PENGARUH TEMPAT BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS
TOGETHER DIVARIASIKAN WORD SQUARE PADA SUB
MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA
KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 LUMBAN
JULU T.P 2011/2012

Oleh:
Luvsari L Gultom
NIM 408141082
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS
TOGETHER (NHT) DIVARIASIKAN WORD SQUARE PADA
SUB MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI MANUSIA
KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LUMBAN JULU
Luvsari L Gultom (408141080)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model
pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) divariasiakan Word Square
Pada Sub Materi Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Lumban Julu Tahun pembelajaran 2011/2012.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lumban Julu
yang terdiri dari 2 kelas. Sampel yang digunakan adalah sampel yang diambil
secara Proporsi sampling, yaitu kelas XI IPA 2 sebanyak 38 siswa. Instrumen

yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa tes tertulis berbentuk pilihan
ganda. Sebelum soal diberikan kepada siswa, terlebih dahulu dilakukan uji
validitas, uji realibilitas, daya beda soal, dan tingkat kesukaran soal dengan rtabel =
0,316 dan taraf signifikan  = 0,05.
Berdasarkan hasil analisis data, secara deskriptif dapat digambarkan
bahwa ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah mencapai dengan persentase
92,10%, penguasaan materi siswa secara klasikal terpenuhi dengan persentase
80,52% dengan kategori tinggi, dan ketuntasan pencapaian TPK telah tercapai
dengan persentase 81,89% artinya TPK telah tuntas.

iv

THE IMPLEMENTATION OF NHT ( NUMBERED HEADS TOGETHER)
VARIATION OF WORD SQUARE LEARNING MODEL
ON EKSKRESI HUMAN SYSTEM IN CLASS
XI IPA SMA NEGERI 1 LUMBAN JULU
ACADEMIC YEAR 2011/2012
Luvsari L Gultom (408141082)

ABSTRACT


This research is applying effectiveness aim to model the study of
Numbered Heads Together ( NHT) variation on Word Square on Sub of Direct
Material of System of Ekskresi of Human in Class of XI IPA SMA Negeri 1
Lumban Julu of Year 2011 / 2012.
This research is descriptive research. The population of this research all
student of class of XI IPA SMA Negeri 1 Lumban Julu consisted of 2
class. sampel was taken at proporsi sampling, that is, class of XI IPA 2 as much
38 student. The Instrument used to collect the data in the data was written test that
multiple choice. Before administering the test to the students, first the feasibility
should be Validity test, realibility test,the power difference test and the level of
test with rtabel=0,316 and significans’ level =0,05.
Based on the data analysis, student achievement can be described
classically have been reached 92,10%, student understanding of material relating
to the topic classically have been reached 80,52%, and specific objective purpose
achievement have been reached 81.89%.

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Struktur Organ Kulit Sebagai Alat Ekskresi Manusia

15

Gambar 2.2. Struktur Organ Paru-Paru Sebagai Alat Ekskresi Manusia

17

Gambar 2.3. Struktur Organ Hati Sebagai Alat Ekskresi

18

Gambar 2.4. Letak Organ Ginjal Sebagai Alat Ekskresi

19

Gambar 2.5. Struktur Organ Ginjal Sebagai Alat Ekskresi

20


Gambar 2.6. Proses Pembentukan Urin

21

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Tingkat Penguasaan Siswa Pre-Tes

37

Dan Pos-Tes
Gambar 4.3. Grafik Ketercapaian TPK Pada Tiap Indikator Pembelajaran 41

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga
yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan

yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi
kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting
ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja,karena
yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk
menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun
yang akan datang (Trianto, 2011).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
di sekolah, antara lain dengan perbaikan mutu belajar-mengajar. Belajar mengajar
di sekolah merupakan serangkaian kegiatan yang secara sadar telah terencana.
Dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung keberhasilan pengajaran.
Usaha perencanaan pengajaran diupayakan agar peserta didik memiliki
kemampuan maksimal dan meningkatkan motivasi, tantangan dan kepuasan
sehingga mampu memenuhi harapan baik oleh guru sebagai pembawa materi
maupun peserta didik sebagai penggarap ilmu pengetahuan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui
proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya
pendidikan, guru merupakan sumber daya manusia yang harus dibina dan
dikembangkan. Usaha meningkatkan kemampuan guru dalam belajar-mengajar,
perlu


pemahaman

ulang.

