LAKIP RISTEKDIKTI 2015 website

laporan akunTabiliTas kinerja
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Tahun 2015

Kata Pengantar

i

Kata Pengantar

S

egala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Tahun
2015 dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana
diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan kinerja Tahun 2015 ini menyajikan capaian
kinerja sesuai target-target yang tercantum dalam
Sasaran Renstra 2015-2019 yaitu meningkatnya kualitas
pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan inggi;
meningkatnya kualitas kelembagaan iptek dan pendidikan
inggi; meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuanitas
sumber daya iptek dan pendidikan inggi; meningkatnya
relevansi dan produkivitas riset dan pengembangan;
dan menguatnya kapasitas inovasi, yang tercermin pada
capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Sejalan dengan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB), Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi terus meningkatkan
akuntabilitas kinerjanya, diantaranya akan melakukan
reviu Renstra 2015-2019, mempertajam Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan melakukan evaluasi atas capaian kinerja.


sedang menyusun Peraturan Menteri tentang Pedoman
Pelaksanaan SAKIP, Pedoman Penyusunan Laporan
Kinerja PTN BH. Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi juga terus melakukan pengembangan
sistem monitoring dan evaluasi (SIMonev) dalam rangka
pemantauan dan evaluasi kinerja program, realisasi
capaian isik dan anggaran unit kerja dan satuan kerja
mandiri.Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
keyakinan yang memadai bahwa program-program
strategis berjalan sesuai dengan yang ditargetkan.
Laporan kinerja ini disusun mengacu pada indikatorindikator yang telah ditetapkan dalam Renstra Tahun
2015–2019, serta berdasarkan prinsip transparansi dan
akuntabilitas, agar masyarakat dan berbagai pihak yang
berkepeningan dapat memperoleh gambaran tentang
kinerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi.

Jakarta, Februari 2016
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,


Mohamad Nasir

Dalam rangka membangun sinergi pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
peningkatan kinerja di kementerian, unit kerja dan satuan
kerja, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

iii

PERNYATAAN TELAH DIREVIU
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
TAHUN ANGGARAN 2014
Kami telah mereviu Laporan Kinerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Tahun Anggaran 2015, sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang
dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan secara
akurat, andal, dan valid.

Berdasarkan reviu kami, idak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan perbedaan
dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja ini.

Jakarta,
Februari 2016
Inspektur Jenderal,

Jamal Wiwoho
NIP. 196111081987021001

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

iv

Tim Penyusun

Tim Penyusun

Penanggungjawab
Pengarah


:
:

Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Anggota

:
:
:
:

Ainun Nai’im
Jamal Wiwoho
Intan Ahmad
Patdono Suwignjo
Ali Ghufron Muki
Muhammad Dimyai

Jumain Appe
Erry Ricardo Nurzal
Moch. Wiwin Darwina
E. Wahyudi
Yusrial Bachiar
Sutrisna Wibawa
Agus Indarjo
John Hendri
Prakoso
Hadirin Suryanegara
Suyatno
Eddy Siswanto
Sawitri Isnandari
Agus Susilohadi
Endang Taryono
Zulfan Adrinaldi
Akhmat Mahmudin
M. Samsuri
Wigit Jatmiko
Arnold Achdijalsjah

Verawai Puspitaningtyas
Rini Susani
Yulia Seia Lestari
Seio Wahyu Purnomo
Triani Faimaningpuri

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Ikhisar Eksektuif

v

Ikhtisar Eksekutif

L

aporan kinerja ini disusun sebagai wujud dan tekad
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana
diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Tahun 2015, merupakan tahun pertama Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melaksanakan Rencana
Strategis (Renstra) 2015-2019 sejak bergabungnya
Kementerian Riset dan Teknologi dan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi menjadi Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi.
Sesuai amanah Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2015, Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang riset, teknologi, dan
pendidikan inggi untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam
melaksanakan tugasnya, Kementerian Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan fungsi :
a.

perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
di bidang standar kualitas sistem pembelajaran,
lembaga pendidikan inggi, sumber daya manusia
serta sarana dan prasarana pendidikan inggi, dan
keterjangkauan layanan pendidikan inggi;

b.

perumusan dan penetapan kebijakan di bidang
standar kualitas lembaga peneliian, sumber daya
manusia, sarana dan prasarana riset dan teknologi,
penguatan inovasi dan riset serta pengembangan
teknologi, penguasaan alih teknologi, perlindungan
Hak Kekayaan Intelektual, percepatan penguasaan,
pemanfaatan, dan pemajuan riset dan teknologi;

c.


koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang kelembagaan, sumber daya, penguatan riset
dan pengembangan, serta penguatan inovasi ilmu
pengetahuan dan teknologi;

d.

pemberian izin tertulis kegiatan peneliian dan
pengembangan oleh perguruan inggi asing, lembaga
peneliian dan pengembangan asing, badan usaha
asing, dan orang asing di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

e.

pemberian izin tertulis kegiatan peneliian dan
pengembangan terapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berisiko inggi dan berbahaya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;


f.

koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;

g.

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang
menjadi tanggung jawab Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;

h.

pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

vi

Ikhisar Eksekuif

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
dan
i.

pelaksanaan dukungan substanif kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi, Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menetapkan visi,
misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi. Masingmasing sasaran strategis yang ditetapkan mempunyai
indikator kinerja sebagai alat untuk mengukur ingkat
ketercapaiannya. Seiap tahun indikator kinerja diukur
ingkat ketercapaiannya. Hasil pengukuran kinerja Tahun
2015 bisa dilihat dari ketercapaian masing-masing
Indikator Kinerja Utama.

