MAKALAH TEORI TEORI PENDIDIKAN .

Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim dan puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, berkat
rahmat dan hidayahnya kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah ilmu pendidikan
ini. Shalawat serta salam kami curahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan sahabatnya.
Selanjutnya, kami selaku penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran pembuatan laporan ini, baik
berupa dorongan moril maupun materil. Terima kasih kepada Ibu Dr. Suciati, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan yang telah membimbing kami. Semoga makalah ini dapat
berguna baik untuk diri kami, teman teman, dan semua yang membaca makalah ini.
Kami selaku penyusun memohon maaf atas kekurangan dalam makalah ini. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memenuhi tugas yang diberikan. Terima
kasih.

Penulis

1

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................... 1
Penulis..................................................................................................................... 1

Daftar Isi.................................................................................................................. 2
Pendahuluan.............................................................................................................. 3
A.

Latar Belakang.................................................................................................. 3

B.

Tujuan............................................................................................................ 3

Pembahasan Materi..................................................................................................... 4
Bab 1 Pengertian Teori dan Pendidikan..........................................................................4
A.

Pengertian Teori............................................................................................. 4

B.

Pengertian Pendidikan..................................................................................... 5


Bab 2 Pengertian Teori Pendidikan dan Macam-Macam Teori Pendidikan...............................7
A.

Pengertian Teori Pendidikan.............................................................................. 7

B.

Macam-Macam Teori Pendidikan........................................................................8

Penutup.................................................................................................................. 11
A.

Kesimpulan.................................................................................................... 11

B.

Saran............................................................................................................ 12

Daftar Pustaka.......................................................................................................... 13


2

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan bukan hanya soal mengajari atau belajar bersama, pendidik memiliki acuan
dalam mendidik, serta teori-teori pendidikan yang diajari dalam mata kuliah ilmu pendidikan.
Selain itu kita dapat mempelajari pendidikan secara teoritis melalui perenungan – perenungan
yang mendalam yang mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu konteks yang lebih
luas yang disebut teori pendidikan, maupun dapat juga mempelajari pendidikan secara praktis
melalui kegiatan akademis dan empiris yang bersumber dari pengalaman – pengalaman
pendidikan yang disebut praktik pendidikan.
Teori dan konflik pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, hal-hal
tersebut memiliki hubungan komplementer yang saling mengisi satu sama lainnya. Praktik
pendidikan seperti pelaksanaan pendidikan dalam lingkungan keluarga, pelaksanaan
pendidikan di sekolah, pelaksanaan pendidikan di masyarakat, dapat dijadikan sumber dalam
penyusuanan suatu teori pendidikan. Suatu teori pendidikan dapat dijadikan sebagai suatu
pedoman dalam melaksanakan praktik pendidikan.
Kenyataannya, banyak orang yang belum mengetahui atau mempelajari suatu teori
pendidikan, tapi ia juga dapat menjadi seorang pendidik yang baik, berhasil dalam
membimbing murid-muridnya. Sebaliknya juga dapat terjadi, seorang teori ahli pendidikan,

belum dapat dijamin bahwa ia akan menjadi seorang pendidik yang baik.

A. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Apakah yang dimaksud teori?
Apakah yang dimaksud pendidikan?
Apa yang dimaksud teori pendidikan?
Ada berapa macam teori pendidikan?

B. Tujuan
1.
2.
3.
4.

Mengetahui yang dimaksud teori.

Mengetahui yang dimaksud pendidikan
Mengetahui yang dimaksud teori pendidikan
Mengetahui macam-macam teori pendidikan.

3

Pembahasan Materi
Bab 1
Pengertian Teori dan Pendidikan
A. Pengertian Teori
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn
mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka
definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan
pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidangbidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks
diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu
dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda

dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara "sementara" dan
bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa
teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda
dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori
sosial. Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari
keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan
pengetahuan tentang dunia social. Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan
idiologi, seorang peneliti kadang-kadang bias dalam membedakan teori dan ideologi.
Terdapat kesamaan di antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda. Teori dapat
merupakan bagian dari ideologi, tetapi ideologi bukan teori. Contohnya adalah
Aleniasi manusia adalah sebuah teori yang diungkapakan oleh Karl Marx, tetapi
Marxis atau Komunisme secara keseluruhan adalah sebuah ideologi.
Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau
kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu.
Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga
merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun
teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya,
benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering kali,
teori dipandang sebagai suatumodel atas kenyataan (misalnya : apabila kucing

mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak
pengamatan dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.

