PUBLIKASI KARYA ILMIAH Hubungan Pengetahuan Diet Dan Perilaku Membaca Informasi Nilai Gizi Produk Makanan Kemasan Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Penyakit Jantung Koroner (Pjk) Dengan Hipertensi Rawat Jalan Di Rsud Dr. Moewardi.
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET DAN PERILAKU MEMBACA INFORMASI NILAI
GIZI PRODUK MAKANAN KEMASAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PASIEN
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN HIPERTENSI
RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI
Naskah Publikasi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Gizi
Disusun Oleh:
DIPICHA TRIESNAPUTRI KUSUMA WARDHANI
J310110034
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
r6Drd$'!l
F*!
bs nn!
obh Penbhb ns
shEi Pr4
keeMEi ui *dbs Msahhdtah sdahd
#A""
HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET DAN PERILAKU MEMBACA INFORMASI NILAI
GIZI PRODUK MAKANAN KEMASAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PASIEN
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN HIPERTENSI
RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI
Dipicha Triesnaputri Kusuma Wardhani (J 310 110 034)
Pembimbing: Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., PhD
Ahmad Farudin, SKM., M.Si
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pol I Pabelan Surakarta 57102
Email : dipicha6920@gmail.com
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET DAN PERILAKU MEMBACA INFORMASI
NILAI GIZI PRODUK MAKANAN KEMASAN TERHADAP KEPATUHAN DIET
PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN HIPERTENSI
RAWAT JALAN DI RSUD DR. MOEWARDI
Pendahuluan: Pengetahuan diet dan perilaku membaca informasi nilai gizi
makanan kemasan memiliki peran penting terutama bagi penderita penyakit
jantung koroner, khususnya untuk mengendalikan asupan lemak dan natrium.
Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan diet dan perilaku membaca
informasi nilai gizi produk makanan kemasan terhadap kepatuhan diet pada
pasien PJK dengan hipertensi rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi.
Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk studi crossectional dengan teknik
consecutive sampling, melibatkan 37 pasien PJK yang berumur ≥ 26 tahun di
RSUD Dr. Moewardi. Pengetahuan diet dan perilaku membaca didapatkan
melalui wawancara menggunakan kuesioner. Kepatuhan diet didapatkan melalui
wawancara menggunakan Food Frequency Questionnare (FFQ) semi kuantitatif
selama 1 bulan terakhir. Analisis hubungan menggunakan uji Fisher’s Exact.
Hasil: Tiga puluh (81,1%) responden memiliki pengetahuan baik, 22 (59,5%)
responden memiliki perilaku membaca informasi nilai gizi kurang, dan 20
(54,1%) responden tidak patuh diet. Hasil uji statistik antara pengetahuan diet
dengan kepatuhan diet menunjukkan nilai p=0,680. Perilaku membaca informasi
nilai gizi dengan kepatuhan diet menunjukkan nilai p=0,157.
Kesimpulan: Baik pengetahuan diet maupun perilaku membaca informasi nilai
gizi produk makanan kemasan tidak selalu mempengaruhi kepatuhan diet pada
pasien PJK dengan hipertensi.
Kata kunci
: pengetahuan diet, informasi nilai gizi, kepatuhan diet, PJK
iii
ABSTRACT
CORRELATION KNOWLEDGE OF DIET AND READING BEHAVIOR THE
NUTRITION FACT ON FOOD LABELS WITH DIET ADHERENCE IN
OUTPATIENTS WITH CORONONARY HEART DISEASE (CHD) AND
HYPERTENSION AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL
Introduction: Understanding of diet and reading behavior the nutrition fact on
food labels have an important role to people with coronary heart disease (CHD)
and hypertension which require control of nutrient intake, especially fat and
sodium.
Purpose: The research aimed to analyze the correlation knowledge of diet and
reading behavior the nutrition fact on food labels with diet adherence in
outpatients with corononary heart disease (CHD) and hypertension.
Research method: A cross sectional study was conducted in a consecutive
sampling of 37 patients aged ≥ 26 years in Dr. Moewardi Hospital. Knowledge of
diet and reading behavior were obtained through an interviews using
questionnaires. Adherence diet was measured through an interview using a
semi-quantitatif FFQ during the last 1 month. Analysis of the relationship was
tested using Fisher’s Exact Test.
Results: Thirty (81,1%) respondents had good knowledge of diet, 22 (59,5%)
respondents had a low to average reading the nutrition fact on food labels, and
20 (54,1%) respondents were categorized in non-adherence to diet. There was
no significant correlation between knowledge of diet and adherence diet
(p=0,680), as well as the nutrition fact on food labels and adherence diet with
(p=0,157).
Conclusion: Knowledge of diet and reading behavior the nutrition fact on food
labels not always adequately impact to diet adherence in people with diagnose
CHD and hypertention.
Keywords
: diet knowledge, nutrition fact labels, dietary adherence,
CHD
iv
PENDAHULUAN
makanan dan informasi nilai gizi. Hal
ini menunjukkan bahwa kesadaran
Pengetahuan diet dan perilaku
membaca informasi nilai gizi makanan
masyarakat
kemasan merupakan hal yang penting
memperhatikan
dan
makanan
diperlukan
terutama
bagi
kondisi
medis
oleh
konsumen,
konsumen
dengan
masih
yang
2013).
tertentu
untuk
membaca
masalah
komposisi
dan informasi
tergolong
dan
nilai
rendah
gizi
(BPKN,
Menurut Depkes RI Tahun 2014,
memerlukan pengendalian asupan zat
penyakit
membaca label informasi nilai gizi
communicable
merupakan salah satu perilaku hidup
disease). Penderita penyakit jantung
sehat sebagai upaya preventif dan
koroner
promotif
untuk
dapat mengatur jumlah asupan lemak
konsumsi.
Disamping
dan natrium dengan memperhatikan
pengetahuan
jumlah lemak total dan natrium yang
mempengaruhi sikap dan perilaku
tercantum dalam informasi nilai gizi
dalam
suatu
akibatnya akan berpengaruh pada
gizi,
misalnya
degeneratif
penderita
(non
(PJK)
produk
dengan
hipertensi
pangan.
Hal
ini
penyeimbangan
gizi
pemilihan
atau
itu,
tingkat
seseorang
makanan
status
gizi
juga
yang
memudahkan pasien dalam memilih
keadaan
yang
makanan yang baik dan tepat untuk
bersangkutan (Sediaoetama, 2000).
Penyakit jantung koroner (PJK)
dikonsumsi sesuai dengan jenis diet
merupakan
penderita tersebut (BPOM RI, 2009).
salah
kardiovaskuler
Survei nasional yang dilakukan
satu
yang
penyakit
merupakan
Center
penyebab mortalitas dan morbiditas
Nutrifood tahun 2013 menyebutkan
nomor satu di dunia (Lubis, 2007).
bahwa 36,5% masyarakat Indonesia
Lebih
lebih
dan
serangan jantung disebabkan oleh
memperhatikan label halal, 34,9%
pola makan yang buruk dan faktor
memperhatikan waktu kadaluwarsa,
utama lainnya adalah tekanan darah
20,6% memperhatikan pencantuman
tinggi atau hipertensi (Panggabean,
nama produk, dan hanya 7,9% yang
2002).
oleh
Head
of
tertarik
memperhatikan
Nutrition
membaca
masalah
komposisi
1
dari
30%
kematian
akibat
Prevalensi PJK di Indonesia
sebesar
0,5%
terdiagnosis
sebesar
dan
berdasarkan
dokter
1,5%
kepatuhan diet pada pasien PJK
atau
gejala
(Riskesdas,
2013).
dengan
Surakarta
tahun
di
RSUD
Dr.
