Pengaruh Audit Internal terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero).

(1)

viii

ABSTRACT

This study aims to determine whether the role of internal audit affect the implementation of Good Corporate Governance (GCG). This research was conducted at PT. Indonesia Telecommunications Industry (Persero) Bandung.

Variables used in this study is the independent variable, namely the Internal Audit while the dependent variable is the Good Corporate Governance (GCG). Type of research in this thesis is the Causal Explanatory, with a sample of 31 respondents from employees with regard to internal audit division and GCG. The type of data used are primary data and secondary data. Primary data obtained by sending questionnaires directly to the respondents and quote it after a period of two weeks. Data analysis model used is a simple linear regression, with testing the quality of the data used are validity and reliability testing. Classic assumption test used in this study is normality test and test heterokedastisitas. Testing the hypothesis is partially significant test (t-test) and the coefficient of determination (R2).

Results from this study is that the Internal Audit significantly influence the implementation of Good Corporate Governance by 46.6%, while the remaining 53.4% is the influence of other factors not examined.


(2)

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peranan audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG). Penelitian ini dilakukan di PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Bandung.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu Audit Internal sedangkan variabel dependennya adalah Good Corporate Governance (GCG) Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah Causal Explanatory, dengan jumlah sampel 31 responden dari pegawai yang terkait dengan divisi audit internal dan GCG. Jenis data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mengirimkan kuesioner langsung kepada responden dan mengutipnya setelah jangka waktu dua minggu. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana, dengan pengujian kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji heterokedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji signifikan parsial (uji-t) dan koefisien determinasi (R2). Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Audit Internal berpengaruh signifikan terhadap penerapan Good Corporate Governance sebesar 46,6%, sedangkan sisanya sebesar 53,4% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti.


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Audit Internal ... 7


(4)

xi

2.1.2 Fungsi Audit Internal ... 9

2.1.3 Wewenang dan Tanggungjawab Audit Internal ... 12

2.2 Good Corporate Governance ... 12

2.2.1 Pengertian Good Corporate Governance ... 12

2.2.2 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance ... 13

2.2.3 Tujuan Penerapan Good Corporate Governance ... 18

2.2.4 Karakteristik Good Corporate Governance ... 19

2.3 Kerangka Pemikiran ... 20

2.4 Model Penelitian ... 22

2.5 Perumusan Hipotesis ... 22

2.6 Hasil Riset Sebelumnya ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

3.1 Objek Penelitian ... 27

3.1.1 Sejarah Singkat PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) ... 27

3.1.2 Visi dan Misi PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) ... 28

3.2 Jenis Penelitian ... 29

3.3 Populasi dan Sampel ... 30

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 30

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 33


(5)

xii

3.6.2 Data Sekunder ... 33

3.7 Metode Analisis Data ... 34

3.8 Teknik Analisis Data ... 34

3.8.1 Uji Normalitas ... 35

3.8.2 Pengujian Kualitas Data ... 35

3.8.2.1 Uji Validitas ... 35

3.8.2.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.8.3 Uji Asumsi Klasik ... 36

3.8.3.1 Uji Heteroskedastisitas ... 36

3.8.4 Pengujian Hipotesis ... 37

3.8.4.1 Uji t-test ... 37

3.8.4.2 Koefisien Determinasi (R2) ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.1.1 Karakteristik responden... 39

4.1.2 Uji Validitas ... 42

4.1.3 Uji Reliabilitas ... 44

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 44

4.2.1 Tanggapan Responden ... 44

4.2.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Audit Internal (X) ... 45

4.2.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Good Corporate Governance (Y) ... 49


(6)

xiii

4.2.2 Pengaruh Audit Internal Terhadap Good Corporate

Governance ... 54

4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 54

4.2.2.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 56

4.2.2.3 Analisis Korelasi ... 58

4.2.2.4 Koefisien Determinasi ... 59

4.2.2.5 Pengujian Hipotesis ... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.2 Kesimpulan ... 63

5.2 Saran ... 63

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN ... 67 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS


(7)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 21 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 22 Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 56


(8)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Operasinal Variabel ... 31

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 39

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 40

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 40

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 41

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Audit Internal (X) ... 42

Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Good Corporate Governance (Y) ... 43

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas ... 44

Tabel 4.9 Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal ... 45

Tabel 4.10 Skor Tanggapan Responden Indikator Indepedensi ... 45

Tabel 4.11 Skor Tanggapan Responden Indikator Kemampuan Profesional... 46

Tabel 4.12 Skor Tanggapan Responden Indikator Lingkup Pekerjaan ... 47

Tabel 4.13 Skor Tanggapan Responden Indikator Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan ... 47

