Analisis Pragmatik Terhadap Novel “100 Kai Naku Koto” Karya Nakamura Kou Chapter III IV

BAB III
ANALISIS PRAGMATIK TERHADAP NOVEL 100 KAI NAKU
KOTO KARYA NAKAMURA KOU

3.1

Sinopsis Cerita Novel “100 Kai Naku Koto”
100 Kai Naku Koto bercerita tentang seorang laki-laki Jepang bernama

Fujii yang mengalami berbagai peristiwa menyedihkan dalam hidupnya.Dimulai
dari anjing peliharaan kesayangannya yang sedang sekarat. Fujii mendengar kabar
tentang kondisi anjingnya tersebut lewat telepon dari ibunya. Sejak bekerja, Fujii
yang tinggal di luar kota memang belum pernah pulang kampung. Mendengar
kabar itu, Fujii terbayang sosok anjingnya yang blasteran dengan bulu panjang
berwarna cokelat.Ia mengingat kembali setahun yang lalu pertama kali terjadi
perubahan pada tubuh anjingnya. Pada suatu hari, muncul penyakit endema yaitu
pengumpulan cairan di bawah kulit pada tubuh anjingnya itu.Anjingnya terpaksa
dirawat di rumah sakit, berhari- hari keadaannya tidak kunjung berubah.Anjing itu
terbaring dengan mata tertutup dan tersambung selang infus.Hingga pada akhirnya
di hari Rabu pagi akhirnya anjing tersebut membuka matanya, dan menggerakkan
ekornya. Sejak hari itu keadaannya membaik hingga akhirnya ia pulih dan endema

pada tubuhnya pun hilang. Hal itu seperti mukjizat.

29
Universitas Sumatera Utara

Kemudian satu tahun berikutnya setelah anjing itu sembuh, Fujii diberi
kabar bahwa anjingnya sudah tidak bisa bangkit dan sedang sekarat.Fujii
mengingat kembali hari-hari yang dilaluinya bersama anjingnya tersebut.Ia pun
bertanya pada ibunya apakah anjingnya itu masih bisa bertahan sampai akhir
minggu, ibunya tidak bisa memastikan. Tidak ada yan tahu sampai kapan anjing
itu bertahan. Fujii pun berjanji akan pulang empat hari lagi dan menandainya di
kalender.
Anjing itu ditemukan Fujii di parkiran perpustakaan saat musim semi.Ia
menamai anjing itu Book karena menemukannya di perpustakaan. Sejak saat itu ia
merawat Book dengan sungguh-sungguh. Fujii sering membawanya jalan-jalan di
pinggiran sungai dengan sepeda motornya.Hingga akhirnya Fujii diterima di
universitas dan berpisah dengan Book.
Kekasih Fujii meneleponnya dan menyarankan agar Fujii pulang dengan
sepeda motor.Fujii memang sudah banyak cerita tentang Book pada kekasihnya
yaitu Yoshimi.Ia juga bercerita tentang Book yang dipungutnya dan dibawa

pulang dengan sepeda motor. Book sangat menyukai bunyi sepeda motor Fujii
hingga suatu masa saat dia kuliah dan pulang pertama kali, Book kegirangan,
melompat dan terkencing-kencing saking senangnya mendengar bunyi dari sepeda
motor itu. Hanya saja sepeda motor tersebut sudah lama tidak dipakai oleh Fujii
dan sudah tidak bisa hidup lagi. Yoshimi memberi dukungan pada Fujii untuk
memperbaiki sepeda motor tersebut.Ia bersedia untuk membantu Fujii
memperbaikinya.

30
Universitas Sumatera Utara

Kemudian Fujii pun mulai memperbaiki sepeda motornya yang sudah
empat tahun berada di

parkiran.Ia

sempat

menimbang-nimbang untuk


membuangnya saat surat setoran pajak kepemilikan datang namun akhirnya tidak
jadi dan ia membayar pajaknya. Fujii memperbaiki motor itu dengan sungguhsungguh, ia membeli sparepart baru dan memperbaiki satu persatu dari mesinnya,
karburatornya, dan mengisi bensinnya. Ia mendapat bantuan dari Kato-san yaitu
petugas pom bensin.
Walau ia dengan berusaha keras memperbaiki motornya, ia juga tidak
melupakan tanggung jawab pada pekerjaannya. Ia berangkat kerja lebih awal,
setelah jam bekerja selesai ia pergi ke ruang percobaan untuk meminta cairan
pelarut yang akan digunakannya untuk karburator motornya pada Ishiyama-san.
Sesampainya di apartemen ia langsung mengerjakan perbaikan karburatornya
dibantu oleh Yoshimi. Saat sedang memperbaiki motornya Fujii mendapat telepon
lagi dari ibunya yang mengabarkan bahwa Book membaik namun setelah itu
kondisinya memburuk lagi dan ia tidak pernah membuka matanya lagi. Fujii tetap
meneruskan memperbaiki karburator motornya bersama Yoshimi hingga tiba-tiba
Fujii mengajak Yoshimi untuk menikah.Ajakan itu tidak dijawab ya atau tidak
oleh Yoshimi, hanya saja mereka sepakat untuk mengingat tanggal pada hari itu,
tanggal 11 Juni.Hubungan mereka berdua memang unik.
Akhirnya setelah berjuang keras yang dilakukan untuk memperbaiki,
motor Fujii hidup kembali.Ia pun pulang ke kampung halamannya di Akasaka
untuk melihat Book. Sesampainya di kampung, Book terlihat lemah, ia hanya
terbaring tanpa gerakan. Fujii mencoba berbicara padanya dan ia hanya bisa