Moewardi.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Kota
hipertensi
2013
Jenis
penelitian
ini
adalah
menunjukkan prevalensi PJK sebesar
penelitian
8,79%, angka ini tergolong tinggi
rancangan cross sectional. Penelitian
dibandingkan dengan prevalensi PJK
ini dilakukan pada bulan Oktober 2014
di
sampai bulan Agustus 2015 di RSUD
Indonesia.
Survei
pendahuluan
yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi
selama
bulan
Oktober
observasional
dengan
Dr. Moewardi.
hingga
Responden
Desember tahun 2014 menunjukkan
Sampel
penelitian
ini
yaitu
adanya peningkatan prevalensi kasus
pasien PJK dengan hipertensi yang
PJK pasien rawat jalan yang berobat
berobat di Poliklinik Jantung RSUD
di Poli Jantung, yaitu 7,81% pada
Dr. Moewardi sebanyak 37 pasien.
bulan Oktober dengan jumlah kasus
Pengambilan
PJK
dengan
164
pasien
dan
meningkat
sampel
dilakukan
menggunakan
teknik
menjadi 9,37% pada bulan Desember
consecutive random sampling. Jumlah
tahun 2014 dengan jumlah kasus PJK
subjek aktual penelitian tersebut telah
183 pasien.
memenuhi jumlah sampel minimal dan
Penelitian
dilakukan
di
telah memenuhi semua persyaratan
Poliklinik Jantung RSUD Dr. Moewardi
untuk menjadi sampel penelitian.
dengan pertimbangan jumlah pasien
Data pengetahuan diet
PJK
Data
rawat
pengetahuan
diet
jalan
mengalami
setiap
tahunnya.
didapatkan melalui wawancara secara
Berdasarkan latar belakang diatas,
langsung yang dilakukan oleh peneliti
penelitian ini bertujuan mengetahui
kepada
hubungan
kuesioner
peningkatan
pengetahuan
diet
dan
pasien
sebanyak
menggunakan
15
item
perilaku membaca informasi nilai gizi
pertanyaan. Item pertanyaan tersebut
produk makanan kemasan terhadap
berisi tentang tujuan, syarat, dan
2
prinsip diet jantung rendah garam,
berbelanja
serta
yang
memilih,
atau
makanannya
jenis
makanan
diperbolehkan/dianjurkan
makanan
dilarang
bagi
penderita
dengan
dan
menentukan,
memutuskan
sendiri,
jenis
serta
15
pertanyaan untuk pasien yang tidak
jantung dengan hipertensi.
berbelanja
sendiri. Item pertanyaan
Kuesioner dikembangkan sendiri
tersebut berisi tentang jenis informasi
oleh peneliti berdasarkan penelitian
label produk makanan kemasan dan
Zahara
jenis informasi nilai gizi (kandungan
dan
Triyanti
(2009)
dan
zat gizi) produk makanan kemasan.
dilakukan uji beda item pada 30
responden
dengan
diagnosis
Penilaian
PJK
perilaku
membaca
dengan hipertensi. Hasil total uji beda
informasi nilai gizi yaitu jawaban
item diperoleh nilai r sebesar 0,74
“selalu”
(cronbach α ≥ 0,7) yang menunjukkan
“jarang” skor 2, dan “tidak pernah”
bahwa kuesioner valid dan reliabel.
skor 1. Hasil skor perilaku membaca
skor
informasi
Penilaian pengetahuan diet yaitu
4,
“sering”
nilai
gizi
skor
3,
kemudian
jika jawaban benar diberi nilai 1 dan
dikelompokkan menjadi dua kategori
jawaban salah diberi nilai 0. Hasil skor
yaitu, perilaku membaca baik jika
pengetahuan
kemudian
jawaban benar ≥ 56% dan perilaku
dikelompokkan menjadi dua kategori
membaca kurang jika jawaban benar
yaitu, pengetahuan baik jika jawaban
< 56% (Sugiyono, 1999).
diet
benar ≥ 60% dan pengetahuan kurang
Data kepatuhan diet
jika jawaban benar < 60% (Khomsan,
Data
didapatkan
wawancara
2001).
yang
melalui
dilakukan
peneliti
secara
informasi nilai gizi
pasien
untuk
Data perilaku membaca informasi
gambaran jenis bahan makanan atau
Data
perilaku
membaca
langsung
oleh
memperoleh
kepada
data
melalui
makanan olahan yang dikonsumsi dan
wawancara secara langsung yang
rata-rata jumlah asupan lemak serta
dilakukan oleh peneliti kepada pasien
natrium
menggunakan kuesioner sebanyak 15
kuantitatif selama 1 bulan terakhir
nilai
gizi
pertanyaan
didapatkan
untuk
pasien
yang
3
menggunakan FFQ semi
yang dibandingkan dengan kebutuhan
HASIL DAN PEMBAHASAN
zat gizi individu.
A.
Food
model
membantu
digunakan
untuk
peneliti
Karakteristik Responden
Berdasarkan data hasil penelitian,
dalam
didapatkan
gambaran
karakteristik
menganalisis ukuran bahan makanan
responden pada Tabel 1
atau
Tabel 1. Karakteristik Responden (n=37)
Karakteristik
N
%
Jenis Kelamin
Laki-laki
25
67,6
Perempuan
12
32,4
Umur (tahun)
25-44
5
13,5
45-64
30
81,08
65-84
2
5,40
Tingkat Pendidikan
Tidak tamat SD
2
5,4
Tamat SD
4
10,8
Tamat SMP
4
10,8
Tamat SMA
14
37,8
Tamat PT
13
35.1
Jenis Pekerjaan
PNS
13
35,1
Pegawai swasta
3
8,1
Wiraswasta
9
24,3
Pensiunan
7
18,91
Ibu Rumah
4
0,9
Tangga (IRT)
Tidak bekerja
1
2,7
Tekanan Darah
Prehipertensi
11
29,7
Hipertensi st. I
20
54,1
Hipertensi st. II
6
16,2
Tingkat Pengetahuan
Baik
30
81,1
Kurang
7
18,9
Tingkat Perilaku
Baik
15
40,5
Kurang
22
59,5
Asupan Lemak
Normal
22
59,5
Lebih
15
40,5
Asupan Natrium
Normal
17
45,9
Lebih
20
54,1
Kepatuhan Diet
Patuh
17
45,9
Tidak Patuh
20
54,1
makanan
olahan
yang
dikonsumsi sampel saat wawancara
FFQ, sedangkan tabel URT digunakan
untuk
mengetahui
bahan
atau
dikonsumsi..
jenis
perkiraan
berat
makanan
yang
model
yang
Food
digunakan ada dua jenis yaitu food
model sebagai bahan penukar dalam
ukuran rumah tangga (URT) dan food
model
berupa
gambar
produk
makanan kemasan sebagai petunjuk
jenis serta ukuran produk makanan
kemasan yang dikonsumsi responden.
Analisis Data
Data
dianalisis
menggunakan
program
SPSS
17.0.
Analisis
statistik
antara
pengetahuan
uji
diet
terhadap kepatuhan diet pasien PJK
dengan
hipertensi
menggunakan
rawat
jalan
uji
Fisher
analisis
Exact, sedangkan analisis uji statistik
antara perilaku membaca
informasi
nilai gizi produk makanan kemasan
terhadap kepatuhan diet pasien PJK
dengan
hipertensi
rawat
jalan
menggunakan uji Chi-Square.
4
Tabel
sebagian
1
menunjukkan
besar
bahwa
81,1%
dalam
responden
responden
lebih
banyak
dibandingkan
yang
memiliki
penelitian berjenis kelamin laki-laki
pengetahuan kurang sebesar 18,9%.
lebih
Sementara itu, dari 37 responden
banyak
responden
67,6%
yang
dibandingkan
berjenis
dalam
kelamin
penelitian
yang
memiliki
perempuan sebesar 32,4%. Sebagian
perilaku membaca informasi nilai gizi
besar responden dalam penelitian
kurang baik sebesar 59,5% lebih
berumur 45-64 tahun sebesar 81,08%
banyak dibandingkan responden yang
dengan
memiliki perilaku membaca informasi
rentang
umur
responden
nilai gizi baik sebesar 40,5%.
dalam penelitian ini yaitu antara 30-65
tahun.
