PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MELALUI INTEGRASI MEDIA INTERNET PADA KIMIA LARUTAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA SMA.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
MELALUI INTEGRASI MEDIA INTERNET PADA KIMIA LARUTAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DAN KARAKTER SISWA SMA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
SUSILO SUDARMAN
NIM : 8126141017
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
ABSTRAK
SUSILO SUDARMAN 8126141017 , Pengembangan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Melalui Integrasi Media Internet Pada Kimia Larutan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Karakter Siswa SMA.Tesis.Program Studi
Pendidikan Kimia Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED 2014)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Perbedaan hasil belajar kimia
antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL)
terintegrasi media internet dan Direct Instruction (DI) terintegrasi media Internet
serta pembelajaran Direct Instruction (DI). 2) Perbedaan nilai karakter toleransi,
komunikatif, percayadiri, menghargai prestasi dan demokratis yang terkembang
antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi media Internet dan
model pembelajaran DI terintegrasi media Internet serta model pembelajaran DI.
3)Terdapat interaksi antara karakter toleransi, komunikatif, percayadiri,
menghargai prestasi dan demokratis yang terkembang dengan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran DI terintegrasi media Internet serta model pembelajaran DI. 4)
Ranah kognitif apa yang terkembang pada siswa yang dibelajarkan dengan model
PBL terintegrasi media Internet dan model pembelajaran DI terintegrasi media
Internet serta model pembelajaran DI. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
tiga kelas eksperimen. Sebelum dilakukan perlakuan terlebih dahulu dilakukan
pretes yang telah di validasi oleh tim ahli. Hasil belajar siswa diukur dengan
instrument tes hasil belajar menggunakan gain ternormalisasi sedangkan untuk
karakter digunakan angket dan observasi. Teknik analisis yang digunakan
Anacova pada tariff signifikan α 0,0. Hipotesis diuji dengan menggunakan general
linear model univariate . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model
PBL terintegrasi internet dan DI terintegrasi internet serta model DI .2. Terdapat
perbedaan nilai karakter toleransi, komunikatif, percaya diri, menghargai prestasi
dan demokratis yang terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model
PBL terintegrasi internet dan DI terintegrasi internet serta model DI
Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Direct Instruction (DI),Media
Internet.
ABSTRACT
SUSILO SUDARMAN 8126141017, Problem Based Learning Model
Development Through Internet Media Integration In Chemistry Solution To
Improve Student Learning Outcomes SMA. Tesis. Program And Character
Education Chemistry Graduate Studies, State University of Medan (UNIMED
2014)
This study aims to determine: 1). Chemical differences between the learning
outcomes of students who learned with an integrated model of Problem Based
Learning (PBL) Internet media and Internet media integrated Direct Instruction
(DI) and Direct Instruction (DI) learning. 2) The difference of character values of
tolerance, communicative, confidence, respect democratic achievements and
spreading among the students who learned with an integrated model of PBL and
the Internet media DI teaching model integrated Internet media as well as the DI
teaching model. 3) There is an interaction between the characters tolerant,
communicative, confidence, appreciate spreading democratic achievements and
the learning outcomes of students who learned with an integrated model of PBL
and the Internet media DI teaching model integrated Internet media as well as the
DI teaching model. 4) what cognitive domains spreading the students who learned
with an integrated model of PBL and the Internet media DI teaching model
integrated Internet media as well as the DI teaching model. The sample in this
study consisted of three experimental class. Before the first treatment that has
been done in the pre-test validation by a team of experts. Student learning
outcomes measured by achievement test instrument using the normalized gain,
while for the characters used questionnaires and observation. The analysis
technique used Anacova significant at α 0,0 tariff. The hypothesis was tested
using univariate general linear models. The results showed that there were
significant differences in learning outcomes of students who received learning
PBL model with an integrated internet and integrated Internet Direct Instruction
and Direct Instruction Model .2. There are differences in character values of
tolerance, communicative, confident, achievement and respect democratic
spreading among the students who learned with an integrated model of PBL
Internet and DI model of integrated Internet and DI.
Keywords: Problem Based Learning (PBL), Direct Instruction (DI)
Internet.
Media
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Tesis berjudul” Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Melalui Integrasi Media Internet Pada Kimia Larutan Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Karakter Siswa SMA, disusun utuk memperoleh gelar magister
Pendidikan Kimia, Program Pasca Sarjana, Unimed.
Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Prof.Dr.Ramlan Silaban, M.Si, sebagai dosen Pembimbing Tesis I dan Bapak
Dr.Marham Sitorus, M, Si sebagai dosen Pembimbing Tesis II yang telah banyak
membimbing penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan
tesis ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Drs. Manihar
Situmorang, M.Sc, Ph.D, Dr.Mahmud, M.Sc dan Dr.Zainuddin Muchtar,
M.Siyang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari perencanaan
penelitian sampai pada penyususnan tesis ini. Taklupa pula kami ucapakan bagi
Kakak Desi selaku pegawai di jurusan Pendidikan Kimia Program Pasca Sarjana
Unimed. Penghargaan juga diberikan kepada Bapak dan Ibu guru yang telah
membantu penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan kepada Ayah, Ibu, Opung,
adik-adik dan sanaksaudara dan juga terimakasih kepada teman saya Chotnida
damayanti, erni juliani, emmi juwita siregar, Novi yanthi, siti hajar, husna sari
agustina, hari fairuz, ikrimah. Yang sudah memberikan nasehat dan doa kepada
saya dalam menyelesaikan studi di unimed.
ii
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari tesis ini baik dari segi
isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca. Semoga isi dari tesis saya ini bermanfaat
dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan
Medan, 20 Maret 2014
Penulis,
Susilo Sudarman
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATAPENGATAR
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
5
1.3 Batasan Masalah
5
1.4 Rumusan Masalah
6
1.5 Tujuan Penelitian
6
1.6 Manfaat Penelitian
7
1.7 Defenisi Operasional
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Model Problem Based Learning
9
2.2. Pelaksanaan Problem Based Learning
10
2.3. Hakikat Media Pembelajaran
12
2.3.1. Media Internet dalam Pembelajaran Kimia
13
2.4. Pendidikan Karakter
14
2.4.1. Nilai-Nilai Karakter dalam Problem Based Learning
16
2.5. Karakteristik Materi Asam Basa
17
2.6. Kerangka Konseptual
19
2.7. Hipotesis
20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
21
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
21
3.3. Variabel Penelitian
22
3.4. Desain Penelitian
22
3.5. Prosedur Penelitian
23
3.6. Instrumen Penelitian
25
3.7. Analisis Instrumen Tes
26
3.8. Teknik Analisa Data
26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
PBL terintegrasi internet untuk Pengajaran Larutan
27
4.1.1. Pengembangan Materi Larutan
28
4.1.2. Integrasi Internet
38
4.2.