4

Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan
oleh suatu teori namun belum pernah terpengamatan. Sebagai contoh, sampai dengan
akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena diramalkan
menurut teori relativitas umum tetapi belum pernah teramati di alam. Terdapat
miskonsepsi yang menyatakan apabila sebuah teori ilmiah telah mendapatkan
cukup bukti dan telah teruji oleh para peneliti lain tingkatannya akan menjadi hukum
ilmiah. Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum ilmiah dan teori ilmiah itu
berbeda. Teori akan tetap menjadi teori, dan hukum akan tetap menjadi hukum.
(Wikipedia Indonesia)
Menurut Muhammad Surya, teori merupakan suatu perangkat prinsip-prinsip
terorganisasi mengenai peristiwa-peristiwa tertentu dalam lingkungan.
Karakteristik suatu teori ialah :
1. Memberikan kerangka kerja konseptual untuk suatu informasi, dan dapat dijadikan
sebagai dasar untuk penelitian
2. Memiliki prinsip-prinsip yang dapat diuji.

Teori merupakan hubungan antara konsep-konsep. Sedangkan konsep-konsep
itu sendiri merupakan hubungan dari kata-kata yang menjelaskan suatu persoalan atau
kenyataan. Kata-kata merupakan simbol berupa bunyi dan aksara ketika kita merujuk
pada suatu benda atau realitas yang ada di dunia. Sedangkan konsep merupakan suatu
penjelasan yang lebih luas karena mengubungkan keterkaitan antara dua atau lebih
dari keberadaan benda atau gejala (peristiwa). Karenanya, teori merujuk pada suatu
hubungan antara konsep-konsep yang lebih bisa menjelaskan peristiwa atau suatu
proses tertentu dari kehidupan ini.
Jadi, teori sebenarnya adalah sebuah alat untuk membantu menjelaskan suatu.
Ia merupakan penyederhanaan dari gejala-gejala kehidupan supaya mudah kita
pahami dan kita jelaskan. Teori akan membantu kita memahami suatu gejala dan
membedakan diri dengan penjelasan yang lain. Meskipun demikian perbedaan antara
dua teori atau lebih yang berbeda tidak menutup kemungkinan ada suatu hal yang
beririsan. Dan suatu teori yang baik diharapkan menghilangkan irisan-irisan itu
sekecil mungkin, untuk memberikan pembedaan antara seperangkat penjelasan
dengan lainnya yang memiliki karakternya masing-masing.
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan

5

kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan
melewati generasi.
Pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia (Peserta
Didik) untuk dapat membuat manusia (Peserta Didik) itu mengerti, paham, dan lebih
dewasa serta mampu membuat manusia (Peserta Didik) lebih kritis dalam berpikir.
Pendidikan bisa diperoleh baik secarah formal dan nonformal. Pendidikan formal
diperoleh dalam kita mengikuti progam-program yang sudah dirancang secara
terstruktur oleh suatu intitusi, departemen atau kementrian suatu Negara. Pendidikan
nonformal adalah pengetahuan yang didapat manusia (peserta didik) dalam kehidupan
sehari-hari (berbagai pengalaman) baik yang dia rasakan sendiri atau yang dipelajarai
dari orang lain (mengamati dan mengikuti).
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata lakku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Dalam hal yang lebih spesifik, pendidikan yang merupakan aktivitas
pembelajaran dalam bentuk interaksi edukatif (penyampaian ilmu pengetahuan dan
affektif) dengan menempatkan peserta didik sebagai subjek pendidikan, masih juga
pendidikan dipersyaratkan untuk penunaian tugas yang mengarah pada upaya
memberi arah dan watak pada peserta didik. Penunaian tugas perwatakan pada peserta
didik tersebut dinamakan colouring (Mochtar Buchori, 2002:43).

