PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA KIMIA LARUTAN MELALUI INTEGRASI MACROMEDIAFLASH DALAM PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER SISWA SMA.

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PADA KIMIA
LARUTAN MELALUI INTEGRASI MACROMEDIA FLASH
DALAM PROBLEM BASED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA
DAN KARAKTER SISWA SMA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :
CHOTNIDA DAMAYANTI HASIBUAN
NIM : 8126141002

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK


Chotnida Damayanti NIM. 8126141002. Pengembangan Model Pembelajaran
pada Kimia Larutan melalui Integrasi Macromediaflash dalam Problem
Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan Karakter
Siswa SMA
Pengembangan model pada kimia larutan melalui integrasi
Macromediaflash dalam Problem Based Learning (PBl) dijelaskan dalam
penelitian. Pengembangan model pembelajaran ini dibutuhkan meningkatkan hasil
belajar dan karakter siswa seperti mandiri, tanggung jawab, jujur, disiplin serta
berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
dan karakter siswa dengan menggunakan model PBl terintegrasi Macromediaflash
dengan DI terintegrasi Macromediaflash serta DI pada pokok bahasan Kimia
Larutan. Sampel penelitian ini antara lain SMA Negeri 1, 3 dan 4 di kota Medan.
Adapun perlakuan sampel sebanyak 3 kelas yaitu kelas eksperimen 1 (PBL
terintegrasi Macromediaflash, eksperimen 2 (DI terintegrasi Macromediaflash)
serta eksperimen 3 (DI). Pengumpulan data dilakukan dengan tes objektif untuk
hasil belajar siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran, lembar observasi
selama proses pembelajaran dilakukan serta angket untuk mengukur karakter yang
berkembang yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Data dianalisis
menggunakan SPSS 18 dan Systat 13 dengan taraf signifikan 0,05. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa (1) telah ditemukan model pembelajaran yang
disebut Flash – BL yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar serta karakter
mandiri, tanggung jawab, jujur, disiplin serta berpikir kritis, (2) terdapat
perbedaan hasil belajar dari model yang diterapkan dengan nilai sig. 0.021, serta
terdapat perbedaan nilai karakter mandiri, tanggung jawab, jujur, disiplin serta
berpikir kritis dari model yang diterapkan masing-masing dengan nilai sig. 0.000.
Serta terdapat interaksi karakter seperti Mandiri, Tanggung Jawab, dan Disiplin
dengan hasil belajar siswa dari model PBL terintegrasi Macromediaflash yang
masing-masing nilai sig. sebesar 0.001; 0.000 dan 0.001.
Kata Kunci : Problem Based Learning, Macromediaflash, Mandiri, Tanggung
Jawab, Jujur, Disiplin, Berpikir Kritis

i

ABSTRACT
Chotnida Damayanti NIM. 8126141002. Improving The Learning Models on
Chemical of Solution by Integrated Macromediaflash in Problem Based
Learning to Increase The Achievement and Student’s Character.
This research explained the development of chemical’s solution by
integrated Macromediaflash in PBL. The development of this learning model is

needed to improve student’s achievement and characters, like independent,
responsibility, honesty, discipline, and critical thinking. The Objective of this
study is to discover the difference of student’s achievement and student’s
character by using PBL model of integrated Macromediaflash, DI of integrated
Macromediaflash and DI on the subject chemical of solution. The sample of study
was the eleventh grade students of SMAN 1, 3 and 4 in Medan. Sample was taken
in three classes, they are first class experiment (PBl integrated Macromediaflash),
second class experiment (DI integrated Macromediaflash) and third class
experiment (DI). The data collection is done by using objective test for student’s
achievement, observation sheet and questionnaire to measure the student’s
character growing and analyzed by using SPSS 18 and Systat 13 with a significant
level 0,05. The result of the research showed that (1) it has been found the
learning model called Flash – BL that appropriate to improve the student’s
achievement and character such as independent, responsibility, honesty, discipline
and critical thinking, (2) there ware the difference of student’s achievement from
the model’s which were applied with the significant value 0,021, and the were the
difference of character value such as independent, responsibility, discipline,
honesty, and critical thinking from the models which were applied which each
significant value 0,000. Furtheremore there was a character interaction such as
independent, responsibility, and discipline with the student’s achievement from

PBL integrated Macromediaflash model with each significant value 0,001; 0,000;
and 0,001.