Umur
minimum
Selain
responden
itu,
sebagian
besar
adalah 30 tahun dan umur maksimum
responden penelitian yang memiliki
adalah 65 tahun dengan rata-rata
asupan lemak dengan kategori normal
umur 54 tahun.
sebesar 59,5% dan responden yang
Sementara itu, dari 37 responden
sebagian
besar
memiliki
memiliki
tingkat
asupan
natrium
dengan
kategori lebih sebesar 54,1%.
pendidikan SMA sebesar 37,8% dan
Kepatuhan terhadap diet pada
responden yang bekerja sebagai PNS
pasien PJK dengan hipertensi adalah
sebesar 35,1%. Selain itu, tabel 1
ketaatan
menunjukkan
mengonsumsi
dalam
bahwa
penelitian
tekanan
darah
responden
pasien
untuk
makanan
lemak
yang
yang
memiliki
mengandung
dengan
kategori
natrium melebihi standar diet yang
dianjurkan.
banyak
responden
bahwa sebagian besar responden
dalam kategori prehipertensi sebesar
dalam penelitian yang tidak patuh
29,7% dan responden dalam kategori
sebesar
hipertensi stage II sebesar 18,9%.
dibandingkan responden yang patuh
Hasil
data
pengetahuan
diet
sebesar 45,9%.
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden
dalam
penelitian
54,1%
yang
memiliki pengetahuan baik sebesar
5
1
garam
hipertensi stage I sebesar 54,1% lebih
dibandingkan
Tabel
dan
tidak
menunjukkan
lebih
banyak
B.
Analisis
Uji
Korelasi
Hubungan Pengetahuan Diet
terhadap
Kepatuhan
Diet
Pasien PJK dengan Hipertensi
Penilaian
tingkat
memenuhi syarat untuk di lakukan uji
Chi-Square, karena terdapat sel yang
nilai expected kurang dari lima (>
20%), yaitu 3,22. Oleh karena itu uji
pengetahuan
yang digunakan adalah uji alternatif
dalam penelitian ini didasarkan pada
yaitu
pertanyaan mengenai penyakit PJK
uji
Fisher
dengan
taraf
kepercayaan 95% diperoleh p-value
dengan hipertensi secara umum dan
sebesar 0,680 (p-value > 0,05). Hasil
penatalaksanaan diet bagi penderita.
ini menunjukkan bahwa tidak ada
Tabel 2.
Distribusi Kepatuhan Diet terhadap Pengetahuan Diet Pasien PJK
dengan Hipertensi Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi
Kepatuhan Diet
Total
p value*
Pengetahuan
Patuh
Tidak Patuh
Diet
N
(%)
N
(%)
N
(%)
Baik
13
43,3
17
56,7
30
100 0,680
Kurang
4
57,1
3
42,9
7
100
*Uji Fisher
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari
30
responden
yang
hubungan
memiliki
tidak
antara
kepatuhan diet.
terhadap
Hasil yang tidak bermakna antara
kepatuhan diet dan sebesar 43,3%
tingkat pengetahuan dan kepatuhan
responden patuh terhadap kepatuhan
diet
diet, sedangkan dari 7 responden
hipertensi
rawat
yang memiliki pengetahuan kurang
Moewardi
ini
terdapat 57,1% responden tidak patuh
beberapa
penelitian
terhadap kepatuhan diet dan sebesar
kepatuhan
diet
42,9%
dilakukan. Penelitian yang dilakukan
responden
patuh
bermakna
variabel pengetahuan diet dengan
pengetahuan baik, sebesar 56,7%
responden
yang
patuh
terhadap
kepatuhan diet.
oleh
Berdasarkan data yang diperoleh
dan
dianalisis
pada
pasien
Manan
PJK
jalan
RSUD
sejalan
Dr.
dengan
mengenai
yang
(2011)
dengan
pernah
menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara
menggunakan
variabel
pengetahuan
dengan
pengujian Chi-Square, bahwa hasil uji
kepatuhan menjalani terapi diet pada
pengaruh
pasien
tersebut
ternyata
tidak
6
penyakit
dalam
di
RS
Immanuel Bandung. Hal ini didukung
keluarga, kebiasaan makan atau pola
oleh penelitian Muliani (2011) di RS
konsumsi,
Dr.
kepercayaan yang dianut (Carpenito,
H.
Abdul
diperoleh
Moeloek
hasil
pengetahuan
Lampung
bahwa
tidak
dan
agama
atau
1995).
tingkat
Selain
berhubungan
itu
dapat
disebabkan
dengan kepatuhan asupan makanan
karena responden sudah menderita
pasien gagal jantung.
penyakit PJK dengan hipertensi cukup
Secara
teori,
semakin
lama sehingga mereka mempunyai
tinggi
pengetahuan gizi seseorang maka
pengetahuan
akan semakin memperhitungkan jenis
mengenai penyakit yang diderita dan
dan
akan
diet yang dianjurkan baik diperoleh
dikonsumsi (Suhardjo, 1989). Tingkat
secara mandiri, pendidikan gizi atau
pengetahuan
konseling
jumlah
makanan
yang
diet
dapat
yang
dan
cukup
penyuluhan,
baik
serta
mempengaruhi sikap acuh tak acuh
media massa, namun kemampuan
terhadap
bahan
untuk menerapkan informasi tersebut
makanan tertentu, walaupun bahan
dalam kehidupan sehari-hari masih
makanan tersebut mengandung zat
kurang (Supariasa, 2002). Tingkat
gizi yang cukup (Nasution, 1999).
kejenuhan
penggunaan
dan
kesadaran
yang
Hasil penelitian ini menunjukkan
rendah juga akan berpengaruh pada
bahwa pengetahuan responden yang
pasien dalam mengikuti anjuran diet,
baik tidak mencerminkan kepatuhan
kedisiplinan
terhadap diet yang dianjurkan. Hal ini
mengakibatkan terjadinya komplikasi
terjadi karena beberapa faktor yang
berlanjut (Carpenito, 1995).
pemeriksaan
yang
mempengaruhi, yaitu faktor internal
Hubungan
Perilaku
Membaca
Informasi Nilai Gizi terhadap
Kepatuhan Diet Pasien PJK dengan
Hipertensi
dan eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi kepatuhan diet antara
lain motivasi dalam diri pasien dan
pengelolaan
diri.
Adapun
faktor
Penilaian tingkat perilaku dalam
eksternal yaitu pemahaman tentang
instruksi,
sosial,
motivasi
motivasi
atau
atau
penelitian
dukungan
ini
didasarkan
pada
pertanyaan mengenai informasi label
dukungan
produk makanan kemasan secara
7
Tabel 3.
Distribusi Perilaku Membaca Informasi Nilai Gizi terhadap Kepatuhan
Diet Pasien PJK dengan Hipertensi Rawat Jalan
di RSUD Dr. Moewardi
Kepatuhan Diet
Total
p value*
Perilaku
Patuh
Tidak Patuh
Membaca
N
(%)
N
(%)
N
(%)
Baik
8
53,3
7
46,7
15
100 0,157
Kurang
9
40,9
13
59,1
22
100
*Uji Chi-Square
umum dan jenis informasi nilai gizi
pengujian Chi-Square diketahui hasil
(informasi kandungan zat gizi) produk
uji p-value sebesar 0,157 (p-value >
makanan kemasan.
0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan yang bermakna
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari
memiliki
antara variabel perilaku membaca
pengetahuan baik, sebesar 53,3%
informasi nilai gizi dengan kepatuhan
responden patuh terhadap kepatuhan
diet.
