Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Penderita Obesitas.

(1)

vi ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia LAMK.) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN

PADA PENDERITA OBESITAS

Jarrid Agung, 2014. Pembimbing I : Dr. Diana K. Jasaputra, dr., M. Kes Pembimbing II : Edwin Setiabudi, dr.SpPD-KKV FINASIM

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang harus ditanggapi dengan serius karena dapat memicu terjadinya berbagai penyakit. Penanganan obesitas dapat dilakukan dengan pengaturan asupan makanan dan olahraga, selain itu obat-obatan juga dapat membantu penurunan berat badan termasuk penggunaan tanaman obat seperti daun jati belanda.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek pemberian ekstrak daun jati belanda dalam menurunkan berat badan pada penderita obesitas.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan disain pre dan postes. Pada penelitian ini, subjek penelitian berjumlah 30 orang penderita obesitas yang memperoleh perlakuan pemberian ekstrak daun jati belanda. Data yang diukur adalah berat badan. Analisis data menggunakan uji non parametrik Wilcoxon dengan α= 0,05, kemaknaan berdasarkan p < 0,05 karena distribusi data hasil penelitian yang tidak normal.

Hasil penelitan menunjukkan bahwa adanya penurunan berat badan penderita obesitas sesudah pemberian ekstrak daun jati belanda. Rata-rata sebelum perlakuan berat badan penderita 75,5 kg dan sesudahnya 73,9 kg. Hasil uji non parametrik Wilcoxon terhadap rata-rata berat badan subjek percobaan sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun jati belanda diperoleh nilai p< 0.05, hal ini menunjukkan adanya penurunan berat badan subjek penelitian yang berbeda sangat signifikan sesudah pemberian ekstrak daun jati belanda.

Simpulan yang diperoleh adalah ekstrak daun jati belanda menurunkan berat badan penderita obesitas tetapi tidak terbukti secara statistik.


(2)

vii ABSTRACT

INFLUENCE OF BASTARD CEDAR LEAVES (Guazuma ulmifolia Lamk.) EXTRACT TOWARD BODY WEIGHT LOSS OF OBESE PEOPLE

Jarrid Agung, 2014. 1st Tutor : Dr. Diana K. Jasaputra, dr., M. Kes 2nd Tutor : Edwin Setiabudi, dr.SpPD-KKV FINASIM Obesity is a serious health problem which should be managed seriously since it could lead to various diseases. Treatment of obesity could be done by controlling food intake and doing sports.

The aim of the research was to know the effect of bastard cedar leaves extract toward body weight loss of obese people.

This method is quasi-experimental perspective with pre- and post-test design. In the research, 30 obese people as research participant were being given bastard cedar leaves extract. Body weight were being measured. Analyzed using nonparametric related samples wilcoxon signed rank test with α=0.05 and p≤0.05 because the data distribution was not normal.

The result of the research showed that there was a decrement in body weight before and after bastard cedar leaves extract consumption. Experimental subjects weighted about 75.5 kg before extract consumption and fall to about 73.9 kg after extract consumption. Data then tested with nonparametric Wilcoxon test and resulted p<0.05. The result meant there was a highly significant decrease in body weight before and after consumption of cedar leaves extract.

The conclusion was that bastard cedar leaves extract decrease the body weight of obese people but it had not been proven statistically.


(3)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Obesitas ... 5

2.1.1 Proses Penyerapan Lemak... 5

2.1.2 Pengukuran Obesitas ... 7

2.1.3 Prevalensi ... 8

2.1.4 Etiologi ... 10


(4)

ix

2.1.6 Komplikasi ... 11

2.1.7 Penatalaksanaan Obesitas... 13

2.1.8 Orlistat ... 14

2.2 Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) ... 14

2.2.1 Daerah Asal dan Penyebaran ... 15

2.2.2 Morfologi ... 15

2.2.4 Bagian yang Digunakan, Kandungannya dan Manfaatnya ... 16

2.2.5 Pengaruh Daun Jati Belanda Terhadap Penurunan Berat Badan ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 19

3.2 Subjek Penelitian ... 19

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

3.4 Metode Penelitian... 20

3.4.1 Desain Penelitian ... 20

3.4.2 Variabel Penelitian ... 20

3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 21

3.4.4 Perhitungan Besar Sampel ... 21

3.5 Prosedur Penelitian... 21

3.6 Metode Analisis ... 21

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian... 23

4.2 Pembahasan ... 25

4.3 Uji Hipotesis... 27

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 28


(5)

x

DAFTAR PUSTAKA ... 29 LAMPIRAN ... 31 RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 35


(6)

xi DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi internasional kategori berat badan berdasarkanIMT ... 8 Tabel 2.2 Simtom dan Penyakit yang Berhubungan dengan Obesitas ... 13 Tabel 4.1 Data Deskriptif Subjek Penelitian Efek Ekstrak Daun Jati Belanda

Terhadap Penurunan Berat Badan ... 23 Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Berat Badan Sebelum dan Sesudah Ekstrak


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kecenderungan prevalensi obesitas (IMT>25) pada laki-laki umur >18 tahun,Indonesia tahun 2007, 2010, dan 2013 ... 10 Gambar 2.2 Kecenderungan prevalensi obesitas (IMT>25) pada perempuan

umur >18 tahun, Indonesia tahun 2007, 2010, dan 2013 ... 10 Gambar 2.3 Guazuma ulmifolia Lamk. ... 15


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Ethical approval ... 31 LAMPIRAN 2 Informed Consent ... 32 LAMPIRAN 3 Alat dan Bahan Penelitian yang digunakan dalam

penelitian efek pemberian ekstrak daun jati belanda terhadap penurunan beratbadan penderita obesitas ... 33 LAMPIRAN 4 Hasil Uji Normalitas Data Dan Uji T Berpasangan Berat Badan Penderita Obesitas Sebelum Dan Sesudah Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) ... 34


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Di era modern ini, teknologi memanjakan para penggunanya sehingga meningkatkan pola hidup sedentary. Sedentary lifestyle merupakan gaya hidup tanpa gerak atau minim bergerak. Gaya hidup ini meningkatkan jumlah orang dengan berat badan berlebih. Selain dari kemajuan teknologi, masyarakat kita juga dimanjakan dengan maraknya bisnis makanan cepat saji yang menambah peningkatan jumlah orang dengan berat badan berlebih. Peningkatan berat badan yang berlebih berujung pada obesitas. Obesitas ditandai dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 25 pada orang Asia (WHO IOTF,2003).

