PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP NEGERI 3 PANGARIBUAN.

.. .·.
. i\~ ·. .1 ' '\_~ '¥.!;
PROGR

)

PAS·c···
A .NA
.. ;,
;'\. , ~ _ ;.f , •R.J·
· ~l.
..
1 TN·r-"'\ TE 'R S·'i'T' AS ·!'irv -.. ER"E M'EDAN
~ j' .
~
~ "~ ~. ~
1 ..1~ -~ t JW
. Jt . .' ' ·.
lVIlfJ) '"4., N



·t;·

-" ·

!......

.1.\'

4.

2010

TESIS

fi:NG.ARmJ MO.PEL .f.EMIJELAJ.ARI\N .VAN LOClJS OF CONTROL
TERIIADAP BASIL BELA.lAR SAINS BIOLOGI SJSWA
SMP NEGERIJ PANGARJBUAN

ROGANIINA MERI ANDRI TAMBUNAN
NIM: 071188210032

Telab dipei'tilbaoRau di Dtpaii Paiiitia Ujia• Tesis

TJtnuaJ l5 f~bneari

r~

1010 da• l>iu•tabn Mm~nuli

SaU.b Satu Syarat uatnk Memperoleb Gclar Magister Pendidikan
P"riJinam snun Telfiiologi Peatlidibo
Media, 25 Pebnari 2010

n~

Menyetujui
Pembimbiog

y

Pembimbing 1


Pemblmbiilg II

P"rof. D'r• .futaga Situmontlll, M.Pd.

NU\

·,

l~08

1 ~2
1~73

Ketaa P'rolfilm Studi
~19:i

r. M

fendi


. i~!lP

ammad Badil"*a, M.Pd

19441030 .,7603 l 001

Prot. Dr. Harua Sitom{iul, M.Pd.
NIP. 1~7()S
1~0
001

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDJDIKAN

NO.
J.

NAMA


rror. ~r
.

JgJag-.M-r~. Si~9JP&.

NIP. 19510820 197803 1002
(Pelitbimbfag I)

l.

Dr. Hahitt Sirompul, M.Pd.
~rot.

Nlf.. !960V7PS J9-J l~J
(Pembimbiog U)

3.

Yrof. Dr. Mallam.maa uaa.n.n, M.Pa.
rqr, 194!~W

197~
1001
Peoguji

4.

5.

P"rof. Dr. Biaaar Paajilitan, M.Pd.
N . W ~ J957~
1~9()3
•~
Pengaji

lll:k -

Dr. Htsnddlh Lobi$, M.Pd

.Nlf.
l~4J903


J~7

Penguji

· · - ·-~

: Rogutiaa Meri Aodri Tambunan
: 071188210032

Nama

Nim
T81DU~J

l.Jjia~

: ~5
p~.,rgi


2010

ABSTRAK

ROGANTINA MERI ANDRI T AMBUNAN. Peogaruh Model Pembelajarao dan

Locus of Co11trol Sisw:a terbadap Uasil lJeJajar Sains· Biologi Siswa SMP Negeri 3
Pangaribuan. Tesis. Medao: Program Pascasarjaoa UNIMED, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) untuk mengetahui siswa yang diajar dengan
model pembelajaran siklus belajar hasilnya le bih tinggi dari siswa yang diajar dengan
model pembelajaran konvensional. (2) untuk mengetahui untuk mengetahui basil belajar
siswa yang m emiliki locus of control internal lebih tinggi daripada siswa yang memiliki
locus of control ekstemal. (3) ada interaksi aritara model pembelajaran dengan locus of
control siswa, dalam mempcngaruhi basil helajar sains biologi siswa.
PeneHtian,ini dilakukan di SMP Negeri 3 Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara, dengan
menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain faktorial 2x2 dan sampel beJjumlah
62 o rang siswa yang pengambilannya dilakukan berdasark.an simple random sampling.
Instrumen penelitian dengan menggunakan tes locus of control siswa dan tes basil belajar
sains biologi. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalab statistik deskriptif
untuk. menyajikan data dan statistik inferensial digunakan ANAVA 2 jalur. Sebelum

ANAVA 2 jalur digunakan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji
normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas varians dengan ~ji Barlett pada taraf
s ignifikansi 5 %.

Berdasarkan hasil analisis varian (ANA VA) diperoleh hasil pcnelitian yaitu : (1) Hasil
belajar sains siswa SMP Negeri 3 Pangaribuan yang diajar dengan model siklus belajar
lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.
Besamya Fbilung = 15,11 dan f 1 ~1=
1,00 pada tarafsignifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa
F hirnng > Ftabel (2) Siswa yang memiliki locus of conlrol internal memperoleh hasil belajar
yang lebih tinggi dibandingk.an siswa yang memiliki locus of control ekstemal. Besamya
Fhirnng = 2,03 dan F 1abd "' 1,00 pada taraf signiflkansi 0,05. Hal ini berarti bahwa Fnillmg >
Ftabcl (3) Tel'dapat interaksi antara mode l pembelajaran dengan locus of control dalam
mempengaruhi hasil belajar sains biologi siswa SMP Negeri 3 Pa.ngaribuan. Besamy
F~abcl
. Dengan uji lanjut menggWlakan uji scheffc.
Peningkatan hasil belajar sains dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
sikJus belajar. Locus of control siswa juga dapat menjadi salah satu faktor pendukung
dalam peningkatan hasil belajar sains biologi siswa.