Key words : Problem Based Learning, Macromediaflash, Independent,
Responsibility, Honesty, Discipline and Critical Thinking

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Adapun tesis saya ini berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran pada
Kimia Larutan melalui Integrasi Macromediaflash dalam Problem Based
Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan Karakter Siswa SMA”,
disusun untuk memperoleh gelar magister Pendidikan Kimia, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Tesis I dan Ibu Dr.
Iis Siti Jahro, M.Si sebagai dosen pembimbing Tesis II yang telah banyak
membimbing penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan
tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Manihar
Situmorang, M.Sc, Ph.D, Dr. Mahmud, M.Sc dan Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari perencanaan
penelitian sampai pada penyusunan tesis ini. Dan juga kak Desi selaku pegawai di
jurusan Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Unimed. Penghargaan juga
disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah membantu penelitian ini.
Teristimewa saya sampaikan kepada Ibu, almarhum ayah saya serta sanak
keluarga. Dan juga terimakasih kepada Azharsyah, teman saya, kelas Pendidikan
Kimia Program Pascasarjana angakatan 22 khususnya Novi Yanthy, Siti Hajar,
Erni Juliani Siregar, Husna Sari Agustina, Harry Fairuz Fina Wahyuni Saragi,
Ikrimah, Emmi Juwita Siregar Susilo Sudarman serta teman-teman kost Mita,
Sari, Uci, Ayu, Wildan, yang sudah memberikan motivasi, nasehat dan doa
kepada saya dalam menyelesaikan studi pascasarjana di Universitas Negeri
Medan.

iii


Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari tesis ini, baik dari segi
isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik

yang

bersifat membangun dari pembaca. Semoga isi dari tesis ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 28 Maret 2014
Penulis,

Chotnida Damayanti Hasibuan

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

i
iii
v
vii
viii
ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional


1
1
6
7
8
8
9
9

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.1. Defenisi Belajar
2.1.2. Defenisi Pembelajaran
2.2. Hakikat Hasil Belajar
2.2.1. Macam-Macam Hasil Belajar
2.2.2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
2.3. Hakikat Model Pembelajaran
2.3.1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.3.2. Model Pembelajaran Direct Instruction (Pengajaran Langsung)
2.4. Hakikat Media Pembelajaran

2.4.1. Kriteria Pemilihan Media
2.4.2. Macromedia Flash
2.4.3. Beberapa Penelitian Macromediaflash
2.5. Pendidikan Karakter
2.5.1. Nilai-Nilai Karakter dalam Problem Based Learning
2.6. Karakteristik Materi Asam Basa
2.7. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.7.1. Kerangka Konseptual
2.7.2. Hipotesis

10
10
10
12
13
13
14
15
16
23

25
26
27
28
29
31
33
35
35
36

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Disain Penelitian
3.3.1. Prosedur Penelitian
3.3.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

37
37

37
39
40
40

v

3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Tes Objektif
3.4.2. Angket
3.4.3. Lembar Observasi
3.5. Teknik Analisa Data
3.5.1. Pengujian Normalitas
3.5.2. Pengujian Homogenitas
3.5.3. Pengujian Hipotesis
3.5.4. Regresi

43
43
43
43
44
44
44
44
45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2. Deskripsi Mandiri, Tanggung Jawab, Disiplin, Berpikir Kritis
Serta Hasil Belajar Siswa
4.2. Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.3. Uji Hipotesis
4.3.1. Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dari Setiap Model
Pembelajaran pada Kimia Larutan
4.3.2. Nilai Karakter Siswa yang Dibelajarkan dari Setiap Model
Pembelajaran pada Kimia Larutan
4.3.3. Interaksi Nilai Karakter yang Terkembang dengan Hasil Belajar
Setiap Model Pembelajaran pada Kimia Larutan
4.3.4. Ranah Kognitif Siswa dari Setiap Model Pembelajaran
4.4. Pembahasan
4.4.1. Pengaruh Model Pembelajaran untuk Hasil Belajar Siswa
4.4.2. Pengaruh Model Pembelajaran untuk Nilai Karakter Siswa
4.5. Temuan Penelitian
4.6. Keterbatasan Penelitian

46
46
47
47
51
51
54
54
54
58
65
68
69
69
72
74
77

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Saran

78
78
79

DAFTAR PUSTAKA

80

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.

Tabel 4.8.
Tabel 4.9.

Sintaks (Langkah-Langkah) untuk Pelaksanaan Model
Problem Based Learning (PBL)
18
Sintaks (Langkah-Langkah) Model Pembelajaran DI
25
Penjelasan Singkat tentang 18 Nilai Karakter
30
Deskripsi Populasi Penelitian
38
Deskripsi Populasi Sampel
39
Rancangan Penelitian Pengembangan Pembelajaran Kimia
Larutan dengan Model Pembelajaran
39
Deskripsi Karakter Mandiri, Tanggung Jawab, Jujur, Disiplin
serta Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa
48
Uji Normalitas Data Pretest dan Postest untuk Kelompok
Sampel
51
Uji ANACOVA Hasil Belajar Siswa dari Model Pembelajaran
yang Diterapkan
55
Uji Post Hoc Hasil Belajar Siswa untuk Setiap Model
Pembelajaran yang Diterapkan
56
Uji ANOVA Karakter Siswa dari Model Pembelajaran
yang Diterapkan
58
Uji Post Hoc untuk Lima Nilai Karakter Siswa
60
Hasil Uji Korelasi Moment Product Karakter dan
Hasil Belajar Siswa pada PBL terintegrasi
Macromediaflash
65
Hasil Uji Korelasi Moment Product Karakter dan
Hasil Belajar Siswa pada DI terintegrasi Macromediaflash
66
Hasil Uji Korelasi Moment Product Karakter dan
Hasil Belajar Siswa pada DI
67