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang harus ditanggapi dengan serius karena dapat memicu terjadinya berbagai penyakit. Obesitas meningkatkan risiko seseorang untuk mendapatkan sindroma metabolik, diabetes melitus tipe 2, hipertensi, penyakit jantung koroner, osteoartritis, stroke, depresi, dan kausa mortalitas lainnya (Suryaputra, 2012). Riset Kesehatan Indonesia pada 2010 lalu mengatakan bahwa angka obesitas pada penduduk usia di atas 18 tahun tercatat sebanyak 21,7 persen (UNPAD, 2013).

Penatalaksanaan obesitas mengutamakan pada perubahan pola hidup dari penderitanya. Perubahan pola hidup dari pola hidup sedentary menjadi pola hidup sehat dengan berolahraga sangat dianjurkan. Dalam proses penatalaksanaan obesitas, konsumsi obat-obatan tertentu dapat membantu penurunan berat badan. Golongan obat yang biasa digunakan yaitu golongan gastrointestinal lipase inhibitor dengan contoh obatnya Orlistat. Orlistat diakui dapat digunakan jangka panjang membantu menghambat penyerapan lemak yang dikonsumsi (Hamdy, 2013). Sayangnya, setiap obat tentunya memiliki efek samping. Efek samping Orlistat yang mungkin terjadi antara lain nyeri abdomen, steatorea, flatulensi, mencret, nyeri rektal, gangguan gigi dan ginggiva, infeksi saluran napas atas, gangguan saluran napas bawah, nyeri kepala, mens ireguler, cemas, lelah, infeksi


(10)

2

saluran kemih, pembentukan batu empedu, hipersensitivitas dan bahkan anafilaksis. (Xenical, 2012)

Masyarakat Indonesia memiliki alternatif dalam pengobatan obesitas yaitu dengan konsumsi tumbuhan herbal yang hampir tidak memiliki efek samping sehingga lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan modern. Berdasarkan pengetahuan turun-temurun ekstrak daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) dipercaya sebagai obat pelangsing. Ekstrak daun jati belanda diduga terutama bekerja dengan mengurangi absorbsi lemak harian dengan menginhibisi aktifitas enzim lipase. Sayangnya, penelitian mengenai efek ekstrak daun jati belanda sendiri masih kurang. Penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Riska Subono pada tahun 2007, membuktikan efek ekstrak daun jati belanda menurunkan berat badan mencit. Penilaian efek ekstrak daun jati belanda terhadap manusia belum pernah dilakukan sehingga peneliti berniat untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah adalah

 Apakah pemberian ekstrak daun jati belanda berefek menurunkan berat badan pada penderita obesitas (indeks massa tubuh ≥ 25kg/m2 )

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang obat herbal yang dapat mengatasi obesitas, yaitu dengan pemberian ekstrak daun jati belanda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek pemberian ekstrak daun jati belanda dalam menurunkan berat badan pada penderita obesitas.


(11)

3 1.4Manfaat Penelitian

Manfaat akademis adalah untuk memberi informasi kepada masyarakat ilmiah mengenai tanaman obat khususnya ekstrak daun jati belanda sebagai obat yang berpengaruh terhadap berat badan penderita obesitas.

Manfaat praktis adalah memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai ekstrak daun jati belanda sebagai obat penurun berat badan.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Obesitas berpotensi membahayakan penderitanya. Risiko dari obesitas antara lain sindroma metabolik, diabetes melitus tipe 2, hipertensi, penyakit jantung koroner, osteoartritis, stroke, depresi, dan kausa mortalitas lainnya (Suryaputra, 2012).

Ekstrak daun jati belanda memiliki kandungan kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, musilago dan dammar (Jaka Sulaksana, 2005).

Penelitian sebelumnya menunjukkan ekstrak daun jati belanda terhadap tikus dengan high fat diet memiliki efek penghambatan absorbsi lemak harian dengan cara menginhibisi aktivitas lipase. Inhibisi aktivitas dari lipase mengakibatkan penurunan dari jumlah molekul lemak yang dipecah menjadi molekul lemak berukuran lebih kecil supaya bisa diserap (Puspitasari,2013). Alkaloid mempunyai struktur kimia yang miripan dengan Orlistat di mana keduanya mengandung unsur Nitrogen (N), sehingga kemungkinan alkaloid yang memiliki efek menghambat aktivitas enzim lipase seperti mekanisme kerja Orlistat. Kandungan tannin yang terdapat dalam ekstrak daun jati belanda juga memiliki peranan selain dari penghambatan enzim lipase pankreas. Tannin bekerja sebagai astringen yang diduga dapat mengurangi daya penyerapan makanan. Ketika tanin bertemu dengan membran mukosa, tanin akan bereaksi terhadap membran mukosa dan berikatan dengan mukus dan sel epitel dari mukosa. Mukosa akan terikat kencang


(12)

4

dan menjadi kurang permeabel. Cara kerja tannin tersebut dinamakan sebagai astringency. Tanin memiliki efek pada usus dengan membuat pasien diare, bekerja dengan cara membentuk suatu lapisan proteksi yang terdiri dari protein yang terkoagulasi di sepanjang dinding usus yang akan melingkupi ujung-ujung saraf bebas di sekitarnya sehingga menjadi kurang sensitif juga menyebabkan stimulus profokatif yang meningkatkan kerja peristaltik usus. (Mills & Bone, 2000)

