PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 2 PANGARIBUAN KABUPATEN SAMOSIR.

ABSTRAK
Herbina Srilawati Sihotang, Pengaruh Model Pembelajaran kooperatif diJn Konsep
Pangtm~.
Tesis:
Program Pasca SarjanaUnlversltas Negert Medan. 2011.

Diri Terlrlltlttp Basil Beltljar Fisiko Siswtl SMP Negeri 2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (I) Perbedaan basil be!ajar fisika
siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif type STAD dan Hasil
belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif type struktural.
{:i) Perbedaan Hasil belajar fisika siswa yang memitiki konsep diri positif dengan
basil belajar fisika siswa yang memiliki konsep diri negative. (3) lnteraksi antara
model pembelajaran kooperatif dan konsep diri terhadap basil belajar fisika

>

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VTII SMP Negeri 2
Pangururan Kabupaten Samosir, beJjumlah 171 orang yang berasal dari 5 kelas.
Teknik penarikan sampel dilak:ukan dengan cluster random sampling. Jumlah sampel
penelitian untuk model pembelajaran kooperatif STAD terdiri dari 40 siswa dan 40

juga untuk model pembelajaran kooperatif Struktural. lnstrumen pengukuran untuk.
mengukur basil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan yang
terdiri dari 33 soal. Untuk menjaring data dari konsep diri digunakan angket yang
diadaptasi dan dimodiftkasi dari bentuk pengukuran skala konsep diri anak: yang
bersumber dari Piers dan Harris dengan 36 item pemyataan. Metode penelitian
menggunak.an quasi eksperimen dengan desain penelitian factorial 2 x 2. Teknik
analisis data menggunak:aii ANA VA dua jalur pada tataf signifikan a = 0,05
Tujuan penelitian menunjukkan bahwa:(l) basil belajar fisika siswa yang
lebih tinggi dari
diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD (X =~2,90)
pada basil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
struktural (X =22, 75), dengan Fhitung == 82,64 > Ftabe1 = 3,96, (2) basil belajar fisika
siswa yang memiliki konsep diri positif (X =26,31) lebih tinggi dari pada basil
belajar fisika siswa yang memiliki konsep diri negatif (X =20,95), dengan Fhilung :::
4,92 > Ftabe1 = 3,96, (3) terdapat interak:si antara model pembelajaran kooperatif
dengan konsep diri terhadap basil belajar fisika, dengan Fhitung = 21,19 > Ftabe1 = 3,96.
Perhitungan uji l8J\iut dengan uji scbeffe menunjukkan (a) basil behijar fisika siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD lebih tinggi dari pada basil
belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif struktural, (2)
basil belajar fisika siswa yang memiliki konsep diri positif lebih tinggi dari pada basil

belajar fisika siswa yang memiliki konsep diri negatit: (3) terdapat interaksi antara
dengan konsep dirl, yaltu basil belajar flsika slswa
model pembeiajaran ~ratlf
yang memiliki konsep diri positif Jebib tinggi bila diajar dengan menggunak:an model
pembelajaran kooperatif STAD, demikian pula hasil belajar fisika siswa yang
memiliki konsep diri negatif lebih tinggi jika diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif struktural.

ABSTRACT

HERBINA SRD.A W A TI SWOTANG, The effect of CooperaiWe Leaming Model .
t111d Self Ctmcepts on the student Achievement Physics at SMP Negeri 2
Pangururan. Tbesls: Educational Tecnology graduate Program of UNIMED
2011.
This research was aimed to finding out: (I) the difference of achievement in
physics studies between STAD cooperative ltatiiing, (2) difference achievement in
physics between student who positive self consept and negative self concept. (3)
interaction between cooperative learning and self concepts on the student achievement
in physics.
The population of this research was all weight clases of SMP Negeri 2

Pangururan Kabupaten Samosir, which consisted of the five clases which had 171
student all together. These sample werw taken by using cluster random sampling
method. The samplo of this research was 40 students taught by learning of STAD
cooperative learning and 40 students dono by learning of structural learning. The
research instrument that used the measure the achievement was test multiple choise
with 4 option with 33 question. To get of data self concept used quistonnaire of
adaption and modification children self concepts measure scale form Piers and Harris
with 36 questions. The research metod used quasi-experiment with factorial design 2
x 2. Tecnique of analyzing data used ANOV A of two directions at significant a = 0,05
The finding of the research showed that: ( 1) the student achievement in
physics that taught by STAD cooperative learning

(X=

22.90) is higher than the

student achievement that taught by structural cooperatve learning (X= 22.75}, with
Fcoun1 = 82.64 > Ftable = 3.96, (2) the students achievement in physics with positive

(X=


26,31) is higher than negative self concepts (X= 20.95), with
3.96, (3)be found interaction between cooperative learning and
the ability of self concepts on the student avievement in physics, with fcount = 21.1 9 >
Flable = 3,96. The multiple comparation by Scheffe teste also showed: (a) the student
achievement in physics that taught by STAD cooperative learning is higher than the
students achievement that taught by structural cooperative learning, (b) the student
achievement in physics with positive self concept is higher than negative self
concepts, (c) be found interaction between cooperative learning and the ability of self
concepts on the students achievement in physics. that the students achievement in
physics with positive self concepts is higher if used STAD cooperative learning, lilke
wisw the student achievement in physics with negative self coneepts is higher if used
structural cooperative learning.
self concept

Fc0un1= 4,92 >

ftable =

ii


.l

I

I.,
~

.