43
Deskripsi data
4.2.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
45
4.3.
46
Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian
4.3.1. Uji Normalitas Data
46
4.3.2. Uji Homogenitas Data
47
4.4.
48
Uji Hipotesis
4.4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa
48
4.4.2. Perbedaan Nilai Karakter Siswa
50
4.4.2.1 Toleransi
52
4.4.2.2 Komunikatif
53
4.4.2.3 Percayadiri
54
4.4.2.4 Menghargai Prestasi
54
4.4.2.5 Demokratis
55
4.4.3
Interaksi Karakter Dengan Hasil Belajar Siswa
56
4.4.4
Pengaruh Model Pembelajaran Untuk Karakter Siswa
59
4.5
Keterbatasan Penelitian
62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
63
5.2. Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Sintaks (Langkah-Langkah) PBL
10
Tabel 2.2.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
15
Tabel 3.1.
Desain Penelitian
22
Tabel 4.1
Indikator dan Trayek pH
33
Tabel 4.2
Indikator dan Perkiraan pH
33
Tabel 4.3.
Tabel Asam Lemah dan Hrga Tetapan Kesetimbangan
36
Tabel 4.4.
Data Eksperimen pH Larutan
37
Tabel 4.5
Deskripsi Karakter dan Hasil Belajar Setiap Sekolah
44
Tabel 4.6
Uji Normalitas
46
Tabel 4.7
Uji Homogenitas
48
Tabel 4.8
Data Hasil Belajar
48
Tabel 4.9
Data Uji Post Hoc Hasil Belajar Siswa
49
Tabel 4.10
Data Karakter Siswa
50
Tabel 4.11
Data Uji Post Hoc untuk Nilai Karakter Siswa
52
Tabel 4.12
Data Karakter Dan Hasil Belajar Siswa pada Direct
56
Instruction terintegrasi internet
Tabel 4.13
Data Karakter Dan Hasil Belajar Siswa pada Direct
57
Instruction
Tabel 4.14
Data Statistik Uji Korelasi Moment Product Karakter
dan Hasil Belajar Siswa pada Direct Instruction.
58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
24
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Silabus
68
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen I
71
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen II
88
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen IV
98
Lampiran 5
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
107
Lampiran 6
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
111
Lampiran 7
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penelitian Tentang Asam Basa
114
Lampiran 8
Soal Instrumen Tes
115
Lampiran 9
Angket untuk Mengukur Karakter Toleransi, Komunikatif,
123
Percaya diri, Menghargai Prestasi Dan Demokratis
Lampiran 10 Lembar Observasi untuk Mengamati Karakter Toleransi,
128
Komunikatif, Percaya diri, Menghargai Prestasi Dan
Demokratis
Lampiran 11 Bagan Model Pembelajaran Problem Based Learning
135
Terintegrasi internet
Lampiran 12 Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah terintegrasi
internet
136
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat berdasarkan studi pengamatan
yang dilakukan di SMA DR Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2011-2013
diperoleh bahwa hanya sebagian kecil saja yang memperhatikan pelajaran dan
hanya sebagian kecil saja yang memperoleh nilai yang bagus pada saat ujian
harian dan ujian semester. Berdasarkan angket yang disebarkan ke 44 responden
diperoleh bahwa 13,6% menyatakan bahwa mata pelajaran Kimia itu sulit dan
kurang menarik, 54,5% menyatakan bahwa mata pelajaran Kimia itu hanya biasa
saja, dan 29,5% menyatakan bahwa mata pelajaran Kimia itu mudah dan
menyenangkan. Melalui instrumen angket, diketahui bahwa terdapat perbedaan
individu siswa dalam mengalami peristiwa belajar.
Keadaan ini menuntut peserta didik dipenuhi kebutuhan belajarnya sesuai
karakteristik masing-masing. Sekitar 36,36% siswa menginginkan belajar dengan
praktek dan demonstrasi, 6,81% mengatakan bahwa belajar Kimia itu dengan
mengerjakan soal dan 56,81% menyatakan bahwa belajar Kimia itu dengan
bermain sambil belajar. Kimia menjadi urutan kedua setelah Matematika yang
paling kurang digemari siswa sebanyak 18,8%.
Agar permasalahan ini teratasi pembelajaran kimia di SMA perlu diubah
model
pembelajarannya.
Pada
penerapan
Kurikulum
2013
guru
harus
menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini hasilnya lebih
efektif. Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific
akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan
keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka
diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi.
2
Salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam metode pendekatan
scientific yaitu model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
Menurut Ratnaningsih (2003), salah satu model pembelajaran yang dapat melatih
keterampilan proses sains adalah model pembelajaran berbasis masalah. Hal ini
karena siswa dapat memahami konsep dari suatu materi melalui bekerja dan
belajar pada situasi atau masalah yang diberikan. Siswa melakukan investigasi,
membuat kesimpulan sebelum melakukan pemecahan masalah, mengaitkan
pengetahuan baru dengan
struktur kognitif yang
telah dimilikinya, dan
mengkonstruksi pemahamannya sendiri.
Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang model Problem
Based Learning ini, diantaranya adalah penelitian menurut Hamizul dan Merza
Abbas (2012) PBL merupakan metode pembelajaran aktif menggunakan masalah
terstruktur
untuk
merangsang
pembelajaran.
Metode
ini
membutuhkan
keterlibatan siswa untuk berpikir, berdiskusi, berdebat dan memberikan pendapat
untuk memecahkan realistis masalah kehidupan sehari-hari.
Raimi dan Adeoye (2011) menyatakan bahwa model Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan tingkat kognitif siswa serta keterampilan
dasar siswa dalam pembelajaran kimia. PBL sangat efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa serta keterampilan dasar siswa yang sangat disarankan untuk
dilakukan oleh guru sains dalam proses belajar mengajarnya
Menurut Hamizul dan Merza Abbas (2012) dalam penelitian menyatakan
bahwa PBL dengan pembelajaran secara individu secara signifikan dapat
menurunkan sikap yang baik bagi siswa. Hal ini berarti bahwa pembelajaran
dengan model PBL dengan berkelompok lebih berhasil meningkatkan sikap moral
siswa dibandingkan jika dilakukan secara individual.
