PROGRAM INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE BAGI ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK DI SLB-A BARTEMEUS MANADO.

(1)

PROGRAM INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE PADA ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK

DI SLB-A BARTEMEUS MANADO

Tesis

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan

ERNA VICTORIA NOLI

NIM : 1204705


(2)

Program Intervensi Berbasis Family Quality of Life Pada Orang Tua Anak Tunanetra Majemuk

Di SLB-A Bartemeus Manado

Oleh Erna Victoria Noli S.Pd IKIP Negeri Manado, 2000

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Pendidikan Kebutuhan Khusus

© Erna Victoria Noli 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Dr. Djadja Rahardja, M.Ed NIP. 19590414 198503 1 005

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

Dr. Djadja Rahardja, M.Ed NIP. 19590414 198503 1 005


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Program Intervensi Berbasis Family Quality of Life Pada Orang Tua Anak Tunanetra Majemuk Di SLB-A Bartemeus Manado” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini”.

Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

Erna Victoria Noli NIM. 1204705


(5)

ABSTRAK

PROGRAM INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE BAGI ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK

DI SLB-A BARTEMEUS MANADO Erna Victoria Noli

Nim 1204705/Prodi PKKh SPs UPI

Penelitian yang dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa orang tua yang memiliki anak dengan hambatan penglihatan majemuk memiliki banyak masalah. Permasalahan tersebut seharusnya mendapat perhatian dari guru sebagai upaya untuk mencegah dan mengatasi dampaknya agar tidak meluas dan menjadi kompleks. Tindakan tersebut dapat diwujudkan melalui program intervensi berbasis family quality of life yang menjadikan keluarga sebagai pusat belajar yang pertama bagi seorang anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua dari anak dengan hambatan penglihatan majemuk yang berada di SLB-A Bartemeus Manado. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Analisis data penelitian dilakukan dengan cara reduksi data, display data, pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini secara umum dapat disimpulkan bahwa (1) belum ada program intervensi bagi orang tua anak dengan hambatan penglihatan majemuk di sekolah (2) program intervensi berbasis family quality of life disusun berdasarkan hasil asesmen dan dan kebutuhan orang tua. dan (3) berdasarkan pendapat guru dan orang tua program intervensi sangat bermanfaat dan layak digunakan. Rekomendasi yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian adalah (1) perlu adanya inovasi bagi seorang guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, (2) bagi orang tua perlu menjalin relasi yang baik dengan guru, (3) dalam program kerja sekolah perlu adanya program intervensi untuk orang tua, dan (4) bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian kembali untuk menghasilkan program yang lebih valid dan dapat digunakan secara luas.


(6)

ABSTRACT

INTERVENTION PROGRAM BASED ON FAMILY QUALITY OF LIFE FOR PARENTS OF CHILDREN WITH MULTIPLE DISABILITY AND

VISUAL IMPAIRMENTS AT BARTEMEUS SPECIAL NEEDS SCHOOL-A MANADO

Erna Victoria Noli

Student ID 1204705/Special Needs Education Program/School of Postgraduate Studies Indonesia University of Education

The background of this research is based on the fact that parents of children with multiple disability and visual impairments have a number of problems. It should take more concerns from the teachers, as a form of intervention to solve the problem and prevent it from getting bigger and more complex. The action can be applied through an intervention program based on family quality of life which makes family the ultimate learning center for a child. The research provides an objective description on an intervention program based on family quality of life and its benefits for parents in doing intervention to their own children. The method used in this research was descriptive using qualitative approach. The subjects were parents of children with multiple disability and visual impairments at Bartemeus Special Needs School-A, Manado. The techniques of data collection are in the forms of observation, interview, and documentary study. The results of the research conclude generally that (1) there had been no intervention program for parents of children with multiple disability and visual impairments in the work programs of the teachers and the school, (2) the intervention program based on family quality of life is designed based on the objective condition and needs of the parents, (3) after testing, the created program showed more benefits as proven by

parents’ responses and enthusiasms in conducting the program. Based on the

results, the followings are recommended: (1) There need to be innovations for the teacher in improving the quality of teaching and learning; (2) Parents need to

build good relationships with teachers; (3) School’s work programs need to

include intervention program for parents; and (4) Further researchers need to do more research to create a more valid and generally applicable program.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Penelitian ... B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... 1 1 4 4 5 BAB II INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE PADA ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK... A. Definisi Intervensi ... B. Family Quality of Life ... C. Orang Tua Anak Tunanetra Majemuk ... 6 6 11 13 BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Pendekatan Penelitian ... 23

B. Subjek dan Tempat Penelitian ... 24 C. Teknik Pengumpulan Data ... D. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... E. Teknik Analisis Data ...

25 28 34


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ... 1. Kondisi faktual program intervensi berbasis family

quality of life saat ini ... 2. Rancangan program intervensi berbasis family

quality of life pada orang tua anak tunanetra majemuk ... 3. Manfaat dan kelayakan program intervensi berdasarkan pendapat guru dan orang tua ... B. Pembahasan ... 1. Kondisi faktual program intervensi berbasis family quality of life saat ini ... 2. Rancangan program intervensi berbasis family quality of life pada orang tua anak tunanetra majemuk ... 3. Manfaat dan kelayakan program intervensi berdasarkan pendapat guru dan orang tua ...

38 38

38

53

65 69

69

71

74 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...

