T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Aktor Pangadangu Mahamu dalam Upaya Adat Kematian di Desa Ramukabupaten Sumba Timur

PERAN AKTOR PANGADANGU MAHAMU DALAM UPAYA
PENYEDERHANAAN ADAT KEMATIAN DI DESA RAMUK,
KABUPATEN SUMBA TIMUR

Oleh:

SUHARDIKA MARAMBA AWANG
352011011
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017


MOTTO
“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan

pula lihat masa depan dengan ketakutan; tap ilihatlah
sekitar anda dengan penuh kesadaran”

Skripsi ini kupersembahkan
Denga Cinta kepada:
Bapakdan Mama
Stepanus Maramba Awang dan Marselina K Madik

Kakak dan Adik-Adikku Tersayang:
Rosytania Maramba Awang
Sriratna Maramba Awang
Isak Maramba Awang

Atas kasih sayang yang tulus kepada saya selama ini, Serta semua
keluarga besar Mbaradita yang saya sangat cintai

i


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas kasih
dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dapat selesai juga atas andil dari banyak pihak, walaupun banyak kendala yang
ditemui, namun penulis tetap dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini, dan
melalui ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Daru Purnomo, M.Si, selaku Pembimbing I skripsi, Dosen
pengajar dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Satya Wacana, sekaligus selaku Wali Studi, terima
kasih atas ilmu yang telah diberikan dan atas kesediaan Bapak mendengar
dan memberi solusi ketika penulis menemui masalah dalam studi selama
berada di UKSW. Kiranya Tuhan memberi kekuatan dan kesehatan dalam
seluruh pelayanan Bapak dan keluarga.
2. Elly Esra Kudubun, S.Sos, M.Si, Selaku pembimbing II skripsi yang telah
bersedia

meluangkan

waktu,


tenaga

dan

pemikirannya

untuk

mengarahkan, membimbing, memotivasi dan mendampingi saya selama
proses penulisan sampai terselesainya skripsi ini, kiranya kebaikannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yesus Kristus dan kiranya
Tuhan memberi kekuatan dan kesehatan dalam seluruh pelayanan.
3. Ibu Dr., Ir., Arianti Ina Restiani Hunga, M.Si, Terima kasih ibu telah
bersedia

meluangkan

waktu,


tenaga

dan

pemikirannya

untuk

mengarahkan, membimbing, memotivasi dan mendampingi saya selama
proses penulisan sampai terselesainya skripsi ini. Kiranya kebaikan ibu
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yesus Kristus dan semoga
diberi kekuatan dan kesehatan dalam seuruh pelayanan.
4. Bapak Dr., Ir. Royke R.Siahainenia, M.Si selaku Ketua Program Studi
Sosiologi yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga, memberikan
pengarahan serta nasihat dengan penuh kesabaran, membimbing,
ii

memotivasi penulis selama berkuliah di UKSW,terima kasih om Roy,
kiranya Tuhan memberkati om dan keluarga.
5. Kedua orangtua tercinta, Bapak Stepanus Maramba Awang dan Ibu

Marselina K Madik atas kasih sayang, didikan serta dukungannya selama
ini. Juga kepada kakak Rositania Maramba Awang dan kedua adik tercinta
Sriratna Maramba Awang dan Isak Maramba Awang, terima kasih untuk
setiap doa dan kasih sayang yang telah diberikan. Kepada Papa dan Mama
tercinta, terimakasih telah menjadi papa dan mama yang sabar, telah
membesarkan dan mendidik penulis serta dorongan dan doanya selama
berstudi di Salatiga. Terima kasih juga buat om dan tante tersayang yang
selalu mendukung dan memberi nasihat ketika saya mengalami masalah
dalam penulisan skripsi ini, om Prawoto dan tante Martha Yati Ana Amah
terima kasih atas doa, dorongan dan kasih sayang yang diberikan kepada
saya selama ini.
6. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya
Wacana (UKSW), khususnya Program Studi Sosiologi, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu dan
pengetahuan. Terima kasih kepada Dekan, Kaprogdi Sosiologi, dan
seluruh staff dosen atas bekal ilmu pengetahuan, bimbingan, dan kasih
sayang yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.
Juga kepada staf pegawai di Fakultas atas dukungan kelancaran
administratif sehingga penulis dapat sampai pada tahap akhir sebagai
mahasiswa ini.

