KONTRIBUSI LATIHAN PUSH-UP, BACK-UP DAN SQUAT JUMP TERHADAP HASILBANTINGAN KAYANG (JUBLISH) PADA ATLET GULAT SENIOR PUTRA TIM PENGCAB PGSI KOTAMEDAN TAHUN 2013.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas kesempatan dan karuniaNyalah skripsi ini dapat terselesaikan dalam rangka memenuhi persyaratan guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Konstribusi Latihan
Push-up, Back-up dan Squat Jump terhadap Hasil Bantingan Kayang (jublish) pada Atlet Gulat
Senior Putra Tim Pengcab PGSI Kota Medan Tahun 2013”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, maka
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. H. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Bapak
Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan,M.Kes selaku Pembantu
Dekan II, Bapak Dr.Budi Valianto,M. Pd selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED.
3. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd dan Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Bapak Drs.H. Ibrahim Wiyaka, M.Kes, AIFO selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, masukan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.
5. Bapak Drs. H. M. Nustan Hasibuan, M.Kes dan Ibu Dr. Rahma Dewi, MPd selaku dosen
penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.
6. Seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis dari awal hingga akhir perkuliahan.
7. Bapak Pengurus Pengcab PGSI Kota Medan, Pelatih, Wasit dan Atlet Gulat Klub PAB Medan
Estate yang telah memberikan bantuan sepenuhnya kepada penulis dalam penelitian ini.
8. Keluarga tercinta, Kedua Orang Tuaku ( Arifin Efendi dan Umi Kalsum ), Istri (Nurhaida
Sitorus, S.Pd) yang telah membantu dalam segala hal baik waktu, materi, maupun do’a yang
tak ternilai harganya.

iii

9. Seluruh teman-teman stambuk 2008 jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, khususnya
Daniel Arifin, Dedi Irawan, Destria Widiarto, Seniman yang telah banyak membantu dan
memotivasi penulis.
Semoga kebaikan Bapak/Ibu/Saudara/I menjadi amal baik dan mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.


Medan,
Penulis

Pebruari 2013

Dedi Efendi
NIM. 081266210022

iv

ABSTRAK

DEDI EFENDI. Kontribusi Latihan Push-up, Back-up dan Squat Jump terhadap Hasil
Bantingan Kayang (jublish) pada Atlet Gulat Senior Putra Tim Pengcab PGSI Kota
Medan Tahun 2013.
(Pembimbing: IBRAHIM WIYAKA).
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.
Penelitian ini bertujuan


untuk mengetahui kontribusi latihan push-up, back-up dan

latihan squat jump terhadap hasil bantingan kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim
Pengcab PGSI Medan Tahun 2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode experiment. Populasi adalah seluruh atlet gulat senior tim Pengcab PGSI Medan
yang berjumlah 6 atlet. Jumlah sampel 6 orang diperoleh dengan teknik total

sampling,

selanjutnya sampel tersebut diberi latihan push-up, back-up dan latihan squat jump. Instrumen
penelitian untuk pengumpulan data dilakukan dengan test dan pengukuran adalah test medicine
ball untuk power otot lengan, test trunk extension untuk kelentukan pinggang, test vertical jump
untuk power otot tungkai, dan test jublish untuk mengetahui hasil bantingan kayang. Penelitian
dilaksanakan selama 6 (enam) minggu dengan latihan 4 (empat) kali dalam seminggu. Untuk
melihat kontribusi dari masing-masing variabel bebas maupun terikat digunakan perhitungan
statistik dengan uji koefisien regresi dan uji-F.
Analisis hipotesis pertama, dari data data post- test push-up dan data post test hasil
bantingan kayang (jublish) dilakukan dengan perhitungan statistik uji F diperoleh F hitung sebesar

1,49 serta F tabel sebesar 7,71 dengan  =0,05 (F hitung < Ftabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

Jadi, latihan push-up tidak memberikan konstribusi yang signifikan terhadap hasil bantingan
kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI Medan Tahun 2013.
Analisis hipotesis kedua, dari data data post- test back-up dan data post test hasil

bantingan kayang (jublish) dilakukan dengan perhitungan statistik uji F diperoleh F hitung sebesar
4,04 serta F tabel sebesar 7,71 dengan  =0,05 (F hitung < F tabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

