Pelaksanaan Program PONED di Puskesmas Labuhan Bilik Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2017

89

Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW)
PELAKSANAAN PROGRAM PONED DI PUSKESMAS LABUHAN
BILIK KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2017
A. Daftar Pertanyaan untuk Kepala Puskesmas Labuhan Bilik
I. Data Umum
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Masa Kerja :
5. Tanggal Wawancara :
II. Data Khusus
1. Input
a) Sejak kapan Puskesmas Labuhan Bilik menjadi PONED? Apakah
puskesmas ini ditetapkan menjadi PONED disertai dengan pelatihan
dan fasilitas-fasilitas telah dilengkapi sesuai standar PONED?
b) Siapa sajakah Petugas Kesehatan PONED di Puskesmas Labuhan
Bilik sudah mendapatkan pelatihan PONED? Kapan petugas
kesehatan PONED mendapat pelatihan PONED? Apakah ada kriteria

khusus dalam memilih petugas kesehatan untuk dilatih pelayanan
PONED? Apakah ada pelatihan lanjutan?
c) Apakah ada tim pendukung PONED? Siapa saja yang menjadi tim
pendukung PONED? Apakah tim pendukung PONED telah diberi
pelatihan? Apakah bentuk pelatihan tersebut?
d) Apakah alat-alat kesehatan untuk pelayanan PONED sudah lengkap
dan masih dalam keadaan baik?
e) Bagaimana ketersediaan obat-obatan kesehatan yang mendukung
PONED di Puskesmas?
f) Apakah tersedia biaya operasional dalam pelayanan PONED?
Darimanakah sumber biaya operasional tersebut?
g) Apakah ada SOP yang telah disusun tim PONED dan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas?
2. Proses
a) Bagaimana alur rujukan PONED? Upaya apa saja yang telah dilakukan
untuk penguatan sistem rujukan ke Puskesmas PONED?
b) Bagaimanakah Pelayanan PONED di Puskesmas Labuhan Bilik?
c) Bagaimanakah penanganan kegawatdaruratan sebelum merujuk?
d) Bagaimanakah system rujukan kasus kegawat daruratan maternal dan
neonatal dari Puskesmas mampu PONED ke Rumah Sakit PONEK?


Universitas Sumatera Utara

90

Apakah ada alat komunikasi dalam merujuk pasien ke Rumah Sakit
PONEK? Apa bentuk dari alat komunikasi tersebut?

B. Daftar Pertanyaan untuk Bidan Koordiantor
I. Data Umum
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Masa Kerja :
5. Tanggal Wawancara :
II.

Data Khusus
1. Input
a) Siapa sajakah Petugas Kesehatan PONED di Puskesmas Labuhan Bilik

yang sudah mendapatkan pelatihan PONED? Kapan petugas kesehatan
PONED mendapat pelatihan PONED? Apakah ada kriteria khusus dalam
memilih petugas kesehatan untuk dilatih pelayanan PONED? Apakah ada
pelatihan lanjutan?
b) Apakah ada tim pendukung PONED? Siapa saja yang menjadi tim
pendukung PONED? Apakah tim pendukung PONED telah diberi
pelatihan? Apakah bentuk pelatihan tersebut?
c) Apakah alat-alat kesehatan untuk pelayanan PONED sudah lengkap dan
masih dalam kedaan baik?
d) Bagaimana ketersediaan obat-obatan kesehatan yang mendukung
PONED di Puskesmas?
e) Apakah tersedia biaya operasional dalam pelayanan PONED?
Darimanakah sumber biaya operasional tersebut?
f) Apakah ada SOP yang telah disusun tim PONED dan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas?
2. Proses
a) Apakah masyarakat, bidan desa ataupun Puskesmas non-PONED sering
melakukan rujukan ke Puskesmas PONED? Kasus apa saja yang sering
menjadi rujukan?
b) Bagaimanakah system rujukan kasus kegawat daruratan maternal dan

neonatal dari bidan desa ke Puskesmas mampu PONED? Apakah ada
pembinaan bidan desa dalam hal merujuk kasus ke Puskesmas mampu
PONED?
c) Apakah ada kasus yang dirujuk dari Puskesmas mampu PONED ke
Rumah Sakit PONEK? Kasus apa saja yang sering menjadi rujukan?
Mengapa kasus tersebut harus dirujuk?

