Analisis Penetepan Biaya Tertentu Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Soeloeng Laoet

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

ANALISIS PENETEPAN BIAYA TERTENTU DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT.SOELOENG LAOET

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2007

SKRIPSI MINOR

DIAJUKAN OLEH:

SUSANTI 042102069 AKUNTANSI


(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji dan penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani, kesehatan rohani serta kesabaran hati sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Dan tak lupa salawat seiring dalam penulis ucapkan kehariban junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita kealam yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.

Dalam menyelesikan skripsi minor ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan senang hati penulis akan menerima kritk dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi minor ini.

Akhirnya penulis berharap agar ilmu yang penulis peroleh dibangku perkuliahan dapat diamalkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat, nusa, bangsa dan agama.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Medan, Desember 2007 Hormat Saya,


(3)

Ucapan Terima Kasih

Assalamualaikum Wr. Wb

Dalam penulisan skripsi minor ini, penulis mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis dengan tulus hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi minor ini. Adapun ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, Ak. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas ekonomi Program Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Iskandar Muda SE, Msi, Ak. Selaku Dosen Wali Penulis Pada Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs.Arifin Hamzah, MM, Ak. Selaku Dosen Pembimbing pada Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs.Arifin Hamzah, MM, Ak. Selaku Pemilik Perusahaan PT.SOELOENG LAOET yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian.


(4)

6. Bapak Mhd.Simba Sembiring, SE selaku Kab.Sub. Bag. Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak / Ibu selaku Dosen dan Pegawai-pegawai Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

8. Buat Orang Tua tercinta, Alm Syaiful Chaniago dan Rehulina Sustinawaty Ginting manik..Yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kesabaran, ketabahan dan kasih sayangnya yang tak terhingga. Shanty mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua shanty yang membantu dan mendukung shanty dalam menyelesaikan pendidikan dan skripsi minor ini dengan baik. Terima kasih ayah yang sudah mendoakan shanty dan mama terima kasih telah membesarkan shanty sendiri dan selalu memenuhi kebutuhan shanty walaupun ayah sudah lama tiada. Ma doakan shanty semoga menjadi anak yang berhasil dan bisa menjadi kebanggaan buat mama. I love u Mom, muahhhhhhhhhhh...

9. Terima kasih buat Kakak Qu Fitry yang telah membantu dan memberiku semangat.

10. Buat Saudara Qu yang banyak membantu shanty dari kecil hingga besar ini yaitu Nenek-nenek Qu(nenek karo dan nenek padang yang selalu menasehati shanty agar jangan salah pilih teman hidup),Bik Lis dan Pak Tengah ( yang telah membiayai kuliah shanty dari awal sampai akhir tanpa kalian belum tentu


(5)

yah lok selalu dengerin keluh kesah shanty yang tiada habisnya buat pak izal thx dah mau nganterin dan jemput shanty kemanapun),Pak Luken dan bu lia ( makasih yah pak bu dah mau maafin semua kesalahan shanty yang tak habis-habisnya dari semenjak ayah meninggal mpe sekarang yah padahal shanty selalu bnayak nyusahin),Pak Zahar, Pak Aril dan Bu Isur,Paman Dian dan mami Melda,semuanya Bapak Qu yang tak bisa kusebutkan satu persatu, Bik Tua dan Pak Tua(makasih yah bik dah ngasih shanty uang buat biaya skripsi ini tanpa bibik belum tentu shanty bisa nyelesain skripsi ini),Bik Irma dan pak uda (selamat yah bik dah punya adik kecil), Bik Ani, Kakak Sepupu Qu K’Shary (ayo kak semangat buat adik kecilnya makanya jangan terlalu capek ya!!), K’Ika(eitsssss kakak qu yang satu ini punya sifat yang lebih aneh lagi paling suka menyendiri dikamar berjam2 untuk mised call co gebetannya yang buanyakkkk tapi tak jelas hehhehehe... ), B’Roni ( jangan kebanyakan milih donk bang

ntar salah pilih lohhhhhh...),Adik Sepupu Qu Manuturi ( semanangat ya sayang biar cepat wisuda ),Gina,Corin,(kalo

da besar jangan lupa dengan kk yah deq) Rozy, Herry,(dek gaul boleh asal jangan mpe gak skull donk kakak harap kalian bedua jangan pernah berantam yah deq karna kk sayang kalian bedua)Ipan,Iam,Dedek,Dony,Cindy,Selvy,Zaki,Zia,Dena,Nina ,Philip,Lisa (adik-adik qu yang masih kecil-kecil semoga


(6)

kalian bisa lebih sukses dari kakak yah sayang trus klo dah seneng jgn lupa dengan kakak yah sayang).

11. Buat My Friend Qu Genk Lantam Comunity detak 04, ANA; Thanks yah na da banyak membantu skripsi shant dari awal mpe akhir dan selalu bersama kemanapun selama dikampus ups satu lagi thanks buat tumpangan ngetik nya yah kapan meritnya dengan B Dony? Salam buat Dian, Dini, Oty yang dah baik bgt..., Jeny(Motto Hidup Berbakti Kepada Orang Tua and Hobby pulang kampung is The Best hahahhahaha...), Nanda( B gos yang selalu dapet informasi terbaru), Rahmi( Miss Becakap yang paling banyak Temen dimana pun dan selalu tersenyum), PuPut( yang selalu mengenang First kiss nya dengan Mister Aca), Maya (Miss Lantam Sedunia, and miss kring2, gimana may misi mencari para lelaki tazirnya dah dapet neh?) UliL( Miss Dugem Tapi Cumlaude) Rury(Ce Tercantik 04 tapi bingung milih pangeran yang pas dihatinya dan bersedia nganter Medan Pakam hehhhehe).Sri (ce terbaik yang pernah aku lihat selalu punya waktu untuk membersihkan musholla kapan pun, tenang ri pintu surga dah nunggu loe) thx yah woy.

12. Buat Temen-temen Dunia Gemerlap Qu (Adeq Papaw,Kapolda Nutrilon,Vina, Mak Dobol, K’Rika) Woy insaf yok Dunia dah mau kiamat neh..


(7)

13. Teman Kerja Mc Donald’s, Kimia Farma, Nutricia, khususnya di hyp sun plaza thx dah ngelindungi shanty Modus Uwi,Rika, Komandan, Uphe dll)

14. Buat Pd I Pak Arifin Hamzah Thx dah banyak bantu shanty, mau dengerin curhat shanty, selalu denger keluhan shanty, dan banyak memberikan masukan agar menjadi wanita yang kuat dan sabar semoga bapak di lindungi oleh ALLAH Swt.Pak Simba yang selalu memberikan tempat duduk buat shanty buat nuggu pak arifin dll.

