PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA

KONSEP CAHAYA

(QuasiEksperimendiSDNCirendeuIII,TangerangSelatan)

SKRIPSI

DiajukankepadaFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan

untukMemenuhiSalahSatuSyaratMemperoleh

GelarSarjanaPendidikan(S.Pd)

Oleh:

ANGGAPRANATA

108018300050

PROGRAMSTUDIPENDIDIKANGURUMADRASAHIBTIDAIYAH

JURUSANKEPENDIDIKANISLAM

FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN

UINSYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA 1435H/2013M


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

AnggaPranata(108018300050).PengaruhModelPembelajaranKooperatifTipe Jigsaw TerhadapHasil BelajarSiswa pada KonsepCahaya. Skripsi Program

StudiPendidikanGuruMadrasahIbtidaiyah,JurusanKependidikanIslam,Fakutas

IlmuTarbiyahdanKeguruan, UniversitasIslamNegeri(UIN)Syarif Hidayatullah

Jakarta,2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model jigsaw terhadap hasil

belajarsiswapadakonsepcahaya.Metodepenelitianyangdigunakanadalahmetode

quasieksperimen.PenelitianinidilakukandiSDN.CirendeuIII,TangerangSelatan.

Penelitian ini dilakukan selama 3 kali pertemuan ditambah pretest dan posttest,

dimulaitanggal26Maretsampai7April2013.Sampeldalampenelitianiniterdiri

dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 45 siswa dan kelompok kontrol yang juga berjumlah 45 siswa. kelompok eksperimen adalah

kelompokyangdiajarkandenganmetodejigsaw,sedangkankelompokkontroladalah

kelompok yangdiajarkan secara konvensional. Instrumen yangdigunakanadalah

instrumen tes. Berdasarkan analisis data pengujian hipotesis dengan uji

NonparametrisSamplestestsdataposttest yangdilakukanpada tarafkepercayaan

95%. Diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000, nilai Sig.(2-tailed) < 0,05,

sehingga hipotesis alternative diterima.Olehkarena itudapatdisimpulkanbahwa

terdapatpengaruhpenggunaanmodelpembelajarankooperatiftipejigsawterhadap

hasilbelajarIPAsiswa.

Kata Kunci: Modelpembelajarankooperatif, metode jigsaw, hasilbelajarsiswa,

konsepcahaya.


(7)

ABSTRACT

AnggaPranata(108018300050).TheEffect ofcooperativelearningmodel type jigsawApproachAgainstStudentResultontheconceptoflight. Thesis Learning Assistance Program for Islamic Elementary Schools, Departement of Islamic Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training State Islamic University (UIN) of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

The aims of this research is to determine the effect of jigsaw method approach Againts Student Result on the concept of light. The method of research used quasi experiments. The research was conducted at Elementary schools III Cirendeu. The

research was done for three sessions plus a pretest and posttest, starting on 26th

March to 7th April 2013. The sample in this study consisted of two groups:

experimental groups totaling 45 students and a control group totaling 45 students too. The experimental group was taught to approach the jigsaw method, whereas the control group was taught in the conventional group. The research instrument used

was a test instrument. Based on data analysis using the “ nonparametric samples

tests” posttest data with performed on a 95% confidence level.Retrived Sig. (2-tailed) amounting to 0,000, Sig.(2-tailed) < 0,05, so the alternative hypothesis was accepted. Therefore it can be concoluded that there are significant of the use of cooperative

learning model type jigsaw of the students learning light outcomes sains.

Keywords: Cooperative learning models. Jigsaw methods approach. Student’s learning outcomes, concept of light.


(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

SegalapujisertasyukurpenulissampaikankehadiratAllahS.W.Tyang

telahmemberikanrahmatdankarunia-Nyakepadapenulis,sehinggapenulisdapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa pada Konsep Cahaya”.

Salawat sertasalam tidak lupapenulis curahkankepada junjungankita

nabi besar Muhammad S.A.W yang telah menjadi uswah bagipengikutnya,

sehinggadapat melahirkan peradaban baru di dunia ini, yaitu peradaban

Islamyangtidak pernah lekangoleh zaman.

Penyusunanskripsiinidimaksudkanuntuk memenuhi syarat pencapaian

gelarSarjanaPendidikan(SP.d.)diUniversitasIslamNegeriSyarifHidayatullah

Jakarta.Padakesempatanini, penulis ingin mengucapkanucapanterima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunanskripsiiniterutamakepada:

1. Nurlena Rifa’i, Ph.D., DekanFakultas Ilmu TarbiyahdanKeguruanUIN

SyarifHidayatullahJakarta.

2. Drs.RusydyZakaria,M.Ed.,M.Phill.,KetuaJurusanKependidikanIslam.

3. Bapak Fauzan M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

IbtidaiyahFakultas Ilmu TarbiyahdanKeguruanUIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Dra.DjunaedatulMunawarroh, MA.,DosenPenasehatAkademikProgram

Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan

bimbingandanmotivasinya.

5. Erina Hertanti, M.Si., dosen pembimbing skripsi, yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam

penyelesaianpenulisanskripsiini.


(9)

6. EngkayRokayah,S.Pd.,kepalasekolah SDNegeriCirendeuIIITangerang

Selatanyangtelahmengizinkansayauntuk melakukanpenelitiandisekolah

yangbeliaupimpin.

7. SeluruhDewanGuru SDNegeriCirendeuIIITangerangSelatan,Stafdan

siswa-siswiSDN CirendeuIII TangerangSelatan, yangtelahmemberikan

banyakmasukandansaran-saranselamaprosespenelitianberlangsung.

8. Dra. Eri Rostatria, M.Ag., yang selalu memberikan dukungan dan

motivasinyakepadapenulis.

9. SeluruhDosenProgramStudiPendidikanMadrasahIbtidaiyahyangtelah

memberikanilmunyasehinggapenulismampumenyelesaikanperkuliahanini

dengansebaik-baiknya.

10. Terisitimewa untuk orang tua tercinta, Ayahanda Ir. Agni Budi Satrio, M.Eng.Sc dan Ibunda Anina Utari, SH., yang selalu mendo’akan dan memberikan kasih sayang, semangat serta dukungan yang tiada henti-hentinya.

11. Adik-adik tersayang, Andhika Putra, ArkanPutra, dan AlwanPutra yang

selalusetiamemberikandukungandando’anyadisetiapsaat.

12. Saudarakutersayang,PakRedi,IbuSupaini(Almarhumah),MbaLis,Mas

Arnul,MasAgus,MasErik,Iwan,danKhoirul,yangselalusetiamemberikan

semangatsertaperhatianyangtakterhingga,saatbersamakalian merupakan

saat yangtidak akan pernah terlupakan dalam hidup inidansemoga

kehangatankitatidakberhentisampaidisini.

13. SahabatsetiakuPaustadMuhajirinGrinting,IbuAnisadan BangAbuterima

kasihatassiramanrohanidandoanya.

14. Wit Lailli Darmayanti, yangselalu memberikan motivasi, dukunganserta

meluangkanwaktuuntukmembantupenulisdalammenyelesaikanskripsiini.

15. PakIwanSetiawandan KaAyu,yangselalumenjaditemansharingdilab

mengenaiskripsi.

16. Wahyu, Sahid, Hary, Catur, Rizki, Amar, Jaka, Liana, Fitriyah, Amalina

Nisail,Mufidah,Musyaropah,Eka,RanidanYunia.


(10)

17. Seluruhteman-temandiProgramStudi PendidikanGuruMadrasahIbtidayah 2008 yang telah ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian maupun

penyelesaianskripsi.

18. Keluarga besar Seniora: Dimas, Deni, Agi, Imam, Fatih, Agus, Maulana,

Akbar,Surur,Adit,Herey,Rama,Fatah,Irfan,Eko,Izet,Wajito, Arif,dan

Feby.

19. PencintaFutsalOmAbdi,OmIwan,OmHeru,MasUpek,Rulli,Dani, tanpa

kalianakutidakbisaolahragayangmenyenangkanini.

20. Drs.AntoniusSartono,IbuEniNuryanti,PakReno,BuDias,PakEpi,Pak

Miko,PakArif,keluargabesarRumahPelangidanmurid-muridkuyangluar

biasa.

21. Masjid Al-hijrahVilaCendanakhususnyauntukBangAnwar,BangAndi,

Arif, Akbar, Maulana, Adoy, Marpit, Fahmi, Barku, Husen dan semua babe2h di sana yang begitu luar biasa kompak meberikan motivasi dan pengalamannya.

22. Fahrudin,Solihin,Bangga,Zainal,Fauzi, Dani,Imam,Hendraterimakasih

atastempatkosannyayangselalusayasinggahiuntukmengerjakanskripsi.

Serta seluruh pihak yangtidak dapat disebutkan satu persatu, semoga

bantuan, bimbingan, semangat, do’adandukunganyangdiberikanpadapenulis

dibalas oleh AllahS.W.T. Penulis menyadarisepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkansegala bentuk saran serta masukan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari

berbagaipihak.Akhirkata,semogaskripsiinibermanfaat, khusunyabagipenulis

danumumnyabagiseluruhpembaca.

Jakarta,27November2013

AnggaPranata


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARPENGESAHANPEMBIMBINGSKRIPSI... ii

SURATPERNYATANANKARYASENDIRI... iii

LEMBARPENGESAHANMUNAQASAH... vi

ABSTRAK... v

KATAPENGANTAR... viii

DAFTARISI... xi

DAFTARTABEL... xiv

DAFTARGAMBAR... xv

DAFTARLAMPIRAN... xvii

BABI.PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah... 1

B. IdentifikasiMasalah... 4

C. PembatasanMasalah... 4

D. PerumusanMasalah... 4

E. TujuanPenelitian... 4

F. ManfaatPenelitian... 5

BABII.DESKRIPSITEOERITIS,PENELITIANYANGRELEVAN, KERANGKAPIKIR,HIPOTESIS A. KajianTeoritis... 6

1. PembelajaranKooperatif... 6

a. PengertianPembelajaranKooperatif... 6

b. KarakteristikModelPembelajaranKooperatif... 7

c. ModelPembelajaranKooperatif... 9

d. TujuanPembelajaranKooperati... 10


(12)

e. Langkah-LangkahPembelajaramKooperatif... 11

f. Macam-MacamKooperatif...13

g. PengelolaanKelasModelKooperatif... 16

2. PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw ... 16

a. PengertianJigsaw... 16

b. Langkah-LangkahJigsaw... 18

c. KelebihanJigsaw... 20

d. KelebihandanKekuranganJigsaw... 20

e. EvaluasiPembelajaran... 21

f. PembelajaranIPADenganJigsaw... 23

3. HasilBelajar...23

a. HasilBelajarRanahKognitif... 25

b. PengukuranHasilBelajar...26

4. KonsepCahaya... 27

a. Pengertiancahaya... 27

b. SifatCahaya...27

c. Cermin... 28

d. Manfaat...28

B. Hasilpenelitiaanyangrelevan... 29

C. KerangkaPikir... 31

D. PengajuanHipotesis... 32

BABIII.METODOLOGIPENELITIAN A. TempatdanWaktuPenelitian... 33

B. MetodedanDesainPenelitian... 33

C. PopulasidanSampel... 34

D. Prosedurpenelitian... 35

E. Variabelpenelitian... 36

F. TeknikPengumpulanData... 36


(13)

