ANALISIS KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING.

ANALISIS KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA DAII KEMAMPUAI{
PEMECAHAN MASALAII FISIKA SISWA PADA PEMBELAJARAN
MENGGT}NAKAIY MODSL PROBLEM BASED LEARNING

TESIS

0ia$ftsn &$n,itenmufti Salaft S*t SgnEd
'llntuh Jilmpetnfun HatL Jtagiakt{ 9endidiftan
9,ugrtsrrr Studi

I endidifran

Oleh

gia

ifto

:

Naz*ruddin Nasution

Nim : 8106175013

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

ANALISIS KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA DAII KEMAMPUAI{
PEMECAHAN MASALAII FISIKA SISWA PADA PEMBELAJARAN
MENGGT}NAKAIY MODSL PROBLEM BASED LEARNING

TESIS

0ia$ftsn &$n,itenmufti Salaft S*t SgnEd
'llntuh Jilmpetnfun HatL Jtagiakt{ 9endidiftan
9,ugrtsrrr Studi

I endidifran

Oleh


gia

ifto

:

Naz*ruddin Nasution
Nim : 8106175013

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

TESIS

ANALIS$ KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA DAI\I Kf,MAMPUAI\
PEMECAHAN MASALAE FISIKA SISWA PADA PEMBALAJARAN
MENGGI]NAKAIT MODEL PROBLEM BASED LEARNING


Disusun dan diajukan oleh:

NAZARI]DDINNASUTION
NrM.8106175013
Telah Dipertahankan Dihadapan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 25 Februari 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh GelarMagister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Medan,25 Februari 2013

Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I,

NrP 19600426198503 1003


Program Studi
Pendidikan Fisika

Ketua

fr|,-'ou.+
//"4.f,{"t;f5i
tllt4

iFe

Prof. Dr. Sahyar,SJd M.SJU.M.
NrP 19600426198503 1003

''
if-q,W/f
.\ erg. apr'ur,;,
Sr.4$

";::-c&19t81008Ie8


PERSETUruAN DEWAN PENGI-}JI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No. NAMA

TAI\TDATANGAN

Prof. Dr. Sahyar,S.Pd, M.S.,M.M

(Fembimbingl)

Dr. Nurdin Bukit, M.Si
(Pembimbing II

Prof- Dr. Asmin, M.Pd

(Penguji)

Dr. Ridwan A. Sani, M.Si

(Penguji)

tu
"r

Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si
(Penguji)

Mahasisiwa

Prodi

NaearuddinNasution
:8106175013
: Pendidikan Fisika

Tanggal Ujian

: 25 Februari 2013


Nama

NIM

:

ABSTR.AK

NAZARUDDIN NASUTION, NIM' 8106175013- Anatisis Pengaruh
Kemampuan Prasyarat Matematika Pada Pembelajaran Dengan Model
Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Fi*ik* Si*w*. Prograrn Paseasarjan4 UniversitasNegeri Medan 20t2.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Perbedaan kemampuan pemecahan
masalah Fisika sisnra akibat model PBL dan Model direct interaetion., 2
perbedaan kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa yang memiliki
kemampuan prasyarat matematika tinggi dan kemampuan prasyarat matematika
rendah., 3. apakah ada interaksi antara model PBL dengan kemampuan prasyarat
matematika pada materi momentum dan impuls. Penelitian ini merupakan
penelitian quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Swasta
Pancabudi Medan. Pemilihan sampel dilakukan secara random dengan mengacak

kelas. Instrumen yang digunakan terdiri dari: (l) tes kemampuan pemecahan
masalah Fisika dengan materi pokok momentum dan impuls. Adapun tes yang
digunakan untuk memperoleh data adalah berbentuk essay yang telah valid dan
reliabel. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis
ANAVA dua jalur- Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan
pemecahan masalah fisika siswa yang diajarkan dengan menggunakan model PBL
lebih baik dibanding dengan siswa yang diajarkan dengan model DI. (2)
Kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa yang memiliki kemampuan
prasyarat matematika tinggi lebih baik disbanding dengan siswa yang memiliki
kemampuan prasyarat matematika rendah. (3) Terdapat interaksi yang signifikan
arfiara model pembelajaran berbasis dan kemampuan prasyarat matematika
terhadap kemampuan pemecaham masalah Fisika siswa.

