ANALISIS PRAANGGAPAN DALAM KOMIK DETEKTIF CONAN EDISI 8.

ANALISIS PRAANGGAPAN DALAM KOMIK
DETEKTIF CONAN EDISI 8

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

DELIMA SIMANGUNSONG
NIM 2113210008

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan
tepat waktu. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi gelar Sarjana Sastra pada
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
Skripsi ini berjudul “Analisis Praanggapan Dalam Komik Detektif
Conan Edisi 8”. Penulis menyadari bahwa apa yang dilakukan melalui penelitian
ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati penulis sangat mengharapkan berbagai saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan Skripsi ini.
Selama penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga
Skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan
kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
3.Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus
Dosen Pengarah.
4.S. Fahmy Dalimunthe. S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.

5.Dr. Wisman Hadi. M.Hum. Ketua Program Studi Sastra Indonesia.

ii

iii

ABSTRAK
Delima Simangunsong. NIM 2113210008. Analisis Praanggapan Dalam Komik
Detektif Conan Edisi 8. Skripsi. Medan: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2015.
Komik Detektif Conan Edisi 8 (File 2 hingga File 7). Pada umumnya
praanggapan muncul pada sebuah komik karena selain unsur gambar, komik juga
memiliki unsur bahasa. Bahasa di dalam komik dapat diteliti secara linguistik, salah
satunya melalui pragmatik yaitu praanggapan. Konteks yang melingkupi percakapan
di dalam komik tidak hanya ditunjukkan oleh tuturan dalam percakapan tetapi juga
melibatkan gambar yang ada. Perpaduan antara gambar dan balon percakapan
menjadi salah satu keistimewaan komik. Komik Detektif Conan adalah komik yang
menceritakan tentang penyelidikan terhadap suatu kasus. Didalamnya tentu terdapat
pradugaan sebelum menyimpulkan hasil-hasil penyelidikannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan praanggapan pada Komik Detektif

Conan Edisi 8 (File 2 hingga File 7), menentukan jenisnya, serta menemukan jenis
praanggapan yang paling dominan yang digunakan dalam komik tersebut. Untuk
memunculkan praanggapan dari komik tersebut perlu diketahui pengetahuan bersama,
partisipan, dan konteks yang melatarinya.
Adapun setelah penelitian dilakukan, Komik Detektif Conan Edisi 8 (File 2
hingga File 7) memiliki lima jenis praanggapan, yaitu praanggapan eksistensial,
praanggapan faktif, praanggapan leksikal, praanggapan non-faktif, dan praanggapan
struktural. Dari enam file pada komik yang diteliti terdapat 53 tuturan yang
mengandung praanggapan, masing-masing diantaranya 13 praanggapan eksistensial,
17 praanggapan faktif, 6 praanggapan leksikal, 1 praanggapan non-faktif, 16
praanggapan struktural, dan 0 praanggapan konterfaktual. Praanggapan faktif
merupakan praanggapan yang paling dominan yang digunakan pada percakapan
Komik Detektif Conan Edisi 8 (File 2 hingga File 7). Hal ini disebabkan karena
sebagian besar tuturan yang terdapat pada komik tersebut disampaikan secara tegas
dan merupakan kenyataan atau kebenaran.
Kata Kunci: Praanggapan Pragmatik, Komik Detektif Conan.

i

DAFTAR ISI


Halaman
ABSTRAK ………………………………………………………………… . i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ........................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8
BAB II KERANGKA TEORETIS …………………………………… ...... 9
A. Hakikat Pragmatik .............................................................................. 9
B. Praanggapan ........................................................................................ 13
1. Pengertian Praanggapan ………………………………………. ... 13
2. Pengertian Praanggapan Pragmatik ……………………………... 15
3. Jenis Praanggapan Pragmatik ………………………………… .... 16
a.


Praanggapan Eksistensial ……………………………….. 16

b.

Praanggapan Faktif …………………………………….... 17

c.

Praanggapan Leksikal ………………………………….. . 17

d.

Praanggapan Non-faktif ………………………………… 19

e.

