Pengaruh Peranan Audit Internal terhadap Penerapan Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk).
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
“PENGARUH PERANAN AUDIT INTERNAL TERHADAP PENERAPAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE”
(STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,TBK)
GCG implementation is very important in a company. With the GCG, management can manage the entity correctly, can reduce the risk in the company, will help ensure compliance with existing regulations, improve leadership in the company, improving performance, helping companies go public, increasing the confidence of shareholders and disclose accountability social appropriately. In an effort to realize the GCG, the entity requires the role of internal audit in charge of researching and evaluating an accounting system of assessing management policy implemented. The internal auditor is one of the professions that support the realization of GCG which today has grown into a major component in improving the implementation of GCG effectively and efficiently. Related to the above, this research tries to see how the influence of the role of internal audit of the implementation of GCG at PT. Telkom Bandung, Tbk. The variables used include internal audit and corporate governance. The sample in this study were 31 respondents who are employees of the internal audit of PT Telkom Bandung, Tbk. Simple linear regression model used in this study as a model of data analysis. The results showed that the role of internal audit positive effect on corporate governance.
(2)
ABSTRAK
“PENGARUH PERANAN AUDIT INTERNAL TERHADAP PENERAPAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE”
(STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,TBK)
Penerapan GCG sangat penting dalam suatu perusahaan. Dengan adanya GCG, manajemen dapat mengelola entitas dengan benar, dapat mengurangi terjadinya resiko di dalam perusahaan, membantu menjamin kepatuhan akan peraturan yang ada, meningkatkan kepemimpinan di dalam perusahaan, meningkatkan kinerja, membantu perusahaan yang go publik, meningkatkan kepercayaan para pemegang saham serta mengungkapkan akuntabilitas sosial secara tepat. Dalam upaya mewujudkan GCG, entitas memerlukan peran audit internal yang bertugas meneliti mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan manajemen yang dilaksanakan. Auditor internal merupakan salah satu profesi yang menunjang terwujudnya GCG yang pada saat ini telah berkembang menjadi komponen utama dalam meningkatkan penerapan GCG secara efektif dan efisien. Terkait dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk melihat bagaimana pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan GCG pada PT. Telkom Bandung, Tbk. Adapun variabel yang digunakan meliputi audit internal dan GCG. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 responden yang merupakan karyawan bagian audit internal PT Telkom Bandung, Tbk. Model regresi linier sederhana digunakan dalam penelitian ini sebagai model analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan audit internal berpengaruh positif terhadap GCG.
(3)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………....iv
ABSTRACT….………...……….……vii
ABSTRAK………viii
DAFTAR ISI………...ix
DAFTAR GAMBAR………...xii
DAFTAR TABEL……….…xiii
DAFTAR LAMPIRAN………xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………..………1
1.2 Identifikasi Masalah………...…6
1.3 Tujuan Penelitian………...6
1.4 Kegunaan Penelitian………...…7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal………8
2.1.2 Sasaran dan Ruang Lingkup Audit Internal………....9