'~

.

-~}

MILIK PER~USTAKtij

373. 6Z3 r;:


f\1 E_~

PENGARUH MODEL PEMJ~,LARN
TERHAIJAP HASil, BELAJAR

I

l

PANGURURAN

_)

KOOPERATU, DAN KONSEP DIRI
SlSWA SMP NE',(;ERl2
SAMOSIR

TESlS

; ,.


5W.emenufii Salah Satu Syarat
•;,~ et~1':"mn

(J'efar ;MilJsu~r
'[efen£ufi~'P

ff'en.dUfr.li;gn

z

?

\

~/I

m

P ROGRAM PASCASAR.JANA

UNIVERSITAS NEGF:RI MEDAN
1\IEDAN
2011

TESIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN
KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA
SISWASMP NEGERI 2PANGURURAN
KABUPATENSAMOSIR
Disusun dan diajukan Oleh:
BERBINA SRILAWATI smOTANO
NIM • 081188230079

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal24 Pebruari 2011 dan Dinyatakan Memenuhi
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan

-z


Medan, 24 Pebruari 2011

Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbiag n

P f. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.
~.19508273

Dr.K~MPd

~

~

~.19605382

.., :.- ~ is ;


~ _' ~

.

uhammad Badiran, M.Pd Prof. ' Df!~
Belferi"- Manullang
.... ' Nw. 194710151974121001

Persetujuan Penguji
Ujian Tesis Magister Pendidikan
No.

Nama

1. Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.
(Pembimbing I)
~

.195082


0197832

2. Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd.
(Pembimbing D)
~.19605382

3. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd
(Penguji I)
~.1940376

........................•.....

~

/ ' . ."1
.·,

'

4. Dr. Ridwan A. Sani, M.Si.
(Penguji D)
~.19640837

DIJ\J

S. Dr. Asih Menanti, MS.,S.Psi.
(Penguji Ill)
~.19603852

········\·.:: .....•.....

m

Mahasna
Nama
NIM

Tanggal Ujian

: Herbina Srilawati Sihotang
: 081188230079
: 24 Pebruari lOll

KATAPENGANTAR
Bersyukur merupakan hal yang sangat patut penulis panjatkan

kehadirat

Tuhan Y esus Kristus yang memberikan kesempatan, kekuatan dan kasih-Nya serta
pertolongan - Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Koooperatif dan Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar
Fisik:a Siswa SMP Negeri 2 Pangururan Kabupaten Samosir ini dengan baik.
Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. dan Bapak Dr. Keysar Panjaitan.
M.Pd. selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak memberikan
pengarahan serta bimbingan dalam penyusunan tesis ini. Dalam menyelesaikan tesis
ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun
materil, karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, MPd. sebagai rektor Unimed dan para
pembantu rektor yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
perkuliahan

di

program

Pascasarjana

Unimed,

Bapak

Prof.

Dr.

Belferik

Manullang,M.Pd. sebagai Direktur Pascasarjana dan para asisten direktur yang telah

banyak memberikan bantuan administrasi di program Pascasarjana Unimed.
Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. Sabat
Siagian, M.Pd, sebagai Ketua dan Sekretaris Progran Studi Teknologi Pendidikan
Unimed, serta para STAF Dosen dan Pegawai Progran Studi Teknologi Pendidikan
atas segala motivasi

dan bantuannya selama penulis mengikuti perkuliahan sampai

selesai.

iii

Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd, Ibu Dr. Asih Menanti, MS.,S.Psi.
dan Bapak Dr. Ridwan Sani, M.Si. sebagai nara sumber yang telah banyak

memberikan masukan demi kesempumaan tesis ini. Bapak S. Sitorus, S.Pd, Kepala
sekolah SMP N 5 Pangururan tempat penulis bekerja yang memberikan kesempatan

lrepada penulis untuk dapat melanjutkan studi dan Bapak D.H. Silalahi, S.Pd dan Bpk
Paimin Sibatuara, S. Sos, Mantan dan Kepala sekolah SMP N 2 Pangururan tempat
penulis mengadakan penelitian dan guru-guru IPA Fisika yang ada di SMP N 2
Pangururan yang membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. Dan juga rekanrekan mahawasiswa TP angkatan XIV yang banyak memberikan dukungan dan
bantuan kepada penulis.
Tak lupa kepada seluruh keluarga besar saya. kepada papa dan mama, P.
Sihotang dan R. Simarmata, S.Pd, yang selalu mendoakan penulis serta bantuan
administrasi dan dana sepanjang hidup penulis khususnya selama penulis menjalani
kuliah, Abang dan Eda Saya, H. Sihotang IN. br. Situmorang serta paraman dan maen