Praanggapan Struktural ………………………………… . 19

f.


Praanggapan Konterfaktual ………………………….. ..... 20

4. Unsur-Unsur Praanggapan Pragmatik ………………………… ... 21
a

Pengetahuan Bersama ………………………………….. . 22

b

Partisipan ……………………………………………….. . 23

c

Konteks ……………………………………………….. ... 23

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 25
A. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 25

iv


B. Sumber Data dan Subjek Penelitian .................................................... 25
C. Metode Penelitian ................................................................................ 26
D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 26
E. Teknik Pengumpulan data ................................................................... 28
F. Teknik Analisis Data ………………………………………………... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………. .... 30
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 30
1. Jenis Praanggapan yang digunakan pada percakapan komik
Detektif Conan edisi 8 ………………………................................ 30
2. Jenis Praanggapan yang paling dominan yang digunakan
Pada percakapan komik Detektif Conan edisi 8……………… ...... 88
B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………. ...... 90
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 93
A. Simpulan .............................................................................................. 93
B. Saran .................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 95
TABEL HASIL PENELITIAN ………………………………………….. .. 96

v


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sebagai insan sosial, manusia berkomunikasi untuk mencapai tujuantujuan tertentu. Dalam proses komunikasi, bahasa dipilih sebagai sarana yang
dapat mempermudah kita untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Bahasa adalah
sebuah tuturan yang berfungsi sebagai alat komunikasi dan digunakan manusia
untuk dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa digunakan untuk
mengutarakan maksud penutur kepada mitra tuturnya. Melalui bahasa, manusia
dapat berkarya, menyampaikan maksud, dan lain sebagainya pada mitra tuturnya.
Bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat Samsuri (1987:4) “bahasa tidak dipisahkan dari
manusia dan mengikuti di setiap pekerjaannya. Mulai dari bangun pagi-pagi
sampai jauh malam waktu istirahat, manusia tidak lepasnya memakai bahasa”.
Dalam pembelajaan Bahasa Indonesia, kajian pragmatik sebagai telaah
mengenai relasi antarbahasa dan konteks merupakan dasar bagi suatu catatan atau
laporan pemahaman bahasa. Dengan demikian, pragmatik merupakan telaah
mengenai

kemampuan


pemakai

bahasa

dalam

menghubungkan

serta

menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks secara tepat. Oleh karena itu, setiap
manusia harus dapat memahami maksud dan makna tuturan yang diucapkan oleh
lawan tuturnya. Dalam hal ini, tidak hanya sekedar mengerti apa yang telah
diujarkan oleh si penutur, tetapi juga konteks yang digunakan dalam ujaran
tersebut. Hal ini patut dinilai kebenarannya karena pada penggunaan bahasa di

1

2


kehidupan sehari-hari sering terjadi salah paham (misunderstanding) yang
menyebabkan maksud dan informasi dari sebuah ujaran tidak tersampaikan
dengan baik.
Pragmatik merupakan suatu kajian bahasa yang diarahkan pada hubungan
antara lambang dengan para penuturnya (Morris dalam Chaer, 2010 : 3). Untuk
mendapatkan pemahaman yang komprehensif dibutuhkan pendekatan pragmatik
yang meliputi tindak tutur, prinsip kerjasama, implikatur, konteks dan
praanggapan yang dimunculkan dari suatu peristiwa tutur.
Menurut Yule (2006:3) “pragmatik adalah studi tentang maksud penutur”.
Studi ini memerlukan penafsiran tentang apa yang dimaksudkan oleh penutur
dalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks tersebut berperan dalam apa
yang dikatakan oleh penutur. Jadi, jelas dalam hal ini konteks sangat berperan
penting dalam komunikasi. Tanpa adanya konteks, maka maksud yang ingin
disampaikan bisa tidak jelas bahkan tidak sampai kepada mitra tuturnya.
Terkadang maknanya menjadi sulit diterka karena pemahaman makna tersebut
tidak hanya berasal dari dalam tuturan tetapi juga dari luar tuturan.
Di dalam sebuah percakapan, ada konsep tentang kebahasaan yaitu
praanggapan atau (presupposition). Yule (2006: 43), maksud dari praanggapan
adalah asumsi sebelum bertutur, sehingga pengetahuan tentang apa yang akan

dituturkan telah lebih dahulu diasumsikan oleh pengguna bahasa. Akan tetapi
terkadang terjadi perbedaan antara praanggapan penutur dengan informasi yang
dimiliki petutur (mitra tutur), atau kesalahan informasi yang diterima petutur dari