Tabel 4.14 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Audit Internal (X) ... 48

Tabel 4.15 Skor Tanggapan Responden Indikator Transparansi ... 49


(9)

xvi

Tabel 4.17 Skor Tanggapan Responden Indikator Akuntabilitas ... 51

Tabel 4.18 Skor Tanggapan Responden Indikator Kewajaran ... 51

Tabel 4.19 Skor Tanggapan Responden Indikator Pertanggungjawaban ... 52

Tabel 4.20 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Good Corporate Governance (Y) ... 53

Tabel 4.21 Hasil Uji Normalitas Data... 54

Tabel 4.22 Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 57

Tabel 4.23 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 58

Tabel 4.24 Analisis Korelasi ... 58

Tabel 4.25 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... 59


(10)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Hasil Pengisian Kuesioner ... 67

Lampiran B Pengujian Kualitas Data ... 68

Lampiran C Uji Asumsi Klasik ... 70

Lampiran D Uji Regresi Linear Sederhana ... 71


(11)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan globalisasi dunia bisnis dapat memicu para pelaku bisnis dan ekonomi untuk melakukan berbagai tindakan agar bisnisnya tetap bertahan di dunia bisnis. Agar perusahaan tetap bertahan dan semakin berkembang di dalam usahanya, diperlukan upaya perubahan dan penyempurnaan kegiatan perusahaan yang pokoknya adalah peningkatan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dalam pencapaian tujuan perusahaan tersebut.

Dengan meningkatnya perkembangan ekonomi maka semakin bertambah pula perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Dalam perusahaan yang kegiatannya relatif kecil, pimpinan perusahaan masih mampu untuk melakukan pengawasan langsung terhadap kegiatan perusahaan yang dipimpinnya. Pada perusahaan yang volume kegiatannya luas dan besar tidak mungkin lagi pengawasan langsung dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Tetapi tanggung jawab terakhir tetap berada di puncak pimpinan (Dian Rosdiana : 2010).

Semakin meningkatnya operasi dalam perusahaan, manajemen puncak tidak memiliki komunikasi yang cukup dengan berbagai operasi yang ada untuk menilai keefektifan kinerja sehingga menjadi titik kelemahan dalam perusahaan. Untuk memberi keyakinan bahwa apa yang dilaporkan tentang perusahaan adalah benar dan dapat dipercaya, maka pimpinan perusahaan membutuhkan adanya internal auditor sebagai pengawasan di dalam perusahaan yang dapat membuat laporan hasil penelaahan perusahaan. Laporan hasil penelaahan perusahaan tersebut diperoleh


(12)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 2

komite audit dari hasil pemeriksaan dan pengawasan akuntan mengenai pengendalian manajemen. Salah satu aplikasi profesi akuntan dalam perusahaan adalah sebagai auditor internal yang melaksanakan kegiatan audit internal.

Audit internal merupakan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam perusahaan yang dilakukan dengan memeriksa akuntansi keuangan dan kegiatan lain. Audit internal juga memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanaan tanggungjawab mereka dalam menyajikan analisis, penilainan, rekomendasi, dan komentar-komentar penting terhadap kegiatan manajemen (Hiro Tugiman : 2004).

Audit internal juga menyediakan informasi mengenai kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian manajemen dan kualitas kinerja manajemen. Karena itulah audit internal dituntut mampu memberikan nilai tambah untuk organsisasinya dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

Keterbatasan komunikasi antara manajemen puncak dan lini operasi yang sedang berjalan tersebut tidak dapat menutup kemungkinan bahwa akan terjadinya praktik-praktik yang dapat membahayakan perusahaan seperti praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal tersebut akan sulit untuk dideteksi, karena akan diketahui apabila adanya kebetulan atau suatu hal yang disengaja. Praktik ini juga merupakan ancaman yang berbahaya bagi perusahaan, karena tindakan tersebut memiliki efek terhadap risiko kerugian keuangan yang berakibat perusahaan itu dapat mengalami kebangkrutan.