15
responden
yang
diet dan sebesar 46,7% responden
Hasil yang tidak bermakna antara
tidak patuh terhadap kepatuhan diet,
perilaku membaca informasi nilai gizi
sedangkan dari 22 responden yang
dan kepatuhan diet ini sejalan dengan
memiliki pengetahuan kurang terdapat
beberapa
59,1% sampel tidak patuh terhadap
dilakukan. Penelitian yang dilakukan
kepatuhan diet dan sebesar 40,9%
oleh
sampel patuh terhadap kepatuhan
menunjukkan
diet.
hubungan
penelitian
Zahara
dan
yang
Triyanti
bahwa
yang
pernah
(2009)
tidak
bermakna
ada
antara
Hasil penelitian ini menunjukkan
perilaku membaca label informasi zat
bahwa proporsi kepatuhan diet pada
gizi dan status diet. Penelitian Pelletier
sampel
perilaku
et al. (2004) juga mendukung hasil
membaca informasi nilai gizi baik
tersebut, yaitu tidak ada hubungan
cenderung lebih patuh dibandingkan
yang
sampel
membaca
yang
dengan
memiliki
tingkat
perilaku
bermakna
antara
informasi
perilaku
pada
produk
membaca informasi nilai gizi kurang.
makanan kemasan dan pengelolaan
Namun,
diri
berdasarkan
data
yang
diperoleh dan dianalisis menggunakan
atau
kelompok
8
self
management
penderita
pada
cardiovascular
heart disease (CHD) di
Amerika
demografi
Serikat.
dan
kepercayaan.
Nayga et al. (1996) menjelaskan
keyakinan
Seseorang
atau
dengan
kesadaran dan perilaku yang baik
bahwa keefektifan penggunaal label
lebih
informasi zat gizi sangat tergantung
mematuhi diet dibandingkan dengan
pada
orang yang tingkat perilakunya rendah
persepsi
dan
kepercayaan
mudah
memahami
dan
konsumen terhadap zat gizi tersebut
(Notoatmodjo,
yang
terhadap
informasi juga berpengaruh terhadap
Apabila
pola pikir dan perilaku atau tindakan
konsumen tidak percaya pada label
seseorang dalam melakukan anjuran
informasi zat gizi yang tertera pada
dan larangan terkait penyakit yang
kemasan makanan maka akan lebih
diderita,
sedikit membaca label makanan.
informasi yang baik dan benar akan
akan
berpengaruh
pembentukan
perilaku.
Menurut Dricoutis et al. (2006),
responden
yang
2003).
Pemahaman
sehingga
mempengaruhi
penerimaan
patuh
tidaknya
mengaku
seseorang dalam menjalankan diet
merencanakan dan memilih sendiri
yang dianjurkan/disarankan oleh ahli
jenis produk makanan kemasan yang
gizi rumah sakit (Carpenito, 1995).
akan dibeli atau dikonsumsi lebih
Simpulan
sedikit membaca label informasi zat
1.
gizi terutama informasi tentang kalori
kepatuhan
beberapa responden merasa kurang
lemak
2.
berdampak pada kesehatan tubuh,
Tidak
mempengaruhi
perilaku
adalah
pengetahuan,
sikap,
praktik,
diet
dengan
diet
ada
membaca
pelabelan gizi seperti sodium.
yang
variabel
pasien
PJK
hubungan
yang
bermakna antara variabel perilaku
serta tidak biasa dengan istilah dalam
faktor
antara
0,680).
akan
Beberapa
yang
dengan hipertensi rawat jalan (p =
yakin tentang konsumsi zat gizi seperti
dan
hubungan
pengetahuan
(2007), di Inggris menyatakan bahwa
garam,
ada
bermakna
dan kolesterol. Penelitian Edcoms
gula,
Tidak
informasi
nilai
gizi
dengan kepatuhan diet pasien
PJK dengan hipertensi rawat jalan
(p = 0,157)
9
Saran
1.
Dricoutis, Lazaridis dan Nayga. 2006.
Nutritional Food Label Use: a
theoretical
and
empirical
perspective. 98th ease seminar
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut yang berhubungan dengan
kepatuhan
diet
pasien
dengan
hipertensi
faktor
lain
dari
PJK
Edcoms. 2007. Review and analysis
of current literature on consumer
understanding of nutrition and
health clais made on food.
Diakses tanggal 7September2015
http://edcoms.co.uk
faktor-
yang
dapat
mempengaruhi kepatuhan diet.
2.
Peneliti
selanjutnya
sebaiknya
Indonesia.Badan
POM.
2009.
Informasi Nilai Gizi Produk
Pangan. Jurnal Info POM, Vol
10 No 5. Jakarta
melakukan penilaian kepatuhan
diet
tidak
hanya
dilihat
dari
asupan lemak dan natrium saja,
tetapi asupan zat gizi lain yang
Khomsan, A. 2001. Pangan dan Gizi
untuk Kesehatan. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakata
dianjurkan atau disarankan dalam
penatalaksanaan diet oleh ahli
Lubis. EN. 2007. Penyakit Jantung
Koroner
Pada
Anak
Dan
Pencegahannya. Bagian ilmu
kesehatan
anak
fakultas
Kedokteran
Universitas
Sumatera Utara/ RSUP H. Adam
malik Medan. Diakses tanggal
30
April
2014.
http://www.gizinet.com
gizi rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
[BPKN]
Badan
Perlindungan
Konsumen Nasional. 2013. Hasil
Kajian BPKN di Bidang Pangan
Terkait Perlindungan Konsumen.
Jakarta
Muliani, U. 2011. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Keluarga Pasien
tentang Makanan yang Sehat
Bagi Pasien Gagal Jantung
dengan Asupan Makanan Pasien.
Jurnal
Kesehatan
Poltekes
Kemenkes Tanjungkarang, vol 2,
No. 1 tahun 2011. Lampung
Carpenito, L.J. 1995. Aplikasi pada
Praktek Klinik Edisi 6. Penerbit
Buku. Kedokteran EGC. Jakarta
Depkes RI. 2014. Pedoman Gizi
Seimbang. Direktorat Bina Gizi
Masyarakat. Jakarta
Dinas
Kesehatan Kota Surakarta.
2013. Profil Kesehatan Kota
SurakartaTahun 2013. Surakarta
Nasution, S. 1999. Kurikulum dan
Pengajaran.
Bumi
Aksara.
Bandung
10
National
Heart
Foundation
of
Australia.
2010.
Improving
adherence in cardiovascular
health.
Suhardjo. 1989. Sosial Budaya Gizi.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Dirjen Pendidikan
Tinggi Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Bogor
http://www.heartfoundation.org.au
Nayga, Jr., Rodolfo, M., dan Yong,
Kim. 1996. Food Label Use,
Self-Selective, and Diet Qualit.
American Journal
Supariasa. 2002. Penilaian Status
Gizi. EGC. Jakarta
Zahara, S dan Triyanti. 2009.
Hubungan Karakteristik Individu,
Pengetahuan, dan Faktor Lain
Dengan Kepatuhan Membaca
Label Informasi Zat Gizi di
Kalangan Mahasiswa. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional
Vol. 4, No. 2. Universitas
Indonesia.
Jakarta
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. PT. Rineka
Cipta. Jakarta
Panggabean, M.M. 2002. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam: Penyakit
Jantung Hipertensi. Jilid III Edisi
IV.
Pusat
Penerbitan
Departemen
Ilmu
Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta
Pelletier, Chang, Delzell dan John.
2004. Patients’ Understanding
and Use of Snack Food
Package Nutrition Labels. The
Journal of the American Board
of Family Medicine (JABFP),
Vol. 17, No. 5
Riset Kesehataan Dasar. 2013. Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan,
Departemen
Kesehatan. Jakarta
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2014.
Laporan Tahunan Tahun 2013
Sediaoetama, A.D. 2000. Ilmu Gizi.