Universitas Sumatera Utara

91

d) Bagaimanakah system rujukan kasus kegawat daruratan maternal dan
neonatal dari Puskesmas mampu PONED ke Rumah Sakit PONEK?
e) Apakah ada alat komunikasi dalam merujuk pasien ke Rumah Sakit
PONEK? Apa bentuk dari alat komunikasi tersebut?

f) Apakah ada hubungan kerjasama dengan dokter Sp.OG.

C. Daftar Pertanyaan untuk Dokter (Tim inti PONED)
I. Data Umum

1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Masa Kerja :
5. Tanggal Wawancara :
II. Data Khusus
1. Input
a) Sejak kapan Puskesmas Labuhan Bilik menjadi PONED?
b) Apakah Petugas Kesehatan PONED di Puskesmas Labuhan Bilik
sudah mendapatkan pelatihan PONED? Kapan petugas kesehatan
PONED mendapat pelatihan PONED? Berapakah jumlah petugas
kesehatan yang telah dilatih PONED? Apakah ada kriteria untuk
petugas kesehatan menjadi tim PONED? Apakah ada pelatihan
lanjutan bagi tim PONED? Siapa yang melatih ?
c) Apakah ada tim pendukung PONED? Siapa saja yang menjadi tim
pendukung PONED? Apakah tim pendukung PONED telah dilatih?
Apa bentuk pelatihannya?
d) Apakah dalam pelaksanaan PONED, Dokter, Bidan dan Perawat
selalu berada di tempat? Apakah di Puskesmas PONED ini ada dokter
yang berjaga 24 jam?

e) Bagaimana ketersediaan alat-alat kesehatan yang mendukung PONED
di Puskesmas?
f) Bagaimana ketersediaan obat-obatan kesehatan yang mendukung
PONED di Puskesmas?
g) Apakah Puskesmas Labuhan Bilik memiliki sarana untuk merujuk
pasien? Kalau ada sebutkan!
h) Apakah dalam pelaksanaan PONED tersedia alat komunikasi dan
informasi? Apakah bentuk dari alat komunikasi dan informasi
tersebut?
2. Proses
a) Apakah masyarakat, bidan desa ataupun Puskesmas non-PONED
sering melakukan rujukan ke Puskesmas PONED? Kasus apa saja
yang sering menjadi rujukan?

Universitas Sumatera Utara

92

b) Apakah ada kasus yang dirujuk dari Puskesmas mampu PONED ke
Rumah Sakit PONEK? Kasus apa saja yang sering menjadi rujukan?

Mengapa kasus tersebut harus dirujuk?
c) Bagaimanakah system rujukan kasus kegawat daruratan maternal dan
neonatal dari Puskesmas mampu PONED ke Rumah Sakit PONEK?
Apakah ada alat komunikasi dalam merujuk pasien ke Rumah
Sakit PONEK? Apa bentuk dari alat komunikasi tersebut? Apakah ada
kunjungan dari Dokter Sp.OG? Kapan saja waktunya? Bagaimanakah
Pelayanan PONED di Puskesmas Labuhan Bilik?

D. Daftar Pertanyaan untuk Perawat (Tim inti PONED)
I. Data Umum
1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Masa Kerja :
5. Tanggal Wawancara :
II. Data Khusus
1. Input
a) Apakah Petugas Kesehatan PONED di Puskesmas Labuhan Bilik sudah
mendapatkan pelatihan PONED? Kapan petugas kesehatan PONED
mendapat pelatihan PONED? Berapakah jumlah petugas kesehatan

yang telah dilatih PONED? Apakah ada kriteria untuk petugas
kesehatan menjadi tim PONED? Apakah ada pelatihan lanjutan bagi
tim PONED? Siapa yang melatih ?
b) Apakah ada tim pendukung PONED? Siapa saja yang menjadi tim
pendukung PONED? Apakah tim pendukung PONED telah dilatih?
Apa bentuk pelatihannya?
c) Apakah tupoksi perawat dalam pelayanan PONED?
d) Apakah dalam pelaksanaan PONED, Dokter, Bidan dan Perawat selalu
berada di tempat? Apakah di Puskesmas PONED ini ada dokter yang
berjaga 24 jam?
e) Bagaimana ketersediaan alat-alat kesehatan yang mendukung PONED
di Puskesmas?
f) Bagaimana ketersediaan obat-obatan kesehatan yang mendukung
PONED di Puskesmas?
g) Apakah Puskesmas Labuhan Bilik memiliki sarana untuk merujuk
pasien? Kalau ada sebutkan!
h) Apakah dalam pelaksanaan PONED tersedia alat komunikasi dan
informasi? Apakah bentuk dari alat komunikasi dan informasi tersebut?
2. Proses
a) kasus apa saja yang pernah ditangani Puskesmas PONED?