31
Universitas Sumatera Utara

memberi sedikit respon. Setelah bercerita dengan ibunya tentang keadaan Book,
kemudiania mengambil foto Book yang dijanjikannya pada Yoshimi lalu pulang
kembali ke Tokyo.
Setelah itu Fujii dan Yoshimi memutuskan untuk mencoba menjalani
kehidupan

bersama

selama

setahun seakan-akan

telah

menikah.Mereka


menyebutnya sebagai latihan pernikahan.Mereka mulai merencanakan berbagai
hal bersama mulai dari tabungan, peliharaan, fasilitas tempat tinggal dan
sebagainya.Hubungan Fujii dan Yoshimi dimulai sejak perkenalan bersama
teman-teman mereka. Mereka berdua memang unik, dari obrolan singkat mereka
tidak malu untuk menunjukkan ketertarikan satu sama lain dan berani untuk
memutuskan berpacaran pada perkenalan yang baru beberapa kali.
Akhirnya pada tanggal 7 Juli mereka memulai latihan pernikahan yang
dijanjikan. Latihan itu dimulai dengan melakukan rice shower dan makan kue.
Mereka berjanji pada diri masing-masing dengan mengucapkan janji untuk setia
hingga

maut

memisahkan.Hari-hari

perencanaan.Mereka

menyatukan

mereka


kepribadian

lalui
yang

dengan
berbeda

berbagai
tanpa

ada

keributan.Mereka juga melakukan intropeksi terhadap diri masing-masing untuk
memperbaiki keadaan.Mereka berdua menjalani kehidupan latihan pernikahan itu
dengan bahagia.
Hingga pada suatu hari Yoshimi didiagnosa menderita penyakit kanker
indung telur yang semakin hari semakin parah. Awalnya Yoshimi merasa hanya
flu biasa namun lama kelamaan sakitnya tidak kunjung sembuh dan ia harus

pulang ke kampung halamannya di Chiba untuk memeriksakan diri dan kemudian

32
Universitas Sumatera Utara

mengetahui ia mengidap sakit kanker tersebut. Yoshimi sangat tegar dan tenang
dalam menghadapi penyakitnya.Ia tidak ingin membuat orang-orang yang
disayanginya sedih. Fujii tetap berusaha untuk selalu ada di sampingnya, memberi
dukungan dan semangat agar Yoshimi sembuh. Hingga Fujii mengorbankan
tenaga, waktu dan lain-lain untuk tetap menjenguk Yoshimi. Ia terus menjaga
Yoshimi, dan menawarkan pijatan atau apapun yang bisa dilakukannya untuk
Yoshimi. Meskipun begitu Fujii juga tetap tidak melupakan tanggung jawabnya
untuk bekerja.
Semakin hari kondisi Yoshimi semakin memburuk. Berbagai pengobatan
yang menyakitkan telah dijalaninya. Mulai dari melakukan pengobatan kimia dan
operasi, namun kondisinya semakin buruk. Ia kehilangan berat badan dan
rambutnya pun rontok. Di saat yang bersamaan Fujii juga sedang mengalami
tekanan di tempatnya bekerja. Fujii merasa frustasi karena beban kerja semakin
berat, ia juga memikirkan keadaan Yoshimi. Setiap hari Fujii menyudahi
pekerjaan sesuai jadwal lalu pergi ke rumah sakit untuk menjaga Yoshimi.

Kesetiaan dan kepeduliaannya untuk Yoshimi sangat patut untuk dicontoh.
Begitupula dengan ketegaran dan semangat Yoshimi untuk sembuh. Ia tidak
pernah mengeluh betapapun sakit yang dirasakannya. Hingga akhirnya Yoshimi
meninggal dalam penjagaan Fujiii dan orangtuanya.
Sejak kematian Yoshimi, Fujii merasa terpuruk dan depresi hingga
beberapa musim berganti. Ia menghabiskan waktunya untuk menangis dan minum
sake. Namun akhirnya sejak dua tahun kematian Yoshimi, Fujii berusaha bangkit
dan mencoba menjauhkan barang-barang Yoshimi dengan memasukkannya ke
33
Universitas Sumatera Utara

dalam kardus hingga apartemennya terasa seperti pertama kali saat Yoshimi
belum tinggal bersama Fujii. Ia berusaha menjalani kehidupannya dengan
lembaran baru tanpa Yoshimi.
Suatu pagi tiba-tiba Fujii mendapat telepon dari kampung halamannya
yang mengabarkan bahwa anjingnya yaitu Book telah mati. Sudah terhitung tiga
tahun Book bertahan setelah Fujii menjenguknya. Fujii langsung pulang ke
kampung halamannya dan mengubur Book di pinggiran sungai tempat mereka
biasa jalan-jalan sore. Setelah ia ditinggal oleh kekasihnya lalu ditinggal oleh
anjing kesayangannya untuk selamanya. Ia telah berusaha mengikhlaskan

peristiwa-peristiwa menyedihkan tersebut.

