Analisis Pragmatik Terhadap Novel “100 Kai Naku Koto” Karya Nakamura Kou

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Fananie, Zainuddin (2000: 6) merumuskan pengertian sastra adalah karya
fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang
mampu mengungkapkan aspek estetik, baik yang berdasarkan aspek kebahasaan
maupun aspek makna.Estetik bahasa biasanya diungkapkan melalui aspek puitik
atau poetic function (surface structure), sedangkan estetik makna dapat terungkap
melalui aspek deep structure.Secara mendasar, suatu teks sastra setidaknya harus
mengandung tiga aspek utama yaitu, decore (memberikan sesuatu kepada
pembaca), delecture (memberikan kenikmatan melalui unsur estetika), dan
movere (mampu menggerakkan kreativitas pembaca).
Dalam dunia kesusasteraan, karya satra terdiri dari berbagai macam bentuk
dan jenis misalnya puisi, cerita pendek, roman dan novel.Novel menceritakan
tentang gambaran kehidupan manusia baik berupa pengalaman atau pikiran yang
di dalamnya terdapat emosi.Novel memiliki berbagai manfaat bukan hanya
sebagai media hiburan saja, melainkan juga sebagai media pendidikan dan
pengajaran bagi pembacanya, misalnya pengajaran moral dalam kehidupan.
Gambaran-gambaran yang terdapat di dalam novel dijadikan acuan dalam
melaksanakan kehidupan


sehari-hari oleh pembaca, seperti kasih sayang,

kesabaran, tanggung jawab dan lain-lain. Hal ini disebut dengan pragmatik.Salah

1
Universitas Sumatera Utara

satu novel yang di dalamnya terdapat nilai-nilai pragmatik adalah “100 Kai Naku
Koto” karya Nakamura Kou.
Novel 100 Kai Naku Koto menceritakan tentang kehidupan seorang lakilaki Jepang bernama Fujii.Dia sudah bekerja selama empat tahun di Tokyo.Tibatiba dia mendapat telepon dari ibunya di kampung yang mengabarkan tentang
anjing peliharaannya yang dia pungut setelah lulus SMA pada musim semi
delapan tahun yang lalu sedang sekarat.Kabar dari ibunya tersebut membuat Fujii
terus memikirkan tentang anjingnya dan kembali mengenang masa-masa saat dia
bersamanya. Fujii memberi nama anjing itu Book karena menemukannya di
perpustakaan. Dia memutuskan untuk pulang ke kampung dengan sepeda
motornya atas saran Yoshimi yaitu pacarnya. Karena sepeda motor itu memiliki
banyak kenangan bersama Book. Dia berusaha keras memperbaiki sepeda
motornya agar dapat hidup kembali hingga akhirnya berhasil.
Usaha Fujii untuk menghidupkan kembali sepeda motornya yang penuh

kenangan dengan Book tidak lepas dari bantuan Yoshimi.Hubungan Fujii dan
Yoshimi terjalin dengan baik dan sederhana.Mereka mengambil keputusan
menarik dalam hubungan yang mereka jalani misalnya keputusan untuk
melakukan latihan menikah sebelum mereka benar-benar menikah secara
sungguhan. Dengan kata lain, mereka belajar untuk hidup berumah tangga. Harihari mereka tinggal bersama dipenuhi dengan belajar memahami satu sama lain
dan mengambil keputusan bersama. Mereka berusaha menyatukan dua pribadi
yang berbeda dengan baik.Namun keadaan ini tidak berlangsung lama karena
Yoshimi divonis mengidap penyakit kanker indung telur.Kenyataan itu membuat
2
Universitas Sumatera Utara

Fujii sangat cemas namun dia yakin penyakit Yoshimi dapat disembuhkan.Fujii
berusaha untuk selalu ada dengan mendukung dan menyemangati Yoshimi yang
sedang berjuang melawan penyakit serta menjalani pengobatan-pengobatan yang
menyakitkan.Tetapi pada akhirnya, kondisi Yoshimi semakin memburuk.Yoshimi
tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.Kenyataan pahit itu membuat Fujii
mengalami depresi.Setelah tiga tahun Yoshimi meninggal, dia mendapat kabar
bahwa Book anjing kesayangannya pun akhirnya meninggal dunia.Kehilangan
orang-orang yang disayanginya merupakan pukulan berat dalam hidup
Fujii.Namun akhirnya dia dapat bangkit dan menjalani hidupnya kembali.