A. Kesimpulan ... B. Rekomendasi ...

76 76 78 DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 81


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Kisi-Kisi Instrumen ... 28

4.1. Rangkuman data hasil penelitian kondisi faktual program intervensi ... 52

4.2. Rancangan Program Intervensi... 54

4.3. Data Hasil FGD Isi dan Tujuan Program ... 56

4.4. Data Hasil FGD Kualitas instruksional Program ... 58

4.5. Data hasil FGD Kualitas Teknik Program ... 60

4.6. Program Final Hasil FGD ... 62

4.7. Data Hasil Wawancara Kebermanfaatan dan kelayakan program intervensi ... 66


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Pedoman Wawancara dan Observasi ... 81

2 Instrumen Asesmen dan Hasil Asesmen 98 3 Surat Pengangkatan Pembimbing ... 99

4 Surat Permohonan izin melakukan studi lapangan ... 100

5 Surat keterangan telah melaksanakan studi lapangan ... 101

6 Foto-foto Kegiatan Penelitian ... 102


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga merupakan tempat bagi anak-anak tumbuh, berkembang, berbagi rasa, dan sebagai tempat mereka hidup dan bergaul. Bagi orang tua anak-anak adalah sebagai mahkota berharga yang sangat didambakan kehadirannya. Mahkota yang akan menghiasi kebahagiaan dan kesempurnaan di dalam keluarga. Sehingga sebagian orang berpandangan bahwa tanpa anak kebahagiaan tidaklah sempurna.

Kesempurnaan yang diharapkan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Sering terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan sehingga memicu permasalahan dalam kehidupan keluarga. Orang tua pada umumnya mengharapkan anak-anak mereka lahir dalam keadaan yang sempurna dan tidak kurang suatu apa pun. Namun kenyataannya tidaklah demikian, sehingga menyebabkan orang tua syok, stres, malu dan tidak mampu menerima kenyataan yang terjadi serta merasa bahwa kehadiran anak adalah aib bagi keluarga.

Keadaan ini pada umumnya terjadi pada orang tua yang memiliki anak dengan berbagai hambatan seperti hambatan dalam penglihatan, hambatan dalam komunikasi, hambatan sosial, hambatan pendengaran, hambatan motorik dan lain sebagainya. ketika kenyataan tidak sesuai harapan muncul berbagai sikap dan reaksi-reaksi orang tua terhadap hambatan yang dimiliki anak. Reaksi-reaksi tersebut menurut Somantri (2007:90) ada lima yaitu (1) penerimaan secara realistis terhadap anak, (2) penyangkalan terhadap hambatan anak, (3) overprotection atau perlindungan yang berlebihan, (4) penolakan secara tertutup, dan (5) penolakan secara terbuka.

Sikap dan reaksi orang tua terhadap hambatan yang dimiliki anak membawa pengaruh yang sangat dominan terhadap perkembangan anak itu sendiri, seperti perkembangan mental, sosial, emosi, bahasa dan perkembangan-pekembanagan lain yang berdampak pada semua aspek


(13)

2

kehidupan anak. Sikap dan perilaku anak setiap hari adalah cerminan pola asuh orang tua dan perkembangan yang peroleh anak dalam hidupnya bersama keluarganya. Kesesuaian anak dalam bersikap dan berperilaku sangat ditentukan oleh perlakuan keluarga terhadap anak itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Somantri (2007:89) bahwa sikap-sikap salah suai dan gangguan lain pada anak umumnya terjadi bukan karena sebab psikopatologis tetapi disebabkan oleh pengaruh-pengaruh sikap sosial dari lingkungan terutama keluarga.

Seperti pengamatan penulis terhadap salah satu keluarga yang memiliki anak dengan hambatan penglihatan majemuk di SLB-A Bartemeus Manado. Bahwa orang tua menunjukkan pola pengasuhan yang kurang tepat dan tidak sepatutnya diterima oleh seorang anak dengan hambatan penglihatan majemuk. Orang tua terlalu kasar dan kurang sabar dalam menyikapi perilaku anak yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya, tidak melibatkan anak dalam melakukan aktivitas setiap hari sehingga anak tidak mandiri dan sangat tergantung kepada orang tua seperti makan, minum, mandi, sikat gigi, dan bab/bak. Selain itu orang tua pun terlalu overprotection

terhadap anak sehingga perkembangan anak menjadi terhambat. Akibatnya Anak sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain, sulit diajak bicara, sering membeo, merasa takut jika diajak jalan, emosinya labil dan tidak terkontrol, suka mencubit dan mengigit jika merasa terganggu, tidak mau berinteraksi dengan orang lain, dan suka menyendiri.

Kondisi ini sangat mempengaruhi proses pembelajaran anak di sekolah sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Guru merasa kebingungan dengan perilaku anak yang sangat berbeda dengan anak-anak lainnya dan selalu menolak dan tidak peduli dengan guru yang mau membimbing dan melatih keterampilan hidupnya. Hal ini pun disebabkan karena lingkungan keluarga yang kurang mendukung perkembangan anak,


(14)

3

perilaku anak untuk bisa menjadi lebih baik. Tentu hal ini pun menjadi masalah karena orang tua tidak mendari bahwa sesungguhnya pembelajaran yang paling penting ada di lingkungan keluarga.