,t

ABSTRACT

NAZARUDDIN NASUTION, NIM, 8106175013, Analysis Of Effect On
Learning Skills Prerequisites Math Problem With Model Based Learning
(PBL) Resolution Of Physics Student Perforrnance, Graduate Program,state

University Of Medan 2013.
This research was aimed to know the difference between : 1) To determine the
differences in studen' learning outcomes betwen PBL and direct interaction
model, (2) To determine the students who have low capabality of matematic on
leaming outcotnes, (3) To determine whether is there an interaction betwen
Problem Based Learning Model with the learning outcomes of capabality
matematic on the subject matter of momentum and impuls. This is quasi
experimental research which students of senior high school Pancabudi Medan as a
population chosen random sample of each class. The instrument that is used : (l)
test for critical thinking on "Momentum and Impuls" topic. The test was in essay
form and was analyzed by ANAVA two way. The research result shows that : (1)
there were differences between student's study result that use problem based
learning Model and direct instruction. (2) there were differences between
sh.ldenfs physics critical thinking who has high abitity matematic and student
who has low ability matematic learning either in problern based learning Model
class or in direct instruction class. (3) there was interaction between problem
based learning Model and direct instruction to student's who has high ability
matematic and student who has low ability matematic.

ut


KATA. PtrNGA}ITAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul "'Analisis Kemampuan Berpikir

Kritis Fisika Dan Kemandirian Belajar Siswa Pada Model

Pembelajaran

Kooperatif Tipe Kepala Bernomor Terstruktur" ini telah selesai disusun. Penulis
menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril maupun materil

dari berbagai pihak. Untuk rhr' tak lupa penulis menyampaikan dan mengucapkan
rasa terima kasih yang sebesar-besamya kepada:

l.

Dosen pembimbing


I

dosen pembimbing

II yaitu Bapak Dr.Nurdin Bukit, M.Si., yang selalu

yaitu Bapak Prof. Dr. Sahyar,s.Pd., M.S., M.M dan

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
penulisan tesis ini.

2.

Bapak Prof.Dr. Sahyar, M.pd., Bapak Dr. Ridwan

A Sani. M.Si., dan Ibu Dr.

Retno Dwi Suyanti, M.Si,. selaku nara sumber yangbanyak membantu penulis

dalam penyempurnaan penulisan dan memberikan masukan guna
kesempurnaan isi dari tesis ini.

3. Bapak Prof.Dr.H.Abdul Muin

Sibuea"M.Pd selaku Direktur Program

Pascasarj ana Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd. selaku Reklor Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Ir. Tumiran, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Pancabudi Medan
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melalcukan penelitian di
sekolah yang bersangkutan.

6.

Seluruh Dosen dan Staff Pegawai pascasarjana yang telah memberikan
kemudahan dan bantuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di
pascasarjana Unimed.

7.

Teristimewa buat keluarga penulis, Ayahanda Ahmad Kholidi Nasution dan M
Thaib, Ibunda Rohana dan Rasmah, dan istri tercinta Aida Fitri. S.Si,. yang

telah sabar memberi dukungan moral dan materil, maupun doa-doanya bagi
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat waktu.

lv

8.

Teman-teman seperjuangan selama perkuliahan (Pinondang, Hayati, Buk

Husnul, Ibuk Ratna, Makmur, Dedeh Deo, Buk Melda Buk listbet, Ik4
Rofikoh, M.Aswin, Teguh Febrian, bang Khairul, semoga kebersamaan dan
kekeluargaan yang kita lalui dapat selalu te4aga.

9.

Teman-teman terdekat penulis yang tak dapat disebutkan namanya satupersatu yang selalu memberi motivasi dan dorongan kepada penulis.

Kiranya Allah SWT yang dapat membalas kebaikan yang telah saudara
berikan kepada penulis dan mudah-mudahan kita selalu dalam lindungan-Nya.

Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada
siapa saja yang membacanya.

Medan, Februari

2013

Penulis,

Nazaruddin Nasution

NrM.8106176010

DAFTAR ISI

ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

i
iii
vi
vii
vllt

1.1 Latar Belakang Masalah

I
I

Identifikasi Masalah

5

1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah

6
7
7

BAB I PENDAHULUAN
1.2

l.5.Tujuan Penelitian
I 6.Manfaat Penelitia...
1.6.1. Manfaat Secara Teoritis
1 -6.2- Manfaat Secara Prahis--....
1.7 Defenisi operasional
.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

8
8
8

9
11

ll

2.1. Kerangka Teoritis
2.1.t. Hakikat Pemecahan Masalah
2.1.2. Kemampuan prasyarat Matematika siswa
2.1.3. Model Pembelajaran
2. I .3. I .Pengertian Pembelaj aran berbasis Masalah
2.1 .3 .2.Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah
2. I .3 .3 .T vJuan Pembelaj aran Berbasis Masalah
2.1.3.4. LangkahJangkah Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.4. Model Pembelajaran langsung (direct instruction)
2.l.4.l.Pengertian Model Pembelajaran langsung
2.1.4.2.Ciri-ciri Pemb elajaran langsung
2.1 .4.3 .Tujuan Pembelajaran Langsung
2.1 .4.4.Langkah-langkah pembelajaran langsung
2.1 .5
Teori Belaj n Y ang Mendukun9...............
2.1.6. Materi Fisika
2.I.7. Penelitian yang Relevan ...........
2.2. Kerangka Berfikir
2.2.1. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Base Learning Terhadap
Kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa
2.2.2. Pengaruh kemampuan matematika terhadap Kemampuan
pemecahan masalah dalam pembelajaran Fisika
2.2.3. Interaksi Model Pembelajaran Base Learning dan kemampuan
matematika terhadap pemecahan masalah pembelajaran Fisika ......-.
2.3. Hipotesis

