PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GULAT TEKNIK BANTINGAN DENGAN MEDIA VCD UNTUK ATLET GULAT GAYA GRECO ROMAWI TIM GULAT UNGGULAN PENGCAB PGSI MEDAN TAHUN 2012.
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GULAT TEKNIK
BANTINGAN DENGAN MEDIA VCD UNTUK
ATLET GULAT GAYA GRECO ROMAWI
TIM GULAT UNGGULAN PENGCAB
PGSI MEDAN TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
ZULFIKAR MUDA SIREGAR
NIM. 081266210072
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
ABSTRAK
ZULFIKAR MUDA SIREGAR. NIM : 081266210072. Pengembangan
Pembelajaran Gulat Teknik Bantingan Dengan Media VCD Untuk Atlet
Gulat Gaya Greco Romawi Tim Gulat Unggulan Pengcab PGSI Medan
Tahun 2012.
(Pembimbing : M. NUSTAN HSB)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012)
Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya pembinaan olahraga dalam
mengaplikasikan IPTEK dalam kegiatan latihan, khususnya pada Latihan
Pembelajaran Gulat Teknik Bantingan. Masih banyak para atlet gulat yang
terkadang belum benar dan sempurna dalam melakukan teknik bantingan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengembangan pembelajaran gulat teknik
bantingan melalui media VCD untuk atlet Gulat Gaya Greco Romawi Tim Gulat
unggulan Pengcab PGSI Medan Tahun 2012 .
Penelitian ini dilaksanakan di klub Gulat PAB Medan Estate Jl. Mesjid
No. 1 Medan Estate. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan
melalui media VCD. Sasaran dalam penelitian ini adalah para atlet gulat yang
ingin mengetahui dan memperdalam tentang teknik bantingan gulat. Adapun
prosedur penelitian ini adalah : 1) ide. 2) VCD dan Naskah. 3) Evaluasi. 4) Revisi.
5) Produksi Prototipe. 6) Uji coba prototipe. 7) Revisi. 8) Reproduksi. Dan
penelitian ini dilakukan 8 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data berupa
angket atlet dan pelatih.
Berdasarkan hasil penelitian pada uji coba kelompok kecil diperoleh data
dari 8 orang atlet, yang memperoleh nilai ≥70% (sangat baik) sebanyak 3 orang
atlet, sedangkan yang memperoleh nilai 60-69% (Baik) sebanyak 5 orang atlet,
hal ini menyatakan bahwa pada uji coba kelompok kecil kedelapan orang atlet
tersebut dinyatakan lulus. Sedangkan hasil penelitian pada uji coba kelompok
besar (Lapangan) diperoleh data dari 20 orang atlet, yang memperoleh nilai ≥70%
(sangat baik) sebanyak 10 orang atlet, sedangkan yang memperoleh nilai 60-69%
(Baik) sebanyak 10 orang atlet , hal ini menyatakan bahwa pada uji coba
kelompok besar, kedua puluh orang atlet tersebut dinyatakan lulus.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Melalui Media VCD Terdapat Perkembangan Pembelajaran Teknik Bantingan
Untuk Gulat Gaya Greco Romawi Tim Gulat Unggulan Pengcab PGSI Medan
Tahun 2012.
iv
Gambar :
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1. Ukuran dan Lapangan Gulat ................................................................ 20
2.2. Kostum Gulat ...................................................................................... 21
2.3. Bantingan Gulat ................................................................................... 24
2.4. Bantingan Pinggang ............................................................................. 25
2.5. Bantingan Leher ................................................................................... 26
2.6. Bantingan Jublish................................................................................. 27
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman era modernisasi ini banyak perubahan yang terjadi diantaranya
menuntut perubahan diberbagai bidang, termasuk bidang olahraga. Seiring dengan
kemajuan teknologi informasi sekarang ini, pendekatan yang sesuai untuk
dikembangkan adalah dengan menyajikan informasi dalam berbagai alat peraga
atau media pengajaran seperti media audio-visual. Karena semakin pesatnya
perubahan itu terjadi, dunia olahraga pun dituntut untuk menguasai ICT
(information communication technologi) sehingga dapat mengaplikasikan dan
mengembangkannya dalam bidang olahraga.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang
sistem keolahragaan Nasional (UU-SKN), pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa
“keolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang
memerlukan pengaturan, pendidikan, pembelajaran, pembinaan, pengembangan,
dan pengawasan. Kemudian dalam sistem tersebut bahwa keolahragaan meliputi 3
(tiga) ruang lingkup yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga
prestasi.
Dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU-SKN)
Nomor. 3 tahun 2005 Pasal 20 Ayat 3 berbunyi “Olahraga prestasi dilaksanakan
melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan
berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan”.
Tapi pada kenyatannya prestasi olahraga bangsa Indonesia masih sangat
memprihatinkan khususnya di Sumatera Utara pada cabang olahraga gulat hal ini
dapat kita liat pada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) gulat PRA PON XVIII
2011 di Semarang.
Prestasi
olahraga
yang
memperhatinkan
tersebut,
salah
satunya
diakibatkan oleh karena kurangnya pembinaan olahraga prestasi yang masih
kurang dalam mengaplikasikan IPTEK dalam kegiatan latihan. Oleh karena itu
IPTEK sangat di butuhkan dalam meningkatkan prestasi olahraga.
Dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional no. 3 tahun 2005
pasal 27 ayat 3 berbunyi “bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga yang
terkait dengan peningkatan prestasi olahraga dilakukan dengan menggunakan
pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih efektif secara efisien”.
Sesuai undang-undang tersebut media audio-visual berupa VCD (Video Compact
Disk) merupakan salah satu bagian dari IPTEK OP yang dapat
mendukung
peningkatan prestasi olahraga.
VCD pembelajaran merupakan suatu media yang berbentuk audio visual
yang di dalamnya terdapat suatu tayangan yang dapat dilihat dan didengarkan
langsung oleh seseorang. VCD merupakan salah satu media audio-visual yang
dapat mendukung dan memotivasi atlet untuk menguasai materi latihan, dengan
media ini pelatih dapat memberikan penjelasan yang lebih terperinci tentang
teknik yang sedang dilakukan dengan memutar dan menghentikan tayangan
teknik tersebut sehingga atlet dapat mencoba apa yang dilihat dan diketahuinya
setelah melihat tayangan tersebut dan atlet pun lebih fokus dalam melakukan
teknik tersebut.
Dewasa ini olahraga beladiri semakin merambah kemasyarakat baik di
daerah maupun di perkotaan. Setiap individu dalam masyarakat dapat memilih
aktivitas olahraga beladiri yang diminatinya. Pada penelitian ini peneliti akan
meneliti mengenai cabang olahraga beladiri gulat.
Gulat adalah olahraga yang melibatkan kontak fisik antara dua orang, di
mana salah seorang pegulat harus menjatuhkan atau dapat mengontrol musuh
mereka. Gulat merupakan cabang olahraga beladiri yang menitik beratkan pada
teknik bantingan dan kuncian pada lawannya. Olahraga gulat merupakan salah
satu cabang olahraga
beladiri yang menggunakan ketangkasan dan keuletan
didalam setiap gerakannya.
Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal
dari Yunani-Romawi kuno. Olahraga gulat indentik dengan dua orang yang saling
berhadapan
dan
berusaha
untuk
mengungguli
lawanya
dengan
cara
menarik,mendorong, membanting, menjegal, dan mengunci sampai punggung
lawan menempel di atas matras.
Dalam olahraga gulat terdapat teknik gerakan yang dapat dilakukan secara
berkesinambungan, seperti bantingan. Bantingan merupakan suatu teknik dimana
atlet mengangkat dan membanting lawan dan banyak dijumpai pada gaya Greco
Romawi. Pelaksanaan bantingan yang terdiri dari beberapa rangkaian gerak
banyak terjadi kesalahan terutama pada saat mengangkat dimana sering posisi
tubuh tidak tepat sehingga lawan sering melakukan counter yang dapat
mengakibatkan lawan mendapatkan point (angka).
Bantingan merupakan salah satu teknik yang penting dan sangat
mendukung dalam olahraga gulat. Pada saat bertanding seorang atlet tidak dapat
melakukan bantingan lengan ,bantingan pinggang, bantingan leher, dan bantingan
jublish tanpa diberikan latihan khusus. Untuk dapat meningkatkan hasil bantingan
yang sempurna atlet tersebut harus diberikan latihan khusus. Teknik bantingan itu
antara lain : bantingan lengan, bantingan pinggang, bantingan leher dan bantingan
jublish.