3.2

Nilai-nilai Pragmatik Yang Terdapat Dalam Novel “100 Kai Naku

Koto”
Karya Nakamura Kou
Novel “100 Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou merupakan novel yang
di dalamnya terdapat nilai-nilai pragmatik yang bersifat mendidik sehingga dapat
dijadikan cerminan yang baik bagi pembaca. Nilai-nilai tersebut antara lain ;nilai
kasih sayang, kepedulian,optimis, tegar dan ikhlas, tanggung jawab, toleransi dan
kesetiaan. Pengungkapan nilai-nilai pragmatik dalam novel “100 Kai Naku Koto”
karya Nakamura Kou akan dianalisis melalui cuplikan teks sebagai berikut:
3.2.1

Kasih Sayang

34
Universitas Sumatera Utara


Cuplikan 1 : (Halaman 13-14)
Di dalamnya ada anjing.
Kecil. Sampai-sampai bisa digenggam. Kenapa bisa sekecil ini? Setelah
kuperhatikan sekali lagi, barulah aku sadar bahwa itu adalah anak anjing yang
baru lahir.
Aku masuk di antara ketiga anak itu, dan berjongkok. Setelah melihat
lebih dekat, ternyata badan anjing anjing itu terlihat sedikit gemetaran. Getaran
kecil yang timbul karena tidak ada kekuatan dan rasa tidak aman yang hanya
dialami oleh makhluk hidup yang baru lahir.
Kuangkat dia dengan memeluk, layaknya menyelimutinya, terasa lembap
dan hangat. Bagai mengalihkan pandangan, anak anjing itupun melihat ke
bawah. Anak-anak SD tadi menatapku dengan rasa penasaran.
Analisis :
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii menemukan anak
anjing yang masih sangat kecil yang saat itu dikerumuni oleh beberapa anak SD.
Anak anjing itu terlihat lemah dengan tubuh yang gemetaran. Fujii pun tergerak
untuk langsung mengangkat anjing tersebut, lalu memeluknya seolah-olah sedang
menyelimutinya untuk memberikan rasa nyaman dan kehangatan. Hal itu
menunjukkan bentuk kasih sayang yang tulus yang diberikan Fuji pada anjing

tersebut.

35
Universitas Sumatera Utara

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah memberikan kasih
sayang yang tulus tidak memerlukan rasa ragu.Kasih sayang tidak hanya ditujukan
pada sesama manusia saja namun juga kepada hewan.
Cuplikan 2: (Halaman 20)
Book adalah anjing yang sering tidur.
Tempat kesukaannya adalah di sebelah jam weker, siang dan malam dia tidur di
situ. Akibatnya, aku tidak lagi bisa menggunakan weker itu (kalau benda yang
amat disukainya, di tempat dia biasa bersandar, tiba-tiba mengeluarkan bunyi
“kriiiiiiiing”, dia pasti akan terkejut, kan?). akhirnya, untuk membangunkan
tidurku setiap pagi, aku menggunakan timer di mesin radio kaset. Setiap pagi, aku
dan Book terbangun dengan percakapan bahasa Inggris di radio.
Analisis:
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa anjing peliharaan yang
dipungut Fujii bernama Book, yang sering tidur dan sangat suka bersandar di
dekat jam weker yang biasa digunakan Fujii untuk membangunkannya pada pagi
hari. Fujii harus merelakan jam weker itu untuk Book karena itu tempat
kesukaannya dan ia menggunakan timer di radio kaset sebagai pengganti jam
wekernya. Hal tersebut menunjukkan bahwa Fujii

memberikan kasih sayang

dengan merelakan barang yang biasa digunakannya sehari-hari untuk Book. Ia
tidak mempermasalahkan barangnya menjadi milik anjingnya.

36
Universitas Sumatera Utara

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah kasih sayang yang
tulus dapat diperlihatkan dengan hal yang sederhana, contohnya merelakan yang
kita miliki agar yang kita sayangi merasa nyaman.

