Sesi 3 Unsur unsur Biaya Produksi

Akuntansi Biaya

Sesi 3 Unsur-unsur Biaya
Produksi
Dosen:
Drs. Rudy Lizwaril, S.E., MM, Ak.

Rapat Umum Pemegang Saham - CONFIDENTIAL

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

1

Tujuan Sesi Ini
1. Mahasiswa memahami Biaya
Bahan Baku.
2. Mahasiswa memahami unsurunsur biaya tenaga kerja langsung
3. Mahasiswa memahami unsurunsur biaya produksi tdak
langsung

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)


BAHAN BAKU
1. Bahan baku merupakan bahan yang
membentuk bagian menyeluruh produk
jadi.
2. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan
manufaktur
dapat
diperoleh
dari
pembelian lokal, impor, atau dari
pengolahan sendiri.
3. Di dalam memperoleh bahan baku
perusahaan tdak hanya mengeluarkan
biaya sejumlah harga bahan baku, tetapi
juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian,
pergudangan, dan biaya perolehan lain.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)


AKUNTANSI BIAYA

SISTEM PEMBELIAN BAHAN BAKU
1. Prosedur Permintaan Pembelian
Bahan Baku
2. Prosedur Order Pembelian
3. Prosedur Penerimaan Bahan Baku
4. Prosedur Pencatatan Penerimaan
Bahan Baku di Bagian Gudang
5. Prosedur Pencatatan Utang Yang
Timbul dari Pembelian Bahan
Baku
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM

HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI
Biaya Angkutan Diperlakukan Sebagai Tambahan Harga
Pokok Bahan Baku, dapat didasarkan pada :
a. Perbandingan Kuantitas Tiap Jenis Bahan Baku Yang Dibeli
Jenis
Bahan Baku
A
B
C

Kg
(1)
400
350
50
800

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

%

(1) : 800
(2)
50
43.75
6.25
100

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Alokasi Biaya Angkut
(2) X 300.000
(3)
150,000
131,250
18,750
300,000

AKUNTANSI BIAYA

BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM

HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI
Biaya Angkutan Diperlakukan Sebagai Tambahan Harga
Pokok Bahan Baku, dapat didasarkan pada :
b. Perbandingan Harga Faktur Tiap Bahan Baku Yg Dibeli
Jenis
Harga Faktur
Bahan Baku
(1)
A
B
C
D

Pembagian Biaya
Angkutan
(1) X (48.000/600.000)
(2)

100,000
150,000

225,000
125,000
600,000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

8,000
12,000
18,000
10,000
48,000

Alokasi Biaya Angkut
(1) + (2)
(3)
108,000
162,000
243,000

135,000
648,000

AKUNTANSI BIAYA

BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM
HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI
Biaya Angkutan Diperlakukan Sebagai Tambahan Harga
Pokok Bahan Baku, dapat didasarkan pada :
c. Biaya Angkutan Diperhitungkan Dalam Harga Pokok Bahan Baku Yang
Dibeli Berdasarkan Tarif Yang Ditentukan Dimuka
Jenis
Bahan Baku
A
B
C

Kg
(1)
25,000

15,000
10,000
50,000

Harga Faktur
(2)

Biaya Angkutan Yg
Dibebankan Atas Dasar Tarif
(1) X Rp 50
(3)

5,000,000
4,500,000
4,000,000
13,500,000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)


1,250,000
750,000
500,000
2,500,000

Harga Pokok
Bahan Baku
(2) + (3)
(4)
6,250,000
5,250,000
4,500,000
16,000,000

AKUNTANSI BIAYA

BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM
HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIBELI
Biaya Unit Organisasi Yang terkait Dalam Perolehan Bahan

Baku.
Bagian

Dasar Pembebanan

Tarif Pembebanan Biaya Pembelian

Pembelian

Jumlah frekuensi pembelian
atau volume pembelian

Tarif per transaksi pembelian atau tarif setiap
jumlah harga faktur pembelian

Penerimaan

Jumlah macam bahan yg diterima

Tarif per macam bahan yang diterima


Gudang

Jumlah macam bahan, kauntitas,
atau nilai rupiah

Tarif per macam bahan per meter kubik atau per
nilai rupiah bahan baku yg disimpan di gudang