ABSTRACT

ROGANTINA MERI ANDRI T AMBUNAN. Tbe influence of Instructional Models
and Student Locus of Control on the Learning Outcome of Biology Science. Thesis.
St.te University ofMedan, 2010.
The research was aimed to find out : (l) the difference between student's learning outcome
in Biology science taught with the learning circle model and locus of control. (2) the
difference of student locus of control. (3) the interaction between Instructional Models and
Jocus of control in influencing the learning outcome of Biology science.
The research was conducted in SMP Negeri 3 Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara,
North Sumatera, using quasy experiment method with 2x2 factorial design 62 sample
student's that were taken by cluster random sampling. The instrument of this research were
locus of control test and biology test. The statistical testing applied in those study was
descriptive statistic to present the data and for inferential static 2 way ANOV A was used.
Before the way ANOV A was used first the conditional test of date analysis, i.e: normality
test while Liliefors and Homogereity variance test with Barlett at the level significance
0.05.
The 2x2 ANOV A hypothesis testing at the level significance 0.05 shows that students
tought with Learning circle had a higher learning outcome compared to students taught
with Conventional Model. This was proved by F count = 1 U 5 > Frabd == 1.00 at the level of

significance 0.05. Students with internal locus of control the learning outcome was higher
than student with external locus of control was by Fc:ount =2.03 > Ftabtc = 1.00 the level
significance 0.05. And there was an interaction between Instructional Models and students
locus of control towered of Biology science outcome this was shown by Fcounr == 2.39 >
Frable = 1.00 at the level of significance 0.05 and then using Scheffe test.

There are a few ways to improvement biology science outcome such as using learning
circle models and locus of control is one of the factor toward the learning of biology
sciences.

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih
kanmia dan penye.rtaanNya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis ini betjudul
Pengaruh Model Pembelajaran dan Locus ofcontrol terhadap Hasil Belajar Sains Biologi
Siswa SMP Negeri 3 Pangaribuan.
Demi penyempumaan tesis ini, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
konstruktif dari pembaca. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis
ingin menyampaikan terimakasih kepada :

I. Bapak Prof. Dr. Julaga Sitwnorang, M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul,
M .Pd selaku Dosen Pembimbing Tesis yang telah m emberikan saran dan kritikan
dalam penulisan tesis ini.

2. Bapak Prof. Or. Muhammad Badiran, M.Pd., Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd. dan
Dr. Ha srudin, M.Pd selaku Narasumber yang telah banyak memberikan saran dan
masukan dalam penyempumaan tesis ini.
3. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Syawal Gultom, MPd.
4. Direktur Program Pascasarjana UNIMED, Bapak Prof. Dr. Be lferik Manulang
5. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, Prof. Dr. M . Badir.m, MPd

6. Kcpala Sekolah SMP Ncgeri 3 Pangaribuan, Ibu Mawan Sormin S.Pd.
7. Teman·teman angkatan XU kelas A·2 Reguler atas dukungan yang diberikan dalam
penyelesruan tesis ini

8. Bapak Drs. Ricardo Hutajulu, M.Pd atas bantuan dan motivasinya.

9. Ibu Ir. Danni Siahaan, MM., Bapak lr. Fernando Napitupulu, lbu S.H. Ester Sinaga,
SP., Ir. Nurmala Sianturi, (Din.as Pertanian dan Perkebw1an Kabupaten Tapanuli
UtMa) atas doa dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

10. Sahabat·sahabatku; Dini Afri Tamba, Ramayanti Situmeang, Lamtiar Nainggolan,
Silvia Capah, Minar Simanungkalit dan Sudarsooo Manalu atas dukungan yang
diberikan dalam penyelesaian tesis ini.
11. Semua pihak yang telah mendukung penyelesaian tesis ini.

iii

Teristimewa kepada Ayahanda A. Tambunan dan IbWlda N. Sonnin. S.Pd atas
pengorbanan yang tak ternilai harganya, bimbingan, motivasi dan nas1hat yang sangat
berharga, maka tesis ini kupersembahk.an sebagai tanggungjawab moral.

Kepada kakakku, H. Tambunan, dan Adik·Adikku; H. Antoni Tambunan, T.
Alexander Tambunan, U. Sugianto Tambunan terimakasih ata.s dukungan dan motivasinya
hingga penuli.s dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik.
Akhir kata, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan
khasanah pengetahuan.

Medan,

Februari2010
Penulis,

Rogantina Meri Andri Tambuoao

,.·

iv

DAFTARISI

lsi

.

Halaman

ABSTRAK......................................................................................................... .
ABSTRACT.......................................................................................................

u

KATA PENGANTAR........................................................................................

iii

DAFTAR lSI. .....................................................................................................

v

DAFTAR T ABEL.................................... ..........................................................

viii

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................

ix

DAFTARLAMPIRAN.....................................................................................

X

'

BABIPENDAHHULUAN
A. Latar Belakang Masa.lah..... .... . .......... .................................. ..
B. ldentiflkasi Masalah................ ........... .. ... .. .... . .. ...................

8

C. Pembatasan Masa.lah......... .. . . . . .. . . .. .. . . . . . . . .. . .. . .. . .. . . . . .. .. . . .. . . .. . . .

9

D. Perumusan Masalah ........ ........................ . ... .. ... ... .... ,............

10

E. Tujuan Penelitian.......... : ........ .. ...... ·... ... ... .. ... ~ . .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .

10

F. Manfaat Penelitian............... ..................... ............... ............

II

BAB II KAJJAN TEORETJS, KERANGKA BERPIKlR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. K.ajian Teoritis

1.

Hakikat Basil Belajar Sains Biologj.... ... .......................... .

12

2.

Hakikat Model Pembelajaron............. .............................

19

a. Model Pembelajaran Siklus Belajar.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

22

h. Model Pcmbelajaran Konvensional . .. . . . .. . . . .. . . .. .. .. . .. . . . .. .. .. . ..

30

3.

Hakikat Locus ofControl.... .... ...... ... . ............... ... ......... .. .

35

4.