3

asumsi penutur. Maka dalam hal ini, kegagalan komunikasi menjadi tidak dapat
dihindari.
Berbicara tentang praanggapan, praanggapan adalah bagian dari pragmatik
yang mengaitkan dua proposisi sehingga dapat dipahami maknanya. Praanggapan
didapatkan dari pernyataan yang disampaikan tanpa perlu ditentukan apakah
praanggapan tersebut benar atau salah, yang mengacu pada pernyataan
sebenarnya. Pemahaman mengenai praanggapan ini melibatkan dua partisipan
utama, yaitu 2 penutur atau yang membuat suatu pernyataan (tuturan) dan mitra
tutur (Yule, 2006 : 26). Dari uraian yang telah disampaikan oleh Yule tersebut
terlihat adanya indikasi terjadinya praanggapan yang dapat menjadi aktual ketika
praanggapan tersebut berkaitan dengan konteks dalam komunikasi. Dalam studi
praanggapan, konteks dalam bentuk apapun tidak dapat dilepaskan. Konteks
sangat penting untuk menafsirkan maksud yang terkandung dalam sebuah tuturan.
Dalam hal ini, peneliti memilih komik “Detektif Conan” sebagai objek penelitian
karena konteks yang melingkupi percakapan didalamnya tidak hanya ditunjukkan
oleh tuturan dalam percakapan tetapi juga melibatkan gambar yang ada.
Perpaduan antara gambar dan balon percakapan menjadi salah satu
keistimewaan komik. Kedua unsur tersebut menjadi sarana untuk menggambarkan
dan mendeskripsikan konteks yang melingkupi atau menyertai sebuah peristiwa
tutur yang terjadi di dalam sebuah pembicaraan antar tokoh dalam cerita. Konteks
tidak hanya “tampak” dari kata-katanya. Keberadaan gambar sangat membantu
menciptakan dan memperjelas konteks. Gambar yang tanpa balon percakapan pun
akan tetap mengandung makna tertentu pula.

4

Contoh Praanggapan pada Komik Detektif Conan Edisi 8

Conan Edogawa (Shinichi yang badannya mengecil karena racun), Ran
(Kekasih Sinichi), dan Paman Kogoro Mouri (Ayahnya Ran) mendapat tawaran
dari Prof. Agasa untuk menginap gratis di Hotel Princess Izu, salah satu hotel
mewah yang memiliki pantai pribadi. Ran dan Mouri yang pada saat itu
mendengarnya langsung tertarik.
Conan: apa? Izu?
Prof. Agasa: iya! Menginap gratis tiga hari dua malam di Hotel Izu!!
Ran: wah…. Ayo kesana!
Mouri: hmm.. gratis.. lumayan juga!
Praanggapan yang terdapat adalah: Penginapan gratis yang seharusnya
bayar mahal. Jenis praanggapan yang digunakan dalam tuturan diatas adalah
praanggapan struktural. Melalui struktur kalimat seru seperti pada tuturan diatas,
penutur menegaskan soal keberuntungan. Penginapan yang seharusnya bernilai
mahal, ditawarkan gratis kepada mereka. Praanggapan ini adalah salah satu
praanggapan yang terdapat pada Komik Detektif Conan Edisi 8 tepatnya pada File

