Sistem Ekonomi Indonesia bab 2

1.

Konsep Sistem Ekonomi

a. Pengertian Sistem Ekonomi
Menurut Dumairy (1996), Sistem ekonomi adalah suatu
sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi
antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu
tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsurunsur manusia sebagai subjek; barang-barang ekonomi sebagai
objek; serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan
menjalinnya dalam kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan
dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi (formal maupun
nonformal); cara kerja; mekanisme hubungan hukum dan
peraturan-peraturan perekonomian; serta kaidah dan normanorma lain (tertulis maupun tidak tertulis); yang dipilih atau
diterima atau ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan
kehidupan yang bersangkutan berlangsung. Jadi, dalam perangkat
kelembagaan ini termasuk juga kebiasaan, perilaku, dan etika
masyarakat sebagaimana mereka terapkan dalam berbagai
aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan sumber daya bagi
pemenuhan kebutuhan.
Selanjutnya, Dumairy menjelaskan bahwa suatu sistem

ekonomi tidaklah berdiri sendiri. Ia berkaitan dengan falsafah,
pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.
Sebuah sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu
unsur saja dalam suatu suprasistem kehidupan masyarakat. Ia
merupakan
bagian
dari
kesatuan
ideologi
kehidupan
bermasyarakat di suatu negara. Oleh karenanya, bukanlah hal
yang mengherankan apabila dalam perjalanan atau bahkan
tantangan. Pelaksanaan suatu sistem sebuah negara terjadi
benturan, konflik atau bahkan mulus jika, ... jika lingkungan
kelembagaan masyarakat mendukung . Oleh sebab itu Dumairy
berpendapat bahwa sebagai bagian dari suprasistem kehidupan,
sistem ekonomi disuatu negara berkaitan erat dengan sistemsistem sosial lain yang berlangsung di dalam masyarakat dan
sistem serta ideologi politik negara tersebut.
Ada tujuh elemen penting dari sistem ekonomi, yakni :
1.

2.
3.
4.
5.

Lembaga-lembaga/pranata-pranata ekonomi
Sumber daya ekonomi
Faktor-faktor produksi
Lingkungan ekonomi
Organisasi dan manajemen

6. Motivasi dan perilaku pengambilan keputusan atau pemain
dalam sistem itu; dan
7. Proses pengambilan keputusan.
b. Perbedaan Sistem Ekonomi di Setiap Negara
Menurut Sanusi (2000), setiap sistem ekonomi yang dianut
oleh sejumlah kekuatan. Diantaranya adalah :
1. Sumber-sumber sejarah, kultur/tradisi, cita-cita, keinginankeinginan, dan sikap masyarakat;
2. SDA, termasuk iklim;
3. Filsafat yang dimiliki dan yang dibela oleh sebagian besar

masyarakat;
4. Teorisasi yang dilakukan oleh masyarakat pada masa lalu atau
sekarang, mengenai bagaimana cara mencapai cita-cita/
keinginan-keinginan serta tujuan-tujuan/ sasaran-sasaran yang
dipilih; dan
5. Trials dan errors atau uji coba yang dilakukan oleh masyarakat
dalam usaha mencari alat-alat ekonomi.
Sedangkan menurut Lemhannas (1989), ada 8 kekuatan yang
mempengaruhi sistem ekonomi yang diterapkan/dipilih oleh suatu
negara, yaitu :
1.
2.
3.
4.

Falsafah dan ideologinya;
Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakatnya;
Karakteristik demografinya;
Nilai
estetika,

norma-norma,
serta
kebudayaan
masyarakatnya;
5. Sistem hukum nasionalnya;
6. Sistem politiknya; dan
7. Subsistem-subsistem sosialnya, termasuk pengalaman sejarah
pada masa lalu serta uji coba yang dilakukan masyarakatnya
dalam mewujudkan tujuan ekonominya.

2.