15. Buat Abang Qu Febry Rayza I Love u makasih yah bang dah sabar dengan adeq yah adeq tunggu janjinya yah.

16. Thanks untuk semua yang kenal dengan shanty and sorry klo namanya terlupakan, untuk temen-temen DIII stambuk 04 yang blum selesai ayo smangat untuk Huda thx da Ta in shanty selalu.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Hormat saya,


(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMAKASIH... ii

DAFTAR ISI... vii

BAB I : PENDAHULUAN A. Alasan pemilihan judul... 1

B. Perumusan masalah... 2

C. Tujuan dan kegunaan penelitian... 2

D. Metode penelitian... 3

E. Sistematika pembahasan... 4

BAB II : PT.SOELOENG LAOET A. Sejarah Perusahaan... 6

B. Struktur Organisasi... 7

C. Pengertian dan Penggolongan Biaya... 11

1. Pengertian Biaya... 12

2. Penggolongan Biaya... 13

D. Unsur-unsur Biaya yang Dibebankan Pada harga pokok produksi... 22


(9)

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI

A. Analisa dan Evaluasi Struktur

Organisasi Perusahaan... 28 B. Analisa dan Evaluasi Unsur-unsur

Harga Pokok Produksi... 30 C. Analisa dan Evaluasi Penentuan

Harga Pokok Produksi... 38 D. Analisa dan Evaluasi Laporan

Harga Pokok Produksi... 38

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 40 B. Saran... 41


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan judul

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, dimana setiapperusahaan yang ada dituntut untuk dapat bersaing lebih kompetitif. Bahkan dapat dikatakan bahwa keunggulan kompetitif ini akan menjadi salah satu ciri utama dari paradigma dunia usaha dimasa depan.

Penentuan harga pokok produksi terhadap produksi terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan perkebunan sangatlah penting untuk meningkatkan permintaan barang dan juga dapat berpengaruh terhadap penentuan target laba suatu perusahaan. Alokasi biaya terhadap perhitungan harga pokok produksi yang dihasilkan haruslah diperhatikan dengan seksama oleh pihak manajemen.

Laba dalam konsep akuntansi adalah selisih antara harga penjualan dengan jumlah harga pokok. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar target laba yang diharapkan dapat maksimal, salah satunya adalah dengan menekan harga pokok produksi serendah mungkin. Penekanan harga pokok produks dapat dilakukan dengan efisiensi komponen-komponen harga pokok produksi. Efisiensi ini memerlukan informasi yang berhubungan dengan harga pokok produksi secara tepat dan teliti, sehingga membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai target laba


(11)

Karena alasan yang telah disebutkan diatas, maka penetapan biaya tertentu dalam penentuan harga pokok produksi harus digunakan tepat dan teliti sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam prinsipi-prinsip yang telah digunakan didalam kaedah penentuan pada harga pokok produksi.

Berdasarkan pertimbangan diatas, hal inilah yang akan dianalisa dan dievaluasi oleh penulis dalam sebuah paper yang berjudul ”ANALISIS PENETEPAN BIAYA TERTENTU DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT.SOELOENG LAOET”

B Perumusan Masalah

Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah menghasilkan laba yang maksimal. Hal dapat tercapau dengan melakukan pengawasan terhadap penetapan biaya dan pendapatan yang baik. Adapun perumusan maslah dalam penelitian ini adalah : ” Penetapan harga pokok produksi pada PT.Soeloeng Laoet.

C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan sampai sejauh mana perkembangan PT. Soeloeng laoet.

2. Untuk mengetahuigambaran nyata mengenai tujuan dan kegunaan dari penetapan biaya dan pendapatan.

3. Sebagai salah satu syarat akademis guna memperoleh gelar Ahli Madya pada program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(12)

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah :

Bagi perusahaan , sebagai masukan untuk memperbaiki pencatatan dalam penetapan biaya dan pendapatan pada PT. Soeloeng Laoet sesuai dengan hasil dan analisa yang penulis ketahui.

1. Bagi penulis, untuk memperdalam dan wawasan dalam hal penetapan biaya tertentu dalam penentuan harga pokok produksi. 2. Bagi pihak-pihak berkepentingan, berguna untuk menambah

wawasan dan pengetahuan mengenai penetapan biaya dan pendapatan yang diterapkan oleh PT.Soeloeng Laoet.

D. Metode Penelitan

Guna memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan penulis dalam pembuatan laporan ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan dua metode yaitu:

1. Metode kepustakaan / Library Research

Penulis mengumpulkan data-data dan informasi melalui literatur. Data-data dan informasi ini penulis peroleh dari catatan perkuliahan dan hasil bacaan dari beberapa buku.

2. Metode lapangan / Field Research

Penulis mengumpulkan data-data dan informasi dengan melakukan pengmatan dan wawanara langsung pada pihak-pihak yang berkompeten terhadap objek penelitian.


(13)

E. Sistematika Pembahasan

Pembahasan dalam paper ini secara garis besarnya dapat dibagi dalam empat bab utama masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab adalah mengenai Penetapan biaya tertentu dalam penentuan harga pokok produksi. Secara sistematis maka pembahasan paper ini dapat digambarkan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II : PT.SOELOENG LAOET

Pada bab ini akan diuraikan dan digambarkan mengenai sejarah singkat, Struktur Organisasi,Pengertian dan Penggolongan Biaya, Unsur-unsur Biaya yang dibebankan pada harga pokok produksi.

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI

Dalam bab ini penulis akan mencoba mengadakan suatu analisa dan evaluasi tentang Struktur Organisasi Perusahaan, Unsur-unsur Harga Pokok Produksi,Penentuan Harga Pokok Produksi dan Laporan Harga Pokok Produksi.


(14)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Akhirnya dalam bab ini penulis akan memuat beberapa kesimpulan dan berusaha untuk memberikan saran-saran sesuai dengan batas kemampuan penegetahuan penulis berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT.Soeloeng Laoet.


(15)

BAB II

PT.SOELOENG LAOET

A. SEJARAH SINGKAT

Perusahaan ini adalah perusahaan swasta nasional yang didirikan sejak tanggal 02 oktober 1911 dengan nama PT.SOELOENG LAOET dan semula untuk masa pertama 75(tujuh puluh lima) tahun kemudian diperpanjang untuk masa 75(tujuh puluh lima) tahun lagi terhitung sejak tanggal 02 oktober 1986.

Sesuai dengan Nomor Akte 1941 dengan Notaris djaidir, Sarjana hukum kepemilikan Perusahaan PT.SOELOENG LAOET dialihkan kepada Tuan Suwandi Kongsi yang kedudukan di Jakarta dengan modal Perseroan berjumlah Rp 2.000.000 ( dua juta rupiah) terbagi atas Rp 2.000 (dua ribu rupiah) saham, masing-masing saham seharga Rp 1.000,00 (seribu rupiah) nominal yang mana dalam hal ini dikuasakn kepada Tuan Lazuardi dengan surat kuasa Nomor 24 dengan Notaris Djaidir, Sarjana hukum. Pada tahun 1997 pengalihan dari hutang pemegang saham terhadap modal sebesar Rp 4.708.538.829,36 (empat miliar tujuh ratus delapan juta lima ratus tiga puluh enam rupiah) sehingga modal saham menjadi sebesar Rp 4.710.538.829,36 (empat miliar tujuh ratus sepuluh juta lima ratus tiga puluh delapan ribu delapan ratus dua puluh sembilan koma tiga puluh enam rupiah).


(16)

B. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Akte Notaris Nomor 141 tertanggal 30 maret 1990 dengan Notaris Djaidir Sarjana hukum maka kepengurusan dari pada PT.Soeloeng Laoet sebagai berikut:

-Direktur Utama : Swandi Khongsi

-Komisaris : Kosatria

-Komisaris : Kurniadi

-Komisaris : Zailiani

Penyusunan struktur organisasi perusahaan ini didasarkan kepada fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan yang layak bagi pemegang saham dan memberikan kepuasan bagi semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan. Tujuan perusahaan tersebut dilaksanakan tanpa mengabaikan kelangsungan kesinambungan usaha pada masa depan. Guna menjalankan fungsi dan tujuan tersebut diatas, maka disusun struktur organisasi.