G. InstrumenPenelitian... 36

H. UjiCobaInstrumenTes... 39

I. InstrumenTesPilihanGanda... 39

1. ValiditasInstrumen... 39

2. ReliabilitasInstrumen...40

3. TarafKesukaran... 41

4. DayaPembeda...43

5. TeknikAnalisisdata... 44

a. UjiPrasyaratAnalisis... 44

b. PengujianHipotesis... 46

c. HipotesisStatistik... 47

BABIV.HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN A. Hasil...49

B. HasilAnalisis...53

1. PengujianPrasyaratAnalisisData... 53

2. PengujianHipotesis... 55

C. PembahasanHasilPenelitian... 55

BABV.PENUTUP A. Kesimpulan... 59

B. Saran... 59

DAFTARPUSTAKA... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 65


(14)

DAFTARTABEL

Halaman

Tabel2.1PerbedaanKelompokBelajarKooperatifdenganKelompokBelajar

Konvensional...8

Tabel2.2Langkah-langkahModelPembelajaranKooperatif... 12

Tabel2.3Perbandingan4PendekatandalamPembelajaranKooperatif ... 15

Tabel2.4Identifikasibermacamtesdalampembelajarankooperatif... 22

Tabel3.1 Nonrandomized Control Group Pretest and Posstest Design ... 34

Tabel3.2 TeknikPengumpulanData... 36

Tabel3.3DesainKisi-kisiInstrumen... 38

Tabel3.4HasilUjiValiditasInstrumen... 40

Tabel3.5InterpretasiReliabilitas ... 41

Tabel3.6HasilUjiReliabilitasInstrumen... 41

Tabel3.7KlasifikasiIndeksKesukaranSoal... 42

Tabel3.8HasilAnalisisTingkatKesukaranButirSoal... 42

Tabel3.9KlasifikasiDayaPembeda... 43

Tabel3.10HasilAnalisisDayaPembedaButirSoal... 43

Tabel4.1Distribusi FrekuensiHasil Pretest... 49

Tabel4.2HasilUjiNormalitasPretest-Posttest ... 53

Tabel4.3HasilUjiHomogenitasPretest-Posttest ... 48


(15)

Tabel4.4HasilUjiHipotesisPretest-posttest... 49


(16)

DAFTARGAMBAR

Halaman Gambar2.1IlustrasiMenunjukkanTipeJigsaw ... 19 Gambar2.2SkemaProseshasilBelajar ...24 Gambar3.1ProsedurPenelitian ... 35


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran

1

Peta

Konsep

Materi

Cahaya

...

.65

Lampiran

2

Rpp

Kelas

Eksperimen

...

66

Lampiran

3

Rpp

Kelas

Kontrol

...

84

Lampiran

4

Kisi-Kisi

Instrumen

...

99

Lampiran

5

Kisi-Kisi

Instrumen

yang

Valid

...

109

Lampiran

6

Tabel

Kisi-Kisi

Instrumen

...

110

Lampiran

7

Rekapitulasi

Analisis

Data

Hasil

Uji

Coba

Instrumen

...

111

Lampiran

8

Instrumen

Tes...

112

Lampiran

9

Kunci

Jawaban

...

116

Lampiran

10

Hasil

Pretest

Kelas

Eksperimen

dan

Kelas

Kontrol

...

117

Lampiran

11

Hasil

Posttest

Kelas

Eksperimen

dan

Kelas

Kontrol

...

119

Lampiran

12

Uji

Normalitas

Pretest

...

121

Lampiran

13

Uji

Normalitas

Posttest

...

123

Lampiran

14

Uji

Homogenitas

Pretest

...

125

Lampiran

15

Uji

Homogenitas

Posttest

...

127

Lampiran

16

Uji

Hipotesis

Pretest

...

128

Lampiran

17

Uji

Uji

Hipotesis

Posttest

...

130

Lampiran

18

Distribusi

Pretest

dan

Posttest

...

132

Lampiran

19

Analisis

Hasil

Uji

Coba

Instrumen

Skor

Data

Dibobot

..134

Lampiran

20

Analisis

Hasil

Uji

Coba

Instrumen

Reliabilitas

Tes

...

135

Lampiran

21

Analisis

Hasil

Uji

Coba

Instrumen

Kelompok

Unggul

dan

Ashor

...

136

Lampiran

22

Analisis

Hasil

Uji

Coba

Instrumen

Daya

Pembeda

...

141

Lampiran

23

Analisis

Hasil

Uji

Coba

Instrumen

Tingkat

Kesukaran

..143


(18)

Lampiran

24

Analisis

Hasil

Uji

Coba

Instrumen

Korelasi

Skor

Butir

dengan

Skor

Total

...

145

Lampiran

25

Analisis

Hasil

Uji

Coba

Instrumen

Kualitas

Pengecoh...147

Lampiran

26

Analisis

Hasil

Uji

Coba

Instrumen

Rekap

Analisis

Butir149

Lampiran

27

Surat

Permohonan

Bimbingan

Skripsi...

151

Lampiran

28

Surat

Keterangan

Telah

Melakukan

Observasi...

152

Lampiran

28

Surat

Permohonan

Izin

Penelitian

...

153

Lampiran

30

Surat

Keterangan

Sekolah

...

154

Lampiran

31

Lembar

Uji

Referensi...

155


(19)

BABI PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pendidikanformaldisekolahmenjadisalahsatudasarbagiparasiswa

untuk dapat mengembangkanpengetahuandanketerampilan dirinya dalam

rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan

pendidikan di sekolah melibatkan guru dan siswa, dalam bentuk interaksi

belajar mengajaratauprosespembelajaran.Dalamkontekspenyelenggaraan

ini, guru harus merencanakan kegiatanpembelajaran secara sistematis dan

berpedomanpadakurikulum.Salahsatumatapelajaranyangtermuatdalam

kurikulumSDkelasVadalahmatapelajaranIPA.

IlmuPengetahuanAlamdiajarkandisekolahdengantujuanagarsiswa

mengertidanmemahamiprosesdangejala-gejalayangterjadidialamsemesta.

Beragam metode dan model pembelajaran dapat digunakan dalam

menyampaikan materiIPA disekolah, khususnya ditingkat sekolahdasar.

ProsespembelajaranIPAdi tingkatsekolahdasar masihbanyakditemukan

kecenderungan teacher centered. Pada pembelajaran di kelas, guru lebih

senang menggunakan metode konvensional, siswa hanya menjadi obyek

pendidikan tanpa memperhatikan berbagai karakteristik dan emosi yang

dimilikisiswaitusendiri,sehinggasiswamenjadikurangtermotivasidanpasif.

Halitulahyangmenjadisatupenyebabkemampuansainssiswa,khususnya

IlmuPengetahuanAlam,rendah.1

Selain itu siswa tidak terbiasa memecahkan masalah dalam proses

pembelajarandengancaraberdiskusi.Siswayangberkemampuantinggilebih

mendominasidalambelajarkelompok,sehingga siswa yangberkemampuan

rendah tidak mengerti materi yang dikerjakan kelompok. Diskusi yang

dilakukanmasihbersifatkonvensional.Akibatnyasiswayangberkemampuan

rendahtidakmerasakankegembiraandalamprosespembelajaran.

1www.Kompas.comKemampuanSainsRendah,diaksespadatanggal14desember2012


(20)

2

Terlihatpulapadapembelajarandikelas, gurulebihterfokusterhadap

siswa yang juga terkesan bertanya dan memberikan tanggapan, tanpa memperhatikanapakah siswa lain telah memahami materi yangdipelajari.

Stratasosialdisekolahpunbegituterasa.Terlihatbanyaksiswa yanghanya

ingin bekerja dengan sesama teman yang sama tingkatan sosialnya dan

budayanya.Merekasulitbekerjasamadengantemannyayanglain.

Salahsatusolusidalam mengatasi permasalahandiatas adalahperlu

diterapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Cooperative

Learning. Pendekatan Cooperative Learning merupakanpembelajaran yang

dituntut untuk bekerjasama, saling melengkapi dan dapat menyelesaikan

masalah.Melaluistrategipembelajarankooperatif,siswabukanhanyabelajar

danmenerimaapayangdisajikanolehgurudalamPBM,melainkanbisajuga

belajar dari siswa lainnya, dan sekaligus mempunyai kesempatan untuk membelajarkan siswa yang lain. Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan

belajarmengajarsecarakelompok-kelompokkecil,siswabelajardanbekerja

samauntuksampaikepadapengalamanbelajaryangoptimal,baikpengalaman

individumaupunkelompok.2

Pembelajaran kooperatif merupakan fondasi yang baik untuk

meningkatkandoronganberprestasi siswa. Dengan memilikidoronganatau

motivasiyangpositifseorangsiswa akanmenunjukanminatnya. Jenis-jenis

pembelajaran Cooperative Learning,diantaranya Student Teams Achievement

Division (STAD),Investivigasikelompok,PendekatanStruktural,danJigsaw.

Dalam penelitian ini akan diterapkan model kooperatif tipe jigsaw.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dirancang untuk meningkatkan rasa

tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga

pembelajaranoranglain.Siswatidakhanyamempelajarimateriyangdiberikan

tapi mereka juga harus siap untuk memberikan dan mengajarkan materi

tersebut untuk anggota kelompok lainnya. Dengandemikiansiswa saling

tergantungsatusamalainnya danharus bekerja secara kooperatif untuk

2

Masitohdkk.StrategiPembelajaran.(Jakarta:DirektoratJenderalPendidikanIslam DepartemenAgamaRepublikIndonesia,2009),hal.233


(21)

3

mempelajari materi yangdiajarkan.Dalampembelajaranmenggunakanmodel

PembelajaranKooperatiftipe Jigsaw siswadiberikebebasandankesempatan

untuk mengumpulkan informasi apa saja yang berkaitan dengan materi

pembelajarandariberbagaisumberbelajar.

Pada model kooperatif tipe jigsaw siswa dibagi menjadi beberapa

kelompokasal,padakelompokinisiswamemilikikemampuan,asal,danlatar

belakangkeluarga yangberagam. Kemudian masing-masingkelompok asal

mengutus seorang anggotanya untuk bergabung menjadi kelompok ahli.