Senyawa musilago yang terkandung dalam daun jati belanda merupakan suatu senyawa yang hidrofilik dan mampu untuk menampung air membentuk suatu jel atau lendir. Musilago yang berbentuk lendir ini dapat melapisi mukosa usus dan mengganggu penyerapan nutrisi (Jasaputra, 2011). Musilago juga membantu dalam penurunan berat badan karena dengan berfungsi sebagai laksatif, pembuat rasa kenyang dan penurun kolesterol darah. Bersama dengan tanin, musilago yang terkandung dalam daun jati belanda dapat mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan usus halus sehingga dapat mengurangi penyerapan makanan. (Mills & Bone, 2000)

Saponin yang terkandung dalam jati belanda bekerja melarutkan lemak ke dalam air dari jaringan sekitar. Larutnya lemak dari pembentuk dinding sel mukosa usus akan menyebabkan terganggunya penyerapan dari nutrien dengan molekul kecil. Pada penelitian ini saponin mungkin dapat membantu penurunan berat badan dengan mengganggu absorbsi glukosa. (Mills & Bone, 2000)

Inhibisi penyerapan lemak dan makanan pada penderita obesitas diharapkan dapat menurunkan berat badan penderita obesitas. Estrak daun jati belanda diharapkan dapat membantu mengurangi risiko dari obesitas dengan menurunkan berat badan penderita.

1.5.2 Hipotesis


(13)

28 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ekstrak daun jati belanda menurunkan berat badan penderita obesitas teruji statistik.

5.2 Saran

Pemberian perlakuan dalam penelitian ini hanya berlangsung satu bulan. Waktu pemberian perlakuan mungkin sebaiknya diperpanjang agar dapat dinilai efek pemberian yang lebih baik.

Kriteria inklusi penelitian dapat dipersempit agar hasil penelitian semakin terfokus dan memungkinkan hasil yang lebih teliti.

Pemantauan pola konsumsi dan perilaku subjek penelitian harus diperketat agar semakin jelas hasil dari penelitian merupakan dampak dari perlakuan yang diberikan terhadap subjek penelitian.

Perbedaan rentang penurunan berat badan pada subjek percobaan perempuan dan laki-laki dapat diteliti lebih lanjut untuk ditentukan apakah benar ada perbedaan penurunan berat badan pada subjek percobaan perempuan dengan laki-laki.

Efek daun jati belanda dalam menghambat penyerapan glukosa dapat diteliti lebih lanjut mengenai efeknya terhadap penderita diabetes mellitus.s


(14)

35 RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Jarrid Agung

Nomor Pokok Mahasiswa : 1110056

Tempat dan tanggal lahir : Garut, 23 Januari 1993

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Merdeka 188, Garut

Riwayat pendidikan :

1998-2000 TK Daya Susila, Garut 2000-2006 SD Daya Susila, Garut

2006- 2009 SMP Santo Aloysius Batununggal, Bandung 2009- 2011 SMA Santo Aloysius Batununggal, Bandung

2011-Sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung


(15)

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JATI BELANDA

(Guazuma ulmifolia LAMK.) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA PENDERITA

OBESITAS

INFLUENCE OF BASTARD CEDAR LEAVES (Guazuma ulmifolia Lamk.) EXTRACT TOWARD BODY WEIGHT LOSS OF OBESE PEOPLE

Jarrid Agung*, Diana K. Jasaputra**, Edwin Setiabudi*** *Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha, Bandung

**Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung ***Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No.65, Bandung

ABSTRAK

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang harus ditanggapi dengan serius karena dapat memicu terjadinya berbagai penyakit. Penanganan obesitas dapat dilakukan dengan pengaturan asupan makanan dan olahraga, selain itu obat-obatan juga dapat membantu penurunan berat badan termasuk penggunaan tanaman obat seperti daun jati belanda.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek pemberian ekstrak daun jati belanda dalam menurunkan berat badan pada penderita obesitas.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan disain pre dan postes. Pada penelitian ini, subjek penelitian berjumlah 30 orang penderita obesitas yang memperoleh perlakuan pemberian ekstrak daun jati belanda. Data yang diukur adalah berat badan. Analisis data menggunakan uji non parametrik Wilcoxon dengan α= 0,05, kemaknaan berdasarkan p < 0,05 karena distribusi data hasil penelitian yang tidak normal.

Hasil penelitan menunjukkan bahwa adanya penurunan berat badan penderita obesitas sesudah pemberian ekstrak daun jati belanda. Rata-rata sebelum perlakuan berat badan penderita 75,5 kg dan sesudahnya 73,9 kg. Hasil uji non parametrik Wilcoxon terhadap rata-rata berat badan subjek percobaan sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun jati belanda diperoleh nilai p< 0.05, hal ini menunjukkan adanya penurunan berat badan subjek penelitian yang berbeda sangat signifikan sesudah pemberian ekstrak daun jati belanda.

Simpulan yang diperoleh adalah ekstrak daun jati belanda menurunkan berat badan penderita obesitas tetapi tidak terbukti secara statistik.

Kata kunci: obesitas, penurunan berat badan, daun jati belanda ABSTRACT

Obesity is a serious health problem which should be managed seriously since it could lead to various diseases. Treatment of obesity could be done by controlling food intake and doing sports. The aim of the research was to know the effect of bastard cedar leaves extract toward body weight loss of obese people.

This method is quasi-experimental perspective with pre- and post-test design. In the research, 30 obese people as research participant were being given bastard cedar leaves extract. Body weight were


(16)

being measured. Analyzed using nonparametric related samples wilcoxon signed rank test with

α=0.05 and p≤0.05 because the data distribution was not normal.