Jadi, latihan back-up tidak memberikan konstribusi yang signifikan terhadap hasil bantingan
kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI Medan Tahun 2013.
Analisis hipotesis ketiga, dari data-data post- test squat jump dan data post test hasil
bantingan kayang (jublish)dilakukan dengan perhitungan statistik uji F diperoleh F hitung sebesar
i

1,33 serta F tabel sebesar 7,71 dengan  =0,05 (F hitung < F tabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
Jadi, latihan squat jump tidak memberikan konstribusi yang signifikan terhadap hasil bantingan
kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI Medan Tahun 2013.
Analisis hipotesis keempat, dari data data post- test push-up, back-up dan squat jump
terhadap hasil bantingan kayang (jublish) dilakukan perhitungan statistik uji regresi. Dari
perhitungan harga R didapat R hitung sebesar 0,00033 dari harga R tersebut diperoleh determinasi
sebesar 1,84 %. Sedangkan dari perhitungan harga F diperoleh F hitung sebesar 0,89 serta F tabel


sebesar 19,16 dengan  =0,05 ( 0,89 < 19,6 ) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan

push-up, back-up dan squat jump secara bersama tidak memberikan konstribusi yang signifikan
terhadap hasil bantingan kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI Medan
Tahun 2013.

ii

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ...............................................................................

iii

DAFTAR ISI ..............................................................................................


v

DAFTAR TABEL......................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

x

BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................


1

B. Identifikasi Masalah .................................................................

7

C. Pembatasan Masalah ................................................................

8

D. Rumusan Masalah ....................................................................

9

E. Tujuan Penelitian......................................................................

10

F. Manfaat Penelitian ....................................................................


11

BAB II. LANDASAN TEORITIS ............................................................

12

A. Kajian Teoritis ...........................................................................

12

1. Hakikat Bantingan Kayang (jublish) ..................................

12

2. Hakikat Latihan ..................................................................

14

3. Hakikat Latihan Individualisasi..........................................


17

4. Hakikat Latihan Push-Up ...................................................

17

5. Hakikat Latihan Back-Up ..................................................

19

6. Hakikat Latihan Squat-Jump ..............................................

22

B. Kerangka Berfikir ......................................................................

24

C. Hipotesis ....................................................................................


28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..............................................

29

A. Lokasi Penelitian .......................................................................

29

B. Waktu Penelitian .......................................................................

29

C. Populasi dan Sampel .................................................................

29

D. Metode Penelitian ......................................................................


29

E. Disain Penelitian........................................................................

30

v

F. Instrumen dan Proses Penelitian................................................

31

G. Teknik Analisis Data .................................................................

35

BAB IV. HASIL PENELITIAN ...............................................................

37

A. Deskripsi Data Penelitian ..........................................................

37

B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................

39

C. Pengujian Hipotesis ...................................................................

41

D. Pembahasan Hasil Penelitian.....................................................

43

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

47

A. Kesimpulan ................................................................................

47

B. Saran ..........................................................................................

48

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

49

LAMPIRAN ...............................................................................................

50

vi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Profil Atlet Gulat Senior Putra Tim Pengcab PGSI Kota
Medan Tahun 2012.............................................................................

4

2. Pre-Test And Post-Test One Design..................................................

30

3. Indikator Penilaian Teknik Bantingan Kayang (jublish)...................

34

4. Data Pre-Test Power Otot Lengan, Kelentukan Pinggang
Power Otot Tungkai dan jublish........................................................

37

5. Data Post-Test Power Otot Lengan, Kelentukan Pinggang
Power Otot Tungkai dan jublish........................................................

38

6. Uji Normalitas Data...........................................................................

39

7. Data Pre-Test Power Otot Lengan.....................................................

50

8. Data Pre-Test Kelentukan Pinggang..................................................

50

9. Data Pre-Test Power Otot Tungkai....................................................

51

10. Data Pre-Test Bantingan Kayang ( jublish).......................................

51

11. Data Post-Test Power Otot Lengan....................................................

52

12. Data Post-Test Kelentukan Pinggang.................................................

52

13. Data Post-Test Power Otot Tungkai...................................................

53

14. Data Post-Test Bantingan Kayang ( jublish)......................................

53

15. Data Pre-Test otot lengan, Kelentukan Pinggang, Vertical Jump,
dan jublish dari Raw Score ke Standart Score (T-Score).................