saya, Dimas, Ivan dan Janeth, trimaksih atas dukungan dan kehadiran kalian dalam
hidup penulis, Kepada Ito Unggul Sihotang. S.Kep. trimakasih atas kata-kata simple
yang pendek membuat bati penulis tergugah dan memandang hidup ini lebih baik lagi.
Kepada adek saya Saruli Sihotang, S.Si. trimakasih buat motivasi, dorongan. serta
bantuan dananya selama penulis menyelesaikan tesis ini. Kepada Ito Raja Ina! dan Ito
Saham, trimakasih buat stiap hal yang kalian lakukan buat penulis selama ini, buat
Adek saya yang kembar Mariati Sihotang dan Mariani Sihotang, trimaksih atas
kerelaannya selalu menerina penulis nompang di kos kalian kalau pulang malam, juga
kepada Adele saya Tanty Sihotang, trimakasih atas bantuannya selama ini menjadi
perpanjangan tangan dalam banyak urusan dengan papa dan mama, dan kepada adek

iv

saya yang paling kecil Goldas Sihotang, trimakasih buat senyum dan wajahmu yang

imut menambah semangat
Kepada bapak dan lbu Mertua Saya, R Turnip dan D. Sipakkar, trimakasih
buat pengertian, dukungan moril, doa dan dana yang kalian berikan selama ini,
Khususnya buat suami tercinta P. Turnip, yang selalu mendoakan, memberikan
dukungan dan menemani penulis di saat suka dan duka, haus dan lapar, siang dan
malam, semenjak memulai perlruliahan sampai penyelesaian tesis ini, teristimewa
buat putri kecilku yang manis Pretty Roulina Turnip, yang telah memberikan warna
bam dalam hidup penulis, kau adalab semangat dalam hidup.
Akhimya penulis mengucapkan terimakasih k:epada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
tesis ini. Semoga basil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan
pengetahuan dan berguna bagi pendidikan dimasa sekarang dan yang akan datang.

Medan, Pebruari 20 I J
Penulis

Herbina Srilawati Sihotang
NIM. 08 J 188230079

v

DAFTARISI
Abstrak
Abstrac

II

Kata Pengantar

iii

Daftarlsi

vi

Daftar Tabel

viii

Daftar Gambar

ix

Daftar Lampiran

X

BAB

>
-

%.

?

PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang Masalah .•...•..................................
ldentifikasi masalah................................................. .
Pembatasan Masalah............................................... .
Perumusan masalah................................................. ..
Tujuan penelitian ................................................... .
Manfaat penelitian .................................................. ..

II

KAJIAN TEORITIS. KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN
lllPOTESIS

I

7
8
9

9
10

A. Deskripsi Teoritis
II
I. Hakikat Hasil Belajar Fisika ........................... ..
II
a. Hakikat basil belajar
............... ........ .
15
b. Hakikat Fisika
............................. .
c. Hakikat basil belajar fisika
. . . . . .. . . . . . .. ..
18
2. Hakikat Konsep Diri
........................................
20
31
a. Konsep Diri positif.................................... .....
b. Konsep Diri negatif..................... ....................
33
3. Hakikat Model Pembelajaran...............................
34
4. Hakikat Model pembelajaran Kooperatif.......
40
4.l.Model Pembelajaran Kooperatif type STAD . . ...
49
53
4.2.Model Pembelajaran kooperatiftype Struktural.................
B. Penelitin Yang Relevan ..........................................
57
C. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang
diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif dengan
pendekatan ST AD dan model Pembelajaran kooperatif dengan
58
Pendekatan Struktural
.............................................
2. Perbedaan Basil Belajar Fisika Siswa yang
memiliki Konsep Diri Positif dengan Siswa
61
Yang Memiliki konsep Diri Negatif
....................
vi

3. lnteraksi Antara Model Pembelajaran
kooperatif dengan konsep Diri Terbadap
.•..... ........... ....... .....
Hasil Belajar Fisika Siswa.
D. Pengajuan Hipotesis..................................................
BAB

62
65

III METOOOLOOI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian .............•...............
B. PopuJasi dan Sampel penelitian ............................
C. Metode Penelitian

........................................................

D. J)esain Penelitian.......................................................

E; Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Penelitian...............................................................
F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan................ .........
G. Pengontrolan Perlakuan ..........................................
H. Teknik Pengumpulan DatA dan Instrumen Penelitian....
1. Instrumen Tes Hasil Belajar Fisika Siswa...............

2. lnstrumen fes konsep oiri............... ....................
3. Instrumenn Perlakuan
...........................................

I.

66
66
67
68
69

71
74

77
78
79

79

Uji Coba Intrumen Peoelitian.................................... ..
1. Uji Coba Instrumen basil Belajar fisika siswa...... .
2. Uji Coba Instrumeo Konsep Diri Siswa............... ..

J. Teknik Analisis Data................................................... .

BAB

IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data . .... .. . .. .. . .. .. . . . .. .. . .. . .. .. .. . .. .. . . ..
B. Pengujian Persyaratan Analisis ..............................
C. Pengujian Hipotesis
.. . .. . . . .. .. . .. . . .. .. .. .. . . . .. .. .. .. . .. .
D. Pembahasan Hasil Penelitian .. . .. . .. .. . . . .. .. .. . . .. .. . .. ..
E. Keterbatasan Penelitian . . . .. .. . . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . . . .. .. . . . .