Pcnelitian yang Relevan ... .. ................ ... ... .. ......... .. ... ... .. ..

39

v

B. Kerangka Berpikir........................ ................................................ 4 t

1. Perbedaan HasiJ Belajar Sains Biologi Siswa yang diajar dengan
Model Siklus Belajar dan Model Konvensional............................. .............

41

2. Perbedaan Hasil Belajar Sains Biologi Siswa yang Memilik

Locus ofControl internal dan Locus of Control ekstemaL .................... ..

43

3. lnteraksi Antara Model Pembelajaran dan Locus ofControl
Terhadap Hasil Belajar Sains Biologi Siswa...........................................
C. Rumusan Hipotesis Penelitian...... .............. ..................... .. . ... .. . ....

45
49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian...... ......... .. ... . ............... ...... ... ... .. .. . .

50

B. Populasi dan Sampel.. ... ... ................... ....... ..............................

50

C. Metode Penelitian.... .... .... ... .... .. . .. .. . .. ... . . . . .. . . . . .. . ... . . .. . . . . . ... .. . . ...

5I

D. Desain Penelitian............ ........ .. ......... ...................... . ...... .. ...... .

51

E. Defenisi Operasional Varia bel Penelitian.. . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . .. . . . . • . . . . . . ..

52

F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan... ..... ... .... .. ...... ....... .. ........ .. ....

53

G. Pengontrolan Perlakuan... ... .. ... . ... .... ... ..... ...... ............... .. .. ... .... ..

56

H. Teknik dan lnstrumen PengumpuJan Data Penelitian.... ..... ..................

58

I. Uji Coba lnstrumen Penelitian..... .. .. .. . . .. ... .. . . ... . . . .. . .. .. .. .. . .. . . . .. . . .. ..

62

J. Hasil Uji Coba lnstrurnen.. .... ....... .. ... .. . .. .. . . . .. . .. .... .. .. . . . . . . . .. ... . . ....

66

K. Teknik Analisis Data....... ........ .. ................................. .... ..... .....

67

BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
I. Distribusi Data HasH Belajar Sains Siswa yang diajar dengan
Model Siklus Belajar.. .... ... ... ... ... ... ... ..... ... .. .. .. . ... .. .. .... ... .. . .. ..

69

2. Distribusi Data Hasil Belajar Sains Siswa yang diajar dengan
Model Pembelajaran Konvensional.. .... .... ...... ............. . .... .........

71

3. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki
Locus ofControl Interoal...... . ...... .. ..... .... .. .. .. .. . .. .. .. . . . . .. .. .. .. .. ...

72

vi

4. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang memiliki

Locus ofControl Ekstemal... ......... ...... ... .. ....... ...... . . .. .. ... . .. .....

73

5. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan

model siklus belajar dan yang mcmiliki Locus o/Controllntemal.......

74

6. Distribusi Data Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan
model siklus belajar dan yang memiliki Lm:us of Control Ekstemal. ....

76

7. Distribusi Data Hasil Belajar Sains Siswa Yang diajar dengan Model
Pembe1ajaran KonvensionaJ dan yang Memiliki Locus of Control Internal

77

8. Data Hasil Belajar Sains Siswa Yang diajar dengan Model Pembe1ajaran
Konvensional dan yang Memiliki Locus of Control Ekstemal. ..... .... . ...

78

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas............................. ..... .. .... . . ... .. . .. . . . . .. . . . . ... .. .. . ..

80

2. Uji Homogenitas. .. .. .. . .. . . . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . . . . .. . .. .. .. .. . .. . .. . . .. . . .. .. . . . .

82

C. Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis 1. Hasil Belajar Sains Biologi siswa yang diaj ar dengan
Model Pembelajaran Siklus Belajar Lebih Tinggi daripada Hasil Belajar
Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran KonvensionaJ......................

87

2. Hasil Belajar Sains Biologi Siswa yang Memiliki Locus of Control Internal
Lebih tinggi dibandingkan basil belajar siswa yang memiliki k.1cus of

Control eksternal................. ..... ..... .. ... ...... .......... .... ... ... .. .. .... ...

87

3. Interaksi Antara Model Pembelajaran dan Locus ofControl
Terhadap Hasil Belajar Sains Biologi Siswa.......... .............. .......... ..........

88

D. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................................

92

E. Keterbatasan Penelitian... .... .. ... ... ..... .... .... .. .... ... .. .... ..... ... ... ... ....... .... .............

99

vii

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan......... ....... ............................... ............ ............. ..... .... ... ...... ... ... ... ...

J02

B. In1plikasi.................. ........ .. .... ........ ...... .... ... .... ... ..... .................. ... ... ... ... ......

I02

C. Saran ...........................................................................'.................................

104

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN·LAMPTRAN

viii

DAFTARTABEL
Tabel

Halaman
Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas VIII semester I dan II T.A
2006/2007 dan 2007/2008 SMP Negeri 3 Pangaribuan

5

2.1

Urutan Kegiatan Pembelajaran pada Model Pembelajaran Siklus Belajar

30

2.2

Urutan Kegiatan Pembelajaran pada Model Pembelajaran Siklus Belajar

34

2.3

Perbandingan Locus ofControllntemaJ dan Locus ofControl EkstemaJ

44

3.1

Desain Penelitian Faktorial 2x2

52

3.2

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasi1 Belajar Sains Biologi

60

3.3

K.isi-K.isi Instrumen Tes Hasil Belajar Sains BioJogi setelah validitas

61

3.4

Kis)-Kisi Kuesioner Locus ofControl

62

4.1

Distribusi Nilai Basil Belajar Sains Siswa Yang Diajar Dcngan Model
Siklus Belajar

70

Distribusi Nilai Hasil Belajar Sains Siswa Yang Diajar Dengan Model
Konvensional

71

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Sains Siswa Yang Memiliki
Locus ofControl Internal