Mengajar

tidak

sekedar

mengkomunikasikan

pengetahuan agar dapat belajar, tetapi mengajar juga berarti usaha menolong
sipelajar agar mampu memahami konsep-konsep dan dapat menerapkan konsep
yang dipahami.
Belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dalam praktiknya banyak
dianut. Guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu
1

2


pengetahuan sebanyak banyaknya dan peserta giat mengumpulkan dan
menerimanya. Proses belajar mengajar ini banyak didominasi aktivitas menghafal.
Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal-hal yang
dipelajarinya ( Suprijono, 2011).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Lumban
Julu pada tanggal 20 Januari 2012, permasalahan yang ditemukan disekolah
tersebut adalah selama proses belajar mengajar berlangsung dari awal hingga
akhir tidak ada satupun siswa yang berani mengungkapkan permasalahan ataupun
pendapatnya mengenai materi pelajaran walaupun guru sudah memberikan
kesempatan untuk bertanya. Keikusertaan siswa baik di awal, proses maupun
akhir pelajaran juga masih sangat kurang. Hampir semua siswa dikelas pasif dan
kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran tersebut. Hasil observasi juga
menunjukkan bahwa proses pembelajaran di dalam kelas masih menggunakan
metode ceramah namun sudah menlibatkan siswa. Hal ini dapat dilihat pada saat
peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran, guru mengadakan
interaksi dengan para siswa dengan metode Tanya jawab walaupun belum
berjalan secara maksimal. Permasalahan diatas menyebabkan hasil belajar biologi
rendah. Saat ini masih ada yang tidak dapat mencapai hasil belajar yang
diharapkan. Nilai nilai yang dicapai siswa 30% masih berada dibawah KKM yaitu

60. Padahal nilai merupakan salah satu indikasi adanya keberhasilan proses
belajar mengajar.
Salah

satu

model

pembelajaran

kooperatif

yang

dapat

membantu

meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar adalah Numbered Heads
Together (NHT). Pembelajaran kooperatif model Numbered Heads Together

(NHT). Adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa
untuk lebih bertanggung jawab penuh untuk memahami materi pelajaran secara
baik secara berkelompok maupun individual.
Dalam hal ini, pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab
individual dalam diskusi kelompok. Pembelajaran tipe Numbered Heads Together
mempunyai kelebihan diantaranya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,

3

mengembangkan

rasa

ingin

tahu,

meningkatkan


rasa

percaya

diri,

mengembangkan rasa saling dalam memiliki dan mengembangkan keterampilan
untuk masa depan, menyebabkan siswa aktif dalam menjawab pertanyaan, melatih
siswa berani dalam menyampaikan pendapat dan berani bicara di depan kelas
yang pada akhirnya mampu membawa dampak positif berupa peningkatan hasil
belajar sebagai salah satu indikator keberhasilan yang dilakukan.
Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam pelaksanaan
dapat divariasikan dengan Word Square. Setelah kelompok belajar berjalan
dengan baik, perlu dilaksanakan evaluasi belajar yang baik pula, agar pengetahuan
yang baru didapat tidak berlalu begitu saja, tetapi perlu diingat bahwasanya dalam
evaluasi ini dilakukan dalam bentuk permainan agar tidak membosankan, tetapi
tetap merasa tertantang.
Dalam Word Square adalah pembelajaran yang memadukan kemampuan
menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada
kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi teka-teki silang tetapi bedanya
jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan
dengan sembarang huruf penyamar atau pengecoh. Tujuan huruf pengecoh bukan
untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.
Penelitian tentang Word Square pada pembelajaran Biologi telah dilakukan
oleh beberapa peneliti terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Wirianingrum
(2007), dengan metode observasi yang divariasikan dengan Word Square pada
materi klasifikasi hewan di SMP Negeri 8 Purworejo dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari data observasi aktivitas belajar
siswa yang diperoleh antara lain sebagai berikut : 62,5 % siswa memiliki
keaktifan yang tinggi, keaktifan klasikal mencapai 72,25%. Peningkatan hasil
belajar siswa juga meningkat. Hal ini dapat dilihat dari data dimana rata-rata kelas
69,93 menjadi 76,38 dengan ketuntasan klasikal 77,5% menjadi 87,5%. Penelitian
lainnya dilakukan juga oleh Kusumojanto (2009), pada materi diklat manajemen
perkantoran penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads
Together di SMK Arjuna 01 Malang dengan persentase ketercapaian 42,27%
penguasaan siswa 70,45% dengan kategori tinggi dan persentase ketercapaian