BAB V

87
102

l 06
112
120

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
C. Saran

123
124
128

DAFTAR PUSATAKA

130

B. Implikasi

vii

DAFfAR TABEL
TabeJ

BaJamaD

1. Analisis materi pelajaran Fisika

17

2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif

48

3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif STAD

52

4. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Struktural

55

5. Perbedaari Model Pembelajaran K operatifST~

>

dan Struktural

57

6. Data Populasi siswa SMP N 2 Panguran

66

7. Desain Penelitian

68

8. Tahapan Pembelajam Kooperatif STAD dan Struktural

73

9. Kisi-kisi lnstnnnen Tes Hasil Belajar Fisika

79

l 0. Kisi-kisi Instrumen Tes Konsep Diri

79

II . Deskripsi Data Hasil Belajar

87

12. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Kooperatif STAD

88

13. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika KooperatifStruk.tural

90

14. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika dgn Konsep Diri positif

92

15. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika dgn Konsep Diri Negatif

93

16. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika dengan Model Kooperatif STAD
Dan Konsep Diri Positif

95

17. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika dengan Model Kooperatif STAD
97

dan Konsep Diri Negatif
18. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika dengan Model Kooperatif Struktural
Dan Konsep Diri Positif

99

19. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika dengan Model KooperatifStrulctural

101

Dan Konsep Diri Negatif
20. Rangkuman Analisis Uji Normalitas

103

21. Rangk.uman Perhitungan Uji Homogenitas Model Pembelajaran

104

22. Rangkwnan Perhitungan Uji Homogenitas Konsep Diri

104

23. Rangkuman Perhitungan Uji Homogenitas Interaksi

105

24. Rangkuman Data Hasil Belajar Fisika

106

25. Rangkuman Perbitungan ANAVA Faktorial 2 x 2

106

26. Rangkuman Uji Schefee

129

viii

DAFfARGAMBAR
Hala man

Gam bar

L Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model Kooperarif STAD

89

2. Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model Kooperatif Struktural

91

3. Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Konsep Diri Positif

92

4. Histogram Hasil Be1ajar Fisika Siswa dengan Konsep Diri Negatif

94

5. Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model Kooperatif STAD -dan
96

Konsep Diri Positif

6. Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model Kooperatif STAD dan
Konsep Diri Negatif

98

7. Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model KooperatifStruktural dan

Konsep Diri Positif
8. Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model Kooperatif Struktural dan

102

Konsep Diri Negatif

9. Interaksi Model Pembelajaran dengan Konsep Diri

ix

Ill

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

HaJaman

1. Instrumen dan Uji Coba Hasil Belajar Fisika

134

2. Instrumen dan Uji Coba Angket Konsep Diri

154

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

164

4. Hasil Angket

188

5. Hasil Belajar Fisika

189

6. Uji Normalitas

213

7. Uji Homogenitas

221

8. Uji Hipotesis

225

9. Uji Lanjut

-z
?

93

X

BABI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Peningkatan kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan Sumber
Daya Manusia (SDM) dapat berkompetisi di era gJobalisasi akan terus
berlangsung. Perhatian terbadap pendidikan menengah pertama menjadi bagian
penting bagi keberhasilan pendidikan. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana
pendidikan diperlukan guna menjawab tantangan-tantangan perkembangan global.
Peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan yang dilakukan pemerintah selama
ini masih terdapat hambatan-hambatan serta kekurangan-kekurangan.

Mutu

Pendidikan

di

Indonesia

diharapkan

mampu

mengikuti

perkembangan zaman yang ada pada saat ini. Berbicara tentang mutu pendidikan
tentunya tidak lepas dari komponen-komponen pendidikan itu sendiri yang
meliputi pengelola, pengajar/pendidik, peserta didik:, orang tua, media, bahan, alat
atau sarana dan p~a

pendidikan itu sendiri.

Sekolah memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan mutu
pendidikan melalui proses belajar mengajar. Peningkatan mutu pendidikan pada
jenjang sekolah harus lebih ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang
berkualitas dan mampu bersaing dalam era globalisasi. Disiplin ilmu yang
dipelajari harus memiliki materi yang cocok:, menggunakan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan . perkembangan zaman dan dalam penyampaian
hendaknya menggunakan model yang tepat