Keadaan ini tidak mendapat perhatian dari guru dimana guru tidak menyadari bahwa orang tua membutuhkan dukungan serta pengetahuan tentang kondisi anak mereka. Semua program pembelajaran di sekolah belum mengakomodir kebutuhan orang tua, belum ada program intervensi khusus orang tua sehingga dukungan orang tua tidak nampak dalam proses pembelajaran anak. Keterlibatan orang tua sangat penting untuk menjaga kesinambungan pembelajaran bagi anak sehingga pembelajaran bagi anak tidak akan terhenti ketika anak pulang sekolah tetapi pembelajaran itu akan terus berlanjut sampai anak berada di lingkungan keluarganya.

Dengan permasalahan ini peneliti merasa perlu untuk memperbaiki kondisi ini dengan melakukan terobosan baru terhadap rencana-rencana kerja yang ada di sekolah yaitu dengan mengubah orientasi berpikir pihak sekolah yang pada awalnya program pembelajarannya hanya terfokus pada diri siswa saja diubah menjadi sebuah program yang berorientasi pada orang tua dan siswa. Hal ini sangat penting mengingat waktu, peluang dan kesempatan terbanyak bagi anak untuk belajar ada di rumah bersama orang tua dan program ini pun akan mengubah pola pikir keluarga bahwa belajar bukan hanya menjadi tugas guru di sekolah tapi pembelajaran yang sesungguhnya adalah dari orang tua di rumah bersama keluarga serta menjadikan keluarga adalah sekolah pertama yang paling nyaman bagi anak dengan hambatan majemuk.

Manfaat lain dari pemberian intervensi kepada orang tua adalah orang tua bisa memahami dan mengerti bagaimana memperlakukan, menyikapi dan mengatasi dampak dari hambatan penglihatan anak, meningkatkan peran orang tua terhadap perkembangan anak serta menciptakan hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak. Dengan berbasiskan family quality of life

diharapkan program ini akan sangat membantu seluruh anggota keluarga untuk memandang anak yang mengalami hambatan penglihatan majemuk


(15)

4

adalah bagian dari kehidupan keluarga, tidak mengabaikannya dan mampu melatih keterampilan hidup anak sesuai kebutuhannya. Pendekatan family quality of life digunakan untuk menanamkan konsep dan cara pandang bagi keluarga yang memiliki anak disabilitas agar tidak memandang disabilitas adalah sebuah kutukan tetapi keluarga memiliki kekuatan untuk menghadapinya dengan cara positif serta memiliki cara pandang yang baru sebagai proses dalam memaknai hidup keluarga yang bermakna dan berkualitas.

B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian difokuskan pada bagaimana program intervensi berbasis family quality of life

bagi orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado?

Sebagai penjabaran dari fokus masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagi berikut:

1. Bagaimana kondisi faktual program intervensi pada orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado?

2. Bagaimana rancangan program intervensi berbasis family quality of life

pada orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado? 3. Bagimana pendapat guru dan orang tua tentang kebermanfaatan dan

kelayakan program intervensi berbasis family quality of life di SLB-A Bartemeus Manado?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai permasalahan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:


(16)

5

b. Untuk mengetahui rancangan program intervensi berbasis family quality of life pada orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado.

c. Untuk mengetahui pendapat guru dan orang tua tentang kebermanfaatan dan kelayakan program intervensi berbasis family quality of life di SLB-A Bartemeus Manado?

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: a. Guru

Sebagai bahan acuan dalam melaksanakan intervensi terhadap orang tua anak tunanetra majemuk

b. Orang Tua

Dapat menjadi acuan untuk mengintervensi anak tunanetra majemuk di rumah dan sekaligus dapat menjadi masukkan dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga.

c. Sekolah

Sebagai pedoman dalam melaksanakan program intervensi bagi orang tua anak tunanetra majemuk.

d. Peneliti selanjutnya


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Ali (1990) metode deskriptif

adalah metode yang digunakan untuk memecahkan permasahan yang dihadapi pada masa sekarang dan dapat dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data, analisis/laporan dengan tujuan utama membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskripsi situasi.

Data yang diperoleh adalah data kualitatif, yaitu berupa kata-kata yang menggambarkan kondisi sesuai dengan pertanyaan penelitian. Data tersebut disajikan dalam bentuk deskriptif sehingga diperoleh gambaran yang utuh apa adanya tentang hasil penelitian sesuai dengan pertanyaan penelitian.

Metode deskriptif bertujuan untuk mengungkap data-data dilapangan yang bersifat aktual dari orang tua yang memiliki anak tunanetra majemuk dalam hal perlakuan dan intervensi yang diberikan kepada anak tunanetra majemuk dirumah dengan menggunakan pendekatan family quality of life sebagai acuan dalam menggali data-data riil dilapangan, serta mengungkap upaya sekolah bagi orang tua dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di rumah yang diakibatkan sebagai dampak dari ketunanetraan anak.

Hasil dari analisis deskriptif tersebut, kemudian dijadikan sebagai dasar dalam merumuskan program intervensi yang berbasis familiy quality of life bagi orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado.

Di dalam metode penelitian ini disajikan pembahasan tentang pendekatan penelitian, subyek dan lokasi penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik Analisis data


(18)

24

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (Sugiono, 2012).

Menurut Tohirin (2012:3) bahwa

pendekatan kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah serta dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Menurut Bogdan dan Taylor di dalam Nasution (2003:4) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

Senada dengan pendapat di atas, Nasution (2003:5) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.

