INVENTARISASI PENINGGALAN – PENINGGALAN BERSEJARAH DI LABUHAN BILIK KABUPATEN LABUHAN BATU.

(1)

INVENTARISASI PENINGGALAN-PENINGGALAN

BERSEJARAH DI LABUHAN BILIK

KABUPATEN LABUHAN BATU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

FITRI ROMA ITO Nim: 3113321010

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

1 ABSTRAK

Fitri Roma Ito. 3113321010. Inventarisasi peninggalan peninggalan

bersejarah di Labuhan Bilik Kabupaten Labuhan Batu. Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2015.

Peninggalan bersejarah merupakan suatu hasil cipta karya manusia yang dapat lihat secara nyata. Peninggalan tersebut dapat berbentuk bangunan, makam, jembatan dan lain sebagainya. Labuhan Bilik merupakan salah satu daerah yang memiliki beberapa bangunan peninggalan bersejarah. Salah satu bangunan bersejarah di Labuhan Bilik adalah bangunan pusat kesehatan (PUSKESMAS). Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengetahui sejarah Labuhan Bilik, (ii) mengetahui latar belakang peninggalan bangunan bersejarah di Labuhan Bilik, (iii) mengetahui kondisi peninggalan bangunan bersejarah di Labuhan Bilik, (iv) mengetahuiperanan pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam usaha pelestarian peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Labuhan Bilik. Peneliti menggunakan metode penelitian yakni studi lapangan (field research)dan studi kepustakaan (library reseach). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui kegiatan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat banyak peninggalan bersejarah yang tidak dirawat dan kehilangan bentuk aslinya. Bahkan terdapat juga sejumlah bangunan yang sudah hilang dan tidak bersisa karena dirusak.

Melalui penelitian ini, diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat mengetahui kondisi nyata dari peninggalan-peninggalan bersejarah saat ini. Pemerintah dan masyarakat juga diharapkan lebih peduli untuk menjaga, merawat, serta melestarikan peninggalan-peninggalan bersejarah agar di masa mendatang anak cucu kita dapat menikmati peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena

telah memberikan rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat

menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul “

Inventarisasi Peninggalan – peninggalan Bersejarah di Labuhan Bilik Kabupaten

Labuhan Batu ”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Medan (UNIMED).

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah mendukung dan memberikan motivasi, dan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak

terimakasih kepada:

1. Kepada Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd, selaku Rektor di Universitas

Negeri Medan (UNIMED)

2. Kepada Dr. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

3. Kepada Dra. Flores Tanjung, MA, selaku ketua Jurusan pendidikan

sejarah

4. Kepada Drs. Yushar Tanjung, M. Si, selaku sekretaris jurusan pendidikan

sejarah dan selaku dosen penguji yang selalu membantu dan memotivasi


(7)

5. Kepada Dr. phil. Ichwan Azhari, MS , selaku dosen Pembimbing Skripsi

(PS) yang selalu membantu dan memberi motivasi penulis mulai rencana

penelitian hingga penyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada Bapak Tappil Rambe, M.Si selaku dosen Pembimbing

Akademik (PA) dan selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah

memberikan masukan kepada penulis. Penulis mengucapkan terima

kasih atas kebaikan dan bimbingannya.

7. Kepada Drs. Ponirin M. Si, selaku dosen pemberi saran dan penguji yang

telah memberikan masukan dan saran mulai rencana penelitian sampai

selesainya penyusunan skipsi ini.

8. Kepada Bapak dan ibu staff pengajar jurusan pendidikan sejarah, yang

telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai selama belajar di jurusan

pendidikan sejarah.

9. Kepada seluruh informan yang telah memberikan informasi, saya

ucapkan terimakasih

10. Teristimewa penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada orang tuaku tersayang: Junisal Sihombing dan Mesdiana

br.Siregar, yang telah memberikan doa, harapan, dukungan, materi

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan hasil penelitian ini.