1

sehingga dapat menumbuh

kembangkan kreativitas dan keterampilan siswa untuk dapat memecahkan setiap
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan nyata. Kegiatan utama dalam
sebuah sekolah adalah kegiatan pembelajaran yang merupakan faktor penentu
terhadap kualitas pendidikan. Proses pembelajaran yang baik akan menjadi
indikator keberhasilan dan peningkatan mutu pendidikan. Untuk mencapai
harapan ini, harus diciptakan sebuah sistem pembelajaran yang baik dengan
merujuk pada tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan pada
suatu lembaga pendidikan. Sistem pembelajaran yang diciptakan bukanlah hanya
sebagai

suatu

konsep,

namun

yang

terpenting

adalah

bagaimana

dalam

kehidupan

pengimplementasian konsep tersebut secara nyata.
Perkembangan

dan

perubahan

yang

terjadi

bermasyarakat, berbangsa dan berbegara saat ini tidak terlepas dari pengaruh
perubahan global, Perkembangan Ilmu Pengetahun dan Teknologi (IPTEK) serta
seni budaya. Perubahan yang terjadi secara terns menerus menuntut perbaikan
sistem pendidikan tennasuk perubahan kurikulum yang mewujudkan masyarakyat
yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan
perubahan-perubahan global.
Menyadari

pentingnya

peningkatan

kualitas

pendidikan

yang

mempengaruhi sumber daya manusia, maka pemerintah mulai berusaha untuk
kualitas pembelajaran di sekolab. Karena diyakini dengan meningkatkan kualitas
pembelajaran secara langsung akan memberikan kontribusi pada peningkatan
kualitas pendidikan. Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang
akan mempengaruhi aspek pendidikan, peri kehidupan dan bermasyarakat diera
komunikasi dan informasi pendidikan dihadapkan pada dilema kompetitif.

2

Hal ini merupakan persoalan bagi guru dalam rugas yang dilakukan dibidang
pendidikan. Kompetensi guru ditantang untuk selalu dibenahi dan hJrut menyertai
perkembangan pendidikan dalam dinamika zaman. Kompetensi guru bukan
sesuatu yang statis, tetapi dinamis sesuai dengan perk.embangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.
Kurikulwn seca.ra berkelanjutan disempumakan untuk meningkatkan mum
pendidikan dan

berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional,

tampaknya belum dapat direalisasikan secara maksimal. Salah sam masalah yang
dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses
pembelajaran. Berdasarkan pengamatan dilapangan, proses pembelajaran di
sekolah dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa. terutama dalam
pembelajaran Fisika. Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode
konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran dikelas, sebingga
suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh guru.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan basil belajar
adalah

meningkatkan

kualitas

pembelajaran

dengan

penerapan

model

pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari
kegiatan pendidikan itu sendiri yang tidak terlepas dari peranan guru.
Kemampuan guru menguasai teknologi pembelajaran unruk merencanakan,
merancang, melaksanakan, memanfaatkan, dan mengevaluasi serta melakukan
feedback

menjadi

faktor

penting

guna

mencapai

tujuan

pembelajaran.

Kemampuan guru menguasai materi pembelajaran, gaya mengajar, penggunaan
media, penentuan strategi dan pemiliban metode pembelajaran merupakan suahJ
usaha guna melancarkan proses pembelajaran dan meningkatkan basil belajar.

3

Penerapan

model

pembelajaran

yang tepat menjadi pilihan

bila

menginginkan pembelajaran menjadi efektif dan efiSien, agar siswa dapat belajar
dengan baik maka model pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien.
Dikatakan efektif bila model pembelajaran tersebut sesuai dengan yang
diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai. Dikatakan efisien bila model
pembelajaran yang diterapkan relatif mengguilakan tenaga, usaba, biaya dan

waktu yang digunakan seminimal mungkin. Dalam hal ini guru sebagai pendidik
dibarapkan dapat memanfaatkan dan melibatkan telematika dalam proses
pembelajaran. baik

itu

dalam mendesain

silabus pembelajaran,

rencana

pembelajaran bahkan model dan strategi pembelajaran. Begitu pula dengan siswa,
diharapkan

mampu

mengimbangi

serta

memanfaatkan

telematika

dan

perkembangan media belajar ini dengan tujuan menambah khasanah pengetahuan,
ilmu serta dapat meningkatkan hasil belajar.
Dalam kenyataan dan fukta dilapangan menunju.kkan bahwa mata
pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sukar untuk dimengerti,
dipahami dan disampaikan kepada siswa disamping mata pelajaran matematika.
Dapat dikatakan bahwa sedikit siswa yang merasa senang, berminat dan tertarik
akan pelajaran fisika. Selain itu, guru sebagai pengajar yang seharusnya terampil,
mahir dan berkompeten dalam menggunakan model dan strategi pembelajaran,
memanipulasi keadaan sehingga menyenangkan dan membangkitkan gairab
belajar siswa dalam pembelajaran sangat sedikit dijumpai. Oleh sebab itu mata
pelajaran fisika dianggap dan dipandang oleh siswa sebagai mata pelajaran yang
sulit dipahami dan menjemukan. Anggapan dan pandangan seperti ini akhimya
akan menimbulkan sikap negatif dan enggan untuk mempelajari fisika.