Dari pengalaman peneliti selama menjadi atlet gulat, para pegulat
terkadang belum benar dan sempurna melakukan teknik bantingan. Hal ini juga
ditemukan pada klub-klub gulat lain. Akan tetapi dengan strategi yang dimiliki
pelatih gulat untuk memberikan teknik-teknik bantingan yang benar dengan
terlebih dahulu memberikan latihan dari tingkat yang lebih mudah. Dengan
menayangkan pembelajaran gulat teknik bantingan dengan menggunakan media
VCD pada saat latihan diharapkan akan dapat membantu proses pemahaman
konsep dan langkah-langkah dalam melakukan teknik bantingan sehingga pegulat
akan dengan sendirinya trampil dalam melakukan teknik bantingan tersebut.
Hingga saat ini belum ada pembelajaran gulat teknik bantingan dengan
menggunakan media VCD.
Setelah peneliti melakukan observasi dari beberapa atlet gulat Pengcab
PGSI Medan, selama ini mereka belum pernah melihat tayangan pembelajaran
gulat teknik bantingan dengan media VCD. Terkait dengan uraian yang telah
dikemukakan di atas maka peneliti melakukan penelitian awal atau analisis
kebutuhan yang dilaksanakan pada tanggal 4 dan 6 Juli 2012 dimana peneliti
membagikan angket terhadap 11 atlet Pengcab PGSI Medan. Dari hasil analisis
kebutuhan tersebut dapat diketahui, atlet yang belum pernah melihat tayangan
pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD sebanyak 50%. Dan
mereka mengatakan teknik bantingan dengan menggunakan media VCD sangat
mendukung dan membantu dalam proses pembelajaran. Dari data tersebut dapat
diperoleh kesimpulan bahwa perlu dikembangkan pembelajaran gulat teknik
bantingan dengan media VCD, yang nantinya dapat dijadikan sebagai solusi untuk
meningkatkan kemampuan atlet dalam menguasai teknik-teknik gulat, dengan
adanya pengembangan ini diharapkan akan dapat membantu mensosialisasikan
olahraga gulat ke masyarakat, sehingga nantinya akan muncul bibit – bibit atlet
gulat yang berprestasi baik nasional maupun internasional.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah terdapat beberapa masalah
yang teridentifikasi yaitu : Sudahkah olahraga gulat mengikuti perkembangan
teknologi sekarang ini ? Apakah seorang pelatih gulat sudah menerapkan
penggunaan teknologi dalam melatih ? Apakah pelatih sudah mengajarkan teknik
bantingan dalam olahraga gulat dengan benar? Apakah atlet sudah memahami
teknik bantingan gulat ? Apakah sudah ada pembelajaran gulat teknik bantingan
dengan menggunakan media VCD ? Apakah pembelajaran dengan menggunakan
media VCD dapat membantu atlet menguasai dan terampil dalam melakukan
teknik bantingan dalam olahraga gulat?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan di depan, maka masalah-masalah yang dikaji dalam penelitian ini,
dibatasi pada beberapa hal : 1) masalah yang berkaitan dengan proses
pembelajaran gulat khususnya teknik bantingan gulat, 2) masalah yang berkaitan
dengan penggunaan VCD dalam proses pembelajaran gulat teknik bantingan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah
pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD dapat meningkatkan
keterampilan para atlet gulat dalam menguasai materi teknik dasar gulat
khususnya teknik bantingan ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian dan pengembangan model pembelajaran gulat teknik bantingan
dengan media VCD ini memiliki beberapa tujuan antara lain :
1.
Untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang proses pelaksanaan
pembelajaran atlet dalam menguasai teknik-teknik bantingan, pembelajaran
teknik bantingan dengan menggunakan media
Tujuan akhir penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan produk
berupa VCD yang berisikan model pembelajaran gulat teknik bantingan bagi para
atlet gulat, sehingga dapat melengkapi bantuan belajar yang ada pada saat ini,
yakni agar pembelajaran gulat dapat lebih efektif dan menarik.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD
ini bagi pelatih gulat dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam
melatih.
2. Pengembangan pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD
ini bagi atlet gulat dapat mempermudah serta mempercepat dalam
menguasai teknik bantingan.
3. Pengembangan pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD
ini dapat mengurangi rasa jenuh seorang atlet gulat dalam berlatih.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
ilmiah bagi ilmuwan maupun peneliti lainnya yang lebih spesifik dan
menarik.