Kelompokahli,yaitukelompoksiswayangterdiridarianggotakelompokasal

yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik

tertentudan menyelesaikantugas-tugas yangberhubungandengantopiknya

untukkemudiandijelaskankepadaanggotakelompokasal.

Kelebihan dalam Cooperative Learning tipe Jigsaw, antara lain

mengembangkankerja timdankemampuanbekerja sama, mengembangkan

kegembiraanbelajarsejati,informasi,menghilangkansikapmementingkandiri

sendiri, dan strata sosial. Berdasarkan penjelasan di atas, pendekatan

Cooperative Learning merupakanpendekatan yangsesuai untuk diterapkan

padapembelajaranIPAkarenadalampembelajaranIPAmateriyangdipelajari

sangatluassehinggakerjasamadalambelajarjugadibutuhkan.

Berdasarkankarakteristiktipe jigsawtersebut, makasalahsatukonsep

yangcocok diterapkandengan menggunakanjigsaw adalahkonsep cahaya.

Konsep cahaya memiliki cakupan yang luas yang cocok dibagi-bagi

bahasannya untuk didiskusikansecara kelompok menggunakantipe jigsaw,

sehingga dalam pembahasan yang seharusnya menghabiskan waktu yang

panjangdapatdiefisienkan.Disinijugadapatmemperkecilkemungkinanguru

terlewatmenjelaskansuatumateri.Atasdasarpertimbanganitupenelititertarik

untuk meneliti Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw


(22)

4

B. IdentifikasiMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi

beberapamasalahpenting,diantaranya:

1. Kurangnya penggunaanmodel yangberorentasipada siswa. Seperti, proses

pembelajaranmasihmenggunakanmetodeceramahsehinggasiswapasifdan

kurangnyaminatbelajarsiswaterutamauntukbekerjasamadalamkelompok.

2. Kurangpercayadirisiswa. Sepertikurangketerampilanuntukbertanyadan

keberaniansiswadalammengemukakanpendapatdidepankelas.

3. Siswayangberkemampuantinggilebihmendominasidalamkelompokbelajar.

Sepertitidak maumembantutemanatauberbagidengantemanyangbelum

mengerti.

4. Siswakurangaktifdalamberdiskusidengantemanlainnya.

5. SiswamenganggappelajaranIPAitusulit.

6. HasilbelajarsiswapadamatapelajaranIPAmasihrendah.

C. PembatasanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini akan

dibatasipadahasilbelajarsiswayangdifokuskanpadaaspekkognitifdengan

tingkatanmemahami(C1), menjelaskan(C2),danmenerapkan(C3). Model

pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe

jigsawmenurutArends.

D. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasanmasalahtersebut,makapenelitimerumuskanmasalahyangakan

ditelitiadalah“Apakahterdapatpengaruhmodelpembelajarankooperatiftipe

jigsawterhadaphasilbelajarIPASiswapadakonsepcahaya?”.

E. TujuanPenelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

penggunaanmodelpembelajaranKooperatiftipejigsawterhadaphasilbelajar


(23)

5

F. Manfaatpenelitian

Manfaatpenelitianyangdiharapkandaripenelitianiniadalah:

1. Memberikaninformasiterkaitpenerapanmodelpembelajarankooperatiftipe

Jigsaw.

2. Memberikan pengalaman belajar pada siswa menggunakan model

pembelajarankooperatiftipeJigsaw.

3. Memberikan alternatif kepada guru dalam melakukan proses pembelajaran


(24)

BABII

KAJIANTEORITIS,KERANGKABERPIKIR

DANPENGAJUANHIPOTESIS

A. KajianTeoritis

1. PembelajaranKooperatif

a. PengertianPembelajaranKooperatif

Pembelajarankooperatif menurutJohnsondanJohnsonadalahcara belajar

menggunakankelompokkecilsehinggasiswabekerjadanbelajarsatusamalain.

Untukmencapaitujuankelompokdidalambelajarkooperatifsiswaberdiskusidan

saling membantu serta mengajak satu sama lain untuk memahami isi materi pelajaran.

SedangkanmenurutDavidsondanWorshampembelajarankooperatifadalah

modelpembelajaranyangsistematisdenganmengelompokkansiswauntuktujuan

menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif dan mengintegrasikan

keterampilansosialyangbermuatanakademis.1

Modelpembelajarankooperatif adalahpemanfaatankelompok kecil untuk

memaksimalkanbelajarmerekadanbelajaranggotalainnyadalamkelompokitu.2

Sehinggadalammenyelesaikantugaskelompok,setiapanggotasalingkerjasama

danmembantuuntukmemahamisuatubahanpembelajaran

Modelpembelajarankooperatifadalahmodelpembelajaranyangmenekankan

siswa untuk saling ketergantungan positif, interaktif tatap muka, akutabilitas individual, dan keterampilan sosial.3 Slavin dan Karuru mendefinisikan

1Zulfianidkk, Strategi PembelajaranSain, lembaga Penelitian UINJakarta (Jakarta, 2009),

hal.130.

2Isjoni,CooperativeLearningEfektifitasPembelajaranKelompok,(Jakarta:Alfabeta,2013),

hal.16.

3

Supriono, Penerapan Metode Pembelajran KooperatifModel Jigsaw dalam Pembelajaran PendidikanKewarganegaraaan.JurnalPendidikanInovatifvol.2.Nomor1.September2006. Hal.19.


(25)

WinaSanjaya,StrategiPembelajaranBerorientasiStandarProsesPendidikan,(Jakarta:

7

pembelajarankooperatifsebagaisuatuvariasi metodepengajarandimanasiswa

bekerjapadakelompok-kelompokkeciluntukmembantusatusamalainyadengan

memahami suatu kelompok bahasan. Siswa diharapkan saling membantu,

berdiskusi dan berargumen dengan yang lainnya, sehingga dapat menekan

perbedaan pemahaman dan pengetahuan dalam mempelajari suatu pokok

bahasan.4

Pembelajarankooperatifmerupakanfondasiyangbaikuntuk meningkatkan

doronganberprestasisiswa.Denganmemilikidoronganataumotivasiyangpositif

seorangsiswaakanmenunjukanminatnya.

b. KarakteristikModelPembelajaranKooperatif

Adabeberapakarakteristikmodelpembelajarankooperatif,diantaranyaadalah

sebagaiberikut5:

1) Pembelajaransecaratim

Timadalahtempatuntukmencapaitujuan,olehkarenaitutimharusmembuat

setiapsiswabelajar.

2) Didasarkanpadamanajemenkooperatif

Manajemenkooperatifartinyadalampembelajarankooperatifmemerlukan

perencanaanyangmatang,dilaksanakansesuaidenganperencanaan,pekerjaan

bersamaantarsetiapanggotakelompok,danperluditentukankriteria

keberhasilannya.

3) Kemampuanuntukbekerjasama

Prinsipbekerjasamaperluditekankandalamprosespembelajarankooperatif.

4Ibid 5


(26)

8

4) Keterampilanbekerjasama

Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan

berkomunikasi,sehinggasetiapsiswadapat menyampaikanide, mengemukakan

pendapat,danmemberikankontribusikepadakeberhasilankelompok.

Ada beberapa perbedaan kelompok belajar kooperatif dengan kelompok

belajarkonvensional,yaitu:6

Tabel2.1

PerbedaanKelompokBelajarKooperatifdengan KelompokBelajarKonvensional

6Trianto,Model-modelPembelajaranInovatifBerorientasiKonstrukvistik(Konsep,landasan Teoritis-PraktisdanImplementasinya),(Jakarta:PrestasiPustakaPublisher,2007),cet.I,h.42

KelompokBelajarKooperatif KelompokBelajarKonvensional

Adanyasalingketergantunganpositif,

salingmembangun,dansaling

memberikanmotivasisehinggaada

interaksipositif

Guruseringmembiarkanadanyasiswa

yangmendominasikelompokatau

menguntungkandiripadakelompok

Adanyaakuntabilitasindividualyang

mengukurpenguasaanmateri

pelajarantiapanggotakelompok,dan

kelompokdiberiumpanbaliktentang

hasilbelajarparaanggotanyasehingga

dapatsalingmengetahuisiapayang

memerlukanbantuandansiapayang

dapatmemberikanbantuan

Akuntabilitasindividualseringdiabaikan

sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok

sedangkan anggota kelompok lainnya

hanya “mendompleng” keberhasilan

“pemborong” Kelompok belajar heterogen, baik

dalam kemampuan akademik, jenis

kelamin, ras, etnik, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui

siapa yang memerlukanbantuandan

siapayangmemberikanbantuan

Kelompokbelajarbiasanyahomogen

Pemimpin keloompok dipilih secara

demokratis atau bergilir untuk

memberiikan pengalaman memimpin

bagiparaanggotakelompok

Pemimpin kelompok sering ditentukan

oleh guru atau kelompok diabiarkan

untuk memilihpemimpinyadengancara

masing-masing


(27)

9

c. ModelPembelajaranKonvensional

Modelpembelajarankonvensionaladalahsebuahpembelajaransecaraklasikal

yang biasa digunakan oleh setiap pendidik dalam mendidik siswanya. Yang

dimaksuddenganpembelajaraniniadalahpembelajarandenganpengajaranyang

menempatkangurusebagaiintidalamkeberlangsunganprosesbelajarmengajar.

Pembelajarankonvensionaljugadapatdiartikansebagaipembelajaranyang

dilakukandengankomunikasisatuarahsehinggasituasibelajarnyaterpusatpada

pengajar.Iniberartigurumengajaruntukmemberikaninformasisecaralisandan

data kepada siswa tanpa ada usaha mengembangkan keterampilan. Dalam

pembelajaranini,peransiswaadalahsebagaipenerimainformasiyangpasif,yaitu

siswalebihbanyakbelajarsendirisecaraindividual.

dalam kerja gotong royong seperti

kepemimpinan, mempercayai orang

lain, dan mengelola konflik secara

langsungdiajarkan

langsungdiajarkan

Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsung guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar

anggotakelompok

Pemantauan melalui oobservasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh

gurupadasaatbelajarkelompoksedang

berlangsung

KelompokBelajarKooperatif KelompokBelajarKonvensional

Guru memperhatiakn secara proses

kelompok yang terjadi dalam

kelompok-kelompokbelajar

Guruseringtidakmemperhatikanproses

kelompokyangterjadidalam

kelompok-kelompokbelajar

Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga

hubungan interpersonal (hubungan

antarpribadiyangsalingmenghargai)

Penekananseringhanyapada


(28)

10

Beberapaciridalammodelpembelajarankonvensional,yaitu:

1) Tujuantidakdijelaskansecaraspesifikdalambentukkelakuanyangdapatdiamati

dandiukur

2) Bahan disajikan kepada kelompok, sebagai keseluruhan tanpa memperhatikan

individualmurid.