7. Kepada seluruh staf pengajar khususnya Progdi Sosiologi: Drs. Daru
Purnomo, M.Si, Ir., John R. Lahade, M.Soc.Si;Dr., Ir., Royke R.
Siahaenenia,M.Si;

Dr.

Pamerdi

Giri

Wiloso;

Dr.,Ir.

Sri

Suwartiningsih,M.Si; Dra. Antik Tri Susanti, M.Si; Elly E. Kudubun,
S.Sos, M.Si; Dr.,Ir. Arianti Ina Restiani Hunga, M.Si; atas semua

iii


kebaikan dan ilmu yang telah diberikan bagi saya selama studi di
FISKOM UKSW. Tuhan memberkati pelayanan Bapak danIbu.
8. Seluruh staf administrasi FISKOM yang telah membantu penulis selama
masa studi. Terima kasih Pak Budi, Mbak Yeni, Mas Dhepy, Mbak Marta,
Mbak Sendy, dan Mas Riyanto yang selama ini sering direpotkan dalam
urusan surat-menyurat, dan pengumpulan tugas. Terkhusus untuk Mas
Dephy terimakasih untuk candaan ringan dan berbagai informasi yang
diberikan disaat penulis sedang buta informasi.
9. Forum Peduli Adat Pangadangu Mahamu dan Pemerintah Desa Ramuk,
atas kesempatan, kesediaan yang diberikan kepada penulis untuk meneliti,
memperoleh data, terima kasih untuk dukungannya sehingga penulisan
skripsi ini dapat diselesaikan. Juga Ketujuh informan Bapak Lapoe
Moekoe, Bapak Marius Kuramoki, Bapak Paulus K Tarap, Bapak Umbu
Reku, Bapak Stepanus, Bapak Yusak dan Bapak Yonathan yang bersedia
memberikan informasi kepada penulis, dan berkontribusi dalam karya
ilmiah ini.
10. Kepada teman seperjuangan Eko, Anando Dedi, Bagus, Furi, Daniel, Isno
Treze, Anto dan Adi Cilacap. Semua teman seperjuangan tanpa terkecuali
terima kasih atas doa dan dukungannya, dan juga kepada semua anak

FISKOM-Sosiologi yang masih berjuang.Adik angkatan FISKOM 2012FISKOM 2016 senang bisa kenal dengan kalian terima kasih atas doa dan
dukungannya.
11. Teman-teman dan saudara di Keluarga Besar PERWASUS salatiga,
teman-teman dari Sumba yang selalu memberikan dorongan dan
dukungan kiranya Tuhan membalas kebaikan teman-teman semua, untuk
Umbu Rey, Aristo, Umbu Rihi, Indra Romu, Indra Toni, Merlan, Marlon,
Umbu Kiki, Bernat Huruta, Bernat Rex, Apet, Rusdy, Jefri, Aby, Zefa,
Rusdy, Stenley,Ingko, Iwan, Hendra, Crisno, Papy, Tamu, Destro, Vita,
Dewi, Inya dan semua yang tidak tersebutkan namanya terima kasih atas
iv