BANTINGAN DENGAN MEDIA VCD UNTUK
ATLET GULAT GAYA GRECO ROMAWI
TIM GULAT UNGGULAN PENGCAB
PGSI MEDAN TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
ZULFIKAR MUDA SIREGAR
NIM. 081266210072
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
ABSTRAK
ZULFIKAR MUDA SIREGAR. NIM : 081266210072. Pengembangan
Pembelajaran Gulat Teknik Bantingan Dengan Media VCD Untuk Atlet
Gulat Gaya Greco Romawi Tim Gulat Unggulan Pengcab PGSI Medan
Tahun 2012.
(Pembimbing : M. NUSTAN HSB)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012)
Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya pembinaan olahraga dalam
mengaplikasikan IPTEK dalam kegiatan latihan, khususnya pada Latihan
Pembelajaran Gulat Teknik Bantingan. Masih banyak para atlet gulat yang
terkadang belum benar dan sempurna dalam melakukan teknik bantingan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengembangan pembelajaran gulat teknik
bantingan melalui media VCD untuk atlet Gulat Gaya Greco Romawi Tim Gulat
unggulan Pengcab PGSI Medan Tahun 2012 .
Penelitian ini dilaksanakan di klub Gulat PAB Medan Estate Jl. Mesjid
No. 1 Medan Estate. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan
melalui media VCD. Sasaran dalam penelitian ini adalah para atlet gulat yang
ingin mengetahui dan memperdalam tentang teknik bantingan gulat. Adapun
prosedur penelitian ini adalah : 1) ide. 2) VCD dan Naskah. 3) Evaluasi. 4) Revisi.
5) Produksi Prototipe. 6) Uji coba prototipe. 7) Revisi. 8) Reproduksi. Dan
penelitian ini dilakukan 8 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data berupa
angket atlet dan pelatih.
Berdasarkan hasil penelitian pada uji coba kelompok kecil diperoleh data
dari 8 orang atlet, yang memperoleh nilai ≥70% (sangat baik) sebanyak 3 orang
atlet, sedangkan yang memperoleh nilai 60-69% (Baik) sebanyak 5 orang atlet,
hal ini menyatakan bahwa pada uji coba kelompok kecil kedelapan orang atlet
tersebut dinyatakan lulus. Sedangkan hasil penelitian pada uji coba kelompok
besar (Lapangan) diperoleh data dari 20 orang atlet, yang memperoleh nilai ≥70%
(sangat baik) sebanyak 10 orang atlet, sedangkan yang memperoleh nilai 60-69%
(Baik) sebanyak 10 orang atlet , hal ini menyatakan bahwa pada uji coba
kelompok besar, kedua puluh orang atlet tersebut dinyatakan lulus.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Melalui Media VCD Terdapat Perkembangan Pembelajaran Teknik Bantingan
Untuk Gulat Gaya Greco Romawi Tim Gulat Unggulan Pengcab PGSI Medan
Tahun 2012.
iv
Gambar :
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1. Ukuran dan Lapangan Gulat ................................................................ 20
2.2. Kostum Gulat ...................................................................................... 21
2.3. Bantingan Gulat ................................................................................... 24
2.4. Bantingan Pinggang ............................................................................. 25
2.5. Bantingan Leher ................................................................................... 26
2.6. Bantingan Jublish................................................................................. 27
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di zaman era modernisasi ini banyak perubahan yang terjadi diantaranya
menuntut perubahan diberbagai bidang, termasuk bidang olahraga. Seiring dengan
kemajuan teknologi informasi sekarang ini, pendekatan yang sesuai untuk
dikembangkan adalah dengan menyajikan informasi dalam berbagai alat peraga
atau media pengajaran seperti media audio-visual. Karena semakin pesatnya
perubahan itu terjadi, dunia olahraga pun dituntut untuk menguasai ICT
(information communication technologi) sehingga dapat mengaplikasikan dan
mengembangkannya dalam bidang olahraga.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 3 tahun 2005 tentang
sistem keolahragaan Nasional (UU-SKN), pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa
“keolahragaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan olahraga yang
memerlukan pengaturan, pendidikan, pembelajaran, pembinaan, pengembangan,
dan pengawasan. Kemudian dalam sistem tersebut bahwa keolahragaan meliputi 3
(tiga) ruang lingkup yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga
prestasi.
Dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU-SKN)
Nomor. 3 tahun 2005 Pasal 20 Ayat 3 berbunyi “Olahraga prestasi dilaksanakan
melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana, berjenjang, dan
berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan”.
Tapi pada kenyatannya prestasi olahraga bangsa Indonesia masih sangat
memprihatinkan khususnya di Sumatera Utara pada cabang olahraga gulat hal ini
dapat kita liat pada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) gulat PRA PON XVIII
2011 di Semarang.
Prestasi
olahraga
yang
memperhatinkan
tersebut,
salah
satunya
diakibatkan oleh karena kurangnya pembinaan olahraga prestasi yang masih
kurang dalam mengaplikasikan IPTEK dalam kegiatan latihan. Oleh karena itu
IPTEK sangat di butuhkan dalam meningkatkan prestasi olahraga.
Dalam Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional no. 3 tahun 2005
pasal 27 ayat 3 berbunyi “bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga yang
terkait dengan peningkatan prestasi olahraga dilakukan dengan menggunakan
pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih efektif secara efisien”.
Sesuai undang-undang tersebut media audio-visual berupa VCD (Video Compact
Disk) merupakan salah satu bagian dari IPTEK OP yang dapat
mendukung
peningkatan prestasi olahraga.
VCD pembelajaran merupakan suatu media yang berbentuk audio visual
yang di dalamnya terdapat suatu tayangan yang dapat dilihat dan didengarkan
langsung oleh seseorang. VCD merupakan salah satu media audio-visual yang
dapat mendukung dan memotivasi atlet untuk menguasai materi latihan, dengan
media ini pelatih dapat memberikan penjelasan yang lebih terperinci tentang
teknik yang sedang dilakukan dengan memutar dan menghentikan tayangan
teknik tersebut sehingga atlet dapat mencoba apa yang dilihat dan diketahuinya
setelah melihat tayangan tersebut dan atlet pun lebih fokus dalam melakukan
teknik tersebut.
Dewasa ini olahraga beladiri semakin merambah kemasyarakat baik di
daerah maupun di perkotaan. Setiap individu dalam masyarakat dapat memilih
aktivitas olahraga beladiri yang diminatinya. Pada penelitian ini peneliti akan
meneliti mengenai cabang olahraga beladiri gulat.
Gulat adalah olahraga yang melibatkan kontak fisik antara dua orang, di
mana salah seorang pegulat harus menjatuhkan atau dapat mengontrol musuh
mereka. Gulat merupakan cabang olahraga beladiri yang menitik beratkan pada
teknik bantingan dan kuncian pada lawannya. Olahraga gulat merupakan salah
satu cabang olahraga
beladiri yang menggunakan ketangkasan dan keuletan
didalam setiap gerakannya.
Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal
dari Yunani-Romawi kuno. Olahraga gulat indentik dengan dua orang yang saling
berhadapan
dan
berusaha
untuk
mengungguli
lawanya
dengan
cara
menarik,mendorong, membanting, menjegal, dan mengunci sampai punggung
lawan menempel di atas matras.
Dalam olahraga gulat terdapat teknik gerakan yang dapat dilakukan secara
berkesinambungan, seperti bantingan. Bantingan merupakan suatu teknik dimana
atlet mengangkat dan membanting lawan dan banyak dijumpai pada gaya Greco
Romawi. Pelaksanaan bantingan yang terdiri dari beberapa rangkaian gerak
banyak terjadi kesalahan terutama pada saat mengangkat dimana sering posisi
tubuh tidak tepat sehingga lawan sering melakukan counter yang dapat
mengakibatkan lawan mendapatkan point (angka).
Bantingan merupakan salah satu teknik yang penting dan sangat
mendukung dalam olahraga gulat. Pada saat bertanding seorang atlet tidak dapat
melakukan bantingan lengan ,bantingan pinggang, bantingan leher, dan bantingan
jublish tanpa diberikan latihan khusus. Untuk dapat meningkatkan hasil bantingan
yang sempurna atlet tersebut harus diberikan latihan khusus. Teknik bantingan itu
antara lain : bantingan lengan, bantingan pinggang, bantingan leher dan bantingan
jublish.