5

2 “Baron Night”. Masih ada jenis praanggapan lain yang akan dibahas oleh
peneliti di bab selanjutnya.
Telaah tentang praanggapan dalam komik sangat diperlukan. Secara
kebahasaan, bahasa komik mirip dengan bahasa yang dipakai sehari-hari. Ragam
bahasa yang dipakai adalah ragam bahasa informal. Ragam bahasa seperti ini
mengandung fenomena bahasa yang kaya, karena ia merupakan bahasa dalam
pemakaiannya yang sesungguhnya. Salah satunya adalah fenomena penggunaan
praanggapan. Penelitian praanggapan terhadap komik ini perlu dilakukan karena
komik mempunyai ciri khas tertentu. Yaitu konteks yang melingkupi percakapan
didalamnya tidak hanya ditunjukkan oleh tuturan dalam percakapan tetapi juga
melibatkan gambar yang ada. Peneliti ingin mengungkapkan jenis praanggapan
yang muncul dalam percakapan komik “Detektif Conan”. Hal lain yang juga
penting ialah, peneliti ingin membantu para pembaca dalam menentukan maksud
yang ingin disampaikan dari berbagai praduga yang muncul dalam Komik
Detektif Conan Edisi 8 yang cenderung menangani kasus dengan berbagai
penyelidikan yang dilakukan. Hal inilah yang meyakinkan peneliti untuk
membuat judul penelitian “Analisis Praanggapan Dalam Komik Detektif
Conan Edisi 8.

6

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1

Tanpa adanya konteks, maksud yang ingin disampaikan bisa tidak jelas
bahkan tidak sampai kepada mitra tuturnya.

2

Ragam bahasa informal seperti yang digunakan dalam komik banyak
mengandung fenomena bahasa, salah satunya fenomena penggunaan
praanggapan.

3

Praanggapan pada komik sering tidak dipahami.

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah harus diadakan dengan tujuan agar penelitian lebih
terarah dan mempermudah peneliti dalam menentukan data yang diperlukan. Oleh
karena itu, peneliti merasa perlu untuk membuat batasan masalah. Menurut
Sutrisno Hadi (1984:8), “Fungsi pembatasan masalah dalam sebuah penelitian
adalah untuk memberi pedoman kerja bagi peneliti, dan bagi orang lain kepada
siapa laporan penelitian itu diserahkan atau hendak disajikan, pembatasan ini
berfungsi mencegah kemungkinan timbulnya kerancuan pengertian dan kekaburan
wilayah persoalan”.
Agar penelitian ini tidak terjebak ke dalam permasalahan yang rancu dan
tidak jelas, penelitian ini peneliti fokuskan pada praanggapan yang terdapat pada
percakapan yang terdapat di dalam komik “Detektif Conan Edisi 8 File 2 – File
7”. Karena pada file tersebut diceritakan tentang penyelidikan terhadap satu kasus

7

yang sama, sehingga peneliti akan mudah dalam memahami pengetahuan
bersama, partisipan, dan juga konteks yang digunakan pada komik tersebut.

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi uraian tentang masalah-masalah yang hendak
dipecahkan melalui penelitian. Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1

Jenis praanggapan apa saja yang digunakan pada percakapan komik
“Detektif Conan Edisi 8 (File 2 – File 7)”?

2

Jenis praanggapan yang manakah yang paling dominan yang digunakan
pada percakapan komik “Detektif Conan Edisi 8 (File 2 – File 7)”?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1

Mendeskripsikan secara lengkap praanggapan yang digunakan pada
percakapan komik “Detektif Conan Edisi 8 (File 2 – File 7)”.

2

Menemukan jenis praanggapan yang paling dominan yang digunakan pada
percakapan komik “Detektif Conan Edisi 8 (File 2 – File 7)”.