Akuntansi Persediaan

Jumlah frekuensi pembelian

Tarif per transaksi pembelian

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

BIAYA YG DIPERHITUNGKAN DALAM
HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIIMPOR
Harga FOB
Angkutan laut (ocean freight)
Harga C & F
Biaya asuransi (marine insurance)
Harga C, I & F
Biaya Bank
Bea Masuk dan biaya pabean lainnya
Pajak penjualan impor
Biaya gudang
Biaya expedisi muatan kapal laut (EMKL)
Biaya transport lokal
Harga Pokok Bahan Baku

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Rp

XXX
XXX
------------Rp
XXX
XXX
------------Rp
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
------------Rp
XXX
=======

AKUNTANSI BIAYA

PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Metode Identikasi Khusus
Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)
Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO)
Metode Rata-rata Bergerak
Metode Biaya Standar
Metode Rata-rata Harga Pokok Bahan Baku pada Akhir
Bulan

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

METODE IDENTIFIKASI KHUSUS
• Dalam metode ini, setaa jenis bahan baku yang ada di
gudang harus diberi tanda aada harga aokok aer satuan
beraaa bahan baku tersebut dibeli. Setaa aembelian
bahan baku yang harga aer satuannya berbeda dengan
harga aer satuan bahan baku yang sudah ada di gudang,
harus diaisahkan aenyimaanannya dan diberi tanda aada
harga beraaa bahan tersebut dibeli.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA (1)


Dalam metode ini aenentuan biaya bahan baku dengan anggaaan
bahwa harga aokok aer satuan bahan baku yang aertama masuk
dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang
aertama kali diaakai, dan tdak harus sesuai dengan aliran fsik bahan
baku dalam aroduksi.
Tanggal

6/1
15/1
17/1
21/1

Transaksi

Kuantitas (kg)

Pemakaian
Pembelian
Pembelian
Pemakaian

700
1,200
500
1,100

Harga beli / kg

2,750
3,000

(4)

3,300,000
1,500,000
4,800,000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA (2)

Tanggal

Keterangan

Kuantitas

Pembelian
Harga

Jumlah

1/1

Saldo Awal

6/1

Pemakaian

15/1

Pembelian

1,200

2,750

3,300,000

17/1

Pembelian

500

3,000

1,500,000

21/1

Pembelian

Jumlah Pembelian
Jumlah Pemakaian
Sisa Akhir

1,700

Kuantitas

Pemakaian
Harga
Jumlah

600
100

2,400
2,500

1,440,000
250,000

300
800

2,500
2,750

750,000
2,200,000

Kuantitas

Saldo
Harga

600
400

2,400
2,500

1,440,000

300
300
1,200
300
1,200
500
400
500

2,500
2,500
2,750
2,500
2,750
3,000
2,750
3,000

750,000
750,000
3,300,000
750,000
3,300,000
1,500,000
1,100,000
1,500,000

Jumlah

4,800,000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

1,800

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

4,640,000
900

2,600,000

AKUNTANSI BIAYA

METODE MASUK TERAKHIR KELUAR PERTAMA (1)
• Dalam metode ini aenentuan biaya bahan baku dengan anggaaan
bahwa harga aokok aer satuan bahan baku yang terakhir masuk
dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku
yang aertama kali diaakai dalam aroduksi.
Tanggal
6/1
15/1
17/1
21/1

Transaksi

Kuantitas (kg)

Pemakaian
Pembelian
Pembelian
Pemakaian

700
1,200
500
1,100

Harga beli / kg

2,750
3,000

(4)

3,300,000
1,500,000
4,800,000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

METODE MASUK TERAKHIR KELUAR PERTAMA (2)

Tanggal

Keterangan

Kuantitas

Pembelian
Harga

Jumlah

1/1

Saldo Awal

6/1

Pemakaian

15/1

Pembelian

1,200

2,750

3,300,000

17/1

Pembelian

500

3,000

1,500,000

21/1

Pembelian

Jumlah Pembelian
Jumlah Pemakaian
Sisa Akhir

1,700

Kuantitas

Pemakaian
Harga
Jumlah

400
300

2,500
2,400

1,000,000
720,000

500
600

3,000
2,750

1,500,000
1,650,000

Kuantitas

Saldo
Harga

600
400

2,400
2,500

1,440,000

300
300
1,200
300
1,200
500
300
600

2,400
2,400
2,750
2,400
2,750
3,000
2,400
2,750

720,000
720,000
3,300,000
720,000
3,300,000
1,500,000
720,000
1,650,000

Jumlah

4,800,000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

1,800

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

4,870,000
900

2,370,000

AKUNTANSI BIAYA

METODE RATA-RATA BERGERAK (1)


