T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gerakan Perlawanan terhadap Indomart: Studi Gerakan Sosial Pedagang Pasar Tradisional Cengek Kelurahan Tingkir Lor Kota Salatiga

sLAMPIRAN I : DOKUMENTASI PENILITIAN

Proses Wawancara dengan Kepala Tokoh
Indomart di Kelurahan Tingkir Tengah
(06/05/2017)

Proses Wawancara dengan Sekretari Lurah
Tingkir Lor (10/05/2017)

Gambar: Kondisi Pasar tradisonal Cengek

Gambar: Kondisi Pasar tradisonal Cengek

Gambar : Mediasi Pedagang dan Indomart

Gambar : Mediasi Pedagang dan Indomart

Gambar: Indomart di Tingkir Tengah

Gambar: Papan nama Indomart yang diganti
dengan nama CV. Amanah.


Gambar: Kondisi Pasar tradisonal Cengek

Gambar: Kondisi Pasar tradisonal Cengek

Gambar : Peta Kelyrahan Tingkir Lor

Gambar: Jarak Pasar modern dan Indomart

LAMPIRAN II : TRANSKRIP WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN KEPALA TOKOH INDOMARET CENGEK (15/07/2017)
RESPONDEN: MAS DAVID (Kepala Tokoh Indomart Tingkir Tengah)

Kenapa perlawanan atas indomaret di lakukan warga?
“Kalau setahu saya sih itu cuman salah paham antara penanam saham sama
warga, kalau warga sini (sekitar indomaret) tidak masaalah, tapi yang
mempermasalahkan para pedagang dan minimarket lokalnya, kan disitu ada
minimarket local satu, nah yang itu. Seharusnya kalau dia mempermasalahkan
indomaret, dia kan juga salah, dia kan juga termasuk pasar modern, setahu
saya itu. Dan warga semua selain disitu tidak masaalah”

Yang pemilik Pasar modern di cengek itu orang mana?
“Yang punya minimarket itu orang disini juga, dan yang tanam saham di
indomaret disini orang sini juga”
Bagaimana Bentuk perlawanan para pedagang?
“Hanya memasang spanduk penolakan, setelah itu besoknya yang punya
saham disini temuni warga (para pedagang untuk menanyakan kira-kira
indomaret bias beropesari disini ndk, karena yang tanam saham disini itu saya,
dan indomaret itu hanya onernya. Usaha ini milik saya tapi berlebel
indomaret, yang pembagianya 60/40, sehingga bisa dikatakan pemiliknya itu
saya (yg menanam saham), karena warga disini taunya itu yang punya
indomaret adalah cina dan non muslim,takutnya
karena disini kan
mayoritasnya kan Islam, dia gk mau kalau ada pedagang cina yang
memonopoli usaha mereka, setelah mereka tau indomaret sini yang punya
orang sini juga baru mereka tanda tangan persetujuan”.
Bagaimana dengan alasan jarak anatara indomaret dan pasar tradisional yang berdekatan?
“Kalau alasan itu sebenarnya tidak pengaruh, cuman para pedagang ini cari
kesalahannya dari situ (pusat masaalahnya dari situ), biar ada topiknya. Dan
yang angkat topic itu salah satunya pemilik minimarket dekat pasar tersebut,
padahal minimarketnya itu kan mepet dengan pasar tradisonal, dan dia

katakatakan itu tokoh klontong padahal semua system pelayanannya
menggunakan computer sama halnya dengan indomaret”.

Bagaimana respon indomaret dengan aksi perlawanan warga terhadap Indomaret?
“Dengan kejadian tersebut pihak indomaret biasanya cari tokoh-tokoh tertua
di kampong, rangkul karang taruna, dan disampaikan ke mereka ini loh
kontribusi indomaret, RT/RW dan sering berikan bantuan untuk mereka untuk
tunjang kegiatan mereka. Karena di setiap indomaret sudah menjadi
kewajiban untuk memberikan CSR ke pihak-pihak/ormas-ormas, karena setiap
bulan kita juga harus memberikan bukti ke manajemen indomaret terkait
dengan CSR, berapa uang keluar dan masuk ke CSR”.
Indomaret ini di bangun kapan mas?
“dibangun tahun 2016. Bulan Juni tapi oktober itu sudah buka tapi di tolok,
makanya awal tahun ini baru dibuka”
Siapa actor dalam perlawanan tersebut?
kurang tau juga sih, tapi kemungkinan pemilik minimarket tersebut juga
terlibat, karena pihak minimarket takut kalah saing dengan pihak Indomaret,
dengan doktrin kalau indomaret itu cina dan non-muslim, masa kita harus
dikuasai oleh cina dan non muslim? Karena disini mayoritasnya Islam maka
sebagian masyarakat ndk mau, persoalan ini sama halnya seperti suruh, cuman

issu nya dipake dengan jarak pasar tradisinal dan cina. Pada dasarnya
pedagang di kompor-komporin biarin usaha-usaha kecil-kecilan tapi warga
sendiri, dari pada di kuasai orang luar apa lagi cina