Dian Rakyat. Jakarta
Sugiyono. 1999. Statistika Untuk
Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung
11
HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET DAN PERILAKU MEMBACA INFORMASI NILAI
GIZI PRODUK MAKANAN KEMASAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PASIEN
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN HIPERTENSI
RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI
Naskah Publikasi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Gizi
Disusun Oleh:
DIPICHA TRIESNAPUTRI KUSUMA WARDHANI
J310110034
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
r6Drd$'!l
F*!
bs nn!
obh Penbhb ns
shEi Pr4
keeMEi ui *dbs Msahhdtah sdahd
#A""
HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET DAN PERILAKU MEMBACA INFORMASI NILAI
GIZI PRODUK MAKANAN KEMASAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PASIEN
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN HIPERTENSI
RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI
Dipicha Triesnaputri Kusuma Wardhani (J 310 110 034)
Pembimbing: Setyaningrum Rahmawaty, A., M.Kes., PhD
Ahmad Farudin, SKM., M.Si
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pol I Pabelan Surakarta 57102
Email : dipicha6920@gmail.com
ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DIET DAN PERILAKU MEMBACA INFORMASI
NILAI GIZI PRODUK MAKANAN KEMASAN TERHADAP KEPATUHAN DIET
PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN HIPERTENSI
RAWAT JALAN DI RSUD DR. MOEWARDI
Pendahuluan: Pengetahuan diet dan perilaku membaca informasi nilai gizi
makanan kemasan memiliki peran penting terutama bagi penderita penyakit
jantung koroner, khususnya untuk mengendalikan asupan lemak dan natrium.
Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan diet dan perilaku membaca
informasi nilai gizi produk makanan kemasan terhadap kepatuhan diet pada
pasien PJK dengan hipertensi rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi.
Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk studi crossectional dengan teknik
consecutive sampling, melibatkan 37 pasien PJK yang berumur ≥ 26 tahun di
RSUD Dr. Moewardi. Pengetahuan diet dan perilaku membaca didapatkan
melalui wawancara menggunakan kuesioner. Kepatuhan diet didapatkan melalui
wawancara menggunakan Food Frequency Questionnare (FFQ) semi kuantitatif
selama 1 bulan terakhir. Analisis hubungan menggunakan uji Fisher’s Exact.
Hasil: Tiga puluh (81,1%) responden memiliki pengetahuan baik, 22 (59,5%)
responden memiliki perilaku membaca informasi nilai gizi kurang, dan 20
(54,1%) responden tidak patuh diet. Hasil uji statistik antara pengetahuan diet
dengan kepatuhan diet menunjukkan nilai p=0,680. Perilaku membaca informasi
nilai gizi dengan kepatuhan diet menunjukkan nilai p=0,157.
Kesimpulan: Baik pengetahuan diet maupun perilaku membaca informasi nilai
gizi produk makanan kemasan tidak selalu mempengaruhi kepatuhan diet pada
pasien PJK dengan hipertensi.
Kata kunci
: pengetahuan diet, informasi nilai gizi, kepatuhan diet, PJK
iii
ABSTRACT
CORRELATION KNOWLEDGE OF DIET AND READING BEHAVIOR THE
NUTRITION FACT ON FOOD LABELS WITH DIET ADHERENCE IN
OUTPATIENTS WITH CORONONARY HEART DISEASE (CHD) AND
HYPERTENSION AT Dr. MOEWARDI HOSPITAL
Introduction: Understanding of diet and reading behavior the nutrition fact on
food labels have an important role to people with coronary heart disease (CHD)
and hypertension which require control of nutrient intake, especially fat and
sodium.
Purpose: The research aimed to analyze the correlation knowledge of diet and
reading behavior the nutrition fact on food labels with diet adherence in
outpatients with corononary heart disease (CHD) and hypertension.
Research method: A cross sectional study was conducted in a consecutive
sampling of 37 patients aged ≥ 26 years in Dr. Moewardi Hospital. Knowledge of
diet and reading behavior were obtained through an interviews using
questionnaires. Adherence diet was measured through an interview using a
semi-quantitatif FFQ during the last 1 month. Analysis of the relationship was
tested using Fisher’s Exact Test.
Results: Thirty (81,1%) respondents had good knowledge of diet, 22 (59,5%)
respondents had a low to average reading the nutrition fact on food labels, and
20 (54,1%) respondents were categorized in non-adherence to diet. There was
no significant correlation between knowledge of diet and adherence diet
(p=0,680), as well as the nutrition fact on food labels and adherence diet with
(p=0,157).
Conclusion: Knowledge of diet and reading behavior the nutrition fact on food
labels not always adequately impact to diet adherence in people with diagnose
CHD and hypertention.
Keywords
: diet knowledge, nutrition fact labels, dietary adherence,
CHD
iv
PENDAHULUAN
makanan dan informasi nilai gizi. Hal
ini menunjukkan bahwa kesadaran
Pengetahuan diet dan perilaku
membaca informasi nilai gizi makanan
masyarakat
kemasan merupakan hal yang penting
memperhatikan
dan
makanan
diperlukan
terutama
bagi
kondisi
medis
oleh
konsumen,
konsumen
dengan
masih
yang
2013).
tertentu
untuk
membaca
masalah
komposisi
dan informasi
tergolong
dan
nilai
rendah
gizi
(BPKN,
Menurut Depkes RI Tahun 2014,
memerlukan pengendalian asupan zat
penyakit
membaca label informasi nilai gizi
communicable
merupakan salah satu perilaku hidup
disease). Penderita penyakit jantung
sehat sebagai upaya preventif dan
koroner
promotif
untuk
dapat mengatur jumlah asupan lemak
konsumsi.
Disamping
dan natrium dengan memperhatikan
pengetahuan
jumlah lemak total dan natrium yang
mempengaruhi sikap dan perilaku
tercantum dalam informasi nilai gizi
dalam
suatu
akibatnya akan berpengaruh pada
gizi,
misalnya
degeneratif
penderita
(non
(PJK)
produk
dengan
hipertensi
pangan.
Hal
ini
penyeimbangan
gizi
pemilihan
atau
itu,
tingkat
seseorang
makanan
status
gizi
juga
yang
memudahkan pasien dalam memilih
keadaan
yang
makanan yang baik dan tepat untuk
bersangkutan (Sediaoetama, 2000).
Penyakit jantung koroner (PJK)
dikonsumsi sesuai dengan jenis diet
merupakan
penderita tersebut (BPOM RI, 2009).
salah
kardiovaskuler
Survei nasional yang dilakukan
satu
yang
penyakit
merupakan
Center
penyebab mortalitas dan morbiditas
Nutrifood tahun 2013 menyebutkan
nomor satu di dunia (Lubis, 2007).
bahwa 36,5% masyarakat Indonesia
Lebih
lebih
dan
serangan jantung disebabkan oleh
memperhatikan label halal, 34,9%
pola makan yang buruk dan faktor
memperhatikan waktu kadaluwarsa,
utama lainnya adalah tekanan darah
20,6% memperhatikan pencantuman
tinggi atau hipertensi (Panggabean,
nama produk, dan hanya 7,9% yang
2002).
oleh
Head
of
tertarik
memperhatikan
Nutrition
membaca
masalah
komposisi
1
dari
30%
kematian
akibat
Prevalensi PJK di Indonesia
sebesar
0,5%
terdiagnosis
sebesar
dan
berdasarkan
dokter
1,5%
kepatuhan diet pada pasien PJK
atau
gejala
(Riskesdas,
2013).
dengan
Surakarta
tahun
di
RSUD
Dr.
Moewardi.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Kota
hipertensi
2013
Jenis
penelitian
ini
adalah
menunjukkan prevalensi PJK sebesar
penelitian
8,79%, angka ini tergolong tinggi
rancangan cross sectional. Penelitian
dibandingkan dengan prevalensi PJK
ini dilakukan pada bulan Oktober 2014
di
sampai bulan Agustus 2015 di RSUD
Indonesia.