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.
Gambar 3.1.
Gambar 4.1.
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.6.
Gambar 4.7.

Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Model Pengajaran
Langsung
24
Bagan Alir Penelitian Pengembangan Pembelajaran Kimia
Larutan dengan Model Pembelajaran
41
Histogram Distribusi Nilai Pretest pada Siswa yang
Dibelajarkan dengan PBL Terintegrasi Macromediaflash
52
Histogram Distribusi Nilai Pretest pada Siswa yang
Dibelajarkan dengan DI Terintegrasi Macromediaflash
52
Histogram Distribusi Nilai Pretest pada Siswa yang
Dibelajarkan dengan DI
53
Histogram Perbedaan Hasil Belajar dari Model Pembelajaran
yang Diterapkan
57
Histogram Uji Post Hoc Nilai Karakter Mandiri, Tanggung
Jawab, Jujur, Disiplin dan Berpikir Kritis Siswa
61
Histogram untuk Perkembangan Kognitif C1 sampai C4
Dari Setiap Model Pembelajaran yang Diterapkan pada Siswa 68
Bagan Model Pembelajaran Flash - BL
75

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran

1
2
3
4
5
6
7

Silabus Mata Pelajaran Kimia
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen III
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penelitian Tentang Asam Basa
Soal Instrumen Tes
Kisi-Kisi Angket untuk Mengukur Karakter Berpikir Kritis,
Mandiri, Tanggung Jawab, Jujur dan Mandiri
Lampiran 8 Angket untuk Mengukur Karakter
Lampiran 9 Lembar Observasi untuk Mengamati Karakter Berpikir
Kritis, Tanggung Jawab, Mandiri, Jujur dan Disiplin
Lampiran 10 Lembar Validasi Instrumen Tes Objektif
Lampiran 11 Lembar Validasi Macromediaflash pada Materi Asam Basa

ix

84
92
110
126
142
143
153
155
159
164
165

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi seluruh masyarakat tidak
terkecuali di Indonesia. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam
menunjang keberhasilan pendidikan menjadi pusat perhatian. Penggunaan model,
metode, serta media yang tepat dapat memengaruhi hasil belajar.
Berdasarkan data UNESCO urutan ranking pendidikan di Indonesia masih
pada urutan ke - 69 dari 127 negara di dunia. Dari data tersebut jelas terlihat
bahwa pendidikan di Indonesia belum dikategorikan maju. Banyak kendala yang
ditemukan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kendala tersebut dapat ditinjau
pada segi efektifitas yang rendah seperti tujuan pembelajaran yang belum tercapai
sehingga banyak nilai siswa yang masih dibawah rata-rata, efisiensi yang masih
rendah yakni fasilitas pendidikan yang belum memadai di beberapa sekolah, serta
belum terpenuhinya standarisasi pendidikan di Indonesia.
Rata-rata hasil belajar siswa khususnya pada materi pelajaran kimia masih
dibawah standar yang ditentukan. Survei pendahulu yang dilakukan terhadap
beberapa SMA di Sumatera Utara menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kimia
SMA masih kurang memuaskan. Hasil belajar kimia siswa yang disurvei
sebanyak 75% masih tergolong kategori sedang, 20% dalam kategori jelek yang
dalam hal ini masih dibawah rata-rata dan sisanya untuk sisa yang tergolong
berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran. Permasalahan yang ditemukan
banyak siswa yang menyatakan materi pelajaran kimia yang sulit dipahami serta
materi pelajarannya yang bersifat abstrak.
Hasil penelitian yang dikemukakan oleh Adawiyah (2012) bahwa kompetensi
guru dalam proses belajar mengajar belum kompeten. Presentasi penggunaan
sumber belajar, metode serta media pembelajaran yang dilakukan guru masih
55,38%. Selain itu, penggunaan sarana dan prasarana juga masih kurang yakni
sebesar 38,49%. Hal inilah yang menjadi salah satu akibat rendahnya hasil belajar
siswa. Padahal, seorang guru harus terbiasa menggunakan metode, media serta