Struktur organisasi yang dipergunakan perusahaan ini adalah berbentuk garis dan staff. Berikut uraian tugas dan tanggung jawab dari beberapa bagian yang terdapat dalam struktur orgnisasi.

Direktur

• Memimpin dan mengendalikan seluruh operasi perusahaan.

• Menetapkan kebijaksanaan dan rencana-rencana perusahaan dan mengambil keputusan yang tertinggi dalam memimpin perusahaan.


(17)

• Bertanggung jawab terhadap urusan yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan.

• Menentukan posisi sekarang dan dimasa akan datang untuk menjaga kontinuitas jalannya perusahaan agar berjalan secara sehat dan efisien. • Mengkoordinir dan mengawasi segala pelaksanaan operasional

perusahaan.

Direktur Tehnik/ Produksi

• Mengawasi kelancaran proses produksi

• Menyusun rencana kerja yang sesuai dengan target produksi.

• Melaksanakan pengawasan terhadap setiap tahapan proses produksi. • Membuat rencana penyediaan bahan-bahan produksi

• Memberikan petunjuk kepada karyawan menurut bagiannya.

• Mengatur tentang proyek yang akan dilaksanakan serta mengatur tentang keselamatan kerja pada saat proyek tersebut dilaksanakan.

Direktur Administrasi / Keuangan

• Membuat keputusan pengangkatan, rotasi dan mutasi kepada pegawai bawahannya.

• Meminta pertanggung jawaban kepada karyawan yang berada dibawah pertanggung jawabannya.

• Merencanakan sumber-sumber dana yang diperoleh.

• Mencari dan memanfaatkan dana dalam berbagai cara untuk memenuhinya.


(18)

• Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik.

• Bertanggung jawab atas penggunaan keuangan perusahaan, yang meliputi perencanaan dan pengawasan rencana belanja dan administrasi keuangan perusahaan.

Direktur Komersil

• Meliputi urusan pemasaran pokok dan pengawasan perwakilan.

• Melakukan hubungan penjualan dengan perusahaan-perusahaan lain, serta menerima pesanan perusahaan lain.

• Mengembangkan pemasaran produksi.

• Membuat laporan khusus mengenai pemasaran yang dicapai dalam periode tertentu.

Ketatausahaan Kantor Perwakilan a. Kepala Sub bagian Umum

• Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/data untuk pembaharuan dan penyempurnaan standard prosedur penyelenggaraan tata usaha, administrasi umum barang perlengkapan dan perjalanan dan dinas.

• Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum barang/ perlengkapan perjalanan dinas sesuai ketentuan dan standard yang ditetapkan.


(19)

• Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan kepala tata usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

• Memberikan masukan yang perlu kepada kepala bagian sesuai dengan tugasnya.

• Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala bagian sesuai dengan standard yang ditetapkan.

b. Kepala Sub Keuangan

• Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/ data untuk pembaharuan dan penyempurnaan standard prosedur dan akuntabilitas. • Menyusun konsep rencana belanja dan menyelenggarakan administrasi

keuangann serta membuat laporan keuangan sesuai ketentuan dan standard yang ditetapkan.

• Memberikan saran yang perlu kepada kepala bagian keuangan sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Kepala Sub Organisasi dan Hukum

• Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan bahan/ data untuk pembaharuan dan penyempurnaan standard prosedur organisasi dan hukum

• Melakukan penataan organisasi dan ketatalaksanaan, pengkajian dan eksaminisi produk-produk hokum dilingkungan kerja sesuai dengan standard yang berlaku.


(20)

Sesuai dengan Surat Kuasa Nomor 24 Komisaris Tuan Kurniadi maka Pengelolaan PT.SOELOENG LAOET diserahkan kepada Tuan Lazuardi. Maksud dan tujuan Perusahaan ini adalah :

• Mengusahakan tanah kepunyaan perseroan ini dan mengusahakan lain-lain kebun yang ditanah yang akan diperoleh perseroan ini dengan jalan apapun sekalipun.

• Menjalankan usaha-usaha industri dan pengolahan hasil perkebunan. • Menjalankan usaha-usaha perdagangan, baik untuk perseroan sendiri

maupun atas tanggunan pihak ketiga secara komisi, termsuk juga perdagangan antar pulau, import dan export.

• Turut serta menanamkan modal dalam perseroan lain atau turut serta mendirikan perusahaan lain.

C. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA

Persoalan yang akan dibahas dalam skripsi ini menyangkut masalah penentuan Harga Pokok Produksi. Namun sebelum membahas lebih lanjut tentang harga pokok produksi, ada baiknya dijelaskan terlebih dahulu pengertian biaya (cost) dan perbedaannya dengan beban (expense) serta penggolongannya, karena mengingat hubungan yang sangat erat antara harga pokok produksi dengan biaya.


(21)

1.Pengertian Biaya (cost)

Biaya merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan melalui proses akuntansi biaya. Sering terjadi persamaan pengertian anatara (cost) dengan beban (expense), karenanya terlebih dahulu penulis menguraikan apakah yang dimaksudkan dengan biaya (cost) dan beban (expense).

Matz Adolph dan Milton F.usry ( 1991 : 22 ) mendefinisikan biaya atau cost sebagai:

“ an exchange price, a foregoing, or sacrifice made to secure benefit. In financial accounting, the foregoing or sacrificie at date of acquisition is represented by current diminution in cash ot other assets”.

Ini berarti bahwa Biaya adalah suatu nilai tukar prasyarat atau pengorbanan yang dilakukan guna mendapat manfaat. Dalam akuntansi keuangan prasyarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal terjadinya dinyatakan dengan pengurangan kas atau harta lainnya pada saaat kini atau masa depan.

Mulyadi ( 1992 : 8 ) mendefenisikan bahwa:

“ biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Pengertian beban (expense) menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:18):

“Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya


(22)

aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal”.

Selanjutnya Amin Wijaya Tunggal (1993 : 6) mengatakan bahwa:

“Expense adalah suatu “cost” yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah kadaluarsa (expired). Pada saat manfaat (barang dan jasa) digunakan, “cost” menjadi beban. Suatu “unexpired cost” diklasifikasikan sebagai aktiva, karena manfaatnya akan diterima”. Pengertian yang lain dari expense yaitu menurut Eldon S. Hendrikson (1995 : 177) “ Expense adalah penggunaan atau pengkonsumsian barang atau jasa dalam proses perolehan penghasilan”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat diambil pengertian bahwa beban (expense) merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam satu periode tertentu dan disajikan sebagai beban dalam laporan laba rugi. Misalnya, beban gaji, beban sewa dan sebagainya jadi jelas terlihat bahwa expense tidak sama dengan cost.

2. Penggolongan Biaya

Untuk membantu manajemen menyediakan informasi biaya yang efektif maka biaya dapat digolongkan menurut tujuan penggunaanya. Dalam ilmu akuntansi banyak dikenal metode penggolongan biaya diantaranya ialah seperti:

a. Biaya dalam hubungannya dengan produk, terdiri dari: 1) Biaya manufaktur


(23)

• Bahan langsung, adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk.

• Tenaga kerja langsung, adalah tenaga yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.

• Overhead pabrik, terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrikiasanya memasukkan semua biaya menufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

2) Biaya komersial

Biaya komersial disebut juga dengan biaya non produksi. Biaya komersial terdiri dari:

• Biaya penjualan dan marketing, termasuk semua biaya yang dilakukan untuk menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen. Biaya-biaya tersebut disebut orde getting dan order filling costs (biaya untuk memproleh dan memenuhi pesanan). Biaya marketing meliputi periklanan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, biaya gudang produk gaji.

