Pengaruh Pemberian Serbuk Effervescent Ekstrak Kering Daun Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk.) Terhadap Penurunan Berat Badan Mencit Jantan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Obesitas
2.1.1 Pengertian obesitas
Obesitas merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan
lemak yang berlebihan daripada yang diperlukan untuk fungsi tubuh (Pudjiadi,
1990). Obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gizi,
sebagai

akibat

konsumsi

makanan

yang jauh

melebihi

kebutuhannya.


Perbandingan normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 1235% pada wanita dan 18-23% pada pria. Obesitas merupakan salah satu faktor
risiko penyebab terjadinya penyakit degeneratif seperti Diabetes Mellitus (DM),
penyakit jantung Koroner (PJK) dan Hipertensi (Laurentia, 2004).
Faktor genetik diketahui sangat berpengaruh bagi perkembangan penyakit
ini. Secara fisiologis, obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan
akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga
dapat mengganggu kesehatan. Keadaan obesitas ini, terutama obesitas sentral,
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular karena keterkaitannya dengan
sindrom metabolik atau sindrom resistensi insulin yang terdiri dari resistensi
insulin/hiperinsulinemia,

hiperuresemia,

gangguan

fibrinolisis,

hiperfibrinogenemia dan hipertensi (Sudoyo, 2009).
Penyebab obesitas sangatlah kompleks. Meskipun gen berperan penting
dalam menentukan asupan makanan dan metabolisme energi, gaya hidup dan

faktor lingkungan dapat berperan dominan pada banyak orang dengan obesitas.
Diduga bahwa sebagian besar obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara

7
Universitas Sumatera Utara

faktor genetik dan faktor lingkungan, antara lain aktivitas, gaya hidup, sosial
ekonomi dan nutrisional (Guyton, 2007).
Obesitas sering dijumpai dalam keluarga, dan pewarisan berat badan
serupa dengan tinggi badan. Orang yang diadopsi lebih mirip dengan orang tua
biologik daripada orang tua angkat mereka dalam kaitannya dengan obesitas, yang
memberi dukungan kuat atas pengaruh genetik.
Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai penyebab utama obesitas.
Hal ini didasari oleh aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat
meningkatkan massa otot dan mengurangi massa lemak tubuh, sedangkan
aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot dan
peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada orang obesitas, peningkatan aktivitas
fisik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran energi melebihi asupan makanan
yang berimbas penurunan berat badan (Guyton, 2007).
Faktor lain penyebab obesitas adalah perilaku makan yang tidak baik.

Perilaku makan yang tidak baik disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya
adalah karena lingkungan dan sosial. Hal ini terbukti dengan meningkatnya
prevalensi obesitas di negara maju. Sebab lain yang menyebabkan perilaku makan
tidak baik adalah psikologis, dimana perilaku makan agaknya dijadikan sebagai
sarana penyaluran stress.
Faktor terakhir penyebab obesitas adalah karena dampak/sindroma dari
penyakit lain. Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan obesitas adalah
sindrom cuhsing, hipotiroidisme, insulinoma, kraniofaringioma dan penyakit lain
yang mengenai hipotalamus. Beberapa anggapan menyatakan bahwa berat badan

8
Universitas Sumatera Utara

seseorang diregulasi baik oleh endokrin dan komponen neural. Berdasarkan
anggapan itu maka sedikit saja kekacauan pada regulasi ini akan mempunyai efek
pada berat badan (Flier, 2010).
2.1.2 Klasifikasi Obesitas
Obesitas bisa terjadi karena tidak seimbangnya antara asupan energi
dengan energy expenditures (pengeluaran energi) sehingga berlebihnya asupan
tersebut akan menumpuk di jaringan adiposa, penumpukan kelebihan energi

tersebut yang akan membuat anak menjadi obesitas. Terdapat dua kemungkinan
timbulnya kelebihan energi tersebut yaitu berlebihnya asupan energi atau
kurangnya/rendahnya pengeluaran energi. Berlebihnya asupan energi karena
masuknya makanan yang terlalu berlebihan dan juga keluarnya energi lebih
rendah yang disebabkan oleh rendahnya metabolisme tubuh dan kurangnya
aktivitas fisik (Sjarif, 2011).
Tabel 2.1 Klasifikasi Obesitas
Obesitas Idiopatik
>90% kasus
Perawakan tinggi (umumnya >50
Tahun)
Riwayat obesitas umunya positif
Fungsi mental normal
Usia tulang : normal atau
advanced)Pemeriksaan fisis
umumnya normal

Obesitas Endogen