Yusof (2011) Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pendekatan
pembelajaran induktif yang menggunakan masalah realistis sebagai titik awal
pembelajaran. PBL yang memiliki dasar-dasar konstruktivis, filsafat disesuaikan
dengan kondisi spesifik dan lingkungan lembaga dan sifat lapangan yang
diterapkan. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai model pelaksanaan PBL di
seluruh dunia.
3
Smith (2000) menyatakan proses pembelajaran berbasis masalah adalah
pembelajaran berbasis masalah sangat cocok untuk pengantar ilmu karena
membantu siswa mengembangkan keterampilan dan kepercayaan untuk
menyelesaikan dan merumuskan masalah mereka yang belum pernah dilihat
sebelumnya.
Dilain pihak, tidak dapat diabaikan lagi bahwa media merupakan salah
salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran disekolah. Media
pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat dibuat dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi, salah satunya teknologi internet. Dengan memanfatkan
teknologi internet dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk semakin mudah
mengakses informasi yang relevan sesuai kebutuhan.
Pemanfaatan online (website) dan offline (berbantuan komputer) sebagai
salah satu media pembelajaran diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ruang
dan waktu sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
Pembelajaran
berbasis
website
(online)
mampu
menumbuhkan
kemandirian siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, ditunjukkan
dengan adanya peningkatan penguasaan konsep (Mubaraq, 2009).
Pemilihan website sebagai media pembelajaran didasarkan oleh
kemudahan mengakses informasi melalui internet, baik melalui perangkat keras
portable (personal komputer) maupun perangkat keras movable (laptop, PDA,
atau handphone), dan dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, serta oleh siapa
saja, termasuk oleh siswa. Selain itu, perkembangan teknologi informasi yang
sangat pesat memungkinkan banyak pihak untuk selalu memperbarui isi materi
ajar beserta komponen-komponen lainnya, sehingga perkembangan ilmu
pengetahuan dapat dengan mudah dan cepat untuk di informasikan atau
disampaikan kepada siswa dibandingkan dengan pengunaan media pembelajaran
lainnya.
Lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi
muda
diharapkan
dapat
meningkatkan
peranannya
dalam
pembentukan
kepribadian peserta didik melalui pendidikan kualitas pendidikan karakter
(Suyadi, 2013). Lima karakter dari 18 karakter yang dapat ditanamkan pada
4
peserta didik adalah toleransi, komunikatif, percaya diri, menghargai prestasi dan
demokratis.
Afandi (2011) menyatakan Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu
upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.
Sedangkan pendidikan karakter, yaitu; membentuk pribadi anak, supaya menjadi
manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik, sehingga
mampu mengantisipasi gejala krisis moral dan berperan dalam rangka pembinaan
generasi muda. Melalui pembelajaran ilmu pengetahuan dapat di masukkan nilainilai pendidikan karakter dengan mengintegrasikan materi dalam pembelajaran
ilmu pengetahuan tersebut.
Hasil penelitian Mutiara (2011), Penerapan model pembelajaran berbasis
masalah pada karakter komunikatif dan percaya diri dengan media internet dapat
meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan rata-rata gain sebesar 0,73
sedangkan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah
tanpa media internet sebesar 0,61.
Yusraini (2011), Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
dengan media komputer untuk meningkatkan hasil belajar dan karakter rasa ingin
tahu dan menghargai prestasi pada materi asam basa menunjukkan hasil belajar
siswa yang diajar dengan model PBL dengan karakter menghargai prestasi lebih
baik dengan tanpa menggunakan model PBL dengan karakter menghargai prstasi.
Syahputra (2009), mengenai “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap
Keberhasilan Belajar Pada Mata Pelajaran Kimia Melalui Problemt Based
Learning Menggunakan Media internet Di SMP” yang menyatakan hasil belajar
kimia siswa lebih baik secara signifkan dibandingkan dengan hasil belajar kimia
siswa tanpa menggunakan internet.
Saragih (2012), menunjukan bahwa dalam upaya meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan model
pembelajaran yang paling efektif adalah problem based learning yang di
intergrasikan dengan media komputer. Hasil penelitian Fauziah (2010) dengan
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis internet, siswa merasa senang dan
termotivasi untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
5
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan suatu penelitian mengenai :
“Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Integrasi
Media Internet Pada Kimia Larutan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan
Karakter Siswa SMA”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai
berikut.
1. Pendidikan belum berjalan seimbang dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.
2. Kurangnya penggunaan media dan strategi dalam pembelajaran kimia.
3. Pembelajaran umumnya berlangsung secara konvensional
4. Adanya tuntutan penanaman nilai-nilai karakter bangsa dalam pendidikan.
5. Selain
model
pembelajaran,
media
pembelajaran
harus
dapat
membangkitkan motivasi siswa dalam penyampaian materi ajar agar
terjadi interaksi di dalam kelas antara siswa dan guru.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang terdapat pada peneliti, baik dari segi
kemampuan, waktu serta biaya maka ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat
dijangkau peneliti.
Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning
dengan menggunakan media Internet
2. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Kelas XI IPA semester genap
tahun pelajaran 2013/2014 pada pokok bahasan asam basa
3. Karakter yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karakter Toleransi,
Komunikatif, Percaya Diri, Menghargai Prestasi dan Demokratis
6
1.4.Rumusan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
Problem Based Learning terintegrasi media Internet. Permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang
dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media
Internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media
Internet serta pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada
materi larutan?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai karakter yang
terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based
Learning terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct
Instruction terintegrasi media Internet serta model pembelajaran Direct
Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
3. Apakah terdapat interaksi antara karakter yang terkembang dengan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning
terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct Instruction
terintegrasi media Internet serta model pembelajaran Direct Instruction
tanpa media Internet pada materi larutan?
4. Ranah kognitif apa yang terkembang pada siswa yang dibelajarkan dengan
model Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model
pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan
antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning
terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct Instruction
terintegrasi media Internet serta pembelajaran Direct Instruction tanpa
media Internet pada materi larutan?
7
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai
karakter yang terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model
Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model
pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara karakter yang
terkembang dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model
pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
4. Untuk mengetahui ranah kognitif apa yang terkembang pada siswa yang
dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media
Internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media
Internet serta model pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet
pada materi larutan?
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
pada umumnya dan pada mata pelajaran kimia pada khususnya, baik secara
teoretis maupun secara praktis, antara lain:
1. Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat melengkapi dan
memperkaya referensi serta khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti,
selanjutnya, terutama bagi yang ingin mengkaji secara lebih terperinci
tentang model problem based learning menggunakan media internet dan
pembentukan karakter siswa.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran positif bagi pemerhati dan praktisi pendidikan serta member
manfaat sebagai salah satu bagian dalam usaha peningkatan proses
pembelajaran, terutama dalam menentukan pendekatan dan media
pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembentukan karakter siswa.