Universitas Sumatera Utara

93

b) Apakah ada sosialisasi kepada masyarakat, bidan desa dan klinik
bersalin di wilayah kerja puskesmas tentang pelayanan PONED dan
manfaat PONED di Puskesmas?
c) Bagaimana cara mensosialisasikan pelaksanaan PONED di Puskesmas
dan di masyarakat dan bidan-bidan di desa agar dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan? Apakah ada tim khusus dalam melakukan
promosi pelayanan PONED?
d) Apakah tersedia biaya operasional dalam pelayanan PONED?
Darimanakah sumber biaya operasional tersebut?
e) Apakah ada SOP yang telah disusun tim PONED dan ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas?
f) Apakah ada kunjungan dari Dokter Sp.OG? Kapan saja waktunya?

E. Daftar Pertanyaan untuk Bidan Desa
I. Data Umum

1. Nama :
2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Masa Kerja :
5. Tanggal Wawancara :
II. Data Khusus
1. Apakah bidan desa pernah melakukan rujukan ke Puskesmas PONED?
Kasus apa saja yang sering menjadi rujukan?
2. Bagaimanakah system rujukan kasus kegawat daruratan maternal dan
neonatal dari bidan desa ke Puskesmas mampu PONED? Apakah ada
pembinaan bidan desa dalam hal merujuk kasus ke Puskesmas mampu
PONED?
3. Apakah tersedia ambulans yang mendukung pelaksanaan rujukan di
puskesmas?
4. Apakah bidan desa pernah merujuk pasien langsung ke Rumah Sakit?
Mengapa langsung dirujuk? Kasus apa saja yang langsung dirujuk?

F. Daftar Pertanyaan untuk Ibu Hamil/ Masyarakat
I. Data Umum
1. Nama :

2. Umur :
3. Pendidikan :
4. Tanggal Wawancara :
II.

Data Khusus
1. Apakah ada sosialisasi mengenai pelayanan PONED yang ada di
Puskesmas Labuhan Bilik? Bagaimana cara mensosialisasikannya?

Universitas Sumatera Utara

94

2. Apakah anda pernah melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas
Labuhan Bilik?
3. Apakah anda akan/ telah melahirkan di Puskesmas Labuhan Bilik?
Mengapa?
4. Bagaimana persepsi anda terhadap pelayanan Puskesmas Labuhan Bilik?

Universitas Sumatera Utara

95

Lampiran 2
BATASAN KEWENANGAN PUSKESMAS MAMPU PONED DALAM
PELAYANAN PONED
No.
Kewenangan
MATERNAL
1.
Perdarahan pada
kehamilan muda

2.

Perdarahan post
partum

3.

Hipertensi dalam
kehamilan

4.

Persalinan macet

Kemampuan
a) Diagnosis abortus, mola hidatidosa,
kehamilan ektopik.
b) Resusitasi, stabilisasi.
c) Evakuasi sisa mola dengan verbocain.
d) Culdocentesis.
e) Pemberian cairan.
f) Pemberian antibiotika.
g) Evaluasi.
h) Kontrasepsi pasca keguguran.
a) Diagnosis atonia uteri, perdarahan jalan
lahir, sisa plasenta, kelainan pembekuan
darah.
b) Kompresi bimanual.
c) Kompresi aortal.
d) Plasenta manual.
e) Penjahitan jalan lahir.
f) Restorasi cairan.
g) Pemantauan keseimbangan cairan.
h) Pemberian antibiotika.
i) Pemberian zat vasoaktif.
j) Pemantauan pasca tindakan.
k) Rujukan bila diperlukan.
a) Diagnosis hipertensi dalam kehamilan.
b) Diagnosis preeklamsi-eklamsi.
c) Resusitas.
d) Stabilisasi.
e) Pemberian MgSO4 dan penanggulangan
intoksikasi MgSO4.
f) Induksi/akselerasi persalinan.
g) Persalinan berbantu (ekstaksi vakum dan
forceps).
h) Pemantauan pasca tindakan.
i) Pemberian MgSO4 hingga 24 jam Post
Partum.
j) Rujukan bila diperlukan.
a) Diagnosis persalinan macet.
b) Diagnosis dystonia bahu/kala II lama.
c) Akselerasi persalinan pada inertia uteri
hipotoni.