• Biaya administrasi meliputi biaya eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajeman umum orgnisasi.


(24)

b. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi, terdiri dari: 1) Biaya variable

Biaya variable adalah biaya yang berubah secara proposional dengan perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan (relevant range). Dengan kata lain, biaya variable menunjukkan jumlah per unit yang relative konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang waktu yang relevan. Biaya variable cukup mudah dan akurat, dan dapat dikendalikan oleh dan pada organisasi dengan banyak departemen segmen. Tingkat segmentasi meningkat kecendeungan semakin banyak biaya menjadi biaya bersama.

Contoh: Sebuah mesin dibeli dengan biaya Rp. 20.000.000,- diperkirakan dapat dipakai selama 5 tahun. Kapasitas maksimum mesin 50.000 unit untuk satu tahun. Selama tahun 2001 produksi yang dihasilkan 5.000 unit, maka biaya penyusutan mesin adalah sebesar:

Jika manajemen nerkeinginan untuk menambah produksi menjadi 10.000 unit, penyusutan tetap Rp. 4000.000,-. Akan tetapi jika produksi ditambah melebihi kapasitas maksimum yaitu menjadi 75.000 unit maka harus ditambah sebuah mesin baru. Dengan adanya penambahan sebuah mesin ini maka pada kapasitas 75.000 Rp.

20.000.000,-5 Tahun = Rp. 4.000.000,-


(25)

unit pertahun biaya penyusutan yang sebelumnya tetap akan berobah menjadi biaya variable.

2) Biaya gabungan

Biaya gabungan terjadi ketika produksi dari suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindari. c. Biaya dalam hubungannya dengan departemen produksi atau segmen

lain, terdiri dari: 1) Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang bersangkutan.

2) Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya yang bersangkutan. Biaya tidak langsung terdiri dari:

Biaya bersama (common cost)

Biaya bersama (common cost) adalah biaya yang bersama-sama dinikmati oleh sejumlah objek biaya. Biaya berbersama-sama biasanya ada alternative yang tersedia.

Biaya tertanam (sunk cost)

Biaya tertanam (sunk cost) adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan apapun yang dibuat saat ini ataupun masa yang akan datang, karena sunk cost tidak dapat diubah oleh keputusan apapun dan sunkcost bukanlah biaya


(26)

diferensial. Oleh karena itu, sunk cost dapat diabaikan dalam pembuatan keputusan.

d. Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi, terdiri dari: 1) Biaya pengeluaran modal ( capital expenditure cost)

Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dilaporkan sebagai aktiva.

2) Biaya pengeluaran pendapatan (revenue expenditure cost)

Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.

e. Biaya dalam hubungannya dengan suatu keputusan, tindakan dan evaluasi, terdiri dari:

1) Biaya diferensial

Biaya diferensial adalah biaya yang relevan untuk suatu pilihan diantara banyak alternative. Biaya diferensial sering kali disebut biaya marginal atau biaya instrumental.jika biaya diferensial hanya terjadi apabila satu alternatif tertentu diambil.

2) Biaya oportunitas (opportunity cost)

Biaya opportunitas (opportunity cost) adalah manfaat potensial yang akan hilang bila salah satu alternatif telah dipilih dari sejumlah supervisor pada tingkat operasi tertentu. Opportunity cost tidak selalu dicatat dalam catatan akuntansi organisasi, tetapi opportunity cost adalah biaya yang harus selalu dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan.


(27)

Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas, biaya tetap bersifat konstan secara total dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya tetap perunit semakin kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang yang relevan.

4) Biaya semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang mempunyai elemen biaya tetap dan biaya variable. Biaya semi variable harus dipisahkan menjadi komponen tetap dan komponen variable. Biaya semi variable adalah biaya yang berubah tidak secara proporsional. Hal ini disebabkan adanya unsur biaya tetap dan unsur biaya variable di dalamnya. Unsur tetap dalam biaya semi variable umumnya menggambarkan onglos minimum untuk melaksanakan kegiatan, sementara unsur variabelnya adalah biaya yang berubah secara proporsional sesuai dengan volume produksinya. Yang termasuk dalam biaya ini adalah biaya listrik dan biaya telepon.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran agar tujuan dan manfaat dapat tercapai secara otial, yaitu latar belakang masing-masing dalam permasalahan yang dihadapi untuk menyusun anggaran, maka untuk membentuk suatu konsep anggaran harus dikembangkan sehingga dapat memnuhi tujuan dan sasaran. Oleh karena itu, dilibatkan semua tingkatan manajemen dalam suatu perusahaan.

Suatu anggaran harus bersifat lengakap, komprehensif serta integral sehingga tidak ada satupun kegiatan yang tidak terkoordinasi dan dapat


(28)

menunjang semua kegiatan didalam perusahaan. Suatu anggaran harus dapat memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang melaksanakan fungsi dari manajemen yang meliputi: planning, organizing, directing, dan controlling.

Awalnya suatu anggaran dibuat oleh perusahaan sebagai alat perencana laba dalam melakukan aktivitas perusahaan karena apabila dilihat dari fungsi manajemen, konsep anggaran yang utama adalah sebagai alat “profit planning” dan apabila konsep anggaran yang utama ini dpat dipenuhi, maka fungsi manajemen yang lain akan dapat dipenuhi dan dapat digunakan sebagai suatu alat perencanaan dan pengawasan.

Anggaran berfungsi untuk membantu para manajemn untuk mengidentifikasi adanya pemborosan yang terdapat dalam menjalankan operasi sehingga apabila anggaran yang dibuat dengan baik., maka pemborosan dan kurangnya efisiensi dapat dihilangkan sehingga tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai.

Selain itu, anggaran juga dapat berfungsi sebagai rencana dan tindakan dimasa datang karena banyak organisasi yang menjadikan anggaran sebagai rencana dan tujuan dan juga sebagai alat motivasi dan alat untuk dapat mengevaluasi kinerja karena dengan adanya anggaran yang baik, maka akan mendorong pekerja untuk mengetahui sejauh mana prestasi dan tetap kerja untuk mencapai tujuan yang telah dianggarkan.

Manfaat anggaran, yaitu:

1. Anggaran merupakan sasaran usaha yang akan dicapai perusahaan masa mendatang sehingga masing-masing tingkatan akan mengetahui tugasnya.


(29)

2. Dengan adanya anggaran yang telah disusun, maka secara tidak langsung dapat membawa perbaikan terhadap perusahaan, sebab setiap bagian akan mengawasi setiap wewenang dan tanggung jawabnya dan dapat pula dilakukan perhitungan terhadap jenis-jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan.

3. Sebagai alat koordinasi dan alat pengawasan yang digunakan sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan usaha.

4. Anggaran akan mendorong adanya profesionalisme “managerial skill” dari setiap bagian perusahaan karena anggaran yang telah disusun akan menunjukkan dengan jelas sejauh mana prestasi dan adanya peningkatan kualitas para pekerja.

5. Anggaran merupakan suatu sasaran yang jelas bagi perusahaan dapat kembali menata organisasi karena adanya alat koordinasi yang mampu memberikan kesempatan bagi perusahaan dan meningkatkan produktivitas.

6. Dengan adanya anggaran, perusahaan akan mampu menghadapi perkembangan yang lebih kompleks dimasa datang.

Sesuai dengan fungsi manajemen, fungsi anggaran juga demikian. Hal ini disebabkan oleh anggaran sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya, maka anggaran bermanfaat pada:

1. Fungsi perencanaan

Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata dan jelas dalam unit dan uang.