2.1.3 Tanggung Jawab dan Wewenang Audit Internal………..10
2.2 Good Corporate Governance (GCG) 2.2.1 Pentingnya dan Urgensi Good Corporate Governance………....10
(4)
x
2.2.3 Prinsip-prinsip Dasar Good Corporate Governance………….…13
2.2.4 Beberapa Konsep Good Corporate Governance………...45
2.2.5 Manfaat dan Prasyarat Penerapan Good Corporate Governance (GCG)………51
2.3 Kerangka Pemikiran……….51
2.4 Pengembangan Hipotesis……….57
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian………..61
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan………61
3.2. Jenis dan Sifat Penelitian………....61
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian………..62
3.3.1. Populasi Penelitian………...…62
3.3.2. Sampel Penelitian………62
3.4. Teknik Pengumpulan Data………..63
3.5. Tipologi Penelitian………..64
3.6. Operasionalisasi Variabel………...…66
3.7. Metode dan Teknik Analisis Data………...69
3.7.1. Model Analisis Data………....69
3.7.2 Teknik Analisis Data………70
3.7.2.1. Uji Instrumen Data………...70
3.7.2.2. Uji Asumsi Klasik………71
3.8. Metode Pengembangan Instrumen………..73
(5)
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT. Telkom Indonesia, Tbk………..75
4.1.1. Visi dan Misi Perusahaan………77
4.1.2. Struktur Organisasi PT Telkom Bandung, Tbk………...77
4.1.3. Visi dan Misi Internal Audit PT. Telekomunikasi Bandung…...79
4.1.4. Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit………..80
4.1.5. Lokasi Penelitian……….81
4.1.6. Logo Perusahaan……….…81
4.2. Analisis Hasil Pengumpulan Data………...81
4.2.1. Pengujian Validitas Variabel………...81
4.2.2. Pengujian Reliabilitas Variabel………...84
4.2.3. Hasil Uji Asumsi Klasik………..85
4.2.4. Hasil Pengujian Hipotesis………87
4.2.5. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana……….88
4.2.6. Hasil Pengujian Deskriptif………...89
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………136
5.2 Keterbatasan Penelitian………..136
5.3 Saran………...…137
DAFTAR PUSTAKA………..138
LAMPIRAN……….140
(6)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1 Struktur Organisasi……….77 Gambar 2 Logo Perusahaan………81
(7)
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kerangka Pemikiran………...51
Tabel 2 Tipologi Penelitian……….64
Tabel 3 Penetapan Indikator Variabel Independen (Audit Internal)……...67
Tabel 4 Penetapan Indikator Variabel Dependen (Good Corporate Governance)………...…69
Tabel 5 Validitas Peranan Audit Internal....………....82
Tabel 6 Validitas Penerapan GCG………..84
Tabel 7 Reliabilitas Peranan Audit Internal………..…………..85
Tabel 8 Reliabilitas Penerapan GCG………..85
Tabel 9 Uji Normalitas………..…………..86
Tabel 10 Uji Heterokedastisitas………....87
Tabel 11 Uji Hipotesis………...88
Tabel 12 Regresi Linier Sederhana………...88
Tabel 13 Uji Deskriptif (Usia)……….……….…90
Tabel 14 Uji Deskriptif (Jenis Kelamin)…...………91
Tabel 15 Uji Deskriptif (Lama Bekerja)………...91
Tabel 16 Uji Deskriptif (Pendidikan Terakhir)……….91
Tabel 17 Independensi Berdasarkan Jenis Kelamin………..93
Tabel 18 Independensi Berdasarkan Lama Bekerja………..93
Tabel 19 Independensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir………94
(8)
xiv
Tabel 21 Pernyataan Independensi 2………..……….96
Tabel 22 Pernyataan Independensi 3……….………..96
Tabel 23 Pernyataan Independensi 4……….………..96
Tabel 24 Pernyataan Independensi 5……….………..97
Tabel 25 Pernyataan Independensi 6……….………..97
Tabel 26 Kemampuan Professional Berdasarkan Jenis Kelamin…………..98
Tabel 27 Kemampuan Professional berdasarkan Lama Bekerja……….…..99
Tabel 28 Kemampuan Professional Berdasarkan Pendidikan Terakhir……99
Tabel 29 Pernyataan Kemampuan Professional 1……….…100
Tabel 30 Pernyataan Kemampuan Professional 2……….…101
Tabel 31 Pernyataan Kemampuan Professional 3……….…101
