HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DENGAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PEMATANG SIANTAR 2013/2014.

(1)

HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DENGAN HASIL BELAJAR PENJAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1

PEMATANG SIANTAR T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat-syarat Untuk Mendapatkan

Gelar sarjana

Oleh Lili Suheri H. NIM : 609112043

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

- Skripsi Yang Diajukan Oleh Lili Suheri H, NIM. 609112043 Jurusan PKR Prodi Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolaharagaan

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk di uji dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

Medan~7.ranuari 2014 Dosen Pembimbing A ce ~

? ...- ~

-..,_ -r

Sabar Surbakti, S.Pd, M.Or NIP. 19710506 2002121 002

-

_;>..-,;-; ~


(3)

C-PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan ~leb Lili Suheri H, NIM. 609112043 Jurusan Pcildididkan Jasmani Kesehatan. Dan Rekreasi

Telah Dipertahankan Di de[Jan Tim Penguji Pada Tanrgal

28 Januari 2014 Medan, Febmari 2014

Panitb Pc-nguji

'J}'aruddin Daulay, M.Kes enguji

radi Damanik, M.kes JPenguji

hakti, S.pd M.or

S.pdM.Pd


(4)

ABSTRAK

LILI SUHERI HUTAJULU. Hubungan Profesionalisme Guru Dengan Hasil Belajar Penjas Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 1 Pematang Siantar 2013/2014.

(Pembimbing : Sabar Surbakti )

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014

Penelitian ini dilaksanakan di SMP NEGERI 1 Pematang Siantar tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP NEGERI 1 Pematang Siantar yang berjumlah 216 siswa, yang diberikan tindakan berupa penilaian terhadap guru penjas dengan menggunakan angket dan jenis penelitian ini yang digunakan adalah deskriptif.

Berdasarkan data distribusi angket guru penjas profesional kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar T.A 2013/2014 diperoleh skor tertinggi 97 dan skor terendah 61. Hasil penyebaran angket guru penjas professional diperoleh nilai rata-rata sebesar 80,71 dan standart deviasi sebesar 243,50. Berdasarkan data distribusi hasil belajar penjas siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar 81,42 dan standart deviasi sebesar 1,8113.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan antara data profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa diperoleh rhitung sebesar 0.701 dengan nilai rtabel = pada taraf 1% dengan N=216 adalah 0,181. Maka rhitung = 0,701 > rtabel = 0,181 dan nilai koefisien determinasi R2=70,1 yang berarti profesionalisme guru memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 70,1% terhadap hasil belajar penjas. Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung (14,38) > ttabel (1,645) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar T.A 2013/2014.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “Hubungan Profesionalisme Guru Dengan Hasil Belajar Penjas

Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED 3. Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED 4. Drs. Mesnan, M.Kes selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED 5. Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED

6. Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED 7. Afri Tantri, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED 8. Sabar Surbakti, S.Pd, M.Or selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi saya ini.

9. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini.


(6)

10. Terima kasih kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pematang Siantar, Bapak Drs. Manuntun Siahaan, yang telah memberikan izin melakukan penelitian di sekolah tersebut, terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Benny P. Sirait selaku guru penjaskes, serta Bapak/Ibu dewan guru dan staf tata usaha yang telah banyak membantu selama melakukan penelitian ini. Terima kasih kepada para siswa kelas VIII selaku subjek penelitian.

11. Teristimewa penulis ucapkan kepada ayahanda tercinta (Alm Monang Hutajulu) dan ibunda tercinta (Aini Hasibuan), yang telah memberikan kasih sayang tiada hentinya kepada penulis, doa yang tiada putus-putusnya, serta memberikan dukungan material dan spiritual yang tidak ternilai harganya. 12. Kepada kakak saya Herawati Hutajulu A.mk, Sumanti Hutajulu S.pd dan

Adik saya Zulkifli Hutajulu, Azhari Hutajulu yang selama ini telah memberikan doa,semangat dan kasih sayang yang begitu besar .

13. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa FIK UNIMED, khususnya PKR B, 2009, terkhusus bagi Zulfan, Janri, Dedy dan semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang kalian berikan kepada penulis.

14. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maulidayani, Abangda Miladri, Afri, Sem, Siddik, Pangeran. Teman saya Wawan, Yono dan adek kos Khoir, yudi, Anod, Pian, dwi, welly yang selalu setia memberikan semangat, motivasi, waktu, serta perhatiannya kepada penulis selama ini.


(7)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi.

Medan, Januari 2014

Penulis,

LILI SUHERI. H


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS ... A. Kajian Teoritis ... 9

1. Hakekat Profesionalisme guru ... 9

2. Hakekat Hasil Belajar ... 12

3. Hubungan Profesionalisme Guru Dengan Hasil Belajar Penjas Siswa ... 14

B. Kerangka Berfikir ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... A. Jenis Penelitian ... 16

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16


(9)

D. Metode Penelitian ... 19

E. Instrumen Penelitian ... 20

F. Uji Coba Instrumen... 22

G. Teknik Analisis data ... 24

H. Hipotesis ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A.Deskripsi Data Penelitian ... 26

1. Profesionalisme Guru ... 26

2. Hasil belajar Penjas Siswa ... 29

B.Pengujian Hipotesis ... 30

C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

A. Kesimpulan ... 33

B.Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 35 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel.3.1 Jumlah Sampel Setelah Proporsinal

Sampeling... 18

Tabel.3.2 Kisis-kisi Angket Guru Profesional ... 20

Tabel.3.3 Skor Jawaban Angket Guru Profesional... 21


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Persentase Guru Profesional... 27 2. Histogram Hasil Belajar Penjas Siswa... 29


(12)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.Angket Uji Coba Penelitian ……….. 36

2.Hasil Validitas Uji Coba Angket Guru Profesional……… 39

3.Hasil Reabilitas Uji Coba Angket Guru Profesional……….. 40

4.Perhitungan Validitas Angket Guru Profesional………. 41

5.Perhitungan Reabilitas Angket Guru professional……….. 43

6.Hasil Jawaban Angket Guru Profesional……… 46

7.Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian………… 49

8.Distribusi Frekuensi Guru Profesional……….... 50

9.Hasil Belajar Penjas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1……… 51

10.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Penjas……… 56

11.Tabel kerja Product Moment……… 57

12.Perhitungan Koefisien korelasi Antar variabel………. 63

13.Nilai-Nilai r product Moment……….. 65

14.Nilai-Nilai Dalam Distribusi t……….. 66


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan melibatkan siswa secara penuh” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.

Menjadi guru pendidikan jasmani yang profesional tidak semudah yang dibayangkan orang selama ini. Salah jika ada yang menganggap mereka hanya dengan modal peluit bisa menjadi guru pendidikan jasmani di sekolah. Bahkan sebaliknya, bahwa untuk menjadi guru pendidikan jasmani yang profesional akan lebih sulit dibanding menjadi guru mata pelajaran yang lain. Hal ini disebabkan bahwa mata pelajaran pendidikan jasmani lebih kompleks permasalahannya dibanding dengan mata pelajaran yang lain. Oleh sebab itu tidak bisa guru mata pelajaran lain diminta untuk mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani atau sebaliknya. Profesi guru pendidikan jasmani secara umum sama dengan guru mata pelajaran yang lain pada umumnya, namun secara khusus ada letak perbedaan yang prinsip dan ini merupakan ciri khas tersendiri.


(14)

2

Profesionalisasi tenaga kependidikan menjadi kebutuhan yang utama dalam masyarakat jika masyarakat itu sendiri mengakuinya. Tenaga kependidikan khususnya guru sangat diakui oleh masyarakat jika guru tersebut mempunyai tingkat kredibilitas yang tinggi, yaitu komitmen, dapat dipercaya, dan profesional dalam bidangnya.