54

16. Data Post-Test otot lengan, Kelentukan Pinggang, Vertical Jump,
dan jublish dari Raw Score ke Standart Score (T-Score).................

55

17. Uji Normalitas Data Post-Test Power Otot Lengan...........................

56

18. Uji Normalitas Data Post-Test Kelentukan Pinggang.......................

57

19. Uji Normalitas Data Post-Test Power Otot Tungkai..........................

58

20. Uji Normalitas Data Post-Test Jublish................... ...........................

59

21. Pengujian Hipotesis I Latihan Push-Up dengan Bantingan Jublish..

62

vii

22. Pegulangan terhadap X.......................................................................

63

23. Analisis Untuk Uji Kelinieran dan Uji Keberartian Regresi..............

65

24. Pengujian Hipotesis II Latihan Back-Up dengan Bantingan Jublish..

67

25. Pegulangan terhadap X.......................................................................

68

26. Analisis Untuk Uji Kelinieran dan Uji Keberartian Regresi..............

70

27. Pengujian Hipotesis III Latihan Squat-jump dengan Bantingan
Jublish...............................................................................................

71

28. Pegulangan terhadap X.......................................................................

72

29. Analisis Untuk Uji Kelinieran dan Uji Keberartian Regresi..............

74

30. Pengujian Hipotesis IV Latihan Push-up, Back-up dan Squat-jump
dengan Bantingan Jublish.................................................................

viii

76

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Bantingan Kayang (jublish)…………………................... .................

13

2. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap.....................................

15

3. Latihan Push-Up …………………....................................................

18

4. Otot-Otot Yang Berfungsi Dalam Gerakan Push-Up........ ................

18

5. Latihan Back-UP …………………...................................................

20

6. Otot-Otot Yang Berfungsi Dalam Gerakan Back-Up.........................

21

7. Latihan Squat-Jump.……………….................................. ................

22

8. Otot-Otot Yang Berfungsi Dalam Gerakan Squat-Jump....................

23

9. Peneliti Memberi Arahan kepada Atlet..............................................

94

10. Atlet Sedang Pemanasan...................................................................

94

11. Atlet Test Mendincine Ball ...............................................................

95

12. Atlet Test Vertical- Jump..................................................................

95

13. Atlet Test Kelentukan Pinggang.......................................................

96

14. Atlet Tes Bantingan Kayang..............................................................

96

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Data Data Pre-Test dan Post-Test Power Otot Lengan,
Kelentukan Pinggang, Power Otot Tungkai dan jublish ....................

50

2. Perhitungan Data Pre-Test dan Post-Test...........................................

54

3. Uji Normalitas Data Pre-Test dan Post-Test......................................

56

4. Uji Homogenitas Data Pre-Test dan Post-Test...................................

60

5. Pengujian Hipotesis............................................................................

62

6. Program latihan Push-Up...................................................................

82

7. Program latihan Back-Up...................................................................

86

8. Program latihan Squat-Jump..............................................................

90

9. Dokumentasi......................................................................................

94

x

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga
gulat identik dengan dua orang yang saling berhadapan dan berusaha saling
menyerang lawannya dengan cara menarik, mendorong, menjegal dan
membanting sampai salah satu dari kedua pegulat berada pada posisi kedua
bahu menempel pada matras. Dalam olahraga gulat terdapat dua gaya yang di
pertandingkan serta mempunyai peraturan yang berbeda, kedua gaya tersebut
yaitu gaya bebas (free style) dan gaya greco-roman (Romawi-Yunani).
Perbedaan kedua gaya ini terletak pada daerah yang boleh diserang dan
anggota tubuh yang digunakan baik melakukan serangan maupun bertahan.
Pada gulat gaya bebas pegulat diperbolehkan untuk menggunakan seluruh
anggota tubuh secara aktif, baik untuk menyerang lawan atau bertahan dari
serangan lawan. Pegulat gaya bebas dapat menggunakan seluruh anggota
tubuhnya untuk menyerang seluruh anggota tubuh lawannya kecuali daerah
tubuh yang vital seperti mata dan kemaluan. Jadi seorang pegulat gaya bebas
dapat menggunakan seluruh anggota tubuhnya untuk menyerang lawannya
seperti menjegal, mengunci, menangkap dua kaki, menangkap satu kaki,
menggulung, dan membanting.
Sedangkan pada gulat gaya greco-roman, pegulat dilarang menyerang
anggota tubuh bagian bawah dari pinggang sampai ujung kaki dan tidak boleh
menyerang atau bertahan dengan menggunakan kaki. Jadi seorang pegulat