(30)

2. Fungsi pelaksanaan

Anggaran merupakan pedoman dalam melaksanakan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan selaras dalam mencapai tujuan (laba). 3. Fungsi pengawasan

Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, yang dilakukan dengan cara:

a. Membandingakan realisasi dengan rencana (anggaran)

b. Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terhadap penyimpangan ang merugikan).

4. Fungsi komunikasi

Fungsi komunikasi dalam suatu perusahaan meliputi adanya penyampaian informasi dengan tujuan, strategi, kebijaksanaan, rencana, pelaksanaan, dan adanya penyimpangan yang terjadi. Dalam penyusunan anggaran, berbagai unit dan tingkatan organisasi berkomunikasi dan berperan serta dalam proses anggaran, sehingga setiap yang bertanggung jawab terhadap anggaran harus dinilai mengenai prestasi yang telah diacapai secara berkala.

5. Fungsi motivasi

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana didalam melaksanakan tugas-tugas yang diembannya. Motivasi dapat dilakukan dengan cara pemberian insentif, baik dalam bentuk hadiah, uang, bonus, atau penghargaan.


(31)

Fungsi pendidikan yaitu suatu cara dalam mendidik para pelaksana mengenai cara bekerja secara teratur pada setiap pusat pertanggung jawaban yang dikerjakan. Dengan demikian anggaran bermanfaat untuk latihan kepemimpinan bagi para manajer khususnya atau calon manajer.

D. Unsur-unsur Biaya yang dibebankan pada Harga Pokok Produksi

Sebelumnya telah dikemukakan bahwa harga pokok mempunyai hubungan yang erat dengan biaya. Hubungan yang erat ini akan dijelaskan dengan defenisi yang akan dipaparka berikut ini:

Samryn (2001 : 27) mengatakan:

“harga pokok produksi meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka pembelian atau pembuatan produk”.

Selanjutnya M. Suarni dan J. Sopihanto (1995 : 343) menyebutkan: “haraga pokok adalah jumlah biaya seharusnya untuk memproduksikan suatub barang tambah biaya seharus lainnya sehingga barang itu sampai di pasar”.

Pendapat lain yang memberikan defenisi tentang harga pokok produksi adalah S. Hadiboroto (1987 ; 76), yaitu:

“Harga pokok produksi meliputi biaya-biaya yang dikorbankan untuk memproses bahan-bahan (termasuk biaya untuk bahannya) atau barang setengah jadi sampai mencapai barang akhir untuk dijual”.


(32)

Dari ketiga pernyataan di atas maka secara umum harga pokok produksi dapat diartikan sebagai seluruh biaya yang dikorbankan dalam proses produksi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

Adapun yang menjadi unsur-unsur harga pokok produksi yang diklasifikasikan dalam biaya produksi pada PT.Soeloeng Laoet adalah sebagai berikut :

1. Biaya Produksi Langsung a. Biaya Tanaman

1) Gaji, Tunjangan .dan Bisos Pegawai Staf 2) Pengolahan tanah untuk pembibitan. 3) Pengolahan tanah untuk tanaman. 4) Menanam dan memelihara Tanaman. 5) Panen dan pengangkutan.

b. Biaya Pengolahan. 1) Pengeringan.

2) Pemeraman dan pengebalan.

2.Biaya Produksi Tidak Langsung

Adalah biaya umum adalah semua biaya yang digunakan untuk keperluan kantor selama proses produksi.

Adapun rincian dari biaya tanaman, biaya penolahan dan biaya umum dapat dilihat


(33)

Setiap perusahaan harus menyiapkan suatu perencanaan, yang merupakan suatu usaha untuk merumuskan tujuan-tujuan dan menyusun program operasi yang lengkap dalam rangka mencapai tujuan tersebut, termasuk juga proses penentuan strategi yang disusun untuk jangka panjang dan jangka pendek. Tanpa perencanaan yang baik, kemungkinan besar suatu perusahaan akan mengalami kegagalan.

Richard L. Daft (2000:7) dalam Edward Tanujaya dan Shirly Tiolina menyatakan bahwa:

“ Perencanaan (planning) adalah menentukan tujuann untuk kinerja organisasi dimasa depan serta memutuskan tugaas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut”. Suatu anggaran merupakan rencana yang kuntitatif terhadap kegiatan operasi perusahan. Untuk mendefinisikan anggaran perlu diperhatikan tentang sumber daya dan adanya suatu komitmen yang penuh dari semua lapisan organisasi, sehingga anggaran dapat dipakai sebagai pedoman untuk melakukan semua kegiatan operasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Alasan dasar mengapa perencanaan dilakukan, yaitu sebagai berikut: 1. Protective benefit

Protective benefit dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.

2. Positive benefit

Positive benefit dilakukan dalam peningkatan pencapaian tujuan operasi. Perencanaan menjembatani antara keadaan sekarang dan keadaan masa yang akan datang. Meskipun pada masa depan kurang dapat diprediksikan


(34)

dengan tepat dan berbagai peristiwa yang tidak diperkirakan sebelumnya mungkin mengganggu rencana yang telah disusun, namun apabila tidak ada perencanaan semua kegiatn cenderung dilakukan tanpa tujuan yang jelas dan bersifat untung-untungan.

Untuk menyusun anggaran perusahaan dapat digunakan sebagai metode. Metode yang digunakan tergantung pada kondisi keinginan manajemen perusahaan yang bersangkutan. Proses penyusunan anggaran adalah tahap kegiatan yang dilakukan sehingga tersusun dan menjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasional.

Ditinjau dari siapa yang membuat anggaran, penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara:

1. Otoriter (top down)

Dalam metode ini, anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh pimpinan dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan atau keikut sertaan bawahan dalam penyusunannya. Metode ini baiknya jika karyawan tidak mampu menyusun anggaran atau dianggap akan terklalu lama dan tidak tepat jika diserahklan kepada bawahan. Hal ini bisa terjadi didalam perusahaan yang karyawannya tidak memiliki keahlian cukup untuk menyusun anggaran. Atasan bisa saja menggunakan konsultan atau tim khusus untuk menyusunnya.

2. Demokrasi (bottom up)

Dalam metode ini anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai dari bawahan sampai atasan.


(35)

dicapainya dimasa yang akan datang. Metode ini tepat digunakan jika karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses yang lama dan berlarut-larut.

3. Metode campuran

Perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan sesuai dengan arahan atasan. Metode yang terbaik tergantung pada kondisi perusahaan atau lembaga masing-masing.

Ditinjau dari segi mana menilai untuk menyusun anggaran, ada beberapa cara menyusun anggaran, yaitu sebagai berikut:

1. A. Priori

Dalam metode ini, menyusun anggaran dimulai dari penetapan angka laba yang diinginkan oleh perusahaan atau pemiliknya. Setelah laba ditetapkan, maka semua pos yang berkaitan dengan upaya mencapai laba ini baru dihitung dan direncanakan, kemudian ditetapkan. Keuntungan metode ini adalah karena laba ditetapkan terlebih dahulu, maka bagian lain yang terlibat dalam penciptaan laba ini diharapkan akan termotivasi untuk mencapai laba yang ditetapkan itu. Hal ini akan leih baik lagi jika laba yang ditetapkan realistis.