Dalam metode ini aersediaan bahan baku yang ada di gudang dihitung harga
aokok rata-ratanya dengan cara membagi total harga aokok dengan jumlah
satuannya. Setaa kali terjadi aembelian yang harga aokok aer satuannya
berbeda dengan harga aokok rata-rata aersediaan yan ada di gudang, harus
dilakukan aerhitungan harga aokok rata-rata aer satuan yang baru.

Tanggal
6/1
15/1
17/1
21/1

Transaksi

Kuantitas (kg)

Pemakaian
Pembelian
Pembelian
Pemakaian

700
1,200
500
1,100

Harga beli / kg

2,750
3,000

(4)

3,300,000
1,500,000
4,800,000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

METODE RATA-RATA BERGERAK (2)

Tanggal

Keterangan

Kuantitas

Pembelian
Harga

Jumlah

1/1

Saldo Awal

15/1

Pembelian

1,200

2,750

3,300,000

17/1

Pembelian

500

3,000

1,500,000

Kuantitas

700

21/1
Pemakaian
Jumlah Pembelian
Jumlah Pemakaian
Sisa Akhir

1,100
1,700

Pemakaian
Harga
Jumlah

2,440

2,766

Kuantitas

Saldo
Harga

600
400
1,000

2,400
2,500
2,440

1,440,000
1,000,000
2,440,000

300
1,200
1,500
1,500
500
2,000
900

2,440
2,750
2,688
2,688
3,000
2,766
2,766

732,000
3,300,000
4,032,000
4,032,000
1,500,000
5,532,000
2,489,400

Jumlah

1,708,000

3,042,600

4,800,000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

1,800

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

4,750,600
900

2,489,400

AKUNTANSI BIAYA

METODE RATA-RATA BERGERAK (2)

Tanggal

Keterangan

Kuantitas

Pembelian
Harga

Jumlah

1/1

Saldo Awal

15/1

Pembelian

1,200

2,750

3,300,000

17/1

Pembelian

500

3,000

1,500,000

Kuantitas

700

21/1
Pemakaian
Jumlah Pembelian
Jumlah Pemakaian
Sisa Akhir

1,100
1,700

Pemakaian
Harga
Jumlah

2,440

2,766

Kuantitas

Saldo
Harga

600
400
1,000

2,400
2,500
2,440

1,440,000
1,000,000
2,440,000

300
1,200
1,500
1,500
500
2,000
900

2,440
2,750
2,688
2,688
3,000
2,766
2,766

732,000
3,300,000
4,032,000
4,032,000
1,500,000
5,532,000
2,489,400

Jumlah

1,708,000

3,042,600

4,800,000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

1,800

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

4,750,600
900

2,489,400

AKUNTANSI BIAYA

METODE BIAYA STANDAR
1. Dalam metode ini bahan baku yang
dibeli
dicatat
dalam
kartu
persediaan sebesar harga standar
yaitu
harga
taksiran
yang
mencerminkan
harga
yang
diharapkan akan terjadi di masa
yang akan datang.
2. Harga standar merupakan harga
yang diperkirakan untuk tahun
anggaran tertentu.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

METODE RATA-RATA HARGA POKOK BAHAN BAKU
PADA AKHIR BULAN
1. Dalam metode ini, pada akhir
tap
bulan
dilakukan
penghitungan harga pokok ratarata per satuan tap jenis
persediaan bahan baku yang ada
di gudang.
2. Harga pokok rata-rata persatuan
ini kemudian digunakan untuk
menghitung harga pokok bahan
baku yang dipakai dalam
produksi dalam bulan berikutnya.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

MASALAH-MASLAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN
DENGAN BAHAN BAKU