Kepada kakak dan abangku Syafrina Elisabet Sihombing/ Juspri

Mahendara Nadeak S.Sos, MA, Dwita Juliana Sihombing/ Radeka Putra

Hasibuan, adikku: Yusuf Partahian Sihombing A.md dan Hasannudin


(8)

Fiona Nadeak, William Nadeak, Marco Hasibuan, Alexa Hasibuan dan

Fabian Hasibuan yang telah memberi doa dan semangat serta motivasi

pada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

11. Kepada sahabat-sahabat penulis selama kuliah Melinda Sianipar, Deasy

Nainggolan, Rosani Munthe, Desi Situmorang, Lili Sitorus, Donna

Manalu, Liska Ambarita dan Jeni Sembiring yang selalu berbagi cerita

dan berbagi kebahagiaan dan kesusahan selama kuliah dan selalu

memberikan dukungan serta motivasi.

12. Terima kasih kepada abangda Berwel Juanda Abednego Lubis yang

selalu memberi dukungan serta motivasi.

13. Kepada Teman-teman Ekstensi A-B Pendidikan Sejarah 2011 yang

sangat aku cintai yang selalu bersama saat suka dan duka dan selalu

memberi motivasi kepada penulis.

14. Kepada Teman-teman seperjuangan Irmayanti Sitorus dan Susiana yang

selalu berbagi dan memberi motivasi,

15. Terima kasih untuk teman-teman ku Enda Moia, Sentimina Simbolon

dan Rima Sihoming.

16. Kepada teman-teman PPL-T SMK N 1 MERANTI: Mailita Pulungan ,

Ridha Anggraini, Venty Anggraini , Asma Tambunan, Indah Purnama

Sari, Siti Laila, Cristianti Sirait , Aminah Mega Sari , Miss Ferina,

Bisbon Butar Butar, Fauzi Alamsyah, Chancara, Noverman Saragih,


(9)

Imam Siswohadi dan, Herliandi yang selalu bersama berbagi suka dan

duka dan selalu memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

17. Kepada teman-teman dari dunia lain Monika Damanik Elisabeth

Silitonga, Indah Pertama Sari, Rani Siregar, yang selalu memberikan

semangat kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata

bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat

bermanfaat bagi guru sejarah dalam menambah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2015

Penulis

Fitri Roma Ito NIM. 3113321010


(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian... 6

BAB IIKAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ... 7

B. Kerangka Konsep ... 12

C. Kerangka Berfikir... 14

BAB IIIMETODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 16

B. Lokasi Penelitian... 16

C. Sumber Data... 16


(11)

vi

E. Teknik Analisa Data... 18

BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20

B. Sejarah Labuhan Bilik... 25

C. LatarBelakangpeninggalanBersejarah di LabuhanBilik ... 26

D. Peninggalan – peninggalan Bersejarah ... 26

1. PeninggalanKeagamaan... 27

2. PeninggalanBangunanPerkantoran ... 32

3. PeninggalanBangunanPendidikan ... 48

4. PeninggalanBangunan Pertokoan ... 50

5. PeninggalanFasilitasUmum ... 54

6. PeninggalanPabrikMasaPendudukanJepang... 67

E. PartisipasiMasyarakat Dan PerananPemerintah Dalam Usaha Pelestarian Peninggalan-peninggalan Bersejarah Yang Ada Di Labuhan Bilik... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 71

B. Saran... 73 DAFTAR PUSTAKA


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kabupaten Labuhan Batu merupakan salah satu Kabupaten terluas di Propinsi Sumatera Utara, karena terjadi pemekaran daerah pada tanggal 24 Juni 2008, maka Labuhan Batu dibagi menjadi 3 kabupaten yaitu Labuhan Batu Utara dengan ibukota Aek Kanopan, Labuhan Batu Induk ibukotanya Rantau Prapat, dan yang terakhir Labuhan Batu Selatan dengan ibukota Kota Pinang.Labuhan Batu Induk mempunyai posisi yang strategis karena melintasi jalur lintas dan memiliki kesuburan tanah yang sangat menguntungkan bagi kabupaten Labuhan Batu Induk.

Sekitar sebelah hulu kota Labuhan Batu(dipinggir aliran sungai Barumun) terdapatlah suatu pelabuhan yang terdiri dari Batu(Beton) karena tempat yang dimaksud sangat unik pada saat itu,maka tempat itu mudah sekali disebut orang-orang dengan Labuhan Batu,dari nama tersebut di ambil atribut Kabupaten Labuhan Batu.