2. Posteriori

Dalam metode ini, laba merupakan hasil akhir dari penetapan rencana kegiatan, seperti penjualan produksi. Dari bagian masing-masing diberi kesempatan untuk menyampaikan anggarannya dan laba yang diharapkan,


(36)

dan setelah semua yang diperhitungkan, maka akan dapat diketahui angka laba. Tentu sebelumnya harus diberikan dahulu pengarahan, informasi, dan bahan-bahan yang perlu dalam penyusunan anggaran yang dimaksud. 3. Pragmatis

Dalam metode ini, anggaran ditetapkan berdasarkan pengalaman dimasa yang lalu. Penetapan anggaran yang dilakukan secara ilmiah berdasarkan standar yang dihitung secara ilmiah pula atau berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya.


(37)

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Berdasarkan landasan teoritis dan hasil penelitian pada PT Soeloeng Laoet seperti yang diuraikan dalam. Bab II dan III, maka dalam bab ini penulis akan mencoba membuat analisa dan evaluasi terhadap teori dan praktek tersebut dengan perbandingankan keduanya. Untuk mempermudah pembahasan dalam bab ini maka disini hanya akan dibahas mengenai beberapa hal yang dianggap penting saja yaitu sebagai berikut :

A. Analisa dan Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan

B. Analisa dan Evaluasi Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi. C. Analisa dan Evaluasi Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi. D. Analisa Evaluasi Laporan Harga Pokok Produksi.

A. Analisa dan Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang terdapat pada PT.Soelong Laoet adalah struktur organisasi garis dan staff. Struktur organisasi ini menunjukkan dengan jelas pembagian wewenang dan tanggung jawab mulai dari pimpinan yang paling tinggi hingga kepada bawahan.

Dari struktur organisasi PT.Soeloeng Laoet tampak telah terdapat adanya pembagian fungsi yang penting yaitu antara fungsi operasi, penyimpanan, pembukuan, dan pemeriksaan intern.

Fungsi-fungsi operasi dilakukan oleh bagian umum atau personalia, bagian komersil,bagian teknik dan bagian tanaman. Bagian penyimpanan


(38)

dilakukan oleh urusan pergudangan yang berada dibawah bagian finance. Fungsi pembukuan dilakukan oleh urusan accounting yang membawahi empat seksi yaitu seksi financial, accounting, seksi cost accounting, seksi-seksi export/import,dan seksi pay roll. Pembukuan ini dilakukan di dua tempat yaitu Head Office Accounting dan Estate Accounting.

Sedangkan fungsi pemerikasaan intern dilakukan oleh bagian Internal Audit. Dari bagian organisasi yang ada memungkinkan pula terlaksananya Internal control dengan baik sebab tidak ada satu individu pun boleh sepenuhnya melaksanakan transaksi dari awal hingga akhir dan terdapat pula check dari satu bagian atau dari beberapa bagian atas aktivitas yang dilakukan.

Dengan terdapatnya bagian Internal Audit untuk memungkinkan terlaksananya Internal Control dengan baik, sebab bagian ini berfungsi bernilai efisiensi dan aktivitas atas aktivitas yang dilakukan di kantor ataupun dikebun, memeriksa penyimpangan-penyimpangan, memeriksa persediaan (stock) serta memberikan saran perbaikan guna kemajuan perusahaan. Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik bagian Internal Audit berada langsung dibawah Direktur Utama.


(39)

B. Analisa dan Evaluasi unsur-unsur Harga Pokok Produksi

Salah satu persyaratan terpenting untuk pengendalian maupun penetapan harga pokok produksi yang akurat adalah mengklafikasikan biaya secara wajar. Hasil dari penelitian menunjukkan, penggolongan biaya yang ditetapkan Perusahaan tidak seperti apa yang terdapat dalam uraian teori.

Perusahaan melakukan penggolongan biaya secara sederhana, yaitu field estate cost, transport cost from estate to factory dan manufacturing cost. Penggolongan biaya yang diterapkan tidak komprehensif karena unsur-unsur biaya tidak disajikan secara rinci. Akibatnya pada unsure-unsur biaya yang tidak dapat diidentifikasikan dengan jelas dengan kata lain penggolongan jenis ini tidak lazim digunakan.

Uraian teoritis menyebutkan bahwa biaya produksi adalah biaya yang dikorbankan untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi yang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Analisa dan evaluasi terhadap unsur-unsur biaya produksi dijabarkan sebagai berikut:

1. Unsur-unsur Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah biaya produksi setelah memperhitungkan biaya bahan, tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Berikut akan dijelaskan tentang pengertian harga pokok produksi, diantaranya :


(40)

Menurut S. Hadibroto :

“ Harga Pokok Produksi (Cost of production) meliputi biaya-biaya yang dikorbankan untuk memproses bahan ( termasuk biaya untuk bahan-bahannya ) atau barang setengah jadi, sampai mencapai barang akhir untuk dijual”.

Menurut Firdaus Akhmad Dunia ;

“ Biaya produksi adalah biaya yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk, biaya tersebut termasuk biaya bahan, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik “.

Unsur-unsur biaya produksi yang lazim adalah :

1. Biaya bahan langsung

2. Biaya tenaga kerja langsung.

3. Overhead pabrik

Ad.1. Biaya bahan langsung

Bahan langsung adalah bahan utama dan merupakan bagian terbesar dari hasil produksi serta dapat dilihat langsung pada produk yang dihasilkan. Biaya bahan langsung meliputisemua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bahan tersebut siap diolah. Apabila bahan tersebut doperoleh dengan cara membuat sendiri maka biaya bahan baku meliputi semua pengeluaran yang dikeluarkan


(41)

Ad 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan upah langsung yang dibayarkan kepada karyawan yang terlibat secara langsung dipabrik dalam mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Ad.3. Overhead Kebun

Overhead Kebun meliputi keseluruhan biaya kebun selain daripada biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Jenis biaya overhead beraneka ragam, tergantung pada aktivitas produksi yang terjadi di perusahaan.

Unsur-unsur harga pokok produksi perkebunan pada PT. SOELOENG LAOET diatas ada 4 unsur yaitu :

a. Biaya Tanaman .

Biaya tanaman adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kebun sejak kebun ditanam hingga selesai. Biaya tanaman terdiri dari :

1. Gaji, Tunjangan dan Bisos Pegawai Staf

2. Pengolahan tanah untuk memelihara pembibitan

3. Membuat dan Memelihara pembibitan.

4. Pengolahan tanah untuk tanaman.

5. Menanam dan Memeliharaan tanaman.


(42)

Dari data diatas diketahui bahwa perusahaan telah menggolongkan biaya tanaman sebagai biaya bahan langsung dna biaya tenaga kerja langsung dengan benar dan seluruh biaya yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan dimasukkan kedalam biaya bahan baku sehingga menambah perolehan.

b. Biaya Pengolahan

Biaya pengolahan adalah semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Dari uaraian diatas dapat diketahui bahwa dalam biaya pengolahan perusahaan dapat digolongkan sebagai biaya Overhead kebun, karena biaya pengolahan tidak berhubungan langsung untuk menghasilkan produk.

c. Biaya umum

Biaya umum adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan kantor, rincian dari biaya umum dapat dilihat pada tabel 3 pada skripsi ini.