3) Bahanajarbiasanyadalambentukceramah,tugastulisdanmedialainmenurut

pertimbanganguru.

4) Berorientasipadakegiatangurudenganmengutamakanprosesbelajar

5) Siswaumumnyabesifatpasifdalampembelajaran

6) Keberhasilandalamprosesbelajardinilaisecarasubjektifolehpengajar.

d. TujuanPembelajaranKooperatif

Tujuanutamadalampenerapanmodelbelajarmengajarpembelajarankooperatif

adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama

teman-temannyadengancarasalingmenghargaipendapatdanmemberikankesempatan

kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan

pendapat mereka secaraberkelompok.Kategoridalampembelajarankooperatif

adalahyangpertama,adalahindividualyaitukeberhasilanseseorangditentukan

olehorang itusendiri. Kedua, kompetitif, yaitukeberhasilanseseorangdicapai

karena kegagalan orang lain. Dan yang ketiga, kooperatif, yaitu keberhasilan

seseorangkarenakeberhasilanoranglain,orangtidakdapatmencapaikeberhasilan

dengansendirian.7

7

YatimRiyanto,ParadigmaBaruPembelajaranSebagaiRefrensiBagiPendidikDalam ImplementasiPembelajaranyangEfektifdanBerkualitas,Jakarta:KencanaPrenadaGroup,2009,hal. 271.


(29)

Ibid,hal.48-49.

11

Sedangkan menurut Ibrahim yang dikutip Isjoni, pembelajaran kooperatif

dikembangkanuntukmencapaisetidak-tidaknyatigatujuan,yaitu8:

1) Hasilbelajarakademik

Dalam Cooperative Learning meskipun mencakup beragam tujuansosial, juga

memperbaikiprestasisiswaatautugas-tugasakademikpentinglainnya.Beberapa

ahliberpendapatbahwamodeliniungguldalamhalmembantusiswamemahami

konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukan model terstruktur penghargaankooperatif telahdapat meningkatkan nilai siswa pada

belajarakademikdannormayangberhubungandenganhasilbelajar.

2) Penerimaanterhadapindividu

Tujuan lain model Cooperative Learning adalah penerimaan secara luas dari

orang-orangyangberbedaberdasarkanras,budaya,kelassosial,kemampuan,dan

ketidakmampuannya.

3) Pengembanganketerampilansosial

4) Tujuanpentingketiga Cooperative Learning adalah mengerjakanketerampilan

bekerjasamadankolaborasi.

e.Langkah-langkahPembelajaranKooperatif

Agarmodelpembelajaraniniberjalanlebihkooperatifmakasebagaipetunjuk

tahap-tahap yangharusdilakukanberdasarkankomponenpembelajarankooperatif

sebagaiberikut:9

8

Trianto,model-modelpembelajaraninovatifberorientasikontruktivistik,Jakarta:Presta Pustaka,2007.Hal. 44-45.


(30)

12

Tabel2.2Langkah-langkahModelPembelajaranKooperatif

Daritabeldiatas,terdapat6langkahutamaatautahapandidalampelajaran

yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru

menyampaikantujuanpelajarandan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini

diikutiolehpenyajianinformasi,seringkalidenganbahanbacaandaripadasecara

verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkanke dalam tim-timbelajar. Tahap ini

diikutibimbingangurupadasaatsiswabekerjasama untukmenyelesaikantugas

bersama mereka.Faseterakhirpembelajarankooperatifmeliputipresentasihasil

akhirkerjakelompok,atauevaluasitentangapayangakantelahmerekapelajari

danmemberipenghargaanterhadapusaha-usahakelompokmaupunindividu.

No. Fase Kegiatan

1. Menyampaikan

tujuandan

memotivasisiswa

Gurumenyampaikansemuatujuanpelajaran

yangingindicapaipadapelajarantersebut

danmemotivasisiswabelajar

2. Menyajikan

informasi

Gurumenyajikaninformasikepadasiswa

denganjalandemonstrasiataulewatbahan

bacaan.

3. Mengorganisasikan

siswakedalam

kelompok kooperatif

Gurumenjelasakankepadasiswabagaimana

caranyamembentukkelompokbelajardan

membantusetiapkelompokagarmelakukan

transisisecaraefisien.

4. Membimbing

kelompokbekerja

danbelajar

Gurumembimbingkelompok-kelompok

belajarpadasaatmerekamengerjakantugas

mereka.

5. Evaluasi Gurumengevaluasihasilbelajartentang

materiyangtelahdipelajariatau

masing-masingkelompokmempresentasikanhasil

kerjanya.

6. Memberikan

penghargaan

Gurumencaricara-carauntukmenghargai

baikupayamaupunhasilbelajarindividudan


(31)

13

f. Macam-macampembelajarankooperatif

Menurut Arendada empatpendekatanpembelajarankooperatif.10 Disini akan

diuraikansecararingkasmasing-masingpendekatantersebut.

1) Student Teams Achievement Division (STAD)

STADdikembangkanolehRobertSlavindanteman-temannyadiUniversitas

JohnHopkinsdanmerupakanpendekatanpembelajarankooperatif yangpaling

sederhana. Guru yang menggunakan STAD juga mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap

minggumenggunakanpresentasiverbalatauteks.Siswadalamsuatukelastertentu

dipecah menjadikelompok dengananggota 4-5 orang, setiap kelompok harus heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku,

memiliki kemampuantinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan

lembarkegiatanatauperangkatpembelajaranyanglainuntukmenuntaskanmateri

pelajarannya dankemudiansaling membantusatusama lain untuk memahami

bahanpelajaranmelaluitutorial,kuis,satusamalainuntukmemahamidanatau

melakukandiskusi.Secaraindividualsetiapmingguatausetiapduaminggusiswa

diberikuis.Kuisitudiskordansetiapindividudiberiskorperkembangan.Skor

perkembanganinitidakberdasarkanpadaskor mutlaksiswa,tetapiberdasarkan

padaseberapajauhskoritumelampauirata-rataskoryanglalu.

Setiap minggupadasuatulembarpenilaiansingkatataudengancara lain,

diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor

perkembangantinggi,atausiswayangmencapaiskorsempurnapadakuis-kuisitu.

Kadang-kadangseluruhtim yangmencapaikriteriatertentudicantumkandalam

lembaritu.

2) Investivigasikelompok

Investivigasikelompokmungkinmerupakanmodelpembelajarankooperatif

yangpalingkompleksdanpalingsulituntukditerapkan.Modelinidikembangkan

20.

10


(32)

14

pertamakaliolehThelan.BerbedadenganSTADdanjigsaw,siswaterlibatdalam

perencanaanbaiktopik yangdipelajarimaupunbagaimanajalannyapenyelidikan

mereka.Pendekataninimemerlukannorma danstrukturkelas yanglebihrumit

daripadapendekatanyanglebihterpusatpadaguru.Dalampenerapaninvestivigasi

kelompokinigurumembagikelasmenjadikelompok-kelompokdengananggota5

atau6siswa yangheterogen. Dalambeberapakasus,kelompokdapatdibentuk

denganmempertimbangkankeakrabanpersahabatanatauminatyangsamadalam

topiktertentu.Selanjutnyamemilihtopik untukdiselidiki,melakukanpenyidikan

yang mendalam atas topik yang dipilih itu. Selanjutnya menyiapkan dan

mempresentasikanlaporannyakepadaseluruhkelas.

3) PendekatanStruktural

Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen dan kawan-kawan.

Meskipunmemilikibanyakkesamaandenganpendekatanlain,namunpendekatan

inimemberipenekananpadapengguanaanstrukturtertentuyangdirancanguntuk

mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur tugas yang dikembangkan oleh

Kageninidimaksudsebagaialternatifterhadapstrukturkelastradisional,seperti

resitasi, dimana guru mengajukanpertanyaan kepada seluruh kelas dansiswa memberi jawaban setelah mengangkat tangan dan ditunjuk. Struktur yang

dikembangkanolehKageninimenghendakisiswabekerjasalingmembantudalam

kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif, daripada

penghargaan individual. Ada struktur yangdikembngakan untuk meningkatkan

perolehan isi akademik, dan ada struktur yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan sosial atau keterampilan kelompok. Dua macam struktur yang

terkenaladalah think-pair-share dan number-head-together, yangdapatdigunakan

oleh guru untuk mengajarkan isiakademik atau untuk mengecek pemahaman

siswaterhadapisitertentu.Sedangkan active listening dan time token,merupakan


(33)

15

4) Jigsaw

Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot aronson dan teman-teman di universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan

teman-temandiuniversitasJhonHopkins.

Table2.3

Perbandingan4PendekatandalamPembelajaranKooperatif.11

(sumber:http://luarsekolah.blogspot.com)

11MusliminIbrahimdkk,PembelajaranKooperatif,(Surabaya:UniversityPress,2001),h.29.

Aspek STAD Pendekatan

Struktural Investivigasi kelompok Jigsaw Tujuan kognitif Informasi akademik sederhana Informasi akademik sederhana Informasi akademiktingkat tinggidan keterampilan inkuiri

Informasiakademik sederhana

Tujuansocial Kerjakelompok dankerjasama

Kerjakelompok dankerjasama

Kerjakelompok dankerjasama

Kerjakelompok dankerjasama

StrukturTim Kelompok belajarheterogen 4-5orang

Bervariasi berdua,bertiga kelompokdengan 4-5orang

Kelompokbelajar homogen5-6 orang

Kelompok heterogen4-5 orang.Pola

“kelompokahli” dan“kelompok

asli”. Pemilihan

topik pelajaran

Biasanyaguru Biasanyaguru Biasanyaguru Biasanyaguru

Tugasutama Siswa menggunakan lembarkegiatan dansalingbantu untuk menuntaskan materibelajarnya Siswa menyelesaikan tugasyang diberikansosial dankognitif Siswa menyelesikan inkuirikompleks

Siswamempelajari materipada kelompokahli kemudian

membantuanggota kelompokasal mempelajarimateri tersebut

Penilaian Tesmingguan Bervariasi Menyelesikan proyekdan menyerahkan laporandandapat menggunakan essay Bervariasi,dapat berupates mingguan Pengakuan Lembar pengetahuandan publikasilain Bervariasi Lembar pengetahuandan publiikasilain Bervariasi


(34)

16

g. Pengelolaankelasmodelpembelajarankooperatif

Pengelolaan kelas pembelajaran kooperatif bertujuan untuk membina

pembelajardalam mengembangkanniatdankiatbekerjasamadanberinteraksi

denganpembelajaranyanglainnya.Adaduahalpentingyangperludiperhatikan

dalampengelolaankelas.12

Pertama adalah keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan

pemeliharaankondisibelajar yangoptimal. Keterampilan iniberkaitandengan

kemampuangurudidalammengambilinisiatifdanmengendalikanpelajaranserta

kegiatan-kegiatanyangberhubungansuasanadankeadaankelasdanpesertadidik.