Kebutuhan guru pendidikan jasmani yang profesional sangat tinggi, dalam rangka menanggapi tantangan zaman modern. Seiring dengan itu banyak dinyatakan beberapa praktisi bahwa guru pendidikan jasmani secara umum belum menunjukkan profesionalnya. Hal itu dapat diberikan beberapa contoh yaitu: guru mengajar hanya duduk di pinggir lapangan, sedangkan siswa latihan sendiri tanpa ada motivasi, penghargaan, dan perhatian yang serius. Contoh yang lain guru mengajar hanya secara tradisional yaitu tanpa menggunakan media dan metode yang sesuai.

Guru pendidikan jasmani tugasnya tidak hanya menyampaikan materi yang bersifat fisik dan motorik saja, melainkan semua ranah harus tersampaikan pada siswanya melalui pembelajaran dan pendidikan yang utuh. Manajemen kelas merupakan kelemahan secara umum bagi guru pendidikan jasmani ketika mengajar. Padahal terkait dengan manajemen kelas merupakan salah satu syarat yang mutlak untuk keberhasilan pembelajaran. Untuk membekali calon guru pendidikan jasmani yang profesional, maka perlu mendapatkan bahan-bahan yang terkait dengan profesinya, salah satunya matakuliah Profesi Kependidikan.

Seorang guru pendidikan jasmani saat sekarang dan mendatang sangat dituntut profesionalismenya. Hal ini selaras dengan persaingan dalam beberapa


(15)

3

aspek, yaitu aspek sosial, teknologi, dan kemanusiaan, karena persyaratan kemampuan seseorang yang profesional untuk melakukan pekerjaan semakin meningkat. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah ditanamkan oleh dosen kepada calon guru masih sangat terbatas, oleh sebab itu para mahasiswa calon guru agar selalu dapat meningkatkan kemandiri-annya untuk mengembangkan dan menuju ke arah profesional.

Mewujudkan proses kegiatan pendidikan dan pengajaran, maka unsur yang terpenting antara lain adalah bagaimana guru dapat merangsang dan mengarahkan siswa dalam belajar, yang pada gilirannya dapat mendorong siswa dalam pencapaian hasil belajar secara optimal. Mengajar dapat merangsang dan membimbing dengan berbagai pendekatan dan pembelajaran, dimana setiap pendekatan dapat mengarah pada tercapainya tujuan belajar yang berbeda. Tetapi apapun subjeknya mengajar pada hakekatnya adalah menolong siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap dan ide yang mengarah pada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa.

Setelah proses belajar berlangsung guru harus mengadakaan evaluasi dalam proses belajar-mengajar guna untuk mendapat pembuktian yang akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler. Disamping itu, juga dapat digunakan oleh guru untuk menilai sampai dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode ajar yang digunakan.

Perlu ditekankan di sini bahwa evaluasi pencapaian hasil belajar siswa tidak hanya menyangkut aspek-aspek kognitifnya saja, tetapi juga mengenai


(16)

4

aplikasi atau performance, aspek afektif yang menyangkut sikap serta internalisasi nilai-nilai yang pelu ditanamkan dan dibina melalui mata ajaran yang telah diberikannya.

Secara keseluruhan mulai dari proses belajar-mengajar, yang dilakukan oleh guru dan peserta didik sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan sampai pada evaluasi hasil proses belajar-mengajar dan pengembangan pembelajaran, itu semua merupakan suatu sistem pendidikan yang saling berkaitan. Dangan arti dimana ada kekurangan atau kelebihan disanalah satu komponen sistem akan mempengaruhi pada komponen yang lain. Dengan demikian semakin meningkatnya profesionalisme guru juga akan mempengaruhi meningkatnya hasil dari proses belajar siswa.

Dalam kajian ini adalah sosok pribadi guru bidang studi penjas ketika mengajar di SMP Negeri 1 Pematang Siantar sebagai objek penelitian ini. Guru bidang studi penjas sebagai penyampai materi pelajaran penjas kepada siswa serta memberikan bimbingan, tentu saja harus memiliki keperibadian yang baik. Profil guru bidang studi penjas dihadapan siswa adalah guru yang dapat mengayomi dan memberikan suri tauladan agar dapat ditiru sikap dan kepribadiannya sehari-hari.