Untuk sasaran meningkatnya kualitas pembelajaran
dan kemahasiswaan pendidikan inggi, dari delapan
indikator kinerja, dua indikator kinerja belum mencapai
target dan enam indikator kinerja mencapai target.
Indikator kinerja yang belum mencapai target tersebut
adalah Persentase lulusan berseriikat kompetensi dan
Jumlah Prodi terakreditasi unggul. Sedangkan indikator
kinerja yang mencapai target adalah Angka Parisipasi
Kasar (APK) Perguruan Tinggi, Jumlah mahasiswa yang
berwirausaha, Jumlah mahasiswa peraih medali emas
ingkat nasional dan internasional, Persentase lulusan
yang langsung bekerja, Jumlah LPTK yang meningkat
mutu penyelenggaraan pendidikan akademik, dan
Jumlah calon pendidik mengikui Pendidikan Profesi
Guru, sebagaimana terlihat pada Graik berikut ini.

Jumlah calon pendidik mengikuti Pendidikan Profesi
Guru
Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan
pendidikan akademik

100.18%
100.00%

Prosentase lulusan yang langsung bekerja

121.00%

Jumlah mahasiswa peraih medali emas tingkat nasional
dan internasional

191.84%

Jumlah Prodi terakreditasi unggul

86.34%

Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi

99.18%

Jumlah mahasiswa yang berwirausaha

140.00%

Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi

103.61%
0%

40%

80%

120%

160%

200%

Graik 1. Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi
Untuk sasaran meningkatnya kualitas kelembagaan
Iptek dan Diki, dari lima indikator kinerja, dua indikator
kinerja belum mencapai target dan iga indikator kinerja
yang mencapai target. Indikator kinerja yang belum
mencapai target tersebut adalah Jumlah Perguruan

Tinggi berakreditasi A (Unggul) dan Jumlah Taman Sains
dan Teknologi yang dibangun. Sedangkan indikator
kinerja yang mencapai target adalah Jumlah Perguruan
Tinggi masuk top 500 dunia, Jumlah Taman dan
Teknologi yang mature, Jumlah Pusat Unggulan Iptek.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Ikhisar Eksektuif

Jumlah Pusat Unggulan Iptek

vii

158.33%

Jumal Taman Sains dan Teknologi yang mature

100.00%

Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang
dibangun

79.22%

Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A
(Unggul)

89.66%

Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia

100.00%
0%

50%

100%

150%

200%

Graik 2. Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Iptek dan Diki
Untuk sasaran meningkatnya relevansi, kualitas, dan
kuanitas sumber daya Iptek dan Diki, dari enam indikator
kinerja, dua indikator kinerja belum mencapai target dan
empat indikator kinerja yang mencapai target. Indikator
kinerja yang belum mencapai target tersebut adalah
Jumlah SDM Litbang yang meningkat kompetensinya,

Jumlah Revitalisasi sarpras lemlitbang dan PTN.
Sedangkan indikator kinerja yang mencapai target adalah
Jumlah Dosen berkualiikasi S3, Jumlah SDM Diki yang
meningkat kompetensinya, Jumlah Pendidik mengikui
seriikasi dosen, dan Jumlah SDM Litbang berkualiikasi
Master dan Doktor.

85.7%
84.92%

Jumlah revitalisasi sarpras lemlitbang dan PTN
Jumlah SDM Litbang yang meningkat
kompetensinya

94.74%

Jumlah SDM Litbang berkualifikasi Master dan
Doktor

105.67%

Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen

134.20%

Jumlah SDM Dikti yang meningkat kompetensinya

102.90%

Jumlah dosen Berkualifikasi S3

105.31%
0%

40%

80%

120%

Graik 3. Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Relevansi, Kualitas, dan Kuanitas Sumber Daya Iptek dan Diki

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

viii

Ikhisar Eksekuif

Untuk sasaran meningkatnya relevansi dan produkivitas
riset dan pengembangan, dari empat indikator kinerja,
dua indikator kinerja belum mencapai target dan dua
indikator kinerja yang mencapai target. Indikator kinerja
yang belum mencapai target tersebut adalah Jumlah

Jumlah prototipe industri (TRL 7)

HKI yang didatarkan dan Jumlah Protoipe industri
(TRL 7). Sedangkan dua indikator kinerja yang mencapai
target adalah Jumlah Publikasi internasional dan Jumlah
Protoipe R&D (TRL s.d 6).

80.00%

Jumlah prototipe R&D (TRL s.d 6)

309.62%

Jumlah publikasi internasional

129.19%

Jumlah HKI yang didaftarkan

96.27%
0%

50%

100%

150%

200%

250%

300%

Graik 4. Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Relevansi dan Produkivitas Riset dan Pengembangan
Sedangkan untuk sasaran menguatnya kapasitas inovasi,
dengan indikator kinerja Jumlah Produk Inovasi (produk
hasil litbang yang telah diproduksi dan dimanfaatkan
pengguna) sudah tercapai dengan capaian kinerja
sebesar 150%.
Alokasi anggaran Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Tahun 2015 yang digunakan untuk

mendukung pencapaian sasaran strategis sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian kinerja adalah sebesar Rp
46.638.632.038.000 dilaksanakan untuk membiayai dua
fungi yaitu fungsi layanan umum dan fungsi pendidikan
inggi. Dari pagu anggaran tersebut untuk mencapai target
kinerja yang ditetapkan berhasil terserap sebesar Rp
38.453.779.810.642 atau persentase terserap anggaran
sampai dengan Desember 2015 adalah sebesar 82,45%.

Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015
No.
1.

SASARAN

INDIKATOR
KINERJA UTAMA

Meningkatnya kualitas Angka Parisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi
pembelajaran dan
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
kemahasiswaan
Persentase lulusan berseriikat kompetensi
pendidikan inggi
Jumlah Prodi terakreditasi unggul
Jumlah mahasiswa peraih medali emas ingkat
nasional dan internasional
Persentase lulusan yang langsung bekerja
Jumlah LPTK yang meningkat mutu
penyelenggaraan pendidikan akademik
Jumlah calon pendidik mengikui Pendidikan
Profesi Guru

TARGET
2015 - 2019

TAHUN 2015
REALISASI %Capaian
27,83%
103,61
2.800
140
54,55%
99,18
9.325
86,34

32,56%
4.000
75%
15.000

TARGET
26,86%
2.000
55%
10.800

420

380

729

191, 84

90%

50%

60,5%

121

46

17

17

100

12.000

4.458

4.466

100,18

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

ix

Ikhisar Eksektuif

No.
2.