8
3. Sebagai informasi bagi tenaga kependidikan yang dapat memperluas
wawasan pengetahuan guru dan dapat dijadikan sebagai solusi
menghadapi kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model problem based learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
berpusat pada siswa, membangun pembelajaran aktif, keterampilan
menyelesaikan masalah dan dasar pengetahuan, serta berdasarkan
pemahaman dan penyelesaian masalah.
2. Media internet disini menggunakan blog pribadi yaitu berupa materi
pelajaran yang terkait serta situs-situs web kimia lainnya yang dapat
membantu siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dan
lebih memahami materi.
3. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai
tertentu pada anak didik (siswa), seperti toleransi, komunikatif, percaya
diri, menghargai prestasi, demokratis.
4. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar. Hasil belajar dibagi atas tiga kompetensi yaitu
pengetahuan (kognetif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelutian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan
hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan model
pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran
Direct Instruction
2. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diberi
pembelajaran dengan model PBl terintegrasi media internet dengan DI
terintegrasi media internet.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi pembelajaran
dengan model PBl terintegrasi media internet dengan DI.
4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi
pembelajaran dengan model DI terintegrasi media internet dengan DI.
5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran
Direct Instruction.
6. Tidak Terdapat perbedaan sikap toleransi yang signifikan antara siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media
internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet
serta pembelajaran Direct Instruction.
7. Tidak terdapat perbedaan sikap komunikatif yang signifikan antara siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi
media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media
internet serta pembelajaran Direct Instruction.
8. Tidak terdapat perbedaan sikap percayadiri yang signifikan antara siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media
internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet
serta pembelajaran Direct Instruction.
9. Tidak terdapat perbedaan sikap menghargai prestasi yang signifikan
dengantara
siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis
masalah terintegrasi media internet dan model pembelajaran Direct Instruction
terintegrasi media internet serta pembelajaran Direct Instruction.
10. Tidak terdapat perbedaan sikap demokratis yang signifikan antara siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media
internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet
serta pembelajaran Direct Instruction.
11. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakter toleransi,
komunikatif, percayadiri dan menghargai prestasi, dengan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi
media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media
internet serta pembelajaran Direct Instruction
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka
disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi asam basa, diharapkan
guru mampu menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi
media internet.
2. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet
untuk dapat menumbuh kembangkan sikap karakter toleransi, komunikatif,
percayadiri, menghragai prestasi dan demokratis siswa dalam proses
pembelajaran serta peningkatan hasil belajar.
3. Untuk penelitian lanjutan dengan variable yang relevan hendaknya dapat
memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan perencanaan
yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, R., (2011), Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, Journal
of education 2:85-98
Alicia (2008), Karakter ilmu kimia:http://aliciakomputer.wordpress.karakterkimia
Arikunto.I., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Dimiyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,
Jakarta
Etherington, M., (2011), Investigative Primary Science : A Problem-based
Learning Approach, Australian Journal of Teacher Education 36:36 – 57.
Fauziah, E., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis
Internet Dan Textbook Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan
Kemampuan Inkuiri Siswa Sma Pada Konsep Bioteknologi, Tesis, PPs, UPI,
Bandung.
Hamizul dan Abbas, M., (2012), Problem Based Learning With Cooperative
Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas Among Form Four
Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size, International
Journal of Scientific & Engineering Research 3:1–5.
Hamizul dan Abbas, M., (2012), Investigate the Effects of Problem Based
Learning with Cooperative Learning on Performance, International Journal
of Scientific & Engineering Research 3:1 – 5.
Irianto, A., (2012), Statistik : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya,
Kencana, Jakarta.
Lickona, T., (2012), Educating for Character, Mendidik untuk Membantu
Karakter, Bumi Aksara, Jakarta.
Mubaraq L., (2009), Model Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Fluida
Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan
Generic Sains Siswa, Bumi Aksara, Bandung.
Mutiara, A., N. (2013),Penerapan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Kimia Dan Karakter Komunikatif Serta Percaya Diri Pada
Materi Kimia Larutan Di SMA. Tesis, PPs, Unimed, Medan
Rahman,.A., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Raimi, S. M., dan Adeoye, F. A., (2011), Problem Based Learning Strategy and
Quantitative Ability in Collage of Education Student’s Learning of
Integrated Science, Ilourin Journal of Education 1:1–11.
Ratnaningsih, N.(2003). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa
Sekolah Menengah Umum Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah, Tesis,
PPs, UPI, Bandung.
Sadiman, A.S,(2011), Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Saragih, R., (2012), Efektivitas Pembelajaran Inquiry Pada Problem Based
Learning Dengan Media Berbasis Komputer Dan Praktikum Terhadap
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil
Kelarutan, Tesis, PPs, Unimed, Medan
Sardiman,(2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Remaja
rodaskarya, Bandung
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta; Jakarta
Slocum, L.E., Towns, M.H., dan Zielinski, T.J., (2004), Oline Chemistry Module:
Interaction and effectivite faculty facilitation, Journal of Chemical
Education 81 : 1168-1171
Somantri, A., dan Muhidin, S. A., (2006), Aplikasi Statistika Dalam Penelitian,
Pustaka Setia, Bandung.
Smith, A,.K., (2000). Inquiry-Based Cooperative Learning, Ilourin Journal of
Education 1:1-11
Sudijono, A., (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Suyadi, (2013), Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Syahputra, (2009), Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keberhasilan Belajar
Pada Mata Pelajaran Kimia Melalui Project Based Learning Menggunakan
Media Internet Di SMP, Tesis, PPs, Unimed, Medan.
Yusof, K. M., (2010), Cooperative Problem-Based Learning (CPBL) A Practical
PBL Model For Engineering Courses, Global Engineering Education
Conference 5 : 366 – 373.
Yusraini (2011), Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan media
komputer untuk meningkatkan hasil belajar dan karakter rasa ingin tahu dan
menghargai prestasi pada materi asam basa, Tesis, PPs, Unimed, Medan.
MELALUI INTEGRASI MEDIA INTERNET PADA KIMIA LARUTAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DAN KARAKTER SISWA SMA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
SUSILO SUDARMAN
NIM : 8126141017
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
ABSTRAK
SUSILO SUDARMAN 8126141017 , Pengembangan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Melalui Integrasi Media Internet Pada Kimia Larutan Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Karakter Siswa SMA.Tesis.Program Studi
Pendidikan Kimia Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED 2014)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Perbedaan hasil belajar kimia
antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL)
terintegrasi media internet dan Direct Instruction (DI) terintegrasi media Internet
serta pembelajaran Direct Instruction (DI). 2) Perbedaan nilai karakter toleransi,
komunikatif, percayadiri, menghargai prestasi dan demokratis yang terkembang
antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi media Internet dan
model pembelajaran DI terintegrasi media Internet serta model pembelajaran DI.