4

TPK tuntas. Penelitian lainnya dilakukan oleh Sumarjito (2011), pada materi
Sistem Reproduksi di SMA Islam 1 Prambanan. Hal ini dapat dilihat dari data
hasil belajar siswa yang diperoleh antara lain sebagai berikut : rata-rata prestasi
belajar siswa pada siklus I 54,76 dan pada siklus II adalah 58,73.
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas peneliti berkeinginan
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Penerapan Model pembelajaran
Numbered Heads Together divariasikan Word Square Pada Sub Materi
Pokok Sistem Ekskresi Manusia di Kelas XI IPA.2 SMA Negeri 1 Lumban
Julu Tahun Pembelajaran 2011/2012”.
1.2 . Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
hal-hal yang merupakan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar biologi siswa di SMA Negeri 1 Lumban Julu tergolong
rendah.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.
3. Pembelajaran biologi kurang menarik dan menyenangkan
4. Informasi yang diperoleh siswa masih berfokus pada guru sebagai sumber
utama pengetahuan.

1.3. Batasan Masalah
Dengan sejumlah identifikasi masalah tersebut maka perlu adanya
pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together divariasikan
Word Square di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Lumban Julu T.P.
2011/2012.
2. Materi yang dipilih dalam penerapan model pembelajaran ini dibatasi pada
sub materi pokok sistem ekskresi manusia.
3. Penelitian ini dilakukan pada siswa di kelas XI IPA2 SMA Negeri 1
Lumban Julu

5

4. Untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan tes yang dibatasi pada
ranah kognitif.

1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Berapa persentase hasil belajar biologi siswa dengan penerapan model
Numbered Heads Together divariasikan Word Square pada sub materi
pokok Sistem ekskresi di kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Lumban Julu T.P.
2011/2012?
2. Berapa persentase Tingkat Penguasaan siswa dengan penerapan model
pembelajaran Numbered Heads Together divariasikan Word Square pada
sub materi pokok Sistem ekskresi di kelas XI IPA2 SMA Negeri 1
Lumban Julu T.P. 2011/2012?
3. Berapa persentase ketercapaian indikator dengan menggunakan model
pembelajaran Numbered Heads Together divariasikan Word Square pada
sub materi pokok Sistem ekskresi di kelas XI IPA2 SMA Negeri 1
Lumban Julu T.P. 2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk

mengetahui persentase hasil belajar biologi siswa dengan

penerapan model Numbered Heads Together divariasikan Word Square
pada Sub materi Sistem ekskresi di kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Lumban
Julu T.P. 2011/2012.
2. Untuk mengetahui persentase Tingkat Penguasaan siswa dengan
penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together divariasikan
Word Square pada sub materi pokok Sistem ekskresi di kelas XI IPA2
SMA Negeri 1 Lumban Julu T.P. 2011/2012.
3. Untuk mengetahui persentase bagaimana ketercapaian indikator dengan
menggunakan

model

pembelajaran

Numbered

Heads

Together

6

divariasikan Word Square pada sub materi pokok Sistem ekskresi di kelas
XI IPA2 SMA Negeri 1 Lumban Julu T.P. 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi guru, dengan adanya penelitian ini diharapkan guru dapat
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran biologi.
2. Bagi siswa, siswa semakin termotivasi untuk belajar karena partisipasi
aktif dalam proses pembelajaran dan suasana pembelajaran semakin
variatif dan tidak monoton.
3. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan yang berarti/bermakna pada
sekolah dalam rangka perbaikan atau peningkatan pembelajaran.
4. Bagi peneliti, peneliti dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan
peneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT divariasikan
Word Square dapat menambah pengalaman peneliti.