3.

4.

5.

SASARAN

INDIKATOR
KINERJA UTAMA

Meningkatnya kualitas Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia
kelembagaan Iptek
Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A
dan Diki
(Unggul)
Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang
dibangun
Jumal Taman Sains dan Teknologi yang mature
Jumlah Pusat Unggulan Iptek
Meningkatnya
Jumlah dosen Berkualiikasi S3
relevansi, kualitas, dan Jumlah SDM Diki yang meningkat
kuanitas sumber daya kompetensinya
Iptek dan Diki
Jumlah pendidik mengikui seriikasi dosen
Jumlah SDM Litbang berkualiikasi Master dan
Doktor
Jumlah SDM Litbang yang meningkat
kompetensinya
Jumlah revitalisasi sarpras lemlitbang dan PTN
Meningkatnya
Jumlah HKI yang didatarkan
relevansi dan
Jumlah publikasi internasional
produkivitas riset dan
Jumlah protoipe R&D  TRL s.d 6
pengembangan
Jumlah protoipe industri  TRL 7
Menguatnya kapasitas Jumlah produk inovasi (produk hasil litbang
inovasi
yang telah diproduksi dan dimanfaatkan
pengguna)

TARGET
2015 - 2019

TAHUN 2015
REALISASI %Capaian
2
100

5

TARGET
2

194

29

26

89,66

100

77

61

79,22

58
30
41.500

6
12
23.500

6
19
24.747

100
158,3
105,3

2.000

2.000

2.058

102,9

10.000

8.000

10.736

134,2

5.450

3.350

3.540

105,7

505

95

90

94,7

153
2.305
12.089
1.081
15

126
1.580
5.008
530
5

108
1.521
6.470
1.641
4

85,7
96,27
129,19
309,62
80

30

10

15

150

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

x

Datar isi

Daftar Isi

Kata Pengantar ...........................................................................................................................................................
PERNYATAAN TELAH DIREVIU ....................................................................................................................................
Tim Penyusun.............................................................................................................................................................
Ikhisar Eksekuif ........................................................................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................................................................
DAFTAR GRAFIK ..........................................................................................................................................................

i
iii
vi
v
x
xi
xiii
xv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................................
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................................
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................................................................
1.3. Tugas dan Fungsi .................................................................................................................................
1.4. Struktur Organisasi .............................................................................................................................
1.5. Sumber Daya Manusia ........................................................................................................................
1.6. Anggaran .............................................................................................................................................
1.7. Sistemaika Penyajian .........................................................................................................................

1
1
2
2
3
4
6
6

BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................................................................
2.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 .......................................
2.2. Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 .............................................................................................
2.3. Arah Kebijakan dan Strategi................................................................................................................
2.4. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 ....................................................................................................

9
9
12
15
15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015.........................................................................................................
3.1. Pengendalian Kinerja ..........................................................................................................................
3.2. Pengukuran Kinerja.............................................................................................................................
3.3. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) .................................................................
3.4. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)...............................................................................................
3.5. Analisis Capaian Kinerja ......................................................................................................................
3.6. Realisasi Anggaran ..............................................................................................................................

17
17
18
18
20
22
108

BAB IV P E N U T U P ..................................................................................................................................................

111

LAMPIRAN .................................................................................................................................................................

113

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Datar Gambar

xi

Daftar Gambar

Gambar 1.1.
Gambar 2.1.
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 3.3.
Gambar 3.4.
Gambar 3.5.
Gambar 3.6.
Gambar 3.7.
Gambar 3.8.
Gambar 3.9.
Gambar 3.10.

Gambar 3.11.
Gambar 3.12.
Gambar 3.13.
Gambar 3.14.
Gambar 3.15.
Gambar 3.16.
Gambar 3.17.
Gambar 3.18.
Gambar 3.19.
Gambar 3.20.
Gambar 3.21.
Gambar 3.22.
Gambar 3.23.
Gambar 3.24.

Bagan Struktur Organisasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Kerangka Logis dan Program Kemenristekdiki dalam Mendukung Daya Saing
Manajemen Kinerja Berorientasi Hasil (Output/Outcome)
Rapat Pimpinan Terbatas Kemenristekdiki Tentang Review Renstra
Kunjungan Menristekdiki ke Mahasiswa Penerima Bidikmisi di Malang
Penyerahan Beasiswa Airmasi Papua di Universitas Brawijaya
Penerima Medala Olimpiade Nasional MIP
Pembukaan POMNAS XIV 2015 di Universitas Syiah Kuala
Perbandingan Ranking PT Indonesia dan Malaysia
Kunjungan Menristekdiki ke Provinsi Papua Barat
Menristekdiki Memberikan Arahan di UNIPA
Foto Bersama Direktur KST & Bajang Lainnya,Walikota Tarakan,
Rektor Universitas Borneo Tarakan Pada Pembukaan Workshop Pengembangan STP
Kalimantan Utara
Masterplan STP di Solo
Kunjungan Kerja Dirjen Kelembagaan Iptekdiki ke Solo Techno Park
Masterplan TP di Sragen
Pertemuan Dirjen Kelembagaan Iptekdiki dengan Bupai Sragen membahas Pengembangan
Sragen Techno Park
Master Plan STP Palembang
Kunjungan Kerja Menristekdiki di ATP – Palembang
Dirjen Kelembagaan Iptekdiki berdiskusi dengan Stakehoders Pengembangan Peternakan
Sapi di ATP Palembang
Rencana Pembangunan TP di Kaur
Site Plan Techno Park Sumbawa Rencana Pembangunan TP di Kaur
Kunjungan Kerja Direktur KST dan Bajang Lainnya
Kunjungan Kerja Menristekdiki di STP Riau di Lokasi Pembangunan Techno Park Sumbawa
Masterplan STP Riau
Lokasi dan Site Plan MSTP di Jepara
Sekretaris Dirjen Kelembagaan Iptekdiki Mengalungkan Tanda Peserta Pada Pembukaan
Pelaihan Pengelolaan STP di MSTP Jepara