Tabel 32 Pernyataan Kemampuan Professional 4……….…102
Tabel 33 Pernyataan Kemampuan Professional 3……….…102
Tabel 34 Lingkup Pekerjaan Berdasarkan Jenis Kelamin………...103
Tabel 35 Lingkup Pekerjaan Berdasarkan Lama Bekerja………...104
Tabel 36 Lingkup Pekerjaan Berdasarkan Pendidikan Terakhir………….105
Tabel 37 Pernyataan Lingkup Pekerjaan 1………105
Tabel 38 Pernyataan Lingkup Pekerjaan 2………106
Tabel 39 Pernyataan Lingkup Pekerjaan 3………106
Tabel 40 Pernyataan Lingkup Pekerjaan 4………107
Tabel 41 Pernyataan Lingkup Pekerjaan 5………107
Tabel 42 Pelaksanaan Kegiatan Audit Berdasarkan Jenis Kelamin………108
(9)
xv
Universitas Kristen Maranatha
Tabel 44 Pelaksanaan Kegiatan Audit Berdasarkan Pendidikan Terakhir..109
Tabel 45 Pernyataan Pelaksanaan Kegiatan Audit 1………...110
Tabel 46 Pernyataan Pelaksanaan Kegiatan Audit 2………...111
Tabel 47 Pernyataan Pelaksanaan Kegiatan Audit 3……….111
Tabel 48 Pernyataan Pelaksanaan Kegiatan Audit 4……….111
Tabel 49 Transparansi Berdasarkan Jenis Kelamin....………....113
Tabel 50 Transparansi Berdasarkan Lama Bekerja……….113
Tabel 51 Transparansi Berdasarkan Pendidikan Terakhir………..114
Tabel 52 Pernyataan Transparansi 1……….…115
Tabel 53 Pernyataan Transparansi 2……….…115
Tabel 54 Pernyataan Transparansi 3……….…116
Tabel 55 Pernyataan Transparansi 4……….116
Tabel 56 Kemandirian Berdasarkan Jenis Kelamin………117
Tabel 57 Kemandirian Berdasarkan Lama Bekerja………118
Tabel 58 Kemandirian Berdasarkan Pendidikan Terakhir………..118
Tabel 59 Pernyataan Kemandirian 1……….119
Tabel 60 Pernyataan Kemandirian 2……….119
Tabel 61 Pernyataan Kemandirian 3……….120
Tabel 62 Pernyataan Kemandirian 4……….120
Tabel 63 Pernyataan Kemandirian 5……….121
Tabel 64 Akuntabilitas Berdasarkan Jenis Kelamin………...122
Tabel 65 Akuntabilitas Berdasarkan Lama Bekerja………122
(10)
xvi
Tabel 67 Pernyataan Akuntabilitas 1………124
Tabel 68 Pernyataan Akuntabilitas 2………124
Tabel 69 Pernyataan Akuntabilitas 3………..…………..125
Tabel 70 Pernyataan Akuntabilitas 4………...………….125
Tabel 71 Pertanggungjawaban Berdasarkan Jenis Kelamin………...126
Tabel 72 Pertanggungjawaban Berdasarkan Lama Bekerja………127
Tabel 73 Pertanggungjawaban Berdasarkan Pendidikan Terakhir……….127
Tabel 74 Pernyataan Pertanggungjawaban 1………128
Tabel 75 Pernyataan Pertanggungjawaban 2………128
Tabel 76 Pernyataan Pertanggungjawaban 3………129
Tabel 77 Pernyataan Pertanggungjawaban 4………129
Tabel 78 Pernyataan Pertanggungjawaban 5………130
Tabel 79 Kewajaran Berdasarkan Jenis Kelamin………130
Tabel 80 Kewajaran Berdasarkan Lama Bekerja………131
Tabel 81 Kewajaran Berdasarkan Pendidikan Terakhir………..131
Tabel 82 Pernyataan Kewajaran 1……….……132
Tabel 83 Pernyataan Kewajaran 2……….…133
Tabel 84 Pernyataan Kewajaran 3……….…133
Tabel 85 Pernyataan Kewajaran 4……….…134
(11)
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner……….…140
Lampiran B Validitas Pengujian Variabel………145
Lampiran C Input Data SPSS………...156
(12)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Mulai populernya istilah “tata kelola perusahaan yang baik” atau yang lebih dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat dilepaskan dari maraknya skandal perusahaan yang menimpa perusahaan-perusahaan besar, baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di Amerika Seri-kat dan kegagalan GCG yang diterapkan perusahaan. Beberapa hal yang me-nyebabkan kegagalan GCG diantaranya sistem hukum yang buruk, tidak kon-sistennya standar akuntansi dalam audit, praktek-praktek perbankan yang lemah dan kurangnya perhatian Board of Directors (BOD) terhadap hak-hak pemegang saham minoritas. GCG pada tahun 1990-an diterapkan secara konsisten.