24
26
29
29

BAB III METODE PENELITIAN
3.l.Lokasi Penelitian

39
39

.

l1
I4
l5
t6
t7
20

2t
23
23

31

32
JJ
JJ

3s
37
38

3.2.Populasi, Sampel, dan teknik Penyuplikannya
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3.Desain dan Metode Penelitian
3.4.Prosedur dan Pelaksanzurn Perlakuan
3.4. I . Prosedur Perlakuan
3 .4.2.Pelaksanaan Perlakuan
3.4.2.1. Model pembelajaran problem based learning
3 .4.2.2.Model Pembelajaran Langsung
3.4.3. Pengontrolan Perlakuan
3.5. Validitas penelitian
3.5. 1. Validitas Lrternal
3.5.2. Validitas Eksternal
3.6.Prosedur Penelitian
3.7.Teknik Pengumpul Data ........
3.7.1. Tes kemampuan pemecahan masalah siswa
3.7.2. Perskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika
3.8. Alat Pengumpul Data ........
3.8.1. Uji coba instrumen
3.8.1.1.Validitas
3.8. 1.2.Hasil Uji Validitas Tes
3.8.1.3. Reliabelitas
3.8. 1.4.Hasil Uji Reabilitas .........
3.8. I .5.Taraf Kesukaran
3.8. 1 .6.Hasil Uji Tingkat Kseukaran
3.8.l.7.Daya Beda
3.8.1.8.Hasil Tes Daya Beda
3.9.Teknk anlisis datan
3.9.1. Menghitung Hasil Kemampuan Prasyarat Matematika
siswa
3.9.2. Simpangan baku
3.9.3. Uji statistik dan hipotesis penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBA}IASAN ........
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis data pretes
4.1.1.1. Uji Normalitas Tes Kemampuan Pemecehan Masalah
4.I.7.2. Uji Homogenitas .............
4.1.1.3. uji T.........
4.1.2. Analisis Kemampuan Matematika
4.1.3. Analisis Data Postes ..............
4.1-4. persen peningkatan kemampuan pemecahan masalah
4.1.3.1 persen peningkatan kemampuan pemecahan masalah
4.1 .3.2 Normalitas Data Postes ...............
4.1.3.3 Uji Hogenitas........,....
4.2. Analisis Pengujian Hipotesis..
4.2.1 . Hipotesis Pertama
4.2.2. Hipotesis Kedua
4.2.3. Hipotesis Ketiga

39

39
39
40
42
42
43
43

43

44
45
45
45
46
47
47
47
48
49
49
50
51

52
53

54
54
55
53
55

56
58

6l
61

62
62
63
63

64
65
67
67
7A

70

7t
72

72
73

vl

4.2.4. Uji Lanjut
4.3. Pembahasan ............
4.3.1. Nilai Rata-rata Pemecahan Masalah ............
4.3.2. Perbedaan Hasil Kernampuan Pemecahan Masalah Fisika
Siswa Yang Diajarkan Dengan Model PBL dan Model
Pembelajaran Direct Instraction
4.3.3. Perbedaan Hasil Kemampuan' Pemecahan Masalatr Fisika
Siswa Yang Memiliki Kemampuan Prasyarat Matematika
Tinggi dan Kemampuan Prasyarat Matematika Rendah.
4.3.A.lnteraksi Antara Model Pembelajaran PBL dan Model
Pembelajaran Direct Instraction dengan Kemampuan
Prasyarat Matematika dalam mempengaruhi kemampuan
Pemecahan Masalah Fisika Siswa
4.4. Temuan Penelitian.
BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI, DAN SARAN....
A. Kesimpulan .............
B. Saran

73
75
75

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

85

75

76

78
79
83
83

84

90

DAFTAR TABEL

Tabel
2.1 . Lima Langkah Model Pembelajaran PBL .........
2.2. Model Pengajaran Langsung
3.1. Sebaran Jumlah Sampel Tiap Kelas
3.2. Desain Eksperimen Faktorial 2 xZ ........
3.3. PelaksanaanPerlakuan model pembelajaran problem based learning .....

2A
27

38

39

4t

3.4. Pelaksanaan Perlakuan model pembelajaran langsung

42

3.5 Pedoman penskoran tes kemampuan pemecahan masalatr
4.1. DataDeskriftif Statistik Kemampuan Pemecahan Masalah

48
59

4.2.UjiNormalitas
4.3. Uji Homogenitas Nilai Pretes ...............
4.4. Datauji T.........
4.5 . DataNilai Rata-rata tiap Instrumen
4.6. DataDeskriptif Statistik Kemampuan Pemecahan Masalah....
4.7 . Uji Normalitas postes
4.8. Uji Hornogenitas Nilai Protes ...............
4.9. ANAVA Faktorial 2x2 ..........
4.10. Uji Lanjut Interaksi

61

62

64
65
68
70

7l
7l
73

DAf'TARGAMBAR
Gambar.