 SISA BAHAN
 PRODUK RUSAK
 PRODUK CACAT

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

SISA BAHAN







BAHAN LAKU DIJUAL
Jika karena pengerjaan pesanan diperlakukan sebagai pengurang biaya
bahan baku pesanan tsb.
Apabila terjadi normal pada perusahaan diperlakukan sebagai pengurang
biaya atau pendapatan lain-lain
BAHAN TIDAK LAKU DIJUAL
Jika karena pengerjaan pesanan tt, maka biaya pembuangan dapat
diperlakukan sebagai elemen biaya bahan baku.
Apabila terjadi normal pada perusahaan, maka biaya pembuangan
diperlakukan sebagai elemen biaya overhead yang sesungguhnya.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

PRODUK RUSAK
YANG LAKU DIJUAL
• Jika karena pengerjaan pesanan, rugi penjualan dibebankan kepada pesanan ybs.
• Apabila terjadi normal pada perusahaan, rugi penjualan diperlakukan sebagai biaya
overhead pabrik sesungguhnya
• Apabila terjadi karena kesalahan , langsung diperlakukan sebagai rugi produk rusak.
YANG TIDAK LAKU DIJUAL
• Jika karena pengerjaan pesanan tt, maka harga pokok produk rusak dibebankan
kepada pesanan ybs.
• Apabila terjadi normal pada perusahaan, maka harga pokok produk rusak
diperlakukan sebagai elemen biaya overhead yang sesungguhnya.
• Apabila terjadi karena kesalahan , langsung diperlakukan sebagai rugi produk rusak.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

PRODUK CACAT

1. Apabila terjadi normal pada perusahaan, maka biaya-biaya
yang tmbul diperlakukan sebagai elemen biaya produksi pada
departemen ybs dan digabung dengan setap elemen biaya
yang ada.
2. Apabila terjadi karena kesalahan , maka biaya-biaya yang
tmbul harus diperlakukan sebagai elemen rugi produk
cacatlangsung diperlakukan sebagai rugi produk rusak.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 1
Pembelian Barang pada PT Kharisma sebagai berikut :
Uraian
Harga
Bahan Baku
Rp6.000.000
Bahan Penolong
Rp1.000.000
Bahan Bakar
Rp2.000.000
Supplies Pabrik
Rp1.000.000
Jumlah
Rp10.000.000
Buat jurnal dengan menggunakan metode perpetual
jawab
Uraian
Debet
Kredit
Bahan Baku
Rp6.000.000
Bahan Penolong
Rp1.000.000
Bahan Bakar
Rp2.000.000
Supplies Pabrik
Rp1.000.000
Hutang Usaha
Rp10.000.000
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 2
Jika terdapat potongan 2 %, buatlah jurnal jika:
Sebagai pengurang pembelian
Sebagai pengurang biaya overhead pabrik
Sebagai penghasilan diluar usaha
Sebagai pengurang pembelian
Hutang Usaha
Potongan Pembelian
Kas
Sebagai pengurang biaya overhead pabrik
Hutang Usaha
BOP Sesungguhnya
Kas
Sebagai penghasilan diluar usaha
Hutang Usaha
Penghasilan diluar usaha
Kas

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Rp10.000.000
Rp200.000
Rp9.800.000

Rp10.000.000
Rp200.000
Rp9.800.000

Rp10.000.000
Rp200.000
Rp9.800.000

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 3
Alokasi Biaya Angkut Pembelian
Jenis Bahan
Kuanttas (kg)
Bahan Baku A
4.000
Bahan Baku B
2.000

Harga per Kg
Rp200
Rp240
Jumlah
Biaya Angkut
Jumlah

Total
Rp800.000
Rp480.000
Rp1.280.000
Rp40.000
Rp1.320.000

Hitung Biaya Angkut masing-masing bahan
Bahan A
Rp800.000
:
Bahan B
Rp480.000
:

Rp1.280.000
Rp1.280.000

X
X

Rp40.000
Rp40.000
Jumlah

Harga Pokok masing masing bahan menjadi:
Bahan A
Rp800.000
+
Bahan B
Rp480.000
+

Rp25.000
Rp15.000

=
=
=

Rp825.000
Rp495.000
Rp1.320.000

Jumlah
Jurnal
Persediaan Bahan Baku
Hutang usaha

=
=
=

Rp25.000
Rp15.000
Rp40.000

Rp1.320.000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

Rp1.320.000

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 4
Jika Ada PPN
Jenis Bahan
Bahan Baku A
Bahan Baku B