HASIL WAWANCARA BERSAMA LURAH TINGKIR TENGAH
Bagaimana Tanggapan Bpk tentang perlawanan pedagang Cengek terhadap Indomaret?
“gini sebenarnya itu kan bukan indomaret, tapi toko amanah cuman sama
persis dengan Indomaret karena di dalamnya adalah barang-barang dari
indomaret, dan kami dalam proses perizinan pendirian tersebut juga dikatakan
akan membangun tokh klontong, dan penolakan warga atas indomaret tersebut
alasan utamanya adalah karena dekat dengan pasar tradisional cengek, dimana
warga merasa dengan kehadiran indomaret akan mengurangi penghasilan
mereka”.

HASIL WAWANCARA DENGAN BU SAMIUN (PEDAGANG PASAR)
Bu Samiun (56) Rabu/17/05/2017
Bagaimana Respon ibu dengan adanya Indomaret yang berdekatan dengan pasar tradisional
Cengek?
kalau saya tidak selalu menanggapi hal tersebut dengan tanggapan negative, bagi
saya untuk pemasukan saya pasrahkan saja sesuai dengan reziki kita.

Bagaimana tanggapan Ibu terhadap gerakan perlawanan indomaret yang dilakukan oleh
pedagang?
saya tidak terlibat kemarin ya, saya mengetahui hal tersebut ketika melihat spanduk
penolakan yang di pajang di depan pasar tradisional.
HASIL WAWANCARA DENGAN PAK UMAM (PEDAGANG PASAR)
Bagaimana kronogis perlawanan itu bias dilakukan?
“jadi itu pertama ya, pertama kami merasa kwatir dengan keberadaan tokoh modern
kita tidak hanya berpatokan dengan indomaret. Tokoh modern boleh tapi tokoh
modern yang berjaringan itu kami merasa melanggar perda, apa lagi perda yang
sudah moratorium, perdanya yang diantaranya berbicara mengenai jarak tokoh
modern dengan pasar tradisonal itu minimal harus berjarak 500 meter, namun yang
terjadi disini jarak antara pasar tradisional cengek dengan indomaret hanya berjarak
230 meter dan itu ukur berpatokan dari jarak titik terluar pasar dan titik terluar
indomaret, sehingga bagi kami hal tersebut merupakan pelanggaran atas perda.
Alasan yang kedua adalah pasar cengek merupakan salah satu dari 9 pasar yang
masuk dalam kategori tidak sehat di Kota Salatiga”.
Indikator tidak sehat seperti apa Pak?
“untuk dikategorikan pasar tidak sehat itu salah satu indikatornya adalah retribusi
atau pendapatan para pedagang minin (tidak memenuhi pencapaian tertentu). Jadi
untuk mengcover PNS yang mengawal disini itu minim sekali. Atau sederhananya

pasar yang tidak memberikan PAD kepada daerah sesuai dengan targetnya dapat
dikategorikan sebagai indicator pasar yang tidak sehat. Maka atas dasar itu kami
menolak indomaret karena kami merasa kehadiran indomaret akan mematikan
usaha-usaha pedagang kecil disini, karena pasar tradisional cengek masih dalam
kondisi merangkak menuju pada kondisi pasar yang sehat. Dari dua pertimbangan