B. Subjek dan tempat penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah komponen utama yang memiliki kedudukan penting dalam penelitian. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang tua dari salah satu anak tunanetra majemuk.

2. Tempat Penelitian

Adapun tempat penelitian adalah di SLB-A Bartemeus Manado Jl. Tanah putih IV ling. VI Malalayang I Timur Manado provinsi Sulawesi Utara. SLB ini khusus menangani anak memiliki hambatan dalam penglihatan.


(19)

25

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Setelah rancangan program selesai disusun peneliti melakukan Focus Group discussion (FGD) Untuk mendapatkan program yang valid, dan untuk uji coba terbatas peneliti mengumpulkan data kembali dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat secara langsung bagaimana orang tua melakukan intervensi bagi anak tunanetra majemuk serta melihat secara langsung bagaimana upaya sekolah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi orang tua sebagai dampak dari ketunanetraan anak. Dengan observasi peneliti akan melihat sendiri secara langsung kenyataan di lapangan yang faktual yang tidak terungkap saat wawancara.

Menurut Nasution (2003:56) menyatakan bahwa observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Menurut Patton dalam Nasution (2003:59), manfaat observasi adalah sebagai berikut :

a. Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.

b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.


(20)

26

lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak

akan terungkap dalam wawancara.

d. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.

e. Dengan observasi peneliti menemukan hal-hal di luar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.

f. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih dalam data-data di lapangan tentang bagaimana orang tua melakukan intervensi bagi anak tunanetra majemuk di rumah dan upaya sekolah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi orang tua. Dalam penelitian kualitatif wawancara dilakukan secara bebas, terbuka, luwes dan diawali dengan rapport akan membuat responden merasa bebas dalam memberikan informasinya. Dengan demikian tujuan wawancara untuk menggali gagasan, pandangan, pemikiran atau perasaan responden akan tercapai.

Tujuan wawancara ialah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi (Nasution, 2003: 73).

Menurut Nasution (2003:74) dalam melakukan wawancara dapat dilakukan tiga macam pendekatan, yakni :

a. Dalam bentuk percakapan formal, yang mengandung unsur spontanitas, kesantaian, tanpa pola atau arah yang ditentukan sebelumnya.


(21)

27

b. Menggunakan lembaran berisi garis besar pokok-pokok, topik atau masalah yang dijadikan pegangan dalam pembicaraan.

c. Menggunakan daftar pertanyaan yang lebih terinci, namun bersifat terbuka yang telah dipersiapkan lebih dahulu dan akan diajukan menurut urutan dan rumusan yang tercantum.

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk melihat dokumen atau bukti fisik yang berkaitan dengan program intervensi bagi orang tua seperti Kurikulum, RPP, Silabus dan agenda harian, jadwal pelajaran dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi, wawancara, dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2012:82).

Menurut Nasution (2003:86) dokumen berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian, dapat dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data, dan merupakan bahan utama dalam penelitian historis.

4. Focus Group Discussion (FGD)

Focus group discussion (FGD) menurut Bungin dalam Basrowi, dkk (2008) adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif. Teknik dimaksudkan untuk memperoleh data dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu.


(22)

28

(2008) yaitu memiliki pengalaman praktisi dan kepedulian terhadap focus masalah. Sehingga diharapkan diskusi pun dapat menjadi lebih terarah. Selain itu menurut Krugger dalam Basrowi, dkk (2008) dalam hal keanggotaan FGD menganggap empat sampai enam orangmenrupakan jumlah yang ideal kerana lebih akrab, lebih mudah merekrut, dan lebih nyaman.

D. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya dijabarkan dalam bentuk kisi-kisi instrumen penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:


(23)

29

Tabel 3.1

KISI-KISI INSTRUMEN

PROGRAM INTERVENSI BERBASIS FAMILY QUALITY OF LIFE BAGI ORANG TUA ANAK TUNANETRA MAJEMUK

DI SLB – A BARTEMEUS MANADO

No Pertanyaan Penelitian Aspek Indikator Teknik Responden

1 2 3 4 5 6

1 Bagaimana kondisi faktual program intervensi berbasis

family quality of life bagi orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado?

1. Dukungan kelembagaan 1. Dukungan

sekolah terhadap orang tua

Wawancara Dokumentasi

Kepala sekolah Guru 2. Dukungan dari orang

lain

1. Dukungan guru terhadap orang tua

Wawancara

Dokumentasi Orang tua 3. Kesehatan keluarga 1. Melakukan

pemeriksaan kesehatan

Wawancara Orang tua 2. Menjaga


(24)

30

1 2 3 4 5 6

4. Relasi keluarga 1. Keharmonisan hubungan suami istri

Observasi

Wawancara Ayah dan ibu 2. Kedekatan

hubungan orang tua dan anak

Observasi Wawancara

Orang tua dan anak 5. Karir dan persiapan karir 1. Memiliki

pekerjaan tetap Wawancara Orang tua 6. Kesejahteraan ekonomi 1. Memiliki

pendapatan yang cukup

Wawancara Orang tua 2. Memiliki tingkat

ekonomi yang mapan

Observasi Orang tua 7. Pengaruh sistem nilai 1. Ketaatan terhadap

norma hukum dan agama

Wawancara Orang tua 8. Pemanfaatan waktu

luang dan Rekreasi

1. Melakukan

rekreasi bersama Wawancara Orang tua 2. Mengisi waktu

luang dengan bercerita atau menonton TV bersama.