Dahulunya wilayah ini merupakan Onder Afdeling Labuhan Batu sampai dengan saat ini berupa Kabupaten(berdasarkan Maklumat Gubernur Sumatera Timur:Mr.Tengku Muhammad Hasan pada tanggal 09 April 1946),sudah 6(enam) kali berganti ibukota atau pusat pemerintahan yaitu :

Pertama ditahun 1862-1920 di Labuhan Batu,setelah itu berpindah lagi di Labuhan Bilik pada tahun 1920-1924 dan ditahun 1924-1928 pusat pemerintah berpindah ibukota di Marbau yang sekarang telah masuk ke kabupaten Labuhan


(13)

Batu Utara.Kempat kalinya pusat pemerintahan berpindah yang beribukota di Aek Kota Batu di tahun 1928-1932.Ditahun kelima juga berpindah ibukota yang sekarang merupakan ibukota dari Labuhan Batuatau yang biasa disebut Labuhan Batu Induk di tahun 1932- 1948.Namun terjadi revolusi di Labuhan Batu, maka pusat pemerintah di pindahkan tidak jauh dari kota Rantau Prapat, yaitu Lobusona di tahun 1948-1949 hanya setahun pusat pemerintahan dan ibukota Labuhan Batu berada, dimana Lobusona sekarang ini masuk dalamkecamatan Rantau Selatan, dan terakhir setelah mengalami beberapa kali perpindahan ibukota akhirnya pusatpemerintahan dan ibukota Labuhan Batu dikembalikan lagi ke Rantau Prapat di tahun 1949 sampai sekarang.

Menurut Undang-Undang No.22 tahun 1948 mengatur tentang pemerintahan di daerah, namun akibat revolusi fisik tahun 1945-1949 status pemerintahan didaerah berubah menjadi Pemerintahan Militer dengan sebutan Bupati Militer, Camat Militer, dan lain-lain.Berdasarkan undang-undang No.1 Tahun 1957 tersebut, ditetapkan Kabupaten Labuhan Batu menjadi daerah Swantanra tingkat II dengan 12 Kecamatan dan 4 Kesultanan. 4 Kesultanan yaitu Sebelum kemerdekaan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu terdapat 4 kesultanan, yaitu :

1. Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang 2. Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir 3. Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama 4. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan bilik


(14)

Setelah kemerdekaan keempat kesultanan ini menjadi wilayah Kabupaten Labuhan Batu sesuai ketetapan komite nasional daerah keresidenan Sumatera Timur tanggal 19 Juni 1946.

Sesuai dengan peraturan pemerintah No.62 tahun 1991 di tetapkan Menteri Dalam Negeri tanggal 27 April 1992 dengan walikota pertama Drs.Irfan Arya.Kotif Rantau Prapat terdiri dari 2 (dua) kecamatan yaitu Kecamatan Rantau Utara dan Kecamatan Rantau Selatan.

Labuhan Bilik merupakan salah satu ibukota kecamatan dari Panai Tengahyang berada di Kabupaten Labuhan Batu,disanalah terdapat sebuah Pelabuahan yang dahulunya di usulkan menjadi pelabuhan laut. Usul tersebut sesuai dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah – Gotong Royong atau yang disingkat (DPRD-GR) Kabupaten Labuhan Batu,dimaksudkan dengan usul itu ialah supaya hasil-hasil hutan dan hasil kebun rakyat dapat di export langsung keluar negeri.Disini juga ada sebuah kerajaan yang dinamakan kerajaan Panai yang berkuasa sejak tahun 1889 sampai dengan runtuhnya di tahun 1922,sehingga Labuhan Bilik ibukota dari Kecamatan Panai Tengah.

Akses menuju tempat ini harus menggunakan sampan yang memakai bantuan mesin yang menurut orang setempat merupakan ”Spead Boat” dari tangkahan Tanjung Sarang Elang yang berada di kecamatan Panai Hilir sampai ke tangkahan Labuhan Bilik, karena tempat ini harus melewati sungai yang biasanya disebut dengan Sungai Barumun. Sehingga sangat mudah bagi orang asing ( Belanda, Jepang bahkan Cina) sekali pun untuk datang dan tinggal ditempat ini sampai ada ditemukan kuburan orang Belanda yang meninggal di Labuhan


(15)

Bilik.Sehingga di Labuhan Bilik masih banyak terdapat peninggalan bersejarah yang masih bisa dilihat sampai sekarang.