Agar dapat tercapainya sistem pengawasan yang baik maka pimpinan perusahaan harus membentuk suatu bidang pengawasan yang dapat bertanggung jawab. Dengan adanya sistem pengawasan segala kebijakan pimpinan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya juga dapat mengamankan harta benda


(13)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 3

organisasi dan memperoleh data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya (Firma Sulistyowati dalam Dian Rosdiana: 2010). Faktor yang dapat mencegah terjadinya praktik-praktik yang dapat membahayakan perusahaan, yaitu penerapan Good

Corporate Governance pada perusahaan (Vicky Dzaky : 2013).

Good Corporate Governance merupakan suatu pengendalian yang dapat

memberikan perlindungan yang efektif kepada para pemegang saham dan kreditur, sehingga mereka dapat meyakinkan dirinya sendiri akan perolehan kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Dengan demikian Good Corporate

Governance dapat dijelaskan sebagai perangkat peraturan yang mengatur hubungan

antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan (Hessel Nogi S Tangilisan).

Berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor KEP-117/M-MBU/2002. Pasal 2 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN, dinyatakan bahwa “BUMN diwajibkan untuk menerapkan GCG secara konsisten dan menjadikan GCG sebagai landasan operasionalnya”. Sehingga perusahaan-perusahaan dituntut mengambil langkah komprehensif terhadap aset-asetnya agar dapat menghasilkan profit berbentuk pemasukan kas sehingga memiliki nilai tambah (value added). Bank, BUMN, dan perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham, sebagai tulang punggung perekonomian nasional diharapkan menjadi teladan dalam menerapkan corporate governance yang efektif.

Good Corporate Governance merupakan salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar yang berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang


(14)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 4

melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif, oleh karena itu pentingnya penerapan GCG di Indonesia untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan (KNKG, 2006, dalam Martina Prescila : 2013).

Pelaksanaan GCG ini dalam kenyataan menemui banyak kendala, diantaranya adalah masalah penyimpangan yang banyak terjadi, misalnya adanya penyelewengan penyelewengan terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Hal ini tidak akan terjadi apabila kontrol dalam perusahaan tersebut dilaksanakan efektif, dalam hal ini sistem perlu ditegakkan, yaitu perlu penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI). Suatu perusahaan dengan SPI yang kuat maka setidaknya penymipangan-penyimpangan dapat diminimumkan. Pihak yang dianggap berperan dalam penegakan SPI ini adalah internal auditor. Internal auditor merupakan suatu profesi akuntan yang bekerja dalam perusahaan dengan tuntutannya adalah dapat memberikan nilai tambah (value added) bagi manajemen perusahaan (Sawyer, 2005: 3).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dalam rangka menegakkan prinsip GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya prinsip transparansi dan akuntabilitas, penyajian informasi akuntansi yang berkualitas dan lengkap dalam laporan tahunan sangat diperlukan. Oleh karena itu Satuan Pengawasan Intern sebagai departemen audit internal perusahaan memiliki peranan sangat penting dalam mewujudkan penerapan praktek Good Corporate Governance. Dengan begitu, maka penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)


(15)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan yang akan diambil dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan Good Corporate governance pada PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) sudah memadai

2. Apakah audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate

governance

1.3 Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah yang telah penulis uraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui apakah penerapan Good Corporate governance pada PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) sudah memadai

2. Mengetahui peran audit internal dalam upaya mewujudkan Good

Corporate Governance.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, diantaranya:

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis tentang pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan Good Corporate

Governance.

b. Bagi Perusahaan yang DitelitiHasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan masukan berupa saran dalam peningkatan kualitas peranan audit internal sejalan dengan penerapan Good Corporate Governance.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 6

c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan panduan dalam penelitian-penelitian di masa yang akan datang.


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) tergolong sangat memadai dengan nilai rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 85,24%, berada pada rentang interval 84,01 – 100. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Good

Corporate Governance telah berjalan dengan sangat baik.

2. Audit internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap good corporate

governance pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) dengan

kontribusi yang diberikan sebesar 46,6%, sedangkan sisanya sebesar 53,4% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti. Dengan demikian tinggi rendahnya penerapan Good Corporate Governance banyak dipengaruhi oleh bagian Audit Internal, kondisi ini memperlihatkan bahwa semakin baik audit internal yang ada dalam perusahaan akan mendorong keberhasilan penerapan Good Corporate Governance di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero).