Dalam novel ini terdapat nilai-nilai pragmatik yang memberikan efek
positif kepada pembaca khususnya penulis dalam memaknai dan memahami nilainilai tersebut. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk menganalisis nilainilai pragmatik yang terdapat dalam novel “100 Kai Naku Koto” karya Nakamura
Kou ini dan menyajikannya dalam skripsi dengan judul “ANALISIS
PRAGMATIK TERHADAP NOVEL 100 KAI NAKU KOTO KARYA
NAKAMURA KOU”.

1.2

Rumusan Masalah
Novel “100 Kai Naku Koto”

karya Nakamura Kou ini menceritakan

tentang bagaimana seorang laki-laki Jepang yang bernama Fujii menghadapi
kenyataan pahit ditinggal oleh orang dan binatang yang sangat disayanginya.
Bermula dari kabar bahwa Book yaitu anjing peliharaannya sedang sekarat lalu

3
Universitas Sumatera Utara


Fujii memperbaiki sepeda motor yang memiliki banyak kenangan dengan Book
untuk menjenguknya dan itu atas saran kekasihnya yaitu Yoshimi. Book bertahan
selama tiga tahun setelah Fujii menjenguknya.
Dalam waktu tiga tahun itu Fujii kembali mengalami peristiwa
menyedihkan saat Yoshimi yang sedang melakukan latihan pernikahan dengannya
mengidap kanker indung telur.Fujii berusaha untuk selalu mendampingi Yoshimi
dan menyemangatinya di sela-sela tekanan pekerjaannya yang berat.Ia tetap
bertanggung jawab pada pekerjaannya namun tetap memikirkan kondisi
Yoshimi.Ia rela berkorban waktu dan tenaga untuk berada di samping Yoshimi
yang tampak selalu tegar dan tenang menghadapi penyakitnya. Segala usaha
pengobatan yang menyakitkan dijalani Yoshimi dengan keyakinan ia akan
sembuh. Namun akhirnya kenyataan pahit harus diterima oleh Fujii, Yoshimi
tidak bisa bertahan dan akhirnya meninggal.
Peristiwa itu merupakan pukulan berat bagi Fujii, ia sempat terpuruk
dengan menangis terus menerus dan minum alkohol untuk mengobati rasa
sedihnya, tapi akhirnya ia dapat bangkit kembali dan menata hidupnya. Namun
kemudian ia kembali mendapat kabar menyedihkan bahwa anjing kesayangannya
Book meninggal juga setelah tiga tahun bertahan. Ia berusaha untuk menerima
kenyataan itu dengan ikhlas dan mengubur Book di kampung halamannya.
Dengan novel ini, penulis dapat meneladani sikap-sikap tokoh seperti Fujii

dan Yoshimi. Walaupun sedang dalam keadaan menyedihkan, Fujii tetap
bertanggung jawab atas pekerjaannya, ia rela berkorban dan selalu mencurahkan

4
Universitas Sumatera Utara

kasih sayang pada kekasihnya dalam kondisi yang terburuk sekalipun. Ia berusaha
untuk selalu mendampingi Yoshimi yang sakitnya semakin hari semakin parah
dan itu memberikan pelajaran bagi penulis tentang arti kesetiaan dalam hubungan.
Yoshimi juga memberikan panutan dalam menghadapi penyakitnya, ia selalu
berusaha untuk tegar dan tenang tanpa mengeluh. Ia tidak ingin membuat orangorang di sekitarnya sedih dan khawatir. Bila dilihat pada zaman sekarang ini sikap
kepedulian dan kesetiaan seperti yang ada pada Fujii sangat jarang ditemui dan
dapat dijadikan pelajaran bagi pembaca. Dan sikap Yoshimi yang tegar dan tidak
mengeluh seharusnya juga dapat ditiru oleh semua orang, karena sering kali dalam
kehidupan nyata saat mengalami sakit yang ringanpun orang-orang mudah
mengeluh, sedangkan Yoshimi yang sakit parah sudah pada stadium akhir tetap
tegar dan optimis akan sembuh tanpa mengeluh walau harus menjalani
pengobatan-pengobatan yang menyakitkan.
Novel ini mengungkapkan peristiwa-peristiwa dan sikap tokoh yang
mengandung nilai-nilai yang dapat bermanfaat bagi pembaca.Salah satunya adalah