Berdasarkan Undang-undang Cagar Budaya No.11 tahun 2010 pasal 5 menyatakan bahwa:’’ Benda,bangunan atau struktur dapat diusulkan sebagai Benda Cagar Budaya,Bangunan Cagar Budaya ataupun Struktur Cagar Budaya apabila berusia 50(lima puluh) tahun atau lebih,mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama,dan atau kebudayaan,dan memiliki nilai budaya bagi penguat kepribadian bangsa.Dengan adanya Undang-undang tersebut maka masyarakat perlu menjaga,melestarikan dan melindungi peninggalan-peninggalan bersejarah dalam rangka memajukan kebudayaan nasional dan bidang sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan.

Dimana daerah ini memiliki banyak peninggalan bangunan bersejarah yang masih bisa dilihat walaupun sudah terjadi renovasi yang tidak sesuai lagi dengan aslinya. Banyak bangunan tersebut sudah berganti fungsi namun masih bisa digunakan untuk keperluan pemerintahan, seperti kantor Wedana (Bupati Militer) yang sekarang menjadi kantor Pemadam Kebakaran, tetapi ada juga bangunan yang dulunya sampai sekarang masih digunakan oleh instansi pemerintahan yang sama yaitu kantor Polisi. Mengingat begitu pentingnya menjaga,melindungi dan menyelamatkan Peninggalan bersejarah yang ada di Labuhan Bilik,maka peneliti tertarik untuk melalukan penelitian “Inventarisasi Peninggalan-Peninggalan Bersejarah di Labuhan Bilik Kabupaten Labuhan Batu”.


(16)

B.Identifikasi Masalah

1. Mengidentifikasi berbagai peninggalan bersejarah yang ada diLabuhan Bilik.

2. Mengidentifikasi objek-objek bangunan yang terdapat di Labuhan Bilik. 3. Kondisi peninggalan bangunan bersejarah yang di jadikan objek

penelitian diLabuhan Bilik.

4. Untuk mengetahui manfaat dari peninggalan sejarah

5. Partisipasi masyarakat dan peranan pemerintah dalam pelestarian peninggalan bersejarah di Labuhan Bilik

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang di bahas tidak mengembang dan tepat kesasaran maka peneliti membatasi masalah tentang”Inventarisasi Peninggalan-Peninggalan Bersejarah di Labuhan BilikKabupaten Labuhan Batu”.

D. Rumusan Masalah

1. Mengidentifikasi peninggalan bangunan bersejarah diLabuhan Bilik. 2. Bagaimana latar belakang berdiri peninggalan bangunan bersejarah di

Labuhan Bilik?

3. Bagaimana fungsi terkini peninggalan bangunan bersejarah di Labuhan Bilik?

4. Bagaimana partisipasi masyarakat dan peranan pemerintah dalam upaya pelestarian peninggalan-peninggalan bersejarah di Labuhan Bilik?.


(17)

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sejarah Labuhan Bilik.

2. Mengetahui latar belakang peninggalan bangunan bersejarah di Labuhan Bilik.

3. Untuk mengetahui kondisi peninggalan bangunan bersejarah di Labuhan Bilik

4. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dan peranan pemerintah dalam usaha pelestarian peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Labuhan Bilik.

F. Manfaat Penelitian

1. Untuk menambah dan memperluas wawasan pengetahuan peneliti dan pembaca mengenai peninggalan-peninggalan bersejarah di Labuhan Bilik. 2. Untuk membangun rasa kecintaan masyarakat terhadap peninggalan

bangunan bersejarah khususnya di Labuhan Bilik.

3. Untuk membuka kepedulian pemerintah terhadap peninggalan bangunan bersejarah diLabuhan Bilik.

4. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan mahasiswa/i Pendidikan Sejarah di Universitas Negeri Medan.