2

gaya greco-roman dilarang menggunakan anggota tubuh bagian bawah untuk
melakukan teknik serangan seperti menangkap kaki lawan, menjegal lawan.
Apabila pegulat gaya greco-roman menggunakan kaki secara aktif untuk
menyerang anggota tubuh lawannya seperti gerakan menjegal lawan atau
menangkap kaki lawan maka akan dikenakan sangsi dari wasit.
Gulat adalah olahraga beladiri yang memerlukan kondisi fisik yang prima
yang berguna untuk melakukan teknik-teknik serangan dan bertahan yang baik
sehingga dapat menjatuhkan lawannya. Selain kondisi fisik yang baik pada
saat latihan dan bertanding, diperlukan juga beberapa faktor penting yang
harus dilatih untuk mencapai prestasi yang maksimal, diantaranya latihan
teknik, latihan taktik, dan latihan mental. Dengan memiliki kondisi fisik yang
prima maka atlet akan sanggup melakukan penyesuaian terhadap latihan
pembebanan fisik yang diberikan saat latihan tanpa menimbulkan kelelahan
yang berlebihan. Olahraga gulat juga sangat dominan dengan cidera, maka
dalam melakukan olahraga ini harus benar-benar mempersiapkan fisik yang
prima.
Dalam olahraga gulat ada beberapa jenis teknik bantingan antara lain: 1.
Bantingan lengan/bantingan samping, 2. Bantingan kayang (jublish), 3.
Bantingan leher. Dari ketiga bantingan di atas penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian terhadap teknik bantingan kayang (jublish) pada atlet
gulat senior putra Tim Pengcab PGSI kota Medan, karena bantingan kayang
(jublish) merupakan teknik bantingan yang nilai/angka paling tinggi dari
teknik-teknik bantingan lainnya dan teknik bantingan kayang (jublish) ini
sangat berbahaya baik yang melakukan bantingan ataupun yang dibanting.

3

Untuk mencapai gerakan yang baik pada cabang olahraga gulat seorang
pegulat juga harus mempunyai potensi atau bakat yang baik. Setelah potensi
atau bakat diketahui baru para pelatih dapat membentuk kondisi fisik atlet
melalui latihan yang disesuaikan dengan kemampuan individunya. Komponen
fisik yang paling dominan pada cabang olahraga ini adalah kekuatan, daya
tahan, power, kecepatan, kelentukan dan kelincahan. Karena begitu banyaknya
komponen fisik yang digunakan pada cabang olahraga ini, maka penulis
tertarik meneliti seberapa besar kontribusi latihan power dan latihan
kelentukan terhadap hasil bantingan kayang (jublish). Latihan yang
mendukung hasil bantingan kayang (jublish) adalah latihan power otot lengan,
latihan kelentukan otot pinggang dan latihan power otot tungkai.
Dalam olahraga gulat, ada dua gaya yang dipertandingkan yaitu gaya
bebas (free style) dan gaya greco-roman (Romawi-Yunani). Dari kedua gaya
di atas teknik bantingan kayang (jublish) dapat dilakukan saat pertandingan.
Teknik bantingan kayang (jublish) dapat dilakukan apabila pegulat memiliki
komponen fisik yang baik terutama power otot lengan, kelentukan otot
pinggang dan power otot tungkai.
Untuk mencapai suatu gerakan bantingan kayang (jublish) yang baik dan
sempurna banyak faktor yang mempengaruhi yakni, faktor kondisi fisik,
teknik, taktik, dan strategi serta kemantapan mental yang dimiliki seorang
pegulat. Teknik bantingan kayang (jublish) dapat saja terjadi sewaktu-waktu
baik itu pada saat latihan maupun saat pertandingan. Oleh karena itu, seorang
pegulat harus bisa melakukan teknik bantingan kayang (jublish), karena teknik
bantingan ini memiliki nilai/angka yang paling tinggi dari teknik-teknik