Secara teoritis biaya umum termasuk dalam biaya golongan biaya operasi yang mengurangi laba kotor. Dari data diatas dapat diketahui bahwa perusahaan memasukkan unsur biaya umum kedalam elemen biaya produksi. Hal ini mengakibatkan harga pokok terlalu besar dan laba kotor perusahaan menjadi kecil.

d. Biaya Penyusutan

Dalam hal ini perusahaan memisahkan biaya penyusutan sebagai unsur biaya produksi tersendiri. Sedangkan dalam teori biaya penyusutan dimasukkan ke


(43)

2. Metode Penetapan Harga Pokok Produksi

1. Metode Pembiayaan Penuh

Metode pembiayaan penuh disebut juga Full Costing atau Absorption Costing, atau Conventioned Costing , yaitu metode pembebanan biaya produksi yang memeberlakukan seluruh biaya yang berkaitan dalam menghasilkan produk, baik yang bersifat tetap maupun variable. Dalam konsep ini semua elemen biaya produksi baik tetap maupun varabel dibebankan kedalam harga pokok produksi. Dengan demikian elemen biaya produksi adalah :

a. Biaya bahan baku

b. Biaya tenaga kerja langsung

c. Biaya Overhead variable

d. Biaya overhead tetap

2. Metode Pembiayaan Variabel

Metode pembiayaan variabel hanya memasukkan biaya yang sifatnya variabel saja sebagai harga pokok produksi. Apabila diperhatikan maka metode pembiayaan variabel mempunyai keuntungan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan dan juga untuk keperluan pengendalian biaya. Misalnya, dalam menentukan penerimaan pesanan khusus. Tetapi diluar kebutuhan manajemen tersebut, konsep ini masih diragukan, terutama dalam penilaian harta (asset) dan penentuan laba periode. Adapun unsur biaya produksi menurut konsep pembiayaan variabel adalah :


(44)

a. Biaya bahan baku

b. Biaya tenaga kerja langsung

c. Biaya Overhead variabel

Metode yang digunakan oleh kebun PT.Soeloeng Laoet dalam perhitungan harga pokok produksinya adalah metode pembiayaan penuh (Full Costing Method) dimana semua biaya yang terjadi selama proses produksi dimasukkan kedalam harga pokok produksi tanpa membedakan biaya yang variabel.

HARGA POKOK PRODUKSI HARGA POKOK PRODUKSI TOTAL

Biaya bahan baku xxx Biaya tanaman xxx

Biaya upah langsung xxx Biaya pengolahan xxx

Biaya overhead xxx Biaya umum xxx


(45)

Perusahaan sebenarnya menentukan harga pokok dalam proses produksi, sebab dalam elemen biaya produksi terdapat biaya umum. Harga pokok produksi ditambah dengan biaya umum adalah harga pokok total barang yang akan dijual. Table berikut ini akan memberikan perbedaan antara harga pokok produksi dan

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost)

Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi. Biaya-biaya yang tidak dapat ditentukan secra langsung dalam proses produksi tidak dapat dimasukkan kedalam biaya upah langsung.

Pada PT.Soeloeng Laoet belum terlihat adanya pemisahan yang jelas antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Untuk biaya tenaga kerja hanya dibuat pos sendiri yaitu Labour, sementara tidak dijelaskan yang mana yang merupakan biaya tenaga kerja langsung dan yang mana yang merupakan biaya tenaga kerja tidak langsung. Sedangkan menurut teori harus terdapat pemisahan yang jelas antara upah tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Pencatatan seperti ini muncul dalam perusahaan disebabkan tidak ada pemisahan yang jelas antara bagian kebun dan bagian pabrik.

3. Biaya Overhead Pabrik


(46)

Overhead pabrik merupakan biaya yang berhubungan dengan proses produksi pada suatu perusahaan, akan tetapi tidak mempunyai hubungan langsung dengan hasil produksinya.

Dengan kata lain biaya overhead pabrik adalah biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Secara teoritis, perhitungan biaya overhead pabrik biasanya dilakukan dengan cara penaksiran berdasarkan unit yang diproduksi, biaya bahan langsung, jam kerja mesin dan sebagainya.

Akan tetapi perusahaan tidak menggunakan penaksiran terhadap biaya overheadnya. Perusahaan menganggap seluruh pengeluaran aktual yang berhubungan dengan bahan pelengkap dalam proses produksi dianggap sebagai biaya overhead.

Dalam hal melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan mesin perusahaan tidak membedakan antara capital expenditure dan revenue expenditure. Ada biaya yang seharusnya dicapitalisasi sebagai biaya perbaikan mesin yang bersifat menambah umur mesin tetapi diakui sebagai biaya produksi untuk menciptakan pendapatan dalam satu periode saja.

Depreciation expenses pada perusahaan sudah tepat dimasukkan sebagai salah satu unsur biaya overhead pabrik. Akan tetapi disini tidak dijelaskan berapa besar penyusutan gedung pabrik dan berapa besar penyusutan mesin pabrik.


(47)

penyajian unsur-unsur biaya produksi masih terdapat ketidaksesuian dengan teori dalam pengklasifikasiannya sehingga ada komponen biaya yang sulit diidentifikasikan.

C. Analisa Dan Evalusi Penentuan Harga Pokok Produksi

Proses Produksi yang dilakukan diperusahaan adalah proses produksi yang bersifat kontiniu. Tidak tergantung pada permintaan pelanggan atau pembeli melainkan berdasarkan standar produksi yang telah dimiliki perusahaan dengan schedule dan budget produksi yang telah dirancang sebelumnya.

Secara konseptual perusahaan menggunakan konsep full costing dalam menghitung harga pokok produksinya dimana perusahaan memperhitungkan semua unsur biaya produksi yang terjadi tanpa membedakan biaya yang variabel dan biaya yang tetap.

D. Analisa Dan Evaluasi Laporan Harga Pokok Produksi

Perusahaan mengeluarkan laporan harga pokok produksi secara berkala dan biasanya dalam bulanan dan tahunan. Menejer setiap estate membuat laporan biaya produksi ditempat mereka msing-masing dan kemudian dikirim kekantor besar (head office), kemudian dikantor besar bagian accounting menyusun laporan


(48)

biaya produksi konsolidasi semua estate. Kemudian dibandingkan dengan rencana anggaran kebun yang telah dibuat sebelumnya.

Dari laporan harga pokok produksi perusahaan dapat dilihat bahwa pelaporan tersebut sangat sederhana. Data-data yang disajikan dalam laporana biaya produksi tidak merinci pos-pos yang sebenarnya harus diketahui oleh pihak manejemen. Penyajian dan pengklasifikasian biaya pada perusahaan akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan analisa. Akibatnya, informasi yang diperoleh tidak lengkap sehingga pengambilan keputusan tidak didasarkan kepada informasi yang jelas. Dampak paling akhir keputusan tersebut tidak berdasarkan atas situasi yang semestinya.


(49)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian langsung ke lapangan dan membandingkan antara kegiatan yang berlangsung diperusahaan dengan teori yang terdapat dalam literatur yang menjadi referensi perkuliahan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PT.Soeloeng Laoet adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan

2. Struktur organisasi PT. Soeloeng Laoet menunjukkan tugas dan wewenang masing-masing beserta tanggung jawabnya terhadap kegiatan operasional perusahaan.

3. Pengertian perencanaan sebenarnya merupakan menetapkan kegiatan-kgiatan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan. Biasanya perusahaan menentukan mengenai apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, dan bagaimana cara mencapai tujuannya.

4. Pengertian pengawasan adalah usaha sistematis yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk membandingkan hasil-hasil yang dicapai dengan rencana yang telah dilakukan. Kebutuhan untuk melakukan pengawasan akan meningkat dengan semakin besar dan kompleksnya organisasi perusahaan.