5
9
17
19
27
27
37
37
45
51
51
52

53
53
54
54
55
55
55
56
56
57
57
57
58
58

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

xii

Datar Gambar

Gambar 3.25.
Gambar 3.26.
Gambar 3.27
Gambar 3.28.
Gambar 3.29.
Gambar 3.30.
Gambar 3.31.
Gambar 3.32.
Gambar 3.33.
Gambar 3.34.
Gambar 3.35.
Gambar 3.36.
Gambar 3.37.
Gambar 3.38.
Gambar 3.39.
Gambar 3.40.
Gambar 3.41.
Gambar 3.42.
Gambar 3.43.
Gambar 3.44.
Gambar 3.45.
Gambar 3.46.

Kriteria Pusat Unggulan Iptek
Target Capaian PUI Tahun 2015 – 2019
Capaian Kinerja Pusat Unggulan Iptek
Stand PUI pada Pameran RITECH EXPO dalam Rangka HAKTEKNAS 2015
Deklarasi Penetapan PUI 2015
Dokumentasi Kegiatan Beasiswa Luar Negeri
Semilunar Flushing Valve Device
Teknologi Greenhouse dan Aeroponik
Mechatronic Training Unit-CNC
Sistem Automaic Dependant Surveillance-Broadcast (ADS-B)
Brake Unit Lokomoif
Sistem Computer Based Interlocking (CBI)
Protoipe Pindad Excavator
Melon Varietas Kinani, Barata dan Ceria
Teknologi Pengolahan Tepung Porang
Alat Bantu Jalan-Parapodium Dinamik
Kombinasi Lumensi Led - Ledikan
Switch Remote Bluetooth untuk Lampu
Sensor Kebakaran
Zeta Green (Ukuran Two Level Reactor dan Single Level Reactor)
Teknologi Flying BTS
Ulimate Surface Aerator (USA)

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

61
63
64
64
64
69
96
97
98
98
99
100
101
101
102
103
104
105
105
105
106
107

Datar Tabel

xiii

Daftar Tabel

Tabel 1.

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

vi

Tabel 1.1.

Pegawai Kemenristekdiki Berdasarkan Unit Kerja

4

Tabel 1.2.

Anggaran Kemenristekdiki Tahun 2015

6

Tabel 2.1.

Sasaran Strategis dan IKU Renstra Kemenristekdiki 2015-2019

14

Tabel 2.2.

Perjanjian Kinerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015

16

Tabel 3.1.

Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

21

Tabel 3.2.

Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pendidikan
Tinggi

24

Tabel 3.3.

APK Perguruan Tinggi

25

Tabel 3.4.

APK Perguruan Tinggi Nasional

25

Tabel 3.5.

Penerima Beasiswa PPA 2012-2015

27

Tabel 3.6.

Perbandingan Jumlah Mahasiswa ADik Papua dan 3 T Tahun 2012 – 2015

27

Tabel 3.7.

Alokasi BOPTN

28

Tabel 3.8.

Pertumbuhan Perguruan Tinggi dan Prodi 2010-2015

29

Tabel 3.9.

Peserta Uji Kompetensi Dokter

32

Tabel 3.10.

Jumlah Peserta Lulus Berdasarkan Program Studi

33

Tabel 3.11.

Total Prodi berdasarkan peringkat dan jenjang

35

Tabel 3.12.

Jumlah Prodi Terakreditasi Unggul

35

Tabel 3.13.

Perolehan Medali Mahasiswa

37

Tabel 3.14.

LPTK Yang Meningkat Mutu Penyelanggaraan Pendidikan

40

Tabel 3.15.

Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Iptek dan Diki

43

Tabel 3.16.

Ranking Perguruan Tinggi Indonesia 2011-2015

45

Tabel 3.17

Akreditasi Perguruan Tinggi 2012-2015

47

Tabel 3.18.

Perguruan Tinggi dengan Akreditasi A

47

Tabel 3.19.

STP yang Dibangun Tahun 2015

50

Tabel 3.20.

Realisasi Program Pusat Unggulan Iptek (PUI)

62

Tabel 3.21.

Capaian Sasaran Meningkatnya Relevansi, Kualitas, dan Kuanitas Sumber Daya Iptek dan
Diki

66

Tabel 3.22.

Perkembangan Jumlah Dosen Berkualiikasi S2 dan S3

66

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

xiv

Datar Tabel

Tabel 3.23.

Jumlah Dosen di Beberapa Negara

67

Tabel 3.24.

Beasiswa S2/S3 Luar Negeri (2011-2015)

68

Tabel 3.25.

Beasiswa S2/S3 Dalam Negeri (2012-2015)

70

Tabel 3.26.

SDM Diki yang Meningkat Kompetensinya

70

Tabel 3.27.

Hasil Pelaihan Kompetensi SDM Diki

70

Tabel 3.28.

Dosen Mengikui Program Sandwich-like Luar Negeri (2011-2015)

72

Tabel 3.29.

Peserta Lesson Study Tahun 2013-2015

73

Tabel 3.30.

Jumlah Peserta Pelaihan Bahasa Asing

73

Tabel 3.31.

Pendidik Mengikui Seriikasi Dosen

75

Tabel 3.32.

Pelaksanaan Program Karyasiswa S2 dan S3

77

Tabel 3.33.

Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Relevansi dan Produkivitas Riset dan
Pengembangan

79

Tabel 3.34.