The result of the research showed that there was a decrement in body weight before and after bastard cedar leaves extract consumption. Experimental subjects weighted about 75.5 kg before extract consumption and fall to about 73.9 kg after extract consumption. Data then tested with nonparametric Wilcoxon test and resulted p<0.05. The result meant there was a highly significant decrease in body weight before and after consumption of cedar leaves extract.

The conclusion was that bastard cedar leaves extract decrease the body weight of obese people but it had not been proven statistically.

Keywords: obesity, body weight loss, bastard cedar leaves Pendahuluan

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang harus ditanggapi dengan serius karena dapat memicu terjadinya berbagai penyakit. Obesitas meningkatkan risiko seseorang untuk mendapatkan sindroma metabolik, diabetes melitus tipe 2, hipertensi, penyakit jantung koroner, osteoartritis, stroke, depresi, dan kausa mortalitas lainnya (1). Riset Kesehatan Indonesia pada 2010 lalu mengatakan bahwa angka obesitas pada penduduk usia di atas 18 tahun tercatat sebanyak 21,7 persen (2).

Penatalaksanaan obesitas mengutamakan pada perubahan pola hidup dari penderitanya. Perubahan pola hidup dari pola hidup

sedentary menjadi pola hidup sehat dengan

berolahraga sangat dianjurkan. Dalam proses penatalaksanaan obesitas, konsumsi obat-obatan tertentu dapat membantu penurunan berat badan. Golongan obat yang biasa digunakan yaitu golongan gastrointestinal

lipase inhibitor dengan contoh obatnya

Orlistat. Orlistat diakui dapat digunakan

jangka panjang membantu menghambat

penyerapan lemak yang dikonsumsi (3). Sayangnya, setiap obat tentunya memiliki efek samping. Efek samping Orlistat yang mungkin terjadi antara lain nyeri abdomen, steatorea, flatulensi, mencret, nyeri rektal, gangguan gigi dan ginggiva, infeksi saluran napas atas, gangguan saluran napas bawah, nyeri kepala,

mens ireguler, cemas, lelah, infeksi saluran

kemih, pembentukan batu empedu,

hipersensitivitas dan bahkan anafilaksis. (4) Masyarakat Indonesia memiliki alternatif dalam pengobatan obesitas yaitu dengan konsumsi tumbuhan herbal yang hampir tidak memiliki efek samping sehingga lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan modern. Berdasarkan pengetahuan turun-temurun ekstrak daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) dipercaya sebagai obat pelangsing. Ekstrak daun jati belanda memiliki kandungan kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, musilago dan dammar (5). Alkaloid mempunyai struktur kimia yang miripan dengan Orlistat di mana keduanya mengandung unsur Nitrogen (N), sehingga kemungkinan alkaloid yang memiliki efek menghambat aktivitas enzim lipase seperti mekanisme kerja Orlistat. Kandungan tannin yang terdapat dalam ekstrak daun jati belanda juga memiliki peranan selain dari penghambatan enzim lipase pankreas. Tannin bekerja sebagai astringen yang diduga dapat mengurangi daya penyerapan makanan. Ketika tanin bertemu dengan membran mukosa, tanin akan bereaksi terhadap membran mukosa dan berikatan dengan mukus dan sel epitel dari mukosa. Mukosa akan terikat kencang dan menjadi kurang permeabel. Cara


(17)

kerja tannin tersebut dinamakan sebagai

astringency. Tanin memiliki efek pada usus

dengan membuat pasien diare, bekerja dengan cara membentuk suatu lapisan proteksi yang terdiri dari protein yang terkoagulasi di sepanjang dinding usus yang akan melingkupi ujung-ujung saraf bebas di sekitarnya sehingga menjadi kurang sensitif juga menyebabkan stimulus profokatif yang meningkatkan kerja peristaltik usus. (6)

Senyawa musilago yang terkandung dalam daun jati belanda merupakan suatu senyawa

yang hidrofilik dan mampu untuk

menampung air membentuk suatu jel atau lendir. Musilago yang berbentuk lendir ini dapat melapisi mukosa usus dan mengganggu

penyerapan nutrisi (7). Musilago juga

membantu dalam penurunan berat badan karena dengan berfungsi sebagai laksatif, pembuat rasa kenyang dan penurun kolesterol darah. Bersama dengan tanin, musilago yang terkandung dalam daun jati belanda dapat mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan usus halus sehingga dapat mengurangi penyerapan makanan. (6)

Saponin yang terkandung dalam jati belanda bekerja melarutkan lemak ke dalam air dari jaringan sekitar. Larutnya lemak dari pembentuk dinding sel mukosa usus akan menyebabkan terganggunya penyerapan dari nutrien dengan molekul kecil. Pada penelitian ini saponin mungkin dapat membantu penurunan berat badan dengan mengganggu absorbsi glukosa. (6)

Inhibisi penyerapan lemak dan makanan pada penderita obesitas diharapkan dapat menurunkan berat badan penderita obesitas. Estrak daun jati belanda diharapkan dapat membantu mengurangi risiko dari obesitas dengan menurunkan berat badan penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek pemberian ekstrak daun jati belanda

dalam menurunkan berat badan pada

penderita obesitas. Penelitian ini telah

memperoleh persetujuan dari Komisi Etik Penelitian FK UKM-RSI.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan disain pre dan postes. Pada penelitian ini dilakukan pemberian perlakuan pada 30 penderita obesitas dengan kriteria inklusi indeks massa tubuh (IMT) > 25kg/m2 dan kriteria eksklusi tidak sedang

menderita penyakit selalin obesitas. Data yang diukur adalah berat badan, dinilai dengan timbangan berat badan yang sudah dikalibrasi. Analisis data menggunakan uji non parametrik Wilcoxon, karena distribusi data yang tidak

normal, dengan α=0,05, kemaknaan

berdasarkan p<0,05.

Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan pengamatan awal berupa pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan untuk penghitungan IMT untuk memenuhi kriteria inklusi. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian ekstrak daun jati belanda dalam bentuk kapsul sebanyak 2 kapsul, diminum sehari 2 kali sesudah makan selama 30 hari. Satu kapsul ekstrak daun jati belanda mengandung 550 mg ekstrak. Selama 30 hari penelitian, subjek penelitian diminta

untuk bekerja sama dalam kepatuhan

meminum ekstrak daun jati belanda,,

mengonsumsi makanan dalam jumlah yang wajar, serta aktifitas fisik sesuai dengan kebiasaan masing-masing subjek penelitian. Setelah pemberian perlakuan, berat badan subjek penelitian diukur kembali untuk dibandingkan hasilnya dengan berat badan sebelum pemberian ekstrak daun jati belanda Ekstrak daun jati belanda yang diberikan kepada subjek percobaan adalah ekstrak daun jati belanda dalam bentuk kapsul. Pembuatan ekstrak secara terstandar dan higienis oleh PT. Industri Jamu B.


(18)

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Hasil Pengukuran Berat Badan Sebelum dan Sesudah Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

SP Jenis Kelamin Umur (tahun) Berat Badan (kg) Persentase

Penurunan (%) Sebelum Sesudah

1 Perempuan 18 64 64 0

2 Perempuan 18 99 100 -1

3 Perempuan 19 95 94 1

4 Laki-laki 19 90 90 0

5 Perempuan 19 64 61 5

6 Perempuan 20 70 72 -3

7 Laki-laki 20 93 90 3

8 Perempuan 20 60 56 7

9 Laki-laki 20 70 78 -11

10 Perempuan 20 85 83 2

11 Laki-laki 20 79 79 0

12 Laki-laki 20 110 101 8

13 Perempuan 20 85 83 2

14 Perempuan 22 65 64 2

15 Laki-laki 22 87 84 3

16 Laki-laki 30 70 69 1

17 Perempuan 30 62 64 -3

18 Perempuan 36 80 79 1

19 Laki-laki 36 85 85 0

20 Perempuan 39 65 63 3

21 Laki-laki 43 75 77 -3

22 Laki-laki 44 76 76 0

23 Perempuan 44 68 65 4

24 Perempuan 44 63 61.5 2

25 Perempuan 44 58 58 0

26 Perempuan 44 62 44 29

27 Laki-laki 45 70 70 0

28 Perempuan 45 70 66 6

29 Laki-laki 48 79 79 0

30 Perempuan 49 65 64 2

Tabel 1 menunjukkan data berat badan subjek penelitian sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun jati belanda. Berat badan subjek penelitian sebelum dan sesudah perlakuan kemudian dibandingkan sehingga

didapatkan rata-rata subjek penelitian

mengalami penurunan berat badan sebanyak 1,4 kg. Selanjutnya dilakukan uii normalitas distribusi data Kolmogorov- Smirnov dan dibuktikan distribusi data tidak normal. Transformasi data dilakukan dan tidak diperoleh distribusi data yang normal.


(19)

Pengujian data dilanjutkan menggunakan uii non parametrik Wilcoxon dan didapatkan nilai p < 0.05. Hal ini berarti terdapat penurunan dari berat badan setelah konsumsi ekstrak daun jati belanda yang terbukti dengan uji statistik.

Rata-rata penurunan berat badan pada total subjek penelitian laki-laki sebanyak 0,5 kg, dengan rata-rata penurunan berat badan pada laki-laki dengan usia 18-29 tahun sebesar 1 kg dan rata-rata berat badan laki-laki dengan usia

≥30 tahun mengalami kenaikan sebanyak 0,2

kg.

Rata rata penurunan berat badan pada total subjek penelitian perempuan sebanyak 2,1 kg, dengan rata-rata penurunan berat badan pada perempuan dengan usia 18-29 tahun sebesar 1 kg dan rata- rata penurunan berat badan

perempuan dengan usia ≥30 tahun sebesar 3,1

kg. Simpulan

Ekstrak daun jati belanda menurunkan berat badan penderita obesitas teruji statistik.

Saran

Pemberian perlakuan dalam penelitian ini hanya berlangsung satu bulan. Waktu pemberian perlakuan mungkin sebaiknya diperpanjang agar dapat dinilai efek pemberian yang lebih baik.

Kriteria inklusi penelitian dapat

dipersempit agar hasil penelitian semakin terfokus dan memungkinkan hasil yang lebih teliti.

Pemantauan pola konsumsi dan perilaku subjek penelitian harus diperketat agar semakin jelas hasil dari penelitian merupakan dampak dari perlakuan yang diberikan terhadap subjek penelitian.

Perbedaan rentang penurunan berat badan pada subjek percobaan perempuan dan laki-laki dapat diteliti lebih lanjut untuk ditentukan apakah benar ada perbedaan

penurunan berat badan pada subjek percobaan perempuan dengan laki-laki.

Efek daun jati belanda dalam menghambat penyerapan glukosa dapat diteliti lebih lanjut mengenai efeknya terhadap penderita diabetes mellitus.

Daftar Pustaka

1. PERBEDAAN POLA MAKAN DAN

AKTIVITAS FISIK. Suryaputra, Kartika. 2012,

MAKARA, pp. 45-46.

2. UNPAD. Increasing obesity rate is the 5th leading cause of death in the world.

Universitas Padjajaran. [Online] 10 31, 2013.

http://www.unpad.ac.id/en/2013/10/increasing -obesity-rate-is-the-5th-leading-cause-of-death-in-the-world/.

3. Hamdy, Osama. Obesity. Medscape. [Online] Desember 16, 2013.

4. Xenical. s.l. : Roche, January 4, 2012. 5. Jaka Sulaksana, Dadang Iskandar Jayusman.

Kemuning dan jati belanda. Jakarta : Penebar

Swadaya, 2005.