nilai pendidikan.Nilai-nilai yang memberikan pendidikan bagi pembaca antara
lainkasih sayang, kesetiaan, tanggung jawab, keikhlasan dan lain-lain.
Berdasarkan hal tersebut dan dikaitkan dengan pendekatan pragmatik
dalam menganalisis novel ini, maka penulis merumuskan masalah dalam bentuk
pertanyaan, yaitu:
1. Nilai-nilai pragmatik apa saja yang muncul dalam novel “100 Kai Naku
Koto” karya Nakamura Kou?

5
Universitas Sumatera Utara

2. Bagaimana nilai-nilai pragmatik tersebut diungkapkan dalam novel “100
Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Dari permasalahan yang telah diuraikan, penulis membatasi ruang lingkup
pembahasan agar penelitian ini tidak terlalu luas dan lebih terarah atau terfokus
pada masalah yang diteliti.
Penulis menganalisis cerita novel “100 Kai Naku Koto” karya Nakamura
Kou dalam edisi terjemahan bahasa Indonesia dengan judul Crying 100 Times

oleh Khairun Nisak. Novel ini merupakan cetakan pertama yang terbit pada bulan
Juni 2013, terdiri dari 256 halaman yang terbagi dalam 2 bab serta memiliki 34
sub-bab. Novel ini diterbitkan oleh Penerbit Haru.
Pada skripsi ini, penulis memfokuskan pembahasannya mengenai nilai
pragmatik yang terdapat dalam novel “100 Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou
dengan cara mengambil 13 cuplikan teks yang mengandung nilai-nilai pragmatik.
Agar pembahasan masalah dalam skripsi ini memiliki akurasi data yang
jelas, maka pada bab II penulis juga akan menjelaskan mengenai definisi novel,
resensi novel “100 Kai Naku Koto”, studi pragmatik dan semiotik sastra, serta
biografi singkat pengarang Nakamura Kou.

6
Universitas Sumatera Utara

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1Tinjauan Pustaka
Karya sastra adalah sesuatu yang dapat menyenangkan hati dan memiliki
nilai kegunaan bagi siapa saja yang mampu mengapresiasi.Karya sastra bukan
hanya sekedar dibaca dan dihayati sebagai pengisi waktu, melainkan di dalamnya
terkandung nilai-nilai yang bermakna bagi kehidupan (Nursisto, 2000: 2).

Menurut Sudjiman dalam Wicaksono ( 2014: 4) karya sastra memberi
kenikmatan dan kesenangan. Karya sastra yang baik isinya bermanfaat dan cara
pengungkapan bahasanya pun indah. Kita merasa tidak sia-sia membacanya.Karya
sastra diciptakan pengarang tentu mempunyai maksud-maksud tertentu.Karya
sastra tidak hanya untuk menghibur, tetapi merupakan alat menyampaikan
wejangan-wejangan atau nasihat, pendidikan dan sebagainya. Dengan karyanya
seorang pengarang bermaksud menyampaikan gagasan-gagasannya, pandangan
hidup atas kehidupan sekitar dengan cara menarik dan menyenangkan pembaca.
Salah satu karya sastra yang memiliki manfaat menyenangkan pembaca
dan memberikan pengajaran adalah novel.Novel adalah cerita dan cerita diigemari
oleh manusia sejak kecil.Setiap hari manusia senang pada cerita, entah untuk
gurauan atau sekedar ilustrasi dalam percakapan.Bahasa dalam novel termasuk
denotatif, tingkat kepadatan dan makna gandanya sedikit.Jadi novel mudah dibaca
dan dicerna juga kebanyakan mengandung suspense dalam alur ceritanya, yang
gampang menimbulkan sikap penasaran bagi pembaca (Sumardjo, 1999: 11).

