Dari Kongres ke Kongres.
.(um>Ao~
Pikiran Rakyat
o
o
o JIHGFEDCBA
S e la s a
S e n in
1
17
OJan
2
3
18
O P eb
20
o
6
5
4
19
Mar
21
O Ap r
o
Ra bu
7
22
O M ei
8
o
K a m is
10
9
23
o
11
12
@)
25
24
eJun
Jumat
O Jul
0 Ag s
O Sep
m engadakan kongres. A tas dorongan dari beberapa tokoh pem uda, antara lain A cil B im bo
dan U u R ukm ana, pada 1988 L B SS m enyelenggarakan K B S V di C ipayung B ogor. M am an Sum antri, K etua L B SS pada periode
1984-1988 m enyebutkan bahw a K B S V m erupakan upaya untuk m erum uskan kem bali bahasa Sunda dalam m enyongsong abad 21. Selanjutnya, L B B S m enyelenggarakan kem bali
K B S V II di G edung M erdeka tahun 1993, K B S
V II di G arut 2001, dan K B S V III di Subang
2005·
Rekomendasi dan realisasi
Penyelenggaraan K B S bertujuan untuk
m enem ukan solusi, kesepakatan, kebijakan,
dan strategi berkaitan dengan perm asalahan
bahasa, sastra, dan aksara Sunda. M eskipun
dem ikian, kongres-kongres sebelum nya kerap kali m endapat sorotan tatkala dipandang
sebagai acara rutin yang bersifat serem onial.
H al itu lantaran beberapa rekom endasi kongres belum juga dilaksanakan hingga datang
kongres berikutnya.
K egiatan rutin pada setiap K B S pada
dasarnya sam a, yaitu m em bentuk panitia,
m engundang pem akalah, m em presentasikan
m akalah, dan kem udian m enyusun rekom endasi. L B SS sebagai lem baga yang m em prakarsai terselenggaranya K B S kem udian
m engadakan sosialisasi hasil kongres kepada
pihak-pihak yang m em iliki kebijakan agar dapat dirasakan oleh m asyarakat.
A danya K B S sem estinya m em baw a iklim
yang lebih baik agar bahasa Sunda berkem bang dan digunakan di tengah m asyarakat
Sunda. B etapa tidak, pada setiap K B S ahli bahasa Sunda m engem ukakan gagasan dan solusi, m encari titik tem u, m erancang strategi,
hingga tercapai kesepakatan. L em baran
rekom endasi yang tertuang dalam keputusan
kongres m erupakan agenda untuk m engem bangkan bahasa Sunda di m asa depan.
Setiap bahasa ibu di Indonesia m em iliki
perm asalahan yang sam a, yaitu m erasakan
kem unduran, sulit m engim bangi perkem bangan zam an, dan serangan kosakata dari bahasa nasional dan asing. M asalah-m asalah
inilah yang sering kali dibahas pada sem inar,
kongres, saresehan, atau perbincangan di antara pem erhati bahasa. K ebijakan U N E SC O
tentang pencanangan H ari B ahasa Ibu Internasional m ungkin m em beri sem angat untuk
m em perkuat eksistensi bahasa ibu. A kan
tetapi, hal itu tidak serta-m erta m enjadikan
bahasa Sunda lebih berkem bang.
Kliping
Hu m a s
Onpad
M in g g u
15
14
13
27
)
C
29
28
O O kt
16
31
30
O Nov
O D es
ongres
Dari ongreske
I antara bahasa-bahasa ibu
di Indonesia, bahasa Sunda
paling sering dikongreskan.
B ahkan, intensitasnya akan
m enyam ai K ongres B ahasa
Indonesia karena sam asam a diselenggarakan sem bilan kali. B ahasa lain yang
kerap m engadakan kongres adalah bahasa
Jaw a (lim a kali) dan bahasa B ali (lim a kali).
K ongres B ahasa Sunda (K B S) diprakarsai
oleh L em baga B ahasa dan Sastra Sunda
(L B SS). Sebelum kem erdekaan, m asyarakat
pendukung bahasa Sunda juga pernah
m enyelenggarakan kongres, yaitu 1914,
1918, 1922, 1926, dan 1929. K em udian pada
1 9 5 2 , i n o h o n g Sunda m enyelenggarakan
K onferensi B ahasa Sunda di B andung yang
m enjadi cikal bakallahirnya L B SS. Jadi, jika
dihitung dengan m asa sebelum kem erdekaan, bahasa Sunda telah 14 kali dibahas dalam suatu kongres.
Penyelenggaraan K B S dilatari oleh perm asalahan bahasa Sunda, yang kem udian
diperbincangkan untuk m encari titik tem u
dan kesepakatan. H asil kongres selanjutnya
dituangkan dalam keputusan atau rekom endasi agar dilaksanakan oleh pihak-pihak
pem buat kebijakan serta m asyarakat pendukung bahasa Sunda.