6

Bab 2
Pengertian Teori Pendidikan dan Macam-Macam Teori Pendidikan
A. Pengertian Teori Pendidikan
Teori pendidikan adalah teori yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Salah satu penerapan teori belajar yang terkenal adalah teori dari John Dewey yaitu
teori “learning by doing”. Teori belajar ini merupakan sub ordinat dari teori
pendidikan. Karenanya sebelum membahas teori belajar tersebut, perlu diuraikan
pengertian teori pendidikan.
Teori pendidikan merupakan seperangkat penjelasan yang rasional sistematis
membahas tentang aspek- aspek penting dalam pendidikan sebagai sebuah sistem.
Mudyahardjo (2002) menjelaskan bahwa teori pendidikan adalah sebuah pandangan

atau serangkaian pendapat ihkwal pendidikan yang disajikan dalam sebuah sistem
konsep. Pendidikan sebagai sistem mengandung arti suatu kelompok tertentu yang
setidaknya memiliki hubungan khusus secara timbal balik dan memiliki informasi.
Pengertian teori pendidikan memiliki perbedaan mendasar dibandingkan
dengan teori dalam sains. Teori pendidikan pada awalnya mengambil sedikit saja dari
tahap pengamatan atau eksperimen melalui metodis sistematis terhadap sesuatu yang
berhubungan dengan konsep dan proses pendidikan. Teori pendidikan yang
dikemukakan tokoh-tokoh pendidikan klasik seperti Plato, Rousseau, atau Froebel
misalnya berakar pada asumsi khusus tentang apa yang dapat dilakukan atau harus
dilakukan dalam pendidikan, dan berdasarkan asumsi tersebut memberikan
rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan oleh guru atau pihak lain terhadap
pendidikan.
Karenanya pada awalnya pandangan terhadap pendidikan seperti yang
diungkapkan oleh Plato, Roesseau serta lainnya tidaklah berdasar pengamatan empirik
dan karenanya tidak pula dapat di cek kebenarannya melalui pengujian metode ilmiah.
Teori pendidikan tidaklah bekerja seperti teori ilmiah, dan akibatnya tidak bisa pula
mengambil validitas dari metode ilmiah. Kebenaran dari sebuah teori pendidikan
tidaklah ditentukan berdasarkan paradigma ilmiah, tetapi memiliki cara dan polanya
tersendiri.
Ruang lingkup dari teori pendidikan pun terdiri dari teori umum dan teori
khusus. Moore (1974) menjelaskan yang dimaksud teori khusus pendidikan
membahas secara mendalam aspek pedagogis, seperti bagaimana cara yang paling
efektif untuk belajar dan mengajar. Teori belajar merupakan salah satu dari teori
khusus pendidikan. Sedangkan teori umum pendidikan adalah teori yang luas dari segi
cakupan dan tujuannya. Teori umum pendidikan tidak hanya sebuah rekomendasi
tentang kondisi pembelajaran yang efektif tetapi juga rekomendasi untuk membentuk
dan menghasilkan tipe manusia tertentu, kadang-kadang juga tipe masyarakat ideal.
Teori umum pendidikan memperhatikan masalah sekitar membentuk manusia ideal
7

dan pembahasannnya tidak hanya bertumpu pada apa yang dianggap sebagai cara
terbaik mengajar tetapi meluas pada persoalan apa yang harus diajarkan dan untuk
tujuan apa.
B. Macam-Macam Teori Pendidikan
1. Teori Koneksionisme
Edward Lee Thorndike adalah tokoh psikologi yang mampu memberikan
pengaruh besar terhadap berlangsungnya proses pembelajaran. Teorinya dikenal
dengan teori Stimulus-Respons. Menurutnya, dasar belajar adalah asosiasi antara
stimulus (S) de¬ngan respons (R). Stimulus akan memberi kesan ke-pada pancaindra,
sedangkan respons akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Asosiasi
seperti itu disebut Connection. Prinsip itulah yang kemudian disebut sebagai teori
Connectionism.
Thorndike merumuskan teorinya ke dalam tiga hukum dasar (Suwardi, 2005:
34-36), sebagai berikut:
a.