Cuplikan 3: (Halaman 211)
Setiap hari aku menyudahi pekerjaanku sesuai jadwal, lalu pergi ke
rumah sakit.
Dia jadi tidak bisa terlalu membuka mulutnya. Walaupun diajak
berbicara, dia hanya melakukan respon sederhana.
Ketika aku bertanya „mau makan apel?‟, dia menggelengkan kepalanya.
Ketika aku memijat kakinya, dengan suara kecil, dia mengucapkan terima kasih.
Namun, sebanyak apa pun kupijat, bengkak di kakinya tidak bisa hilang
Analisis :
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii setiap hari setelah
pulang kerja selalu menjenguk kekasihnya di rumah sakit. Kondisi kekasihnya
sudah sulit untuk membuka mulut dan hanya bisa memberi respon sederhana
dengan menggeleng ataupun mengucapkan kata terima kasih dengan suara kecil
saat ditawari makanan. Fujii mencoba untuk melakukan sesuatu yang dapat
mengurangi sakit yang dirasakan oleh kekasihnya,seperti memijat kaki kekasihnya
yang sudah membengkak. Namun sebanyak apapun Fujii memijat bengkak pada
kaki kekasihnya tidak kunjung hilang. Hal itu menunjukkan kasih sayang yang

37
Universitas Sumatera Utara

diberikan Fujii dalam bentuk perhatian pada kekasihnya seperti menjenguk,
memijat, ataupun menawarkan makanan. Ia akan berusaha melakukan apapun
agar kekasihnya dapat sembuh kembali.
Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah selalu berusaha
untuk melakukan apapun demi orang yang disayangi dengan memberikan
perhatian dan dukungan tidak hanya pada saat senang namun juga pada saat sedih
atau sakit.Walau apapun hasil yang didapat, tetap berusaha melakukan yang
terbaik untuk orang yang kita sayang.

3.2.2

Kepedulian

Cuplikan 1: (Halaman 19)
Aku kembali ke rumah, lalu kulepaskan Book di kamar lantai dua.Aku
memberi dia makanan anjing yang telah kubeli sebelumnya dan juga air.
Anjing itupun meminum air, terlihat seakan-akan dia menerima semua
takdirnya: dipisahkan dari induknya, dibuang dengan dimasukkan ke kotak Ito
wakame, dipungut olehku, lalu diberi nama Book. Dia terlihat seperti telah
menerima semuanya.Memang hanya tebakan asal, tetapi seperti itulah yang
kulihat.
Analisis:

38
Universitas Sumatera Utara

Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii setelah pulang ke
rumah lalu memberikan makan dan minum yang telah dibelinya untuk Book.Ia
terus memperhatikan keadaan Book yang sedang minum. Fujii beranggapan
bahwa Book terlihat seperti sudah menerima semua takdirnya, dibuang, dipungut
dan diberi nama oleh Fujii, ia merasa Book telah menerima semua itu. Hal itu
menunjukkan kepedulian Fujii pada Book sangat besar.Ia bisa saja tidak
mempedulikan nasib Book, namun tidak dilakukannya. Fujii memberi makanan
dan minuman yang dibutuhkan Book sebagai bentuk rasa kepedulian.
Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah rasa kepedulian
bukan hanya harus diaplikasikan kepada sesama manusia saja, tapi juga kepada
semua makhluk di dunia ini.Seperti halnya Fujii kepada Book, walaupun Book
adalah hewan tetapi Fujii tetap peduli kepadanya dan merawatnya.

3.2.3

Optimis

Cuplikan 1: (Halaman 48)
Hahh, hari yang panjang, pikirku.Lengan dan bahuku terasa sakit. Sambil
memikirkan judul satu hari untuk hari ini, aku dan sepeda motor terus maju
menelusuri malam.
Tunggu saja Book. Sepeda motor ini akan normal lagi. Dari susu menjadi
mentega. Dari kedelai menjadi shoyu. Kunci ring dan mesin rodeo. Pertemuan

39
Universitas Sumatera Utara

dengan Guru Karburator.Aku bersyukur telah berjumpa denganmu.Sejak mentari
pagi hingga rembulan malam.
Besok, mari membongkar karburator lagi, pikirku. Besok lusa, pacarku
juga akan datang.

Analisis:
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa dari pagi hingga malam,
Fujii meluangkan waktunya untuk berusaha memperbaiki sepeda motornya yang
rusak dengan bantuan orang yang menurutnya ahli dalam masalah karburator
karena memang sepeda motor tersebut mempunyai masalah pada karburatornya.
Itu semua dilakukannya hanya untuk Book. Walau ia berkorban tenaga dan waktu
namun itu tidak masalah baginya, ia tetap yakin sepeda motor itu akan kembali
berfungsi dengan baik. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii adalah orang yang
optimis dengan merasa yakin dan terus semangat untuk memperbaiki sepeda
motornya hingga normal kembali.
Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah kita harus tetap
optimis

terhadap

hal

yang

sedang

kita

usahakan.Sebuah

keberhasilan

membutuhkan usaha dan keyakinan yang kuat.