3)Terdapat interaksi antara karakter toleransi, komunikatif, percayadiri,
menghargai prestasi dan demokratis yang terkembang dengan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model PBL terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran DI terintegrasi media Internet serta model pembelajaran DI. 4)
Ranah kognitif apa yang terkembang pada siswa yang dibelajarkan dengan model
PBL terintegrasi media Internet dan model pembelajaran DI terintegrasi media
Internet serta model pembelajaran DI. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari
tiga kelas eksperimen. Sebelum dilakukan perlakuan terlebih dahulu dilakukan
pretes yang telah di validasi oleh tim ahli. Hasil belajar siswa diukur dengan
instrument tes hasil belajar menggunakan gain ternormalisasi sedangkan untuk
karakter digunakan angket dan observasi. Teknik analisis yang digunakan
Anacova pada tariff signifikan α 0,0. Hipotesis diuji dengan menggunakan general
linear model univariate . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran dengan model
PBL terintegrasi internet dan DI terintegrasi internet serta model DI .2. Terdapat
perbedaan nilai karakter toleransi, komunikatif, percaya diri, menghargai prestasi
dan demokratis yang terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model
PBL terintegrasi internet dan DI terintegrasi internet serta model DI
Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Direct Instruction (DI),Media
Internet.
ABSTRACT
SUSILO SUDARMAN 8126141017, Problem Based Learning Model
Development Through Internet Media Integration In Chemistry Solution To
Improve Student Learning Outcomes SMA. Tesis. Program And Character
Education Chemistry Graduate Studies, State University of Medan (UNIMED
2014)
This study aims to determine: 1). Chemical differences between the learning
outcomes of students who learned with an integrated model of Problem Based
Learning (PBL) Internet media and Internet media integrated Direct Instruction
(DI) and Direct Instruction (DI) learning. 2) The difference of character values of
tolerance, communicative, confidence, respect democratic achievements and
spreading among the students who learned with an integrated model of PBL and
the Internet media DI teaching model integrated Internet media as well as the DI
teaching model. 3) There is an interaction between the characters tolerant,
communicative, confidence, appreciate spreading democratic achievements and
the learning outcomes of students who learned with an integrated model of PBL
and the Internet media DI teaching model integrated Internet media as well as the
DI teaching model. 4) what cognitive domains spreading the students who learned
with an integrated model of PBL and the Internet media DI teaching model
integrated Internet media as well as the DI teaching model. The sample in this
study consisted of three experimental class. Before the first treatment that has
been done in the pre-test validation by a team of experts. Student learning
outcomes measured by achievement test instrument using the normalized gain,
while for the characters used questionnaires and observation. The analysis
technique used Anacova significant at α 0,0 tariff. The hypothesis was tested
using univariate general linear models. The results showed that there were
significant differences in learning outcomes of students who received learning
PBL model with an integrated internet and integrated Internet Direct Instruction
and Direct Instruction Model .2. There are differences in character values of
tolerance, communicative, confident, achievement and respect democratic
spreading among the students who learned with an integrated model of PBL
Internet and DI model of integrated Internet and DI.
Keywords: Problem Based Learning (PBL), Direct Instruction (DI)
Internet.
Media
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Tesis berjudul” Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Melalui Integrasi Media Internet Pada Kimia Larutan Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Karakter Siswa SMA, disusun utuk memperoleh gelar magister
Pendidikan Kimia, Program Pasca Sarjana, Unimed.
Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Prof.Dr.Ramlan Silaban, M.Si, sebagai dosen Pembimbing Tesis I dan Bapak
Dr.Marham Sitorus, M, Si sebagai dosen Pembimbing Tesis II yang telah banyak
membimbing penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan
tesis ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Drs. Manihar
Situmorang, M.Sc, Ph.D, Dr.Mahmud, M.Sc dan Dr.Zainuddin Muchtar,
M.Siyang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari perencanaan
penelitian sampai pada penyususnan tesis ini. Taklupa pula kami ucapakan bagi
Kakak Desi selaku pegawai di jurusan Pendidikan Kimia Program Pasca Sarjana
Unimed. Penghargaan juga diberikan kepada Bapak dan Ibu guru yang telah
membantu penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan kepada Ayah, Ibu, Opung,
adik-adik dan sanaksaudara dan juga terimakasih kepada teman saya Chotnida
damayanti, erni juliani, emmi juwita siregar, Novi yanthi, siti hajar, husna sari
agustina, hari fairuz, ikrimah. Yang sudah memberikan nasehat dan doa kepada
saya dalam menyelesaikan studi di unimed.
ii
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari tesis ini baik dari segi
isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca. Semoga isi dari tesis saya ini bermanfaat
dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan
Medan, 20 Maret 2014
Penulis,
Susilo Sudarman
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATAPENGATAR
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
5
1.3 Batasan Masalah
5
1.4 Rumusan Masalah
6
1.5 Tujuan Penelitian
6
1.6 Manfaat Penelitian
7
1.7 Defenisi Operasional
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Model Problem Based Learning
9
2.2. Pelaksanaan Problem Based Learning
10
2.3. Hakikat Media Pembelajaran
12
2.3.1. Media Internet dalam Pembelajaran Kimia
13
2.4. Pendidikan Karakter
14
2.4.1. Nilai-Nilai Karakter dalam Problem Based Learning
16
2.5. Karakteristik Materi Asam Basa
17
2.6. Kerangka Konseptual
19
2.7. Hipotesis
20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
21
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
21
3.3. Variabel Penelitian
22
3.4. Desain Penelitian
22
3.5. Prosedur Penelitian
23
3.6. Instrumen Penelitian
25
3.7. Analisis Instrumen Tes
26
3.8. Teknik Analisa Data
26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
PBL terintegrasi internet untuk Pengajaran Larutan
27
4.1.1. Pengembangan Materi Larutan
28
4.1.2. Integrasi Internet
38
4.2.
43
Deskripsi data
4.2.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
45
4.3.
46
Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian
4.3.1. Uji Normalitas Data
46
4.3.2. Uji Homogenitas Data
47
4.4.