Timbulnya krisis ekonomi di Indonesia disebabkan tata kelola perusahaan yang buruk (bad corporate governance) dan tata kelola pemerintahan yang buruk pula (bad government governance) sehingga memberikan peluang besar tim-bulnya praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Beberapa perus-ahaan di Indonesia ada yang bermasalah bahkan tidak mampu lagi meneruskan kegiatan usahanya akibat menjalankan praktik tata kelola perusahaan yang buruk (bad corporate governance). Contohnya antara lain: bank-bank pemerintah yang telah dilikuidasi/dimerger (Bank Pembangunan Indonesia-Bapindo, Bank Dagang Negara-BDN, Bank Budi Daya-BBD, Bank Export-Import-Bank Exim); PT
(13)
In-2
Universitas Kristen Maranatha buah pabrik pesawat terbang yang berkantor pusat di Bandung ); dan PT Lapindo Brantas (sebuah perusahaan eksplorasi minyak dan gas di Sidoarjo, Jawa Timur).
Kasus manipulasi dan kebangkrutan perusahaan tidak saja terjadi di Indo-nesia, tetapi juga terjadi di negara superpower Amerika Serikat (AS). Bahkan yang menimpa AS terjadi secara bergelombang dalam kurun waktu yang relatif singkat. Kasus yang terjadi di AS juga disebabkan oleh lemahnya tata kelola pe-rusahaan. Kasus manipulasi dan kebangkrutan perusahaan yang terjadi pada seki-tar awal tahun 2000-an menimpa perusahaan-perusahaan raksasa seperti: Enron, Tyco, Adelphia, Global Crossing, World Com. Salah satu contoh manipulasi yang menimpa Enron menurut laporan sub-komite Senat AS disebabkan oleh keg-agalan Dewan Direksi untuk melindungi kepentingan para pemegang saham En-ron, atau sering disebut sebagai “fiduciary failure” (Brooks, 2003). Dewan Direksi Enron telah menyalahgunakan kepercayaan para pemegang saham, antara lain dengan menjalankan praktik akuntansi beresiko tinggi, melaksanakan banyak transaksi yang sarat dengan benturan kepentingan, menjalankan praktik transaksi off-balance sheet yang sangat ekstensif, dan menetapkan kompensasi eksekutif yang sangat berlebihan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah AS mengeluarkan undang-undang yang terkenal dengan nama Sarbanes-Oxley Act of 2002. Undang-Undang ini berisi penataan kembali Akuntansi Perusahaan Publik, tata kelola perusahaan, dan perlindungan terhadap investor. Oleh karena itu, Un-dang-Undang ini menjadi acuan awal dalam menjabarkan dan menegakkan GCG, baik di AS maupun di Indonesia.
(14)
3
Lemahnya implementasi GCG menyebabkan perusahaan tidak dapat men-capai tujuannya berupa laba yang maksimal, tidak mampu mengembangkan pe-rusahaan dalam persaingan bisnis, dan tidak dapat memenuhi berbagai kepent-ingan stakeholders (Ribstein,2005). Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh minimnya keterbukaan perusahaan dalam pelaporan kinerja keu-angan, pelaporan kewajiban kredit keuangan dan pengelolaan perusahaan, ku-rangnya pemberdayaan komisaris sebagai organ pengawasan terhadap aktivitas manajemen, dan ketidakmampuan auditor dan akuntan dalam memberikan kontri-busi atas sistem pengawasan keuangan perusahaan.