Observasi


(25)

31

1 2 3 4 5 6

9. Interaksi Masyarakat 1. Memiliki

interaksi yang baik dengan masyarakat sekitar.

Wawancara Orang tua

2. Bagaimana rancangan program intervensi berbasis

family quality of life bagi orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado?

1. Perumusan rancangan program intervensi

2. Penilaian mengenai rancangan program intervensi mengenai :

a. Kualitas isi program

1. Analisis kebutuhan 2. Pembuatan

rumusan program intervensi

1. Ketepatan 2. Kelengkapan 3. Keseuaian

dengan kondisi orang tua

Studi dokumentasi dan diskusi

Peneliti dan guru

3. Kualitas tujuan program 1. Memberikan pemahaman kepada guru dan orang tua


(26)

32

1 2 3 4 5 6

3. Kualitas teknis 1. Komponen program

Diskusi Diskusi 2. Kemudahan dalam memahami 3. Kemudahan dalam penggunaan 4. Memberi kemudahan kepada orang tua dalam

memperlakukan anak

Diskusi

4. Rekomendasi dari FGD terhadap rancangan program intervensi

Perbaikan

berdasarkan hasil dari rekomendasi yang telah didapat dari FGD

Diskusi

3. Bagaimana Manfaat dan kelayakan program intervensi berdasarkan pendapat orang tua dan guru

Kebermanfaatan program dalam kegiatan pembelajaran melalui pemberian intervensi bagi orang tua

1. Memberi manfaat bagi sekolah dan

orang tua Observasi dan wawancara

Guru dan orang tua 2. Meningkatkan

pemahaman guru dan orang tua


(27)

33

1 2 3 4 5 6

3. Memberi nuansa baru dalam proses

pembelajaran di sekolah

4. Memberikan petunjuk kepada orang tua cara mengintervensi anak di rumah 5. Membawa

perubahan

terhadap sikap dan perilaku anak di rumah


(28)

34

E. Teknik Analisis Data

Proses menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan dari awal sampai akhir penelitian dengan mengikuti prosedur yang dianjurkan oleh Nasution S. (2003:129), yang mengatakan bahwa tidak ada suatu cara tertentu yang dapat dijadikan pedoman bagi semua peneliti, salah satu cara yang dapat dianjurkan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) reduksi data, 2) display data, 3) pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan pedoman diatas maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan langkah awal dalam mengalisis data, yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap reduksi data adalah : a. Mengumpulkan data dan informasi dari hasil observasi dan

wawancara.

b. Menentukan inti atau pokok yang penting dari setiap temuan dalam penelitian.

2. Display data

Display data yaitu menyajikan data secara jelas dan singkat, untuk memudahkan memahami gambaran terhadap aspek-aspek yang diteliti baik secara bagian demi bagian maupun secara keseluruhan.

Kegitan yang dilakukan pada tahap display data adalah :

a. Membuat rangkuman secara deskripsi dan sistematis sehingga dapat ditemukan tema sentral dari data penelitian.

b. Memahami makna pada setiap rangkuman tersebut dengan memperhatikan penataan penelitian.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Tahap terakhir yang sangat penting dalam menganalilis data adalah mengambil kesimpulan dan membandingkan dengan teori yang relevan sesuai dengan pola pemecahan masalah yang dilakukan. Selanjutnya


(29)

35

memverifikasi dengan melakukan proses pengecekan ulang dari awal survey, observasi dan wawancara sehingga diperolah persetujuan atau kesepakatan bersama sebagai upaya nyata untuk menjamin validasi yang diperoleh dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini ada empat prosedur yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan perumusan program, tahap validasi melalui FGD, tahap uji coba terbatas. secara rinci prosedur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Studi Pendahuluan

langkah ini adalah langkah awal dalam melakukan persiapan perumusan program. Dalam tahap ini peneliti melakukan pengkajian terhadap literatur yang tersedia, dan melakukan survei lapangan yang berhubungan dengan fokus masalah dalam penelitian ini. Kemudian peneliti menyususn sebuah instrumen sebagai panduan untuk mengungkap data-data secara faktual dalam penelitian ini.

2. Perencanaan dan perumusan program

Pada tahap ini peneliti mengkaji data dilapangan kemudian data diolah dan dianalisis, Setalah itu peneliti melakukan identifikasi kebutuhan orang tua untuk dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan program intervensi. Selanjutnya peneliti bersama dengan guru menyusun rancangan program berdasarkan kebutuhan dari orang tua anak tunanetra majemuk.

3. Tahap Validasi

Rancangan program yang telah disusun kemudian divalidasi melalui

focus group discussion (FGD), dengan melibatkan empat orang guru yang ada di SLB-A Bartemeus Manado. Pemilihan empat guru tersebut


(30)

36

di jadikan sebagai tempat dalam melakukan FGD. Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan instrumen yang sudah disiapkan sebagai acuan dalam mengajukan pertanyaan. Selanjutnya rancangan yang sudah dibuat ditelaah dan menghasilkan program final sebagi hasil FGD.

4. Tahap sosialisasi program

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah dengan melakukan sosialisasi untuk mengetahui pendapat orang tua dan guru tentang kebermanfaatan dan kelayakan program intervensi yang sudah disusun berdasarkan hasil FGD.