5. Peneliti berharap kepada pemilik modal dan generasi muda untuk menjaga kelestarian peninggalan bangunan bersejarah.

6. Penelitian ini dapat di jadikan dokumentasi tentang peninggalan-peninggalan bersejarah diLabuhan Bilik.


(18)

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Labuhan Bilik merupakan nama yang memiliki arti tempat yang berkamar-kamar,karena Labuhan Bilik dahulunya tempat bersinggahnya kapal-kapal asing sebelum dipindahkan ke Belawan, Medan Sumatera Utara.

2.Latar Belakang dibangunannya peninggalan – peninggalan bersejarah di Labuhan Bilik dikarenakan Labuhan Bilik merupakan tempat yang strategis dimana pada masa kependudukan Belanda tempat ini menjadi ibukota onder afdeling. Selanjutnya Belanda mendirikan kantor-kantor dagang untuk kepentingan pemerintahan..

3. Jenis – jenis peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada dikecamatan Labuhan Bilik yaitu:

a. Peninggalan Keagamaan yaitu : Mesjid Besar Panai, Makam Raja Panai, 9 Makam yang berada di Telaga Suka, dan Makam orang Belanda’Mourits”.

b. Peninggalan Bangunan Perkantoran yaitu :Kantor pos dan telegraf, PT.Pelayaran Bahtera Adiguna Cabang Labuhan Bilik, Kantor Wedana (Pemadam Kebakaran), Kantor Polisi, Lembaga Permasyarakatan/Rumah Tahanan (Penjara), PT.PLN Labuhan Bilik, Kantor Pegadaian Labuhan Bilik, Kantor Kehutanan Labuhan Bilik, Biro Imigrasi, Kantor KPM, Kantor Deli Aceh, dan Kantor Kelurahan Labuhan Bilik.


(20)

c. Peninggalan Bangunan Pendidikan yaitu : Holland Inlandsche School dan Sekolah Desa ( Sekolah Dasar).

d. Peninggalan Bangunan Pertokoan yaitu: Bangunan Ruko dan Bangunan Pedokan (Bengkel) Kapal Labuhan Bilik.

e. Peninggalan Fasilitas Umum yaitu: Pasanggrahan (Rumah Istirahat/Tempat Istirahat), Pelabuhan Labuhan Bilik, Sumur Bogh, Pasar Ikan Labuhan Bilik dan Kantor Pelelangan Ikan, Puskesmas dan peninggalan pabrik yang ada dimasa pemerintahan Jepang, pabrik kayu yang terdapat di sungai merdeka.

4. Partisipasi masyarakat dalam pelestarian peninggalan – peninggalan tersebut tidak terlalu banyak karena kurang mengetahui keberadaan dan makna peninggalan – peninggalan tersebut.

5.Peranan pemerintah setempat terhadap peninggalan – peninggalan sejarah tidak begitu besar dan cenderung tidak peduli, karena memang sebagian besar peninggalan – peninggalan itu sudah menjadi asset ataupun milik pribadi pihak perseorangan ataupun perusahaan – perusahaan, sedangkan peninggalan lainnya tidak begitu diperhatikan karena memang keberadaannya yang kurang diketahui.


(21)

B.Saran

1. Peninggalan sejarah merupakan suatu yang sangat penting bagi suatu Negara karena merupakan bukti nyata peristiwa – peristiwa yang terjadi pada masa lampau jadi perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada masyarakat agar keberadaan situs tersebut tidak hilang dan hancur.

2. Generasi saat ini sebagai ahli waris dari peninggalan – peninggalan bersejarah tersebut bertugas untuk menjaga dan melestarikan, hal ini dimaksudkan agar kedepannya anak cucu kita sebagai generasi yang akan datang masih menikmati peninggalan – peninggalan dari nenek moyang.

3. Kemudian untuk badan pemerintah setempat agar lebih memperhatikan nasib dari keberadaan dari peninggalan – peninggalan sejarah tersebut dipelihara dan dirawat dengan cara sepantasnya dari peninggalan – peninggalan sejarah tersebut maka dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata sejarah, sehingga menjadi sumber pemasukkan kas daerah apabila dikelola dengan baik.

4. Dapat dijadikan media pembelajaran agar generasi sekarang dan generasi yang akan datang dapat mempelajari dan mengetahui seluk – beluk sejarah daerahnya. Jadi bukan hanya sejarah Nasional saja yang perlu di pelajari, karena semua berawal dari sejarah Lokal / Sejarah Daerah.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhamad. 2011.Pengantar Kajian Sejarah. Yrama Widya. Bandung.