4

Kondisi seperti ini dapat dilihat melalui pengamatan sehari·hari. juga pengakuan
guru dan siswa
Karena itu upaya pengembangan model pembelajaran perlu dicarikan
altematif lain yang mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap hakikat
Fisika. Dari basil nilai ulangan dan harlan pun dapat disimpulkan bahwa fisika
masih memiliki nilai yang kurang maksimal atau memuaskan. Rendahnya basil
belajar fisika ini disebabkan oleh adanya kesulitan siswa dalam belajar fisika.
Kesulita siswa dalam belajar fisika ini dapat diamati secara jelas dan nyata ketika
siswa dianjurkan untuk menyelesaikan

soal·soal yang berhubungan dengan

konsep fisika. lambang fisika. rumug.rumus fisika, perhitungan dan bilangan·
bilangan yang berkaitan dengan fisika.
Kesulitan siswa dalam memahami konsep fisika. Jambang fisika. rumug.
rumus fisika. perhitungan dan bilan

gan

yang berkaitan dengan fisika ini
~ilang

sangat berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam menerapkan model
pembelajaran yang bervariasi dan efektif dalam menyampaikan informasi dari
suatu materi pelajaran. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran fisika dengan
tepat. diperlukan suatu model pembelajaran

yang dapat mengaktifkan siswa

untuk belajar. Kreativitas guru sangat dibutuhkan untuk memilih model yang
cocok dengan bahan pelajaran dan kondisi yang sedang dihadapi. Kebanyakan

guru mengajar hanya dengan menggunakan satu model pembelajaran untuk
berbagai kondisi kelas dan materi pelajaran. Guru j uga kurang mampu
menggunakan berbagai variasi model pembelajaran yang telah ada. bahkan guru
terlanjur menganggap model yang digunakan selama ini sudah benar·benar cocok.

s

tepat dan efek:tit: sehlngga guru tidak Jagi memperbatikan perlunya perkembangan
pola pikir Jogis, kritis sistematis dan kreatif dalam belajar fisika.
SejaJan dengan itu dari beberapa basil penelitian yang telah dilakukan
menyarankan agar dilakukan penelitian Janjut untuk menerapkan model dan
strategi pembelajaran lain yang cocok untuk pembelajaran fisika di sekolah.
Diantarnya penelitian dari sihombing (2009) judul Pengarub model pembelajaran

dan gaya berpikir terhadap basil belajar fisika SMA Swasta Hangtuah belawan
dan Daulay (2009) deogan judul Pengaruh strategi pembelajaran dan Interpersonal
pribadi terhadap basil belajar fisika siswa SMP Negeri 1 medan.

Di sisi lain potensi yang dimiliki siswa seperti kemampuan untuk saling

berbagi pengetahuan dan mengemukakan pendapat masih sering luput dari
perbatian. Fak:tor psikologis dalam diri siswa untuk mampu bersosialisasi dengan
teman-temanya ketika proses pembelajaran juga dapat mempengaruhi basil belajar
siswa. Kadang kala siswa merasa enggan dan takut dalam menyampaikan
pendapatnya kepada teman-temannya karena takut jika salah, takut jika
ditertawakan. dan masih banyak ketakutan lain yang dirasakan oleh siswa.
Biasanya hal ini terjadi dikarenakan siswa tidak memiliki konsep diri yang positif
dalam dirinya. Kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan ternan-ternan
sekelasnya ketika berlangsungnya proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
konsep diri yang dimiliki siswa tersebut.
Berdasarkan uraian ·di atas, perlu diterapkan suatu model pembelajaran
yang variatif dan mampu mengaktifkan seluruh siswa agar dapat bersosialisasi

dan berbagi pengetahuan dengan menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam

6

kelompok-kelompok). Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
model yang dapat

diterapkan dalam rangka memberdayakan siswa sehingga

tercipta kelas yang produktif: membangkitkan kemampuan siswa untuk saling
berbagi, memberi dan menerima infoas~

sehingga mampu meningkatkan rasa

percaya diri dan mengambangkan potensi yang dimiliki siswa.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Agar pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah d itetapkan, maka perlu diperhatikan model pembelajaran yang tepat daJam
mngka mencapai tujuan-tujuan dari basil belajar yang ingin dicapai. Oleh karena
itu untuk menetapkan model yang paling tepat, perlu di identifikasi pennasalahanpennasalahan yang dihadapi agar dapat dicari jalan pemecahannya.
Berdasarkan uraian pada Jatar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang berhubungan dengan basil belajar siswa, antara lain:
Apakah proses pembelajaran fisika di SMP sudah sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran fisika?
fisika?

Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi basil belajar

Bagaimanakah cara penyampaian urutan materi pelajaran fisika yang

baik? Urutan kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang lebih tepat untuk
membantu proses belajar siswa? Apakah perbedaan model pembelajaran yang
diberikan berpengaruh terhadap basil belajar fisika siswa? Model Pembelajaran
yang bagaimanakah yang tepat digunakan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran fisika? Apakab tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan
kondisi pembelajaran yang berbeda juga? Apak:ah perbedaan karakteristik belajar
siswa mempengaruhi basil belajar siswa? Sejauh manakah pengaruh konsep diri
siswa dalam pembelajaran fisika? Apakab terdapet perbedaan basil belajar fisika

7

siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
pendekatan yang berbeda? Apakah terdapat perbedaan basil belajar antara siswa
yang memiliki konsep diri positif dengan siswa yang memiliki konsep diri
negatif? Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan
konsep diri dalam mempengaruhi basil belajar flsika?

Pendekatan yang

bagaimanakah yang lebih tepat digunakan dalam pembelajaran kooperaatif untuk

tingkat konsep diri siswa yang berbeda?

