam memberikan
sumbangan atau kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB). Meskipun
secara umum terns tetjadi fluktuasi jumlah produksi tetapi perk.ebunan gambir
masih menjadi subsektor unggulan
yang diharapkan dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat dimasa yang akan datang.
Prospek yang baik terhadap permintaan gambir, baik di dalam maupun di
luar negeri belum dibarengi dengan peningkatan produksi maupun pendapatan
petani. Dalam produksi pertanian, produksi fisik yang dihasilkan dipengaruhi oleh
beberapa faktor sekaligus yaitu lahan , modal dan tenaga kelja (Mubyarto,
1989:73). Fluktuasi Peningkatan laban dan produksi teljadi di kabupaten Pakpak
Bharat. Masyarakat di Kabupaten Pakpak Bharat terus berusaha mengembangkan
laban penanaman gambir untuk peningkatan produksi sehingga dapat memberikan
kontribusi yang besar di Sumatera Utara untuk luas dan produksi dimana dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
5
Tabel1.2 : Luas Laban dan Produksi dan Perbandingan Gambir di
Sumatera Utara
Kab. Pakpak Bharat
Prop Sumut
Kontribusi Gambir
Pakpak Bharat terhadap
Thn
Sumut
Luas
(ha)
i ~
Produksi
Luas
Produksi
(ton)
ha)
(ton)
Luas(%)
Produksi (%)
2005
646.80
383.42
1,302.00
690.70
49.68
55.81
2006
839.80
667.90
1,387.00
728.72
60.55
91.65
2007
856.50
917.99
1,613.30
53.09
97.43
2008
884.80
1,125.50
1,683.30
1,558.12
52.56
72.23
2009
1,036.14
1,524.12
1,850.44
1,861.70
56.06
81.87
942. 16
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Pakpak Bharat
.,,
_, -:;'~
Berdasarkan Tabel 1.2. dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 luas laban
gambir meliputi 646.80 ha, dan memproduksi gambir sebanyak 383,42
ton,
dengan kontribusi untuk tingkat Sumatera Utara sebesar 55.81 persen . Pada
tahun 2006 produksi gambir meningkat menjadi 667.90
ton. Peningkatan ini
disebabkan oleh bertambahnya luas laban menjadi 839.80 ha dengan kontribusi
produksi sebesar untuk tingkat Sumatera Utara atau mengalami kenaikan sebesar
35.84 % dari tahun 2005. Pada tahun 2007 Produksi gambir bertambah menjadi
91 7.99 ton dengan kontribusi produksi untuk Sumatera Utara menjadi 5.78 %
dibanding tahun 2006. Pada Tahun 2008 produksi gambir meningkat menjadi
1.125,50 dibarengi dengan bertambahnya jumlah laban menjadi 884.80 yang
mengalami peningkatan sebesar 3.30 % dibanding tahun 2007, tetapi jumlah
kontribusi untuk Provinsi sumatera Utara berkurang
3, 30 % yang mungkin
6
( ;;:aiK PERPUSTAKAAN
i~ .l... ;~! ."-:;!' I · ~ ' 1 11
/ ~ IC
_,
, _______________________
L 0
diakibatkan
bertambahnya luas lahan dan jumlah produksi di daerah lain di
propinsi Sumatera Utara.Pada tahun 2009 luas lahan danjumlah produksi gambir
di Kabupaten Pakpak Bharat terns meningkat dibarengi dengan penambahan
kontribusi untuk Provinsi Sumatera Utara meningkat meJUadi 9.64 %
dibandingkan dengan tahun 2008.
Gam bar : 1.2 .Kontribusi Luas Lahan Dan produksi Gambir Kabupaten
Pakpak Bbarat di Sumatera utara
2
r.:I[] Kab. Pakpak Bharatluas (ha) 646.8
. -- 839.8 856.5 --,!
Ie
Kab. Pakpak Bharai A-oduksi (ton) 383.42 667.9 917.99)
i[] A-op SurrUt Lua5 cha) 1,302.00 1.387.00 1,613.30
i
L___
~
!
9lmlt A-oduksi 690.n2a.n
942. 16
i
i,
i
I
I
--Slilii&r:nataVriffi·__e-!fDiolabS_e_nd_i_n_-===-===-=-=='- ----··-·---··---·J
Dalam konteks teori produksi kaitannya dengan pertanian, faktor penting
dalam pengelolaan sumber daya produksi adalah faktor alam (tanah), modal, dan
tenaga kerja, selain faktor manajemen. Modal dimaksud adalah termasuk biaya
untuk pembelian pupuk, pestisida, dan bibit (Mubyarto, 1994:56). Oleh karena
itu, penelitian mengenai faktor faktor yang mempengaruhi produksi gambir tidak
dapat dilepaskan dari faktor penggunaan luas lahan, tenaga kerja, pemberian
pupuk urea, pestisida, dan umur tanaman.
Untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal, tanah perlu dikelola
dengan baik. Pengelolaan tersebut melibatkan manajemen dan tangan manusia.
Untuk memperoleh produksi diperlukan tangan manusia yaitu tenaga kerja petani
(labour).
7
Tanaman
gambir
sudah
menjadi
produk
unggulan
yang
perlu
dikembang!Gln · untuk meningkatkan pendapatan!kesejahteraan masyarakat dan
pengembangan ekonomi lokal. Berdasarkan Jatar belakang di atas mendorong
penulis untuk meneliti tentang "Analisis Faktor Faktor Yang Mempengarubi
Produksi Gambir Di Kabupaten Pakpak Bbarat"
1.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan Jatar belakang di atas maka pokok permasalahan yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana pengaruh
luas lahan, Tenaga kelja,Pupuk., Umur
tanaman
terhadap produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.
2.
Faktor produksi mana yang memberikan elastisitas terbesar
terhadap
produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.
1.3 Tujuan Penelitian
I.
Menganalisis pengaruh luas laban, Tenaga kerja, Pupuk, dan
tanaman terhadap produksi gambir di kabupaten pakpak Bharat.
2.
Mengetahui Faktor produksi yang memberikan elastisitas terbesar
terhadap produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
I. Sebagai bahan masukanlbahan referensi untuk pembaca, pelaku dan
mengetahui produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat.
8
.
2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah, khususnya
yang berkaitan dengan pengembangan agribisnis gambir.
3. Menambah jumlah study empiris mengenai produksi gambir di Kabupaten
Pakpak Bharat.
..
9
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan basil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Secara parsial hasil analisis menunjukkan sebagai berikut :
a. Variabel luas laban berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi
gambir di Kabupaten pakpak Bharat a 5%.
b. Variabel tenaga kerja berpengaruh positip yang tidak signiftkan terhadap
produksi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat pada a 5 %.
c. Variabel pupuk berpengaruh positip dan signifikan terhadap produksi
gambir di Kabupaten Pakpak Bharat pada a 5 %..
d. Variabel umur tanaman berpengaruh positup dan signifikan terhadap
produksi gambir di Kabupaten pakpak Bharat a 5 %.
2.
Dilihat dari nilai elastisitasnya maka semua variabel bebas yakni luas laban,
tenaga kerja, pupuk. dan umur tanaman gambir adalah inelastis karena
nilainya lebih kecil dari I.
Skala usaha produksi Gambir berada pada nilai > 1 maka kondisi increasing
return to scale berarti bahwa persentase pertambahan kuantitas .produksi
lebih besar dengan pertambahan kuantitas faktor produksi luas laban, tenaga
kerja,pupuk, dan umur tanaman.
60
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, maka penulis memberikan
saran,sebagai berikut :
1.
Untuk meningkatkan produksi gambir maka diperlukan peningkatan luas
laban, tenaga kerja, pupuk, pestisida dan umur tanaman gambir
2.
Pertanian gambir dapat membuka peluang usaha lain ,karena hasil pertanian
gambir merupakan bahan baku untuk berbagai industri.
Produksi dipengaruhi oleh Modal, luas laban dan tenaga kerja, karena itu
pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi seluas- luasnya tentang
pertanian gambir dan pemasarannya, sehingga masyarakat tidak tergantung
kepada pemasaran yang tunggal.
Pemerintah diharapkan mampu mendatangkan tenaga ahli tentang pertanian
gambir dan mengoptimalkan fungsinya di Kabupaten Pakpak Bharat.
5.
Kepada para petani agar lebih serius dalam mengeljakan/ berusaha tani
mulai dari penanaman, pemeliharaan sampai memanen dan hendaknya
memakai dosis pupuk dan obat obatan yang tepat sasaran ( seimbang), dan
perlu penambahan input produksi.
Dalam kesempatan ini penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya
untuk mengidtf~
variabel- variabel lainnya yang dapat mempengaruhi
produksi gambir seperti pemakaian teknologi dibidang pertanian lainnya.