F. Manfaat Penelitian
Sebuah penelitian yang dilakukan haruslah memberikan manfaat baik
secara teoretis maupun praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini
antara lain:

8

1. Manfaat Teoretis.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan dalam ilmu kebahasaan (linguistik) mengenai masalah komunikasi
yang dapat terjadi karena perbedaan praanggapan penutur dalam menggunakan
pilihan bahasa tertentu dengan informasi yang dipraanggapkan oleh petuturnya,
sehingga dapat memperkaya kajian pragmatik bagi pemerhati bahasa.
2. Manfaat Praktis.
Manfaat praktis penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi yang
berarti dalam hal pengetahuan mengenai fenomena pemakaian bahasa. Bagi
peneliti selanjutnya, penelitian ini bisa menjadi referensi yang membantu
argumentasi dalam penelitian yang akan dilakukannya. Dan terakhir untuk
menambah wawasan penulis mengenai variasi makna yang tepat dalam sebuah
proses berbahasa.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat diambil beberapa
kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
1. Praanggapan dalam Komik Detektif Conan Edisi 8 (File 2 hingga File 7)
memiliki lima jenis praanggapan yaitu praanggapan eksistensial,
praanggapan faktif, praanggapan leksikal, praanggapan non-faktif, dan
praanggapan struktural.
2. Peneliti menemukan 53 tuturan yang mengandung praanggapan pada
komik Detektif Conan Edisi 8 “file 2 – file 7”. Ditemukan 13 praanggapan
eksistensial, 17 praanggapan faktif, 6 praanggapan leksikal, 1 praanggapan
non-faktif, dan 16 praanggapan struktural. Praanggapan yang paling
dominan yang digunakan pada komik tersebut adalah praanggapan faktif.
Dan praanggapan yang paling sedikit digunakan adalah praanggapan nonfaktif.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan:
1. Untuk menemukan praanggapan pada komik hendaknya terlebih dahulu
menganalisis tuturan dan menyesuaikannya dengan gambar dan tuturan
sebelumnya yang ada pada komik tersebut. Hal itu membantu kita untuk
menemukan konteks yang melatari praanggapan muncul.

93

94

2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar tetap mengembangkan dan
meneliti kajian pragmatik, dan dapat menggunakan penelitian ini dengan kajian
yang lebih mendalam agar hasil penelitian saat ini dapat lebih berkembang.
3. Selain sebagai sarana hiburan, manfaatkanlah komik khususnya Komik
Detektif Conan sebagai sumber informasi yang membantu kepekaan kita dalam
berpikir dan memprediksi sesuatu.

95

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik : Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Leech, Geoffrey. 2011. Prinsip-Prinsip Pragmatik (diterjemahkan oleh Oka).
Jakarta: Universitas Indonesia.
Lubis, A. Hamid Hasan. 1991. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung:Angkasa.
Lubis, Malan. 2007. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa. Universitas Negeri
Medan: Fakultas Bahasa dan Seni.
Manurung, P. 2007. Metode Penelitian. Universitas Negeri Medan: Fakultas
Bahasa dan Seni.
Moloeng, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nababan, P.W.J. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapannya). Jakarta:
Depdikbud.
Nadar, F.X. 2008. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Oka, M.D.D. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.
P. Puji Farida. 2009. Panduan Menulis Laporan. Yogyakarta: PT. Citra Aji
Parama.
Pandiagan, Sumiati Agustina. Praanggapan Pada Kartun Sukribo Pada Surat
Kabar harian Kompas. FBS Unimed Jurnal Nomor 422-648-1-SM.
Purba, Antilan. 2002. Pragmatik Bahasa Indonesia. Medan: USU Press.
Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik : Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Tarigan, H.G. 1987. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa Bandung.
Umar, Azhar. 2011. Sosiolinguistik. Medan: Perdana Mulya Sarana.

96

Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wijana, Dewa Putu.
Yogyakarta.

1996. Dasar-Dasar

Pragmatik.

Yogyakarta:

Andi

Dalam:http://firdamustikawati.blogspot.com/2010/06/implikatur-praanggapandan-inferensi.html. Diakses 9 Februari 2015.
Dalam:http://id.shvoong.com/exact-sciences/1973543-presuposisi-praanggapanpengertian-ciri-dan/. Diakses pada: 18 Februari 2015.
Dalam:http://www.bimbie.com/presuposisi.htm. Diakses pada 18 Februari 2015.
Dalam:http://bahasa-sastraindonesia.blogspot.com/2014/06/pragmatikpraanggapan.html. Diakses pada 20 Maret 2015.