Pendataran HKI Tahun 2011-2015

80

Tabel 3.35.

Kegiatan dan Pelaihan/Workshop dalam Rangka Pendataran HKI

81

Tabel 3.36.

Publikasi Internasional Negara ASEAN 1996-2014

82

Tabel 3.37.

Rekapitulasi Publikasi Nasional dan Internasional

83

Tabel 3.38.

Scieniic Journal Ranking (SJR)

84

Tabel 3.39.

Pelaihan/workshop dalam Rangka Publikasi Internasional

85

Tabel 3.40.

9 (Sembilan) Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL, Technology Readiness Level)

87

Tabel 3.41.

Jumlah Prototype R&D (TRL s.d 6) 2012-2015

88

Tabel 3.42.

Capaian Kegiatan InSInas

89

Tabel 3.43.

Capaian Peneliian Perguruan Tinggi

90

Tabel 3.44.

Jumlah Protoipe Laik Industri (TRL 7)

90

Tabel 3.45.

Capaian Kinerja Prototype Industri

91

Tabel 3.46.

Capaian Sasaran Menguatnya Kapasitas Inovasi

93

Tabel 3.47.

Realisasi Anggaran Kemenristekdiki Tahun 2015 Berdasarkan Unit

108

Tabel 3.48.

Realisasi Anggaran Kemenristekdiki Tahun 2015 Berdasarkan Unit

109

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Datar Graik

xv

Daftar Graik

Graik 1.

Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Pembelajaran dan Kemahasiswaan Pendidikan
Tinggi

iv

Graik 2.

Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Iptek dan Diki

v

Graik 3.

Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Relevansi, Kualitas, dan Kuanitas Sumber Daya Iptek
dan Diki

v

Graik 4.

Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Relevansi dan Produkivitas Riset dan Pengembangan

vi

Graik 1.1.

Pegawai Kemenristekdiki Berdasarkan Pendidikan Terakhir

5

Graik 1.2.

Alokasi Anggaran Berdasarkan Belanja Tahun 2015

6

Graik 3.1.

Peminat dan Daya Tampung Bidik Misi (2010-2015)

26

Graik 3.2.

Distribusi IPK Rata-Rata Nasional Bidik Misi

27

Graik 3.3.

Jumlah Peserta Magang (2011-2015)

73

Graik 3.4.

Perkembangan Jumlah Peserta PAR/SAME (2011-2015)

74

Graik 3.5.

Jumlah PTN yang Mengalami Revitalisasi Sarana dan Prasarana

78

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Bab I Pendahuluan

1

B ab I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan
pendidikan inggi merupakan faktor pening dalam
pembangunan di Indonesia. Hal ini tercermin dalam
Undang-Undang Dasar (UUD) yang menjadi acuan
dalam pengambilan kebijakan pemerintah. Dasar hukum
pembangunan iptek nasional dan pendidikan inggi
tersebut adalah UUD Negara Republik Indonesia 1945
Amandemen ke-4 Pasal 28 C ayat (1) dan Pasal 31 ayat
(1), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).
Dalam UUD Pasal 28 C ayat (1) disebutkan bahwa
“Seiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan
pendidikan, dan memperoleh manfaat dari iptek, seni, dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia”. Selanjutnya dalam UUD
Pasal 31 ayat (1) dijelaskan bahwa seiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan. Sementara itu, Pasal 31
ayat (3) menyebutkan bahwa Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Di samping itu, Pasal 31 ayat (4) menjelaskan bahwa
negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja
negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
nasional. Tambahan pula, Pasal 31 ayat (5) menyatakan
bahwa Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan

teknologi dengan menjunjung inggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
Pembangunan iptek dan pendidikan inggi
hanya akan memberikan kontribusi nyata terhadap
pembangunan nasional dalam upaya meningkatkan
kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, jika
pembangunan iptek dan pendidikan inggi mampu
menghasilkan produk teknologi dan inovasi serta
sumber daya manusia yang terampil untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat atau dapat menjadi solusi bagi
permasalahan nyata yang dihadapi oleh masyarakat.
Mengingat peningnya iptek dan pendidikan inggi dalam
pembangunan di Indonesia, Pemerintah Indonesia telah
menggabungkan riset, teknologi, dan pendidikan inggi
menjadi satu kementerian, yaitu Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Restrukturisasi dan
penggabungan ristek dan diki diharapkan akan semakin
meningkatkan produkivitas dan relevansi peneliian baik
di Perguruan Tinggi maupun Lembaga Peneliian lainnya.
Keberhasilan pembangunan iptek dan pendidikan
inggi yang telah dicapai pada periode 2010-2014
merupakan langkah yang sangat pening bagi keberhasilan
yang lebih besar dan menyeluruh untuk pencapaian pada
periode 2015-2019. Ada sasaran strategis paling pening
dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
untuk periode 5 tahun mendatang yaitu : 1. Peningkatan
mutu pendidikan inggi; 2. Hilirisasi hasil peneliian.
Upaya strategis tersebut ditujukan untuk peningkatan
pembangunan iptek dan pendidikan inggi sehingga
mampu menghasilkan produk teknologi dan inovasi serta

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

2

Bab I Pendahuluan

sumber daya manusia yang terampil untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi
nyata terhadap pembangunan nasional dalam upaya
meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan laporan kinerja Kementerian
Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2015
adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kepada Presiden
atas pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan
anggaran dalam rangka mencapai Visi dan Misi yang
telah ditetapkan. Adapun tujuan penyusunan laporan
ini adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian
sasaran dan kinerja Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.

bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian di daerah; dan e. pelaksanaan kegiatan
teknis yang berskala nasional.
Dalam melaksanakan tugasnya, sesuai amanah
Perpres No. 13 Tahun 2015 Pasal 2, Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
riset, teknologi, dan pendidikan inggi untuk membantu
Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Selanjutnya dalam Pasal 3, dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan
fungsi:
a.

perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
di bidang standar kualitas sistem pembelajaran,
lembaga pendidikan inggi, sumber daya manusia
serta sarana dan prasarana pendidikan inggi, dan
keterjangkauan layanan pendidikan inggi;

b.

perumusan dan penetapan kebijakan di bidang
standar kualitas lembaga peneliian, sumber daya
manusia, sarana dan prasarana riset dan teknologi,
penguatan inovasi dan riset serta pengembangan
teknologi, penguasaan alih teknologi, penguatan
kemampuan audit teknologi, perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual, percepatan penguasaan,
pemanfaatan, dan pemajuan riset dan teknologi;

c.

koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang kelembagaan, sumber daya, penguatan riset
dan pengembangan, serta penguatan inovasi ilmu
pengetahuan dan teknologi;

d.

pemberian izin tertulis kegiatan peneliian dan
pengembangan oleh perguruan inggi asing, lembaga
peneliian dan pengembangan asing, badan usaha
asing, dan orang asing di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

1.3. Tugas dan Fungsi
Sesuai Perpres No. 7 Tahun 2015 Tentang
Organisasi Kementerian Negara, Pasal 2 ayat (3)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
merupakan Kementerian yang menangani urusan
pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yang selanjutnya dalam Peraturan Presiden ini
disebut Kementerian Kelompok II.
Pasal 4 ayat (1), Kementerian Kelompok I
dan Kementerian Kelompok II mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan
untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1),
Kementerian Kelompok II menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan
di bidangnya; b. pengelolaan barang milik/kekayaan
negara yang menjadi tanggung jawabnya; c. pengawasan
atas pelaksanaan tugas di bidangnya; d. pelaksanaan

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Bab I Pendahuluan

e.

pemberian izin tertulis kegiatan peneliian dan
pengembangan terapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berisiko inggi dan berbahaya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

f.

koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan
pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;

g.

pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang
menjadi tanggung jawab Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;

h.

pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi; dan

i.

pelaksanaan dukungan substanif kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Satu hal pening dalam hal pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi lembaga-lembaga publik adalah
implementasi tata kelola pemerintahan yang baik.
Untuk itu, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi menyadari sepenuhnya bahwa aspek tata kelola
kepemerintahan yang baik merupakan landasan awal bagi
kesuksesan tercapainya Visi dan Misi organisasi. Harus
diakui pula, tantangan yang dihadapi organisasi sangatlah
berat seiring dengan perkembangan lokal dan global yang
menuntut organisasi harus mampu beradaptasi dengan

3

cepat terhadap perubahan-perubahan dan trend baru
yang terjadi.

1.4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi ditetapkan berdasarkan Peraturan
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.
15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,
terdiri atas :
Sekretariat Jenderal;
Direktorat
Jenderal
Pembelajaran
dan
Kemahasiswaan;
c. Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi,dan Pendidikan Tinggi;
d. Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
e. Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan;
f.
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi;
g. Inspektorat Jenderal;
h. Staf Ahli Bidang Akademik;
i.
Staf Ahli Bidang Infrastuktur;
j.
Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produkivitas;
k. Pusat Data dan Informasi Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
l.
Pusat Peneliian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
dan
m. Pusat Pendidikan dan Pelaihan.
a.
b.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

4

Bab I Pendahuluan

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

1.5. Sumber Daya Manusia
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

didukung oleh 119.614 orang pegawai yang terdiri dari
1.264 pegawai pusat dan 118.350 pegawai PTN dan
Koperis.

Tabel 1.1. Pegawai Kemenristekdiki Berdasarkan Unit Kerja
Unit Kerja

No
1

Menteri

Jenis Kelamin
Pria

Wanita

1

Jumlah
1

2

Staf Ahli Bidang Akademik

3

Staf Ahli Bidang Infrastruktur

1

1

4

Staf Ahli Bidang Relevansi Dan Produkivitas

1

1

5

Sekretariat Jenderal

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

1

139

96

1

235

Bab I Pendahuluan

Unit Kerja

No

Jenis Kelamin
Pria

Wanita

Jumlah

Sekretaris Jenderal

1

Biro Perencanaan

15

13

28

Biro SDM

38

29

67

Biro Keuangan dan Umum

57

23

80

Biro Hukum dan Organisasi

20

13

33

Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik

8

18

26

6

Inspektorat Jenderal

24

14

38

7

Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan

58

42

100

1

8

Ditjen Kelembagaan Iptek dan Diki

62

63

125

9

Ditjen Sumber Daya Iptek dan Diki

62

33

95

10

Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan

93

70

163

11

Ditjen Penguatan Inovasi

76

46

122

12

Pusat Data dan Informasi Iptek dan Diki

21

7

28

13

Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

284

38

322

14

Pusat Pendidikan dan Pelaihan

24

8

32

15

PTN/Koperis

118.350
119.614

Total
Dari segi pendidikan terakhir pegawai
Kemenristekdiki untuk pegawai pusat didominasi oleh
S-1 dengan persentase 39,7% diikui dengan SLTA 27,1% .
5% 3% 4%
16%

27%

5%
40%

SD

SLTP

SLTA

5

DIPLOMA

S-1

S-2

S-3

Terkait dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi,
Kementerian PAN&RB telah melakukan evaluasi atas
kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi pada 22
(dua puluh dua) kementerian/lembaga, termasuk
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi. Hasil penilaian evaluasi kemajuan reformasi
birokrasi adalah 63,89. Kementerian PAN&RB telah
merekomendasikan kepada Menteri Keuangan RI
dengan surat Nomor: B/3563/M.PANRB/11/2015
tanggal 9 Nopember 2015 tentang Permohonan Izin
Prinsip Penyesuaian Tunjangan Kinerja, sebagai dasar
penyusunan Peraturan Presiden tentang Tunjangan
Kinerja. Saat ini Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi sedang menyiapkan dokumen
Roadmap Reformasi Birokrasi 2015 – 2019.