C. PEMBATASAN MASALAB
Identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya menwtjukkan
bahwa banyak permasalahan yang perlu dicari jalan pemecahannya sehubungan
dengan model

pembelajaran yang sebaiknya digunakan dalam proses

pembelajaran fisika. Berkaitan dengan hal tersebut. maka penelitian ini membatasi
permasalahan pada ruang lingkup: (1) basil belajar fisika dibatasi pada ranah
kognitif dengan materi pelajara fJSika pada kelas Vlll Tahun Pelajaran 2009/2010
di SMP Negeri 2 Pangururan Kabupaten Samosir, (2) Model pembelajaran dalam
penelitian ini dibatasi dengan menggunakan model pembelajara kooperatif type
STAD (Student Teams Achiement Divisions) dan model pembelajaran kooperatif
type struktural. (3) Konsep diri siswa dikategorikan

atas kategori konsep diri •

positif dan konsep diri negatif, (4) Materi pelajaran fisika didasarkan pada
kurikulum KTSP 2006 untuk mata pelajaran IPA Terpadu bidang Fisika pada
kelas vm semester genap pada materi getaran, gelombang dan bunyi.

8

D. PERUMUSAN MASALAB
MasaJah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah basil belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajara kooperatif type STAD (Student Teams Achiement Divisions)
Jebib tinggi dati pada

basil belajar fisika siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif type struktural?
2. Apakah basil belajar fisik.a siswa yang memiliki konsep diri positif lebih
tinggi dari pada siswa yang memiliki konsep diri negatif?
3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan konsep
diri terhadap hasil belajar fisika

E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasark.an Jatar belakang dan perumusan masaJah di atas. Mak.a
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh aplikasi
model pembelajaran kooperatif dan konsep diri terbadap basil belajar fisik.a siswa.
Sedangk.an secara khusus penelitiao ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan basil

belajar fisik.a siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif type STAD dengan basil belajar fisika siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif type struktural.
2. Perbedaaan basil belajar fisika siswa yang memiliki konsep diri positif
dengan basil belajar fisika siswa yang memiljli konsep diri negatif.
3. Interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan konsep diri terhadap
basil belajar fisika.

9

F. MANFAAT PENELITIAN
Secara teoritis basil penelitian ini diharapkan

dapat memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya
yang berkaitan dengan model pembelajaran fisika dan konsep diri
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi guru fisika
sebagai model pembelajran altematif dalam menyampaikan materi pelajaran fisika
dan juga memberikan gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efisiensi
aplikasi model pembelajaran kooperatif berdasarkan karakteristik konsep diri
siswa pada pembelajaran fisika siswa SMP.

10

•'

DAFfAR PUSTAKA

Anderson, 0. W. Dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning Teaching,
and Assessing. New York: Addison Wesley Longman, Inc.
Arends, R.I. 200 I. Learning to Teach, Fifth Edition. New York : Graw-HiJI
Arikunto, S. 1999. Prosedur penelitian suatu pendelcatan praktelc. Jakarta:
Rieneka cipta
Burns, R. B. 1993. Konsep, Diri, Teori, Pengu/curan, Perkembangan, Perila/cu
(terjemahan). Jakarta: Arcan

Dahar, R.W. 1989. Teori- teori be/ajar. Jakarta: Erlangga
Daulay ,J.P. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Interpersonal Pribadi
terhadap Hasil Belajar Fisika SMP Negeri 1 Medan. Tesis. Medan:
Program Pascasarjana Unimed.
Davidson, N. 1990. Cooperative Learning in Mathematics. USA: University of
Maryland.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurilculum Pendidikan SMP Silabus
Fisilca. Jakarta: Dep. Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasionai. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi n mu
Pengetohuan A/om. Jakarta: Dep. Pendidikan Nasional
Dick. W. Dan Carey, L. 1996. 1'h£ Systematic Design of lmtruction. Fourth
Edition New York: Harper Collins College Publisher
Dick and Raiser. 1989. Planning Effective Imtruction, Engglewood Cliffs, NJ:
Prentice Hall
Dimyati dan Mudjiono, 2002. Be/ajar don Pembelajaran. Jakarta: Rienaka Cipta.
Djaali.2000. Psikologi Pendidilcan. Jakarta: PPS UNJ.
Djamarah, dkk. 1997. Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta
Elisa.2009. Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap basil
belajar IPS (Study Empiris di SMP Negeri l Berastagi). Tesis. Medan.
Program Pascasarjana UNIMED Medan.
Fitts, W. H. 1971. The Self Concept and The Self Actualization, Los Angles:
Western Psychological Service.