48
Uji Hipotesis
4.4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa
48
4.4.2. Perbedaan Nilai Karakter Siswa
50
4.4.2.1 Toleransi
52
4.4.2.2 Komunikatif
53
4.4.2.3 Percayadiri
54
4.4.2.4 Menghargai Prestasi
54
4.4.2.5 Demokratis
55
4.4.3
Interaksi Karakter Dengan Hasil Belajar Siswa
56
4.4.4
Pengaruh Model Pembelajaran Untuk Karakter Siswa
59
4.5
Keterbatasan Penelitian
62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
63
5.2. Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
65
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.
Sintaks (Langkah-Langkah) PBL
10
Tabel 2.2.
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
15
Tabel 3.1.
Desain Penelitian
22
Tabel 4.1
Indikator dan Trayek pH
33
Tabel 4.2
Indikator dan Perkiraan pH
33
Tabel 4.3.
Tabel Asam Lemah dan Hrga Tetapan Kesetimbangan
36
Tabel 4.4.
Data Eksperimen pH Larutan
37
Tabel 4.5
Deskripsi Karakter dan Hasil Belajar Setiap Sekolah
44
Tabel 4.6
Uji Normalitas
46
Tabel 4.7
Uji Homogenitas
48
Tabel 4.8
Data Hasil Belajar
48
Tabel 4.9
Data Uji Post Hoc Hasil Belajar Siswa
49
Tabel 4.10
Data Karakter Siswa
50
Tabel 4.11
Data Uji Post Hoc untuk Nilai Karakter Siswa
52
Tabel 4.12
Data Karakter Dan Hasil Belajar Siswa pada Direct
56
Instruction terintegrasi internet
Tabel 4.13
Data Karakter Dan Hasil Belajar Siswa pada Direct
57
Instruction
Tabel 4.14
Data Statistik Uji Korelasi Moment Product Karakter
dan Hasil Belajar Siswa pada Direct Instruction.
58
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
24
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Silabus
68
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen I
71
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen II
88
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen IV
98
Lampiran 5
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
107
Lampiran 6
Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
111
Lampiran 7
Kisi-Kisi Soal Instrumen Penelitian Tentang Asam Basa
114
Lampiran 8
Soal Instrumen Tes
115
Lampiran 9
Angket untuk Mengukur Karakter Toleransi, Komunikatif,
123
Percaya diri, Menghargai Prestasi Dan Demokratis
Lampiran 10 Lembar Observasi untuk Mengamati Karakter Toleransi,
128
Komunikatif, Percaya diri, Menghargai Prestasi Dan
Demokratis
Lampiran 11 Bagan Model Pembelajaran Problem Based Learning
135
Terintegrasi internet
Lampiran 12 Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah terintegrasi
internet
136
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Rendahnya mutu pendidikan dapat dilihat berdasarkan studi pengamatan
yang dilakukan di SMA DR Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2011-2013
diperoleh bahwa hanya sebagian kecil saja yang memperhatikan pelajaran dan
hanya sebagian kecil saja yang memperoleh nilai yang bagus pada saat ujian
harian dan ujian semester. Berdasarkan angket yang disebarkan ke 44 responden
diperoleh bahwa 13,6% menyatakan bahwa mata pelajaran Kimia itu sulit dan
kurang menarik, 54,5% menyatakan bahwa mata pelajaran Kimia itu hanya biasa
saja, dan 29,5% menyatakan bahwa mata pelajaran Kimia itu mudah dan
menyenangkan. Melalui instrumen angket, diketahui bahwa terdapat perbedaan
individu siswa dalam mengalami peristiwa belajar.
Keadaan ini menuntut peserta didik dipenuhi kebutuhan belajarnya sesuai
karakteristik masing-masing. Sekitar 36,36% siswa menginginkan belajar dengan
praktek dan demonstrasi, 6,81% mengatakan bahwa belajar Kimia itu dengan
mengerjakan soal dan 56,81% menyatakan bahwa belajar Kimia itu dengan
bermain sambil belajar. Kimia menjadi urutan kedua setelah Matematika yang
paling kurang digemari siswa sebanyak 18,8%.
Agar permasalahan ini teratasi pembelajaran kimia di SMA perlu diubah
model
pembelajarannya.
Pada
penerapan
Kurikulum
2013
guru
harus
menggunakan pendekatan ilmiah (scientific), karena pendekatan ini hasilnya lebih
efektif. Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific
akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan
keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka
diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi.
2
Salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam metode pendekatan
scientific yaitu model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
Menurut Ratnaningsih (2003), salah satu model pembelajaran yang dapat melatih
keterampilan proses sains adalah model pembelajaran berbasis masalah. Hal ini
karena siswa dapat memahami konsep dari suatu materi melalui bekerja dan
belajar pada situasi atau masalah yang diberikan. Siswa melakukan investigasi,
membuat kesimpulan sebelum melakukan pemecahan masalah, mengaitkan
pengetahuan baru dengan
struktur kognitif yang
telah dimilikinya, dan
mengkonstruksi pemahamannya sendiri.
Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang model Problem
Based Learning ini, diantaranya adalah penelitian menurut Hamizul dan Merza
Abbas (2012) PBL merupakan metode pembelajaran aktif menggunakan masalah
terstruktur
untuk
merangsang
pembelajaran.
Metode
ini
membutuhkan
keterlibatan siswa untuk berpikir, berdiskusi, berdebat dan memberikan pendapat
untuk memecahkan realistis masalah kehidupan sehari-hari.
Raimi dan Adeoye (2011) menyatakan bahwa model Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan tingkat kognitif siswa serta keterampilan
dasar siswa dalam pembelajaran kimia. PBL sangat efektif untuk meningkatkan
hasil belajar siswa serta keterampilan dasar siswa yang sangat disarankan untuk
dilakukan oleh guru sains dalam proses belajar mengajarnya
Menurut Hamizul dan Merza Abbas (2012) dalam penelitian menyatakan
bahwa PBL dengan pembelajaran secara individu secara signifikan dapat
menurunkan sikap yang baik bagi siswa. Hal ini berarti bahwa pembelajaran
dengan model PBL dengan berkelompok lebih berhasil meningkatkan sikap moral
siswa dibandingkan jika dilakukan secara individual.
Yusof (2011) Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pendekatan
pembelajaran induktif yang menggunakan masalah realistis sebagai titik awal
pembelajaran. PBL yang memiliki dasar-dasar konstruktivis, filsafat disesuaikan
dengan kondisi spesifik dan lingkungan lembaga dan sifat lapangan yang
diterapkan. Hal ini dapat dilihat dalam berbagai model pelaksanaan PBL di
seluruh dunia.