3.1. Diagram Pelaksanaan Penelitian

46

4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Pada kelas PBL dan Kleas DI

62

4.2 .Diagran Batang Nilai Rata-rata
4.3. Diagram Batang Nilai Rata-rata Kernampuan Maternatika Tinggi
dan Rendah pada kelas Eksperimen dan Kontrol
44. Grafik Nilai Rata -rata tiap instrumen
4.5. Diagram Batang gain(peningkatan Hasil Belajar) pada kelas PBL
dan DI
4.6. Diagram Batang gain(peningkatan Hasil Belajar) pada kelas PBL
dan DI Untuk emampuan Matematika Tinggi dan Matematika

64

Rendah.

4.7.Diagrarn Batang Nilai Rata-rata Kemampuan Pemecahan masalatr
pada kelas Eksperimen dan Kontrol
4.7.Diagnm Batang Nilai Rata-rata Kemampuan Pemecahan masalah
pada kelas Eksperimen dan Kontrol
4.8.Grafik interaksi antaramodel PBI dan model DI terhadap
kemampuan matematika tinggi dan kernampuan matematika

65
66

67

68

69
70

73

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Rencanapelaksanaan
2. Bahan
3. kmbar Kerja
4. Instrumen

Ajar

Pembelajaran

siswa
Postes
5.Tes KemampuanMatematika
6..kisi -kisi Tes Pemecahan Masalah
7. Kisi-kisi Tes Matematika ........
B. Means Data .........
9. Uji Validitas dan Reabilitas........."..
10. DataNormalitas..
11. DataUji Homogenitas
l2.DataUji AvanaDuaJalur
13. Foto Dokumentasi

9A

ll7
128
147
155

157
161
168

170
177

180

182
186

BAB I
PEI{DAHULUAI\
L.l Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan falCor utama yang dapat mendorong suatu bangsa

untuk mengubah keterpurukan yang terjadi pada bangsa itu sendiri.

Sejarah

menunjukan majunya pendidikan menyebabkan Negara jiran Malaysia dapat lebih

maju dari pada bangsa Indonesi4 padahal Negara Republik Indonesia merupakan
Negara yang lebih dahulu mendapatkan kemerdekaannya" kemudian dapat dilihat

juga bagaimana jepang dapat menjadi negara maju setelah kota nagasaki

dan

hirosima diluluh lantakan, dan banyak lagi yang dapat dijadikan pelajaran
bagaimana pendidikan memiliki peranan penting dalam membangun suatu negeri-

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak

muli4 serta keterampilan yang

diperlukan

dirinya masyarakat, bangsa danNegara (Akhmad, 2010).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

di hampir semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

dapat dipecahkan kecuali dengan upaya pengru$aal dan peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan manusia

di satu sisi

perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era persaingan global

yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka
sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusianya. Oleh karena ifir, peningkatan kuatitas sumber daya

manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah,

efektif dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah
bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut.

Diera persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia
(SDM) paripurna. Paripuma dimaksud dalam hal ini adalah Manusia yang cerdas,
sehat,

jujur, berakhlak mulia" berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial yang

tinggi. Karena itu, pendidikan sebagai jalur utama pengembangan SDM dan
pembentukan karakter adalah kata kunci dalam menentukan nasib bangsa. Dalam

kaitan ini, mutu pendidikan di Indonesia harus ditingkatkan agar bangsa Indonesia
mampu bersaing dengan negara lain.

Melihat fenomena yang terjadi selama

ini

dapat dinyatakan bahwa

permasalahan yang dihadapi pendidikan adalah rendahnya mutu pendidikan itu

sendiri, rendahnya mutu pendidikan yang dimiliki bangsa telah melingkupi
banyak bidang studi, termasuk diantaranya dibidang studi Fisika. Dad beberapa
observasi yang telah dilalrukan peneliti di sekolah SMA Swasta Pancabudi Medan

dapat dilihat betapa rendahnya nilai yang didapatkan siswa kelas XIr dan kelas

Xl2, dapatdilihat nilai akhir yang dicapai siswa rata-ratz berada di bawah angka
7,0.

Nilai ini belum dapat dibilang berhasil bila dibandingkan dengan nilai standar

kelulusan minimal 7,5 pada mata pelajaran Fisika yang telah ditetapkan pihak
sekolah. Hal ini dikarenakan siswa belum mampu memahami dan menguasi cara

yang dapat dilakakukan dalam pemecahaman masalah dari beberapa soal-soal
Fisika.

Selain kemampuan siswa dibidang studi Fisika yang lemah teryata hal im

tidak jauh beda dengan kemampuan Matematika siswa

di

Indonesia. Data

UNESCO menunjukkan, peringkat Matematika Indonesia berada dideretan 34

dari 38 negara. Sejauh ini, Indonesia masih belum mampu lepas dari

deretan

penghuni papan bawah. Sementara itu, menurut penelitian Trends in Intemational

Mathematics and Science Study (TIMMS)1999, Matematika Indonesia berada di
peringkat ke-34 dari 38 (Alumnisaf, 2007).