Karena itu adalah mutlak bagi guru tersebut bersikap baik selamanya mengajar dan hidup keseharian. Tutur kata, tata krama dan sopan santun, cara berpakaian, dan bergaul guru akan diperhatikan siswa. Hal ini disebabkan guru tersebut berperan memberikan nasehat, dan bimbingan bagi siswa agar siswa selalu serius mengikuti proses belajar mengajar yang dilaksanakan.


(17)

5

Apabila guru tersebut dalam kepribadiannya bertolak belakang dengan apa yang disampaikannya kepada siswa, tentu saja siswa merasa kurang senang dan berkesimpulan bahwa guru tersebut tidak dapat dijadikan suri tauladan baginya. Untuk itulah guru tersebut harus benar-benar menjadi diri dari sikap hidup dan perbuatan yang kurang baik.

Berdasarkan observasi sementara di SMP Negeri 1 Pematang Siantar, tergambar guru penjas memiliki kompetensi kepribadian yang baik seperti berakhlak mulia dalam arti selalu memanggil nama siswa baik di kelas maupun dilapangan dengan bahasa yang sopan, arif seperti tidak langsung memberi hukuman kepada siswa yang terlambat masuk lokal, akan tetapi terlebih dahulu bertanya kepada siswa tentang penyebab sehingga siswa tersebut terlambat masuk lokal, berwibawa seperti tidak pilih kasih dalam pemberian hukuman terhadap siswa yang bersalah serta memiliki teladan kepada peserta didik seperti menggunakan busana yang sopan, bergaul dengan sesama guru dan siswa secara wajar serta tetap menggunakan bahasa yang sopan. Sehingga dengan kepribadian yang dimiliki mayoritas siswa memiliki minat yang baik dalam pelajaran penjas, karena sikap guru yang perduli dalam memberikan perhatian kepada siswa yang menurun semangat belajarnya yakni dengan mendengarkan masalah siswa kemudian mencarikan solusi, sehingga siswa yang pada awalnya menurun semangat belajarnya, menjadi bangkit kembali semangatnya, kemudian guru juga peduli dalam upaya meningkatkan pengetahuan siswa untuk menyaksikan kompetisi olahraga dan lain sebagainya.


(18)

6

Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.”Apabila guru tidak memiliki kepribadian yang baik besar kemunkinan siswa merasa kurang senang, maka secara otomatis semua arahan dan bimbingan serta penjelasan guru tidak akan diterima oleh siswa. Setiap calon guru dan guru profesional sangat diharapkan memahami bagaimana karakteristik kepribadian dirinya yang diperlukan sebagai panutan siswa. Dari itulah penulis berpendapat bahwa profesionalisme guru besar hubungannya dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat teridentifikasi beberapa masalah, antara lain :

1. Bagaimana profesinalisme guru selama mengajar dan dalam kesehariannya?

2. Apakah guru penjas di SMP Negeri 1 Pematang Siantar memiliki kepribadian yang baik?

3. Bagaimana hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar?

4. Apakah ada hubungan profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa?


(19)

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang lebih meluas tentang permasalahan yang akan diteliti, maka perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah yang di teliti adalah Hubungan Profesionalisme Guru Dengan hasil Belajar Penjas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/ 2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah : Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/ 2014?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/2014.


(20)

8

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain adalah :

1. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru di SMP Negeri 1 Pematang Siantar khususnya guru penjas agar dapat menjalankan tugasnya sebagai guru profesional.

2. Untuk memberikan deskripsi atas analisis terhadap hubungan profesionalisme guru dan hasil belajar penjas siswa.

3. Bagi peneliti untuk menambah wawasan bagaimana menjadi calon guru pendidikan jasmani profesional begitu juga bagi pembaca.


(21)

`

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar T.A 2013/2014 dengan rxy = 0,701 dan nilai koefisien determinasi R2 = 70,1 yang berarti profesionalisme guru memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 70,1% pada kategori cukup terhadap hasil belajar penjas siswa. Hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung ( 14,38) > ttabel (1,645) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siwa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil temuan penelitian diatas maka yang menjadi saran penulis dalam hal ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru penjas agar lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan mampu memberi informasi yang lebih baik kepada siswa dalam proses belajar megajar penjas.