tersebut sehingga kami melakukan perlawanan atas keberadaan indomaret di
Cengek. Dan gerakan yang kami lakukan merupakan gerakan yang konstitusional
karena kami mengacu pada pelanggaran pihak indomaret terhadap kebijakan yang
sudah diatur dalam perda Kota Salatiga nomor 03 tahun 2015”.
Bagaimana bentuk-bentuk gerakan perlawanan yang dilakukan kelompok pedagang terhadap
pihak indomaret
“Kami melakukan gerakan perlawanan dengan dua cara yakni kritik dan diplomasi.
Dengan cara kritik kami melakukan aksi-aksi jalanan dengan metode pemasangan
spanduk penolakan di Indomaret dan juga tempat-tempat strategi di kecamatan
tingkir”.
HASIL WAWANCARA BAPAK UMAM (48) KOORDINATOR AKSI
Gerakan yang dilakukan oleh para pedagang kelurahan Tingkir Lor berupa gerakan perundingan
dengan pihak indomaret yang dilansungkan di restoran Rejolele pada tanggal 21 Oktober 2016
yang dihadiri oleh :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kepala Lurah Tingkir Tengah (Bpk Okto Risang)
Pemilik Indomaret Tingkir Tengah (Bpk Muslik)
Perwakilan Pedagang (Bpk Umam dan Bpk Isna)
Kepala Babimkamtipmas Polres Kota Salatiga (Bpk Didik Budiono)
Kasat Intelkam Polres Salatiga (Bpk Rohmadi)
Perwakilan Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Kelurahan Tingkir Lor
Perwakilan Dinas Pasar UMKM dan Pedagang Kaki Lima Kota Salatiga

Point penting yang menjadi hasil pembahasan para pedagang Pasar dan pemilik indomaret
Kelurahan Tingkir yang di fasilitasi oleh perwakilan Kelurahan Tingkir Tengah dan pihak
Kepolisian Resort Kota Salatiga adalah aktifitas jual beli di Indomaret Tingkir Tengah harus di
hentikan sampai izin penjualan indomaret keluar,

HASIL WAWANCARA BERSAMA PAK ISNA (PEDAGANG PASAR)
Bagaimana Kronologis penolakan pedagang pasar tradisional Cengek terhadap penolakan
Indomaret di Tingkir Tengah?
“awalnya kami pedagang disini belum mengetahui akan didirikan indomaret di
Kelurahan Tingkir Tengah, tapi kita dikagetkan dengan bangunan tokoh yang
sebelumnya informasinya adalah tokoh klontong (CV Amanah), tapi pada
kenyataannya bangun tersebut adalah bangunan indomaret”.

Gerakan perlawanan apa saja yang dilakukan oleh pedagang dalam upaya pemberhentian
kegiatan jual beli indomaret Tingkir Tengah?
“kami melakukan gerakan protes dengan memasang spanduk penolakan indomaret
dibeberapa titik antara lain : pasar tradisional cengek, jempatan tepatnya depan
jalan utama jln tingkir-suruh, dan depan persis indomaret Tingkir Tengah. Dan hasil
dari gerakan tersebut pihak indomaret yang sebelum telah siap mengoperasikan
aktifitas jual beli terpaksa dihentikan selama beberapa .(antara bulan Juli-Oktober).
Selain pemasangan spanduk kita (perwakilan pedagang) juga melakukan beberapa
aksi mediasi dengan pihak indomaret yang di fasilitasi oleh pihak kelurahan tingkir
tengah dan polsek )”.
Issu apa yang mejadi motivasi gerakan perlawanan pedagang terhadap pihak indomaret?
selain pembangunan indomaret yang pembangunannya tidak mempertimbangkan

jarak antara pasar tradisional “(mereka telah melanggar hukum mas)” kami merasa
keuntungan indomaret hanya menghasilkan penghasilan kepada individu dan
mengorbankan puluhan pedagang tradisional di pasar cengek.
Bagaimana hasil dari gerakan-gerakan perlawanan yang telah dilakukan para pedagang dalam
penolakan indomaret di Cengek?
“ada beberapa kesepakatan yang di sepakati antara perwakilan pedagang pasar
tradisional
cengek dan pihak indomaret, yakni pihak indomaret harus memiliki izin usaha
minimareket bukan tokoh klontong, sampai dengan masa izin tersebut selesai,
aktifitas indomaret harus tutup”.
Bagaimana strategi mobilisasi masa yang dilakukan actor-aktor gerakan dalam proses mencari
dukungan gerakan perlawanan pada para pedagng disisni?
“penyampain terkait dengan keberadaan indomaret dan upaya untuk melakukan
perlawanan agar aktifitas jual beli indomaret tidak berlangsung dilakukan ke para
pedagang pasar tradisonal cengek dengan cara past to past artinya informasi
tersebut disampaikan melalui perbincangan-perbincangan ringan dalam sela-sela
aktifitas jualan di pasar berlangsung antara satu pedagang dengan pedagang lain”.
Jumlah pedagang aktif disini berapa mas?
“Jumlah keseluruan ada 30 namun yang sering aktif jualanya hanya 15an”


Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63