40
Universitas Sumatera Utara

Cuplikan 2: (Halaman 185)
Kami masih berpegangan tangan sambil terus memandangi uap yang naik
dari mesin penambah kelembapan udara itu.Setelah naik sekitar 15 cm, uap itu
menyebar dan tidak terlihat lagi, bercampur dengan udara di dalam kamar.
“Aku pasti akan kembali dengan selamat,” katanya.
Aku menggenggam erat tangannya, lalu menutup mataku. Pacarku ini
benar-benar hebat…
Analisis:
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa kekasih Fujii yang sedang
sakit memiliki keyakinan yang kuat untuk sembuh dengan mengatakan ia akan
kembali dengan selamat. Hal tersebut membuat Fujii merasa kagum dan
menganggap Yoshimi adalah wanita hebat dan kuat.Hal itu menunjukkan bahwa
kekasih Fujii merupakan sosok yang optimis dengan keyakinannya untuk sembuh
dari penyakit yang dideritanya.
Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah seberat apapun
cobaan atau masalah yang kita hadapi, kita harus optimis bahwa kita bisa
melaluinya dan menyelesaikannya.

3.2.4

Tegar dan Ikhlas

Cuplikan 1: (Halaman 234)

41
Universitas Sumatera Utara

Hari berikutnya juga sama.
Aku tidak akan menangis untuknya, itulah keputusanku. Aku memang
sudah mengambil keputusan. Tetapi, memangnya ada apa dengan hal itu? Karena
sudah mengambil keputusan, lalu kenapa?Pada akhirnya, bagaimanapun aku
berusaha untuk tetap kuat, bagaimanapun aku berusaha untuk menjadi baik, hal
itu sudah tidak ada hubungannya lagi. Logika yang bagaimanapun, teori secara
umum mana pun, kata-kata seperti apa pun, tidak ada gunanya lagi sama sekali.
Seseorang yang meninggal benar-benar meninggal secara sempurna.
Analisis:
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii telah mengambil
keputusan dalam hidupnya untuk tidak menangis lagi atas kematian kekasihnya.Ia
menyadari sudah tidak adalagi yang perlu dipertanyakan, karena jika seseorang
sudah meninggal, artinya ia memang sudah meninggalkan dunia ini selamanya
dan tidak akan pernah kembali lagi. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii adalah
sosok yang tegar dengan berusaha mengikhlaskan kematian Yoshimi yang
menjadi pukulan berat dalam hidupnya.Ia menyadari sudah tidak ada gunanya
untuk terpuruk dan harus bangkit karena ia masih memiliki kehidupan yang akan
terus berlanjut.
Nilai yang tedapat dalam cuplikan teks di atas adalah sebuah kematian
memang sudah mutlak adanya, namun kita harus tetap tegar dan ikhlas
menghadapinya saat ditinggal oleh orang tersayang.Tidak baik berlarut dalam

42
Universitas Sumatera Utara

kesedihan dan harus berani memutuskan untuk menjalani kehidupan ke depannya
setelah ditinggalkan.

3.2.5

Tanggung Jawab

Cuplikan 1: (Halaman 21)
Musim panas pun tiba. Sebagai ganti jalan pagi, aku mengajak Book
untuk menyusuri jalan di tepi sungai.
Sebelum matahari terbenam, aku keluar, lalu menghidupkan mesin sepeda
motorku. Kuangkat Book, dan kuletakkan di dada, kutempelkan dengan lekat,
hanya wajahnya saja yang keluar. Padahal masih beberapa bulan, tetapi Book
sudah terasa jauh lebih berat dibanding waktu pertama kali kupungut.
Analisis:
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii mengajak Book jalanjalan di dekat sungai.Ia memperlakukan Book dengan penuh kasih sayang seperti
mengangkat dan meletakkan Book di dadanya saat naik sepeda motor. Dengan
posisi seperti itu Fujii menyadari bahwa berat badan Book sudah bertambah berat
dibanding pertama kali saat ia pungut. Dengan pertambahan berat badan Book itu
sudah menunjukkan bahwa Fujii adalah pemilik yang bertanggung jawab karena
sudah pasti ia merawat Book dengan baik maka berat badan Book pun jadi
bertambah. Dan merawat dengan baik itu merupakan suatu bentuk tanggung
jawab bila kita memelihara hewan.

43
Universitas Sumatera Utara

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah bila sudah berani
mengambil keputusan untuk memelihara hewan maka rawat sebaik-baiknya
sebagai bentuk tanggung jawab terhadap hewan tersebut.

Cuplikan 2: (Halaman 161)
Pertemuan presentasi gambar berakhir dengan lancar.
Di akhir pekan, aku mencatat tanggal dan nomor urut prioritas pada
tugas yang kuterima, lalu aku bersiap-siap untuk pulang.Dengan hari ini, bulan
Maret pun berakhir.
Aku naik kereta, lalu turun; berjalan melewati kantor agen property, toko
bunga dan kantor pos. Tokoh buah, bank, kafe, dan sudut toko roti. Apakah hari
semakin panjang? Di jalan masih terjatuh cahaya yang samar.
Analisis:
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii setelah presentasi soal
pekerjaannya, ia menulis dan mengurutkan prioritas tugas yang diterimanya pada
akhir pekan. Setelah semua beres, barulah ia pulang dengan kereta yang biasa
dinaikinya dan berjalan melewati tempat-tempat yang memang sudah biasa ia
lewati. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii merupakan sosok yang bertanggung
jawab karena setelah ia memastikan semua urusan pekerjaannya beres dan diberi
nomor prioritas dahulu, baru kemudian ia kembali ke rumah.