Kuanttas (kg)
4.000
2.000

Jurnal Jika PPN dapat dikreditkan
Persediaan Bahan Baku
PPN Masukan
Hutang usaha

Harga per Kg
Rp200
Rp240
Jumlah
PPN 10%
Jumlah

Rp1.280.000
Rp128.000

Jurnal Jika PPN tdak dapat dikreditkan
Persediaan Bahan Baku
Rp1.408.000
Hutang usaha
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

Total
Rp800.000
Rp480.000
Rp1.280.000
Rp128.000
Rp1.408.000

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Rp1.408.000

Rp1.408.000
AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 5
Pencatatan Pemakaian Bahan
Persediaan Bahan Baku Tanggal 1 Mei 2010
Selama Bulan Mei 2010 mutasi bahan sebagai berikut :
Tanggal 5 Mei 2010 dibeli
Tanggal 10 Mei 2010 dipakai
Hitung Dengan Metode FIFO
Tanggal
Pembelian
Q
P
T
01/05/2010
05/05/2010
100 Rp250 Rp25.000
07/05/2010
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

25 unit

@

Rp240

100 unit
75 unit

@

Rp250

Pemakaian
P

Q

25
50

T

Rp240 Rp6.000
Rp250 Rp12.500

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

=

Rp25.000

Saldo
Q
P
T
25 Rp240 Rp6.000
100 Rp250 Rp25.000
50

Rp250 Rp12.500
AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 6
Pemakaian Bahan Di Departemen Produksi
Jenis Bahan
Kuanttas (kg)
Harga per Kg
Bahan Baku A
4.000
Rp200
Bahan Baku B
2.000
Rp240
Jumlah

Total
Dipakai Oleh
Rp800.000 Departemen Produksi
Rp480.000 Departemen Produksi
Rp1.280.000

Jurnal Pemakaian Bahan
Barang Dalam Proses
Rp1.280.000
Persediaan Bahan Baku

Rp1.280.000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 7
Pemakaian Non Bahan Di Departemen Produksi
Jenis Bahan
Kuanttas
Harga per unit
Bahan Bakar (liter)
400
Rp3.000
Supplies Pabrik (unit)
1.000
Rp2.000
Jumlah

Total
Dipakai Oleh
Rp1.200.000 Departemen Produksi
Rp2.000.000 Departemen Produksi
Rp3.200.000

Jurnal Pemakaian Bahan
BOP Sesungguhnya
Rp3.200.000
Persediaan Bahan Bakar
Persediaan Supplies Pabrikl

Rp1.200.000
Rp2.000.000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 8

Pemakaian Non Bahan Di Departemen Non Produksi
Jenis Bahan
Kuanttas
Harga per unit
Bahan Bakar (liter)
100
Rp3.000

Total
Dipakai Oleh
Rp300.000 Departemen Produksi

Jurnal Pemakaian Bahan
Biaya Pemasaran
Rp300.000
Persediaan Bahan Bakar

Rp300.000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

PENGERTIAN BIAYA TENAGA KERJA
1. Tenaga kerja merupakan
usaha fsik atau mental
yang dikeluarkan karyawan
untuk mengolah produk.
2. Biaya tenaga kerja adalah
harga yang dibebankan
untuk penggunaan tenaga
kerja manusia tersebut.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

PENGGOLONGAN BIAYA TENAGA KERJA
1. Penggolongan menurut fungsi
pokok
dalam
organisasi
perusahaan
2. Penggolongan
menurut
kegiatan
departemendepartemen
dalam
perusahaan
3. Penggolongan menurut jenis
pekerjaannya
4. Penggolongan
menurut
hubungannya dengan produk.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

PENGGOLONGAN BIAYA TENAGA KERJA
BERDASARKAN FUNGSI POKOK

1. Biaya Tenaga Kerja Produksi (Gaji,
Kespeg, Lembur, Gaji Mandor &
Manager Pabrik)
2. Biaya Tenaga Kerja Pemasaran
(Gaji, Kespeg, Komisi, Gaji
Manager Pemasaran)
3. Biaya Tenaga Kera Administrasi &
Umum (Gaji, Kespeg Karyawan
Bagian Akuntansi, Personalia dan
Sekretariat).