7
Universitas Sumatera Utara

Sudjiman (1988: 53) mengatakan bahwa novel adalah prosa rekaan yang

menyuguhkan tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa serta latar secara
tersusun.Novel sebagai karya imajinatif mengugkapkan aspek-aspek kemanusiaan
yang mendalam dan menyajikannya secara halus.Novel tidak hanya sebagai alat
hiburan, tetapi juga sebagai bentuk seni yang mempelajari dan meneliti segi-segi
kehidupan dan nilai-nilai baik buruk (moral) dalam kehidupan ini dan
mengarahkan pada pembaca tentang budi pekerti yang luhur.Seperti disaat
membaca novel “100 Kai Naku Koto” pembaca dapat merasakan nilai-nilai yang
dapat menjadi cerminan dalam kehidupan.
Penelitian terhadap novel 100 Kai Naku Koto pernah dilakukan
sebelumnya oleh Claudia Bernadine Purba (Skripsi Universitas Sumatera Utara,
2014) dengan judul “ Analisis Psikologi Tokoh Utama Dalam Novel 100 Kai
Naku Koto Karya Nakamura Kou”. Penelitian Claudia menggambarkan tentang
tokoh Fujii yang mengalami beban psikologis berupa depresi dalam menghadapi
masalah di kehidupannya seperti saat pacarnya menderita penyakit kanker lalu
meninggal, beban kerja yang berat, dan kematian anjing kesayangannya. Claudia
menggunakan teori kognisi depresi Aaron Beck sebagai landasan dari
penelitiannya. Selain itu ada juga penelitian oleh Fitria Wulan Ningrum (Skripsi
Universitas Gajah Mada, 2015) dengan judul “Eksistensi Tokoh Utama Fujii
Dalam Novel 100 Kai Naku Koto Karya Nakamura Kou : Sebuah Analisis
Psikologi


Eksistensialisme

Rollo

May”.

Penelitian

Fitria

mengangkat

permasalahan eksistensi yang mengancam tokoh utama Fujii dalam novel 100 Kai
Naku Koto yang telah menjadikannya sebagai pribadi yang memiliki keyakinan

8
Universitas Sumatera Utara

dan tekad yang kuat untuk melanjutkan hidup. Fujii tidak menjadi pribadi yang

baru tetapi menjadi sadar akan bagian dirinya yang telah ada selama ini, bahwa
masa depannya harus terus berjalan walau tanpa orang-orang yang terkasih. Fitria
dalam penelitian ini menggunakan pandangan eksistensialisme Rollo May.
Kedua penelitian tersebut mengkaji novel 100 Kai Naku Koto dari sisi
psikologis tokoh sedangkan pada skripsi ini penulis mengkaji novel tersebut dari
sisi pragmatik yang memberikan manfaat bagi pembaca.

1.4.2Kerangka Teori
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan pragmatik dan
pendekatan semiotik sebagai landasan teori dalam menganalisis novel 100 Kai
Naku Koto karya Nakamura Kou.
Pendekatan pragmatik adalah pendekatan sastra yang menitikberatkan
perhatiannya pada pembaca (audience). Pendekatan ini beranggapan bahwa karya
sastra adalah sarana untuk mencapai tujuan kepada pembaca sehingga
penilaiannya ditentukan pada tujuan yang hendak disampaikan oleh karya
sastra.Karya sastra diciptakan pengarang hanyalah berupa alat atau sarana untuk
menyampaikan pendidikan (dalam arti luas) kepada pembaca.Jadi, yang menjadi
objek analisis sastra bukanlah karya itu sendiri (objek estetik) melainkan yang
lebih penting adalah tujuan-tujuan atau nilai-nilai (objek ekstraestetik) yang
bersifat praktis (pragmatik) yang tercermin dalam karya sastra. Konsep ini
memandang bahwakarya sastra yang banyak memuat nilai atau tujuan yang