Corporate Governance didefinisikan sebagai perangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan (Susilawa-ti,2013). GCG sudah menjadi persyaratan mutlak bagi setiap korporasi yang listed di Bursa Saham atau yang terjun ke dunia bisnis yang diberlakukan regulasi pemerintah atau asosiasi dimana perusahaan tergabung (seperti Perbankan, Mul-tifinance, Jasa Konstruksi, dan sebagainya (Kumaat,2011,22). Tujuan corporate governance untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepent-ingan (stakeholders). GCG juga sangat penting untuk bagaimana seharusnya ma-najemen penyelenggara entitas yang baik dan bagaimana seharusnya entitas terse-but menempatkan dirinya ditengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara, akunt-abilitas publik dan sebagainya. Keuntungan yang didapat dengan menerapkan
(15)
4
Universitas Kristen Maranatha GCG antara lain: mengurangi resiko, membantu menjamin kepatuhan akan pera-turan yang ada, meningkatkan kepemimpinan didalam perusahaan, memacu kiner-ja, membantu perusahaan yang go publik, meningkatkan kepercayaan para pemegang saham serta mengungkapkan akuntabilitas sosial yang jelas.
Tri Purwani mengungkapkan, para pelaku usaha menilai GCG hanya se-batas kepatuhan terhadap peraturan yang kurang memberikan dampak langsung terhadap kinerja keuangan seperti halnya dalam kegiatan pemasaran. Sehingga ini menjadi alasan mengapa GCG kurang maksimal dalam hal implementasi di ka-langan perusahaan-perusahaan Indonesia. Suatu hal yang sangat kontradiktif, di-mana di satu sisi penerapan GCG diyakini sangatlah penting dalam pencapaian tujuan perusahaan yang berkelanjutan, namun disisi lain, banyak pelaku usaha yang enggan menerapkan secara sungguh-sungguh dengan alasan dampak yang ditimbulkan kurang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sistem cor-porate governance yang baik memberikan perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan pihak kreditur, sehingga mereka bisa meyakinkan dirinya akan memperoleh kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Suatu sistem corporate governance yang efektif seharusnya mampu mengatur kewenangan direksi, yang bertujuan dapat menahan direksi untuk tidak menya-lahgunakan kewenangan tersebut dan untuk memastikan bahwa direksi bekerja semata-mata untuk kepentingan perusahaan. Corporate governance memusatkan perhatian pada isu fundamental yang akan berguna untuk menilai kinerja direksi berdasarkan kepentingan pemegang saham.
(16)
5
Dalam penyelenggaraan GCG mensyaratkan 8 karakteristik dasar, yaitu (1) partisipasi, (2) orientasi pada konsesus, (3) akuntabilitas, (4) transparansi, (5) responsif, (6) efektif dan efisien, (7) ekuiti (persamaan derajat) dan inklusifitas, dan (8) penegakan/supremasi hukum. Peran dan tuntutan investor dan kreditor as-ing terhadap penerapan prinsip GCG merupakan salah satu faktor dalam pengam-bilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan. Penerapan prinsip GCG da-lam dunia usaha di Indonesia merupakan tuntutan jaman agar perusahaan-perusahaan yang ada jangan sampai tertindas oleh persaingan global yang se-makin keras. Prinsip-prinsip GCG mengharuskan perusahaan untuk memberi laporan, bukan hanya kepada pemegang saham, calon investor, kreditor dan pemerintah, tetapi juga kepada stakeholders lainnya, seperti masyarakat umum dan karyawan.
Dalam upaya mewujudkan GCG, entitas memerlukan peran audit internal yang bertugas meneliti mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai ke-bijakan manajemen yang dilaksanakan. Auditor internal merupakan salah satu profesi yang menunjang terwujudnya GCG yang pada saat ini telah berkembang menjadi komponen utama dalam meningkatkan penerapan GCG secara efektif dan efisien. Audit internal merupakan kegiatan pemastian dan konsultasi yang inde-penden dan objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi perusahaan. Audit intern sangat berperan bagi manajemen yang telah menerapkan pengendalian intern yang merupakan bagian dalam suatu perusahaan.
Menurut Messier et al. (2005:514), definisi audit internal adalah:
(17)
6
Universitas Kristen Maranatha Audit ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendeka-tan sistematis dan disiplin ilmu untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola.”
Profesi auditor internal mengalami perubahan dari waktu ke waktu, se-dangkan keberadaan auditor internal diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan sebagai fungsi yang independen menciptakan sikap professional dalam setiap aktivitasnya, sehingga mendorong pihak terkait melakukan pengkajian terhadap profesi ini. Profesi auditor internal sangat dituntut akan ke-mampuannya memberikan jasa yang terbaik dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manajemen tertinggi suatu organisasi.