61
DAFfAR PUSTAKA
Boediono, 1999:81, Teori Pertumbuhan Ekonomi,seri Sinopsis, Edisi Pertama,
Cetakan Pertama BPFE, Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten PakpaBharat, 2010. Pakpak Bharat Dalam
Angka, BPS Kabupaten Pakpak Bharat, Salak
Denian dan Fiani, 1994, Gambir, Komoditas Masa Depan yang Prospelrtif,
http://ditjenbun.deptan.go.idlweb/remoahbun/rempah/imagesfgambirkomo
ditas% 20masa%20depan%20yang%20prospektif.doc, [7/1 212007]
Downey, W.D. dan Erickson, S.P., 2004, Manajemen Agribisnis. Er1angga,
Jakarta.
Drummond, H. Evan, John W. Goodwin, 2004, Agricultural Economics, Second
Edition, Prentice-Hall, New Jersey.
Ermiati, 2004, "Budidaya, Pengolahan Hasil dan Ke1ayakan Usahatani Gambir
(Uncaria gambir, Roxb.) di Kabupaten 50 Kota", Buletin TRO, Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Vol. XV No. I : 50-64.
Ermiati, A.F. dan Puti Rosmeilisa, 2001, "Analisis Usahatani Gambir di Sumatera
Barat (Studi Kasus Kecamatan Harau, Kabupaten 50 Kota)", Jurnal
LIITRJ, Vol. 7 No.3: 67-73 ..
Gujarati, Damodar, 2003, Basic &onometrics, Fourth Edition, McGraw Hill,
New York
Hernanto, Fadholi, 1993, Ilmu Usahatani, Penebar Swadaya, Jakarta. Irawan dan
Sudjoni, 2001, Pemasaran, Prinsip dan Kasus, Edisi 2, BPFE,
Yogyakarta.
Jesron dan Fathorozi, 2003, Teori Ekonomi Mikro, Salemba Empat, Jakarta
Miller, R. L, R. E. Meiner.. 1999:250. Teori Ekonomimikro Intermediate, Raja
Grafindo Persada Jakarta
Mubyarto, 1989, Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi Ketiga, LP3ES, Jakarta.
Nurhayatin Nufus, 2004, Faktor- factor yang mempengaruhi Produksi Nilam di
Kecamatan Padang Jaya. Jurnal Penelitian Universitas Bengkulu,Voi.X.
No .l.
Nawai, Hadari, 1983, Metode Penelitian Bidang Sosial. UGM-Press, Yogyakarta.
Nazir, M., 1999, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
.
62
Nicholson, W., 2002, Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, Edisi
Kedelapan (Teljemahan), Erlangga, Jakarta.
Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekeljasama dengan Pusat Studi
Pembangunan IPB, Bogor.
Phindyck, Rub infield., 200 I :2 I 2, Ekonomi Mikro, Alih bahasa oleh Aldi Jeine,
Cet. Asli, Prentice Hall, Inc.
Prenhalindo, Jakarta.Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset untuk Bisnis dan
Ekorwmi, Erlangga , Jakarta.
Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Pusat Studi
Pembangunan IPB, Bogor.
Pindyck, R.S. and D. L. Rubinfeld 1991. Econometric Models and Economic Forecasts.
3rd.ed. Singapore: McGraw-Hill International Edition.
Pindyck, R.S. and D. L. Rubinfeld. 2005. Microeconomics. Sixth Edition. New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Rahim dan Hastuti, 2007 :58 Prinsip Dasar Ekorwmi Pertanian., PT Rajagrafmdo
Persada, Jakarta
Reksoprayitno, S., 2000, Pengantar Ekorwmi Makro, BPFE, Yogyakarta. Saragih,
Bungaran, 200I, Agribisnis : Paradigma Baru Pembangunan Ekorwmi
Berbasis Pertanian. Editor: Rachmat Pambudy dkk., Yayasan Mulia
Sukimo, S.. 2006 Makroekonomi, Rajan grafindo Persada , Jakarta.
Subagyo, Pangestu dan Djarwanto Ps, 2005, Statistiko lnduktif, Edisi 5, BPFE,
Yogyakarta.
Soekartawi, A. Soehardjo, J.L. Dillon dan J.B. Hardaker, 1993, llmu Usahatani
dan Pengembangan untuk Petani Kecil, UI Press, Jakarta. Soeratno dan
Lincolin Arsyad, 2003, Metodologi Penelitian untuk Ekorwmi dan Bisnis,
Edisi Revisi, Cetakan Keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Tetty Suciati, 2006. Efisiensi faktor- faktor produksi Dalam uasahatani bawang
merah di desa Pabuaran Lor Kecamatan Ciledug Kabupaten cirebon.
Jumal Universitas Cirebon.
Widayat, W., 2001. Matematika ekonomi, BPFE, Yogyakarta.
63