Azhari, Ichwan, Syafri. 2009. Jejak Sejarah dan Kebudayaan Melayu di Sumatera Utara.CV.Cipta Mandiri. Medan.

BPS Labuhan Batu. 2010. Panai Tengah Dalam Angka 2010. Rantau Prapat: Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhan Batu

BPS Labuhan Batu. 2013. Panai Tengah Dalam Angka 2013. Rantau Prapat :Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhan Batu

BPS Labuhan Batu. 2014. Labuhan Batu Dalam Angka 2014. Rantau Prapat: Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhan Batu.

Koestoro, Pertanda Lukas. 2006 Medan Kota di Pesisir Timur Sumatera Utara dan Peninggalannya. Balai Arkeologi Medan. Medan.

Nasir,M. 2011.Metode Penelitian. Kertajaya. Bandung.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.2008. Pusat Penelitian dan Pengembanagan Arkeologi Nasional. Jakarta Pusat.

Sedyawati, 2006. Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soedewo, Ery. Dkk ( Berita Penelitian Arkeologi). 2006.Situs Objek Arkeologi di Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara,Medan.

Suratman dan Phillips Dillah. 2014.Metode Penelitian Hukum. Alfabeta. Bandung.


(23)

Sumber Internet

http//xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-inventarisasi http://melayuonline.com/ind/history/dig/3/situs-sejarah

http://kuberkaryaatasizinmu.blogspot.com/2011/06/sumber-sumber-sejarah

http://supekta.wordpress.com/2010/11/19/pengertian-heuristik-sumber-sumber-bukti-danfakta-dalam-sejarah

https://www.google.co.id/search?q=peta+kabupaten+labuhan+batu+sumatera+utara&client=f

irefox-beta&hs=SjO&rls=org.mozilla:en- http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/kabar/11/11/17/luszrw-melihat-keindahan-sungai-labuhan-bilik-dan-pulau-sikantan


(24)

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Labuhan Bilik merupakan nama yang memiliki arti tempat yang berkamar-kamar,karena Labuhan Bilik dahulunya tempat bersinggahnya kapal-kapal asing sebelum dipindahkan ke Belawan, Medan Sumatera Utara.

2.Latar Belakang dibangunannya peninggalan – peninggalan bersejarah di Labuhan Bilik dikarenakan Labuhan Bilik merupakan tempat yang strategis dimana pada masa kependudukan Belanda tempat ini menjadi ibukota onder afdeling. Selanjutnya Belanda mendirikan kantor-kantor dagang untuk kepentingan pemerintahan..

3. Jenis – jenis peninggalan – peninggalan bersejarah yang ada dikecamatan Labuhan Bilik yaitu:

a. Peninggalan Keagamaan yaitu : Mesjid Besar Panai, Makam Raja Panai, 9 Makam yang berada di Telaga Suka, dan Makam orang Belanda’Mourits”.

b. Peninggalan Bangunan Perkantoran yaitu :Kantor pos dan telegraf, PT.Pelayaran Bahtera Adiguna Cabang Labuhan Bilik, Kantor Wedana (Pemadam Kebakaran), Kantor Polisi, Lembaga Permasyarakatan/Rumah Tahanan (Penjara), PT.PLN Labuhan Bilik, Kantor Pegadaian Labuhan Bilik, Kantor Kehutanan Labuhan Bilik, Biro Imigrasi, Kantor KPM, Kantor Deli Aceh, dan Kantor Kelurahan Labuhan Bilik.


(2)

c. Peninggalan Bangunan Pendidikan yaitu : Holland Inlandsche School dan Sekolah Desa ( Sekolah Dasar).

d. Peninggalan Bangunan Pertokoan yaitu: Bangunan Ruko dan Bangunan Pedokan (Bengkel) Kapal Labuhan Bilik.

e. Peninggalan Fasilitas Umum yaitu: Pasanggrahan (Rumah Istirahat/Tempat Istirahat), Pelabuhan Labuhan Bilik, Sumur Bogh, Pasar Ikan Labuhan Bilik dan Kantor Pelelangan Ikan, Puskesmas dan peninggalan pabrik yang ada dimasa pemerintahan Jepang, pabrik kayu yang terdapat di sungai merdeka.