Hukum
Kesiapan
(The
Law
of
Readiness)
Hukum ini memberikan keterangan mengenai kesiapan seseorang merespons
(menerima atau menolak) terhadap suatu stimulan. Pertama, bila sese¬orang sudah
siap melakukan suatu tingkah laku, pelaksanaannya akan memberi kepuasan baginya
sehingga tidak akan melakukan tingkah laku lain. Kedua, bila seseorang siap
melakukan suatu tingkah laku tetapi tidak dilaksanakan, maka akan timbul
kekecewaan. Akibatnya, ia akan melakukan ting¬kah laku lain untuk mengurangi
kekecewaan. Ketiga, bila seseorang belum siap melakukan suatu perbuatan tetapi dia
harus melakukannya, maka ia akan merasa tidak puas. Akibatnya, orang tersebut akan
melakukan tingkah laku lain untuk menghalangi terlaksananya tingkah laku tersebut.
Keempat, bila seseorang belum siap melakukan suatu tingkah laku dan tetap tidak
melakukannya, maka ia akan puas.

b.

Hukum Latihan (The Law of Exercise)
Hukum ini dibagi menjadi dua, yaitu hukum penggunaan (the law of use), dan hukum
bukan penggunaan (the law of disuse). Hukum penggunaan menyatakan bahwa
dengan latihan berulang-ulang, hubungan stimulus dan respons akan makin kuat.
Sedangkan hukum bukan penggunaan menyatakan bahwa hubungan antara stimulus
dan respons akan semakin melemah jika latihan dihentikan.

c.

Hukum
Akibat
(The
Law
of
Effect)
Hubungan stimulus-respons akan semakin kuat, jika akibat yang ditimbulkan
memuaskan. Sebaliknya, hubungan itu akan semakin lemah, jika yang dihasilkan
tidak memuaskan. Maksudnya, suatu perbuatan yang diikuti dengan akibat yang
menyenangkan akan cenderung untuk diulang. Tetapi jika akibatnya tidak
menyenangkan, akan cenderung ditinggalkan atau dihentikan. Hubungan ini erat
kaitannya dengan pemberian hadiah (reward) dan sanksi (pun¬ishment).

2. Teori Classical Conditioning

Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Ivan Petrovich Pavlov, warga Rusia
yang hidup pada tahun 1849-1936. Teorinya adalah tentang condi¬tioned reflects.
Lewat penemuannya, Pavlov meletakkan dasar behaviorisme sekaligus meletakkan
dasar-dasar bagi berbagai penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan
8

teori-teori belajar.
Prinsip belajar menurut Pavlov adalah sebagai berikut:
a. Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan/
mempertautkan antara perangsang (stimulus) yang lebih kurang dengan perangsang
yang lebih lemah.
b. Proses belajar terjadi apabila ada interaksi antara organisme dengan lingkungan.
c. Belajar adalah membuat perubahan-perubahan pada organisme/individu.
d. Setiap perangsang akan menimbulkan aktivitas otak.
e. Semua aktivitas susunan saraf pusat diatur oleh eksitasi dan inhibitasi.
#melakukan percobaaan dengan menggunakan anjing untuk membuktikan
teorinya.
Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan klasik
2. Pendidikan pribadi
3. Teknologi pendidikan
4. Pendidikan interaksional
Untuk lebih jelasnya mengenai teori-teori yang dikemukakan oleh beliau, berikut adalah
penjelasannya :
1. Pendidikan Klasik
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafatklasik, seperti Perenialisme,
Eessensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai
upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini lebih
menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses.
Isi pendidikan atau materi diambil dari khazanah ilmu pengetahuan yang ditemukan dan
dikembangkan para ahli tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis. Dalam
prakteknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik
memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik.
2. Pendidikan Pribadi
Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah
memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam
hal ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya
menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan
pelayan peserta didik.
Teori pendidikan pribadi menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum
humanis. yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran diri dan
mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri.
Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek
intelektual (kurikulum subjek akademis),
3. Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai persamaan
dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi.
Namun diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam teknologipendidikan, lebih diutamakan
9