(50)

5. Perencanaan yang dibuat oleh PT.Soeloeng laoet merupakan perencanaan yang dibuat oleh masing-masing bagian yang disetujui oleh atasan dan bertanggung jawab penuh terhadap jalannya kegiatan operasi perusahaan.

6. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan harus sesuai dengan rencana yang telah disusun, dan dilakukan pengawasan agar tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan yang besar.

7. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan, terutama dalam penggunaan biaya telah dilakukan dengan baik oleh perusahaan dengan mengetahui catatan setiap penggunaan biaya sehingga biaya dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

8. Bila terjadi penyimpangan terhadap perencanaan dalam bentuk anggaran biaya yang disusun berbeda dengan realisasi dan menunjukkan angka yang cukup material, maka bagian yang bersangkutan harus memberitahukan penyebab perbedaan disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung.

B. SARAN

1. Untuk tujuan pengawasan yang lebih baik, sebaiknya perusahaan membentuk bagian pengawasan anggaran agar setiap penyimpangan yang terjadi dapat dianalisa, bagaimana yang bertanggung jawab atas


(51)

penyimpangan-penyimpangan tersebut. Dengan demikian, dapat dilakukan perbaikan agar penyimpangan tidak semakin besar.

2. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya nggaran disusun secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran atau seksi khusus lainnya, sehingga anggaran merupakan program kerja.

3. Agar dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan penelitian dan analisa.

4. Aspek pengawasan adalah membandingkan antara realisasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dan mengelola perusahaan karena tujuan pengawasan bukanlah untuk mencari pengawasan tetapi untuk mencegah dan memperbaiki.


(1)

Overhead pabrik merupakan biaya yang berhubungan dengan proses produksi pada suatu perusahaan, akan tetapi tidak mempunyai hubungan langsung dengan hasil produksinya.

Dengan kata lain biaya overhead pabrik adalah biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Secara teoritis, perhitungan biaya overhead pabrik biasanya dilakukan dengan cara penaksiran berdasarkan unit yang diproduksi, biaya bahan langsung, jam kerja mesin dan sebagainya.

Akan tetapi perusahaan tidak menggunakan penaksiran terhadap biaya overheadnya. Perusahaan menganggap seluruh pengeluaran aktual yang berhubungan dengan bahan pelengkap dalam proses produksi dianggap sebagai biaya overhead.

Dalam hal melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan mesin perusahaan tidak membedakan antara capital expenditure dan revenue expenditure. Ada biaya yang seharusnya dicapitalisasi sebagai biaya perbaikan mesin yang bersifat menambah umur mesin tetapi diakui sebagai biaya produksi untuk menciptakan pendapatan dalam satu periode saja.

Depreciation expenses pada perusahaan sudah tepat dimasukkan sebagai salah satu unsur biaya overhead pabrik. Akan tetapi disini tidak dijelaskan berapa besar penyusutan gedung pabrik dan berapa besar penyusutan mesin pabrik.

Laporan biaya produksi juga belum menyajikan informasi secara akurat dan konprehensif sehingga akan dijumpai kesulitan dalam menganalisanya. Untuk


(2)

penyajian unsur-unsur biaya produksi masih terdapat ketidaksesuian dengan teori dalam pengklasifikasiannya sehingga ada komponen biaya yang sulit diidentifikasikan.

C. Analisa Dan Evalusi Penentuan Harga Pokok Produksi

Proses Produksi yang dilakukan diperusahaan adalah proses produksi yang bersifat kontiniu. Tidak tergantung pada permintaan pelanggan atau pembeli melainkan berdasarkan standar produksi yang telah dimiliki perusahaan dengan schedule dan budget produksi yang telah dirancang sebelumnya.

Secara konseptual perusahaan menggunakan konsep full costing dalam menghitung harga pokok produksinya dimana perusahaan memperhitungkan semua unsur biaya produksi yang terjadi tanpa membedakan biaya yang variabel dan biaya yang tetap.

D. Analisa Dan Evaluasi Laporan Harga Pokok Produksi

Perusahaan mengeluarkan laporan harga pokok produksi secara berkala dan biasanya dalam bulanan dan tahunan. Menejer setiap estate membuat laporan biaya produksi ditempat mereka msing-masing dan kemudian dikirim kekantor besar (head office), kemudian dikantor besar bagian accounting menyusun laporan


(3)

biaya produksi konsolidasi semua estate. Kemudian dibandingkan dengan rencana anggaran kebun yang telah dibuat sebelumnya.

Dari laporan harga pokok produksi perusahaan dapat dilihat bahwa pelaporan tersebut sangat sederhana. Data-data yang disajikan dalam laporana biaya produksi tidak merinci pos-pos yang sebenarnya harus diketahui oleh pihak manejemen. Penyajian dan pengklasifikasian biaya pada perusahaan akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan analisa. Akibatnya, informasi yang diperoleh tidak lengkap sehingga pengambilan keputusan tidak didasarkan kepada informasi yang jelas. Dampak paling akhir keputusan tersebut tidak berdasarkan atas situasi yang semestinya.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian langsung ke lapangan dan membandingkan antara kegiatan yang berlangsung diperusahaan dengan teori yang terdapat dalam literatur yang menjadi referensi perkuliahan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PT.Soeloeng Laoet adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan

2. Struktur organisasi PT. Soeloeng Laoet menunjukkan tugas dan wewenang masing-masing beserta tanggung jawabnya terhadap kegiatan operasional perusahaan.

3. Pengertian perencanaan sebenarnya merupakan menetapkan kegiatan-kgiatan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan. Biasanya perusahaan menentukan mengenai apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, dan bagaimana cara mencapai tujuannya.

4. Pengertian pengawasan adalah usaha sistematis yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk membandingkan hasil-hasil yang dicapai dengan rencana yang telah dilakukan. Kebutuhan untuk melakukan pengawasan akan meningkat dengan semakin besar dan kompleksnya organisasi perusahaan.


(5)

5. Perencanaan yang dibuat oleh PT.Soeloeng laoet merupakan perencanaan yang dibuat oleh masing-masing bagian yang disetujui oleh atasan dan bertanggung jawab penuh terhadap jalannya kegiatan operasi perusahaan.

6. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan harus sesuai dengan rencana yang telah disusun, dan dilakukan pengawasan agar tidak terjadi kesalahan atau penyimpangan yang besar.

7. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan, terutama dalam penggunaan biaya telah dilakukan dengan baik oleh perusahaan dengan mengetahui catatan setiap penggunaan biaya sehingga biaya dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

8. Bila terjadi penyimpangan terhadap perencanaan dalam bentuk anggaran biaya yang disusun berbeda dengan realisasi dan menunjukkan angka yang cukup material, maka bagian yang bersangkutan harus memberitahukan penyebab perbedaan disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung.

B. SARAN

1. Untuk tujuan pengawasan yang lebih baik, sebaiknya perusahaan membentuk bagian pengawasan anggaran agar setiap penyimpangan yang terjadi dapat dianalisa, bagaimana yang bertanggung jawab atas


(6)

penyimpangan-penyimpangan tersebut. Dengan demikian, dapat dilakukan perbaikan agar penyimpangan tidak semakin besar.

2. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya nggaran disusun secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran atau seksi khusus lainnya, sehingga anggaran merupakan program kerja.

3. Agar dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan penelitian dan analisa.

4. Aspek pengawasan adalah membandingkan antara realisasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dan mengelola perusahaan karena tujuan pengawasan bukanlah untuk mencari pengawasan tetapi untuk mencegah dan memperbaiki.