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
GAJI DAN UPAH (1)


Perusahaan X mempekerjakan 2 orang karyawan : Risa Rimendi dan Eliona Sari.
Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan April 2003, bagian pembuat dafar
gaji dan upah membuat dafar gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan.
Menurut kartu hadir karyawan Risa Rimendi bekerja selama seminggu sebanyak 40
jam, dengan upah per jam Rp 1.000, sedangkan karyawan Eliona Sari selama periode
yang sama bekerja 40 jam dengan upah per jam Rp 750. Menurut kartu jam kerja,
penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut disajikan sebagai berikut :

Penggunaan Waktu Kerja
Untuk pesanan # 103
Untuk pesanan # 188
Untuk menunggu persiapan pekerjaan

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Risa Rimendi
15 jam
20 jam
5 jam

Eliona Sari
20 jam
10 jam
10 jam

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
GAJI DAN UPAH (2)

Distribusi
Biaya Tenaga Kerja

Risa Rimendi
(Rp)

Eliona Sari
(Rp)

Dibebankan sebagai biaya tenaga kerja langsung
Untuk pesanan # 103
Untuk pesanan # 188
Dibebankan sebagai biaya overhead pabrik

15,000.00
20,000.00
5,000.00

15,000.00
7,500.00
7,500.00

Jumlah upah minggu pertama April 2003

40,000.00

30,000.00

6,000.00

4,500.00

34,000.00

25,500.00

PPh yang dipotong perusahaan 15 %
Jumlah upah yang diterima karyawan

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
GAJI DAN UPAH (3)
Tahap 1
Berdasarkan atas rekapitulasi gaji dan upah, Bagian Akuntansi kemudian
membuat jurnal distribusi gaji dan upah sebagai berikut :
Barang Dalam Proses - Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik
Gaji dan Upah

Rp 57.500
12.500
Rp 70.000

Tahap 2
Atas dasar bukti kas keluar. Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut :
Gaji dan Upah
Utang PPh Karyawan
Utang Gaji dan Upah

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Rp 70.000
Rp 10.500
59.500

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
GAJI DAN UPAH (4)
Tahap 3
Atas dasae daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan . Bagian
Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut :
Utang Gaji dan Upah
Kas

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Rp 59.500
Rp 59.500

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

INSENTIF SATUAN DENGAN JAM MINIMUM
 Jika menurut penyelidikan waktu, dibutuhkan waktu 5 menit untuk
mneghasilkan 1 satuan produk, maka jumlah keluaran standar per
jam adalah 12 satuan. Jika upah pokok sebesar Rp 600 per jam,
maka tarif upah per satuan adalah Rp 50 (Rp 600 : 12). Karyawan
yang tdak dapat menghasilkan jumlah standar per jam, tetap
dijamin mendapatkan upah Rp 600 per jam. Tetapi bila ia dapat
menghasilkan 14 satuan per jam (ada kelebihan 2 satuan dari
jumlah satuan standar per jam) maka upahnya dihitung sebagai
berikut :
Upah dasar per jam
Insentif : 2 X Rp 50 (Rp 600:12)

Rp

600
100

Upah yang diterima pekerja

Rp

700

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

TAYLOR DIFFERENTIAL PLECE RATE PLAN
 Karyawan dapat menerima upah Rp 4.200 per hari (untuk 7 jam
kerja). Misalkan rata-rata karyawan dapat menghasilkan 12 satuan
per jam, sehingga upah per satuan Rp 50 (4.200/ (12 X 7). Dalam
Taylor Plan ini, misalkan ditetapkan tarif upah Rp 45 per satuan
untuk karyawan yang mengahsilkan 14 satuan atau kurang per jam
dan rp 65 per satuan untuk karyawan yang menghasilakan 16
satuan per jam. Maka upah karyawan dihitung Rp 65 X 16 = Rp
1.040 per jam. Sedangkan bila karyawan hanya menghasilkan 12
satuan per jam maka upah per jam dihitung Rp 45 X 12 = Rp 540.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
PREMI LEMBUR
 Dalam perusahaan jika karyawan bekerja lebih dari 40 jam satu
minggu, maka mereka berhak menerima uang lembur dan premi
lembur. Misalnya dalam satu minggu seoarang karyawan bekerja
selama 44 jam dengan tarif upah (dalam kerja biasa maupun
lembur) Rp 600 per jam. Premi lembur dihitung sebesar 50 % dari
tarif upah. Upah karyawan tersebut dihitung sebagai berikut :