4

bantingan lainnya pada cabang olahraga gulat. Untuk dapat memperoleh hasil
bantingan kayang (jublish)

yang maksimal, maka pegulat harus dapat

melakukan bantingan kayang (jublish) dengan baik dan sempurna.
Tabel 1. Profil Atlet Gulat Senior Putra Tim Pengcab PGSI Kota Medan
Tahun 2013
No

1

2

3

4

5

6

Nama Atlet
Abdul Mutholip Daulay

Andre Tampubolon

Alfeus Tambunan

Erianto Manulang

Jefry Manullang

Putra Maulana

Kelas

Usia

Lama
Latihan

57

18 tahun

4 tahun

60

20 tahun

6 tahun

62

18 tahun

3 tahun

63

21 tahun

6 tahun

52

20 tahun

5 tahun

68

22 tahun

3 tahun

Prestasi
Terakhir
Juara 1 gaya
bebas Greco
55 Kg Medan
2011
Juara 1 gaya
bebas kelas
60 kg Medan
2011
Juara 2 gaya
greco kelas
66 kg Medan
2011
Juara 1 gaya
bebas kelas
66 kg Medan
2011
Juara 1 gaya
bebas kelas
50 kg Medan
2011
Juara 1 gaya
bebas kelas
66 kg Medan
2011

Atas pengamatan peneliti pada saat atlet gulat senior putra Tim Pengcab
PGSI kota Medan berlatih di Sasana Klub Gulat PAB Medan Estate pada
tanggal 20 juni 2012 pukul 16.00 Wib, pada saat itu penulis melihat pegulat
melakukan latihan yang diawali dengan melakukan pemanasan statis dan
dinamis lalu dilanjutkan dengan senam gulat dan jogging. Setelah melakukan

5

pemanasan pegulat melakukan latihan inti yaitu latihan teknik-teknik gulat
seperti teknik gulungan dan bantingan. Lalu dilanjutkan dengan latihan
tanding, ketika latihan tanding tersebut peneliti melihat atlet gulat senior putra
kebanyakan melakukan teknik-teknik dorongan dan gulungan saja tidak ada
yang melakukan teknik bantingan terutama teknik bantingan kayang (jublish).
Peneliti melakukan pengamatan mengapa atlet gulat senior putra saat
latihan tanding hanya melakukan teknik-teknik dorongan dan gulungan saja,
sedangkan teknik bantingan tidak ada yang menerapkannya di saat latihan
tanding tersebut. Ternyata atlet gulat senior putra jarang melakukan teknik
bantingan kayang (jublish) karena saat melakukan teknik bantingan kayang
(jublish) pegulat cenderung gagal dalam melakukan teknik bantingan kayang
(jublish).
Kekagagalan pegulat senior putra melakukan teknik bantingan kayang
(jublish) di karenakan saat melakukan bantingan kayang (jublish) pegulat
tidak dapat melakukan teknik tangkapan dan rangkulan serta kuncian terhadap
tubuh lawan dengan cepat dan kuat sehingga lawan dapat menghindar dari
teknik tangkapan yang dilakukan dan lawan dapat meloloskan diri dari
rangkulan dan kuncian karena pegulat tidak mampu mengunci/merangkul
tubuh lawan dengan kuat. Hal ini disebabkan karena pegulat senior putra tidak
memiliki power otot lengan yang baik.
Saat latihan teknik bantingan kayang peneliti melihat pegulat tidak mampu
melakukan buangan tubuh lawan ke belakang dengan baik. Buangan kayang
yang dilakukan pegulat cenderung rendah sehingga hasil bantingan kayang
tersebut tidak memperoleh hasil yang maksimal. Hal ini di karena pegulat