1

2

memaksimalkan pemakaian sarana dan prasarana yang disediakan untuk dapat
membangkitkan motivasi siswa dalam memecahkan persoalan belajar yang
ditemukan dalam proses belajar mengajar.
Belakangan banyak disinggung pendidikan karakter dalam dunia pendidikan
untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional yang semakin menurun.
Pendidikan karakter sendiri merupakan usaha untuk memperbaiki sikap siswa.
Sehingga produk akhir dari suatu pembelajaran bukan hanya membentuk kognitif
siswa melainkan juga karakter yang dibentuk oleh siswa selama pembelajaran dan
juga setelah pembelajaran dilakukan. Hal tersebut juga sejalan dengan isi dari
kurikulum 2013, yang dalam kegiatan pembelajaran menuntut siswa untuk
memahami materi ajar untuk membentuk pengetahuan (dalam hal ini merupakan
kognitif), afektif dalam hal ini adalah karakter serta psikomotorik.
Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar, guru harus membuat suatu
model pembelajaran yang dapat menunjang karakter siswa serta dapat memotivasi
siswa untuk meningkatkan pengetahuan. Salah satu model pembelajaran yang
disarankan dalam implementasi kurikulum 2013 tersebut adalah dengan
penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
Model Problem Based Learning yang selanjutnya disebut model pembelajaran
berbasis masalah (PBL) dapat mendukung kegiatan belajar yang lebih aktif,
menyenangkan serta menantang bagi siswa.
Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang model PBL ini,
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Akçay (2009) menyatakan
bahwa PBL memberikan kesempatan belajar yang berarti bagi siswa yang aktif
yang bisa terlibat dalam membangun pemahaman mereka sendiri dan pengetahuan
tentang dunia, dengan mengalami hal-hal dan merefleksikan pengalamanpengalaman. Hal ini jelas bahwa PBL dapat berinteraksi langsung dalam
menyelesaikan masalah dalam pembelajaran yang dikaitkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga siswa secara langsung dapat memahami pembelajaran
tersebut.
Selain itu, Raimi dan Adeoye (2011) menyatakan bahwa model PBL dapat
meningkatkan tingkat kognitif siswa serta keterampilan dasar siswa dalam

3

pembelajaran kimia. PBL sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa
serta keterampilan dasar siswa yang sangat disarankan untuk dilakukan oleh guru
sains dalam proses belajar mengajarnya.
Etherington (2011) menyimpulkan dalam hasil penelitiannya bahwa model
PBL untuk mata pelajaran sains memiliki dampak positif dalam hasil
pembelajaran siswa karena dapat memotivasi untuk mengajarkan ide-ide dalam
konteks dunia nyata bagi siswa. Pembelajaran yang dikaitkan dalam dunia nyata
dapat memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran karena dekat dengan
kehidupan sehari-hari.
Hamizul dan Abbas (2012) menyatakan juga bahwa model PBL lebih efektif
dalam meningkatkan nilai-nilai moral dalam yang positif daripada pembelajaran
secara individual yang ditinjau dari segi jenis kelamin, usia serta keadaan
keluarga. Sehingga selain meningkatkan hasil belajar, PBL juga dapat
meningkatkan sikap moral yang lebih baik lagi. Dalam penelitian selanjutnya juga
dikemukakan oleh Hamizul dan Abbas (2012) menyatakan bahwa PBL dengan
pembelajaran secara individu secara signifikan dapat menurunkan sikap yang baik
bagi siswa. Hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan model PBL dengan
berkelompok lebih berhasil meningkatkan sikap moral siswa dibandingkan jika
dilakukan secara individual.
Dalam penelitian yang dikemukakan oleh Chusnani (2013) menyatakan
bahwa pembelajaran sains yang benar akan mengarahkan siswa memiliki karakter
rasa ingin tahu, berpikir logis, kritis kreatif dan inovatif, jujur, hidup sehat,
percaya diri, menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggungjawab,
peduli lingkungan dan cinta ilmu. Penelitian ini kiranya menegaskan bahwa jika
menggunakan model pembelajaran untuk sains harus mengarah kepada karakter
siswa yang lebih baik lagi, seperti halnya dengan penggunaan model PBL yang
dapat meningkatkan karakter siswa menjadi lebih baik.
Penelitian yang mendukung karakter siswa dalam pembelajan berbasis
masalah (PBL) didukung juga oleh Darmawan (2010) yang menyatakan bahwa
salah satu karakter yang dapat ditingkatkan oleh siswa melalui Problem Based
Learning (PBL) adalah karakter berpikir kritis. Karena model PBL merupakan