Jam biasa 40 X Rp 600
Lembur 4 X 600
Premi lembur 4 X 300

Rp

Upah yang diterima pekerja

Rp 27,600.00

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

24000
2400
1200

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

BIAYA-BIAYA YG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA
SET UP TIME
 Dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung
 Dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik






Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Kas
Utang Dagang
Persediaan

XXX
XXX
XXX
XXX

 Dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA

BIAYA-BIAYA YG BERHUBUNGAN DENGAN TENAGA KERJA
WAKTU MENGANGGUR
 Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per minggu. Dari
40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam merupakan waktu
menganggur dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesananan
tertentu. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah
:




Barang Dalam Proses - Biaya Tenaga Kerja
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Gaji dan Upah

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Rp 18.000
6.000
Rp 24.000

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 1
Data Upah Karyawan PT Teras untuk satu minggu yg berakhir tanggal 7 Desember 2006, sbb:
Nama
Jam Kerja
Tarif Per Jam
Adi
50
Rp2.800
Benny
42
Rp2.200
Dody
46
Rp1.800
Endi
40
Rp1.500
Jumlah
Semua karyawan pabrik adalah tenaga kerja langsung kecuali ENDI.
Setap karyawan yang bekerja lebih dari 40 jam diberi lembur dengan tarip 1,5 kali
Tidak ada potongan upah atas pajak
Susun dafar upah untuk minggu yang berakhir tanggal 7 Desember 2006
Buat ayat jurnal untuk mencatat pembayaran upah dan distribusi upah
jawab
Nama
Jam Kerja
Tarif Per Jam
Upah Reguler
Jam Lembur Upah Lembur
Total
Adi
50
Rp2.800
Rp140.000
10
Rp14.000 Rp154.000
Benny
42
Rp2.200
Rp92.400
2
Rp2.200 Rp94.600
Dody
46
Rp1.800
Rp82.800
6
Rp5.400 Rp88.200
Endi
40
Rp1.500
Rp60.000
Rp0 Rp60.000
Jumlah
Rp396.800
Jurnal Pembayaran Upah
Gaji
Kas

Rp396.800

Jurnal Distribusi Upah
WIP
BOP
Gaji

Rp336.800
Rp60.000

Rp396.800

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Rp396.800

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 2
Premi ShifMalam
Nama Karyawam
Tarif Reguler
Ali
Rp1.500
Bahar
Rp1.650
Cony
Rp1.750
Premi Upah Lembur lebih dari 40 jam
a). 1 s.d. 6 jam
50%
b). Lebih dari 6 jam
200%
c). Premi shifmalam hari
10%
Rincian Jumlah Jam Kerja Masing-masing
Nama
Reguler
Lembur
Jumlah Siang Malam
Ali
40
3
43
25
18
Bahar
40
12
52
40
12
Cony
40
6
46
28
18
Jumlah
Hitunglah Jumlah Upah Kotor yang diterima karyawan tersebut.
jawab
Nama Karyawan
Gaji Pokok
Upah Lembur
Tarif 1 = 50%
Taruf 2 = 200%
Premi Shif
Jumlah Upah Kotor

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

Ali
64.500

Bahar
Cony
Rp85.800 Rp80.500

2.250

Rp4.950
Rp5.250
Rp19.800
Rp0
Rp2.700
Rp1.980
3.150
Rp69.450 Rp112.530 Rp88.900

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 3
Potongan Upah
Data berikut ini terkait upah dari Karyawan PT Garuda untuk minggu yang berakhir 7 Des 2006
Nama
Jam Kerja
Tarif Per Jam Upah Mingguan
A
50
Rp2.800
B
42
Rp2.200
C
Rp215.000
D
46
Rp1.800
E
40
Rp1.500
F
45
Rp2.200
G
40
Rp1.800
H
I
30
Rp1.200
Jumlah
Semua karyawan tenaga kerja langsung kecuali G dan E
C dan H, karyawan Bagian Penjualan
Setap karyawan yang bekerja di atas 40 jam dibayar lembur 1,5 kali tarif reguler
Potongan pajak karyawan 5% dari total upah dan Jamsostek Rp 500 per minggu
Diminta susun dafar upah
Buat ayat jurnal untuk mencatat hutang gaji dan potongan, pembayaran upah dan distribusi upah