6

tidak memiliki kelentukan pinggang yang baik sehingga buangan yang
dilakukan cenderung rendah.
Peneliti juga melihat pegulat saat melakukan rangkulan dan angkatan yang
menyebabkan lawan lepas kontak dengan matras. Namun pegulat tidak
mampu menompang berat badan lawan saat melakukan angkatan sehingga
kaki lawan bisa menyentuh matras karena pegulat tidak mampu mengangkat
dan menahan berat badan lawan saat melakukan angkatan, sehingga lawan
dapat bertahan serta meloloskan diri. Hal tersebut di karenakan pegulat tidak
memiliki power otot tungkai yang baik. Pada hal untuk medapatkan hasil
bantingan kayang (jublish) yang baik pegulat harus memiliki komponen fisik
yang baik seperti power otot lengan, kelentukan otot pinggang dan power otot
tungkai.
Ketertarikan peneliti dari permasalahan di atas bahwa power otot lengan
dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan bantingan kayang
(jublish) hal ini terlihat sewaktu pegulat melakukan teknik tangkapan dan
rangkulan terhadap tubuh lawan yang memerlukan power otot lengan untuk
menangkap dan mengunci tubuh lawan agar tidak lepas sedangkan kelentukan
otot pinggang berguna untuk melakukan buangan tubuh lawan ke belakang
dengan tinggi dan power otot tungkai untuk mengangkat tubuh lawan ke atas
sehingga lawan tidak dapat menyentuh matras lalu dilanjutkan dengan
membuangan tubuh lawan ke belakang sehingga pundak lawan menyentuh
matras.
Oleh karena itu berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik
membuat suatu penelitian ilmiah dengan memberikan suatu sumbangan ilmu

7

yang mendukung terjadinya teknik bantingan kayang (jublish). Penulis
menawarkan bentuk latihan : push-up, back-up dan squat-jump dimana latihan
push-up diharapkan dapat meningkatkan power otot lengan pegulat dan latihan
back-up dapat meningkatkan kelentukan otot pinggang pegulat serta latihan
squat-jump diharapkan dapat meningkatkan power otot tungkai pegulat.
Sehingga dengan bentuk latihan push-up, back-up dan squat-jump diharapkan
dapat memberi kontribusi terhadap hasil bantingan kayang (jublish) pada atlet
senior putra Tim Pengcab PGSI kota Medan.
Dari penjelasan di atas, maka pembahasan utama dalam penelitian ini
adalah Kontribusi latihan push-up, back-up dan squat-jump terhadap hasil
bantingan kayang (jublish) pada atlet senior putra Tim Pengcab PGSI
kota Medan tahun 2013.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang
masalah, maka peneliti dapat mengindentifikasikan beberapa masalah sebagai
berikut: Faktor- faktor apa saja yang mendukung bantingan kayang (jublish)?
Apakah faktor kondisi fisik dapat mempengaruhi hasil bantingan kayang
(jublish)? Bila faktor kondisi fisik dapat mempengaruhi hasil bantingan
kayang (jublish), maka faktor kondisi fisik manakah yang dapat memberi
kontribusi terhadap hasil bantingan kayang (jublish)? Apakah latihan power
otot lengan memberi kontribusi terhadap hasil bantingan kayang (jublish)?
Apakah latihan kelentukan otot pinggang memberi kontribusi terhadap hasil
bantingan kayang (jublish)? Apakah latihan power otot tungkai memberi
kontribusi terhadap hasil bantingan kayang (jublish)? Apakah latihan power

8

otot lengan, kelentukan otot pinggang dan power otot tungkai memberi
kontribusi terhadap hasil bantingan kayang (jublish)? Apakah dengan latihan
push – up dapat meningkatkan power otot lengan atlet gulat senior putra Tim
Pengcab PGSI kota Medan? Apakah dengan latihan back – up dapat
meningkatkan kelentukan otot pinggang atlet gulat senior putra Tim Pengcab
PGSI kota Medan? Apakah dengan latihan squat – jump dapat meningkatkan
power otot tungkai atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI kota Medan?
Apakah dengan latihan push – up dapat memberi kontribusi terhadap hasil
bantingan kayang (jublish)? Apakah dengan latihan back – up dapat memberi
kontribusi terhadap hasil bantingan kayang (jublish)? Apakah dengan latihan
squat – jump dapat memberi kontribusi terhadap hasil bantingan kayang
(jublish)? Apakah latihan push-up, back-up dan squat – jump dapat memberi
kontribusi terhadap hasil bantingan kayang (jublish)?
C. Pembatasan Masalah
Melihat masalah yang diteliti cukup luas yang tercantum dalam latar
belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini penulis
membuat batasan masalah yang akan diteliti dengan tujuan untuk menghindari
salah penafsiran dan sekaligus membuat sasaran pembahasan lebih terfokus,
maka pembahasan masalah pada penelitian ini yaitu : Kontribusi latihan pushup, back-up dan squat-jump terhadap hasil bantingan kayang (jublish) pada
atlet senior putra Tim Pengcab PGSI kota Medan tahun 2013.

