CARA TERBAIK HITUNG NILAI JAMINAN PENGUR

CARA TERBAIK HITUNG NILAI JAMINAN PENGURANG
PPAP KREDIT BPR
Berikut adalah cara terbaik hitung nilai jaminan sebagai pengurang dalam perhitungan PPAP
kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Tentunya harus berpedoman pada peraturan Bank
Indonesia PBI No. 13/26/PBI/2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang PERUBAHAN ATAS
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA
PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA
PRODUKTIF BANK PERKREDITAN RAKYAT bagian 4 memuat perubahan pada pasal 13,
sebagai berikut:
1) Agunan Likuid: SBI, Surat Utang diterbitkan pemerintah, Tabungan dan atau Deposito yang
diblokir pada Bank bersangkutan disertai surat kuasa pencairan, dan Logam Mulia
NA = 100% x Nominal Agunan Likuid
2) Emas dan Perhiasan
NA = 85% x Nilai Pasar
3) Resi Gudang
a. Yang dinilai kurang lebih 12 bulan terakhir
NA = 70% x Nilai Agunan
b. Yang dinilai lebih dari 16 bulan namun tidak melebihi 30 bulan
NA = 30% x Nilai Agunan
4) Tanah dan Bangunan
a. Bersertifikat diikat dengan Hak Tanggungan (APHT)

NA = 80% x Nilai Hak Tanggungan
b. Bersertifikat diikat selain Hak Tanggungan (SKMHT)
NA = 60% x NJOP

c. Girik (Letter C), AJB dilampiri SPPT terakhir
NA = 50% x NJOP
5) Kendaraan Bermotor
a. Diikat dengan Fiducia
NA = 50% x Nilai Pasar
b. Tidak Diikat tapi memiliki surat kuasa menjual dibuat/ disahkan notaris
NA = 30% x Nilai Pasar
6) Bagian dana dijamin BUMN/ BUMD
NA = 50% x Dana Tersebut
7) Usaha/ Kios/ Lapak/ Los/ Hak Pakai/ Hak Garap disertai bukti pemilikan
NA = 50% x Harga Pasar
Contoh 1:
Si A memimjam kredit di BPR ABC dengan nominal Rp. 50.000.000,-. Sisa saldo debet hingga
saat ini Rp. 2.500.000,- dan telah menunggak selama 13 bulan. Memiliki jaminan berupa
Sertifikat dengan Hak Milik dan diikat dengan APHT. Harga pasar Rp. 80.000.000,- dan nilai
pengikatan Rp. 80.000.000,-. Berapakah nilai jaminan dan PPAPnya?

Pembahasan
Jaminan SHM dan diikat dengan APHT, maka nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai
pengurang PPAP adalah:
NA = Nilai Hak Tanggungan x 80%
NA = Rp. 80.000.000,- x 80%
NA = Rp. 64.000.000,- (maks diperhitungkan sebesar plafond kredit/ baki debet)
Karena nilai agunan yang diperhitungkan sebagai penguran PPAP lebih besar dari Baki debet

maka PPAP = 0.
Contoh 2:
Si A memimjam kredit di BPR ABC dengan nominal Rp. 50.000.000,-. Sisa saldo debet hingga
saat ini Rp. 2.500.000,- dan telah menunggak selama 13 bulan. Memiliki jaminan berupa
Sertifikat dengan Hak Milik dan diikat dengan APHT. Nilai NJOP Rp. 90.000.000,-, Harga pasar
Rp. 100.000.000,- dan nilai pengikatan Rp. 80.000.000,-. Berapakah nilai jaminan dan
PPAPnya?
Pembahasan
Jaminan SHM dan diikat dengan SKMHT, maka nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai
pengurang PPAP adalah:
NA = NJOP x 60%
NA = Rp. 90.000.000,- x 60%

NA = Rp. 64.000.000,Karena nilai agunan yang diperhitungkan sebagai penguran PPAP lebih besar dari Baki debet
maka PPAP = 0.