Survei
pendahuluan
yang dilakukan di RSUD Dr. Moewardi
selama
bulan
Oktober
observasional
dengan
Dr. Moewardi.
hingga
Responden
Desember tahun 2014 menunjukkan
Sampel
penelitian
ini
yaitu
adanya peningkatan prevalensi kasus
pasien PJK dengan hipertensi yang
PJK pasien rawat jalan yang berobat
berobat di Poliklinik Jantung RSUD
di Poli Jantung, yaitu 7,81% pada
Dr. Moewardi sebanyak 37 pasien.
bulan Oktober dengan jumlah kasus
Pengambilan
PJK
dengan
164
pasien
dan
meningkat
sampel
dilakukan
menggunakan
teknik
menjadi 9,37% pada bulan Desember
consecutive random sampling. Jumlah
tahun 2014 dengan jumlah kasus PJK
subjek aktual penelitian tersebut telah
183 pasien.
memenuhi jumlah sampel minimal dan
Penelitian
dilakukan
di
telah memenuhi semua persyaratan
Poliklinik Jantung RSUD Dr. Moewardi
untuk menjadi sampel penelitian.
dengan pertimbangan jumlah pasien
Data pengetahuan diet
PJK
Data
rawat
pengetahuan
diet
jalan
mengalami
setiap
tahunnya.
didapatkan melalui wawancara secara
Berdasarkan latar belakang diatas,
langsung yang dilakukan oleh peneliti
penelitian ini bertujuan mengetahui
kepada
hubungan
kuesioner
peningkatan
pengetahuan
diet
dan
pasien
sebanyak
menggunakan
15
item
perilaku membaca informasi nilai gizi
pertanyaan. Item pertanyaan tersebut
produk makanan kemasan terhadap
berisi tentang tujuan, syarat, dan
2
prinsip diet jantung rendah garam,
berbelanja
serta
yang
memilih,
atau
makanannya
jenis
makanan
diperbolehkan/dianjurkan
makanan
dilarang
bagi
penderita
dengan
dan
menentukan,
memutuskan
sendiri,
jenis
serta
15
pertanyaan untuk pasien yang tidak
jantung dengan hipertensi.
berbelanja
sendiri. Item pertanyaan
Kuesioner dikembangkan sendiri
tersebut berisi tentang jenis informasi
oleh peneliti berdasarkan penelitian
label produk makanan kemasan dan
Zahara
jenis informasi nilai gizi (kandungan
dan
Triyanti
(2009)
dan
zat gizi) produk makanan kemasan.
dilakukan uji beda item pada 30
responden
dengan
diagnosis
Penilaian
PJK
perilaku
membaca
dengan hipertensi. Hasil total uji beda
informasi nilai gizi yaitu jawaban
item diperoleh nilai r sebesar 0,74
“selalu”
(cronbach α ≥ 0,7) yang menunjukkan
“jarang” skor 2, dan “tidak pernah”
bahwa kuesioner valid dan reliabel.
skor 1. Hasil skor perilaku membaca
skor
informasi
Penilaian pengetahuan diet yaitu
4,
“sering”
nilai
gizi
skor
3,
kemudian
jika jawaban benar diberi nilai 1 dan
dikelompokkan menjadi dua kategori
jawaban salah diberi nilai 0. Hasil skor
yaitu, perilaku membaca baik jika
pengetahuan
kemudian
jawaban benar ≥ 56% dan perilaku
dikelompokkan menjadi dua kategori
membaca kurang jika jawaban benar
yaitu, pengetahuan baik jika jawaban
< 56% (Sugiyono, 1999).
diet
benar ≥ 60% dan pengetahuan kurang
Data kepatuhan diet
jika jawaban benar < 60% (Khomsan,
Data
didapatkan
wawancara
2001).
yang
melalui
dilakukan
peneliti
secara
informasi nilai gizi
pasien
untuk
Data perilaku membaca informasi
gambaran jenis bahan makanan atau
Data
perilaku
membaca
langsung
oleh
memperoleh
kepada
data
melalui
makanan olahan yang dikonsumsi dan
wawancara secara langsung yang
rata-rata jumlah asupan lemak serta
dilakukan oleh peneliti kepada pasien
natrium
menggunakan kuesioner sebanyak 15
kuantitatif selama 1 bulan terakhir
nilai
gizi
pertanyaan
didapatkan
untuk
pasien
yang
3
menggunakan FFQ semi
yang dibandingkan dengan kebutuhan
HASIL DAN PEMBAHASAN
zat gizi individu.
A.
Food
model
membantu
digunakan
untuk
peneliti
Karakteristik Responden
Berdasarkan data hasil penelitian,
dalam
didapatkan
gambaran
karakteristik
menganalisis ukuran bahan makanan
responden pada Tabel 1
atau
Tabel 1. Karakteristik Responden (n=37)
Karakteristik
N
%
Jenis Kelamin
Laki-laki
25
67,6
Perempuan
12
32,4
Umur (tahun)
25-44
5
13,5
45-64
30
81,08
65-84
2
5,40
Tingkat Pendidikan
Tidak tamat SD
2
5,4
Tamat SD
4
10,8
Tamat SMP
4
10,8
Tamat SMA
14
37,8
Tamat PT
13
35.1
Jenis Pekerjaan
PNS
13
35,1
Pegawai swasta
3
8,1
Wiraswasta
9
24,3
Pensiunan
7
18,91
Ibu Rumah
4
0,9
Tangga (IRT)
Tidak bekerja
1
2,7
Tekanan Darah
Prehipertensi
11
29,7
Hipertensi st. I
20
54,1
Hipertensi st. II
6
16,2
Tingkat Pengetahuan
Baik
30
81,1
Kurang
7
18,9
Tingkat Perilaku
Baik
15
40,5
Kurang
22
59,5
Asupan Lemak
Normal
22
59,5
Lebih
15
40,5
Asupan Natrium
Normal
17
45,9
Lebih
20
54,1
Kepatuhan Diet
Patuh
17
45,9
Tidak Patuh
20
54,1
makanan
olahan
yang
dikonsumsi sampel saat wawancara
FFQ, sedangkan tabel URT digunakan
untuk
mengetahui
bahan
atau
dikonsumsi..
jenis
perkiraan
berat
makanan
yang
model
yang
Food
digunakan ada dua jenis yaitu food
model sebagai bahan penukar dalam
ukuran rumah tangga (URT) dan food
model
berupa
gambar
produk
makanan kemasan sebagai petunjuk
jenis serta ukuran produk makanan
kemasan yang dikonsumsi responden.
Analisis Data
Data
dianalisis
menggunakan
program
SPSS
17.0.
Analisis
statistik
antara
pengetahuan
uji
diet
terhadap kepatuhan diet pasien PJK
dengan
hipertensi
menggunakan
rawat
jalan
uji
Fisher
analisis
Exact, sedangkan analisis uji statistik
antara perilaku membaca
informasi
nilai gizi produk makanan kemasan
terhadap kepatuhan diet pasien PJK
dengan
hipertensi
rawat
jalan
menggunakan uji Chi-Square.
4
Tabel
sebagian
1
menunjukkan
besar
bahwa
81,1%
dalam
responden
responden
lebih
banyak
dibandingkan
yang
memiliki
penelitian berjenis kelamin laki-laki
pengetahuan kurang sebesar 18,9%.
lebih
Sementara itu, dari 37 responden
banyak
responden
67,6%
yang
dibandingkan
berjenis
dalam
kelamin
penelitian
yang
memiliki
perempuan sebesar 32,4%. Sebagian
perilaku membaca informasi nilai gizi
besar responden dalam penelitian
kurang baik sebesar 59,5% lebih
berumur 45-64 tahun sebesar 81,08%
banyak dibandingkan responden yang
dengan
memiliki perilaku membaca informasi
rentang
umur
responden
nilai gizi baik sebesar 40,5%.
dalam penelitian ini yaitu antara 30-65
tahun.