doa dan dukungannya. Yang tak lupa juga buat sahabatku Anton, Dimas,
Umbu Ully dan Candra,Terimakasih untuk dukungan dan doanya.
12. Kepada semua saudaraku, Eka Prawoto, Eski, Manasye, Kristin
Marumata, Unes, Ambu, Sari, Herlin, Aris, Gerson, Amos, Erfan, Yanto,
Adi, Siska, Jhon, Lukas, Edi, dan yang tidak dapat disebutkan tanpa
terkecuali. Tak lupa juga untuk keluarga besarku, setiap sahabat, saudara,
dan kawan yang selalu mendoakan dan menyemangatiku, yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu. Terima kasih. Juga kepada semua keluarga
terkasih di Desa Ramuk terutama keluarga besar Mbaradita terima kasih

atas doa dan dukungannya selama ini.
13. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu
yang telah ikut berperan serta membantu dalam penulisan skripsi ini,
penulis mengucapkan terimakasih.

Akhirnya semoga Tuhan Pemberi Hidup terus menyertai dan melindungi kita
dalam dekapan kasihNya.Tugas ini disusun sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu rekan-rekan pembaca untuk melihat fenomena-fenomena sosial yang
terjadi di masyarakat. Dengan seluruh keterbatasan, penulis mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan diri di masa yang akan datang. Semoga Tuhan Kristus selalu
menyertai dan memberkati kita semua.

Salatiga, 18 April 2017
Penulis

v

SARIPATI
Adat kematian merupakan salah satu upacara adat paling besar di Sumba
Timur karena berkaitan dengan kepercayaan Marapu. Namun dalam

perkembangannya bahwa upacara adat kematian terjadi perubahan dan pergeseran,
disatu sisi adat kematian memiliki nilai budaya yang dipertahankan namun disisi lain
upacara adat kematian memberi persoalan ekonomi yang berujung pada kemiskinan
masyarakat. Untuk itu terbentuk satu forum yang prihatin terhadap pelaksanaan
upacara adat kematian supaya di lakukan secara sederhana.
Penelitian yang berjudul “Peran Aktor Pangadangu Mahamu Dalam Upaya
Penyederhanaan Adat Kematian di Desa Ramuk, Kabupaten Sumba Timur” ini
bertujuan untuk menjawab persoalan;1) Bagaimana Praktek adat kematian di Desa
Ramuk, Kabupaten Sumba Timur 2) Bagaimana Peran aktor dalam mereproduksi
habitus penyederhanaan adat kematian di Desa Ramuk, Kabupaten Sumba Timur dan
3) Bagaimana peran aktor Pangadangu Mahamu dalam upaya praktek
penyederhanaan adat kematian di Desa Ramuk, Kabupaten Sumba Timur. Untuk
menjawab tujuan penelitian, maka pendekatan yang digunakan adalah
konstruktivisme dengan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif.
Untuk menjelaskan peran aktor penelitian ini menggunakan konsep
peran/tindakan/praktek Pierre Bourdieu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktek upacara adat kematian di
Sumba Timur merupakan tradisi budaya yang dilakukan sampai saat ini karena
berkaitan dengan kepercayaan Marapu.Upacara adat kematian memiliki sejarah,
makna dan susunan tahapan dalam menguburkan orang yang mati. Makna dan tujuan

adat kematian bagi orang Sumba yaitu sebagai wujud kepercayaan Marapu dan
hubungan sosial kekerabatan. Kehadiran forum peduli adat pangadangu mahamu
yaitu mereproduksi praktek adat kematian agar dilakukan secara sederhana. Peran
aktor dalam upaya penyederhanaan adat kematian ini terdorong oleh habitus dan
modal yaitu masing-masing aktor terbentuk dari pengalaman dan ketrampilan yang
dimiliki dalam arena. Dengan kemampuan aktor memanfaatkan habitus dan modal
tersebut, para aktor mereproduksi adat kematian menjadi sederhana dengan berupaya
mendorong penyederhanaan adat kematian melalui penyadaran masyarakat dengan
melakukan beberapa pendekatan. Pendekatan yang dilakukan yaitu melalui sosialisasi
dan deklarasi penyederhanaan adat kematian. Desa Ramuk sebagai arena praktek
aktor sudah menjalankan penyederhanaan adat kematian.
Kata Kunci: Peran Aktor, Forum, Reproduksi, Penyederhanaan adat kematian