72

Distribusi Frekuensi Nilai Hasll Belajar Sains .Siswa Yang Memiliki
Locus ofControl Ekstema)

74

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Sains Siswa Yang Diajar
·dengan Model Siklus Be)~ar
dan Memiliki Locus ojControllntemal

75

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Sains Siswa Yang Diajar
Model Siklus Belajar dan Mem!liki Locus ofControl Eksternal

76

4.7

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Sains Siswa Yang Diajar
den8an Model Konvensional dan Memiliki Locus ofControl lntemal

77

4.8

Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Sains Siswa Yang Diajar
dengan Model Konvensional dan Memiliki Locus ofControl Ekstemal

79

1.1

4.2
4.3
4.4

4.5
4.6

den~a

ix

Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Sains Biologi Siswa dcngan
Model Pembelajaran Siklus Belajar dan Model Konvensiona1

80

4.10 Rangkuman Uji NonnaJitas Hasil Belajar Sains Biologj Siswa nntuk
Lot.: u~ ufControllntemal dan e.ksternal

81

4.9

4.11

Rangkuman Uji NonnaHtas Hasil Belajar Sains Biologi Siswa Untuk
Model Pembelajanm Berdasarkan Locus of Control Internal dan
EksternaJ

81

4.12 Uji Homogenitas

83

4.13 Perhitungan Uji Homogenitas

84

4.14 Rar)gkuman Hasil Uji Homogenitas

84

4.15 Rangkuman Hasil Perhitungan Analisis Deskriptif

85

4.16 Ringkasan Hasil Perhitungan ANA VA Faktorial 2x2

86

4.17 Ilingkasan Hasil Pengujian Dengan Menggunakan Uji Scheffe

86

X

DAFTARGAMBAR
Gam bar

Ualaman

2.1

Tahap Pembelajaran Model Siklus Belajar

27

4. 1

Histogram Hasil Belajar Sains Biologi Siswa Untuk Model
Pembelajaran Siklus Belajar

70

4.2

Histogram Hasil Belajar Sains Biologi Siswa Untuk. Model
Pembelajaran Konvensional

4 .3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

4.10

72

Histogram Hasil Belajar Sains Biologi Siswa yang memiliki

Locus ofControllnternal

73

Histogram Hasil Belajar Sains Biologi Siswa yang memiliki
Locus ofControl Eksternal

74

Histogram Hasil Belajar Sains Biologi Siswa Untuk Model
Pembelajaran Sik.lus Belajar dan memiliki Locus of Control
Internal

75

Histogram Hasil Belajar Sains Biologi Siswa Untuk Model
Pembelajaran Siklus Belajar dan memiliki Locus of Control
Eksternal

77

Histogram HasH Belajar Sains Biologi Siswa Untuk Model
Pembelajaran Konvensional dan memiliki Locus of Control
Internal

79

Histogram Hasil Belajar Sains BioJogi Siswa Untuk Model
Pembelajaran Konvensional dan memiliki Locus of Control
Eksternal

78

Interaksi Model Pembelajaran dan Locus of Control Siswa
Terhadap Hasil Belajar Sains Biologi Siswa

90

Interaksj Locus of Control

91

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

109

2

Instnunen Locus of Control

149

3

lnstrumen Hasil Belajar Sains Biologi

4

Lembaran Kerja Siswa

162

5

Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar

170

6

Hasil Tes Locus of Control Siswa

178

7

Perhitungan Nonnalitas Data dengan Uji Liliefors

188

8

Uji Homogenitas Varians Sampel

193

9

Analisis Varians Dua Jalur

196

10

Uji Lanjut dengan Uji Scheffe

200

11

Surat ljin Penelitian

,153

xii

ABSTRAK

ROGANTINA MERI ANDRl TAMBUNAN. Pengaruh Model Pembelajaran dan
Locus of Control Siswa terbadap Hasil Belajar Sains· Biologi Siswa SMP Negeri 3

Pangaribuan. Tcsis. Medan: Program Pascasarjan.a UNIMED, 2010.
Penelitian ini be.rtujuan untuk mengetahui : (1) untuk mengetahui siswa yang diajar dengan
model pembelajaran siklus belajar basilnya lebib tinggi dari siswa yang diajar dengan
model pembelajaran konvensional. (2) untuk mengetahui untuk mengetahui basil belajar
siswa yang memiliki locus of control internal Jebih tinggi daripada siswa yang memiliki
locus of control eksternal. (3) ada interaksi aritara m odel pembelajaran dengan locus of
control siswa. dalam mempengaruhi basil belajar sains biologi siswa.
Penelitian, ini dilakukan di SMP Negeri 3 Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara. dengan
menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain faktorial 2x2 dan sampel betjwnlah
62 orang siswa yang pengambilannya dilakukan berdasarkan simple random sampling.
Instrumen penelitian dengan menggunakan tes locus of control siswa dan tes basil belajar
sains biologi. Uji statisti.k yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif
untuk. menyajikan data dan statistik inferensiaJ digunakan ANA VA 2 jalu.r. Sebelum
ANA VA 2 jalur digunakan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji
normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas varians dengan uji Barlett pada taraf
signfka~
5 %.
Berdasarkan basil analisis varians (ANA VA) diperoleh hasil penelitian yaitu : (l) Hasil
belajar sains siswa SMP Negeri 3 Pangaribuan yang diajar dengan model siklus belajar
lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan model pembclajaran konvensional.
Besamya Fhitung = 15,11 dan F tebel = 1,00 pada taraf signifikansi 0,05. Hal iru berarti bahwa
Fhirung :> Ftabel (2) Siswa yang memiliki locus of control internal memperoleh hasil belajar
yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki locus of control ekstemal. Besarnya
Fhitung = 2,03 dan Ftllbel = 1,00 pada taraf signiflkansi 0,05. Hal ini berarti bahwa F hit1.111g :>
Ftabcl (3) Terdapnt intetaksi antara model pembelajaran dengan loc us of control dalam
mempengaruhi hasil belajar sains biologi siswa SMP Ncgeri 3 P ~tl garibwm.
Bc:s
am
y~t
Fhitung = 2,39 dan Ftabel = 1,00 pada taraf signifikansi 0,05. Hal ini bcrarti bahwa hHung :>
F tabel· Dengan uji lanjut menggWlakan uji scheffe.
Peningkatan basil belajar sains dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
sikJus belajar. Locus of control siswa juga dapat menjadi salah satu faktor pendukung
dalam peningkatan basil belajar sains biologi siswa.