9

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan
yang akan diteliti yaitu:
1. Apakah ada kontribusi yang signifikan latihan push-up terhadap hasil
bantingan kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI
Medan tahun 2013?
2. Apakah ada kontribusi yang signifikan latihan back-up terhadap hasil
bantingan kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI
Medan tahun 2013?
3. Apakah ada kontribusi yang signifikan latihan squat-jump terhadap hasil
bantingan kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI
Medan tahun 2013?
4. Apakah ada kontribusi yang signifikan dari latihan push – up, back – up
dan squat – jump secara bersama-sama terhadap hasil bantingan kayang
(jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI Medan tahun
2013?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan penjelasan dalam
permasalahan yang dikemukakan di atas yaitu :
1. Untuk mengetahui kontribusi latihan push-up terhadap hasil bantingan
kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI Medan
tahun 2013.

10

2.

Untuk mengetahui kontribusi latihan back-up terhadap hasil bantingan
kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI Medan
tahun 2013.

3.

Untuk mengetahui kontribusi latihan squat – jump terhadap hasil
bantingan kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI
Medan tahun 2013.

4.

Untuk mengetahui kontribusi yang signifikan dari latihan push – up, back
– up dan squat - jump secara bersama-sama terhadap hasil bantingan
kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI Medan
tahun 2013.

F. Manfaat Penelitian
Bila penelitian yang dilakukan ternyata menunjukkan adanya kontribusi
yang signifikan antara ketiga bentuk latihan tersebut, maka penelitian ini
bermanfaat bagi:
1.

Para pelatih gulat, agar menerapkan latihan push – up, back – up dan squat
- jump untuk meningkatkan hasil bantingan kayang (jublish).

2.

Para atlet gulat, sebagai sumbangan pengetahuan dimana untuk
meningkatkan hasil bantingan kayang (jublish) dapat ditempuh dengan
latihan push – up, back – up dan squat - jump.

3.

Para mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan kepelatihan olahraga
dibuka kesempatan untuk meneliti dalam menyusun karya ilmiah dengan
bentuk latihan yang berbeda yang juga dapat meningkatkan hasil
bantingan kayang (jublish) dalam cabang olahraga gulat.

11

4.

Menjadi bahan informasi dan menambah khasanah dan pengetahuan bagi
peneliti dalam mengembangkan ilmu kepelatihan yang telah diperoleh
selama perkuliahan.

47

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasakan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,
maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat kontribusi yang signifikan latihan pus-up terhadap hasil
bantingan kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab PGSI
Medan Tahun 2013.
2. Tidak terdapat kontribusi yang signifikan dari latihan back-up erhadap
hasil bantingan kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab
PGSI Medan Tahun 2013.
3. Tidak terdapat kontribusi yang signifikan dari latihan squat jump terhadap
hasil bantingan kayang (jublish) pada atlet gulat senior putra Tim Pengcab
PGSI Medan Tahun 2013.
4. Tidak terdapat kontribusi yang signifikan antara latihan push-up, back-up
dan latihan squat jump terhadap hasil bantingan kayang (jublish) pada atlet
gulat senior putra Tim Pengcab PGSI Medan Tahun 2013.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi peneliti yang lain disarankan untuk meneliti dengan ruang lingkup
yang lebih luas lagi yang mempengarui hasil bantingan kayang (jublish).
2. Dalam upaya pengembangan kemampuan atlet kepada pelatih supaya
memperhatikan bentuk-bentuk latihan yang sesuai dengan tujuan akhir dari
latihan.

47

48

3. Untuk meningkatkan prestasi atlet pemula untuk pelatih agar memberikan
program yang sesuai sehingga latihan bisa memberikan penigkatan yang
berarti.
4. Bagi para pelatih, untuk menguji kemampuan atlet gunakan alat tes yang
sesuai dengan objek yang diinginkan.
5. Bagi para pembaca, hendaknya melakukan penelitian yang sama dengan
topik yang berbeda.