vi

ABSTRACT
One of the biggest cultural events in East Sumba is the death customs, which
is also related to Marapu belief. However, as time goes by, there was a change on the
traditional ceremony of death, that in one side, the cultural values are still retained,
but on the other hand, the death ceremony can give an economic issue resulted to the
poverty of the community. Thus, resulting in one forum are concerned against the
implementation of a traditional ceremony of death so that the ceremony can be done
simply.
The study entitled “The Role of Actors in the Simplification of Pangadangu
Mahamu in Death Ceremony in Ramuk, East Sumba Regency” aims to answer the
questions of: 1) The practice of indigenous deaths in Ramuk, East Sumba Regency,
2) The role of the actors in reproducing the simplification indigenous death in
Ramuk, East Sumba Regency, 3) The role of the Pangadangu Mahamu actors in the
effort of practicing the simplification of the indigenous death in Ramuk, East Sumba
Regency. To address the research objectives of the study, then the approaches used
are constructivism with qualitative method and descriptive research. To explain the
role of the actors, this research used the concept of research/action/practice of Pierre
Bourdieu.
The results of this research show that the practice of death customs ceremony
in East Sumba is a cultural tradition that still be done nowadays as it pertains to
Marapu belief. The death customs ceremony has a history, meaning and also some
steps in burying the dead. The purpose of this death customs for Sumbanese is a
manifestation of the belief of Marapu and also to keep the social relation between the
communities. The existence of a forum named Pangadangu Mahamu is to simplify
the customs of the death which is compelled by the habitus from the experiences and
skills to belong in the arena. By using the habitus and the capital raising, the actors
may reproduce the death customs simplier with attempts to encourage the
simplification of death customs through the community awareness by conducting a
number of approaches.The approach is done by socialization and the simplification of
the death custom ceremony. Ramuk village as the actors’ practice arena are already
running for a simplification of the indigenous deaths.
Key words: The role of the actors, forums, reproduction, the simplification of death
customs

vii

DAFTAR ISI
HALAMAN
MOTTO……………………………………………………….............................i
KATA PENGANTAR……………………………………...………..................ii
SARIPATI…………………………………………………….…......................vi
ABSTRACT………………….…………………………………......................vii
DAFTAR ISI .....................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xi
DAFTAR TABEL..............................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………….............................. 8
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Kebudyaaan..............................................…………..................................... 10
2.2 Kelembagaan................................................................................................. 12
2.3 Tindakan Aktor Pierre Bourdieu..........………………………..........…....... 13
2.4 Penelitian Terdahulu………………………........................…..................... 18
2.5 Kerangka Pikir……….................................................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian…………………………................…......................... 23
3.2 Jenis Penelitian………………………………….......................................... 24
3.3 Lokasi Penelitian........................................................................................... 24
3.4 Unit Amatan dan Unit Analisis..................................................................... 25
3.5 Metode Pengumpulan Data........................................................................... 25
3.5.1 Jenis Data............................................................................................ 25
3.5.2 Sumber Data........................................................................................ 26
3.5.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 27
3.6. Teknik Analisa Data………………………………………..............…....... 29
BAB IV POTRET DESA DAN MASYARAKAT RAMUK SEBAGAI
LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak dan Batas Desa Ramuk....................................................................... 30
4.2 Keadaan Penduduk....................................................................................... 32
4.3 Sistem Sosial Ekonomi dan Budaya DesaRamuk......................................... 34
BAB V PROSESI ADAT KEMATIAN: MENUJU PARAINGU
MARAPU
viii