ABSTRACT
ROGANTINA MERJ ANDRI T AMBUNAN. The influence of Instructional Models
and Student Locus of Control on the Learning Outcome of Biology Science. Thesis.
State University of Medan, 2010.
The research was aimed to find out : (l) the djfference between student's learning outcome
in Biology science taught with the learning circle model and locus of control. (2) the
difference of student locus of controJ. (3) the interaction between Instructional Models and
locus of control in influencing the learning outcome of Biology science.
The research was conducted in SMP Negeri 3 Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara,
North Sumatera, using quasy experiment method with 2x2 factorial design 62 sample
student's that were taken by cluster random sampling. The instrument of this research were
locus of control test and biology test. The statistical testing applied in those study was
descriptive statistic to present the data and for inferential static 2 way ANOV A was used.
Before the way ANOV A was used first the conditional test of date analysis, i.e: nonnality
test while Liliefors and Homogereity variance test with Barlett at the level significance
0.05.
The 2x2 ANOV A hypothesis testing at the level significance 0.05 shows that students
tought with Learning circle had a higher learning outcome compared to students taught
== 1.00 at the level of
with Conventional Model. Tills was proved by .Fcoont == 11.15 > f 1 a~>e1
significance 0.05. Students with internal locus of control the learning outcome was higher
than student with external locus of control was by FC f!ahte = i.OO the level
significance 0.05. And there was an interaction between Instructional Models and students
locus of control towered of Biology science outcome this was shown by Fcou11t = 2.39 >
Frable = 1.00 at the level of significance 0 .05 and then using Scheffe test.
There are a few ways to improvement biology science outcome such as using learning
circle models and locus of control is one of the factor toward the teaming of biology
sciences.

ii

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bennasyarakat,
berbangsa dan bemegara sekarang ini tidak terlepas dari pengaruh perubahan global,

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta seni dan budaya.
Petubahan yang tedadi secara terus menerus menuntut perbaikan sistem pendidikan kita
tennasuk perubahan kurikulum yang mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing
dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan·perubahan global.
Atas dasar
me~iudkan

masyarakat tersebut, maka perlu upaya peningkatan

mutu pendidikan kita yang harus dilakukan secara menyeluruh yang dapat mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya (aspek moral. akhlak, budi
pekerti, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan seni). Dimana pengembangan aspekaspek tersebut bcrmuara pada peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini terbukti dengan
penyelenggaraan dan peningkatan pola kegiatan belajar yang disesuaikan dengan
perkembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi (IP'T'EK). Di samping itu bahwa
peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi pusat perhatian akibat dari tuntutan
terhadap kua1itas tenaga ketja dan kesejahteraan masyarakat. Bahkan kini diupayakan
secara bcsar-besaran peningkatan kualitas tenaga pengajar, penyempumaan kurikulum,
metode atau strategi mengajar serta kompetensi lulusan yang dijabarkan berdasarkan
pada fungsi dan tujuan pendidikan nasionaJ.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam

mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan k.ehidupan bangsa. Pemerintah
merumuskan dalam Undang-Undang Republik. Indonesia No .20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan
bah

w~

pendidikan dilaknbn agar

mendapatkan tuj uan yang diharapkan bersama yaitu: "Pendidikan nasiooal berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yans
bmnartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi man usia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadl warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab" (Pasal 3 UU Rf
No 20/2003).
Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta membentuk watak
dari peserta didik. diperlukan berbagai strategi yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik atau siswa. Kesenjangan yang masih ditemukan adalah bahwa hasil belajar siswa
masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Masih rendahnya kualitas belajar siswa
dapat dik.etahui dari indikator kualitas proses dan hasil belajar. Kualitas proses
pembelajaran dapat diamati dari bagaimana aktivitas siswa, interaksi guru-siswa,
interaksi antar siswa, dan motivasi belajar siswa. Sedangkan kualitas hasil belajar dapat
diamati dari prestasi be !ajar dan ketuntasan belajar siswa.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana (1 989) yang mengatakan bahwa
pembelajaran tidak semata-mata berorientasi pada hasil akan tetapi berorientasi juga
pada proses, dengan harapan makin tinggi hasil yang akan dicapai. Artinya bahwa
proses harus benar-benar diperhatikan. terutama penggunaan model pembelajaran yang
tepat dan menarik untuk meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar.