44
Universitas Sumatera Utara

Nilai pragmatik yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah tanggung
jawab atas suatu pekerjaan yang telah dibebankan kepada kita harus diselesaikan
terlebih dahulu, Untuk mempermudahnya dapat dilakukan dengan mengurutkan
prioritas atas tugas-tugas yang diberikan kepada kita.

Cuplikan 3: (Halaman 190-191)
Sepertinya, akan menjadi kehidupan opname di rumah sakit untuk waktu
cukup lama. Sebisa mungkin, aku akan berada di sampingnya untuk menjadi
teman bicaranya, pikirku dengan yakin. Untuk itu, aku perlu melanjutkan
pekerjaan dengan tepat.
Karena waktu kunjungan ke rumah sakit hanya sampai pukul sembilan
malam, jika aku menyudahi pekerjaankku sesuai jadwal waktu kerja, aku bisa
bersamanya selama dua jam lebih.Jika aku membuat jadwal dalam seminggu dua
kali pulang sesuai waktunya, ditambah hari Sabtu dan Minggu, maka aku bisa
pergi ke rumah sakit empat hari dalam seminggu.Di hari aku tidak pergi ke
rumah sakit, aku lembur untuk melanjutkan pekerjaan sebanyak-banyaknya.Akan
kubawa pulang pekerjaan yang bisa kulakukan di rumah atau di dalam kereta.Hal
itu dilakukan untuk jangka panjang, sesuai rencana dan dalam aturan yang
benar.
Di tempat kerja yang kosong itu, aku membuat gambar perancangan
sendirian. Di tempat kerja, pokoknya harus fokus pada hal-hal yang ada di depan
mata saja, pikirku.
45
Universitas Sumatera Utara

Analisis:
Dari cuplikan di atas dapat dilihat bahwa kekasih Fujii menjalani masa
opname di rumah sakit untuk waktu yang cukup lama. Dan Fujii telah memikirkan
untuk selalu berada di sisi kekasihnya tersebut maka ia memperhitungkan
pembagian waktu antara jadwal pekerjaannya dengan jadwal menjenguk Yoshimi
di rumah sakit. Ia berusaha untuk fokus pada apa yang sedang ada di depan
matanya dulu yaitu pekerjaannya tanpa melupakan keadaan kekasihnya yang
sedang sakit. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii memiliki sikap tanggung jawab
yang besar pada pekerjaannya, walaupun ia juga sangat ingin selalu berada di
samping kekasihnya ia tetap tidak melupakan pekerjaannya. Sifat tanggung jawab
pada pekerjaan ini selayaknya orang Jepang pada umumnya yang menomor
satukan pekerjaan. Namun Fujii mampu membagi waktunya secara teratur agar
pekerjaannya tidak terganggu dan di saat bersamaan juga ia dapat mendampingi
Yoshimi di rumah sakit.
Nilai yang terdapat di dalam cuplikan teks di atas adalah dalam situasi
apapun kita tidak boleh melupakan tanggung jawab terhadap tugas

atau

kewajiban selagi bukan keadaan yang sangat mendesak. Kita harus dapat
mengatur atau mengorganisir waktu agar semua tanggung jawab itu terlaksana
dengan baik.

Cuplikan 4: (Halaman 201)
Di pabrik sudah mulai menjalankan produksi Castrel II.
46
Universitas Sumatera Utara

Untuk menghadapi kegagalan pada tahap awal, aku berlari ke sana
kemari dalam pabrik.
Walaupun sudah ditanggulangi, dan ditanggulangi lagi, tetap saja terjadi
kesalahan, bukan waktu yang tepat untuk bolak-balik ke rumah sakit.
Ketika lini produksinya berakhir, aku kembali ke ruang CAD, lalu
menggambar koreksi gambar perencanaan. Hampir setiap hari aku menginap di
kantor. Pokoknya secepatnya setelah berhasil membuat produksi stabil, aku harus
kembali ke rumah sakit.Karena kelelahan dan kurang tidur, sumbu dalam
kepalaku seakan ditarik dan terasa berat.
Analisis:
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa dipabrik tempat Fujii
bekerja sudah memulai produksi baru.Meskipun pada tahap awal, sempat terjadi
kegagalan produksi. Fujiiberusaha keras menanggulangi kegagalan tersebut, ia
mencoba memperbaikinya berulang kali hingga ia merasa bahwa saat itu bukan
waktu yang baik untuk bolak balik ke rumah sakit untuk menjenguk kekasihnya.
Ada tanggung jawab besar yang harus ia jalani, ia bertekad kuat dan berusaha
keras agar produksi stabil kembali di tempatnya bekerja agar ia bisa kembali
menjenguk kekasihnya. Walaupun ia harus lembur dan kelelahan namun tetap
dijalankannya agar pekerjaannya selesai dengan baik. Hal itu menunjukkan bahwa
Fujii sosok yang sangat bertanggung jawab.Iamerasa harus menjalani konsekuensi
pekerjaannya dan mengesampingkan dahulu kunjungan ke rumah sakit sampai
produksi stabil sebagai bentuk tanggung jawab pada pekerjaan.