adalah pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis,
bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama.
Dalam teori pendidikan ini, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus,
berupa data-data obyektif danketerampilan-keterampilan yang yang mengarah kepada
kemampuan vocational. Isi disusun dalam bentuk desain program atau desain pengajaran dan
disampaikan dengan menggunakan bantuan media elektronika dan para peserta didik belajar
secara individual.
Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahan dan pola-pola kegiatan
secara efisien tanpa refleksi. Keterampilan-keterampilan barunya segera digunakan dalam
masyarakat. Guru berfungsi sebagai direktur belajar, lebih banyak tugas-tugas pengelolaan
dari pada penyampaian dan pendalaman bahan.
4. Pendidikan Interaksional,
Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari
pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja
sama dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga
berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam pendidikan interaksional menekankan interaksi
dua pihak dari guru kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru.
Lebih dari itu, dalam teori pendidikan ini, interaksi juga terjadi antara peserta didik
dengan materi pembelajaran dan dengan lingkungan, antara pemikiran manusia dengan
lingkungannya. Interaksi terjadi melalui berbagai bentuk dialog. Dalam pendidikan
interaksional, belajar lebih sekedar mempelajari fakta-fakta.
Peserta didik mengadakan pemahaman eksperimental dari fakta-fakta tersebut,
memberikan interpretasi yang bersifat menyeluruh serta memahaminya dalam konteks
kehidupan. Filsafat yang melandasi pendidikan interaksional yaitu filsafat rekonstruksisosial.
Selain dari teori-teori tersebut, berikut akan dijelaskan teori-teori pendidikan yang
berasal dari barat.
Selain itu, teori-teori pendidikan pun dihubungkan dengan berbagai aliran filsafat. Hal
ini, dikarenakan terdapat kaitan yang sangat erat antara filsafat dengan pendidikan, karena
filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakatnya, sementara
pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut.
Filsafat pendidikan berusaha menjawab secara kritis dan mendasar berbagai pertanyaan pokol
sekitar pendidikan, seperti apa, mengapa, kemana, bagaimana, dsb.
Aliran-aliran filsafat pada gilirannya melahirkan filsafat-filsafat pendidikan seperti:
1.
Idealisme
2.
Realisme
3.
Perenialisme
4.
Essensialisme
5.
Pragmatisme
6.
Progresivisme
7.
Eksistensialisme.
Namun demikian, kita mempunyai filsafat pendidikan nasional tersendiri, yaitu Pancasila.

10

Penutup
A. Kesimpulan
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Intinya teori adalah
keterkaitan antara konsep-konsep.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
Teori pendidikan adalah teori yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Macam-macam teori tersebut adalah :
a. Teori Koneksionisme
b. Teori Classical Conditioning
Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu :
1. Pendidikan klasik
2. Pendidikan pribadi
3. Teknologi pendidikan
4. Pendidikan interaksional
Selain itu, teori-teori pendidikan pun dihubungkan dengan berbagai aliran
filsafat. Aliran-aliran filsafat pada gilirannya melahirkan filsafat-filsafat pendidikan
seperti:
1) Idealisme
2) Realisme
3) Perenialisme
4) Essensialisme
5) Pragmatism
6) Progresivisme
7) Eksistensialisme.
Namun demikian, kita mempunyai filsafat pendidikan nasional tersendiri,
yaitu Pancasila.

11

B. Saran
Setelah membaca uraian di atas, hendaklah kita sebagai calon guru mempelajarai Ilmu
Pendidikan khusunya teori-teori pendidikan karena akan bermanfaat bagi diri sendiri
khususnya dan peserta didik kita dalam kegiatan belajar mengajar.

12

Daftar Pustaka


Gunansyah, Ganes. Hand out. Dasar-dasar Pendidikan. 2008.



Nurani Soyomukti. 2010. Teori-Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo)Liberal, Marxis-Sosialis,
Postmodern. Ar-ruzzmedia, Yogyakarta. Cetakan: I,



S, Nasution. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar.Cet-3. Jakarta. Bumi Aksara.



Surya, Muhammad. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani
Quraisy,2004



Syah, Muhibbin. 2008 Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Cet-13. Bandung.
Rosdakarya.



Syaripudin, Tatang. 2006. Landasan Pendidikan. Bandung. Sub Koordinator MKDP Landasa
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Iniversitas Pendidikan Indonesia.





http://id.wikipedia.org
http://silverhawk.student.umm.ac.id/category/teori-teori-pendidikan/
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-teori-pendidikan.html

13