2. Diharapkan kepada guru penjas agar memotivasi siswa dalam belajar, salah satunya dengan memperhatikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, karena dengan sarana dan prasarana yang mencukupi maka proses belajar mengajar akan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.


(22)

`

3. Kepada guru penjas disarankan untuk selalu mengikuti kegiatan yang bernilai positif dalam upaya peningkatan kompetensi seperti kegiatan pelatihan maupun penataran-penataran yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah maupun swasta.

4. Disarankan kepada siswa untuk lebih aktif mengikuti proses belajar, guna peningkatan hasil belajar yang lebih baik.


(23)

35

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2005) Perencanaan Pembelajaran. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya.

Arief S. Sadiman. (2010) Media Pendidikan Jakarta: P.T Rajagrafindo

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran di Sekolah. Bandung: Alfabeta.

Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.

Jejen Musfah. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana

M. Ngalim P. (2009). Evaluasi Pengajaran. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya


(1)

6

Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.”Apabila guru tidak memiliki kepribadian yang baik besar kemunkinan siswa merasa kurang senang, maka secara otomatis semua arahan dan bimbingan serta penjelasan guru tidak akan diterima oleh siswa. Setiap calon guru dan guru profesional sangat diharapkan memahami bagaimana karakteristik kepribadian dirinya yang diperlukan sebagai panutan siswa. Dari itulah penulis berpendapat bahwa profesionalisme guru besar hubungannya dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat teridentifikasi beberapa masalah, antara lain :

1. Bagaimana profesinalisme guru selama mengajar dan dalam kesehariannya?

2. Apakah guru penjas di SMP Negeri 1 Pematang Siantar memiliki kepribadian yang baik?

3. Bagaimana hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar?

4. Apakah ada hubungan profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa?


(2)

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang lebih meluas tentang permasalahan yang akan diteliti, maka perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah yang di teliti adalah Hubungan Profesionalisme Guru Dengan hasil Belajar Penjas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/ 2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah : Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/ 2014?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/2014.


(3)

8

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, antara lain adalah :

1. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru di SMP Negeri 1 Pematang Siantar khususnya guru penjas agar dapat menjalankan tugasnya sebagai guru profesional.

2. Untuk memberikan deskripsi atas analisis terhadap hubungan profesionalisme guru dan hasil belajar penjas siswa.

3. Bagi peneliti untuk menambah wawasan bagaimana menjadi calon guru pendidikan jasmani profesional begitu juga bagi pembaca.


(4)

`

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar T.A 2013/2014 dengan rxy = 0,701 dan nilai koefisien determinasi R2 = 70,1 yang berarti profesionalisme guru memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 70,1% pada kategori cukup terhadap hasil belajar penjas siswa. Hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung ( 14,38) > ttabel (1,645) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara profesionalisme guru dengan hasil belajar penjas siwa kelas VIII SMP Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil temuan penelitian diatas maka yang menjadi saran penulis dalam hal ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru penjas agar lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan mampu memberi informasi yang lebih baik kepada siswa dalam proses belajar megajar penjas.

2. Diharapkan kepada guru penjas agar memotivasi siswa dalam belajar, salah satunya dengan memperhatikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, karena dengan sarana dan prasarana yang mencukupi maka proses belajar mengajar akan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.


(5)

`

3. Kepada guru penjas disarankan untuk selalu mengikuti kegiatan yang bernilai positif dalam upaya peningkatan kompetensi seperti kegiatan pelatihan maupun penataran-penataran yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah maupun swasta.

4. Disarankan kepada siswa untuk lebih aktif mengikuti proses belajar, guna peningkatan hasil belajar yang lebih baik.


(6)

35

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2005) Perencanaan Pembelajaran. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya.

Arief S. Sadiman. (2010) Media Pendidikan Jakarta: P.T Rajagrafindo

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran di Sekolah. Bandung: Alfabeta.

Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada.

Jejen Musfah. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana

M. Ngalim P. (2009). Evaluasi Pengajaran. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: P.T Remaja Rosdakarya