Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes SMA Negeri Se-Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Tahun 2009.

SARI

Agus Triyanto. 2009. Survei Persepsi Guru Non Penjasorkes Terhadap Kinerja Guru
Penjasorkes SMA Negeri Se-Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung
Tahun 2009. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas
Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama: Drs. Mugiyo
Hartono, M.Pd , Pembimbing Pendamping: Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd.
Kata kunci
: persepsi dan kinerja
Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat adalah bagaimana persepsi
guru non-Penjasorkes tehadap Kinerja guru Penjasorkes SMA Negeri Se-Kecamatan
Temanggung Kabupaten Temanggung Tahun 2009. Sedangkan penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi guru non-Penjasorkes tehadap
Kinerja guru Penjasorkes SMA Negeri Se-Kecamatan Temanggung Kabupaten
Temanggung Tahun 2009.
Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode pengumpulan data
menggunakan angket. Subjek penelitian ini adalah seluruh guru non-penjasorkes
SMA Negeri se-Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung yang berjumlah
145 guru. Objek penelitian sebanyak 103 guru. Data penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan metode analisis deskriptif prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru Penjasorkes di SMA Negeri

se-Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung menurut persepsi guru non
Penjasorkes tergolong baik, terbukti dari tingginya kompetensi kepribadian mencapai
91,63%, kompetensi pedagogik sebesar 77,14%, kompetensi professional sebesar
86,35% dan kompetensi sosial sebesar 87,06%. Guru penjasorkes tersebut memiliki
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial yang baik
sehingga perlu dipertahankan dan bahkan perlu ditingkatkan lagi, sedangkan
kompetensi pedagogik masuk dalam kriteria sedang.
Untuk meningkatkan kinerja guru penjasorkes dalam kompetensi pedagogik
dapat dilakukan dengan meningkatkan kreatifitas dalam melaksanakan pembelajaran
dan melakukan modifikasi pembelajaran yang lebih menarik, disetiap akhir kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan evaluasi secara individu maupun klasikal untuk
mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran. Untuk meningkatkan kinerja
guru penjasorkes, antara kompetensi yang satu dengan yang lain harus saling
mendukung karena setiap kekurangan dalam satu kompetensi akan mempengaruhi
kompetensi yang lainnya.