4

pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menekankan pada pemecahan
masalah dalam pembelajaran.
Lebih luas lagi dibahas oleh Widodo dan Kadarwati (2013) yang menyatakan
bahwa

model PBL dapat mengembangkan karakter siswa seperti seorang

ilmuwan yakni karakter teliti, hati-hati, tekun, tanggung jawab, jujur, dan
kerjasama. Jelas bahwa model PBL ini dapat meningkatkan moral siswa menjadi
lebih baik lagi karena PBL ini memberikan kontribusi dalam pengembangan
karakter siswa menjadi lebih baik lagi seperti halnya tuntutan pendidikan di
Indonesia

yang mengutamakan karakter siswa

yang dibentuk sesudah

pembelajaran dilakukan.
PBL yang terintegrasi dengan adanya kerja kelompok pada jumlah siswa
yang banyak sangat cocok digunakan untuk meningkatkan komunikasi belajar di
dalam kelas (Yusof, dkk 2011). Sehingga hal ini juga dapat mendukung karakter
tanggung jawab yang harus dilakukan siswa dalam mempertanggungjawabkan
materi pembelajaran dalam kerja kelompok yang dilakukannya.
Di sisi lain, Fatokun dan Fatokun (2013) menyatakan bahwa PBL dapat
membuat siswa untuk membangun masalah dalam pembelajaran matematika serta
menghubungkannya pada pengetahuan dalam materi pembelajaran kimia. Hal ini
berarti bahwa jika karakristik materi pembelajaran yang sama dapat meningkatkan
hubungan dalam penyelesaian masalah dalam pembelajaran. Sehingga dalam
suatu mata pelajaran, masalah pembelajaran haruslah melibatkan mata pelajaran
lain agar dapat memecahkan masalah.
Chin dan Chia (2005) juga menyatakan dalam penelitiannya mengemukakan
bahwa model PBL dapat menimbulkan proses kognitif siswa menjadi lebih baik
dengan kebiasaan berpikiran baik. Dalam pembelajaran PBL guru hendaklah
menciptakan pembelajaran yang memicu siswa ke arah pemikiran yang baik agar
dapat menghubungkan hal yang satu dengan hal lainnya untuk memecahkan
masalah belajar. Tentunya dalam pembelajaran tersebut guru dapat membuat
strategi dan media pendukung dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Selain meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa yang dapat dilakukan
dengan menggunakan model pembelajaran sesuai kurikulum 2013, dapat juga

5

dikombinasikan model tersebut dengan media. Pembelajaran dalam konteks
laboratorium kimia memiliki efek yang signifikan jika menggunakan media video
dan animasi daripada gambar dalam hal prestasi siswa (Lou, dkk, 2012). Dengan
media video dan animasi tersebut dapat membantu siswa dalam memahami
percobaan yang dilakukan dalam pembelajaran yang mengakibatkan adanya
strategi pembelajaran dengan virtual laboratorium.
Tüysüz (2010) juga menyatakan bahwa aplikasi virtual laboratorium yang
dibuat dalam bentuk flash membuat efek positif pada prestasi dan sikap siswa jika
dibandingkan dengan metode pengajaran tradisional. Karena keterbatasan kondisi
untuk melakukan praktikum, guru dapat membuat suatu strategi virtual
laboratorium dalam pembelajaran kimia berbasis flash.
Disamping menciptakan strategi pembelajaran, guru juga harus membuat
media pembelajaran yang mendukung proses belajar mengajar yang yang
memotivasi siswa sehingga dapat menciptakan interaksi dalam kelas antara siswa
dan guru. Sehingga seringkali guru membuat suatu media animasi agar konsep
abstrak yang terdapat dalam materi pembelajaran dapat disampaikan dengan baik.
Hal ini juga dinyatakan oleh Rosen (2009) bahwa media animasi berbasis on-line
dapat menunjukkan dampak hasil belajar yang lebih baik serta memotivasi siswa
dengan membuat siswa lebih terpusat pada interaksi siswa di dalam kelas.
Su (2010) menyatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan ICT
terintegrasi lingkungan memiliki efek yang signifikan pada hasil belajar,
kesadaran dan sikap siswa. Tidak hanya model PBL yang dapat meningkatkan
karakter siswa tetapi dengan didukung media yang berbasis ICT dapat juga
meningkatkan karakter siswa. Dimana media tersebut harus menimbulkan
motivasi siswa seperti halnya media animasi dengan menggunakan flash yang
telah disinggung tadi.
Materi pembelajaran umumnya bersifat konseptual seperti Kimia Larutan.
Banyak konsep-konsep kimia yang ditemukan didalamnya dalam memahami
materi tersebut. Dalam penelitian yang dikemukakan oleh Akınoğlu dan
Tandoğan (2007) mengemukakan bahwa model PBL dapat meningkatkan prestasi