(31)

37

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian di atas secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:

STUDI PENDAHULUAN PERENCANAAN DAN

PENYUSUNAN PROGRAM

-Mengkaji teori - Mengolah dan menganalisis data -Survei lapangan -Identifikasi kebutuhan

-Menyusun instrumen - Penyusunan draf program

VALIDASI FGD DRAF PROGRAM

-Menelaah draf program -Menyusun program final hasil FGD

REVISI PROGRAM SOSIALISASI PROGRAM

Gambar 3.1

Prosedur Pelaksanaan Penelitian


(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian program intervensi berbasis Family quality of life bagi orang tua anak tunanetra majemuk di SLB-A Bartemeus Manado, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melakukan pelayanan dengan tulus kepada anak dengan hambatan penglihatan majemuk adalah suatu panggilan jiwa yang sangat mulia. Namun pelayanan hanya terfokus pada salah satu titik masalah tidak akan membawah perubahan yang berarti bagi seorang anak tunanetra majemuk. Guru-guru SLB-A Bartemeus Manado belum memberikan perhatian terhadap keadaan ini, orientasi pembelajaran hanya terfokus kepada siswa tanpa melibatkan orang tua sebagai unsur penunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Belum ada program intervensi khusus orang tua sebagai upaya membantu orang tua dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagai dampak dari hambatan penglihatan yang dialami anak. Melalui Program intervensi orang tua dapat memahami keterbatasan dan hambatan anak dan dapat memberikan tindakan yang tepat dalam mengembangkan potensi anak.

2. Program yang dirancang untuk orang tua berdasarkan hasil asesmen dan kondisi objektif yang dikaji dalam penelitian ini. Program intervensi berbasis family quality of life dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada orang tua anak dengan hambatan penglihatan majemuk agar tetap memandang anak adalah bagian dari kehidupan keluarga dengan memenuhi kebutuhan anak sebagai makna dari kehidupan keluarga yang berkualitas. Isi program intervensi meliputi delapan program utama yaitu melatih anak untuk mandiri melakukan aktivitas makan, mandi, gosok gigi, bab/bak dan memakai baju, Memberikan penjelasan cara meresponi kesalahan anak dengan tepat, penjelasan tentang membangun komunikasi yang efektif dengan anak dan semua anggota keluarga, Penjelasan


(33)

77

menanamkan pola asuh yang tepat, menjelaskan pentingnya membangun hubungan dengan guru untuk meningkatkan kerja sama dengan sekolah, menjelaskan pentingnya melibatkan anak dalam kegiatan kerohanian untuk meningkatkan sosialisasi anak dan untuk membiasakan anak rajin mengikuti kegiatan keagamaan, melakukan rekreasi bersama anak, dan menjelaskan pentingnya melibatkan anak berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Program yang telah disusun kemudian divalidasi melalui Focus group discussion (FGD), dan menyatakan bahwa dari aspek kualitas isi dan tujuan, program yang dirancang sudah tepat dan cocok untuk diterapkan karena sesuai dengan kondisi dan kebutuhan orang tua. Dari aspek kualitas intruksional program, program ini membawa dampak positif kepada orang tua karena terjadi perubahan mindset orang tua terhadap anak dengan hambatan penglihatan majemuk. Dan dari aspek teknis program, pada komponen program ditambah berdasarkan rekomendasi dari FGD sehingga program intervensi ini mudah dipahami dan jelas untuk digunakan.

3. Sosialisasi program intervensi berbasis family quality of life bagi orang tua anak tunanetra majemuk yang telah dilakukan menghasilkan pendapat guru dan orang tua terhadap manfaat dan kelayakan program intervensi. Guru berpendapat bahwa program intervensi ini sangat bagus dan layak untuk diterapkan di sekolah untuk membantu proses pembelajaran bagi anak. Orang tua berpendapat bahwa program ini menjawab kerinduan mereka dan sangat baik dan layak untuk digunakan demi menjalin kerja sama antara orang tua dan guru dalam mengembangkan potensi anak.


(34)

78

B. Rekomendasi

Rekomendasi hasil penelitian ini disampaikan kepada empat pihak yakni guru, orang tua, sekolah dan juga peneliti selanjutnya, yakni sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Sebaiknya guru mampu mengaplikasikan ilmu yang pernah di dapatkan melalui kegiatan pelatihan agar mampu melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dengan melibatkan orang tua sebagai unsur penunjang dalam setiap proses pembelajaran. Orientasi pembelajaran bukan hanya tertuju pada anak didik tetapi juga orang tua sebagai pendukung keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

2. Bagi Orang tua

Sebagai orang tua sebaiknya lebih aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan lebih membangun relasi yang baik dengan para guru agar orang tua lebih mengetahui dan memahami perlunya kerja sama yang sinergi dalam mengatasi permasalahan anak tunanetra majemuk.

3. Bagi Sekolah

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, perlu adanya program intervensi untuk orang tua sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran. Untuk itu program yang sudah disusun dapat dijadikan sebagai penyempurna program kerja yang ada di sekolah, sekaligus sebagai panduan dalam memberikan intervensi kepada orang tua anak tunanetra majemuk.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini menghasilkan program bersifat hipotetik sehingga direkomendasikan untuk diadakan penelitian lanjutan dengan maksud untuk menguji program tersebut sehingga menjadi program yang dapat digunakan secara luas dan valid.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Ali M. (1990). Penelitian Kependidikan. Bandung: Angkasa.