Sistem Ekonomi Pancasila

Mengapa sistem Ekonomi Pancasila?
Sejak gagalnya G-30-S, maka Orde Baru menggantikan Orde
Lama. Rencana ekonomi yang disusun oleh Orde Lama ternyata tidak
dapat dilaksanakan, melainkan hanya merupakan tulisan hitam diatas
putih saja. Orde Baru menyadari tugasnya yang berat dan berhasil
membentuk Badan Perencana Nasional (Bapenas) yang tahun 1959

berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (Rapelita
Pertama). Keadaan ekonomi Indonesia merupakan warisan dari masa

penjajahan yang merupakan sistem ekonomi liberal-kolonial yang
bercorak swasta. Sistem ini menimbulkan dominasi pihak modal
asing. Keadaan demikian ini tidak dapat ditolerir dan harus dirubah.
Pemerintah mengambil tindakan-tindakan yang lambat laun
mendapatkan kedudukan yang semakin besar dalam bifang ekonomi
melalui proses pengambil alihan dan nasionalisasi perusahaanperusahaan asing, yang kemudian dibentuk menjadi perusahaanperusahaan Negara. Sarino Mangunpranoto menekankan bahwa
ilmu ekonomi yang baik haruslah didasarkan atas konsepsi mengenai
filsafat manusia yang benar. Inti dari filsafat manusia adalah
dicapainya keseimbangan antara aspek badaniah dan aspek
rohaniah. Teori ekonomi liberal yang terlalu didasarkan atas filsafat
materialisme atau aspek kebendaan dari manusia tidak cocok bagi
perekonomian Pancasila yang didasarkan atas cita-cita keseimbangan
antara kedua aspek manusia tadi apakah praktek-praktek
kebijaksanaan yang dianut telah sesuai dengan cita-cita yang
terkandung dalam sistem perekonomian tersebut.
a. Sistem Ekonomi yang terkandung dalam Pancasila
Sesuai dengan rumusan Pancasila yang merupakan persatuan

dan kesatuan, di mana di dalam tiap sila tersimpul sila-sila yang
lainnya, maka rumusan Pancasila yang sebenarnya dan
selengkapnya menurut Prof. Notonagoro, adalah menjadi
sebagai berikut:
1. Sila ke-Tuhan-an Yang Maha Esa adalah ke-Tuhan-an Yang Maha
Esa yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan/perwakilan dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah yang berkeTuhan-an Yang Maha Esa, yang berpesatuan Indonesi, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan / perwakilan dan yang berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Sila persatuan Indonesia adalah yang berke-Tuhan-an Yang
Maha Esa yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan dan yang berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan / perwakilan adalah yang yang berke-

Tuhan-an Yang Maha Esa yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab, yang berpersatuan Indonesia,
yang berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Sila keadilan sosial ba gi seluruh rakyat Indonesia adalah yang
berke-Tuhan-an Yang Maha Esa yang berkemanusiaan yang
adil dan beradab,
yang berpesatuan Indonesia, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan / perwakilan dan yang berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dari rumusan Pancasila sebagai satu kesatuan di atas, maka
makin jelas pulalah letak dari pada sumber suatu sistem atau
subsistem dalam pelaksanaan kebijaksanaan Pancasila, atau
penggunaan Pancasila sebagai dasar pelaksanaan segala sesuatu

mengenai hidup kenegaraan kita, Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Sistem ekonomi apa yang hendak kita pakai dan di mana letak, atau
sumbernya di dalam rumusan Pancasila itu?
Bahwa sistem ekonomi yang terkandung dalam Pancasila
terletak pada sila kelima, yaitu “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Di dalam perumusannya, sila kelima ini, mempunyai
keistimewaan, yaitu mendahului oleh kata-kata, yang menegaskan
bahwa empat sila yang mendahuluinya adalah “untuk mewujudkan”
apa yang terkandung dalam sila kelima, ialah “Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”
Cita-cita keadilan sosial dimaksud adalah pengejawantahan
daripada salah satu cita-cita proklamasi kemerdekaan. Di dalam
pembukaan
Undang-Undang
Dasar
1945
yang
merupakan

penjelmaan naskah proklamasi kemerdekaan kita, memuat segala
cita-cita kebangsaan. Di dalam kalimat kedua disebutkan bahwa
“perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Dari
kata-kata bagian akhir kalimat tersebut di atas yaitu kata-kata “adil
dan makmur”, terlihatlah dengan lebih tegas lagi tentang tujuan
bangsa kita dengan proklamasi kemerdekaan untuk bernegara.
Didalam rangka mewujudkan akhir kalimat tersebut diatas yaitu
kata-kata adil dan makmur yang sesuai dengan Pancasila, yang
menentang segala bentuk feodalisme, kapitalisme dan kolonialisme
dengan segala falsafah yang melekat dan berkembang didalamnya,

yang susunannya sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, maka
sistem ekonomi yang harus dibangun adalah sistem ekonomi yang
pada dasarnya bersifat kekeluargaan atau gotong-royong, yang
bangun ilmiahnya merupakan sistem ekonomi Sosialis Pancasila.
Sesuai dengan perumusan Pancasila sebagai satu kesatuan, maka
istilah yang dipakai dapat mempergunakan:

Sistem ekonomi Sosialis Indonesia, atau Sosialisme Indonesia,
atau Sosialisme Indonesia yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa,
atau Sosialisme-religious, dan lain sebagainya. Akan tetapi satu hal
yang tidak boleh ditinggalkan bahwa semua perumusan ilmiah
tentang sistem ekonomi yang kita jalankan harus sesuai dengan
hakekat Pancasila. Oleh karena itu tepat kiranya kalau kita sepakat
untuk menggunakan istilah yang sama dan satu, yaitu Sistem
Ekonomi Pancasila.
b. Sistem Ekonomi Pancasila dalam UUD 1945

Bagaimana sifat-sifat dan ciri-ciri yang terkandung dalam sistem
Ekonomi Pancasila?
Sesuai dengan kedudukan Pancasila sebagai falsafah dan
dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang letaknya pada
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itu, maka seluruh isi dan
jiwa UUD 1945 harus ditafsirkan sesuai dengan falsafah Pancasila.
Sistem Ekonomi Pancasila yang merupakan suatu sistem guna
mewujudkan cita-cita keadilan sosial yang menyangkut bidang
ekonomi, pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas

kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
Di dalam penjelasan tentang Undang Undang Dasar Negara
Indonesia (UUD 1945), tentang pasal 33 tersebut, dapat
dinyatakan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya adalah
sebagai berikut:
1. Dasar demokrasi ekonomi, di mana produksi dikerjakan oleh
semua, untuk semua di bawah pimpinan atau penilikan
anggota-anggota masyarakat.

2. Kemakmuran
masyarakat
yang
diutamakan,
bukan
kemakmuran orang-seorang.
3. Perekonomian harus disusun sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu
ialah koperasi.
4. Cabang-cabang produksi yang penting, bagi negara dan yang
menguasai hidup orang banyak, harus dikuasai negara.
5. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam
bumi Indonesia, harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dari pokok-pokok unsur tersebut, terkandung penjelasan
bahwa sifat-sifat dan ciri-ciri sistem ekonomi yang harus disusun
adalah adanya:
-

Demokrasi ekonomi
Kemakmuran masyarakat/sosial
Kekeluargaan
Ikut campur negara secara langsung dalam pengurusan
cabang-cabang produksi dan SDA yang penting

Sifat-sifat dan ciri-ciri ini tidak terdapat didalam sistem
kapitalisme, tidak pula terdapat dalam sistem sosialismenya
negara-negara lain, tetapi kesemuanya itu terdapat didalam
situasi, kondisi dan kepribadian Indonesia. Sehingga dengan
demikian sistem ekonomi yang sesuai dengan perumusan pasal
33 UUD 1945 beserta penjelasannya, dan yang sesuai dengan
Pancasila adalah sistem ekonomi Pancasila atau sistem ekonomi
Sosialis Indonesia yang berdasarkan Pancasila atau Sistem
Ekonomi Sosialisme Pancasila.
Seorang pakar senior lain mengatakan bahwa terdapat 5 ciri
pokok dari sistem ekonomi Pancasila yaitu : (Mubyarto, 1981).
1.
Pengembangan koperasi penggunaan insentif sosial dan
moral.
2. Komitmen pada upaya pemerataan.
3. Kebijakan ekonomi nasionalis
4. Keseimbangan antara perencanaan terpusat
5. Pelaksanaan secara terdesentralisasi
Ciri-ciri ekonomi pancasila
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara /
pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti
air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi,
dan lain sebagainya.

2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan
begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya
penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi
kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi
komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup
beriringan,
berdampingan
secara
damai
dan
saling
mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan
produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin
dan diawasi oleh anggota masyarakat

3. Perbedaan Sistem-Sistem Ekonomi
Secara umum ada tiga macam sistem ekonomi yang dikenal
didunia ini, yakni sistem ekonomi liberal/kapitalis; sistem ekonomi
sosialis; dan sistem ekonomi campuran, yakni sistem yang tidak
100% kapitalis dan tidak 100% sosialis atau sistem ekonomi yang
mengandung elemen-elemen dari sistem ekonomi kapitalis
maupun sistem ekonomi sosialis.
a. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi
dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk
memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan
otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan
produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku
sebagaimana yang diharapkan. Sistem Sosialis (Socialist
Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya
mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama.
Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset
ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar
merupakan kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis




Pemilikan harta oleh negara
Kesamaan ekonomi
Disiplin Politik

Ciri-ciri Ekonomi Sosialis:
1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
2. Peran pemerintah sangat kuat
3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Kebaikan-kebaikan Sosialis
1. Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya
termasuk makanan, pakaian, kesehatan serta tempat

tinggal.
2. Setiap individu mendapat pekerjaan dan orang yang lemah
serta cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan
negara.
3. Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan
(Negara) yang sempurna di antara produksi dengan
penggunaannya. Dengan demikian kelebihan atau
kekurangan produksi seperti yang berlaku dalam sistem
ekonomi kapitalis tidak akan terjadi.
4. Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara,
dan keuntungan yang diperolehnya akan digunakan untuk
kepentingan masyarakat.
Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
1. Tawar menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang
terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak
terhadap harta milik pribadi.
2. Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan
diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnya
dalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak.
3. Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk
mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral
individu diabaikan. Seluruh kekuasaan akan berada di
tangan golongan kaum buruh yang kurang berpendidikan
dan beradab, kezaliman, penindasan dan balas dendam
menjadi lebih berbahaya daripada sistem ekonomi
kapitalis.
b. Sistem Ekonomi Kapitalis
Kapitalisme
adalah
sistem
perekonomian
yang
memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk
melaksanakan
kegiatan
perekonomian
seperti
memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang
dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut
ambil
bagian
untuk
memastikan
kelancaran
dan
keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi
bisa juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam
perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya
sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas
bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesarbesarnya. Semua orang bebas melakukan kompetisi untuk
memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalis :
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
3. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus,
yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri

4. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan
zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme)
Kebaikan-kebaikan Kapitalisme
1. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya
dan distribusi barang-barang.
2. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya
kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya.
3. Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga
waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil
Kelemahan-kelemahan Kapitalisme
1. Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak
sempurna dan persaingan monopolistik.
2. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara
efisien, karena adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak
memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lainlain).
c. Sistem Ekonomi Islam
Sistem ekonomi islam adalah sekumpulan dasar-dasar
umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah,
dan merupakan bangunan perekonomian yang di dirikan atas
landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi
lingkungan dan masa.
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam:
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau
titipan dari Allah swt kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas
tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja
sama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan
yang dikuasai oleh segelintir orang saja.
5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan
penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak
orang.
6. Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari
penentuan di akhirat nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah
memenuhi batas (nisab)
8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.
Ciri-ciri Ekonomi Islam:
1. Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan
mengarahkan kegiatan ekonomi

2. Syari’ah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan
ekonomi
3. Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses
optimalisasi kegiatan ekonomi
Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalis, Islam dan Sosialis
Konsep

Kapitalis

Islam

Sosialis

Sumber
kekayaan

Sumber
kekayaan sangat
langka ( scarcity
of resources)

Sumber
Kekayaan alam
semesta dari
ALLAH SWT

Sumber kekayaan
sangat langka
( scarcity of
resources)

Kepemilikan

Setiap pribadi di
bebaskan untuk
memiliki semua
kekayaan yang
di peroleh nya

Sumber
kekayaan yang
kita miliki adalah
titipan dari
ALLAH SWT

Sumber kekayaan
di dapat dari
pemberdayaan
tenaga kerja
(buruh)

Kepuasan pribadi

Untuk mencapai
ke makmuran /
success (AlFalah), di dunia
dan akhirat

Kesetaraan
penghasilan di
antara kaum buruh

Tujuan Gaya
hidup
perorangan

Sumber :
Tulus T.H. Tambunan, 2003, Perekonomian Indonesia ; Beberapa
Masalah Penting, Jakarta : Ghalia Indonesia
Soemitro, Rochmat, 1983, Pengantar Ekonomi dan Ekonomi Pancasila ,
cetakan ke-VIII. Jakarta : P.T. ERESCO
Mubyarto dan Boediono, 1981, Ekonomi Pancasila Edisi 1, Yogyakarta :
BPFE
http://desiesyworlds.blogspot.com/2012/04/bentuk-dan-perbandingansistem-ekonomi.html
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistemekonomi-sosialis-kapitalis-dan-islam/

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Integrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemia

5 149 3

Analisi pesan dakwah pada lirik lagu kebesaranmu group band sti 2

2 155 101