Uraian latar belakang tersebut mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang pengaruh peran audit intern dalam menerapkan GCG pada PT.Telkom Bandung. Penulis merumuskan penelitian ini dengan judul: “Peranan Audit Internal dalam Penerapan Good Corporate Governance pada PT.Telkom Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Dengan berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di-atas, maka peneliti selanjutnya mengidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian, yaitu :
1. Apakah PT.Telkom Bandung telah menjalankan Good Corporate Gov-ernance (GCG)?
2. Bagaimana peran audit internal di PT. Telkom Bandung dalam men-erapkan Good Corporate Governance (GCG)?
(18)
7
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan maksud penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk menganalisis dan menilai apakah PT. Telkom Bandung telah menjalankan Good Corporate Governance (GCG) dengan baik dan efektif.
2. Untuk menganalisis dan menilai bagaimana peran auditor internal di PT. Telkom Bandung dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG)?
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempunyai 2 manfaat yaitu manfaat bagi akademis dan manfaat bagi praktisi bisnis.
1. Manfaat bagi akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam kajian teori tentang peranan audit internal dalam menerapkan Good Corporate Governance pada perusahaan PT. Telkom Bandung.
2. Manfaat bagi praktisi bisnis
Secara praktisi hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perus-ahaan dalam menentukan peranan audit internal dalam menerapkan Good Corporate Governance yang efektif dan efisien.
(19)
136 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Telkom Bandung, Tbk. Penelitian ini merupakan penelitian regresi linier sederhana karena hanya terdapat satu variabel dependen dan satu variabel independen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31 responden yang merupakan karyawan bagian audit internal PT. Telkom Bandung. Beberapa pengujian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengujian validitas, pengujian reliabilitas, pengujian normalitas, pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser, pengujian regresi linier sederhana, pegujian hipotesis dengan menggunakan metode statistik uji-t dan pengujian deskriptif.
Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden kemudian mendapatkan hasilnya lalu dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penelitian ini mampu membuktikan secara parsial bahwa peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Telkom Bandung. Karena dengan adanya peranan dari audit internal dapat mendorong proses GCG menjadi lebih baik.
(20)
137
Penelitian ini hanya dilakukan pada satu BUMN saja. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti berharap bahwa para peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara lebih luas dengan menggunakan beberapa perusahaan. Dengan mengambil beberapa perusahaan, tentu hasil penelitian yang didapatkan pun akan lebih akurat dan jelas apakah peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG).
5.3. Saran
Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG). Dalam menjalankan perananannya untuk dapat menerapkan GCG yang baik, auditor internal tidak bisa bergerak sendiri, tetapi harus dibantu oleh seluruh aspek perusahaan, mulai dari direktur, dewan komisaris, manajemen dan bahkan dari karyawan bagian lain harus bersama-sama menerapkan GCG agar terwujud. Karena audit internal bukanlah satu-satunya bagian yang turut ambil bagian dalam penerapan GCG.
Banyak hal yang dapat diberikan oleh perusahaan, untuk mendukung kinerja audit internal dalam menerapkan GCG. Salah satunya, dukungan dari dewan komisaris dan manajemen dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas dari masing-masing auditor internal. Perusahaan juga harus memberikan informasi yang jelas, tepat, dan dapat ditelusuri. Perusahaan juga dapat memberikan penghargaan bagi para audit
(21)
138
internal yang telah menjalankan tugasnya dengan baik, dan banyak hal lainnya lagi yang dapat diberikan oleh perusahaan untuk menunjang kinerja audit internal.
(22)
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Salemba Empat, Jakarta.
Andono, Fidelis Arastyo, Gabriela Cyntia Windah. 2013. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Hasil Survei The Indonesian Institute Perception Governance (IICG) Periode 2008-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2, No.1.
Hardi, Andreas, dan Ayuthia Ramadhani Herman. 2013. Pengaruh Faktor-Faktor Audit Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis. Vol.6, hal 19-25.