47
Universitas Sumatera Utara

Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah apapun konsekuensi
dari suatu kegagalan yang ada di depan kita, harus kita dihadapi dengan berani
sebagai bentuk tanggung jawab. Kita tidak boleh lari dari tanggung jawab walau
harus ada yang kita korbankan, misalnya waktu bersama orang terkasih.

3.2.6

Toleransi

Cuplikan 1: (Halaman 113)
Pagi.
Sarapan pagi dilakukan masing-masing ala kadarnya.Tidak selalu harus
memakan sesuatu; aku hanya minum kopi, dan dia minum susu.
Aku terkejut ternyata ada orang yang minum susu sejak pagi hari. Tentang
selalu menyediakan stok susu di kulkas itu sendiri merupakan hal baru bagiku.
Sama halnya denganku, baginya juga merupakan hal baru mencium aroma kopi
di pagi hari.
Akhirnya, tidak penting dari mana asalnya, keduanya bercampur menjadi
kopi susu. Begitu dicoba minum, dibanding kopi maupun susu, kopi susu jauh
lebih enak. Setiap pagi, hampir dipastikan selalu ada kopi susu.
Analisis:
Dari cuplikan teks di atas dapat dilihat bahwa Fujii menyukai kopi dan
kekasihnya menyukai susu untuk sarapan di pagi hari. Walaupun kesukaan

48
Universitas Sumatera Utara

mereka berbeda dan merupakan hal baru bagi diri mereka masing-masing, mereka
mampu membaurnya menjadi satu menciptakan rasa baru yang jauh lebih enak
menurut mereka yaitu kopi susu. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii dan
kekasihnya memiliki sikap toleransi pada satu sama lain. Mereka berusaha
menerima perbedaan terhadap apa yang mereka sukai dan mereka saling
menghargai itu.
Nilai yang terdapat dalam teks di atas adalah sikap toleransi dan saling
menghargai membawa rasa yang lebih indah.Semua orang di dunia ini pasti
memiliki perbedaan namun tak lantas itu menjadikan sebuah perpecahan dalam
hubungan. Saling menerima perbedaan masing-masing akan menjadikan sesuatu
yang lebih indah.

3.2.7

Kesetiaan

Cuplikan 1: (Halaman 198)
Di saat pemberian obat pada tahap tiga dimulai, hampir seluruh
rambutnya sudah rontok.
Dia mengenakan pakaian training berlambangkan payung, memakai topi
kupluk, berjuang melawan muntah dan rasa sakit, serta tangan dan kaki yang
kebas.
Tanpa belas kasihan, efek sampingnya setiap hari semakin bertambah
kuat.Aku memijat tangan dan kakinya, terus menerus memberinya semangat.

49
Universitas Sumatera Utara

Hasil tes akhirnya memberikan angka-angka yang positif.Dia bilang: selsel tubuhku saja sedang berjuang keras, jadi aku harus bertahan juga, kan? Aku
dan kedua orangtuanya hanya bisa memberinya semangat dan berada di sisinya.
Hanya itu: berada di sisinya.

Analisis :
Dari cuplikan di atas dapat dilihat bahwa kekasih Fujii sedang berjuang
untuk bertahan dengan segala kesakitan yang dirasakannya dari pengobatan yang
dijalani.Efek samping pengobatannya sangat kuat, hingga hampir seluruh
rambutnya telah rontok karena pengobatan tersebut.Kekasih Fujii berusaha kuat
dan bertahan atas dukungan orang-orang di sekitarnya. Fujii pun berusaha untuk
selalu berada disisi kekasihnya dengan terus memberi semangat agar sang kekasih
bisa sembuh. Hal itu menunjukkan bahwa Fujii adalah pasangan yang setia.Ia
tetap berada di sisi kekasihnya yang sedang berjuang melawan penyakitnya.
Walau saat itu, hanya itulah yang mampu Fujii lakukan untuk orang yang
disayanginya.
Nilai yang terdapat dalam cuplikan teks di atas adalah kesetiaan kepada
pasangan harus dilakukan dalam kondisi apapun.Karena hakikat setia adalah
bentuk dari kasih sayang yang lahir dari hati ke hati sebagai ungkapan cinta yang
selalu siap mendampingi kapanpun, di manapun dan bagaimanapun kondisi
kehidupan kita.