Universitas Sumatera Utara

96

5.

Ketuban pecah
sebelum waktunya
dan sepsis

6.

Infeksi nifas

NEONATAL
1.
Asfiksia pada
neonatal

2.

Gangguan nafas
pada bayi baru lahir

3.

Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)

d) Tindakan ekstrasksi vakum/ forceps/
melahirkan distosia bahu.
a) Diagnosis ketuban pecah sebelum
waktunya.
b) Diagnosis sepsis.
c) Induksi/ akselerasi persalinan.
d) Antibiotika profilaksisi/ terapeutik terhadap
choriomnionitis.
e) Tindakan persalinan berbantu (assited labor)
pada kala II lama/ exhausted.
f) Pemeberian zat vasoaktif
g) Pemberian antibiotika pada sepsis.
h) Pemantauan pasca tindakan.
i) Rujukan apabila diperlukan.
a) Diagnosis infeksi nifas (metritis, mastitis,
pelvio-peritonitis, thrombophlebitis).
b) Penatalaksanaan infeksi nifas sesuai dengan
penyebabnya (memberikan uterotonika,
antibiotika dan zan vasoaktif).
c) Terapi cairan pada infeksi nifas/
thrombophlebitis.
d) Drainase abses pada abses pelvis.
e) Pemantauan pasca tindakan.
f) Rujukan bila diperlukan.
a) Peletakan bayi pada meja resusitasi dan
dibawa radiant warmer.
b) Resusitasi (ventilasi dan pijat jantung) pada
asfiksia.
c) Terapi oksigen.
d) Koreksi asam basa akibat asfiksia.
e) Intubasi (apabila diperlukam).
f) Pemantauan pasca tindakan termasuk
menentukan resusitasi berhasil atau gagal.
a) Penyebab dan tingkatan gangguan nafa pada
bayi baru lahir.
b) Terapi oksigen.
c) Resusitasi bila diperlukan.
d) Manajemen umum dsn spesifik (lanjut)
gangguan pernafasan.
e) Pemantauan pasca tindakan.
f) Rujukan bila diperlukan.
a) Diagnosis BBLR dan penyakit yang sering
timbul (hipotermia, hipoglikemia,
hiperbilirubinemia, infeksi/ sepsis dan
gangguan minum).

Universitas Sumatera Utara

97

b)
c)
d)
e)
f)

4.
5.

6.

Hipotermi pada bayi
baru lahir
Hipoglikemi dari ibu
dengan diabetes
militus

Ikterus

g)
h)
a)
b)
a)
b)

a)
b)

7.

8.

Kejang pada
Neonatus

Infeksi Neonatus

c)
d)
e)
a)
b)
c)
d)
e)
a)
b)
c)

Penyebab BBLR dan factor predisposisi.
Pemeriksaan fisik.
Penentuan usia gestasi.
Komplikasi pada BBLR.
Pengaturan pemberian minum/ jumlah
cairan yang dibutuhkan bayi.
Pemantauan kenaikan BB.
Penilaian tanda kecukupan pemberian ASI.
Diagnosis hipotermi.
Menghangatkan bayi dengan incubator.
Diagnosis hipoglikemi berdasarkan hasil
pengukuran kadar glukosa darah.
Pemberian glukosa mengikuti GIR (Glucose
Infusion Rate), termasuk pemberian ASI
apabila memungkinkan.
Diagnosis icterus berdasarkan kadar
bilirubin serum atau metode kremer.
Pemeriksaan klinis icterus pada hari
pertama, hari kedua, hari ketiga dan
seterusnya untuk perkiraan klinis derajat
icterus.
Diagnosis banding icterus.
Pemberian ASI.
Penyinaran.
Diagnosis kejang pada Neonatus.
Tatalaksana penggunaan fenobarbital atau
fenitoin.
Pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan terapi suportif.
Pemantauan hasil penatalaksanaan.
Diagnosis infeksi neonatal.
Pemberian antibiotic.
Menjaga fungsi respirasi dan
kerdiovaskuler.