Hapsoro, Dody. 2012. Pengaruh Corporate Governance dan Kualitas Audit Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Auntansi dan Manajemen. Vol.23, No.3, hal.199-215.
Herwiyanti, Eliada, Yuli Prasetyo, dan Yusriati Nur Farida. 2010. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Timbulnya Earnings Management Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.12, No.2, hal.69-80.
Arens, Alvin A., James K. Loebbecke, 1996. Arens & Loebbecke Auditing Pendekatan Terpadu. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf dalam Auditing Pendekatan Terpadu. Salemba Empat. Jakarta.
Mimba, Ni Putu Sri Harta, I Wayan Ramantha, dan Marcelinus Sangap Nauli Radjagukguk. 2014. Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Intern dan Komite Audit Terhadap Tingkat Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero)/BTDC. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Hal. 391-402. Purba, Marisi P., 2012. Profesi Akuntan Publik di Indonesia, Edisi Pertama,
Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Scheiner, James H., Mortimer A. Dittenhofer, dan Lawrence B. Sawyer. 2006. Audit Internal Sawyer. Edisi Kelima, Buku 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Schindler, Pamela S., Donald R. Cooper. 2006. Bussiness Research Methods. 9th
(23)
139
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam, Alfabeta CV. Bandung.
Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta. Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena dan Albert
Kurniawan. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kesatu, Alfabeta CV. Bandung.
Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Edisi Pertama, Cetakan Kesatu, Sinar Grafika, Jakarta.
Soetjipta, Felix Hendra, Christine Dwi Karya Susilawati. 2013. Peranan Audit Intern Dalam Penerapan Good Corporate Governance yang Efektif. Jurnal Ilmiah Akuntansi. No.10.
Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal, Edisi Ketiga, Penerbit Kansius. Yogyakarta.
Tunggal, Amin Widjaja. 2010. Dasar-Dasar Audit Internal Pedoman Untuk Auditor Baru. Elvira CV. Bandung.
Tunggal, Amin Widjaja 2011. Konsep dan Kasus Internal Auditing. Elvira CV. Bandung.
Tunggal, Amin Widjaja. 2011. Pengantar Internal Auditing Peranan dan Fungsi Audit Internal Dalam Organisasi. Elvira CV, Bandung.
(1)
7
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan maksud penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk menganalisis dan menilai apakah PT. Telkom Bandung telah menjalankan Good Corporate Governance (GCG) dengan baik dan efektif.
2. Untuk menganalisis dan menilai bagaimana peran auditor internal di PT. Telkom Bandung dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG)?
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempunyai 2 manfaat yaitu manfaat bagi akademis dan manfaat bagi praktisi bisnis.
1. Manfaat bagi akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam kajian teori tentang peranan audit internal dalam menerapkan Good Corporate Governance pada perusahaan PT. Telkom Bandung.
2. Manfaat bagi praktisi bisnis
Secara praktisi hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perus-ahaan dalam menentukan peranan audit internal dalam menerapkan Good Corporate Governance yang efektif dan efisien.
(2)
136 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Telkom Bandung, Tbk. Penelitian ini merupakan penelitian regresi linier sederhana karena hanya terdapat satu variabel dependen dan satu variabel independen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31 responden yang merupakan karyawan bagian audit internal PT. Telkom Bandung. Beberapa pengujian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengujian validitas, pengujian reliabilitas, pengujian normalitas, pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser, pengujian regresi linier sederhana, pegujian hipotesis dengan menggunakan metode statistik uji-t dan pengujian deskriptif.
Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden kemudian mendapatkan hasilnya lalu dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penelitian ini mampu membuktikan secara parsial bahwa peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Telkom Bandung. Karena dengan adanya peranan dari audit internal dapat mendorong proses GCG menjadi lebih baik.
(3)
137
Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini hanya dilakukan pada satu BUMN saja. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti berharap bahwa para peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) secara lebih luas dengan menggunakan beberapa perusahaan. Dengan mengambil beberapa perusahaan, tentu hasil penelitian yang didapatkan pun akan lebih akurat dan jelas apakah peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG).