6. Mills, Simon and Bone, Kerry. Phytotherapy

Modern Herbal Medicine. London : Churchill

Livingstone, 2000.

7. Herbal Medicine For Obesity. Jasaputra,


(20)

29 DAFTAR PUSTAKA

Ch.M.Kristanti. (2002). Kondisi Fisik Kurang Gerak dan Instrumen Pengukuran. Media Litbang Kesehatan, XII, 1-5.

Flier, J. S. (2008). Biology of Obesity. In A. S. Fauci, & e. al, Harrison's Principles of Internal Medicine (pp. 462-468). New York: McGraw Hill. Flier, J. S., & Flier, E. M. (2008). Biology of Obesity. In A. S. Fauci, E.

Braunwald, D. L. Kasper, S. L. Hauser, D. L. Longo, & J. L. Jameson, Harrison's Principles of Internal Medicine (17 ed., Vol. 1, pp. 462-467). New York, Amerika Serikat: McGraw Hill Medical.

Hall, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology eleventh edition. Philadelphia: Elsivier Saunders.

Hamdy, O. (2013, Desember 16). Obesity. Retrieved Januari 2014, from Medscape.

Hui, L. (2005). Guideline on Management of Overweight & Obesity in Primary Care.

Jaka Sulaksana, D. I. (2005). Kemuning dan jati belanda. Jakarta: Penebar Swadaya.

Jasaputra, D. K. (2011). Herbal Medicine For Obesity. Jurnal Medika Planta. Mills, S., & Bone, K. (2000). Phytotherapy Modern Herbal Medicine. London:

Churchill Livingstone.

Sari, I. P., Nurrochmad, A., & Setiawan, I. M. (2013). INDONESIAN HERBALS

REDUCE CHOLESTEROL LEVELS IN DIET-INDUCED

HYPERCHOLESTEROLEMIA THROUGH LIPASE INHIBITION. Malaysian Journal of Pharmaceutical Sciences, 11, 13-20.


(21)

30

Subono, R. (2007). Pengaruh Infusa Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Penurunan Berat Badan Mencit Galur Swiss Webster. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Suryaputra, K. (2012). PERBEDAAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK. MAKARA, 45-46.

Tjitrosoepomo, G. (2005). Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

UNPAD. (2013, 10 31). Increasing obesity rate is the 5th leading cause of death in the world. Retrieved 1 2014, from Universitas Padjajaran: http://www.unpad.ac.id/en/2013/10/increasing-obesity-rate-is-the-5th-leading-cause-of-death-in-the-world/


(1)

being measured. Analyzed using nonparametric related samples wilcoxon signed rank test with

α=0.05

and

p≤0.05

because the data distribution was not normal.

The result of the research showed that there was a decrement in body weight before and after

bastard cedar leaves extract consumption. Experimental subjects weighted about 75.5 kg before

extract consumption and fall to about 73.9 kg after extract consumption. Data then tested with

nonparametric Wilcoxon test and resulted p<0.05. The result meant there was a highly significant

decrease in body weight before and after consumption of cedar leaves extract.

The conclusion was that bastard cedar leaves extract decrease the body weight of obese people but

it had not been proven statistically.

Keywords: obesity, body weight loss, bastard cedar leaves

Pendahuluan

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang harus ditanggapi dengan serius karena dapat memicu terjadinya berbagai penyakit. Obesitas meningkatkan risiko seseorang untuk mendapatkan sindroma metabolik, diabetes melitus tipe 2, hipertensi, penyakit jantung koroner, osteoartritis,

stroke

, depresi, dan kausa mortalitas lainnya (1). Riset Kesehatan Indonesia pada 2010 lalu mengatakan bahwa angka obesitas pada penduduk usia di atas 18 tahun tercatat sebanyak 21,7 persen (2).

Penatalaksanaan obesitas mengutamakan pada perubahan pola hidup dari penderitanya. Perubahan pola hidup dari pola hidup

sedentary

menjadi pola hidup sehat dengan berolahraga sangat dianjurkan. Dalam proses penatalaksanaan obesitas, konsumsi obat-obatan tertentu dapat membantu penurunan berat badan. Golongan obat yang biasa digunakan yaitu golongan

gastrointestinal

lipase inhibitor

dengan contoh obatnya Orlistat. Orlistat diakui dapat digunakan jangka panjang membantu menghambat penyerapan lemak yang dikonsumsi (3). Sayangnya, setiap obat tentunya memiliki efek samping. Efek samping Orlistat yang mungkin terjadi antara lain nyeri abdomen, steatorea, flatulensi, mencret, nyeri rektal, gangguan gigi dan ginggiva, infeksi saluran napas atas, gangguan saluran napas bawah, nyeri kepala,

mens ireguler, cemas, lelah, infeksi saluran kemih, pembentukan batu empedu, hipersensitivitas dan bahkan anafilaksis. (4) Masyarakat Indonesia memiliki alternatif dalam pengobatan obesitas yaitu dengan konsumsi tumbuhan herbal yang hampir tidak memiliki efek samping sehingga lebih aman untuk dikonsumsi dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan modern. Berdasarkan pengetahuan turun-temurun ekstrak daun jati belanda (

Guazuma ulmifolia

Lamk.) dipercaya sebagai obat pelangsing. Ekstrak daun jati belanda memiliki kandungan kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, musilago dan dammar (5). Alkaloid mempunyai struktur kimia yang miripan dengan Orlistat di mana keduanya mengandung unsur Nitrogen (N), sehingga kemungkinan alkaloid yang memiliki efek menghambat aktivitas enzim lipase seperti mekanisme kerja Orlistat. Kandungan tannin yang terdapat dalam ekstrak daun jati belanda juga memiliki peranan selain dari penghambatan enzim lipase pankreas. Tannin bekerja sebagai astringen yang diduga dapat mengurangi daya penyerapan makanan. Ketika tanin bertemu dengan membran mukosa, tanin akan bereaksi terhadap membran mukosa dan berikatan dengan mukus dan sel epitel dari mukosa. Mukosa akan terikat kencang dan menjadi kurang permeabel. Cara