Graik 1.1. Pegawai Kemenristekdiki Berdasarkan
Pendidikan Terakhir

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

6

Bab I Pendahuluan

1.6. Anggaran
dan

Pagu anggaran Kementerian Riset, Teknologi,
Pendidikan Tinggi Tahun 2015 sebesar

Rp46.638.632.038.000 dengan proporsi terbesar adalah
anggaran untuk PTN dan Koperis sebesar 76% dan
sisanya dialokasikan untuk Unit Utama.

Tabel 1.2. Anggaran Kemenristekdiki Tahun 2015
No

Satuan Kerja

1

DITJEN KELEMBAGAAN

2
3

Pagu

Proporsi

259.769.437.000

0,557%

DITJEN BELMAWA

4.432.550.807.000

9,504%

DITJEN SUMBER DAYA

1.844.487.444.000

3,955%

4

SETJEN

5

PTN/KOPERTIS

2.928.682.102.000

6,280%

35.556.706.132.000

76,239%

6

DITJEN PENGUATAN RISBANG

1.560.133.811.000

3,345%

7

DITJEN PENGUATAN INOVASI

53.992.670.000

0,116%

8

ITJEN

2.309.635.000

0,005%

46.638.632.038.000

100,00%

Grand Total
Dari sisi jenis belanja paling besar dialokasikan
untuk belanja barang sebesar 44%, belanja pegawai 26%,
belanja modal 24% dan belanja bantuan sosial 6%.

tahun 2015 sesuai Rencana Strategis (Renstra) tahun
2015-2019. Analisis Capaian Kinerja (performance result)
diperbandingkan dengan Perjanjian Kinerja (performance

Graik 1.2. Alokasi Anggaran Berdasarkan Belanja Tahun 2015

1.7. Sistemaika Penyajian
Laporan kinerja ini melaporkan capaian kinerja
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

agreement) sebagai tolok ukur keberhasilan organisasi,
yang memungkinkan diideniikasinya sejumlah celah
kinerja (performance gap) sebagai perbaikan kinerja di

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Bab I Pendahuluan

masa mendatang.

3.

Bab. II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,
menjelaskan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2015-2019, Rencana Strategis,
Arah Kebijakan dan Strategi, dan Perjanjian Kinerja
2015.

4.

Bab. III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015,
menjelaskan tentang pengendalian, pengukuran
dan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah, serta pencapaian kinerja sebagai
pertanggungjawaban terhadap pencapaian sasaran
strategis pada tahun 2015.

5.

Bab. IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan
menyeluruh dan upaya perbaikan.

Sistemaika
penyajian
Laporan
Kinerja
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1.

Ikhisar
Eksekuif,
menyajikan
ringkasan
pencapaian kinerja Kementerian Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015.

2.

Bab. I - Pendahuluan, menjelaskan latar belakang
penyusunan laporan, maksud dan tujuan, tugas
dan fungsi, serta struktur organisasi, sumber daya
manusia dan anggaran.

7

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Bab II Perencanaan Kinerja

9

B ab I I
Perencanaan Kinerja

2.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
Agenda pembangunan Indonesia berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) keiga (2015-2019) adalah memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pembangunan keunggulan kompeiif perekonomian
dengan berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA) yang
tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan Iptek.
Dari sisi daya saing, Indonesia saat ini menempai posisi
ke-34 dalam Global Compeiiveness Report (GCR) tahun
2014-2015. Ini adalah posisi terbaik Indonesia sejak 2010
dimana keika itu berada di posisi ke-44 dan sempat
memburuk di tahun 2012-2013 dimana Indonesia berada
pada peringkat 50. Namun demikian, Indonesia masih
berada di bawah Singapura (peringkat ke-2), Malaysia
(peringkat ke-20), bahkan Thailand (peringkat ke-31).
Menurut World Economic Forum (WEF), pilar
pembentuk daya saing ada 12 buah. Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berkontribusi terhadap
peningkatan indeks dari pilar kelima (pendidikan dan
pelaihan pendidikan inggi) dan pilar kedua belas
(inovasi) dalam upayanya mendukung daya saing.
Untuk
mewujudkan
peningkatan
indeks
pendidikan dan pelaihan pendidikan inggi dan inovasi,
ada dua direct core element yang harus diingkatkan oleh
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,
yaitu inovasi dan tenaga kerja terampil diki seperi
diperlihatkan dalam Gambar 2.1. Dua direct core element
tersebut didukung oleh indirect core element, yaitu

peneliian dan pengembangan serta didukung juga oleh
dua supporing element, yaitu lembaga yang berkualitas
dan sumber daya yang berkualitas. Untuk mewujudkan
peningkatan kedua indeks tersebut, maka direct core
element, indirect core element, dan supporing element
ini harus ada dan saling mendukung satu sama lain.

Gambar 2.1. Kerangka Logis dan Program
Kemenristekdiki dalam Mendukung Daya Saing
Pada lima elemen tersebut, masih ditemui
beberapa permasalahan. Pertama adalah lembaga yang
berkualitas. Data GCR tahun 2013-2014 memperlihatkan
bahwa kualitas lembaga riset iptek berada pada posisi 46,
sementara itu Indonesia menempai posisi ke-43 pada
tahun 2009-2010 dari 133 negara. Oleh karena itu, kualitas
kelembagaan iptek masih harus diingkatkan. Beberapa
hal yang perlu dicermai dalam kaitan ini misalnya aspek
tata kelola administrasi lemlitbang pemerintah masih
sangat rumit sehingga akan menghambat efekivitas
koordinasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