3
Smith (2000) menyatakan proses pembelajaran berbasis masalah adalah
pembelajaran berbasis masalah sangat cocok untuk pengantar ilmu karena
membantu siswa mengembangkan keterampilan dan kepercayaan untuk
menyelesaikan dan merumuskan masalah mereka yang belum pernah dilihat
sebelumnya.
Dilain pihak, tidak dapat diabaikan lagi bahwa media merupakan salah
salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran disekolah. Media
pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat dibuat dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi, salah satunya teknologi internet. Dengan memanfatkan
teknologi internet dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk semakin mudah
mengakses informasi yang relevan sesuai kebutuhan.
Pemanfaatan online (website) dan offline (berbantuan komputer) sebagai
salah satu media pembelajaran diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ruang
dan waktu sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
Pembelajaran
berbasis
website
(online)
mampu
menumbuhkan
kemandirian siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, ditunjukkan
dengan adanya peningkatan penguasaan konsep (Mubaraq, 2009).
Pemilihan website sebagai media pembelajaran didasarkan oleh
kemudahan mengakses informasi melalui internet, baik melalui perangkat keras
portable (personal komputer) maupun perangkat keras movable (laptop, PDA,
atau handphone), dan dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, serta oleh siapa
saja, termasuk oleh siswa. Selain itu, perkembangan teknologi informasi yang
sangat pesat memungkinkan banyak pihak untuk selalu memperbarui isi materi
ajar beserta komponen-komponen lainnya, sehingga perkembangan ilmu
pengetahuan dapat dengan mudah dan cepat untuk di informasikan atau
disampaikan kepada siswa dibandingkan dengan pengunaan media pembelajaran
lainnya.
Lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi
muda
diharapkan
dapat
meningkatkan
peranannya
dalam
pembentukan
kepribadian peserta didik melalui pendidikan kualitas pendidikan karakter
(Suyadi, 2013). Lima karakter dari 18 karakter yang dapat ditanamkan pada
4
peserta didik adalah toleransi, komunikatif, percaya diri, menghargai prestasi dan
demokratis.
Afandi (2011) menyatakan Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu
upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.
Sedangkan pendidikan karakter, yaitu; membentuk pribadi anak, supaya menjadi
manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik, sehingga
mampu mengantisipasi gejala krisis moral dan berperan dalam rangka pembinaan
generasi muda. Melalui pembelajaran ilmu pengetahuan dapat di masukkan nilainilai pendidikan karakter dengan mengintegrasikan materi dalam pembelajaran
ilmu pengetahuan tersebut.
Hasil penelitian Mutiara (2011), Penerapan model pembelajaran berbasis
masalah pada karakter komunikatif dan percaya diri dengan media internet dapat
meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan rata-rata gain sebesar 0,73
sedangkan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah
tanpa media internet sebesar 0,61.
Yusraini (2011), Penerapan model pembelajaran berbasis masalah
dengan media komputer untuk meningkatkan hasil belajar dan karakter rasa ingin
tahu dan menghargai prestasi pada materi asam basa menunjukkan hasil belajar
siswa yang diajar dengan model PBL dengan karakter menghargai prestasi lebih
baik dengan tanpa menggunakan model PBL dengan karakter menghargai prstasi.
Syahputra (2009), mengenai “Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap
Keberhasilan Belajar Pada Mata Pelajaran Kimia Melalui Problemt Based
Learning Menggunakan Media internet Di SMP” yang menyatakan hasil belajar
kimia siswa lebih baik secara signifkan dibandingkan dengan hasil belajar kimia
siswa tanpa menggunakan internet.
Saragih (2012), menunjukan bahwa dalam upaya meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan model
pembelajaran yang paling efektif adalah problem based learning yang di
intergrasikan dengan media komputer. Hasil penelitian Fauziah (2010) dengan
pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis internet, siswa merasa senang dan
termotivasi untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
5
Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan suatu penelitian mengenai :
“Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Integrasi
Media Internet Pada Kimia Larutan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan
Karakter Siswa SMA”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai
berikut.
1. Pendidikan belum berjalan seimbang dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat.
2. Kurangnya penggunaan media dan strategi dalam pembelajaran kimia.
3. Pembelajaran umumnya berlangsung secara konvensional
4. Adanya tuntutan penanaman nilai-nilai karakter bangsa dalam pendidikan.
5. Selain
model
pembelajaran,
media
pembelajaran
harus
dapat
membangkitkan motivasi siswa dalam penyampaian materi ajar agar
terjadi interaksi di dalam kelas antara siswa dan guru.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang terdapat pada peneliti, baik dari segi
kemampuan, waktu serta biaya maka ini dibatasi pada ruang lingkup yang dapat
dijangkau peneliti.
Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning
dengan menggunakan media Internet
2. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Kelas XI IPA semester genap
tahun pelajaran 2013/2014 pada pokok bahasan asam basa
3. Karakter yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karakter Toleransi,
Komunikatif, Percaya Diri, Menghargai Prestasi dan Demokratis
6
1.4.Rumusan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
Problem Based Learning terintegrasi media Internet. Permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang
dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media
Internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media
Internet serta pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada
materi larutan?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai karakter yang
terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based
Learning terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct
Instruction terintegrasi media Internet serta model pembelajaran Direct
Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
3. Apakah terdapat interaksi antara karakter yang terkembang dengan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning
terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct Instruction
terintegrasi media Internet serta model pembelajaran Direct Instruction
tanpa media Internet pada materi larutan?
4. Ranah kognitif apa yang terkembang pada siswa yang dibelajarkan dengan
model Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model
pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan
antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning
terintegrasi media Internet dan model pembelajaran Direct Instruction
terintegrasi media Internet serta pembelajaran Direct Instruction tanpa
media Internet pada materi larutan?
7
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan nilai
karakter yang terkembang antara siswa yang dibelajarkan dengan model
Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model
pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara karakter yang
terkembang dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
Problem Based Learning terintegrasi media Internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media Internet serta model
pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet pada materi larutan?
4. Untuk mengetahui ranah kognitif apa yang terkembang pada siswa yang
dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi media
Internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media
Internet serta model pembelajaran Direct Instruction tanpa media Internet
pada materi larutan?
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
pada umumnya dan pada mata pelajaran kimia pada khususnya, baik secara
teoretis maupun secara praktis, antara lain:
1. Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat melengkapi dan
memperkaya referensi serta khasanah ilmu pengetahuan bagi peneliti,
selanjutnya, terutama bagi yang ingin mengkaji secara lebih terperinci
tentang model problem based learning menggunakan media internet dan
pembentukan karakter siswa.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran positif bagi pemerhati dan praktisi pendidikan serta member
manfaat sebagai salah satu bagian dalam usaha peningkatan proses
pembelajaran, terutama dalam menentukan pendekatan dan media
pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembentukan karakter siswa.