Arsyad A. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: PT.RajaGrapindo Persada

Bagaskorowati R. (2010). Anak Beresiko, identifikasi, Assesmen, dan Intervensi Dini. Bogor : Ghalia Indonesia.

Basrowi, dkk. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rhineka Cipta.

Chatib M. (2013). Orang Tuanya Manusia. Bandung : PT Mizan Pustaka. Gunarsa Singgih D, dan Ny. Gunarsa Singgih D. (2010). Psikologi Untuk

Keluarga. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.

Hartono Jely C. (2013). Studi Kasus Tentang Family Quality of Life Pada Keluarga-Keluarga Yang Memiliki Anak Down Sindrom Di Lembaga Pendidikan X Bandung.Tesis. Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Hosni I. (2012). Anak Dengan Kelainan Majemuk. [Online]

Tersedia http://file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._Pend._Luar_Biasa/ Irham_Hosni/Anak_Dengan_Kelainan_Majemuk.pdf

(18 Desember 2012).

Karima. (2009) Stimulus Intervensi Anak Berkebutuhan khusus. Online Tersedia:http://karimaberkarya.wordpress.com/2009/11/16/stimulasi -intervensi-anak-berkebutuhan-khusus (20 November 2013).

Nasution S. (1988). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Nur’aeni. (1997). Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Rahardja D. (2010). Sistem Pengajaran Modul Orientasi Dan Mobilitas. Bandung. FIP UPI.


(36)

80

Rochyadi E. (2005). Pengembangan Program Pembelajaran Individual Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Soendari T. (2009). Asesmen Pendidikan Dasar Penyusunan Program Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus. (Makalah disampaikan dalam kegaitan pendampingan kepada guru-guru kerja sama antara Direktorat PSLB, SLB-B Negeri Garut dengan Jurusan Pendidikan Luar Biasa – FIP-UPI Bandung).

Somatri Sutjihati, T. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT, Refika Aditama.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.

Sunardi dan Sunaryo (2007). Intervensi Dini ABK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan.

Sunardi. (2012). Model Pendekatan Konseling Keluarga Untuk Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Prosiding pada seminar Internasional Pasca Siswazah Pendidikan khas UKM – UPI.

Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan Bimbingan Konseling. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Wijanarko J. (2012). Mendidik Anak Dengan Hati. Banten : PT. Happy Holy Kids.

Wikipedia. (2013). Pengertian Orang tua. Tersedia Online http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_tua (2 Oktober 2013)

Yusuf H. Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.


(1)

Erna Victoria Noli, 2014

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian di atas secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut:

STUDI PENDAHULUAN PERENCANAAN DAN

PENYUSUNAN PROGRAM

-Mengkaji teori - Mengolah dan menganalisis data -Survei lapangan -Identifikasi kebutuhan

-Menyusun instrumen - Penyusunan draf program

VALIDASI FGD DRAF PROGRAM

-Menelaah draf program

-Menyusun program final hasil FGD

REVISI PROGRAM SOSIALISASI PROGRAM

Gambar 3.1

Prosedur Pelaksanaan Penelitian


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian program

intervensi berbasis Family quality of life bagi orang tua anak tunanetra

majemuk di SLB-A Bartemeus Manado, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Melakukan pelayanan dengan tulus kepada anak dengan hambatan

penglihatan majemuk adalah suatu panggilan jiwa yang sangat mulia. Namun pelayanan hanya terfokus pada salah satu titik masalah tidak akan membawah perubahan yang berarti bagi seorang anak tunanetra majemuk. Guru-guru SLB-A Bartemeus Manado belum memberikan perhatian terhadap keadaan ini, orientasi pembelajaran hanya terfokus kepada siswa tanpa melibatkan orang tua sebagai unsur penunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Belum ada program intervensi khusus orang tua sebagai upaya membantu orang tua dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagai dampak dari hambatan penglihatan yang dialami anak. Melalui Program intervensi orang tua dapat memahami keterbatasan dan hambatan anak dan dapat memberikan tindakan yang tepat dalam mengembangkan potensi anak.

2. Program yang dirancang untuk orang tua berdasarkan hasil asesmen dan

kondisi objektif yang dikaji dalam penelitian ini. Program intervensi

berbasis family quality of life dimaksudkan untuk memberikan pelayanan

kepada orang tua anak dengan hambatan penglihatan majemuk agar tetap memandang anak adalah bagian dari kehidupan keluarga dengan memenuhi kebutuhan anak sebagai makna dari kehidupan keluarga yang berkualitas. Isi program intervensi meliputi delapan program utama yaitu melatih anak untuk mandiri melakukan aktivitas makan, mandi, gosok gigi, bab/bak dan memakai baju, Memberikan penjelasan cara meresponi kesalahan anak dengan tepat, penjelasan tentang membangun komunikasi


(3)

Erna Victoria Noli, 2014

menanamkan pola asuh yang tepat, menjelaskan pentingnya membangun hubungan dengan guru untuk meningkatkan kerja sama dengan sekolah, menjelaskan pentingnya melibatkan anak dalam kegiatan kerohanian untuk meningkatkan sosialisasi anak dan untuk membiasakan anak rajin mengikuti kegiatan keagamaan, melakukan rekreasi bersama anak, dan menjelaskan pentingnya melibatkan anak berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Program yang telah disusun kemudian divalidasi melalui Focus group

discussion (FGD), dan menyatakan bahwa dari aspek kualitas isi dan tujuan, program yang dirancang sudah tepat dan cocok untuk diterapkan karena sesuai dengan kondisi dan kebutuhan orang tua. Dari aspek kualitas intruksional program, program ini membawa dampak positif kepada orang tua karena terjadi perubahan mindset orang tua terhadap anak dengan hambatan penglihatan majemuk. Dan dari aspek teknis program, pada komponen program ditambah berdasarkan rekomendasi dari FGD sehingga program intervensi ini mudah dipahami dan jelas untuk digunakan.