10

Bab II Perencanaan Kinerja

Isu yang cukup mendasar dalam konteks
Kelembagaan Iptek adalah revitalisasi kelembagaan
khususnya dalam upaya membangun leksibilitas
kelembagaan iptek dan mendorong lemlitbang untuk
menjadi pusat unggulan atau center of excellence.
Salah satu upaya dalam mendukung berkembangnya
Pusat Unggulan adalah dengan mendorong efekivitas
pelaksanaan akreditasi dengan penjaminan mutu lembaga
litbang yang dilakukan oleh Komite Nasional Akreditasi
Pranata Peneliian dan Pengembangan (KNAPPP). Karena
pelaksanaannya idak bersifat mandatory, belum banyak
pranata litbang yang telah terakreditasi KNAPPP. Oleh
karena itu, perlu segera dilakukan revitalisasi terhadap
kelembagaan KNAPPP dan revisi pedoman KNAPPP untuk
dapat digunakan sebagai standar nasional dalam proses
akreditasi dan penjaminan mutu lembaga litbang.
Selain itu, kualitas pendidikan inggi masih relaif
rendah baik dalam konteks insitusi (Perguruan Tinggi)
maupun program studi yang diindikasikan oleh mayoritas
Perguruan Tinggi hanya berakreditasi C dan masih
sangat sedikit yang berakreditasi A atau B. Disamping
itu, Perguruan Tinggi Indonesia juga belum mampu
berkompeisi dengan Perguruan Tinggi negara lain
bahkan masih teringgal dari negara-negara di kawasan
Asia Tenggara sekalipun. Sejumlah lembaga internasional
secara berkala melakukan survei untuk menyusun
peringkat universitas terbaik dunia dan menempatkan
universitas-universitas Indonesia, bahkan yang berstatus
paling baik di Indonesia sekalipun berada pada posisi
yang masih rendah.
Elemen kedua adalah sumber daya yang
berkualitas. Bertolak dari fakta yang ada sekarang
bahwa berdasarkan data GCR peringkat ketersediaan
ilmuwan dan engineer masih berada di peringkat 40
dunia pada tahun 2013-2014. Angka ini mengalami
penurunan jika dibandingkan tahun 2009-2010 yang
berada pada peringkat 31. Hal ini menunjukkan bahwa
kemajuan Indonesia dalam menangani masalah SDM
Iptek khususnya ketercukupan jumlah dosen, ilmuwan,

dan perekayasa masih perlu diingkatkan. Pemerintah
juga berusaha memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM
Iptek di lembaga litbang pemerintah melalui pemberian
beasiswa pendidikan S2 dan S3, maupun pelaihan.
Dari aspek investasi litbang, perhaian pemerintah
terhadap iptek dalam iga dekade terakhir menunjukkan
penurunan terus menerus. Indikasi bahwa perhaian
pemerintah semakin rendah terlihat pada fakta bahwa
sepanjang tahun 1980-2012 terjadi penurunan rasio antara
anggaran yang dialokasikan untuk litbang pemerintah
terhadap keseluruhan anggaran dalam APBN. Memang
secara nominal rupiah terjadi peningkatan, namun rasio
terhadap keseluruhan APBN terus mengalami penurunan
(LIPI, 2012).
Pemerintah masih merupakan penyedia dana
terbesar dan juga pelaku terbesar dari kegiatan peneliian
dan pengembangan di Indonesia sedangkan sektor
swasta masih sangat terbatas peranannya, baik sebagai
pelaku apalagi sebagai penyedia dana. Rasio belanja
litbang sektor pemerintah di Indonesia saat ini sebesar
82,3%, sementara sektor swasta hanya sebesar 17,7%
(Survey Litbang Sektor Industri Manufaktur, 2011).
Sebagai perbandingan di negara lain seperi Malaysia,
rasio belanja litbang pemerintahnya hanya sebesar 15%
sedangkan sektor swastanya sebesar 85% (tahun 2006).
Thailand memiliki rasio belanja litbang pemerintah
sebesar 55% sedangkan yang bersumber dari swasta
sebesar 45%.
Terkait sarana-prasarana litbang yang telah
dibangun di berbagai lokasi, di antaranya yang paling
menonjol adalah di kawasan Puspiptek Serpong yang di
dalamnya terdapat 35 laboratorium yang dikembangkan
untuk mendukung fungsi litbang berbagai lemlitbang di
antaranya LIPI, BATAN, BPPT, dan Kementerian Lingkungan
Hidup juga perlu direvitalisasi untuk mendukung relevansi
dan produkivitas iptek. Sedangkan untuk meningkatkan
akses mahasiswa belajar di Perguruan Tinggi, banyak
Perguruan Tinggi yang masih kekurangan gedung belajar,
fasilitas dan peralatan peneliian.

Laporan Akuntabilitas Kinerja 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI

Bab II Perencanaan Kinerja

Kemudian, untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi agar bisa menjadi negara dengan pendapatan
inggi, Indonesia membutuhkan banyak tenaga terampil
dari berbagai profesi. Sayangnya pendidikan profesi dan
seriikasi tenaga terampil terlambat dilaksanakan di
Indonesia. Meskipun pendidikan profesi dokter, akuntan,
dan pengacara sudah dilaksanakan cukup lama tetapi
beberapa pendidikan profesi, seperi profesi insinyur
yang sangat dibutuhkan di lapangan kerja sampai
sekarang belum dilaksanakan. Keterlambatan yang lebih
parah lagi terjadi pada seriikasi tenaga terampil. Sampai
sekarang uji kompetensi dan seriikasi tenaga terampil
baru dilakukan untuk profesi dokter dan dimulai tahun
2014. Untuk tenaga profesi yang lain misalkan insinyur,
akuntan, dan arsitek belum dilakukan.
Kebutuhan tenaga terampil yang berseriikat
menjadi lebih pening lagi saat diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pada saat itu,
tenaga terampil yang idak berseriikat akan sulit untuk
bersaing dengan tenaga terampil berseriikat dalam
mendapatkan pekerjaan. Lebih-lebih lagi jika tenaga kerja
terampil Indonesia untuk bisa bersaing di lapa