Universitas Sumatera Utara

98

Lampiran 3

PERALATAN MATERNAL PUSKESMAS MAMPU PONED
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.

Alat Maternal
Meja instrumen 2 rak
Bak instrumen tertutup kecil
Bak instrumen tertutup medium
Bak instrumen tertutup besar (Obsgin)
Tromol kasa
Nierbekken/ Kidney disk diameter sekitar 2021 cm
Nierbekken/ Kidney disk diameter sekitar 2324 cm
Timbangan injak dewasa
Pengukuran tinggi badan (microtoise)
Standar infus
Lampu periksa Halogen
Tensimeter/ sphygmomanometer dewasa
Stetoskop dupleks dewasa
Termometer klinik (elektrik)
Tabung oksigen + regulator
Masker oksigen + kanula nasal
Tempat tidur periksa (examination bed)
Rak alat serbaguna
Penutup baki rak alat serbaguna
Lemari obat
Meteran/ metline
Pita pengukur lengan atas (LILA)
Stetoskop janin Pinard/ Laenec
Pocet Fetal Hearth Rate Monitor (Doppler)
Tempat tidur untuk persalinan (Partus Bed)
Plastik alas tidur
Klem kasa
Tempat klem kasa (korentang)
Spekulum sims kecil
Spekulum sims medium
Spekulum sims besar
Spekulum cocor bebek grave kecil
Spekulum cocor bebek grave medium
Spekulum cocor bebek grave besar
Kit resusitasi dewasa
Endotracheal tube dewasa 6,0
Endotracheal tube dewasa 7,0
Endotracheal tube dewasa 8,0

Jumlah
1
1
1
1
2
2

Satuan
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah

2

Buah

1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Buah
Buah
Buah
Unit
Buah
Buah
Buah
Unit
Unit
Unit
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Unit
Unit
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Unit
Buah
Buah
Buah

Universitas Sumatera Utara

99

39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.

Stilet untuk pemasangan ETT no.1
Nasogastric tube dewasa 5
Nasogastric tube dewasa 8
Kacamata/ goggle
Masker
Apron
Sepatu boot
Tong/ ember dengan kran
Sikat alat
Perebus instrumen (Destilasi tingkat tinggi)
Sterilisator kering
Tempat sampah tertutup
Pispot sodok (stick plan)
Setengah kocher
Gunting episiotomy
Gunting talipusat
Gunting benang
Pinset anatomis
Pinset sirurgis
Needle holder
Nelaton kateter
Jarum jahit tajam (cutting) G9
Jarum jahit tajam (cutting) G11
Bak/baskom plastik tempat plasenta
Ekstraktor vakum manula
Aspirator vakum manula
Waskom
Klem kelly/ klem kocher lurus
Klem fenster/ klem ovum
Needle holder
Pinset anatomis
Pinset sirurgis
Mangkok iodin
Tenakulum schroeder
Klem kasa lurus (sponge foster straight)
Gunting mayo CVD
Aligator ekstraktor AKDR
Klem penarik benang AKDR
Sonde uterus sims
Hemoglobin meter elektronik
Tes celup urinalisis glukose dan protein
Tes celup hCG (tes kehamilan)
Tes golongan darah (ABO, Rhesus)
Benang chromic (jarum tapper 0) 2/0

2
1
1
2
1
2
2
2
1
1
1
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
1
1
2
1
1
2
1
4
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
200
2
1

Buah
Buah
Buah
Buah
Kotak
Buah
Pasang
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Amplop
Amplop
Buah
Unit
Unit
Unit
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Kit
Kit
Buah
Kit
Kotak

Universitas Sumatera Utara

100

83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.