Kedua adalah keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian

kondisibelajaryangoptimal.Kegiataniniberkaitandenganresponguruterhadap

masalahdangangguanyangdihadapipesertadidikyangberkelanjutan,sehingga

gurubisa mengambil jalanremedialatau mengembalikankondisibelajar yang

optimal.

2. PembelajaranKooperatifTipeJigsaw a. PengertianJigsaw

Pembelajarankooperatif tipe jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yangmendorongsiswaaktifdansaling membantudalammenguasai

materi untuk mencapaiprestasi yang maksimal.13 Jadi, pada teknik jigsaw ini

siswadalamsatukelompokberpencaruntukberkumpuldengananggotakelompok

lainyangmemilikimateripembahasanyangsama.

Menurut Arends pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan suatu

teknikdarimodelpembelajarankooperatifyangterdiridaritim-timbelajaryang

heterogen beranggotakan 4-6 siswa, setiap siswa bertanggungjawab atas

12 Isjoni,PembelajaranvisionerperpaduanIndonesiaMalaysia,(Yogyakarta:Pustaka

Pelajar,2007),hal.91-98.


(35)

17

penguasaanmateribelajardanmampumengajarkanbagianmateritersebutkepada

anggotanya.14

Dalam jigsaw, siswa dituntut untuk saling ketergantungan yang positif (saling memberi tahu) terhadap temansekelompoknya. Hal ini senada dengan

pendapat Hinze sebagai berikut Jigsaw merupakan satu metode yang

memungkinkanmunculnyasalingketergantunganantaranggotakelompok.Selain

itumetodeinijugamenunjanginteraksidanelaborasikognitif,memunculkanrasa

menghormatipadaoranglainsertamembangunpengetahuanbersama.15

DaripendapatHinzediatas,dapatdisimpulkanbahwadenganmenerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa dituntut untuk saling memberitahu antar sesama kelompoknya sehingga akan terjadi saling butuh

diantarakelompoktersebut.

Dalam jigsaw ini setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab

terhadapkeberhasilansesamaanggotakelompoknya.Dalampembelajarandengan

metodejigsawakanmemungkinkanmasing-masingsiswayangtergabungdalam

kelompok ahli, akan menjadi seorang ahli dalam mengumpulkan informasi, konsep, dan kemampuannya lainnya yang terkait dengan topik yang mereka

pelajari.Pemikirandasar dariteknik ini adalah memberikankesempatansiswa

untuk berbagi dengan yang lain, mengajar serat diajar oleh sesama siswa

merupakan bagian penting dalam proses belajar dan sosialisasi yang

berkesinambungan.

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiridanjuga pembelajaranorang lain. Siswa tidak hanya

mempelajarimateriyangdiberikan,tetapimerekajugaharussiapmemberikandan

mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang ahli. Dengan

14SofanAmri,dkk,kontruksipengembanganpembelajaranpengaruhnyaterhadap mekanismedanpraktikkurikulum,Jakarta:PrestasiPustaka.Hal.95.

15ShlomoSharan,TheHandbookOfCooperativeLearning,InovasiPengajarandan PembelajaranUntukMemacuKeberhasilanSiswaDiKelas.(Yogyakarta:Familia,2012),hal.53.


(36)

18

demikian,“siswasalingtergantungsatudenganyanglaindanharusbekerjasama

secarakooperatifuntukmempelajarimateriyangditugaskan”.

b. Langkah-LangkahJigsaw

Padamodelpembelajarankooperatiftipejigsaw,terdapatkelompokasaldan

kelompokahli.Kelompokasal,yaitukelompokinduksiswayangberanggotakan

siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.

Kelompok asal merupakangabungandaribeberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu

kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang

ditugaskanuntuk mempelajaridanmendalamitopiktertentudanmenyelesaikan

tugas-tugasyangberhubungandengantopiknyauntukkemudiandijelaskankepada

anggotakelompokasal.

Untukpelaksanaanpembelajarankooperatiftipejigsaw menurutAronson,

Stephen,Sikes,danSnapp,disusunlangkah-langkahsebagaiberikut.16

1) Siswadikelompokkankedalam4anggotatim

2) Tiaporangdalamtimdiberibagianmateriyangberbeda

3) Tiaporangdalamtimdiberibagianmateriyangditugaskan

4) Anggotadaritimyangberbedayangtelahmempelajaribagian/subbabyangsama

bertemudalam kelompok baru(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab

mereka

5) Setelahselesaidiskusisebagaitimahlitiapanggotakembalikekelompokasaldan

bergantianmengajartemansatutimmerekatentangsubbabyangmerekakuasai

dantiapanggotalainnyamendengarkandengansungguh-sungguh

6) Tiaptimahlimempresentasikanhasildiskusi

7) Gurumemberievaluasi

8) Penutup.


(37)

19

Berikutadalahilustrasiyangmenunjukkankelompokdalam Jigsaw

TIMASAL

(5-6kelompokheterogendikumpulkan)

Gambar2.1IlustrasiyangMenunjukkanTimJigsaw

MenurutArendlangkah-langkahpembelajaranjigsawsebagaiberikut:17

1) Siswadibagiatasbeberapakelompok(tiapkelompokanggotanya5-6)

2) Materipelajarandiberikankepadasiswadalambentukteksyangtelahdibagi-bagi

menjadibeberapasubbab

3) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yangditugaskandanbertanggung

jawabuntukmempelajarinya.Misalnya,jika materiyangdisampaikanmengenai

sistem ekskresi. Maka seorangsiswa dari satukelompok mempelajari tentang

ginjal,siswayanglaindarikelompoksatunyamemepelajariparu-parubegitupun

siswalainnyamempelajarikulit,danlainnyalagimempelajarihati.

4) Anggotadarikelompoklainyangtelahmempelajarisubbabyangsamabertemu

dalamkelompok-kelompokahliuntukmendiskusikannya

5) Setiapanggotakelompokahlisetelahkembalikekelompoknyabertugasmengajar

teman-temannya

6) Padapertemuandandiskusikelompokasal,siswa-siswadikenaitagihanberupa

kuisindividu


(38)

20

c. KelebihanJigsaw

Kelebihan-kelebihan jigsaw yang dikemukakan oleh Teti Sobari diantaranya adalah:18

1) Meningkatkanhasilbelajar

2) Meningkatkandayaingat

3) Dapatdigunakanuntukmencapaitarappenalarantingkattinggi

4) Mendorongtumbuhnyamotivasiintrinsic

5) Meningkatkanhubunganantarmanusiayangheterogen

6) Mengikatkansikapanakyangpositifterhadapgurudansekolah

7) Meningkatkanhargadirianak

8) Meningkatkanpenyesuaiansosialyangpositif,dan

9) Meningkatkanketerampilanhidupgotongroyong

d. Kelebihandankekuranganjigsaw

Adapun kelebihan-kelebihan jigsaw yang dikemukakan oleh Ibnu Hizam

diantaranyaadalah:19

1) Memudahkansiswamemilikipenyesuaiansoal

2) Mengembangkankegembiraanbelajarsejati

3) Memungkinkan siswa saling belajar mengenai sikap, keterangan, informasi,

perilakusosial,danpandanganpesertalain.

4) Memungkinkanberkembangnyanilai-nilaisocialdankomitmen.

5) Menghilangkansikapmementingkandirisendiri

6) Mengaitkankepekaandankesetiakawanansocial

7) Menghilangkansiswadaripenderitaanakibatkesendirianataupunketerasingan

8) Dapatmenjadiacuanperkembangankepribadianyangsehatdanterintegerasi

9) Meningkatkansalingpercayakepadamanusia

10)Meningkatkankeyakinanterhadapideataugagasansendiri

18Rusman,Model-ModelPembelajaran:MengembangkanProfesionalismeGuru,(Jakarta:

Rajawalipress),hal.219.

19IbnuHizam,KoopertifLearningMetodeJigsaw(OrientasidanaplikasinyadalamKBM),


(39)

21

11)Meningkatkan kegemaranbertemantanpa memandangperbedaankemampuan,

jeniskelamin,norma,atauadat,etnis,stratasosialdansebagainya

12)Mengembangkankesadaranbertanggungjawabdansalingmenjagaperasaan

13)Meningkatkanketerampilanhidupbergotongroyong

14)Meningkatkankemampuanberpikirkreatif

15)Memberikanharapanyanglebihbesarbagimanusiabiasayangmampumenjalin

hubunganpositifdengansesamanya,baikditempatkerjamaupundimasyarakat.

IbnuHizamjuga mengemukakanpendapatnyamengenaikekuranganyang

dimilikimetodejigsawdiantaranyaadalah:20

1) Sulit membuat kelompok yang heterogen baik intelegensi, bakat, minat, atau

daerahtempattinggal

2) Murid-muridyangdianggap guruheterogen, seringtidak merasacocokdengan

kelompokitu

3) Pengertian tentang guru pengelompokkan ini kadang-kadang masih belum mencukupi

4) Dalambelajarbersamatidakterkendalisehingga menyimpangdarirencanadan

berlarut-larut

Untuk mengambil manfaat dan mengatasi kekurangan-kekurangan dari

modelpembelajarankooperatif tipe jigsaw tersebut, maka guruperlumembuat

perencanaan-perencanaanyangsebaik-baiknya,danjugadiperlukansimulasiatau

latihandalammenerapkanmodelpembelajaranini.

e. EvaluasiPembelajaran

Asesmendalampembelajarankooperatifbiasanyaterkaitdenganempathalyang

khas,antaralainsebagaiberikut.

1) Apakahsudahdikembangkansuaturubrikataucriteriapenilaiantertentu?

2) Bagaimanakahcaragurumengkomunikasikankemajuanbelajarkepadasiswa?

20IbnuHizam,KoopertifLearningMetodeJigsaw(OrientasidanaplikasinyadalamKBM),


(40)

22

3) Bagaimanakah cara guru mengkomunikasikan kemajuan pembelajaran kepada

orangtuadanadministratorsekolah?

4) Bagaimanakahcarasiswamengkomunikasikankemajuanpembelajarannyakepada

guru?

Dalamhalini,asesmenataupenilaiandidefinisikansebagaiistilahumum

yangmencakupsemuametode yangbiasadigunakanuntukmenilaiunjuk kerja

(performance) individupesertadidikataukelompok.Prosespenilaianmencakup

pengumpulanbuktiuntukmenunjukkanpencapaianbelajarpesertadidik.21

JohnsonandJohnsonpadapublikasinyaberjudul Cooperative Learning and

Assesment, memerinci identifikasi bermacam-macam penilaian yang umum

diterapkandalampembelajarankooperatifsepertidinyatakandalamtabelberikut

ini.