50
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil

dalam menganalisis novel “100 Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou adalah
sebagai berikut:
1. Novel 100 Kai Naku Koto karya Nakamura Kou mengangkat tema tentang
perjuangan seorang lelaki Jepang bernama Fujii sebagai tokoh utama yang
menghadapi peristiwa-peristiwa menyedihkan dalam hidupnya. Ia
ditinggal mati oleh anjing kesayangannya yang bernama Book dan
kekasihnya yang bernama Yoshimi. Novel ini menggunakan alur
campuran dalam ceritanya karena pada awal menceritakan masa kini tokoh
Fujii yang sedang menjalani kehidupannya sebagai pekerja kemudian
flashback atau mundur ke masa lalu saat ia bersama anjingnya pada masa
setelah lulus sekolah dan kembali lagi ke masa kini menjalani
kehidupannya bersama kekasihnya hingga berlanjut ke peristiwa
berikutnya di masa mendatang. Latar atau setting terjadinya peristiwa
dalam novel 100 Kai Naku Koto berada di Tokyo, Akasaka dan Chiba
yang terbagi lagi ke dalam beberapa variasi tempat seperti di parkiran

51
Universitas Sumatera Utara

perpustakaan, di rumah, di jalan kota dan pinggiran sungai Ibi, di
apartemen, di tempat parkir, di pom bensin, di rumah sakit, di restoran,
dan di rumah duka. Untuk latar waktu novel ini terjadi pada masa sekarang
saat Jepang sudah modern yang ditandai dengan adanya percakapan
tentang kuda Thoroughbred, penggunaan CAD, bangunan modern seperti
apartemen dan rumah berlantai dua, transportasi seperti sepeda motor 2 tak
yang sudah usang, kereta, dan mobil Porsche. Sudut pandang yang
digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama yang
ditandai dengan banyaknya kata “aku” untuk sebutan tokoh.
2. Dalam novel ini terdapat beberapa nilai pragmatik yang bermanfaat bagi
penulis seperti nilai kasih sayang, kepedulian, optimis, tegar dan ikhlas,
tanggung jawab, toleransi dan kesetiaan. Namun dari beberapa nilai
tersebut terdapat nilai pragmatik yang paling menonjol yaitu nilai kasih
sayang dan tanggung jawab.
3. Beberapa nilai pragmatik yang terdapat dalam novel “100 Kai Naku Koto”
yang diungkap melalui tokoh utamanya yaitu Fujii dan Yoshimi, yang
mampu mendidik para pembacanya antara lain sebagai berikut:
1. Kita harus saling menyayangi dan mengasihi, tidak hanya kepada
sesama manusia tetapi juga pada sesama makhluk hidup, seperti hewan
dan tumbuhan.
2. Bentuk kasih sayang bisa kita berikan dengan beragam cara
pengungkapannya, misalnya dengan merelakan barang yang kita miliki
untuk yang kita sayangi agar ia merasa nyaman bisa atau dengan

52
Universitas Sumatera Utara

memberikan perhatian dan dukungan di kala orang yang kita sayangi
dalam keadaan susah.
3. Kepedulian dapat ditujukan tidak hanya kepada sesama manusia
namun juga kepada makhluk lain contohnya hewan. Kepedulian
terhadap hewan pun beragam pengungkapannya, salah satunya dengan
memberi makan dan minum agar ia bertahan hidup.
4. Kita harus tegar dan ikhlas menghadapi segala cobaan atau masalah
yang datang ke dalam kehidupan kita, tidak boleh gampang menyerah
ataupun putus asa. Bila cobaan datang kepada kita, kita harus bisa
tegar dan kuat agar dapat bangkit kembali menata kehidupan yang
lebih baik.
5. Semua usaha harus dilakukan dengan optimis atau keyakinan yang
kuat agar usaha menjadi tidak sia-sia dan keinginan kita dapat
terwujud.
6. Dalam kondisi apapun kita harus melakukan dan tidak boleh
melupakan apa yang sudah menjadi kewajiban kita sebagai bentuk
tanggung jawab.
7. Adanya perbedaan tidak lantas menjadikan itu alasan sebuah
perpecahan atau perpisahan. Kita harus menyikapinya dengan bijak
dengan saling menghargai dan berusaha saling menerima perbedaan
tersebut.
8. Kesetiaan harus dilakukan dalam situasi atau kondisi apapun, baik
dalam keadaan senang maupun susah.

53
Universitas Sumatera Utara

4.2

Saran
Penelitian terhadap karya sastra seperti novel melalui pendekatan

pragmatik masih perlu ditingkatkan. Karena penelitian dengan analisis pragmatik
ini sangat berguna bagi pembaca untuk mendalami dan memahami nilai apa saja
yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Penulis berharap skripsi ini dapat
menjadi bahan referensi bagi penelitian berikutnya dalam menganalisis nilai
pragmatik yang terdapat dalam karya sastra.

54
Universitas Sumatera Utara