4l

l.

rendah,475

:

Prestasi Matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata

Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605(400
menengah, 550

lndonesia

di

:

: tinggi, dan 625: tingkat lanjut).'Waktu yang dihabiskan siswa

sekolah tidak sebanding dengan prestasi yang diraih (Alumnisaf,

2007).

Suharyanto

( 2008)

mengemukakan bahwa mata pelajaran Matematika

masih merupakan penyebab utama siswa tidak lulus UAN 2007. Dari semua
peserta yang tidak lulus sebanyak24,44yo karena mendapatkan

nilai yang rendah

dalam mata pelajaran Matematika sebanyak 7,69yo akibat pelajaran bahasa
Inggns, dan0,46o/o akibat mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Hasil wawancara dengan guru kelas siswa kelas

XI

Bahwa sulitnya

memberikan pemahaman Fisika pada siswa membuat seorang guru harus dapat

memberi gambaran bagaimana konsep-konsep Fisika melalui gejala alam yang
konsepnya hampir sama dengan kejadian alam secara umum. Banyak hal yang

mesti dilalcukan seorang guru agar siswa mampu menyerap materi pelajaran
dengan baik. Belum tercapainya pembelajaran yang baik juga disebabkan oleh

tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik

beberapa faktor siswa yang

dan

sangat terlihat antusias belajar siswa yang dapat dikatagorikan sangat lemah.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan disekolah melalui

angket dan wawancara pada umunnya siswa berpendapat bahwa Fisika
merupakan pelajaran yang menyulitkan penuh dengan

rumus dan hitungan.

Mereka sering merasa bosan dan kurang antusias untuk belajar Fisika. Karena
sebagian diantara mereka menyatakan materi yang disajikan kurang menarik serta

model mengajar guru yang kurang bervariasi. Dan kondisi laboratorium yang

kurang ditata dan dirawat dengan baik sehingga menyulitkan
penggunaannya sebagi alat bantu belajar bagi siswa. Ditambah

lagi

dalam
dengan

minimnya media-media yang dapat digUnakan dalam mempermudah proses
belajar mengajar.

Satu dari beberapa model pembelajaran yang masih berlaku dan sangat
banyak digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional. Model ini
sebenarnya sudah tidak layak dan tidak efektif lagi kita gunakan sepenuhnya
dalam suatu proses pengajaran, dan perlu diubah (Sinta" 2009).

Pada dasarnya tidak

ada model pembelajaran yang tidak baik termasuk

model pembelajaran langsung, hanya saja diperlukan keterampilan

guru untuk

dapat

seorang

memilih model yang memaksimalkan tercapainya tujuan

pembelajaran dengan mempertimbangkan karalferistik siswa. Menggunakan
model yang tidak tepat akan mengakibatkan siswa bosan dan malas belajar,
sehingga tujuan pembelajaran

juga tidak tercapai

denngan maksimal.

Sebagai seorang mahasiswa pendidikan Fisika peneliti melihat prospek

model PBL untuk diterapkan dalam pembelajaran Fisika. Anggapan bahwa Fisika
adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan, mendorong peneliti untuk

menguji cobakan model PBL sebagai solusi dari permasalahan ini.
Dari beberapa hasil penelitian yang telah peneliti peroleh berkaitan dengan

PBL menerangkan bahwa terjadi peningkatan yang signifikan bila dibanding
pembelajaran konvensional. Heni Rusnayati, dan Eka Cahya Prima (201l) hasil

penelitian menu4iukkan bahwa adanya pengaruh signifikan penerapan model
pembelajaran tersebut terhadap peningkatan penguas:uul konsep elastisitas pada

kelas eksperimen dengan kategori tinggi, lebih tinggi

peningkatannya

dibandingkan dengan kelas kontrol yang terkategori sedang, adanya pengaruh

signifikan penerapan model pembelajaran tersebut terhadap peningkatan
keterampilan proses sains dengan kategori tinggi, lebih tinggi peningkatannya
dibandingkan dengan kelas kontrol yang mengalami peningkatan dengan kategori
sedang.

Berdasarkan latar belakang masalah
mengadakan penelitian yang berjudul

:

di atas peneliti

tertarik untuk

"Analisis Kemampuan Prasyarat

Matematika Dan Kemampuan Pemecahan Masalah

Fisika Siswa Pada

Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based Learning".
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dukemukakan maka dapat

diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut

:

l.

Proses

belajar masih bersifat konvensional dan guru kurang

mengvariasikan model pembelajaran,sehingga proses

belajar

mengajar

kurang bermakna.

2.

Rendahnya kemampuan Matematika siswa.

3.

Rendahnya kemampuan pemecahan masalatr siswa

4.

Akivitas siswa dalam proses belajar mengajar, khusus nya pada materi
Fisika kurang telihat.

5.

Media pemhlajaran yang tidak memadai.

6.