Umur
minimum
Selain
responden
itu,
sebagian
besar
adalah 30 tahun dan umur maksimum
responden penelitian yang memiliki
adalah 65 tahun dengan rata-rata
asupan lemak dengan kategori normal
umur 54 tahun.
sebesar 59,5% dan responden yang
Sementara itu, dari 37 responden
sebagian
besar
memiliki
memiliki
tingkat
asupan
natrium
dengan
kategori lebih sebesar 54,1%.
pendidikan SMA sebesar 37,8% dan
Kepatuhan terhadap diet pada
responden yang bekerja sebagai PNS
pasien PJK dengan hipertensi adalah
sebesar 35,1%. Selain itu, tabel 1
ketaatan
menunjukkan
mengonsumsi
dalam
bahwa
penelitian
tekanan
darah
responden
pasien
untuk
makanan
lemak
yang
yang
memiliki
mengandung
dengan
kategori
natrium melebihi standar diet yang
dianjurkan.
banyak
responden
bahwa sebagian besar responden
dalam kategori prehipertensi sebesar
dalam penelitian yang tidak patuh
29,7% dan responden dalam kategori
sebesar
hipertensi stage II sebesar 18,9%.
dibandingkan responden yang patuh
Hasil
data
pengetahuan
diet
sebesar 45,9%.
menunjukkan bahwa sebagian besar
responden
dalam
penelitian
54,1%
yang
memiliki pengetahuan baik sebesar
5
1
garam
hipertensi stage I sebesar 54,1% lebih
dibandingkan
Tabel
dan
tidak
menunjukkan
lebih
banyak
B.
Analisis
Uji
Korelasi
Hubungan Pengetahuan Diet
terhadap
Kepatuhan
Diet
Pasien PJK dengan Hipertensi
Penilaian
tingkat
memenuhi syarat untuk di lakukan uji
Chi-Square, karena terdapat sel yang
nilai expected kurang dari lima (>
20%), yaitu 3,22. Oleh karena itu uji
pengetahuan
yang digunakan adalah uji alternatif
dalam penelitian ini didasarkan pada
yaitu
pertanyaan mengenai penyakit PJK
uji
Fisher
dengan
taraf
kepercayaan 95% diperoleh p-value
dengan hipertensi secara umum dan
sebesar 0,680 (p-value > 0,05). Hasil
penatalaksanaan diet bagi penderita.
ini menunjukkan bahwa tidak ada
Tabel 2.
Distribusi Kepatuhan Diet terhadap Pengetahuan Diet Pasien PJK
dengan Hipertensi Rawat Jalan di RSUD Dr. Moewardi
Kepatuhan Diet
Total
p value*
Pengetahuan
Patuh
Tidak Patuh
Diet
N
(%)
N
(%)
N
(%)
Baik
13
43,3
17
56,7
30
100 0,680
Kurang
4
57,1
3
42,9
7
100
*Uji Fisher
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari
30
responden
yang
hubungan
memiliki
tidak
antara
kepatuhan diet.
terhadap
Hasil yang tidak bermakna antara
kepatuhan diet dan sebesar 43,3%
tingkat pengetahuan dan kepatuhan
responden patuh terhadap kepatuhan
diet
diet, sedangkan dari 7 responden
hipertensi
rawat
yang memiliki pengetahuan kurang
Moewardi
ini
terdapat 57,1% responden tidak patuh
beberapa
penelitian
terhadap kepatuhan diet dan sebesar
kepatuhan
diet
42,9%
dilakukan. Penelitian yang dilakukan
responden
patuh
bermakna
variabel pengetahuan diet dengan
pengetahuan baik, sebesar 56,7%
responden
yang
patuh
terhadap
kepatuhan diet.
oleh
Berdasarkan data yang diperoleh
dan
dianalisis
pada
pasien
Manan
PJK
jalan
RSUD
sejalan
Dr.
dengan
mengenai
yang
(2011)
dengan
pernah
menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara
menggunakan
variabel
pengetahuan
dengan
pengujian Chi-Square, bahwa hasil uji
kepatuhan menjalani terapi diet pada
pengaruh
pasien
tersebut
ternyata
tidak
6
penyakit
dalam
di
RS
Immanuel Bandung. Hal ini didukung
keluarga, kebiasaan makan atau pola
oleh penelitian Muliani (2011) di RS
konsumsi,
Dr.
kepercayaan yang dianut (Carpenito,
H.
Abdul
diperoleh
Moeloek
hasil
pengetahuan
Lampung
bahwa
tidak
dan
agama
atau
1995).
tingkat
Selain
berhubungan
itu
dapat
disebabkan
dengan kepatuhan asupan makanan
karena responden sudah menderita
pasien gagal jantung.
penyakit PJK dengan hipertensi cukup
Secara
teori,
semakin
lama sehingga mereka mempunyai
tinggi
pengetahuan gizi seseorang maka
pengetahuan
akan semakin memperhitungkan jenis
mengenai penyakit yang diderita dan
dan
akan
diet yang dianjurkan baik diperoleh
dikonsumsi (Suhardjo, 1989). Tingkat
secara mandiri, pendidikan gizi atau
pengetahuan
konseling
jumlah
makanan
yang
diet
dapat
yang
dan
cukup
penyuluhan,
baik
serta
mempengaruhi sikap acuh tak acuh
media massa, namun kemampuan
terhadap
bahan
untuk menerapkan informasi tersebut
makanan tertentu, walaupun bahan
dalam kehidupan sehari-hari masih
makanan tersebut mengandung zat
kurang (Supariasa, 2002). Tingkat
gizi yang cukup (Nasution, 1999).
kejenuhan
penggunaan
dan
kesadaran
yang
Hasil penelitian ini menunjukkan
rendah juga akan berpengaruh pada
bahwa pengetahuan responden yang
pasien dalam mengikuti anjuran diet,
baik tidak mencerminkan kepatuhan
kedisiplinan
terhadap diet yang dianjurkan. Hal ini
mengakibatkan terjadinya komplikasi
terjadi karena beberapa faktor yang
berlanjut (Carpenito, 1995).
pemeriksaan
yang
mempengaruhi, yaitu faktor internal
Hubungan
Perilaku
Membaca
Informasi Nilai Gizi terhadap
Kepatuhan Diet Pasien PJK dengan
Hipertensi
dan eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi kepatuhan diet antara
lain motivasi dalam diri pasien dan
pengelolaan
diri.
Adapun
faktor
Penilaian tingkat perilaku dalam
eksternal yaitu pemahaman tentang
instruksi,
sosial,
motivasi
motivasi
atau
atau
penelitian
dukungan
ini
didasarkan
pada
pertanyaan mengenai informasi label
dukungan
produk makanan kemasan secara
7
Tabel 3.
Distribusi Perilaku Membaca Informasi Nilai Gizi terhadap Kepatuhan
Diet Pasien PJK dengan Hipertensi Rawat Jalan
di RSUD Dr. Moewardi
Kepatuhan Diet
Total
p value*
Perilaku
Patuh
Tidak Patuh
Membaca
N
(%)
N
(%)
N
(%)
Baik
8
53,3
7
46,7
15
100 0,157
Kurang
9
40,9
13
59,1
22
100
*Uji Chi-Square
umum dan jenis informasi nilai gizi
pengujian Chi-Square diketahui hasil
(informasi kandungan zat gizi) produk
uji p-value sebesar 0,157 (p-value >
makanan kemasan.
0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan yang bermakna
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari
memiliki
antara variabel perilaku membaca
pengetahuan baik, sebesar 53,3%
informasi nilai gizi dengan kepatuhan
responden patuh terhadap kepatuhan
diet.