Isu yang selalu m engem uka dari setiap
penyelenggaraan K B S adalah upaya m enyesuaikan bahasa Sunda dengan perkem bangan
zam an. A gar bahasa Sunda n g i n d u n g k a
w aktu,.hasil K onferensi B ahasa Sunda tahun
1952 m erekom endasikan dibentuknya suatu
badan untuk m em elihara bahasa dan sastra
Sunda. K em udian berdirilah L B SS. Salah satu
kegiatan yang tertuang dalain anggaran dasar
L B SS adalah m enyelenggarakan K B S.:
Sejak pendiriannya, L B SS telah delapan
kali m engadakan K B S, dan tahun ini yang kesem bilan. K ongres B ahasa Sunda I sam pai IV
diadakan di B andung, yaitu 1954, 1956, 1958,
dan 1961. D ari em pat kongres tersebut,
rekom endasi yang paling nyata adalah
dibukanyajurusan sastra Sunda di U niversitas Padjadjaran (U npad) dan Institut K eguruan dan Ilm u Pendidikan/IK IP (sekarang U niversitas Pendidikan Indonesia/U l'I),
penyusunan pedom an ejaan bahasa Sunda
dan penyusunan K a m u s U m u m B a h a s a S u n d a . Selain itu, diterbitkan pula buku-buku
yang berkaitan dengan bahasa dan sastra
Sunda.
Selam a 27 tahun, sejak 1961, L B SS tidak
•
S a b tu
fedcbaZYXWVUTSRQPONM
OCNON UNPAD )
B ahasa Sunda, sebagai bahasa ibu terbesar
kedua di Indonesia, tentunya m em iliki kesem patan yang besar untuktetap hidup di
m asyarakat. Sayangnya, tak ernah ada data
yang akurat tentangjum lah
enutur bahasa
Sunda. Pada 1992, M am an um anti dalam
M edia Inform asi L B SS V I
.nyebutkan jum lah penutur bahasa Sunda
banyak 20 juta.
Sum m er Institute of L inguis .cs m encatat ada
27 juta pengguna bahasa S tda pada 2005.
Pada 2011 entah berapa. B
B PS Jaw a
B arat pun tidak m encatatn
. Pentingnya data penutur bahasa Sunda b
hanya persoalan statistik, tetapi m enj ill rujukan agar
kebijakan tentang bahasa S nda tidak salah
sasaran.
'
Isu lainnya tentang bah
Sunda adalah
m asalah kem urnian bahasa. Sekitar satu abad
silam , R . H . M uham ad M u
(1822-1886)
m enganggap bahasa Sunda idak m urni lagi
karena sudah berbaur dengan kata-kata dari
bahasa A rab, Jaw a, dan M e ayu. D em ikian
pula R . Sa1jadibrata pada 1 ,o-an m enyebutkan struktur bahasa Sun a sudah sim pang siur dan k a m a y a l o n .
agaim ana dengan saat ini? Y a, tentu hariis ada rujukan
untuk m asyarakat tentang bahasa Sunda
yang "baik dan benar". Jika
ta-kata dari bahasa lain dianggap tidak tepat, tentu harus
ada alternatif yang tertuang alam kam us.
Satu-satunya sum ber ruj
an m asyarakat
tentang bahasa Sunda adal h kam us yang
sesuai dengan p a j a m a m a n . U ntuk pangsa
generasi m uda, diperlukan
ula kam us yang
lebih m endekati keseharian m ereka, kam us
praktis dan terbenam dalam peranti
teknologi.
H allain yang perlu dilak kan dalam
pengem bangan bahasa adalah m erancang
kom putansi linguistik un
. bahasa Sunda,
seperti yang banyak digun
an pada bahasa-bahasa asing. T eknologi sem antik, sebagai suatu kem ajuan dari ilm u kom puter,
dapat digunakan untuk m e] analisis bahasa
Sunda.
Sem oga hasil dari K ongres B ahasa Sunda
IX di B ogor, Juli 2011 m endatang, dapat
m enghasilkan produk kam us yang tidak
hanya bersifat konvensional tradisional,
tetapi dapat m em iliki aksesibilitas global agar
dapat digunakan oleh sege p m asyarakat
dengan m udah.***
DADAN SUI'ISNA,
R e d a ktu r
P a g u yu b a n
M a ja la h
" C u p u m a n ik" , p e n g u r u s
P a n g la w u n g a n
S a s tr a S u n d a .
2011
1
SUASANA Kongres Bahasa Sunda ke-» yang berlangsung di Gedung Merdeka Bandung Tahun 1993."