2

Ketepatan suatu model pembelajaran tentu saja tidak terlepas dari karakteristik

kelompok belajar. Karakteristik kelompok perlu diidentifikasi seperti yang dinyatakan
oleh Dick and Carey (2005) bahwa kehati-hatian dalam

~engalis

menyediakan dua jenis tambahan infonnasi yang berpengaruh

pemh1j~r

ak.an

dalam mendesain

pembelajaran. Pertama adalah heterogenitas dari target populasi adalah variabel yang
sangat penting. Dengan jelas, menemukan cara untuk mengakomodasi variasi adalah
pent in g. Jenis kedua adalah overall impression atau kemampuan interaksi.
Winkel (1996) menyebutkan aspek atau faktor yang mempengaruhi kualitas
belajar siswa yaitu faktor internal seperti kemampuan belajar, gaya belajar, daya fantasi,
hasrat, motivasi, konsentrasi, perasaan, sikap, minat dan lainya. Sedangkan faktor
ekstemal mencak.up pribadi guru, keadaan sekolah sebagai institusi, struktur jaringan
bubungan sosial (misalnya interaksi guru siswa) dan faktor situasional (sosial politik,
sosial ekonomi , iklim- musim). Faktor-faktor tersebut merupakan hal-hal yang
mungkin mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah. Dari penjelasan di atas maka
strategi, metode ataupun model pembelajaran termasuk ke dalam faktor ekstemal karena
mencakup hubungan sosial (interaksi antara guru dan siswa).
Menurut Erikson yang dikutip oleh Sikun Pribadi (1981) bahwa pendidikan
dalam keluarga yang berpengaruh terhadap kehjdupan anak di masa datang ditentukan
oleh ( l) rasa aman, (2) rasa otonomi, (3) rasa inisiatif. Rasa aman ini merupakan
periode perkembangan pertama dalam perkembangan anak. Perasaan aman ini perlu
diciptakan. sehingga anak merasakan hidupnya aman dalam kehidupan keluarga. Rasa
aman yang tertanam ini akan menimbulkan dari dalam diri anak suatu kepercayaan pada
diri sendiri. Anak yang gaga! mcngembangkan rasa percaya diri ini ak.an menimbulkan
suatu kcgelisahan hidup, ia merasa tidak disayangi, dan tidak mampu menyayangi.

3

Fase perkembangan yang kedua adalah rasa otonomi (sense of autonomy) yang
terjadi pada waktu anak berumur 2 sampai 3 tabun. Orang tua harus membimbing anak
dengan bijaksana agar anal< dapat mengembangkan ke~,

bahwa ia adalah pribadi

yang berharga, yang dapat berdiri sendiri dan dengan caranya sendiri ia dapat
memecahkan persoalan yang ia hadapi. Kegagalan pembentukan rasa otonomi, suatu
sikap percaya pada diri sendiri dan dapat berdiri sendiri akan menyebabkan anak selalu
tergantung hidupnya pada orang lain. Setelah ia memasuki bangku sekolah ia selalu
harus dikawal oleh orang tuanya. Ja selalu tidak percaya diri sendiri untuk menghadapi
persoalan yang dihadapi di sekolah.
Pada fase perkembangan ketiga disebut perkemba.ngan rasa inisiatif (sense of
initiative) yaitu pada umur 4 sampai 6 tahun. Anak harus dibiasakan untuk mengatasi

bambatan-harnbatan dalam lingkungan keluarga. Sebab dengan dibiasakan menangani
masalah hidupnya maka anak akan mengembangkan inisiatifuya dan daya kreatifnya
dalam rangka menghadapi tantangan hidupnya. Jika orang tua selalu membantu dan
bahkan melarang anaknya unruk mengerjakan sesuatu hal maka inisiatifdan daya kreasi
anak akan lemah dan akan mempengaruhi hidup anak dalam belajar di sekolah
http://www.infoskripsi.comffheorv/Online-Te
aching

-lnstrucioa

~Design-

Theoris~

Part-l ,html.
Rasa aman, rasa otonom i dan rasa inisiatif dibutuhkan anak dalam menjalani
berhagai situasi dalam hidupnya baik di lingkungan keluarga, sekolah ataupun
masyarakat. Secara kbusus di sekolah rasa aman, otonomi dan inisiatif diperlukan pada
saat mengikuti pelajaran. Rasa aman karena mereka bebas dalam memberikan pendapat
dalam proses belajar, rasa otonomi dalam hal rnembuat dan mempertanggungjawabkan
pendapamya sendiri dan rasa inisiatif untuk memberi kesimpulan dalam proses

4

pembl~jarn

.

Namun demikian ketiga fase tersebut membutuhkan kendali dan sumber

tanggung jawab (locus of control) atas apa yang dilakukannya. Demikian hak anak
(siswa) dalam proses pembe\ajaran biologi. Merek.a. berhak memberi pendnpat,
mempertahankan pendapat dan membuat atau menciptakan suatu kesimpulan atas
pengamatan yang mereka Jakukan namun tetap pada batasan atau kendali dari diri anak
(siswa) itu sendiri. Hal tersebut tentu berpengaruh terhadap hasil belajar anak (siswa).
Rendahnya mutu pendidikan yang teiUmlin dari hasil beJajar siswa pada ujian
akhir sekolah (UAS) dan nilai roport siswa kelas VIII pada semester I dan II Tahun
Ajaran 2006/2007 dan Tahun Ajaron 2007/2008. Seperti ditunjukkan pada Tabel 1.1

berikut.
Tabell.l. Rata-Rata Basil Belajar Siswa keJas VUI semester I dan II
T.A 2006/2007 dao 2007/2008 S:MP Negeri 3 Paogaribuan.

Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan
Bah~s

dan
S.a~

lndo~sia

Bahasa lnggris
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
llmu Pengetahuan Sosiai (IPS)

Nilai Rata-Rata
T.A 200712008
T.A 200612007
Sem.J
Sem II
Sem 1
Scm II
65 ··62
65
64
64
()8
70
63.
65
61
62
60
58

61

59
65

65

59
59

60

67

62

63

55

Swnber: Kantor Tcta Usaha SMP Negen 3 Panganbuan

Dari data di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar IPA masih kurang memuaskan
karena masih di bawah 70. Rendahnya hasil belajar tersebut diduga karena proses
pelaksanaan pembelajaran yang kurang optimal artinya strategi, metode atau mooel
pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa di SMP Negeri 3

Pangaribuan.
Biologi atau saat ini dikatak.an sebagai sains biologi merupakan salah satu
pela,jaran yang tcrgabung dalam mata pelajaran llmu Pengetahuan Alam (l PA). Seperti

5

kelompok mata pelajaran lPA yang lain, pelajaran biologi mengutamakan kemampuan
siswa untuk mengamati, mendeskripsikan dan menganalisis gejala-gejaJa alam sehingga
menjadi sebuah struktur pengetahuan yang b ers

ist

e ~

(Nasution, 1999). Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa pelajaran biologi sangat mementingkan pemahaman
tentang konsep-konsep, fakta-fakta ilmiah, dan prosedur-prosedur. Semua pengetahuan
terangkai dalam suatu sistem yang saling berhubungan.
Kemampuan siswa dalam mengutarakan pendapat tentang suatu objek yang
dipelajari dalam pelajaran ini sangat perlu, mendeskripsikan objek yang dipelajari
dengan kata-kata sendiri, mengamati lalu memberikan kesimpulan merupakan ciri yang
paling khas dalam pelajaran biologi. Namun demikian kemampuan siswa dalam
menghafal juga sangat penting karena penguasaan konsep dengan hafalan merupakan
satu faktor yang membedakan pelajaran biologi ini dengan pelajaran IPA yang lainnya.
Bertolak dari pendapat dan informasi di atas, pene liti merasa tertarik untuk
meneliti bagaimana proses penguasaan dan penerapan konsep oleh si.swa pada pelajaran
sains biologi dan dampaknya terhadap hasil bclajar biologi. Selama ini model
pcmbelajaran yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran sains biologi cenderung
satu arah, dimana guru menjadi pusat infonnasi baik itu lisan maupun culisan. Sehingga
siswa kurang memahami konscp apalagi menguasainya karena ada pemikiran bahwa
apa yang disampaikan olch guru, itulah yang benar. Hal ini menyebabkan siswa tidak
tennotivasi untuk mencari, terlebih untuk menemukao konsep baru yang berhubungan
dengan materi pelajaran yang mungkin meningkatkan pengetahuan siswa di luar yang
diberikan oleh guru. Dalam pembelajaran sejenis ini, guru kurang memperhatikan apa
yang dibutuhkan oleh siswa sesuai dengan k.arakteristik siswa. Di samping itu, Merril
(1979) berpendapat bahwa karakteristik siswa merupakan kondisi pengajaran yang

6

hnrus dijadikan pijakan dalarn mengcmbangkan dan menetapkan strategi pembelajarao

untuk memperoleh basil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Lebib Ianjut Gagne, Briggs dan Waser (1992)
~enyatk

agar basil belnjnr

mendekati atau sesuai dengan tujuan pembelajaran, strategi dalam proses belajar
mengajar yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik siswa yang diajar artinya
pengajaran akan semakin efektif bila strategi pembelajaran yang digunakan sesuai
dengan karakteristik siswa. Salah satu lcarakteristik siswa yang berpengarnh dalam

proses belajar adalah locus ofciJntrol.

, Main dan Rowe (dalam Panjaitan 2006) mengemukakan bahwa locus ofcontrol
adalah kondisi siswa yang menunjukkan tempat kendali dirinya dan merupakan salah
satu karakteristik siswa yang dapat bcrpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam
mencari, mengolah, dan memanfaatkan berbagai infonnasi. Lebih lanjut Klausmeier
(1985) mengklasiflkasikan locus of control atas dua jenis yaitu locus ofcontrol internal
dan ekstemal. Siswa yang memiliki locus of control internal akan lcbih aktif
mempelajari berbagai s umber belajar yang relevan dengan soal-soal yang dihadapinya
sehingga siswa lersebut akan memahami prosedur atau cara-cara penyelesaiannya.
Sebaliknya siswa yang mcmiliki locus of control eks temal lebih yakin hahwa
keberhasilan adalah karena kehetulan. Mereka cenderung lebih suka menunggu suatu
keberhasilan tanpa melakukan suatu usaha sehingga tidak pemah ingin melatih diri
menyelesaikan
soal~

j ika tidak disuruh oleh guru a1au orang tuanya. Olch karcna itu,

locus ofcontrol ditcmpatkan scbagai sa\ah satu varia bel dalam pcnelitian ini.

7

.

B. ldentifikasi Masalab
Berdasarkan uraian pada Jatar belakang dapat diidentitikasi beberapa masalah
yang berhubungan dengan hasil bel~jar

siswa. antara lain; A.p!lkah model pembelajoron

di SMP telah efektif meningkatkan hasil belajar siswa? Apakah model pembelajaran
yang digunakan di SMP, dalam mata pelajaran sains biologi dapat menarik minat
belajar siswa? Apakah guru sains biologi di SJ\1P telah mengunakan model yang
bervariasi dalam setiap pembelajaran yang dilakukan? Apakah para guru sains biologi
telah mampu membuat mata pelajaran sains biologi telah menjadi pelajaran yang
menyenangkan bagi siswa? Apakah para guru sains biologi telah membedakan
karakteristik siswanya? Apakah locus of control yang dimiliki siswa mempengaruhi
hasil belajar sains biologi siswa SMP? Apakah para guru sains biologi mengetahuijenis

locus of control siswa? Apakah strategi guru mengajar telah membangkitkan motivasi
belajar siswa? Strategi pembelajaran apakah yang dapat menarik minat belajar sains
biologi siswa SMP? Karakteristik siswa yang bagaimanakah yang efektif dalam
pembelajaran mata pelajaran sains biowgi? Bagaimana hasil pelajaran sains biologi
siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran siklus belajar? Bagaimana
hasil belajar siswa yang diajar dengan mengunakan model pembelajaran konvensional?
Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran siklus
belajar lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan mengunakan model
pembelajaran konvensional? Apakah ada pengaruh locus of control siswa terhadap
hasil belajar sains biologi? Apakah model pembelajaran berpengaruh pada hasi1 belajar
sains biologi? Apakah ada pengaruh model pembelajaran dengan loc'US of control
siswa?