Laboratorium yang kurang dirawat dengan baik.

1.3 Pembatasan Masalah

Permasalahan yang akan

diteliti dalam penelitian di SMA

Swasta Pancabudi

Medan diberi beberapa batasan agar lebih terarah pada tujuan yang diharapkan,
masalah yang akan dikaji dalam penelitian

l.

ini

:

Penggunaan model pembebalajaran Problem Based Learning terhadap

kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa.

2.

Penggunaan model pembebalajaran langsung

terhadap

kemampuan

pemecahan masalah Fisika siswa.

3.

Kemampuan prasyarat Matematika terhadap kemampuan pemecahan
masalatr Fisika siswa

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifftasi dan batasan masalah yang telatr
dikemukakan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut

1. Apakah terdapat perbedaan

kemampuan pemecahan

:

masalah Fisika

siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Base Learning
dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model Direct Instraction?

2. Apakah terdapat perbedaan
siswa yang memilki

kemampuan pemecahan

masalah Fisika

kemampuan prasyarat Matematika

tinggi

dan

kemampuan prasyarat Matematika rendah.

3. Apakah terdapat interaksi antara model belajar

dengan kemampuan

prasyarat Matematika siswa dalam mempengaruhi kemampuan
pemecahan masalah Fisika siswa ?

l.S.Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian

ini

adalah untuk memperoleh gambaran

tentang pengaruh model problem based learning dan model pembelajaran
langsung serta kemampuan mate-matika siswa terhadap kemampuan pemecahan
masalah siswa pada mata pelajaran Fisik4 sedangkan secara khusus tujuan
penelitian ini adalah

l.

:

Untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah Fisika

siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning
dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model Direct Instraction.

untuk mengetahui perbedaan

kemampuan pemecahan masalah Fisika

siswa yang memilki kemampuan prasyarat Matematika tinggi

dan

kemampuan prasyarat Matematika rendah.
J.

Untuk mengetahui interaksi antara model belajar dengan kemampuan

prasyarat siswa dalam mempengaruhi kemampuan

pemecahan masalah

Fisika siswa.

l.6.Manfaat Penelitia
Hasil yang diperoleh dalam penelitian
secara

ini

diharapkan dapat bermanfaat

teoritis maupun praktis.

1.6.1. Manfaat Secara Teoritis
Secara

teoritis

penelitian ini bermanfaat memperkaya pengetahuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajman khususnya
penerapan model pembelajaran Problem Base

yang

berkaitan dengan

Learning dan model pembelajaran

langsung. Selain itu manfaat secara teoritis adalah sebagai sumbangan pemikiran

dan

bahan acuan bagi guru, pengelol4 pengembang, lembaga pendidikan dan

peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji lebih mendalam tentang hasil
penerapan model pembalajaran dan kemampuan Fisika siswa serta pengaruhnya
terhjadap hasil belajar Fisika siswa.

1.6.2. Manfaat Secara Praktis
Manfaat praktis dad penelitian

ini diantaranya adalah sebagai bahan

pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam memilih dan merancang model
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan memaksimalkan pencapaian

tujuan pembelajaran, selain itu

juga memberikan gambaran bagi guru

tentang

efektifitas dan efesiensi aplikasi model pembelajaran Problem Based Learning
berdasarkan kemampuan Fisika siswa dan dapat juga dijadikan pedoman untuk

penelitian selanjutrya.

l.7.Definisi Operasional
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas terdiri

dari model pembelajaran PBL dan kemampuan prasyarat Matematika siswa
.dengan rincian model PBL, Model

DI dan kemampuan prasyarat Matematika

yang tinggi dan kemampuan prasyarat Matematika rendah. Variabel terikatnya
adatah kemampuan pemecatran masalah Fisika.

Untuk
berikut

ini

kesalahan penafsiran dari variabel penelitian

ini maka

dikemukakan definisi operasional dari masing-masing variabel

tersebut.

1.

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dimaksudkan untuk

meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa karena melalui
pembelajaran

ini siswa belajar bagaimana

menggunakan konsep

dan

proses

interaksi untuk menilai apa yang mereka ketahui, mengidentifikasi apa yang

ingin

diketahui, mengumpulkan informasi dan secara kolaborasi

mengevaluasi hipotesisnya berdasarkan data yang telah dikumpulkan

(William& Shelagh) .

2.

Kemampuan Prasyarat Matematika siswa adalah cara yang konsisten yang

dilakukan siswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat,
cara berfikir dan memecahkan soal yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik,

10

emosi, lingkungan sosial, kondisi fisik dan psikis siswa. Lima alasan perlunya

belajar Matematika karena Matematika merupakan (1) sarana berpikir yang

jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari,

(3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4)
sarana untuk mengembangkan kreativitas dan (5) sarana untuk meningkatkan
kesadaran terhadap perkembangan budaya. Cornelius (Abdurrahman, 2009).

3.