6

serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada materi yang bersifat
konseptual.
Çetingül dan Geban (2005) mengemukakan dalam pembelajaran materi
Asam-Basa, pembelajaran yang paling cocok digunakan adalah jika menggunakan
model pembelajaran yang dapat merangsang dan membangun pikiran siswa
menjadi analogis pada saat adanya perubahan konsep. Berdasarkan pernyataan di
atas maka PBL yang terintegrasi dengan media animasi flash dapat membangun
pemikiran siswa menjadi lebih analogis sehingga siswa lebih mudah memecahkan
masalah dalam pembelajaran terutama pada materi kimia larutan seperti AsamBasa.
Pembelajaran dalam kimia harus memperhatikan perkembangan konsep yang
dikemukakan. Hal ini dinyatakan oleh Jong (2006) dalam penelitiannya bahwa
pengajaran konsep kimia harus memperhatikan pengembangan dan implementasi
baru yang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang topik kimia.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang dikemukakan di atas maka peneliti
terarik meneliti

tentang model

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

(PBL)

dikombinasikan dengan penggunaan Macromediaflash. Adapun judul penelitian
ini adalah “Pengembangan Model Pembelajaran pada Kimia Larutan Melalui
Integrasi

Macromediaflash

dalam

Problem

Based

Learning

untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Kimia dan Karakter Siswa SMA”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai
berikut.
1.

Pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah, hal ini dibuktikan dari
hasil belajar siswa yang masih rendah terutama pada bidang studi kimia.

2. Materi kimia yang sulit dipahami siswa sehingga menganggap kimia
bersifat abstrak.
3. Sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah yang secara tidak maksimal
belum dimanfaatkan oleh guru dalam menunjang proses belajar mengajar

7

misalnya penggunaan media pembelajaran sehingga cenderung metode
dan media belajar yang digunakan masih konvensional.
4. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum
terbaru yang mengharuskan untuk membuat model pembelajaran untuk
membentuk aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.
5. Model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang bersifat
konseptual seperti kimia larutan.
6. Selain

model

pembelajaran,

media

pembelajaran

harus

dapat

membangkitkan motivasi siswa dalam penyampaian materi ajar agar
terjadi interaksi di dalam kelas antara siswa dan guru.

1.3. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang terdapat pada peneliti, baik dari segi
kemampuan, waktu serta biaya maka ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat
dijangkau peneliti.
Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Materi pelajaran yang dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini
pada materi Kimia Larutan di kelas XI IPA SMA semester genap.
2. Materi yang akan diujikan dalam pengembangan model ini adalah pada
kompetensi dasar “Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam
basa dan/atau pH larutan dan Mengajukan ide/gagasan tentang
penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa
atau titrasi asam/basa”.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBL) dengan menggunakan Macromediaflash.
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Kelas XI IPA semester genap
tahun pelajaran 2013/2014 di kota Medan.
5. Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah pada ranah kognitif
berupa pengetahuan dan afektif berupa karakter yang terkembang.

8

6. Karakter yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karakter mandiri,
tanggung jawab, jujur, disiplin dan berpikir kritis.

1.4. Rumusan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
PBL

terintegrasi

Macromediaflash.

Permasalahan

dalam

penelitian

ini

dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang
dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi Macromediaflash dan model
DI terintegrasi Macromediaflash serta model DI pada materi Kimia
Larutan?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai karakter antara siswa
yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi Macromediaflash dan
model DI terintegrasi Macromediaflash serta model DI pada materi Kimia
Larutan?
3. Apakah terdapat interaksi antara karakter yang terkembang dengan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi
Macromediaflash dan model DI terintegrasi Macromediaflash serta model
DI pada materi Kimia Larutan?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara
siswa yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi Macromediaflash
dan model DI terintegrasi Macromediaflash serta model DI pada materi
Kimia Larutan.
2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai karakter
antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi
Macromediaflash dan model DI terintegrasi Macromediaflash serta model
DI pada materi Kimia Larutan.

9

3. Mengetahui apakah terdapat interaksi antara karakter yang terkembang
dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model PBL
terintegrasi Macromediaflash dan model DI terintegrasi Macromediaflash
serta model DI pada materi Kimia Larutan.

1.6.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi tenaga kependidikan dapat menjadi referensi dalam mengajarkan
pembelajaran materi Kimia Larutan dengan menggunakan model PBL
terintegrasi Macromediaflash.
2. Sebagai informasi bagi tenaga kependidikan yang dapat memperluas
wawasan pengetahuan guru dan dapat dijadikan sebagai solusi
menghadapi kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung.
3. Sebagai bukti empirik tentang penggunaan model pembelajaran PBL
terintegrasi Macromediaflash pada pokok bahasan Kimia Larutan dalam
meningkatkan hasil belajar dan karakter siswa SMA, yang dapat
digunakan oleh pihak lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian
ini.