Dari pengalaman peneliti selama menjadi atlet gulat, para pegulat
terkadang belum benar dan sempurna melakukan teknik bantingan. Hal ini juga
ditemukan pada klub-klub gulat lain. Akan tetapi dengan strategi yang dimiliki
pelatih gulat untuk memberikan teknik-teknik bantingan yang benar dengan
terlebih dahulu memberikan latihan dari tingkat yang lebih mudah. Dengan
menayangkan pembelajaran gulat teknik bantingan dengan menggunakan media
VCD pada saat latihan diharapkan akan dapat membantu proses pemahaman
konsep dan langkah-langkah dalam melakukan teknik bantingan sehingga pegulat
akan dengan sendirinya trampil dalam melakukan teknik bantingan tersebut.
Hingga saat ini belum ada pembelajaran gulat teknik bantingan dengan
menggunakan media VCD.
Setelah peneliti melakukan observasi dari beberapa atlet gulat Pengcab
PGSI Medan, selama ini mereka belum pernah melihat tayangan pembelajaran
gulat teknik bantingan dengan media VCD. Terkait dengan uraian yang telah
dikemukakan di atas maka peneliti melakukan penelitian awal atau analisis
kebutuhan yang dilaksanakan pada tanggal 4 dan 6 Juli 2012 dimana peneliti
membagikan angket terhadap 11 atlet Pengcab PGSI Medan. Dari hasil analisis
kebutuhan tersebut dapat diketahui, atlet yang belum pernah melihat tayangan
pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD sebanyak 50%. Dan
mereka mengatakan teknik bantingan dengan menggunakan media VCD sangat
mendukung dan membantu dalam proses pembelajaran. Dari data tersebut dapat
diperoleh kesimpulan bahwa perlu dikembangkan pembelajaran gulat teknik
bantingan dengan media VCD, yang nantinya dapat dijadikan sebagai solusi untuk
meningkatkan kemampuan atlet dalam menguasai teknik-teknik gulat, dengan
adanya pengembangan ini diharapkan akan dapat membantu mensosialisasikan
olahraga gulat ke masyarakat, sehingga nantinya akan muncul bibit – bibit atlet
gulat yang berprestasi baik nasional maupun internasional.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah terdapat beberapa masalah
yang teridentifikasi yaitu : Sudahkah olahraga gulat mengikuti perkembangan
teknologi sekarang ini ? Apakah seorang pelatih gulat sudah menerapkan
penggunaan teknologi dalam melatih ? Apakah pelatih sudah mengajarkan teknik
bantingan dalam olahraga gulat dengan benar? Apakah atlet sudah memahami
teknik bantingan gulat ? Apakah sudah ada pembelajaran gulat teknik bantingan
dengan menggunakan media VCD ? Apakah pembelajaran dengan menggunakan
media VCD dapat membantu atlet menguasai dan terampil dalam melakukan
teknik bantingan dalam olahraga gulat?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan di depan, maka masalah-masalah yang dikaji dalam penelitian ini,
dibatasi pada beberapa hal : 1) masalah yang berkaitan dengan proses
pembelajaran gulat khususnya teknik bantingan gulat, 2) masalah yang berkaitan
dengan penggunaan VCD dalam proses pembelajaran gulat teknik bantingan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah
pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD dapat meningkatkan
keterampilan para atlet gulat dalam menguasai materi teknik dasar gulat
khususnya teknik bantingan ?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian dan pengembangan model pembelajaran gulat teknik bantingan
dengan media VCD ini memiliki beberapa tujuan antara lain :
1.
Untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang proses pelaksanaan
pembelajaran atlet dalam menguasai teknik-teknik bantingan, pembelajaran
teknik bantingan dengan menggunakan media
Tujuan akhir penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan produk
berupa VCD yang berisikan model pembelajaran gulat teknik bantingan bagi para
atlet gulat, sehingga dapat melengkapi bantuan belajar yang ada pada saat ini,
yakni agar pembelajaran gulat dapat lebih efektif dan menarik.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD
ini bagi pelatih gulat dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam
melatih.
2. Pengembangan pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD
ini bagi atlet gulat dapat mempermudah serta mempercepat dalam
menguasai teknik bantingan.
3. Pengembangan pembelajaran gulat teknik bantingan dengan media VCD
ini dapat mengurangi rasa jenuh seorang atlet gulat dalam berlatih.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
ilmiah bagi ilmuwan maupun peneliti lainnya yang lebih spesifik dan
menarik.