9
Universitas Sumatera Utara

bermanfaat bagi pembaca dianggap sebagai karya yang baik (Abrams dalam Sikki
et al, l998: 323).
Nilai pragmatik tidak dibatasi oleh para ahli karena nilai pragmatik sastra
tergantung dari manfaat yang dirasakan oleh pembaca dari karya sastra.
Berdasarkan teori tersebut, penulis akan menganalisis nilai-nilai pragmatik yang
terdapat dalam novel 100 Kai Naku Koto yang berguna untuk mendidik atau
mengedukasi penulis sebagai pembaca selain sebagai media hiburan yang
menyenangkan.
Selain pendekatan pragmatik, penulis juga menggunakan pendekatan
semiotik untuk menganalisis nilai-nilai yang terkandung dalam cerita novel “100
Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou.
Menurut Pradopo (2005: 119) Semiotik (semiotika) adalah ilmu tentang
tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial masyarakat dan
kebudayaan itu merupakan tanda-tanda.Semiotik juga mempelajari sistem-sistem,
aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut
mempunyai arti.
Dengan pendekatan ini penulis dapat menginterpretasikan tanda-tanda
yang merujuk pada nilai-nilai pragmatik yang terdapat dalam novel “100 Kai
Naku Koto” yang berguna membawa pengaruh positif bagi pembaca.

10
Universitas Sumatera Utara

1.5

Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan penulis dalam latar belakang

masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pragmatik yang terdapat dalam novel
“100 Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou.
2. Untuk mendeskripsikan pengungkapan nilai-nilai pragmatik dalam novel
“100 Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou.

1.5.2Manfaat Penelitian
Selain memiliki tujuan, penelitian ini juga memiliki manfaat yang tidak
hanya bagi penulis tetapi juga bagi pihak-pihak lain yang berhubungan dengan
karya sastra. Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam menganalisis sebuah karya
sastra berdasarkan pendekatan pragmatik sastra.
2. Menambah pemahaman bagi mahasiswa tentang nilai kasih sayang tidak
hanya antara manusia dengan manusia namun juga antara manusia dengan
hewan, sikap tanggung jawab dan kesetiaan.

11
Universitas Sumatera Utara

1.6 Metode Penelitian
Dalam menulis sebuah karya ilmiah dibutuhkan metode penelitian sebagai
alat mencapai tujuan yang dimaksud. Metode merupakan cara mengungkapkan
kebenaran yang objektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif.
Menurut Junaiyah dan Arifin (2010: 113) metode penelitian deskriptif
adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan, menguraikan dan
menjelaskan fenomena objek penelitian. Metode ini menjelaskan data atau objek
penelitian secara alami, objektif dan apa adanya (faktual).Metode deskriptif
umumnya dimulai dengan mengklasifikasikan objek kemudian hasil klasifikasi
tersebut dianalisis secara deskriptif.
Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif karena penelitian ini
mempunyai tujuan untuk memperoleh jawaban yang terkait dengan pendapat,
tanggapan atau persepsi seseorang sehingga pembahasannya harus secara
kualitatif atau menggunakan uraian kata-kata.
Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah library research atau studi pustaka.Menurut Zed (2004: 3)
studi kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian. Studi pustaka digunakan untuk membantu proses penelitian, yaitu
dengan mengumpulkan informasi yang terdapat dalam artikel, website, buku-

12
Universitas Sumatera Utara

buku, maupun karya ilmiah pada penelitian sebelumnya. Tujuan dari studi pustaka
ini adalah untuk mencari fakta dan mengetahui konsep metode yang digunakan.
Kemudian dari data-data kepustakaan tersebut penulis membaca dan
mencari teori yang berhubungan dengan penelitian mengenai analisis cerita novel
“100 Kai Naku Koto” berdasarkan pendekatan pragmatik sastra.
Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam menyusun penelitian ini
adalah:
1. Membaca novel “100 Kai Naku Koto” karya Nakamura Kou yang telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
2. Mengumpulkan data referensi dan buku-buku yang berhubungan dengan
objek penelitian, yaitu tentang kajian pragmatik sastra dan semiotik.
3. Menganalisis dan mendeskripsikan nilai-nilai pragmatik yang terdapat dalam
novel “100 Kai Naku Koto” yang memberikan cerminan bagi pembaca.
4. Menyusun seluruh data yang telah dianalisis menjadi sebuah laporan
berbentuk skripsi.

13
Universitas Sumatera Utara