Tabel2.4 IdentifikasiBermacamTesdalamPembelajaranKooperatif22

Model pembelajaran dengan penilaian gotong royong perlu lebih sering

dipakaidalamduniapendidikanagarbisakondusifbagiproseskedewasaandan

pengembangan siswa. Sistem belajar perlu memperhatikan pula aspek-aspek

afektif.Sistempeningkatanhanya menekankanpada hasilbelajar yangbersifat

kognitifsedangkansistem individual mulai memperhatikanaspekafektif untuk

21Warsonodkk,PembelajaranAktifTeoridanAsesmen,(Bandung:PTRemajaRosdaKarya:

2012),hal.264-265.

22Warsonodkk,op.cit¸hal275-276.

Tujuan Focus Setting Stakes Pemegang

kepentingan

Diagnostic Proses

pembelajaran

Buatan

(Ruangkelas)

Rendah Siswa-orangtua

Formatif Proses

pengajaran

Otentik

(Dunianyata)

Rendah Guru

Sumatif Luaran

pembelajaran Luaran pengajaran

Buatan

(Ruangkelas)

Tinggi Administrator

Pembuat kebijakan


(41)

23

mencapaihasil-hasilbelajarkognitif.Namunpatutdisadari,sistem individuini

jugabisa membawadampakafektif lainnya.Sistempendidikan gotongroyong

merupakan alternatif menarik yang mencegah tumbuhnya keagresifan dalam

sistemkompetensidanketerasingandalamsistemindividutanpa mengorbankan

aspekkognitif.

f. PembelajaranIPAdenganJigsaw

Seperti telah diuraikan diatas bahwa pembelajaran kooperatif memiliki

beberapapendekatan,salahsatunyaadalahjigsaw.Jigsaw merupakansalahsatu

variasidarimodelpembelajarankooperatifyangpertamakalidikembangkanoleh

Elliot Aronsondan teman-temannya di universitas pada tahun1978.23 Jigsaw

kemudian diadaptasi oleh Slavin dan teman-temannya pada tahun 1980 di

Universitas Jhon Hopskins. Jigsaw yang dikembangkanoleh Aronson dikenal

dengan jigsaw I, kemudian jigsaw yang dikembangkan oleh Slavin di kenal dengan nama jigsaw II.PerbedaanjigsawI danjigsaw II terletakpada waktu pelaksanaan, dimana waktu pelaksanaan jigsaw I lebih singkat dibandingkan jigsaw II. Selain itu, dalam pembelajaran jigsaw I siswa menyelesaikan

permasalahanyangberbedadalamkelompokahlisedangkandalamjigsawIIsiswa

menyelesaikan permasalahan yang sama dalam kelompok ahli. Jigsaw yang dikembangkan oleh Slavin lebih praktis dan mudah diterapkan ketika proses

pembelajaransedangberlangsung.24

3. HasilBelajar

Kata hasil dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti sesuatu yang menjadiakibat dari usaha. Kata hasilseringdikaitkandenganprestasi, hal ini karena arti prestasi itu adalah hasil yang telah dicapai. Selanjutnya Soetioe

mengungkapkanpengertianbelajaradalahperubahanmentalpadadiripelajaratau

23Robert,E.Slavin,CooperativeLearning:WhatMakesGroupworkWork .(Universityof

YorkandJhonsHopkinsuniversity),h.6.

24RobertE.Slavin,CoopererativeLearning,teori,riset,danpraktik.(Bandung:NusaMedia,


(42)

24

memodifikasi kecenderungan. Jadi dapat disimpulkan hasil belajar adalah

perubahanmentalpadadiripelajarakibatdariusaha.

SejalandenganpernyataandiatasSudjana mengungkapkanbahwasannya

hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.25 Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan

tingkahlakuyangmencakupbidangkognitif,afektifdanpsikomotorik.

Hasilbelajarmerupakanperistiwayangbersifatinternaldalamartisesuatu

yangterjadipadadiriseseorang.Peristiwatersebutdimulaidariadanyaperubahan

kognitifataupengetahuanuntukkemudianberpengaruhkepadaperilaku.Dengan

demikian, perilaku belajar seseorang didasarkan kepada tingkat pengetahuan

terhadapsesuatuyangdipelajariyangkemudiandiketahuimelaluitesdanpada

akhirnyamemunculkanhasilbelajardalambentuknilairilataunonriel.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan

kognitifmemilikipengaruhterhadapperilakusiswa,sepertiyangdisajikandalam

skemaberikut:

Pengetahuan

Belajar Tes HasilBelajar Nilai

Perilaku

Gambar2.2SkemaProsesHasilBelajar

Dari skema di atas mencerminkan bahwa hasil belajar diperoleh dari kegiatan evaluasi belajar (tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya

kegiatanbelajar.Baikburuknyahasilbelajarsangattergantungdaripengetahuan

danperubahanperilakudariindividuyangbersangkutanterhadapyangdipelajari.

Dari uraiandi atas dapat disimpulkanbahwa hasil belajar adalahsuatu

peristiwa yangbersifat internalpadadiriseseorangsetelahmelakukankegiatan

25NanaSudjana,PenilaianHasilProsesBelajarMengajar,(Bandung:PT.Remaja


(43)

25

belajar.Suatuperistiwainiditandaidenganperubahanperilakudanpengetahuan

seseorangterhadapapayangdipelajarinya.Kemudianhasilbelajardapatdiperoleh

dengan melakukan evaluasi atau penilaian terhadap perubahan perilaku dan

pengetahuantersebut.

a. HasilBelajarRanahKognitif

Penilaianterhadap hasilbelajardalamranahkognitif ini merupakanhasil

belajaryanglebihbanyakmelibatkankegiatanmental/otak.Padaranahkognitif,

terdapatenamjenjang,diantaranya:

1) Pengetahuan (knowledge) berhubungan dengan kemampuan mengingat pada

materipembelajaranyangsudahdipelajarisebelumnya (recall).Contohnya,nama

kepalanegara,namapresiden,namanegara,rumus,dalil,hukum,dansebagainya;

2) Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan memahami arti suatu materi

pembelajaran.Contohnya,menafsirkan,menjelaskanataumeringkas/merangkum

suatupengertian,sepertimemahamiisisuatucerita;

3) Penerapan(application)adalahkemampuanmenerapkanataumenafsirkansuatu

materipembelajaranyangsudahdipelajarikedalamsituasibaruatausituasiyang

konkrit, seperti menerapkan suatu dalil, metode, konsep, prinsip, atau teori.

Contohnya,mampumemecahkanmasalahsebagaipenerapandariinformasiatau

pengetahuanyangdimilikisebelumnya;

4) Analisis(analysis)adalahkemampuanmenguraikanataumenjabarkansesuatuke

dalamkomponen-komponenataubagian,sehinggasusunannyadapatdimengerti.

Contohnya,menganalisissuatubentukbaganataudiagram;

5) Sintesis (synthesis) menunjukkan pada menghimpun bagian ke dalam suatu keseluruhan. Seperti merumuskan tema suatu rencana atau melihat hubungan

abstrakdariberbagaiinformasiataufakta.Contohnya,menyimpulkansuatuhasil


(44)

26

6) Evaluasi (evaluation) yaitu kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan pada maksud ataukriteria tertentu. Contohnya, menilai dua hasil

karyaataugambarlaluditentukan,karyamanayanglebihbaikdariyanglainnya.26

b. PengukuranHasilBelajar

Hasil belajar ini dapat diketahui dari proses penilaian, yaitu kegiatan

membandingkan hasil pengukuran(skor) sifat suatuobjek denganacuan yang

relevansedemikianrupasehinggadiperolehsuatukualitaskuantitatif.

Pengukuranhasilbelajardapatdilakukandenganbeberapacara,diantaranya

yaitupengukuransecaratertulis,pengukuransecaralisan,danpengukuranmelalui

observasi. Setiap cara/prosedur memiliki keunggulan dan kelemahan

masing-masing.Prosedurmanayangharusdipilihtergantungpadaberbagaifaktiryaitu:

jeniskemampuanyangdiukur,jumlahsiswa,danwaktuyangtersedia.

DalampembelajaranIPAkhususnyaIPASDprosedurlisanpadaumumnya

jarangdilakukan, mengingat jumlahsiswa yangjumlahnya banyak sedangkan

waktunya terbatas. Adapunprosedurnya yangbanyak dilakukanialahprosedur

tertulisdanobservasi.Prosedurtertulisdipakaiuntukmengukurhasilbelajaryang

sifatnya kognitif dan afektif. Sedangkan prosedur observasi digunakan untuk

mengukurhasilbelajaryangsifatnyapsikomotor.

Setiap pengukuran, baik melalui prosedur tertulis maupun prosedur

observasi, memerlukan alat ukur tertentu yang tetap. Alat ukur dapat

dikelompokkankedalamdua golonganbesar yakni “tes”dan “bukantes”. Tes

adalahkumpulanpertanyaanatausoal yang harus dijawab olehsiswa dengan

mengunakanpengetahuan-pengetahuansertakemampuanpenalarannya.

Alatukuryangbukantesmencakupangket,skalasikap,dansebagainya.Tes

dapatdiklasifikasikankedalamdua golonganyaknites uraiandantesobyektif.

Perbedaannyaialahtesuraianmemintajawabanuraiansingkatyangdisusunsiswa

26LukmanulHakim,PerencanaanPembelajaran,(Bandung:CVWacanaPrima,2009),hal.


(45)

27

dengan memilih salah satu jawaban dari beberapa kata atau simbol untuk

melengkapipernyataanyangbelumsempurna.

4. KonsepCahaya a. PengertianCahaya

Cahaya berasal dari sumber cahaya. Sumber cahaya terbesar yang

memancarkancahayanyakebumiadalahmatahari.Cahayasangatpentingbagi

kehidupandimukabumi.Tanpacahaya,kamutidakdapat melihatbenda yang

beranekawarna,bunga-bungayangberwarna-warni,danpemandanganalamyang

sangat mempesona. Sumber cahaya terbagi menjadidua yaitusumber cahaya

alamidansumber cahayabuatan.Sumbercahayaalamiadalahsumbercahaya

yang tidak dapat dibuat oleh manusia. Misalnya matahari, beberapa hewan

(kunang-kunang) danbeberapa hewan laut. Sedangkan sumber cahaya buatan

adalahsumbercahayayangdibuatolehmanusia.Misalnyalampulistrik, lampu

minyak,lampusenter,lilindanlain-lain.

b. Sifat-sifatCahaya

Adapuncahayamemilikisifat-sifatcahayasebagaiberikut:

1) Cahayadapatmerambatlurus

Contohketikakitamenggunakansenter

2) Cahayadapatmenembusbendabening

Contohair,kacadanplastik

3) Cahayadapatdibiaskan

Contohikandikolamyangjernihterlihatlebihbesardariaslinya,dasarkolam

terlihatlebihdangkal,danjalanberaspalpadasianghariyangpanasterlihatseperti

berair.