Benang chromic (jarum tapper 0) 3/0
Spuit disposable (steril) 1 ml
Spuit disposable (steril) 3 ml
Spuit disposable (steril) 5 ml
Spuit disposable (steril) 10 ml
Spuit disposable (steril) 20 ml
Three-way stopcock (steril)
Infus set dewasa
Kateter intravena 16 G
Kateter intravena 18 G
Kateter intravena 20 G
Kateter penghisap lendir dewasa 8
Kateter penghisap lendir dewasa 10
Kateter folley dewasa 16 G
Kateter folley dewasa 18 G
Kantong urin
Sarung tangan steril 7
Sarung tangan steril 7,5
Sarung tangan steril 8
Sarung tangan panjang (manual plasenta)
Sarung tangan rumah tangga (serbaguna)
Plester non woven
Sabun cair untuk cuci tangan
Providon iodin 10%
Alkohol 75%
Cuvette hemoglobin meter elektronik

1
100
200
200
50
50
1
50
50
50
50
1
1
5
5
10
50
50
50
10
2
1
1
1
1
1

Kotak
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Pasang
Pasang
Pasang
Pasang
Pasang
Buah
Buah
Buah
Buah
Set

Universitas Sumatera Utara

101

Lampiran 4

PERALATAN NEONATAL PUSKESMAS MAMPU PONED
No.

Alat neonatal

Jumlah

Satuan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tensimeter/ sphygmomanometer bayi
Tensimeter/ sphygmomanometer neonatus
Stetoskop dupleks bayi
Stetoskop dupleks neonatus
Termometer klinik (elektrik)
Timbangan neonatus + bayi
ARI timer standar (respiratory rate timer)
Lampu emergensi
Meja reusitasi dengan pemanas (infant
radiant warmer)
Kit resusitasi neonatus
Balon resusitasi neonatus mengembang
sendiri, dengan selang reservoir
Sungkup resusitasi
Laringoskop neonatus bilah lurus (3
ukuran)
T piece resusitator
Endotracheal tube anak
Nasogastric tube neonatus
Tabung oksigen + regulator
Pompa penghisap lendir elektrik
Penghisap lendir Delee (neonatus)
Handuk pembungkus neonatus
Kotak kepala neonatus (head box)
Klem arteri Kocher mosquito lurus
Klem arteri Kocher mosquito lengkung
Klem arteri pean mosquito
Pinset sirurgis
Pinset jaringan kecil
Pinset bengkok kecil
Needle holder
Gunting jaringan mayo ujung tajam
Gunting jaringan mayo ujung tumpul
Gunting jaringan iris lengkung
Skalpel
Bisturi
Baskom kecil
Needle holder matheiu

1
1
1
1
1
1
1
4
1

Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah

1
1

Unit
Set

1
1

Set
Set

1
1
1
1
1
2
6
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
5
1
1

Set
Buah
Buah
Unit
Set
Unit
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.

Universitas Sumatera Utara

102

36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.

Jarum ligasi knocker
Doyeri probe lengkung
Pinset jaringan semken
Pinset kasa (anatomis)
Pinset jaringan (sirurgis)
Gunting iris lengkung
Gunting operasi lurus
Retraktor finsen tajam
Skalpel
Bisturi
Klem mosquito Halsted lurus
Klem mosquito Halsted lengkung
Klem linen backhauss
Klem pemasang klip hegenbarth
Kantong Metode kanguru
Inkubator ruangan dengan termostat
sederhana
Infus set pediatrik
Three-way stopcock (steril)
Kanula penghisap lendir neonatus
Klem tali pusat
Kateter intravena
Kateter umbilicus

1
1
1
1
1
1
1
1
1
5
2
2
2
1
10
1

Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah

1
1
2
100
50
3

Kotak
Buah
Buah
Buah
Buah
Set

Universitas Sumatera Utara

103

Lampiran 5

KEBUTUHAN OBAT PELAYANAN OBSTETRI EMERGENSI DASAR
Perdarahan
Ringer laktat (500 ml)
NaCL 0,9% (500 ml)
Dextran 70,6% (500 ml)
Metil ergometrin maleat injeksi 0,2 mg (1 ml)
Metil ergometrin maleat tablet 75 mg (tablet)
Oksitosin injeksi 10 IU (1 ml)
Misoprostol (tablet)
Transfusi set dewasa
Kateter intravena no. 18 G
Kateter Folley no. 18
Kantong urin dewasa
Disposible syringe 3 ml
Disposible syringe 5 ml
Hipertensi dalam kehamilan
Ringer Laktat (500 ml)
MgSO4 20% (25 ml)
MgSO4 40% (25 ml)
Glukonas kalsikus 10% injeksi (20 ml)
Diazepam 5 mg injeksi (2 ml)
Nifedipin 10 mg (tablet)
Hidralazin 5 mg injeksi
Labetolol 10 mg injeksi
Metildopa 250 mg (tablet)
Transfusi set dewasa
Kateter intravena no. 18 G
Kateter Folley no. 18
Kantong urin dewasa
Disposible syringe 3 ml
Disposible syringe 5 ml
Disposible syringe 10 ml
Infeksi
Ringer laktat (500 ml)
NaCL 0,9% (500 ml)
Ampisilin 1 g injeksi
Gentamisin 80 mg injeksi
Metronidazol 500 mg injeksi
Amoksilin 500 mg (tablet)
Oksitosin injeksi 10 IU (1 ml)
Aquadest pro injeksi (25 ml)
Parasetamol 500 mg (tablet) Infus set dewasa

