T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Facebook E100 Suara Surabaya sebagai Ruang Publik: Analisis Isi Kualitatif terhadap Postingan Akun Facebook E100 Milik Radio Suara Surabaya T1 BAB II
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 New Media
Salah satu pernyataan tentang media pertama kali dikemukakan oleh
Marshall McLuhan dalam bukunya Electronic Revolution. McLuhan berpendapat
bahwa efek dari revolusi di Amerika pada tahun 1950an menimbulkan dampak
yang sangat menakjubkan. Elektronik membuat orang orang menjadi tak dibatasi
didunia yang mereka tinggali sekarang. Menurut McLuhan, revolusi ini
menghasilkan kelas tanpa dinding seperti telekomunikasi dan televisi yang
membawa struktur informasi kepada masyarakat elektronik.
Richard Hunter mengatakan kehadiran new media menjadikan informasi
saat ini menjadi mudah di akses dan terbuka bagi setiap orang yang mencarinya.
Jika selama ini hanya institusi media yang dapat menyajikan berita dan
mendominasinya kehadiran internet dan media sosial memberikan kemudahan bagi
khalayak untuk ikut dalam berkompetisi menyebarkan informasi atau peristiwa
yang terjadi di sekitar mereka. Sama halnya dengan yang dikatakan Gilder dalam
life after television bahwa di era media baru semua dapat menjadi seorang
broadcaster .
Demikian pula dengan Mark Poster yang menyatakan bahwa internet akan
menjadi sebuah media yang menyediakan alternatif pada kendala teknikal
penyiaran yang saat ini parah dan berat. Masa Post Broadcast diartikan sebagai
akhir dari masa tradisional audience dan munculnya audience yang memiliki
konten personalisasi entah dari televisi interaktif, media sosial, atau melalui web
yang nantinya akan menggantikan budaya massa dari broadcast.
Selain itu Internet adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan
komputer satu dengan komputer lain, sehingga antar komputer tersebut dapat saling
terkoneksi untuk berkomunikasi dan berbagi data. Seperti yang diketahui internet
merupakan
bentuk
konvergensi
dari
media
konvensional
seperti
radio,televisi,komputer dan telepon (Bungin, 2006 : 135).
8
2.1.1 Media Sosial.
Dengan berkembangnya new media pelbagai jenis media yang
barupun muncul salah satunya media sosial. Media sosial merupakan
perkembangan dari internet dengan sosial media setiap orang dapat
terkoneksi satu dengan lainnya baik itu untuk chatting, berbagi informasi
dan berdiskusi. Media sosial memiliki sifat yang interaktif dibandingkan
media konvensional pada umumnya seperti radio dan televisi. Melalui
media sosial seseorang dapat memberikan komentar langsung atau hanya
sekedar like pada sebuah postingan yang di upload ke media sosial
(Leonard, 2016 : 8).
2.1.2 Facebook
Facebook merupakan situs jaringan sosial atau jejaring sosial yang
paling besar dan populer didunia, didirikan pada februari 2004, dan dimiliki
oleh swasta facebook Inc. Tersedia bagi siapa pun yang berusia 13 tahun
atau lebih dengan alamat e-mail yang valid (Sobur, 2014 : 197).
2.2 Ruang publik Habermas
Ruang publik menurut Habermas dapat diartikan sebagai ruang masyarakat
privat (sphere of private people) yang berkumpul membentuk suatu publik, untuk
memperbincangkan masalah publik. Ruang publik sendiri bersifat terbuka bagi
siapa saja dan tidak berkonsentrasi terhadap kekuasaan dalam bentuk perintah yang
memecah belah namun memangkas prinsip yang jadi landasan aturan tersebut.
Ruang publik harus berisikan masyarakat privat itu sendiri tujuannya agar bebas
dari kendali pemerintahan sehingga opini publik dapat terbentuk untuk mecapai
konsensus sosial yang bebas dari sensor dan dominasi (Habermas, 1989). Dari
konsep tersebut dapat dilihat bahwa adanya pengawasan publik melalui ruang
publik, contohnya seperti forum diskusi di media sosial melalui fanpage yang bebas
dari intervensi pemerintah ataupun penetrasi kepentingan ekonomi.