8
3. Sebagai informasi bagi tenaga kependidikan yang dapat memperluas
wawasan pengetahuan guru dan dapat dijadikan sebagai solusi
menghadapi kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model problem based learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
berpusat pada siswa, membangun pembelajaran aktif, keterampilan
menyelesaikan masalah dan dasar pengetahuan, serta berdasarkan
pemahaman dan penyelesaian masalah.
2. Media internet disini menggunakan blog pribadi yaitu berupa materi
pelajaran yang terkait serta situs-situs web kimia lainnya yang dapat
membantu siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dan
lebih memahami materi.
3. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai
tertentu pada anak didik (siswa), seperti toleransi, komunikatif, percaya
diri, menghargai prestasi, demokratis.
4. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar. Hasil belajar dibagi atas tiga kompetensi yaitu
pengetahuan (kognetif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik).
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelutian dan pembahasan yang dikemukakan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat perbedaan
hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan model
pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran
Direct Instruction
2. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang diberi
pembelajaran dengan model PBl terintegrasi media internet dengan DI
terintegrasi media internet.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi pembelajaran
dengan model PBl terintegrasi media internet dengan DI.
4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang diberi
pembelajaran dengan model DI terintegrasi media internet dengan DI.
5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet dan model
pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet serta pembelajaran
Direct Instruction.
6. Tidak Terdapat perbedaan sikap toleransi yang signifikan antara siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media
internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet
serta pembelajaran Direct Instruction.
7. Tidak terdapat perbedaan sikap komunikatif yang signifikan antara siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi
media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media
internet serta pembelajaran Direct Instruction.
8. Tidak terdapat perbedaan sikap percayadiri yang signifikan antara siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media
internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet
serta pembelajaran Direct Instruction.
9. Tidak terdapat perbedaan sikap menghargai prestasi yang signifikan
dengantara
siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis
masalah terintegrasi media internet dan model pembelajaran Direct Instruction
terintegrasi media internet serta pembelajaran Direct Instruction.
10. Tidak terdapat perbedaan sikap demokratis yang signifikan antara siswa yang
diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media
internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media internet
serta pembelajaran Direct Instruction.
11. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakter toleransi,
komunikatif, percayadiri dan menghargai prestasi, dengan hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi
media internet dan model pembelajaran Direct Instruction terintegrasi media
internet serta pembelajaran Direct Instruction
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah dikemukakan, maka
disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi asam basa, diharapkan
guru mampu menggunakan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi
media internet.
2. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terintegrasi media internet
untuk dapat menumbuh kembangkan sikap karakter toleransi, komunikatif,
percayadiri, menghragai prestasi dan demokratis siswa dalam proses
pembelajaran serta peningkatan hasil belajar.
3. Untuk penelitian lanjutan dengan variable yang relevan hendaknya dapat
memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian ini dengan perencanaan
yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, R., (2011), Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, Journal
of education 2:85-98
Alicia (2008), Karakter ilmu kimia:http://aliciakomputer.wordpress.karakterkimia
Arikunto.I., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Dimiyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,
Jakarta
Etherington, M., (2011), Investigative Primary Science : A Problem-based
Learning Approach, Australian Journal of Teacher Education 36:36 – 57.
Fauziah, E., (2010), Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis
Internet Dan Textbook Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan
Kemampuan Inkuiri Siswa Sma Pada Konsep Bioteknologi, Tesis, PPs, UPI,
Bandung.
Hamizul dan Abbas, M., (2012), Problem Based Learning With Cooperative
Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas Among Form Four
Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size, International
Journal of Scientific & Engineering Research 3:1–5.
Hamizul dan Abbas, M., (2012), Investigate the Effects of Problem Based
Learning with Cooperative Learning on Performance, International Journal
of Scientific & Engineering Research 3:1 – 5.
Irianto, A., (2012), Statistik : Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya,
Kencana, Jakarta.
Lickona, T., (2012), Educating for Character, Mendidik untuk Membantu
Karakter, Bumi Aksara, Jakarta.
Mubaraq L., (2009), Model Pembelajaran Berbasis Web Pada Materi Fluida
Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan
Generic Sains Siswa, Bumi Aksara, Bandung.
Mutiara, A., N. (2013),Penerapan Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Kimia Dan Karakter Komunikatif Serta Percaya Diri Pada
Materi Kimia Larutan Di SMA. Tesis, PPs, Unimed, Medan
Rahman,.A., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Raimi, S. M., dan Adeoye, F. A., (2011), Problem Based Learning Strategy and
Quantitative Ability in Collage of Education Student’s Learning of
Integrated Science, Ilourin Journal of Education 1:1–11.
Ratnaningsih, N.(2003). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Matematis Siswa
Sekolah Menengah Umum Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah, Tesis,
PPs, UPI, Bandung.
Sadiman, A.S,(2011), Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Saragih, R., (2012), Efektivitas Pembelajaran Inquiry Pada Problem Based
Learning Dengan Media Berbasis Komputer Dan Praktikum Terhadap
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil
Kelarutan, Tesis, PPs, Unimed, Medan
Sardiman,(2006), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Remaja
rodaskarya, Bandung
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta; Jakarta
Slocum, L.E., Towns, M.H., dan Zielinski, T.J., (2004), Oline Chemistry Module:
Interaction and effectivite faculty facilitation, Journal of Chemical
Education 81 : 1168-1171
Somantri, A., dan Muhidin, S. A., (2006), Aplikasi Statistika Dalam Penelitian,
Pustaka Setia, Bandung.
Smith, A,.K., (2000). Inquiry-Based Cooperative Learning, Ilourin Journal of
Education 1:1-11
Sudijono, A., (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Suyadi, (2013), Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Syahputra, (2009), Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keberhasilan Belajar
Pada Mata Pelajaran Kimia Melalui Project Based Learning Menggunakan
Media Internet Di SMP, Tesis, PPs, Unimed, Medan.
Yusof, K. M., (2010), Cooperative Problem-Based Learning (CPBL) A Practical
PBL Model For Engineering Courses, Global Engineering Education
Conference 5 : 366 – 373.
Yusraini (2011), Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan media
komputer untuk meningkatkan hasil belajar dan karakter rasa ingin tahu dan
menghargai prestasi pada materi asam basa, Tesis, PPs, Unimed, Medan.