Pikiran Rakyat
o
o
o JIHGFEDCBA
S e la s a
S e n in
1
17
OJan
2
3
18
O P eb
20
o
6
5
4
19
Mar
21
O Ap r
o
Ra bu
7
22
O M ei
8
o
K a m is
10
9
23
o
11
12
@)
25
24
eJun
Jumat
O Jul
0 Ag s
O Sep
m engadakan kongres. A tas dorongan dari beberapa tokoh pem uda, antara lain A cil B im bo
dan U u R ukm ana, pada 1988 L B SS m enyelenggarakan K B S V di C ipayung B ogor. M am an Sum antri, K etua L B SS pada periode
1984-1988 m enyebutkan bahw a K B S V m erupakan upaya untuk m erum uskan kem bali bahasa Sunda dalam m enyongsong abad 21. Selanjutnya, L B B S m enyelenggarakan kem bali
K B S V II di G edung M erdeka tahun 1993, K B S
V II di G arut 2001, dan K B S V III di Subang
2005·
Rekomendasi dan realisasi
Penyelenggaraan K B S bertujuan untuk
m enem ukan solusi, kesepakatan, kebijakan,
dan strategi berkaitan dengan perm asalahan
bahasa, sastra, dan aksara Sunda. M eskipun
dem ikian, kongres-kongres sebelum nya kerap kali m endapat sorotan tatkala dipandang
sebagai acara rutin yang bersifat serem onial.
H al itu lantaran beberapa rekom endasi kongres belum juga dilaksanakan hingga datang
kongres berikutnya.
K egiatan rutin pada setiap K B S pada
dasarnya sam a, yaitu m em bentuk panitia,
m engundang pem akalah, m em presentasikan
m akalah, dan kem udian m enyusun rekom endasi. L B SS sebagai lem baga yang m em prakarsai terselenggaranya K B S kem udian
m engadakan sosialisasi hasil kongres kepada
pihak-pihak yang m em iliki kebijakan agar dapat dirasakan oleh m asyarakat.
A danya K B S sem estinya m em baw a iklim
yang lebih baik agar bahasa Sunda berkem bang dan digunakan di tengah m asyarakat
Sunda. B etapa tidak, pada setiap K B S ahli bahasa Sunda m engem ukakan gagasan dan solusi, m encari titik tem u, m erancang strategi,
hingga tercapai kesepakatan. L em baran
rekom endasi yang tertuang dalam keputusan
kongres m erupakan agenda untuk m engem bangkan bahasa Sunda di m asa depan.
Setiap bahasa ibu di Indonesia m em iliki
perm asalahan yang sam a, yaitu m erasakan
kem unduran, sulit m engim bangi perkem bangan zam an, dan serangan kosakata dari bahasa nasional dan asing. M asalah-m asalah
inilah yang sering kali dibahas pada sem inar,
kongres, saresehan, atau perbincangan di antara pem erhati bahasa. K ebijakan U N E SC O
tentang pencanangan H ari B ahasa Ibu Internasional m ungkin m em beri sem angat untuk
m em perkuat eksistensi bahasa ibu. A kan
tetapi, hal itu tidak serta-m erta m enjadikan
bahasa Sunda lebih berkem bang.
Kliping
Hu m a s
Onpad
M in g g u
15
14
13
27
)
C
29
28
O O kt
16
31
30
O Nov
O D es
ongres
Dari ongreske
I antara bahasa-bahasa ibu
di Indonesia, bahasa Sunda
paling sering dikongreskan.
B ahkan, intensitasnya akan
m enyam ai K ongres B ahasa
Indonesia karena sam asam a diselenggarakan sem bilan kali. B ahasa lain yang
kerap m engadakan kongres adalah bahasa
Jaw a (lim a kali) dan bahasa B ali (lim a kali).
K ongres B ahasa Sunda (K B S) diprakarsai
oleh L em baga B ahasa dan Sastra Sunda
(L B SS). Sebelum kem erdekaan, m asyarakat
pendukung bahasa Sunda juga pernah
m enyelenggarakan kongres, yaitu 1914,
1918, 1922, 1926, dan 1929. K em udian pada
1 9 5 2 , i n o h o n g Sunda m enyelenggarakan
K onferensi B ahasa Sunda di B andung yang
m enjadi cikal bakallahirnya L B SS. Jadi, jika
dihitung dengan m asa sebelum kem erdekaan, bahasa Sunda telah 14 kali dibahas dalam suatu kongres.
Penyelenggaraan K B S dilatari oleh perm asalahan bahasa Sunda, yang kem udian
diperbincangkan untuk m encari titik tem u
dan kesepakatan. H asil kongres selanjutnya
dituangkan dalam keputusan atau rekom endasi agar dilaksanakan oleh pihak-pihak
pem buat kebijakan serta m asyarakat pendukung bahasa Sunda.