Pemecahan masalah merupakan salah satu tipe keterampilan intelektual yang

menurut Gagn6 lebih tinggi derajatnya dan lebih kompleks dad tipe
keterampilan intelektual lainnya. Gagn6 (1992) berpendapat bahwa dalam
menyelesaikan pemecahan masalah diperlukan aturan kompleks atau aturan

tingkat tinggi dan aturan tingkat tinggi dapat dicapai setelah menguasai afuran

dan konsep terdefinisi. Demikian pula aturan dan konsep terdefinisi dapat
dikuasai jika ditunjang oleh pemahaman konsep konkrit.

83

BAB V
KESIMPULAI\I DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya"
maka dapat diatarik kesimpulan sabagi berikut

l.

Berdasarkan hasil

data

kemampuan pemecatran

model Problem Base

diperoleh

:

kesimpulan adanya perbedaan

masalah Fisika siswa yang dibelajarkan

Learning

dibandingkan

dengan

siswa yang dibelajarkan

dengan model Direct Instraction Dan kemampuan pemecahan masalah
Fisika siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Base Learning lebrh

baik

dibandingkan

siswa yang dibelajarkan dengan model

Direct

Instrqction.

2.

Berdasarkan perhitungan diproleh kesimpulan, hipotesis menolak Ho. Yang

artinya terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah Fisika siswa
yang memilki kemampuan prasyarat Matematika tinggi dan kemampuan
prasyarat Matematika rendah. Dan kemampuan pemecahan masalah Fisika

siswa yang memilki kemampuan prasyarat Matematika tinggi lebih baik
dibandingkan kemampuan prasyarat Matematika rendah.

3.

Berdasarkan data yang diperoleh disimpulkan bahwa terdapat interaksi
antara model pembelajaran dengan kemampuan Matematika siswa. tetapi

tidak kedua model yang mengalami interaksi, adapun model yang lebih
cendrung mengalami interaksi terletak pada model DI sedangkan pada model

PBL interaksi tidak terjadi.

84

B.

Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan
sebelumnya, maka disarankan hal-hal berikut

l.

Model

pembelajaran PBL

yang

dikemukakan

:

ini dapat digunakan

sebagai alternatif dalam

pembelajaran pada materi momentum dan impuls.

2.

Peneliti harus lebih selektif dalam penggunaan waktu dalam palaksanaan
pembelajaran.

3.

Kepada

peneliti selanjutnya yang ingin meneliti pennasa lahan yang

sama disarankan melakkukan penelitian pada lokasi dan materi yang

berbeda serta terlebih dahulu memperhatikan kelemehan-kelemahalam
dalam penelitian

4.

ini

untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Kepada peneiliti selanjutnya dianjurkan untuk memilih instrumen yang
bervariasi tingkat kesulitannya" agar nilai hasil kemampuan yang dimiliki
siswa mampu mencapai

KKM.

85

DAFTAR PUSTAKA

Abdunahman, Mulyono.2009. Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar, Jakarta
: Rineka cipta

Akhmad.20l2. Cara memecahkan masalah, jumal ilmu pendidikan (online)
h@ ://akhmadfarhan.wordpress.corn/2

0 12 / 02 /26

lcara-memecahkan-

masalah/, diakses 28 juni 2012).

Alumisaf,2007. Rendah, prestasi Matematika indonesiajurnal (online)
(http://alumnisaf.blogspot.com/2007/09/rendah-prestasi-matematika-indon

esia.htnl.diakses 28 juni 2012)

Andres dkk. 2008.Math Skills and Everyday Problem Solving, journal of
economics and finance education,vol 7, hal 7 - 20.

Arikunto.2 0D8.Dasar-dasar evaluasi pendidilmn. Jakarta : Bumi aksara

Arikunto,Suharsimi.2005. Manaj emen

P enelitian.

Jakafia : Rineka Cipta

Arends.2008 . Learning to teach belajar untuk mengajar. Yogyakarta : Pustaka
belajar

Djamilah.20l0. Problem base lerning dan contoh implementasinyajurnal (online)

%202011-djamilah.odf. diakses 28 juni 2008)

Dimyati, 2006. Belajar dan pembelajaran, jakarta : Rineka cipta.

86

Erik de

of

problem-based learning,Tempus

w.w

(lggz). principles of Instructionol

graaff.2003.Charateristics

Publication,Vol. I 9.hal

657 -662.

Gagn6,R.M, Briggs, L.J dan wager,

Design (4"d ed).Orlando: Holt, Rinehart and Winstone, Inc.
Gulo, W. 2004. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Gasindo
Gunawan.20l

l.

Varians disain faktorial,(online). .(h@://staff.unila.ac.id/radengun

awanlfiles/2011109109.-varian-disain-faktorial.pdfi

diakses 28

juni 2008).

Hamalik, 2001. Proses belajar mengajar,jakarta : bumi aksara.

Harini, Fina Listiana. 2aa6. Keefelaifan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe

Jigsaw terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMPN

I Wonosobo

Tahun Pelaiaran 2005/2006 pada Polwk Bahasan Segiempat.