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 3
jawab
Nama

Jam Kerja

A
B
C
D
E
F
G
H
I
Jumlah

Tarif Per Jam Upah Mingguan Upah Reguler Lembur
50
Rp2.800
Rp0
Rp140.000 14.000
42
Rp2.200
Rp0
Rp92.400 2.200
- v
Rp215.000
Rp0
Rp0
46
Rp1.800
Rp0
Rp82.800 5.400
40
Rp1.500
Rp0
Rp60.000
45
Rp2.200
Rp0
Rp99.000 5.500
40
Rp1.800
Rp0
Rp72.000
Rp110.000
Rp0
0
30
Rp1.200
Rp0
Rp36.000
0

Jurnal Dafar Upah dan Potongan
Gaji
Hutang PPh
Hutang Jamsostek
Hutang Gaji
Jurnal Distribusi Upah
BDP
BOP
Biaya Pemasaran

Upah Kotor
Rp154.000
Rp94.600
Rp215.000
Rp88.200
Rp60.000
Rp104.500
Rp72.000
Rp110.000
Rp36.000
Rp934.300

Pajak
Jamsostek
Rp7.700
Rp500
Rp4.730
Rp500
Rp10.750
Rp500
Rp4.410
Rp500
Rp3.000
Rp500
Rp5.225
Rp500
Rp3.600
Rp500
Rp5.500
Rp500
Rp1.800
Rp500
Rp46.715
Rp4.500

Upah Bersih
Rp145.800
Rp89.370
Rp203.750
Rp83.290
Rp56.500
Rp98.775
Rp67.900
Rp104.000
Rp33.700
Rp883.085

Rp934.300
Rp46.715
Rp4.500
Rp883.085

Rp477.300
Rp132.000
Rp325.000
Gaji

Jurnal Pembayaran Upah ke Karyawan
Hutang Gaji
Kas

Rp934.300

Rp883.085

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

Rp883.085

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

CONTOH 4
Bonus
Bila penghasilan mingguan rata-rata dari seorang TKL Rp25.000
Perusahaan ingin memberi bonus
2 kali gaji mingguan
Diminta buat ayat jurnal mingguan bila membagi bonus tersebut pada produksi sepanjang tahun melalui tarif
BOP yang ditentukan dimuka
Jawab
Besarnya Bonus
2
X
Rp25.000
=
Asumsi waktu cut2 minggu, maka biaya bonus per minggu:
Rp50.000
:
50
=
Jurnal
WIP
FOH Control

Rp50.000
Rp1.000

Rp25.000
Rp1.000
Payroll
Liability Bonus

Rp25.000
Rp1.000

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E., MM, AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

CARA PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD

1. Menurut sifatnya
2. Menurut prilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume produksi
3. Menurut hubungannya dengan departemen.

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E.MM, ,AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD
MENURUT SIFATNYA
1.
2.
3.
4.

Biaya Bahan Penolong
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya yang tmbul sebagai akibat
penilaian terhadap aktva tetap
5. Biaya yang tmbul sebagai akibat
berlalunya waktu
6. Biaya overhead pabrik lain yang
secara langsung memerlukan
pengeluaran uang tunai.
DRS. RUDY LIZWARIL, S.E.MM, ,AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD
MENURUT PERILAKUNYA DALAM HUBUNGAN
DENGAN PERUBAHAN VOLUME PRODUKSI

1. Biaya
Overhead
Pabrik Tetap
2. Biaya Overhead
Pabrik Variabel
3. Biaya Overhead
Pabrik Semivariabel

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E.MM, ,AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

PENGGOLONGAN BIAYA OVERHEAD
MENURUT HUBUNGANNYA DENGAN DEPARTEMEN

1. Biaya Overhead Pabrik
langsung departemen
2. Biaya Overhead tdak
langsung departemen

DRS. RUDY LIZWARIL, S.E.MM, ,AK.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

AKUNTANSI BIAYA

Rapat Umum Pemegang Saham - CONFIDENTIAL

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

27 Mei 2010

54