(2)

kerja tannin tersebut dinamakan sebagai

astringency

. Tanin memiliki efek pada usus dengan membuat pasien diare, bekerja dengan cara membentuk suatu lapisan proteksi yang terdiri dari protein yang terkoagulasi di sepanjang dinding usus yang akan melingkupi ujung-ujung saraf bebas di sekitarnya sehingga menjadi kurang sensitif juga menyebabkan stimulus profokatif yang meningkatkan kerja peristaltik usus. (6)

Senyawa musilago yang terkandung dalam daun jati belanda merupakan suatu senyawa yang hidrofilik dan mampu untuk menampung air membentuk suatu jel atau lendir. Musilago yang berbentuk lendir ini dapat melapisi mukosa usus dan mengganggu penyerapan nutrisi (7). Musilago juga membantu dalam penurunan berat badan karena dengan berfungsi sebagai laksatif, pembuat rasa kenyang dan penurun kolesterol darah. Bersama dengan tanin, musilago yang terkandung dalam daun jati belanda dapat mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan usus halus sehingga dapat mengurangi penyerapan makanan. (6)

Saponin yang terkandung dalam jati belanda bekerja melarutkan lemak ke dalam air dari jaringan sekitar. Larutnya lemak dari pembentuk dinding sel mukosa usus akan menyebabkan terganggunya penyerapan dari nutrien dengan molekul kecil. Pada penelitian ini saponin mungkin dapat membantu penurunan berat badan dengan mengganggu absorbsi glukosa. (6)

Inhibisi penyerapan lemak dan makanan pada penderita obesitas diharapkan dapat menurunkan berat badan penderita obesitas. Estrak daun jati belanda diharapkan dapat membantu mengurangi risiko dari obesitas dengan menurunkan berat badan penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek pemberian ekstrak daun jati belanda dalam menurunkan berat badan pada penderita obesitas. Penelitian ini telah

memperoleh persetujuan dari Komisi Etik Penelitian FK UKM-RSI.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan disain pre dan postes. Pada penelitian ini dilakukan pemberian perlakuan pada 30 penderita obesitas dengan kriteria inklusi indeks massa tubuh (IMT) > 25kg/m2 dan kriteria eksklusi tidak sedang menderita penyakit selalin obesitas. Data yang diukur adalah berat badan, dinilai dengan timbangan berat badan yang sudah dikalibrasi. Analisis data menggunakan uji non parametrik Wilcoxon, karena distribusi data yang tidak normal, dengan α=0,05, kemaknaan berdasarkan

p

<0,05.

Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan pengamatan awal berupa pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan untuk penghitungan IMT untuk memenuhi kriteria inklusi. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian ekstrak daun jati belanda dalam bentuk kapsul sebanyak 2 kapsul, diminum sehari 2 kali sesudah makan selama 30 hari. Satu kapsul ekstrak daun jati belanda mengandung 550 mg ekstrak. Selama 30 hari penelitian, subjek penelitian diminta untuk bekerja sama dalam kepatuhan meminum ekstrak daun jati belanda,, mengonsumsi makanan dalam jumlah yang wajar, serta aktifitas fisik sesuai dengan kebiasaan masing-masing subjek penelitian. Setelah pemberian perlakuan, berat badan subjek penelitian diukur kembali untuk dibandingkan hasilnya dengan berat badan sebelum pemberian ekstrak daun jati belanda Ekstrak daun jati belanda yang diberikan kepada subjek percobaan adalah ekstrak daun jati belanda dalam bentuk kapsul. Pembuatan ekstrak secara terstandar dan higienis oleh PT. Industri Jamu B.


(3)

Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Hasil Pengukuran Berat Badan Sebelum dan Sesudah Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda SP Jenis Kelamin Umur (tahun) Berat Badan (kg) Persentase

Penurunan (%) Sebelum Sesudah

1 Perempuan 18 64 64 0

2 Perempuan 18 99 100 -1

3 Perempuan 19 95 94 1

4 Laki-laki 19 90 90 0

5 Perempuan 19 64 61 5

6 Perempuan 20 70 72 -3

7 Laki-laki 20 93 90 3

8 Perempuan 20 60 56 7

9 Laki-laki 20 70 78 -11

10 Perempuan 20 85 83 2

11 Laki-laki 20 79 79 0

12 Laki-laki 20 110 101 8

13 Perempuan 20 85 83 2

14 Perempuan 22 65 64 2

15 Laki-laki 22 87 84 3

16 Laki-laki 30 70 69 1

17 Perempuan 30 62 64 -3

18 Perempuan 36 80 79 1

19 Laki-laki 36 85 85 0

20 Perempuan 39 65 63 3

21 Laki-laki 43 75 77 -3

22 Laki-laki 44 76 76 0

23 Perempuan 44 68 65 4

24 Perempuan 44 63 61.5 2

25 Perempuan 44 58 58 0

26 Perempuan 44 62 44 29

27 Laki-laki 45 70 70 0

28 Perempuan 45 70 66 6

29 Laki-laki 48 79 79 0

30 Perempuan 49 65 64 2

Tabel 1 menunjukkan data berat badan subjek penelitian sebelum dan sesudah pemberian ekstrak daun jati belanda. Berat badan subjek penelitian sebelum dan sesudah perlakuan kemudian dibandingkan sehingga didapatkan rata-rata subjek penelitian

mengalami penurunan berat badan sebanyak 1,4 kg. Selanjutnya dilakukan uii normalitas distribusi data Kolmogorov- Smirnov dan dibuktikan distribusi data tidak normal. Transformasi data dilakukan dan tidak diperoleh distribusi data yang normal.