5.2 Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan perananaudit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan GCG. Peranan audit internal yang dilakuka n oleh


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 64

SPI sangat membantu perusahaan khususnya manajemen dalam penerapan GCG sehinggaperusahaan harus tetap mempertahankan keberadaan SPI. Selain itu, manajemen beserta dewan komisaris harus memberikan dukungan penuh terh

adap SPI agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan mengadakan program pendidikan dan pelatihan bagi SPI untuk meningkatkan fungsi dan tugasnya sebagai auditor internal. Guna menjamin hasil kerja dari bagian Audit Internal perlu diperhatikan kualifikasi yang baik dari pegawai bagian Audit Intern tersebut. Maka dari itu seyogianya bagian Audit Intern bertindak sebagai sebuah tim yang sifatnya multi disipliner. Audit Intern haruslah berdasarkan kecakapannya, sebab selain menguasai disiplin ilmu lainnya seperti : ekonomi, hukum, keuangan, sistem informasi dan komunikasi, statistik dan komputerisasi. Pengetahuan ini akan sangat membantu bagi Auditor Intern dalam melaksanakan tugas Audit Intern.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan hanya pada satu BUMN saja. Untuk pengujian yang lebih mendalam dan mendapatkan hasil penelitian yang signifikan, penelitian berikutnya hendaknya lebih baik dilakukan pada lebih dari satu BUMN. Dengan mengambil lebih dari satu BUMN, tentunya hasilnya akan lebih terlihat jelas dan dapat diperbandingkan.


(19)

| 65

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik. Jilid 2, Edisi 3, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta

Aviliani. 2006. Tinjauan Penyimpangan GCG di Perbankan dan Peranan Komisaris. Majalah auditor edisi 27.

Budi, Prabayu dan Ashari, 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan

SPSS. Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Dewi. Peran Internal Audit dan Komite Audit dalam Mewujudkan Good Corporate

Governance. Jurnal Akuntansi dan sistem Teknologi Informasi, Vol 8 (1), hal

1-9, Surakarta. 2010.

Hapsari, Erlina Dyah. 2013. Pengaruh Fungsi Audit Internal Terhadap Fee Auditor

Eksternal. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro,

2013.

Hiro, Tugiman. 2006. Pandangan Baru Internal Auditing. Cetakan Kesembilan Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Indra, Ivan. 2006. Penerapan Good Corporate Governance Mengesampingkan

Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Artikel Lembaga Kajian Pasar

Modal dan Keuangan (LKPMK) FHUI, Jakarta.

Jogiyanto. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi Pertama, Penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia. Jakarta

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004. Standar Profesi Audit Internal. Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta.

Messier, William F. Jr, Steven M.Glover dan Douglas F. Prawitt, 2005. Auditing &

Assurance Service A Systematic Approach. Edisi 4, Penerjemah Nuri

Hinduan, Salemba Empat, Buku II, Jakarta.

Mulyadi, 2002. Auditing. Buku 1, Edisi 6, Jilid 3, Salemba Empat, Jakarta.

Pratolo, Suryo. 2007. GCG dan Kinerja BUMN di Indonesia: Aspek Audit

Manajemen dan Pengendalian Intern sebagai Variabel Eksogen serta tinjauannya pada Jenis Perusahaan. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi


(20)

| 66 Sawyer, Laurence B., Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner, 2005. Sawyer’s

Internal Auditing. Buku 1, Edisi 5, Penerjemah Desi Adhariani, Salemba

Empat, Jakarta.

Vicky, Dzaky. Peran Audit Internal Dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate

Governance. Jurnal Akuntansi Universitas Widyatama, Bandung.

www.academia.edu diakses April 2015 www.encycogov.com diakses April 2015 www.knkg.com diakses Mei 2015

www.id.wikipedia.org/wiki/Auditor diakses Mei 2015 www.lib.unair.ac.id/ diakses Mei 2015


(1)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 5 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan yang akan diambil dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan Good Corporate governance pada PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) sudah memadai

2. Apakah audit internal berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate governance

1.3 Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah yang telah penulis uraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui apakah penerapan Good Corporate governance pada PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) sudah memadai

2. Mengetahui peran audit internal dalam upaya mewujudkan Good Corporate Governance.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, diantaranya:

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis tentang pengaruh peranan audit internal terhadap penerapan Good Corporate Governance.

b. Bagi Perusahaan yang DitelitiHasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai bahan masukan berupa saran dalam peningkatan kualitas peranan audit internal sejalan dengan penerapan Good Corporate Governance.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 6 c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan panduan dalam penelitian-penelitian di masa yang akan datang.


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 63 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan Good Corporate Governance pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) tergolong sangat memadai dengan nilai rata-rata persentase yang diperoleh sebesar 85,24%, berada pada rentang interval 84,01 – 100. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance telah berjalan dengan sangat baik.