Isu yang selalu m engem uka dari setiap
penyelenggaraan K B S adalah upaya m enyesuaikan bahasa Sunda dengan perkem bangan
zam an. A gar bahasa Sunda n g i n d u n g k a
w aktu,.hasil K onferensi B ahasa Sunda tahun
1952 m erekom endasikan dibentuknya suatu
badan untuk m em elihara bahasa dan sastra
Sunda. K em udian berdirilah L B SS. Salah satu
kegiatan yang tertuang dalain anggaran dasar
L B SS adalah m enyelenggarakan K B S.:
Sejak pendiriannya, L B SS telah delapan
kali m engadakan K B S, dan tahun ini yang kesem bilan. K ongres B ahasa Sunda I sam pai IV
diadakan di B andung, yaitu 1954, 1956, 1958,
dan 1961. D ari em pat kongres tersebut,
rekom endasi yang paling nyata adalah
dibukanyajurusan sastra Sunda di U niversitas Padjadjaran (U npad) dan Institut K eguruan dan Ilm u Pendidikan/IK IP (sekarang U niversitas Pendidikan Indonesia/U l'I),
penyusunan pedom an ejaan bahasa Sunda
dan penyusunan K a m u s U m u m B a h a s a S u n d a . Selain itu, diterbitkan pula buku-buku
yang berkaitan dengan bahasa dan sastra
Sunda.
Selam a 27 tahun, sejak 1961, L B SS tidak
•
S a b tu
fedcbaZYXWVUTSRQPONM
OCNON UNPAD )
B ahasa Sunda, sebagai bahasa ibu terbesar
kedua di Indonesia, tentunya m em iliki kesem patan yang besar untuktetap hidup di
m asyarakat. Sayangnya, tak ernah ada data
yang akurat tentangjum lah
enutur bahasa
Sunda. Pada 1992, M am an um anti dalam
M edia Inform asi L B SS V I
.nyebutkan jum lah penutur bahasa Sunda
banyak 20 juta.
Sum m er Institute of L inguis .cs m encatat ada
27 juta pengguna bahasa S tda pada 2005.
Pada 2011 entah berapa. B
B PS Jaw a
B arat pun tidak m encatatn
. Pentingnya data penutur bahasa Sunda b
hanya persoalan statistik, tetapi m enj ill rujukan agar
kebijakan tentang bahasa S nda tidak salah
sasaran.
'
Isu lainnya tentang bah
Sunda adalah
m asalah kem urnian bahasa. Sekitar satu abad
silam , R . H . M uham ad M u
(1822-1886)
m enganggap bahasa Sunda idak m urni lagi
karena sudah berbaur dengan kata-kata dari
bahasa A rab, Jaw a, dan M e ayu. D em ikian
pula R . Sa1jadibrata pada 1 ,o-an m enyebutkan struktur bahasa Sun a sudah sim pang siur dan k a m a y a l o n .
agaim ana dengan saat ini? Y a, tentu hariis ada rujukan
untuk m asyarakat tentang bahasa Sunda
yang "baik dan benar". Jika
ta-kata dari bahasa lain dianggap tidak tepat, tentu harus
ada alternatif yang tertuang alam kam us.
Satu-satunya sum ber ruj
an m asyarakat
tentang bahasa Sunda adal h kam us yang
sesuai dengan p a j a m a m a n . U ntuk pangsa
generasi m uda, diperlukan
ula kam us yang
lebih m endekati keseharian m ereka, kam us
praktis dan terbenam dalam peranti
teknologi.
H allain yang perlu dilak kan dalam
pengem bangan bahasa adalah m erancang
kom putansi linguistik un
. bahasa Sunda,
seperti yang banyak digun
an pada bahasa-bahasa asing. T eknologi sem antik, sebagai suatu kem ajuan dari ilm u kom puter,
dapat digunakan untuk m e] analisis bahasa
Sunda.
Sem oga hasil dari K ongres B ahasa Sunda
IX di B ogor, Juli 2011 m endatang, dapat
m enghasilkan produk kam us yang tidak
hanya bersifat konvensional tradisional,
tetapi dapat m em iliki aksesibilitas global agar
dapat digunakan oleh sege p m asyarakat
dengan m udah.***
DADAN SUI'ISNA,
R e d a ktu r
P a g u yu b a n
M a ja la h
" C u p u m a n ik" , p e n g u r u s
P a n g la w u n g a n
S a s tr a S u n d a .
2011
1
SUASANA Kongres Bahasa Sunda ke-» yang berlangsung di Gedung Merdeka Bandung Tahun 1993."