5.3. Saran
Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG). Dalam menjalankan perananannya untuk dapat menerapkan GCG yang baik, auditor internal tidak bisa bergerak sendiri, tetapi harus dibantu oleh seluruh aspek perusahaan, mulai dari direktur, dewan komisaris, manajemen dan bahkan dari karyawan bagian lain harus bersama-sama menerapkan GCG agar terwujud. Karena audit internal bukanlah satu-satunya bagian yang turut ambil bagian dalam penerapan GCG.
Banyak hal yang dapat diberikan oleh perusahaan, untuk mendukung kinerja audit internal dalam menerapkan GCG. Salah satunya, dukungan dari dewan komisaris dan manajemen dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas dari masing-masing auditor internal. Perusahaan juga harus memberikan informasi yang jelas, tepat, dan dapat ditelusuri. Perusahaan juga dapat memberikan penghargaan bagi para audit
(4)
138
Universitas Kristen Maranatha internal yang telah menjalankan tugasnya dengan baik, dan banyak hal lainnya lagi yang dapat diberikan oleh perusahaan untuk menunjang kinerja audit internal.
(5)
138 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi Tantangan Membangun Manusia Seutuhnya. Salemba Empat, Jakarta.
Andono, Fidelis Arastyo, Gabriela Cyntia Windah. 2013. Pengaruh Penerapan
Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Hasil Survei The Indonesian Institute Perception Governance (IICG) Periode 2008-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2, No.1.
Hardi, Andreas, dan Ayuthia Ramadhani Herman. 2013. Pengaruh Faktor-Faktor Audit Internal Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance.
Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis. Vol.6, hal 19-25.
Hapsoro, Dody. 2012. Pengaruh Corporate Governance dan Kualitas Audit Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Auntansi dan Manajemen. Vol.23, No.3, hal.199-215.
Herwiyanti, Eliada, Yuli Prasetyo, dan Yusriati Nur Farida. 2010. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Timbulnya Earnings Management Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.12, No.2, hal.69-80.
Arens, Alvin A., James K. Loebbecke, 1996. Arens & Loebbecke Auditing Pendekatan Terpadu. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf dalam
Auditing Pendekatan Terpadu. Salemba Empat. Jakarta.
Mimba, Ni Putu Sri Harta, I Wayan Ramantha, dan Marcelinus Sangap Nauli Radjagukguk. 2014. Pengaruh Peran Satuan Pengawasan Intern dan Komite Audit Terhadap Tingkat Penerapan Good Corporate Governance Pada PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero)/BTDC. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Hal. 391-402. Purba, Marisi P., 2012. Profesi Akuntan Publik di Indonesia, Edisi Pertama,
Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Scheiner, James H., Mortimer A. Dittenhofer, dan Lawrence B. Sawyer. 2006.
Audit Internal Sawyer. Edisi Kelima, Buku 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Schindler, Pamela S., Donald R. Cooper. 2006. Bussiness Research Methods. 9th Edition, Vol. 1, diterjemahkan oleh Budijanto, Didik Djunaedi dan Damos Sihombing. PT Media Global Edukasi. Jakarta.
(6)
139
Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam, Alfabeta CV.
Bandung.
Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua, Penerbit Andi, Yogyakarta. Sunjoyo, Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena dan Albert
Kurniawan. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kesatu, Alfabeta CV. Bandung.
Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Edisi Pertama, Cetakan Kesatu, Sinar Grafika, Jakarta.
Soetjipta, Felix Hendra, Christine Dwi Karya Susilawati. 2013. Peranan Audit Intern Dalam Penerapan Good Corporate Governance yang Efektif.
Jurnal Ilmiah Akuntansi. No.10.
Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal, Edisi Ketiga, Penerbit Kansius. Yogyakarta.
Tunggal, Amin Widjaja. 2010. Dasar-Dasar Audit Internal Pedoman Untuk Auditor Baru. Elvira CV. Bandung.
Tunggal, Amin Widjaja 2011. Konsep dan Kasus Internal Auditing. Elvira CV. Bandung.
Tunggal, Amin Widjaja. 2011. Pengantar Internal Auditing Peranan dan Fungsi Audit Internal Dalam Organisasi. Elvira CV, Bandung.