2. Audit internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap good corporate governance pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) dengan kontribusi yang diberikan sebesar 46,6%, sedangkan sisanya sebesar 53,4% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti. Dengan demikian tinggi rendahnya penerapan Good Corporate Governance banyak dipengaruhi oleh bagian Audit Internal, kondisi ini memperlihatkan bahwa semakin baik audit internal yang ada dalam perusahaan akan mendorong keberhasilan penerapan Good Corporate Governance di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero).

5.2 Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan perananaudit internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan GCG. Peranan audit internal yang dilakuka n oleh


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA | 64 SPI sangat membantu perusahaan khususnya manajemen dalam penerapan GCG sehinggaperusahaan harus tetap mempertahankan keberadaan SPI. Selain itu, manajemen beserta dewan komisaris harus memberikan dukungan penuh terh

adap SPI agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan mengadakan program pendidikan dan pelatihan bagi SPI untuk meningkatkan fungsi dan tugasnya sebagai auditor internal. Guna menjamin hasil kerja dari bagian Audit Internal perlu diperhatikan kualifikasi yang baik dari pegawai bagian Audit Intern tersebut. Maka dari itu seyogianya bagian Audit Intern bertindak sebagai sebuah tim yang sifatnya multi disipliner. Audit Intern haruslah berdasarkan kecakapannya, sebab selain menguasai disiplin ilmu lainnya seperti : ekonomi, hukum, keuangan, sistem informasi dan komunikasi, statistik dan komputerisasi. Pengetahuan ini akan sangat membantu bagi Auditor Intern dalam melaksanakan tugas Audit Intern.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan hanya pada satu BUMN saja. Untuk pengujian yang lebih mendalam dan mendapatkan hasil penelitian yang signifikan, penelitian berikutnya hendaknya lebih baik dilakukan pada lebih dari satu BUMN. Dengan mengambil lebih dari satu BUMN, tentunya hasilnya akan lebih terlihat jelas dan dapat diperbandingkan.


(5)

| 65

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Jilid 2, Edisi 3, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

Aviliani. 2006. Tinjauan Penyimpangan GCG di Perbankan dan Peranan Komisaris. Majalah auditor edisi 27.

Budi, Prabayu dan Ashari, 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Edisi 1, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Dewi. Peran Internal Audit dan Komite Audit dalam Mewujudkan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi dan sistem Teknologi Informasi, Vol 8 (1), hal 1-9, Surakarta. 2010.

Hapsari, Erlina Dyah. 2013. Pengaruh Fungsi Audit Internal Terhadap Fee Auditor Eksternal. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2013.

Hiro, Tugiman. 2006. Pandangan Baru Internal Auditing. Cetakan Kesembilan Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Indra, Ivan. 2006. Penerapan Good Corporate Governance Mengesampingkan Hak-hak Istimewa demi Kelangsungan Usaha. Artikel Lembaga Kajian Pasar Modal dan Keuangan (LKPMK) FHUI, Jakarta.

Jogiyanto. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Edisi Pertama, Penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004. Standar Profesi Audit Internal. Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta.

Messier, William F. Jr, Steven M.Glover dan Douglas F. Prawitt, 2005. Auditing & Assurance Service A Systematic Approach. Edisi 4, Penerjemah Nuri Hinduan, Salemba Empat, Buku II, Jakarta.

Mulyadi, 2002. Auditing. Buku 1, Edisi 6, Jilid 3, Salemba Empat, Jakarta.

Pratolo, Suryo. 2007. GCG dan Kinerja BUMN di Indonesia: Aspek Audit Manajemen dan Pengendalian Intern sebagai Variabel Eksogen serta tinjauannya pada Jenis Perusahaan. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar. 2007.


(6)

| 66 Sawyer, Laurence B., Mortimer A. Dittenhofer, James H. Scheiner, 2005. Sawyer’s

Internal Auditing. Buku 1, Edisi 5, Penerjemah Desi Adhariani, Salemba Empat, Jakarta.

Vicky, Dzaky. Peran Audit Internal Dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate Governance. Jurnal Akuntansi Universitas Widyatama, Bandung.

www.academia.edu diakses April 2015 www.encycogov.com diakses April 2015 www.knkg.com diakses Mei 2015

www.id.wikipedia.org/wiki/Auditor diakses Mei 2015 www.lib.unair.ac.id/ diakses Mei 2015