15
responden
yang
diet dan sebesar 46,7% responden
Hasil yang tidak bermakna antara
tidak patuh terhadap kepatuhan diet,
perilaku membaca informasi nilai gizi
sedangkan dari 22 responden yang
dan kepatuhan diet ini sejalan dengan
memiliki pengetahuan kurang terdapat
beberapa
59,1% sampel tidak patuh terhadap
dilakukan. Penelitian yang dilakukan
kepatuhan diet dan sebesar 40,9%
oleh
sampel patuh terhadap kepatuhan
menunjukkan
diet.
hubungan
penelitian
Zahara
dan
yang
Triyanti
bahwa
yang
pernah
(2009)
tidak
bermakna
ada
antara
Hasil penelitian ini menunjukkan
perilaku membaca label informasi zat
bahwa proporsi kepatuhan diet pada
gizi dan status diet. Penelitian Pelletier
sampel
perilaku
et al. (2004) juga mendukung hasil
membaca informasi nilai gizi baik
tersebut, yaitu tidak ada hubungan
cenderung lebih patuh dibandingkan
yang
sampel
membaca
yang
dengan
memiliki
tingkat
perilaku
bermakna
antara
informasi
perilaku
pada
produk
membaca informasi nilai gizi kurang.
makanan kemasan dan pengelolaan
Namun,
diri
berdasarkan
data
yang
diperoleh dan dianalisis menggunakan
atau
kelompok
8
self
management
penderita
pada
cardiovascular
heart disease (CHD) di
Amerika
demografi
Serikat.
dan
kepercayaan.
Nayga et al. (1996) menjelaskan
keyakinan
Seseorang
atau
dengan
kesadaran dan perilaku yang baik
bahwa keefektifan penggunaal label
lebih
informasi zat gizi sangat tergantung
mematuhi diet dibandingkan dengan
pada
orang yang tingkat perilakunya rendah
persepsi
dan
kepercayaan
mudah
memahami
dan
konsumen terhadap zat gizi tersebut
(Notoatmodjo,
yang
terhadap
informasi juga berpengaruh terhadap
Apabila
pola pikir dan perilaku atau tindakan
konsumen tidak percaya pada label
seseorang dalam melakukan anjuran
informasi zat gizi yang tertera pada
dan larangan terkait penyakit yang
kemasan makanan maka akan lebih
diderita,
sedikit membaca label makanan.
informasi yang baik dan benar akan
akan
berpengaruh
pembentukan
perilaku.
Menurut Dricoutis et al. (2006),
responden
yang
2003).
Pemahaman
sehingga
mempengaruhi
penerimaan
patuh
tidaknya
mengaku
seseorang dalam menjalankan diet
merencanakan dan memilih sendiri
yang dianjurkan/disarankan oleh ahli
jenis produk makanan kemasan yang
gizi rumah sakit (Carpenito, 1995).
akan dibeli atau dikonsumsi lebih
Simpulan
sedikit membaca label informasi zat
1.
gizi terutama informasi tentang kalori
kepatuhan
beberapa responden merasa kurang
lemak
2.
berdampak pada kesehatan tubuh,
Tidak
mempengaruhi
perilaku
adalah
pengetahuan,
sikap,
praktik,
diet
dengan
diet
ada
membaca
pelabelan gizi seperti sodium.
yang
variabel
pasien
PJK
hubungan
yang
bermakna antara variabel perilaku
serta tidak biasa dengan istilah dalam
faktor
antara
0,680).
akan
Beberapa
yang
dengan hipertensi rawat jalan (p =
yakin tentang konsumsi zat gizi seperti
dan
hubungan
pengetahuan
(2007), di Inggris menyatakan bahwa
garam,
ada
bermakna
dan kolesterol. Penelitian Edcoms
gula,
Tidak
informasi
nilai
gizi
dengan kepatuhan diet pasien
PJK dengan hipertensi rawat jalan
(p = 0,157)
9
Saran
1.
Dricoutis, Lazaridis dan Nayga. 2006.
Nutritional Food Label Use: a
theoretical
and
empirical
perspective. 98th ease seminar
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut yang berhubungan dengan
kepatuhan
diet
pasien
dengan
hipertensi
faktor
lain
dari
PJK
Edcoms. 2007. Review and analysis
of current literature on consumer
understanding of nutrition and
health clais made on food.
Diakses tanggal 7September2015
http://edcoms.co.uk
faktor-
yang
dapat
mempengaruhi kepatuhan diet.
2.
Peneliti
selanjutnya
sebaiknya
Indonesia.Badan
POM.
2009.
Informasi Nilai Gizi Produk
Pangan. Jurnal Info POM, Vol
10 No 5. Jakarta
melakukan penilaian kepatuhan
diet
tidak
hanya
dilihat
dari
asupan lemak dan natrium saja,
tetapi asupan zat gizi lain yang
Khomsan, A. 2001. Pangan dan Gizi
untuk Kesehatan. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakata
dianjurkan atau disarankan dalam
penatalaksanaan diet oleh ahli
Lubis. EN. 2007. Penyakit Jantung
Koroner
Pada
Anak
Dan
Pencegahannya. Bagian ilmu
kesehatan
anak
fakultas
Kedokteran
Universitas
Sumatera Utara/ RSUP H. Adam
malik Medan. Diakses tanggal
30
April
2014.
http://www.gizinet.com
gizi rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
[BPKN]
Badan
Perlindungan
Konsumen Nasional. 2013. Hasil
Kajian BPKN di Bidang Pangan
Terkait Perlindungan Konsumen.
Jakarta
Muliani, U. 2011. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Keluarga Pasien
tentang Makanan yang Sehat
Bagi Pasien Gagal Jantung
dengan Asupan Makanan Pasien.
Jurnal
Kesehatan
Poltekes
Kemenkes Tanjungkarang, vol 2,
No. 1 tahun 2011. Lampung
Carpenito, L.J. 1995. Aplikasi pada
Praktek Klinik Edisi 6. Penerbit
Buku. Kedokteran EGC. Jakarta
Depkes RI. 2014. Pedoman Gizi
Seimbang. Direktorat Bina Gizi
Masyarakat. Jakarta
Dinas
Kesehatan Kota Surakarta.
2013. Profil Kesehatan Kota
SurakartaTahun 2013. Surakarta
Nasution, S. 1999. Kurikulum dan
Pengajaran.
Bumi
Aksara.
Bandung
10
National
Heart
Foundation
of
Australia.
2010.
Improving
adherence in cardiovascular
health.
Suhardjo. 1989. Sosial Budaya Gizi.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Dirjen Pendidikan
Tinggi Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Bogor
http://www.heartfoundation.org.au
Nayga, Jr., Rodolfo, M., dan Yong,
Kim. 1996. Food Label Use,
Self-Selective, and Diet Qualit.
American Journal
Supariasa. 2002. Penilaian Status
Gizi. EGC. Jakarta
Zahara, S dan Triyanti. 2009.
Hubungan Karakteristik Individu,
Pengetahuan, dan Faktor Lain
Dengan Kepatuhan Membaca
Label Informasi Zat Gizi di
Kalangan Mahasiswa. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional
Vol. 4, No. 2. Universitas
Indonesia.
Jakarta
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. PT. Rineka
Cipta. Jakarta
Panggabean, M.M. 2002. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam: Penyakit
Jantung Hipertensi. Jilid III Edisi
IV.
Pusat
Penerbitan
Departemen
Ilmu
Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta
Pelletier, Chang, Delzell dan John.
2004. Patients’ Understanding
and Use of Snack Food
Package Nutrition Labels. The
Journal of the American Board
of Family Medicine (JABFP),
Vol. 17, No. 5
Riset Kesehataan Dasar. 2013. Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan,
Departemen
Kesehatan. Jakarta
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 2014.
Laporan Tahunan Tahun 2013
Sediaoetama, A.D. 2000. Ilmu Gizi.
Dian Rakyat. Jakarta
Sugiyono. 1999. Statistika Untuk
Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung
11