4. Partisipasi masyarakat dalam pelestarian peninggalan – peninggalan tersebut tidak terlalu banyak karena kurang mengetahui keberadaan dan makna peninggalan – peninggalan tersebut.

5.Peranan pemerintah setempat terhadap peninggalan – peninggalan sejarah tidak begitu besar dan cenderung tidak peduli, karena memang sebagian besar peninggalan – peninggalan itu sudah menjadi asset ataupun milik pribadi pihak perseorangan ataupun perusahaan – perusahaan, sedangkan peninggalan lainnya tidak begitu diperhatikan karena memang keberadaannya yang kurang diketahui.


(3)

B.Saran

1. Peninggalan sejarah merupakan suatu yang sangat penting bagi suatu Negara karena merupakan bukti nyata peristiwa – peristiwa yang terjadi pada masa lampau jadi perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada masyarakat agar keberadaan situs tersebut tidak hilang dan hancur.

2. Generasi saat ini sebagai ahli waris dari peninggalan – peninggalan bersejarah tersebut bertugas untuk menjaga dan melestarikan, hal ini dimaksudkan agar kedepannya anak cucu kita sebagai generasi yang akan datang masih menikmati peninggalan – peninggalan dari nenek moyang.

3. Kemudian untuk badan pemerintah setempat agar lebih memperhatikan nasib dari keberadaan dari peninggalan – peninggalan sejarah tersebut dipelihara dan dirawat dengan cara sepantasnya dari peninggalan – peninggalan sejarah tersebut maka dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata sejarah, sehingga menjadi sumber pemasukkan kas daerah apabila dikelola dengan baik.

4. Dapat dijadikan media pembelajaran agar generasi sekarang dan generasi yang akan datang dapat mempelajari dan mengetahui seluk – beluk sejarah daerahnya. Jadi bukan hanya sejarah Nasional saja yang perlu di pelajari, karena semua berawal dari sejarah Lokal / Sejarah Daerah.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhamad. 2011.Pengantar Kajian Sejarah. Yrama Widya. Bandung.

Azhari, Ichwan, Syafri. 2009. Jejak Sejarah dan Kebudayaan Melayu di Sumatera Utara.CV.Cipta Mandiri. Medan.

BPS Labuhan Batu. 2010. Panai Tengah Dalam Angka 2010. Rantau Prapat: Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhan Batu

BPS Labuhan Batu. 2013. Panai Tengah Dalam Angka 2013. Rantau Prapat :Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhan Batu

BPS Labuhan Batu. 2014. Labuhan Batu Dalam Angka 2014. Rantau Prapat: Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhan Batu.

Koestoro, Pertanda Lukas. 2006 Medan Kota di Pesisir Timur Sumatera Utara dan Peninggalannya. Balai Arkeologi Medan. Medan.

Nasir,M. 2011.Metode Penelitian. Kertajaya. Bandung.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional.2008. Pusat Penelitian dan Pengembanagan Arkeologi Nasional. Jakarta Pusat.

Sedyawati, 2006. Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Soedewo, Ery. Dkk ( Berita Penelitian Arkeologi). 2006.Situs Objek Arkeologi di Kabupaten Labuhan Batu Provinsi Sumatera Utara,Medan.

Suratman dan Phillips Dillah. 2014.Metode Penelitian Hukum. Alfabeta. Bandung.


(5)

Sumber Internet

http//xerma.blogspot.com/2013/08/pengertian-inventarisasi http://melayuonline.com/ind/history/dig/3/situs-sejarah

http://kuberkaryaatasizinmu.blogspot.com/2011/06/sumber-sumber-sejarah

http://supekta.wordpress.com/2010/11/19/pengertian-heuristik-sumber-sumber-bukti-danfakta-dalam-sejarah

https://www.google.co.id/search?q=peta+kabupaten+labuhan+batu+sumatera+utara&client=f

irefox-beta&hs=SjO&rls=org.mozilla:en- http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/kabar/11/11/17/luszrw-melihat-keindahan-sungai-labuhan-bilik-dan-pulau-sikantan


(6)