1.7.Defenisi Operasional
Adapun beberapa istilah-istilah yang digunakan yang terdapat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Model PBL Terintegrasi Macromediaflash yang dinamakan dengan model
Flash – BL adalah model pembelajaran yang menggunakan strategi
pembelajaran berbasis masalah dan menggunakan Macromediaflash
sebagai media pembelajaran.
2. Nilai karakter yang dinilai merupakan nilai pendidikan karater yang
terdiri dari nilai karakter mandiri, tanggung jawab, jujur, disiplin serta
berpikir kritis.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan
Adapun beberapa simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Ditemukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan karater seperti karakter Mandiri, Tanggung Jawab,
Jujur, Disiplin dan Berpikir Kritis yang dinamakan dengan model
pembelajaran Flash – BL.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan menggunakan model PBL terintegrasi Macromediaflash dengan
DI terintegrasi Macromediaflash serta DI.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan nilai karakter siswa yang diberi
dibelajarkan

dengan

menggunakan

model

PBL

terintegrasi

Macromediaflash dengan DI terintegrasi Macromediaflash serta DI.
4. Terdapat interaksi nilai karakter mandiri dengan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan

dengan

menggunakan

model

PBL

terintegrasi

Macromediaflash dengan DI terintegrasi Macromediaflash serta DI.
5. Terdapat interaksi nilai karakter tanggung jawab dengan hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model PBL terintegrasi
Macromediaflash dengan DI terintegrasi Macromediaflash serta DI.
6. Tidak terdapat interaksi nilai karakter jujur dengan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan menggunakan model PBL terintegrasi
Macromediaflash dengan DI terintegrasi Macromediaflash serta DI.
7. Terdapat interaksi nilai karakter disiplin dengan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan

dengan

menggunakan

model

PBL

terintegrasi

Macromediaflash dengan DI terintegrasi Macromediaflash serta DI.
8. Tidak terdapat interaksi nilai karakter berpikir kritis dengan hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model PBL terintegrasi
Macromediaflash dengan DI terintegrasi Macromediaflash serta DI.

77

78

9. Adapun ranah kognitif yang terkembang dalam model PBL terintegrasi
Macromediaflash adalah C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman) serta C4
(Analisis).

5.2. Saran
Sebagaimana hasil data analisis yang telah disajikan, maka penulis
memberikan beberapa saran, sebagai berikut.
1. Sebaiknya dalam menggunakan model PBL siswa yang diberi masalah
harus diorganisir lebih baik lagi sehingga mengukur karakter secara
maksimal.
2. Guru dalam menggunakan model PBL dapat mengkombinasikan media
pembelajaran lainnya yang dapat meningkatkan hasil belajar dan
karakter siswa secara maksimal lagi.
3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengangkat materi kimia lainnya
yang memiliki sifat materi yang sama dengan kimia larutan.
4. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menganalisis karakter lainnya yang
yang dapat ditunjang oleh model PBL dengan materi kimia.

80

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, R., (2012), Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Kimia dan
Hubungannya dengan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA di Kota
Padangsidimpuan, Jurnal Pendidikan Kimia 4 : 32 – 38.
Akçay, B., (2009), Problem Based Leaning in Science Education, Journal of
Turkish Science Education 6 : 26 – 36.
Akınoğlu O., dan Tandoğan, R. Ö., (2007), The Effects of Problem-Based Active
Learning in Science Education on Students’ Academic Achievement,
Attitude and Concept Learning, Eurasia Journal of Mathematics, Science &
Technology Education 3 : 71 – 81.
Alicia.,

(2008),

http://aliciakomputer.wordpress.com/2008/01/10/karakteristik-

ilmu-kimia/ (accessed November 2013)
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach : Belajar untuk Mengajar Buku Dua,
edisi ke – 7, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, edisi revisi, Penerbit
Bumi Aksara, Jakarta.
Çetingül, P, I., dan Geban, Ö., (2005), Understanding of Acid – Base Concept by
Using Conceptual Change Approach, Journal of Education 29 : 69 – 74.
Chin, C., dan Chia, L., (2005), Problem-Based Learning: Using Ill-Structured
Problems in Biology Project Work, Wiley InterScience 1 : 44 – 67.
Chusnani, D., (2013), Pendidikan Karakter Melalui Sains, Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan 1 : 9 – 13.
Dahar, R. W., (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Darmawan., (2010), Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPS
Di MI Darrusaadah Pandeglang, Jurnal Penelitian Pendidikan 11 : 106 –
117.