4) Cahayadapatdipantulkan

Pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan konfus

(pemantulanteratur)danpemantulandifus(pemantulanbaur).Pemantulankonfus

(pemantulanteratur)adalahberkascahayayangjatuhmengenaipermukaanbenda


(46)

28

adalahberkascahayamengenaipermukaanyangtidakratamakaberkascahaya

tersebutdipantulkankeberbagaiarah.

c. Cermin

Cermin dapat membentuk bayangan benda seperti aslinya. Cermin

dikelompokkanmenjaditigabagiansebagaiberikut.

1) Cermindatar

Cermin datar adalah cermin yang memiliki bidang pantul datar dan titak

melengkung.Sifat-sifatbayanganyangdibentukolehcermindatarsebagaiberikut.

a) Ukuran(besardantinggi)bayangansamadenganukuranbenda.

b) Jarakbayangankecerminsamadenganjarakbendakecermin

c) Bayanganbersifatsemuataumaya.Artinya,bayangandapatdilihatdalamcermin,

tetapitidakdapatditangkapolehlayar.

2) Cermincekung

Cermincekungadalahcerminyangmemilikibidangpantulmelengkungkearah

dalam.Sifat-sifatbayanganyangdibentukolehcermincekungtergantungletak

bendaterhadapcermin.

a) Jikaletakbendadekatdengancermincekungmakaakanberbentukbayanganyang

memilikisifatsemu(maya),lebihbesar,dantegak.

b) Jikabendadijauhkandaricermin cekungmakaakandiperolehbayangan yang

bersifatnyatadanterbalik.

3) Cermincembung

Cermincembungadalahcerminyangmemilikibidangpantulkearahluar.

Sifat-sifatbayanganyangdibentukolehcermincembungyaitumaya,tegak,dan

diperkecil.Contohkacaspionpadakendaraan.

d. ManfaatCahaya

Manfaat cahaya sangatlahbanyak baik didarat dandidalamair. Tanpa cahaya matahari, tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya

tumbuhantidakdapatmenyediakanmakananbagimakhlukhiduplain.Mungkin


(47)

29

Beberapamanfaatcahayadalamkehidupansehari-hariyaitusebagaiberikut.

1) Manfaatcahayadibidangkesehatan

Salahsatumaafdibidangkesehatanadalahfotorontgen.Jikaadaseseorang

yangmengalamikecelakaanhinggapatahtulang,makauntukmengaetahuikondisi

tulangdoktermemerlukanfotorontgen.Manfaatlaindaricahayabagikesehatan

yaitudigunakandalambentuksinarlasersebagaipenggantipisaubedah.Cahaya

matahari yang mengandung sinar ultraviolet juga dapat membunuh kuman

penyakitdandapatmembantuprosespembentukkanvitaminDdalamtubuh.

2) Manfaatcahayadibidangindustri

Cahayadapatdimanfaatkanuntuk memotongbenda-benda yangmemiliki

sisipotongyangrumit.Misalnyapemotongpadaindustrybesidanbaja.Cahaya

yangdigunakan untuk memotongdidalambidang industryadalahsinar laser.

Sifat-sifat cahaya juga diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusisa.

Misalnyadigunakanuntuk memfotocopi,kamera foto, mikroskop,teleskopdan

periskop.

B. HasilPenelitianyangRelevan

Berikut ini merupakan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan

penelitianini.Hasilpenelitianpendukungyangdimaksud yaituhasilpenelitian

penerapan model pembelajarankooperatif tipe jigsaw pada pembelajaranIPA,

antaralain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Agasta Ika Wulandari tahun 2011 yang

mengembangkan perangkat pembelajaran kooperatif jigsaw dipadu dengan

eksperimenterhadap keterampilanproses sains siswa kelas X SMA Negeri 1

KARTASURA tahun pelajaran 2011/2012, menunjukkan bahwa terdapat

perbedaanhasilnilaisiswayangdiajarkanmenggunakantipejigsawdengansiswa

yangtidakdiajarkandenganjigsaw.”27

27Agasta Ika Wulandari, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dipadu dengan

Eksperimen Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012, Skripsi. Universitas Sebelas Maret. 2012, Hal.11.


(48)

30

2. Hasil penelitian oleh Lilin Yunarwati yang berjudul “Penerapan Model

PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw untukMeningkatkanMotivasiBelajarSiswa

dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIID SMP Negeri 16 Surakarta” tahun

pelajaran2010/2011, menyebutkanbahwa jigsaw dapat menunjukkan motivasi

belajarmenjadimeningkatdibandingkantanpamenggunakanjigsaw.28

3. Penelitian yang dilakukan oleh Tiwan MT tahun 2008, menunjukkan bahwa

penerapanpembelajaran kooperatif model jigsaw dapat meningkatkankualitas

pembelajaranBahanTeknik.Peningkatanterlihatpadapeningkatanaktivitasdan

peran serta selama pembelajaran. Kemampuan kooperatif mahasiswa semakin

meningkat dan memberikan hasil yang positif pada pembelajaran secara

kelompok.29

4. Penelitian yang dilakukan oleh Udo Hinze, dkk, menunjukkan bahwa jigsaw

adalahmetodeyangsangatbagusuntukprosesinisiasipositifdalampembelajaran

kolaborasidiCSCL.Selainitu,metodejigsawdapatmemudahkanpembelajaran

yangkompleks menjadilebihmudah.Metode inidapat mengorganisasikandan

menyeimbangkanberbagaikondisidanfaktordasardariprosespengoptimalisasian

pembelajaran.Penelitianini,berfokuspadapembelajaranyangdibutuhkan.30

5. Penelitian yangdilakukanolehYaniNurhaeni dalam jurnalnya yangberjudul

“MeningkatkanPemahaman Siswa Pada Konsep Listrik Melalui Pembelajaran

KooperatifTipeJigsawPadaSiswaKelasXISMPN43Bandung”,menunjukkan

bahwa menggunakantindakanpembelajarankoopertiftipe jigsaw padakonsep

listrik ternyatadapat meningkatkanpemahamansiswa terhadappelajaranfisika

padakonseplistrik.Penerapanpembelajarankooperatiftipejigsawpadakonsep

28

LilinYunarwi,PenerapanModelPembelajaranKooperatifTipeJigsawuntuk MeningkatkanMotivasiBelajarSiswadalamPembelajaranBiologiKelasVIIDSMPNegeri16 SurakartaTahunPelajaran2010/2011,Skipsi.UniversitasSebelasMaret.2011,hal.7.

29TiwanMT.,PeningkatanKualitasProsesDanHasilPembelajaranBahanTeknikMelalui PenerapanPembelajaranKooperatifJigSaw. Jurnal.Hal.12.


(49)

31

listrik pada pelajaran fisika ternyata sangat antusias, aktif dan efektif dapat

dibuktikandarihasilaktifitasbelajarsiswakelasIXSMPN43Bandung.31

C. KerangkaBerpikir

Secaraumumprestasisiswadalampembelajaranfisikamasihdikategorikan

rendah. Hal ini berdasarkan hasil studi TIMMSS-R (Third Internasional

Mathematics and Science Study-Repeat) yang menyatakan bahwasannya

kemampuanfisikasiswadisekolahmenengahdiIndonesiaberadadiurutanke32

dari 38 negara peserta. Penggunaan metode/model klasik dalam proses

pembelajaranditenggaraisebagaisalahsatufaktorpenyebabrendahnyaprestasi

belajarsiswa.Harusdisadaribahwadewasainidalamprosespembelajaranfisika,

masih banyak guru yang hanya menyampaikan produk tanpa memperhatikan

proseskejadian. Perangurudalamprosespembelajaranlebihdominan,artinya

proses pembelajaran lebihberpusat pada guru (teacher centered). Hal tersebut

akanmembuatsiswacenderungpasifsehinggaakanberrpengaruhdenganhasil

belajaryangakandicapai.

Padaprosespembelajaransiswaakanlebihmudahmemahamimaknaatau

arti yang terkandung dalam pesan yang disampaikan, apabila mereka terlibat

langsungdalamprosespembelajarantersebut. Salahsatucara untuk mengatasi

keadaandemikianadalahpemilihanmodelpembelajaranyangdapatmengaktifkan

siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan sendiri pengetahuan

melaluiinteraksinyadenganlingkungandanjugalebihdiarahkankepadakegiatan

yangmendorongsiswabelajaraktifbaiksecarafisik,sosialmaupunmentaldalam

memahamikonsep.

Melalui modelkooperatiftipe jigsaw siswaakanlebihmudahmemahami

makna atau arti yang terkandung dalam pesan yang disampaikan. Dengan

diterapkan modelkooperatiftipe jigsaw, diharapkansiswaakanterlibataktif.Tipe

31YaniNurhaeni,MeningkatkanPemahamanSiswaPadaKonsepListrikMelalui PembelajaranKooperatifTipeJigsawPadaSiswaKelasXISMPN43Bandung.Jurnal.Hal.88.


(50)

32

jigsaw membuat siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, sehingga dapat

menimbulkansalingketergantunganpositifantarasesamaanggotakelompok.

Dengan model pembelajaran ini siswa diberi kesempatan bukan hanya

sekedarbelajartetapi, jugasalingmengajarkansatusamalain.Siswatidakhanya

dapat salingberbagidalamproses memperoleh ilmu pengetahuan. Selanjutnya

melalui proses kebersamaan tersebut akan melatih siswa mengembangkan

keterampilan sosialnya, menghargai perbedaan, meningkatkan motivasi, sikap

positif,danmengurangikecemasansehingga, padaakhirnyadapatmeningkatkan

hasilbelajarsiswa.

D. PengajuanHipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakandiatas, maka hipotesis yangdapat diajukandalam penelitian ini

adalahterdapatpengaruhmodelpembelajarankooperatiftipejigsawterhadaphasil


(51)

BABIII

METODOLOGIPENELITIAN

A. WaktudanTempatPenelitian

PenelitianinidilaksanakandiSDNCirendeuIIITangerangSelatanpada

kelas V. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran

2013/2014yaitupadatanggal26Maret2013.

B. MetodedanDesainPenelitian

Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

quasi eksperiment mempunyaikelompokkontrol,tetapitidakdapatberfungsi

sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen. 1 Penggunaan metode quasi-eksperiment dalam

penelitian ini dipandang tepat karena penelitian ini bertujuan untuk

memperolehinformasitentangpengaruhpendekatanpembelajarankooperatif

terhadaphasilbelajarIPAsiswa.