130

••

Gagne, R. M. 1989. Kondisi Be/ajar dan Teori Pembelaj"aran. TeJjemahan
Munadit. Jakarta: Diryen Dikti Depdikbud
Gagite, Robert M., Leslie J. Brigss, and Walter W. Wagger (1992) Principle of
lntructional Design. New Yotk.: Holt, Rinehart and Winston Inc.
Gaii,E.,Myers and Michele T., Myers. 1985. The Dinamic Of Human
Communication. New Work: Me Graw-Hill Book Company.
Gunawan, A. W. 2003. Born to A Genius. Jakarta: G.ramedia Pustaka
Hamalik, 0. 1993. Mengajar Azas, Metode dan teknik. Bandung: Pustaka
Martiana
Harahap, N. Dkk. 1979. Teknik Hasi/ Be/ajar. Bandung: Mandar Jaya
Hartati,S. 2009. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Konsep Diri Tcrhadap HasiJ
Belajar Sairis Biologi Siswa SMP Negeri 2 Potsea. Tesis. Medari: Progmm
Pascasrujana UNIMED Medan.
Hilgrad, R.E dan Atkinson, R.E. 1996. Introduction to Psychology. New York:
Harcourt, Barce College.
Hurlock, E. 1974. Personality Development, New York Me Graw Hill Book
Company
Ibrahim, M. Dkk 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya
Joyce, B dan Weil, M. Models of Teaching. Englewood Cliffs, N.J.:Prentice Hall.
Johnson, D. dan Johnson, R. 1991. Leading the Cooperaitve School. Edina, MN:
Interraction Book Company

Karso, dkk. 1993. Materi Pokok Dasar-dasar Pendidikan MIPA PGSN 31/4,
Modul 1-6. Jakarta. Depdikbud.

Kemp, J, E, 1985. lntructiono/ Design Process, New York: Haeper and Row
Publisher
Klausmeir,H.,J. 1985. Education Psicology. New Work: Harver & Row Publisher.
Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiaasarana Indonesia
Manulang, B. Dkk, 2005. Pedoman Penulisan Thesis Pasca sarjano UNIMED.

Medan: Universitas Negeri Medan

131

••

Merit. M.D 1994. Instruction Design Theory. New Jersey: Educational
Technology Publications.
Mulyadi, 2005. Psilrologi Be/ajar. Yokyakarta; Andi Offset
MustikaJ.2003. Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Siswa SMU N 5 Bandung. Tesis. Bandung:
Program Pascasarjana UPI bandung.
Nash. K.. 1963. The Nature Science. Toronto: Little Brown Company
Nasution. S. 1982. Teknologi pendidilron. Bandung; Jemmars
Nurbadi. 2004. Kwikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Yf Gramedia
Widiasarana Indonesia
Pankey, Frans, S. 1991. Peron Konsep Diri, Potensi Kreativitas dan Kemampuan
Simbolik Matematilro Terhadap Keterampilan Berlromunilrosi Guru
Matematika SMA. (Disertasi). Jakarta:FPS I KIP Jakarta.
Pudjijogyanti, Clara. R. I 985. Konsep Diri Dalam Proses Be/ajar Mengajar.
Jakarta: Puslit Unika Atmajaya

R.aJdunad, J. 1999. Psilro/ogi Komunilrosi, Bandung: PT remja Rosdakarya.
Reigelutb. CM. I 983. Instructional Design Theory ofModels: An Overviuw of the
their Curtent Status. London: Prentice Hall
Robani, A.dan Ahmadi, A. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rieneka
Cipta
Romizowski, Aj. 1981. Design Instructional System. New York: N ichol
Publishing Company.
Sagala,Sy. (2007). Konsep dan Malena Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Slavin, R. E.l994. Educational Psychology. Theory and Practice.Toronto:Allyn
and Bacon
Snellbecker, G. E. 1974. Learning Theory Intructional Theory
Psychoeducational Design. New York: Me, Graww-Hill Inc.

and

Sinaga, J. 2006. Pengaruh Model Pembelajaran dan Sikap Bahasa Terhadap Hasil
Belajar Mengapresiasi Puisi Siswa Kelas I SMP Negeri 1 Silima
Punggapungga Kabupaten Dairi. Tesis. Medan: Program Pascasarjana
Unimed.

132



Sihombing.T. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir terhadap
Hasil Belajat Fisika SMA Swasta Hang Tuah Belawan. Tesis. Medan:
Program Pascasarjana Unimed.
Solihatin, Etin dan RahaJjo. Cooperatif Learning Ana/isis Model Pembelajaran
IPS. Jakarta: Bumi Aksara
Sudjana. N. 1991. Teori-teori Be/ajar untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fa.kultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Supannan. A. 1997. Desain Instruksional. Pau Dirjen Dikti Depdikbud
Surachmad. W. 1980. Metodologi Pendidilum Nasiona/. Bandung: Jemmars.

Suryahadi. 2002. Studi Korelasi antara Konsep Diri, Kecemasan, dan Hasil belajar
Matematika siswa SD kelas V, Thesis.
Taylor. Amita. 1997. Communication, Englewood Cliff. New Jersey: Pretice Hall

Inc.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Jnovatif Progresif Konsep
Landasan dan lmplementasinya pada Kurikulum Tingkot Satuan
Pendidilcan (KTSP). Jakarta: KencanaPemada Media Group.

Winkel, W.S. l999.Psika/ogi Pengajaran. teJjemahan. Yokyakarta: Gramedia.

-z

?

Woolfolk. 1993. Educational Psycho/ogi. USA: Rugers University.

m
133