81

Dowsu. K., (2011), An Intensive ICT-Integrated Environmental Learning Strategy
For

Enhancing

Student

Performance,

International

Journal

of

Environmental & Science Education, 6 : 39 – 55.
Etherington, M., (2011), Investigative Primary Science : A Problem-based
Learning Approach, Australian Journal of Teacher Education 36 : 36 – 57.
Fatokun, J. O., dan Fatokun, K. V. F., (2013), A Problem Based Learning (PBL)
Application For The Teaching of Mathematics And Chemistry In Higher
Schools And Tertiary Education : An Integrative Approach, Axademic
Journals 8 : 663 – 667.
Hamizul dan Abbas, M., (2012), Problem Based Learning With Cooperative
Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas Among Form Four
Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size, International
Journal of Scientific & Engineering Research 3 : 1 – 5.
Hamizul dan Abbas, M., (2012), Investigate the Effects of Problem Based
Learning with Cooperative Learning on Performance, International Journal
of Scientific & Engineering Research 3 : 1 – 5.
Irianto, A., (2012), Statistik : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya,
Kencana, Jakarta.
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Jong, O. D., (2006), Context Based Chemical Education : How to Improve It,
Journal of Education 1 : 1 – 7.
Lickona, T., (2012), Educating for Character, Mendidik untuk Membantu
Karakter, Bumi Aksara, Jakarta.
Listryarti, R., (2012), Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif dan
Kreatif, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Lou, S.J., Lin, H. C., Shih, R.U., dan Tseng, K. H., (2012), Improving The
Effectiveness of Organic Chemistry Experiments Through Multimedia
Teaching Materials for Junior High School Students, The Turkish Online
Journal of Educational Technology 11 : 135 – 141.
Maizora, S., (2012), syafdiichiemaizora.files.wordpress.com/2011/01/pengenalanflash.pd (accessed November 2013)

82

Nazir, M., (1988), Metode Penelitian, cetakan ke – 3, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Raimi, S. M., dan Adeoye, F. A., (2011), Problem Based Learning Strategy and
Quantitative Ability in Collage of Education Student’s Learning of
Integrated Science, Ilourin Journal of Education 1 : 1 – 11.
Rosen, Y., (2009), The Effects Of An Animation-Based On-line Learning
Environment On Transfer Of Knowledge And On Motivation For Science
And Technology Learning, Journal of Educational Computing Research 4 :
451-467.
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito., (2011), Media
Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Serin, O., (2011), The Effects Of The Computer-Based Instruction On The
Achievement And Problem Solving Skills Of The Science And Technology
Students, The Turkish Online Journal of Educational Technology 10 : 183 –
201.
Simbolon, M. P., (2013), Pengembangan Media Pembelajaran Inovatif Untuk
Meningkatkan Kemandirian Dan Kerja Keras Serta Hasil Belajar Pada
Pengajaran Larutan Di SMA., Tesis, Pascasarjana, Unimed, Medan.
Somantri, A., dan Muhidin, S. A., (2006), Aplikasi Statistika Dalam Penelitian,
Pustaka Setia, Bandung.
Su, K. D., (2010), An Intensive ICT - Integrated Environmental Learning Strategy
For

Enhancing

Student

Performance,

International

Journal

of

Environmental and Science Education, 6 : 39 – 58.
Sudijono, A., (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Susanto, A., (2013), Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Kencana,
Jakarta.
Suyadi., (2013), Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Kencana,
Jakarta.

83

Tüysüzs, C., (2010), The Effect of the Virtual Laboratory on Students’
Achievement and Attitude in Chemistry, International Online Journal of
Educational Sciences 1 : 37 – 53.
Widodo, T., dan Kadarwati, S., (2009) ,Higher Order Thinking Berbasis
Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi
Pembentukan Karakter Siswa, Cakrawala Pendidikan 32 : 161 – 171.
Yusof, K. M., Hasan, S.A., Jamaluddin, M. Z., dan Harun., N. F., (2010),
Cooperative Problem-Based Learning (CPBL) A Practical PBL Model For
Engineering Courses, Global Engineering Education Conference 5 : 366 –
373.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

6 17 20

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) INOVATIF BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA KONSEP MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

6 17 12

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM-BASED LEARNING DAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT.

0 2 24

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER KOMUNIKATIF SERTA RASA INGIN TAHU PADA MATERI KIMIA LARUTAN DI SMA.

0 2 32

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI INTEGRASI MEDIA INTERNET PADA KIMIA LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA SMA.

0 2 27

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN NILAI KARAKTER TDKPDMP SISWA PADA PELAJARAN KIMIA LARUTAN DI SMA KELAS XI.

0 4 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT KELAS X DI SMA.

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DAN KARAKTER KOMUNIKATIF SERTA PERCAYA DIRI PADA MATERI KIMIA LARUTAN DI SMA.

0 0 30

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN. docx

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI SUB

0 0 13