Universitas Sumatera Utara

104

Infus set dewasa
Kateter intravena no. 18 G
Kateter Folley no. 18
Kantong urine dewasa
Disposible syringe 3 ml
Disposible syringe 5 ml
Abortus
Ringer laktat (500 ml)
NaCl 0,9% (500 ml)
Sulfas atropin injeksi (2 ml)
Diazepam 5 mg injeksi (2 ml)
Pethidin injeksi (2 ml)
Metil ergometrin maleat injeksi 0,2 mg (1 ml)
Metil ergometrin maleat tablet 75 mg (tablet)
Amoksilin 500 mg (tablet)
Asam mefenamat 500 mg (tablet)
Infus set dewasa
Kateter intravena no. 18 G
Disposible syringe 3 ml
Disposible syringe 5 ml
Robekan Jalan Lahir
Ringer laktat (500 ml)
NaCl 0,9% (500 ml)
Lidokain HCL 2% injeksi (2 ml)
Oksitosin injeksi 10 IU (1 ml)
Metil ergometrin maleat injeksi 0,2 mg (1 ml)
Amoksilin 500 mg (tablet)
Asam mefenamat 500 mg (tablet)
Chromic catgut no.1, atraumatik (sachet)
Chromic catgut no.2/0 atau 3/0, atraumatik (sachet)
Infus set dewasa
Kateter intravena no. 18 G
Kateter folley no. 18
Kantong urin dewasa
Disposible syringe 3 ml
Disposible syringe 5 ml
Syok Anafilaktik
Ringer laktat (500 ml)
NaCL 0,9% (500 ml)
Adrenalin 0,1% injeksi (1 ml)
Difenhidramin HCL 10 mg injeksi (1 ml)
Dexametason 5 mg injeksi (1 ml)
Transfusi set dewasa
Kateter intravena no. 18 G
Kateter folley no. 18

Universitas Sumatera Utara

105

Kantong urin dewasa
Disposible syringe 3 ml
Disposible syringe 5 ml

Universitas Sumatera Utara

106

Lampiran 6

KEBUTUHAN OBAT PELAYANAN NEONATAL EMERGENSI DASAR
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Nama Obat
Vit. K1/ Pithomenadion inject
Spit 1 ml (untuk Vit. K)
Salep mata tetrasiklin 1%
Cairan infus RL
Cairan infus NaCL 0.9%
Cairan infus Dextrose 10%
Aquadest untuk pelarut
Alkohol 70%
Providone Iodine
Penicilin procain
Ampicilin injeksi
Gentamisin injeksi
Gentamisin injeksi
Fenobarbital injeksi
Diazepam injeksi
Abbocath/ wing needle
Vaksin hepatitis uniject

Bentuk Sediaan
Ampul
Unit
Tube
Botol infus 500 ml
Botol infus 500 ml
Botol infus 500 ml
Botol
Botol
Botol
Vial
Vial
Vial 2 ml isi 20 mg
Vial 2 ml isi 80 mg
Ampul
Ampul 1 ml dan 2 ml
Unit
Sesuai kebutuhan

Universitas Sumatera Utara

107

Lampiran 7. Dokumentasi

Gambar 1. Foto bersama Bikor bidang PONED (sebelah kiri)

Gambar 2. Foto bersama penanggungjawab bidang KIA, Bikor program
PONED, bidan TKS

Universitas Sumatera Utara

108

Gambar 3. Wawancara mendalam terhadap ibu hamil yang memeriksakan
Kehamilan

Gambar 4. Pasien PONED

Universitas Sumatera Utara

109

Universitas Sumatera Utara

110

Universitas Sumatera Utara

111

Universitas Sumatera Utara