(4)

Pengujian data dilanjutkan menggunakan uii non parametrik Wilcoxon dan didapatkan nilai p < 0.05. Hal ini berarti terdapat penurunan dari berat badan setelah konsumsi ekstrak daun jati belanda yang terbukti dengan uji statistik.

Rata-rata penurunan berat badan pada total subjek penelitian laki-laki sebanyak 0,5 kg, dengan rata-rata penurunan berat badan pada laki-laki dengan usia 18-29 tahun sebesar 1 kg dan rata-rata berat badan laki-laki dengan usia ≥30 tahun mengalami kenaikan sebanyak 0,2 kg.

Rata rata penurunan berat badan pada total subjek penelitian perempuan sebanyak 2,1 kg, dengan rata-rata penurunan berat badan pada perempuan dengan usia 18-29 tahun sebesar 1 kg dan rata- rata penurunan berat badan perempuan dengan usia ≥30 tahun sebesar 3,1 kg.

Simpulan

Ekstrak daun jati belanda menurunkan berat badan penderita obesitas teruji statistik.

Saran

Pemberian perlakuan dalam penelitian ini hanya berlangsung satu bulan. Waktu pemberian perlakuan mungkin sebaiknya diperpanjang agar dapat dinilai efek pemberian yang lebih baik.

Kriteria inklusi penelitian dapat dipersempit agar hasil penelitian semakin terfokus dan memungkinkan hasil yang lebih teliti.

Pemantauan pola konsumsi dan perilaku subjek penelitian harus diperketat agar semakin jelas hasil dari penelitian merupakan dampak dari perlakuan yang diberikan terhadap subjek penelitian.

Perbedaan rentang penurunan berat badan pada subjek percobaan perempuan dan laki-laki dapat diteliti lebih lanjut untuk ditentukan apakah benar ada perbedaan

penurunan berat badan pada subjek percobaan perempuan dengan laki-laki.

Efek daun jati belanda dalam menghambat penyerapan glukosa dapat diteliti lebih lanjut mengenai efeknya terhadap penderita diabetes mellitus.

Daftar Pustaka

1.

PERBEDAAN POLA MAKAN DAN

AKTIVITAS FISIK.

Suryaputra, Kartika. 2012, MAKARA, pp. 45-46.

2. UNPAD. Increasing obesity rate is the 5th leading cause of death in the world.

Universitas Padjajaran.

[Online] 10 31, 2013. http://www.unpad.ac.id/en/2013/10/increasing -obesity-rate-is-the-5th-leading-cause-of-death-in-the-world/.

3. Hamdy, Osama. Obesity.

Medscape.

[Online] Desember 16, 2013.

4. Xenical. s.l. : Roche, January 4, 2012. 5. Jaka Sulaksana, Dadang Iskandar Jayusman.

Kemuning dan jati belanda.

Jakarta : Penebar Swadaya, 2005.

6. Mills, Simon and Bone, Kerry.

Phytotherapy

Modern Herbal Medicine.

London : Churchill Livingstone, 2000.

7.

Herbal Medicine For Obesity.

Jasaputra, Diana Krisanti. 2011, Jurnal Medika Planta.


(5)

29

DAFTAR PUSTAKA

Ch.M.Kristanti. (2002). Kondisi Fisik Kurang Gerak dan Instrumen Pengukuran.

Media Litbang Kesehatan, XII

, 1-5.

Flier, J. S. (2008). Biology of Obesity. In A. S. Fauci, & e. al,

Harrison's

Principles of Internal Medicine

(pp. 462-468). New York: McGraw Hill.

Flier, J. S., & Flier, E. M. (2008). Biology of Obesity. In A. S. Fauci, E.

Braunwald, D. L. Kasper, S. L. Hauser, D. L. Longo, & J. L. Jameson,

Harrison's Principles of Internal Medicine

(17 ed., Vol. 1, pp. 462-467).

New York, Amerika Serikat: McGraw Hill Medical.

Hall, J. E. (2006).

Textbook of Medical Physiology eleventh edition.

Philadelphia:

Elsivier Saunders.

Hamdy, O. (2013, Desember 16).

Obesity

. Retrieved Januari 2014, from

Medscape.

Hui, L. (2005).

Guideline on Management of Overweight & Obesity in Primary

Care.

Jaka Sulaksana, D. I. (2005).

Kemuning dan jati belanda.

Jakarta: Penebar

Swadaya.

Jasaputra, D. K. (2011). Herbal Medicine For Obesity.

Jurnal Medika Planta

.

Mills, S., & Bone, K. (2000).

Phytotherapy Modern Herbal Medicine.

London:

Churchill Livingstone.

Sari, I. P., Nurrochmad, A., & Setiawan, I. M. (2013). INDONESIAN HERBALS

REDUCE

CHOLESTEROL

LEVELS

IN

DIET-INDUCED

HYPERCHOLESTEROLEMIA THROUGH LIPASE INHIBITION.


(6)

30

Subono, R. (2007).

Pengaruh Infusa Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia

Lamk.) Terhadap Penurunan Berat Badan Mencit Galur Swiss Webster.

Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Suryaputra, K. (2012). PERBEDAAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS

FISIK.

MAKARA

, 45-46.

Tjitrosoepomo, G. (2005).

Taksonomi Tumbuhan Obat-obatan.

Yogyakarta:

Gajahmada University Press.

UNPAD. (2013, 10 31).

Increasing obesity rate is the 5th leading cause of death

in the world

. Retrieved 1 2014, from Universitas Padjajaran:

http://www.unpad.ac.id/en/2013/10/increasing-obesity-rate-is-the-5th-leading-cause-of-death-in-the-world/