3. Sosialisasi program intervensi berbasis family quality of life bagi orang tua anak tunanetra majemuk yang telah dilakukan menghasilkan pendapat guru dan orang tua terhadap manfaat dan kelayakan program intervensi. Guru berpendapat bahwa program intervensi ini sangat bagus dan layak untuk diterapkan di sekolah untuk membantu proses pembelajaran bagi anak. Orang tua berpendapat bahwa program ini menjawab kerinduan mereka dan sangat baik dan layak untuk digunakan demi menjalin kerja sama antara orang tua dan guru dalam mengembangkan potensi anak.


(4)

78

B. Rekomendasi

Rekomendasi hasil penelitian ini disampaikan kepada empat pihak yakni guru, orang tua, sekolah dan juga peneliti selanjutnya, yakni sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Sebaiknya guru mampu mengaplikasikan ilmu yang pernah di dapatkan melalui kegiatan pelatihan agar mampu melakukan inovasi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dengan melibatkan orang tua sebagai unsur penunjang dalam setiap proses pembelajaran. Orientasi pembelajaran bukan hanya tertuju pada anak didik tetapi juga orang tua sebagai pendukung keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

2. Bagi Orang tua

Sebagai orang tua sebaiknya lebih aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan lebih membangun relasi yang baik dengan para guru agar orang tua lebih mengetahui dan memahami perlunya kerja sama yang sinergi dalam mengatasi permasalahan anak tunanetra majemuk.

3. Bagi Sekolah

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, perlu adanya program intervensi untuk orang tua sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran. Untuk itu program yang sudah disusun dapat dijadikan sebagai penyempurna program kerja yang ada di sekolah, sekaligus sebagai panduan dalam memberikan intervensi kepada orang tua anak tunanetra majemuk.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini menghasilkan program bersifat hipotetik sehingga direkomendasikan untuk diadakan penelitian lanjutan dengan maksud untuk menguji program tersebut sehingga menjadi program yang dapat digunakan secara luas dan valid.


(5)

Erna Victoria Noli, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Ali M. (1990). Penelitian Kependidikan. Bandung: Angkasa.

Arsyad A. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: PT.RajaGrapindo

Persada

Bagaskorowati R. (2010). Anak Beresiko, identifikasi, Assesmen, dan

Intervensi Dini. Bogor : Ghalia Indonesia.

Basrowi, dkk. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rhineka

Cipta.

Chatib M. (2013). Orang Tuanya Manusia. Bandung : PT Mizan Pustaka.

Gunarsa Singgih D, dan Ny. Gunarsa Singgih D. (2010). Psikologi Untuk

Keluarga. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.

Hartono Jely C. (2013). Studi Kasus Tentang Family Quality of Life Pada

Keluarga-Keluarga Yang Memiliki Anak Down Sindrom Di Lembaga Pendidikan X Bandung.Tesis. Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Hosni I. (2012). Anak Dengan Kelainan Majemuk. [Online]

Tersedia http://file.upi.edu/Direktori/FIP/Jur._Pend._Luar_Biasa/ Irham_Hosni/Anak_Dengan_Kelainan_Majemuk.pdf

(18 Desember 2012).

Karima. (2009) Stimulus Intervensi Anak Berkebutuhan khusus. Online

Tersedia:http://karimaberkarya.wordpress.com/2009/11/16/stimulasi -intervensi-anak-berkebutuhan-khusus (20 November 2013).

Nasution S. (1988). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung :

Tarsito.

Nur’aeni. (1997). Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Rahardja D. (2010). Sistem Pengajaran Modul Orientasi Dan Mobilitas.

Bandung. FIP UPI.

Rahmawati D. (2009). Perkembangan kemampuan tunaganda. Online


(6)

80

Rochyadi E. (2005). Pengembangan Program Pembelajaran Individual

Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Soendari T. (2009). Asesmen Pendidikan Dasar Penyusunan Program

Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus. (Makalah disampaikan dalam kegaitan pendampingan kepada guru-guru kerja sama antara Direktorat PSLB, SLB-B Negeri Garut dengan Jurusan Pendidikan

Luar Biasa – FIP-UPI Bandung).

Somatri Sutjihati, T. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung : PT,

Refika Aditama.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV.

Alfabeta.

Sunardi dan Sunaryo (2007). Intervensi Dini ABK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Ketenagaan.

Sunardi. (2012). Model Pendekatan Konseling Keluarga Untuk Intervensi

Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Prosiding pada seminar

Internasional Pasca Siswazah Pendidikan khas UKM – UPI.

Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan Dan

Bimbingan Konseling. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Wijanarko J. (2012). Mendidik Anak Dengan Hati. Banten : PT. Happy

Holy Kids.

Wikipedia. (2013). Pengertian Orang tua. Tersedia Online

http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_tua (2 Oktober 2013)

Yusuf H. Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.