5.1 Tata Cara Adat Kematian dan Penguburan...................................................
5.1.1 Saat Wafat…………………...............................................................
5.1.2 Pa Hadangu artinya "Membangunkan”...............................................
5.1.3 Membuat Kuburan..............................................................................
5.1.4 Dundangu (Mengundang)...................................................................
5.1.5 Lodu Taningu (Hari Penguburan).......................................................
5.1.6 Warungu Handuka (Berhenti Berkabung)..........................................
5.2 Sejarah Adat Kematian.....................……………………............................
5.3 Makna dan Tujuan Adat Kematian: Ketika Modal Budaya
BerubahMenjadi Modal Ekonomi.......................................................................
BAB
VI
PERAN
AKTOR
DALAM
MEREPRODUKSI
HABITUSPENYEDERHANAAN ADAT KEMATIAN
6.1 Trajectory Aktor.........................................................................................
6.2 Peran Aktor dalam Melihat Dampak dan Pergeseran Adat
Kematian.............................................................................................................
6.2.1 Segi ekonomi.......................................................................................
6.2.2 Kabamata: akumulasi modal budaya dan simbolik yang berujung
pada kemiskinan...........................................................................................
6.2.3 Dualisme agama..................................................................................
6.3. Peran Aktor Dalam Membentuk Forum.......................................................
6.3.1 Sekilas Forum Peduli Adat Pangadangu Mahamu.............................
6.3.2 Struktur Organisasi Foum Peduli Adat Pangadangu Mahamu...........
6.4. Peran Aktor Dalam Mereproduksi Habitus:Menciptakan Penyederhanaan
Adat Kematian....................................................................................................
6.4.1 Lama penyimpanan mayat..................................................................
6.4.2 Cara Mengundang...............................................................................
6.4.3 Pakameting..........................................................................................
6.4.4 Pembawaan yeraanakawini dan cara membalasnya............................
6.4.5 Yubuhu sebagai kain kafan mayat......................................................
BAB VII PERAN AKTOR PANGADANGU MAHAMU DALAM
UPAYA PENYEDERHANAAN ADAT KEMATIAN DI DESA RAMUK,
KABUPATEN SUMBA TIMUR
7.1 Peran Aktor Dalam Tahap Pendekatan Kabihu/Marga.................................
7.1.1 Strategi aktor dalam mengidentifikasi masalah..................................
7.1.2 Strategi Sosialisasi Tingkat Kabihu....................................................
7.2 Peran Aktor Dalam Tahap Pendekatan Sosialisasi.......................................
7.2.1 Strategi Aktor Dalam Mempengaruhi Masyarakat(mengajak,

ix

37
38
39
40
41
42
45
46
50

56
62
63
65
67
69
69
73
74
75
75
76
77
77

80
80
83
86
86

membujuk dan meyakinkan masyarakat).....................................................
7.2.2 Strategi Aktor Dalam Pendekatan Sosialisasi Terbuka.......................
7.2.3 Strategi Aktor Dalam Tahap Implementasi Kesepakatan
penyederhanaan adat kematian....................................................................
7.3 Peran Aktor dalam Tahap Deklarasi Penyederhanaan Adat
Kematian.............................................................................................................
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan……………………………………………….....…..................
6.2 Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………...……....................
LAMPIRAN......................................................................................................

x

88
91
93

96
97
99

DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR
Bagan dan Gambar

Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian……………………………………....................... 21
2. Peta wilayah Kecamatan Pinupahar................................................................ 31
3. Bentuk kuburang di Sumba Timur.................................................................. 41
4. Proses penandatanganan perjanjian kesepakatan dan

93

diawali pemukulan Gong....................................................................................
5. Proses pembacaan kesepakatan diiringi sumpah perjanjian adat.................... 94
6. Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda..................................... 95

xi

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................... 19
4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Usia........ 32
4.2 Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.................................................... 33
4.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan........................................... 34
6.1.Struktur organisasi forum peduli adat pangadangu mahamu........................ 73
7.1.Hasil kesepakatanan penyederhanaan adat kematian di desa Ramuk........... 89

xii