Desainpenelitianyangdigunakanyaitu Non-Randomize Control Group

Pretest and Posttest Design. Rancanganinimelibatkanduakelompok,yaitu

kelompok eksperimendankelompok kontrol. Sebelum diberikanperlakuan

pada kedua kelas diberikan pretest. Selanjutnya kelompok eksperimen

diberikanperlakuandenganmenggunakanpendekatanpembelajarankooperatif

tipe jigsaw, sedangkan kelompok kontrol diberikan pembelajaran

menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah perlakuan kedua kelas

diberikan posttest untuk lebih jelasnya desain penelitiandapat dilihat pada

tabelberikut.

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,

(Bandung:Alfabeta,2013),cet.16, h.144


(52)

34

Tabel3.1NonrandomizedControlGroupPretestandPosttestDesign

Keterangan:

T1 : Pretest (tesawalsebelumprosesbelajarmengajardimulai

danbelumdiberikanperlakuan)

T2 : Posttest (tesakhirsetelahprosesbelajarmengajar

berlangsungdandiberikanperlakuan)

XM : Pemberianprosesbelajarmengajaruntukkelompok

eksperimenyangdikenaiperlakuanpembelajaran

kooperatiftipejigsaw

Xm : Pemberianprosesbelajarmengajaruntukkelompokkontrol

denganpembelajarankonvensional

C. PopulasidanSampel

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.2Populasi pada

penelitianiniadalahsiswaSDN IIICirendeu.Sampeladalahsebagianatau

wakildaripopulasiyangditeliti.Sampel yangdigunakandalampenelitianini

terdiridari2kelompok,yaitu:

1. Kelompokeksperimen

Kelompok eksperimen, yaitukelompok siswa yang mendapat pembelajaran

IPAsecarapembelajarankooperatiftipe jigsaw.Sampelyangterpilihsebagai

kelompokeksperimenadalahsiswakelasVByangberjumlah45siswa.

2. Kelompokkontrol

Kelompokkontrol,yaitukelompoksiswayangmendapatkanpembelajaranIPA

secarakonvensional.Sampelyangterpilihsebagaikelaskontroladalahsiswa

kelasVAyangberjumlah45siswa.

Teknikpengambilansampelyangdigunakandalampenelitianiniadalah

purposive sampling,yaitupengambilansampelberdasarkanpertimbangandari

gurudankepalasekolah. Penentuansampeldilakukandengan memilihdua

2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka

Cipta,2006),cet.14,h.173-174

Kelompok TesAwal Perlakuan(x) Tesakhir

Eksperimen TІ XM TЇ


(53)

35

kelasyangmemilikikesamaankarakter,baikdariaspekkognitif,afektif,dan

psikomotoriknya. D. ProsedurPenelitian

Langkah-langkahpadasetiaptahapprosedurpenelitiandapatdilihatlebihjelas

padagambardibawah:

TahapanPersiapan 1. Mengurussuratizinpenelitian

2. Surveitempatujicobainstrumendanpenelitian 3. Membuatinstrumenpenelitian,RPP,LKS

modul,dll

4. Ujicobainstrumen,analisishasilujicoba instrumen,danperbaikaninstrumen

TahapPelaksanaan

Kelaseksperimen Kelaskontrol

pretest pretest

Pembelajaranmenggunakan pendekatanpembelajaran

Pembelajaranmenggunakan pendekatankonvensional kooperatif

posttest posttest

Tahap Akhir

1. Analisisdata 2. Hasilpenelitian 3. Kesimpulan


(54)

36

E. VariabelPenelitian

Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatanpenelitian.3Maksudnyaadalahhalyangberperandalamperistiwa

ataugejalayangakanditeliti.Dalampenelitianiniterdapatduavariabel,yaitu:

VariabelBebas(X) :Pendekatanpembelajarankooperatif

VariabelTerikat(Y) :HasilbelajarIPAsiswapadakonsepcahaya

F. TeknikPengumpulanData

Teknik pengumpulandata yangdimaksud dalampenelitian iniadalah

cara-cara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang

dipergunakanuntukpenelitian.Dalampengumpulandata initerlebihdahulu

ditentukansumberdata,kemudianjenisdata,teknikpengumpulandata,dan

instrumenyangdigunakansecaralengkapdapatdilihatpadatabelberikut:

Tabel3.2TeknikPengumpulanData

G. InstrumenPenelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen tes. Instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda. Tes disusun berdasarkan

3Sumadi,Suryabrata,MetodologiPenelitian,(Jakarta:PTRajaGrafindoPersada,2012),h.

25

Sumber

Data JenisData

Teknik Pengumpulan Data Instrumen Kelas eksperimen dankelas kontrol Hasilbelajar siswasebelum diterapkan pendekatan pembelajaran kooperatifdan konvensional Melaksanakan tesawal

(pretest)

Butir Pilihan ganda Kelas eksperimen dankelas kontrol Hasilbelajar siswasetelah diterapkan pendekatan pembelajaran kooperatifdan konvensional Melaksanakan tesakhir

(posttest)

Butir Pilihan ganda


(55)

37

indikatoryangdisesuaikandenganKTSP,tesdilakukansebelumpembelajaran

(pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest). Skor yang digunakan pada

pilihangandaadalahbernilaisatu(1)untukjawabanyangbenardannol(0)

untukjawabanyangsalah.

Adapunlangkah-langkahyangditempuhdalampenyusunan instrumen

penelitianadalahsebagaiberikut:

1. MenentukankonsepdansubkonsepberdadarkanKTSP

2. Membuatkisi-kisiinstrumenpenelitian

3. Membuatsoalberdasarkaninstrumenpenelitian

4. Instrumenyangtelahdibuatkemudiandikonsultasikankedosenpembimbing

5. Melakukanujicobainstrument

Desainkisi-kisiinstrumenpenelitianpendekatanKooperatiftipejigsaw


(56)

38

Tabel3.3DesainKisi-kisiInstrumenPenelitian

Keterangan.

*Soalyangdipakaisebagaiinstrumentes

Dalam soal yang dinyatakan validitas ada 37 soal, akan tetapi yang

dipakaihanya25 soaldikarenakansoalyangakandites untuk siswa harus

bervariasi yaitu sangat mudah, mudah, sedang, sukar, dan sangat sukar.

Sehingga untuk mengukur kemampuan siswa dalam meningkatkan hasil

belajar. Kompetens

idasar Konsep Uraianmateri Indikator

Tingkatpengetahuan

dannomorsoal Soal

% Soal C1 C2 C3

6.1 Mendeskrip sikan sifat-sifatcahaya Sumber-sumber cahaya Pengertian cahaya,dispersi cahaya,dan penguraian cahaya Menjelaskan pengertiancahaya, danpenguraian cahaya

1*,2* 3,4* 5,6* 6 13,33 % Menyebutkan sumber-sumber cahaya 7,8,9* 10*, 11* 12*, 13* 7 15,56 % Sifat-sifat cahaya

Sifat-sifatcahaya Menyebutkan sifat-sifatcahaya 14*, 15 16*, 17* 18*, 19* 6 13,33 % Mencontohkan peristiwayang menunjukkan sifat-sifatcahaya 20*, 21 22*, 23* 24*, 25* 6 13,33 %

Cermin Sifatpemantulan padacermindatar, cekung,dan cembung Menunjukkansifat pemantulanpada cermindatar, cekungdan cembung 26*, 27*, 28, 29*, 30*, 31*, 32* 33*, 34*, 35* 36*, 37* 12 26,67 % 6.2 Membuat suatu karya/mode lmisal: periskop/len sadari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya Manfaat cahaya Manfaatcahaya bagikehidupan sehari-hari Menyebutkan manfaatcahayabagi kehidupan sehari-hari 38*, 39* 40*, 41* 42, 43*,4 4*,45 * 8 17,78 %

∑soal 18 13 14 45

100%

%soal 40% 28,89

%

31,11 %

100 %


(57)

39

H. UjiCobaInstrumenTes

Ujicoba instrumendilakukanuntuk mengetahuisejauhmanakualitas

instrumenpenelitianyangakandigunakandalampenelitian.Dalampenelitian

ini uji instrumendilakukanpada siswa di luar kelas eksperimendankelas

kontrol,yaitukelasVIMIN15Bintaro,JakartaSelatan. yangterdiridari45

siswa. Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolahdata hasil uji coba dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat

kesukarandandayapembeda.

I. InstrumenTesPilihanGanda 1. ValiditasInstrumen

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu

instrumensehinggamampumengukurapayanghendakdiukur.Validitastes

yangdigunakanadalahvaliditasbutirsoaldengancaramembandingkanskor

siswauntuktiapbutirsoaldenganskortotal.

Perhitungan validitas butir soaldengankorelasipoint biserialsebagai

berikut:4

dimana:

:koefisiensikorelasibiserial

M : realita skor dari subjek yang menjawab betulbagi item yang

dicarivaliditasnya

M : realitaskortotal

: standardeviasidariskortotal

:populasisiswayangmenjawabbenar

:populasisiswayangmenjawabsalah

Jika harga rhitung> rtabel maka butir soal tersebut dinyatakan valid. Hasil uji

validitasinstrumentesdapatdilihatpadatabeldibawahini:

4AhmadSofyan,dkk,EvaluasiPembelajaranIPABerbasisKompetensi,(Jakarta:LP


(58)

40

Tabel3.4HasilUjiValiditas Instrumen

2. ReliabilitasInstrumen

Reliabilitasinstrumenadalahketepatanatauketelitiansuatualatevaluasi.

Suatualatevaluasiatautesdisebutreliabeljika,testersebutdapatdipercaya,

konsisten, ataustabil produktif. Teknik yangdigunakan untuk menentukan

reliabilitastesdalampenelitianiniadalahdenganmenggunakanrumusK-R

20(kuder-Rochardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa soal

pilihanganda,denganrumussebagaiberikut:5

dimana:

rII :reliabilitastessecarakeseluruhan

:proporsisiswayangmenjawabbenar

:proporsisiswayangmenjawabsalah( )

∑pq :jumlahhasilperkalianantara dan

n :banyaknyaitem

S :standardeviasidarites

dengan,

5Suharsimiarikunto,Dasar-dasarEvaluasiPendidikan,(Jakarta:BumiAksara,2009),hal

101

Statistik ItemSoal

JumlahSoal 45

JumlahSiswa 45

NomorSoalValid 1,2,4,6,9,10,11,12,13,14,16,17,18,19,20,22,23,24, 25,26,27,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,41,

43,44,45

JumlahSoalValid 37


(1)

Lampiran30


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Analisis Wacana Argumentasi Siswa Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Konsep Virus Kelas X (Penelitian Deskriptif Di Sma Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 7 275

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

Pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar IPA kelas III MI Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta Utara: kuasi eksperimen pada kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nur Attaqwa Kelapa Gading Jakarta

0 5 126

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa: kuasi eksperimen pada kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

4 28 246