49

DAFTAR PUSTAKA

Bompa , T. O. (1983).Theroy and Methodology of trainig the key to Athlethics
performance. Debuge.Lowa : Kendall hunt. Publising Company.
Diagram Group Role Of The Games. New York. Paddington Press Ltd. The Two
Continentes Publishing Group. (1974).
Edy Sih Mitranto,(2010). Latihan untuk perbaikan dan mempertahankan postur
tubuh.PT. Madju Medan Cipta (Percetakan Madju).
FILA, (1998), Peraturan Gulat Nasional/Internasional. Direktorat Keolahragaan
DIRJEN Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda Dan Olahraga, Lausanne.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psycologi dalam Coaching.
Jakarta. C. V Tambak Kusuma.
Hutabarat, Jepta (1993), Sarana dan Prasarana Olahraga Medan. FPOK IKIP
Medan.
Suyono Hadi (1997). Belajar Metode Latihan Kemampuan Motorik, Medan
FPOK.
Sajoto, M. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta.
Depdikbud, Dirjen. PT. PPLPTK, Jakarta.
Sudjana, (1996), Teknis Analisis Data Regresi . Bandung. PT.Tarsio.
Wafid Muharam, (2010), Peraturan Gulat Internasional. Jakarta.
Sumber:(http://www.tribunnews.com/images/regional/view/194031/
gulat-pon-xviii-riau tanggal 23 oktober 2012)
Sumber:(http://aidanmai.blogspot.com/2012/03/melakukan-tes-vertical-jump.html
tanggal 22 januari 2013)

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI LATIHAN JUMP BOX DAN LATIHAN DECLINE PUSH-UP TERHADAP HASIL SMASH SISWA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2016.

0 2 19

KONTRIBUSI LATIHAN KNEE TUCK JUMP, LATIHAN PUSH-UP DAN LATIHAN STRADDLE JUMP TO CAMEL LANDING TERHADAP KETEPATAN HASIL SMASH BOLA VOLI PADA PUTRA SMK NEGERI 1 SOSA KABUPATEN PADANG LAWAS TAHUN 2015.

0 2 26

KONTRIBUSI LATIHAN BACK- UP DAN BOX JUMP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN JUMP HEADING SEPAKBOLA PADA PEMAIN USIA 14 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SURYA PUTRA SAMPALI TAHUN 2015.

0 5 27

UPAYA MENINGKATKAN GERAKAN FLICK FLACK MELALUI LATIHAN KAYANG DAN BACK UP PESENAM PUTRA TINGKAT JUNIOR PADA CLUB SUPERKIDS PERSANI MEDAN TAHUN 2013.

0 4 21

KONTRIBUSI LATIHAN HAND GRIP, TWISTER BAR, DAN SQUAT TERHADAP HASIL BANTINGAN KAYANG (JUBLISH DEPAN) PADA ATLET GULAT PUSAT PEMBINAAN LATIHAN PELAJAR( PPLP SUMUT) MEDAN TAHUN 2014.

0 4 23

KONTRIBUSI LATIHAN BACK UP DAN LATIHAN NECK EXTENSOR TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA ATLET SSB SURA PUTRA USIA 12 – 13 TAHUN DESA SAMPALI DELI SERDANG TAHUN 2014.

0 3 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BRIDGING UP DAN LATIHAN BRIDGING USING MANNEQUIN TERHADAP HASIL JUBLISH PADA ATLET GULAT PUTRA PENGCAB PGSI KOTA MEDAN TAHUN 2013.

0 1 23

UPAYA PENINGKATAN HASIL BANTINGAN KAYANG (JUBLISH)MELALUI LATIHAN KAYANG MENGGUNAKAN BEBAN MANNEQUIN PADA ATLET GULATPUTRA PENGCAB PGSI KOTA MEDAN TAHUN 2012/2013.

0 3 22

PROFIL KONDISI FISIK ATLET GULAT PENGCAB PGSI KABUPATEN KARO TAHUN 2012.

1 8 32

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN GULAT TEKNIK BANTINGAN DENGAN MEDIA VCD UNTUK ATLET GULAT GAYA GRECO ROMAWI TIM GULAT UNGGULAN PENGCAB PGSI MEDAN TAHUN 2012.

0 0 11