Tesis tidak diterbitkan. Jurusan Matematika FMIPA UNNES.

Heller, P. 1992. Teaching problem solving through coperative gruoping part

,

group and individual problem solving. American Journal of Physics. July
1992

Heni Rusnayati, Eka cahya Prima .201r. "Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning dengan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan
keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Elastisitaspada Siswa

Smd'Journal universitas Pendidikan Indonesia.(online), (http:llfile
.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR. PEND. FISIKA/AHMAD SAMSUDI
NlPubl ikasi/42PFis_Heni. pdf)

87

Hudoj o. 1 9 98. Mengai ar B e I aj ar Mat ematilu.

J

akarta:P2LPTK

Ibrahim. 2000. Pembelajaran berdasarkan masalsh. Srnabaya: Unesa university
pres

Jauhar.2gl!. Implementasi paikem dari behovioristik sampai Konstruktivisti.
Jakarta: Prestasi pustaka publisher

Joyce. 1992. Models of teaching. Fourth edition

Kardi.2000. Pengajaran langsung. Surabaya : Universitas negeri surabaya
University press.
Mark

j

newman.2005. Problem Based Learning. joumal of veterenary, Vol 32,hal

12-20.

Nur dan Kardi. 2000. Pengaiaran langsung. Pusat sains dan matematika
Sekolah program pasca sarjana. Unesa

Nurhayati.21l2. Peranan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap
Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Pada Siswa Sma Negeri I

Anggeraja Kabupaten Enrekang. Journal

from

Universitas Negeri

Maknssar (online). (Dipublikasikan).(http://://digrlib. unm.ac.

Polya. 1985" How to solve it

.A

new aspect

of mathematical method (2d ed)'

Princeton, New Jersey : Princeton University Press'

putra, Aji Mardika.20ll. 'oPenerapan model pembelajaran problem based leaming

(pBL) untuk meningkatkan motivasi dan kemampuim pemecahan masalah

88

Fisika kelas X-efektif-2 SMA Antartika Sidoarjo oleh Aji Mardika Putra".

Upt perpustalraan universitas negeri malag..(ottline),( http://librarv
.um.ac.id/ptk/index.php?moddetail&id:5

3391

)

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula, Bandung : Alfabeta.
Rosenshine. 2008. Five meanings af direct instruetion:center on innovation And

improvement

Rusman.20

Sagala,

Sagala,

S

ll .Model-model pembelai aran - Jakarka :Rajawali

aifu l. 2 0 0 3 . Ko

p dan

nse

m a lqra

pers

p e m b e I ai ar an. Bandtttg:alfabeta

& Gultom. 2071.Praldik etiko pendidikan. Bandung :alfabeta

Sagal4Saiful .20 10. Supervis i pemb e lai ar an. Bandung : Alfabeta
Slameto. 2005. Belajar danfalaor-falAor yang mempengaruhi- Jakarla: Rineka

Cipta

Sinta 2g69.Pembelajman konvensional, jurnal (online) (http:i/ xpresiriau.
confteroka/artikel-tulisan-pndidikan/pembelajaran,

diakses pada 28 juni

2a],2)

sudrajat.20lo. Definisi pendidikan menurut

uu no. 2A tahun

2ao3

Sisdiknas,(online),(http:/lakhmadsudrajat.wordpress.com/2010ll2l04ldefn
isi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentangsisdiknas/ diakses pada 28 juni 2012)

89

Suharyanto, 2008.

Nilai uan siswa indonesia jurnal

pendidikardonline)

(http ://smu-net.com,200 8, diakses pada 28 j uni 20 I 2)

Sauri, soffan.20l1. Strategi pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan
pendidikan bermutu, Jurnal (online),(http://file.upi.edu/direktori /frbs /jur.

pend. bahasa arabll9560420l98301lsofran sauri/ makalal0 /strategi
pembangunan bidang pendidikan revisi.pdf, diakses pada 28 juni 2al2)

Sudjana. 20A2. Metode statil{n, bandung: tarsito

Supalan.A. 2005. Pembelajaran berbasis

masalah untuk

meningkntkan

kemampuan pemahaman dan representasi matematik siswa sekolah
menengah pertama. Tesis

tidak diterbitkan. Program

Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia.
Suparno. 2000.

Te

ori perkembangan ka gnittf i e an piaget, yayaknrta :kanisius

Taufiqur Rahman,I997, Hubungan Prestasi Belaiar Matematika Dengan
Prestasi

Belajar

Siswa Dalam Mata Pelajaran Fisika

di Kelas X SMU

Muhammadiyah I Samsrorinda, skripsi tidak dipublikasikan.

Tim pengembang mkdp kurikulum dan pembelajaran (2011).latrilailum dan
P embelai

aran Bandung: Raiawali pers

Trianto.2010. Mendesain model pembelaiaran inovatif-progrestf, Jakarta
kencana prenada media group.

Valiathan, Purnima .2}}9.Direct intructionworlu:singapore :knowledge platform