8

.

C. Pembatasaa MasaJah
Adapun masalah yang akan dikaji dalarn penelitian ini dibatasi pada masalah
sehubungan dengan basil belajar sains biologi pada

si\~a

SMP kelas VIII dan faktor

yang mempengaruhi hasil belajar tersebut adalah model pembelajaran dan locus of
control siswa. Dalam hal ini model pembelajaran yang dimaksud adalah model

pembelajaran siklus belajar dan model pembelajaran konvensional. Locus of control
dibagi menjadi dua yaitu locus ofcontrol internal dan locus ofcontrol ekstemal.
Sedangkan basil belajar dibatasi pada materi JXlkok bahasan Sistern dalarn
Kehidupan Tumbuhan. Untuk ranah kognitif yaitu pengetahuan atau ingatan (Cl),
pemaharnan (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5) dan kreativitas (C6).
Penelitian ini melibatkan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran, model
pembelajaran siklus belajar dan model pembelajaran konvensional, sedangkan variabel
moderatomya adalah karakteristik siswa yaitu locus of control internal dan ekstemal
dan variabel terikatnya adalah basil belajar sains biologi siswa. Materi pembelajaran
adalah Sistern dalarn Kehidupan Tumbuhan yang merupakan materi baru dan belum
pemah dipelnjari pada kelas sebelumnya atau semester sebelumnya.

9

..

D. Perumusao Masalab

Masalah yang aJcan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:
1. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran siklus
belajar lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran
konvensiooal?
2. Apakah hasil belajar siswa yang memiliki locus of control internal lebih tinggi

daripada siswn yang memiliki locus ofcontrol ekstemal?
3. , Apakah ada interaksi antara model pembelftiaran dengan locus ofcontrol siswa.

datam mempengaruhi hasil belajar sains biologi siswa?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:
1. Siswa yang diajar dengan model pembeJajaran siklus belajar hasilnya lebih
tinggi dari siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.

2. Has it belajar siswa yang memiliki locus ofcontrol internal lebih tinggi daripada
siswa yang memiliki locus ofcontrol ekstemal.
3. Ada interaksi antara model pembelajaran dengan locus of conlrol siswa. dalam
mempengaruhi basil belajar sains piologi siswa

10

...

F. Maufaat Peoelitiao

Secara teretis penelitian ini diharapkan bennanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan pada bidang pendidika.n. khususnya teori-teoJi tentang model pembelajaran
siklus belajar, model pembelajaran konvensional, dan locus of control siswa serta
pengarubnya terhadap basil belajar sains biologi. Juga diharapkan sebagai pedoman dan
penunjang penelitian lanjutan di masa yang akan datang.
Secara praktis penelitian ini diharapkan bennanfaat sebagai: a) bahan
pertimbangan bagi guru-guru mata pelajar;m sains biologi SMP dalam menentukan
modet pembelajaran yang efektif dan efisien dalam menyajikan materi pelaJanm kepada
siswa; b) sebagai bahan pengetahuan bagi guru-guru SM.P dalam menentukan model
pembelaja.ran yang sesuai dengan kontribusi locus of control siswa; c) sebagai bahan
informasi keefektifan penggunaan model siklus belajar dalam pembelajaran; d) sebagai
sumbangan pemikiran dalam usaha mengoptimalkan kebijakan pembelajaran unruk
mencapai hasil belajar sains b\ologi siswa SMP.

ll

BABV



S'JMPULANt IMPLIKASI DAN SARAN

A.Simpulan
Berdasa:rkm hasit penelitian· dan pembabasan yang dik:emokakan sebl~
maka dapat disimpulk.an sebagai be:rilrut:

1'. Hastl 11etajm-·biotogr siswa: yang diajarkan dengan menggunatan model pembelajanm
siklus belajar lebih tinggi dibandingk.an dengan basil belajar biologi siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
2'. Hasit befajar· biotogi· siswa: yang m-emiliki locus of corrtrol internal lebih tingii
dibandingkan basil belajar biologi siswa yang memiliki locus ofcontrol ekstemal.
3. Terdapat intemksi antara model pembelajaran dan locus of control siswa terbadap

basil' betajar·biologi. Berdasark81l uji tanjut dipero"teh basil 11etajar siswa yang diajari
dengan model siklus secara keseluruhan lebih tinggi dibandingkan siswa yang
diajari dengan model konvensiooal untuk siswa yang memiliki locus of control

intemat uumpun ekstemal. OJeh breDa it1I model yllTfg seba:iknyl' digm'lakm adafah
model si.klus belajar dalam pembelajaran sains biologi. Artinya untuk kondisi locus
of control model yang digunakan adalah model pembelajaran siklus belajar.

..

B. lmplikasi
Peoelitian iDi menemukan bahwa basil belajar biologi si'swa dengan: model
pembelajaran sikhlS belajar lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Hal

ini berimplika:si' pada pemililum model pembetajanm oteh gum. Ooro sebaiknya
menggunakan model pembelajaran sik.Jus bel~jar

kareoa aJcan memo tivasi siswa untuk

102

..



lebih aktif dan tidal< terlalu mengandalkan model pembelajaran konvensional. Kepala
sekolah juga sebaiknya menyarankan kepada guru mata pelajaran agar menggunakan
model pembelajaran siklus bel!\iat. Sela~Uutny

kepada ~lai

OikiRt juga berperan