Pemikiran Habermas tentang ruang publik tertuang dalam karyanya yang
berjudul Ruang Publik : Sebuah Kajian Dalam Masyarakat Borjuis (1989) terdapat
dua pokok tema yang pertama membahas asal mula ruang publik dan yang kedua
9
membahas tentang perubahan sosial struktural ruang publik. Dari dua pokok
bahasan itu Habermas menggambarkan ruang publik borjuis sebagai ruang orangorang privat yang berkumpul bersama menjadi publik untuk memenuhi tuntutan
publik (Habermas, 1989 : 41). Ruang publik menjadi sebuah alam kebebasan dan
kekekalan yang didalamnya berisi diskusi – diskusi antar individu menyangkut
persoalan publik dan di bahas sampai ke akar-akarnya (Habermas, 1989 : 5).
Habermas juga mengatakan bahwa ruang publik berfungsi pula sebagai
mediasi antara urusan privat individu di dalam kehidupan keluarga, ekonomi, dan
kehidupan sosial dilawankan dengan tuntutan dan urusan kehidupan sosial dan
publik. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk mengatasi kepentingan dan opini
privat agar dapat memperoleh konsesnsus sosial. Dalam mediasi ini, masyarakat
dalam ruang publik membahas masalah-masalah tentang publik sehingga pada
akhirnya opini publik tersebut berpotensi mendatangkan perubahan.
2.2.1 Ciri Ruang Publik.
Ruang publik Habermas dapat kita lihat dari cirinya sebagai berikut :
a. Bebas
: Ruang publik merupakan wilayah yang
bebas dari sensor dan dominasi, semua masyarakat tanpa
terkecuali boleh masuk dalam ruang tersebut tanpa adanya
tekanan dari pihak luar. Dunia maya memungkinkan setiap
orang bebas masuk tanpa adanya sensor dan dominasi sehingga
ia dapat mengirim informasi atas nama siapa saja dan dari mana
saja tanpa perlu berpihak pada posisi moral tertentu.
b. Terbuka
: Opini Publik :
Informasi
dalam
ruang
publik merupakan elemen yang penting dalam ruang publik.
Dalam ruang publik individu dapat menjelaskan secara eksplisit
tentang pendapatnya. Informasi yang ada di dunia maya
memiliki keterhubungan sehingga memungkinkan tiap individu
melompat dari satu teks ke teks yang lain untuk keperluan
mendapatkan informasi.
10
c. Ruang publik merupakan ruang terciptanya opini nonpemerintahan yang menjadi ajang pembentukan pendapat tiap
individu di luar kendali pemerintahan.
d. Setara
: Ruang publik merupakan jembatan yang
menghubungkan kepentingan pribadi individu dalam kehidupan
sosial dan publik yang muncul dalam konteks kekuasaan negara.
Setiap individu yang ada di dalam ruang publik memiliki
kedudukan yang setara dalam berbicara.
e. Independen
: Ruang publik berfungsi sebagai sebuah
wadah yang independent dari pemerintah dan bebas dari aturan
otoritas negara. Masyarakat bebas berpendapat melalui debat
rasional tanpa diarahkan demi kepentingan tertentu sehingga
pada akhirnya terciptalah opini publik. dalam dunia maya
sebagai wadah informasi dapat dengan cepat tersebar ke setiap
individu sehingga setiap individu dapat ikut serta dalam
mendiskusikan banyak perkara sekaligus tanpa diarahkan demi
kepentingan tertentu.
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Nikky Aprillia Mahasiswa Komunikasi
Universitas satya wacana (2016) dengan judul Media sebagai ruang publik ( Studi
Program Acara Talkshow Indonesia Lawyer Club Episode “ Mengungkap Mafia
Pembantai Salim Kancil” Tayang Live Hari Selasa, 6 Oktober 2015 di TV ONE.
Pada penelitian ini, peneliti bertujuan ingin mendeskripsikan ruang publik yang ada
di televisi pada acara talkshow indonesia lawyer club dengan menggunakan teori
ruang publik habermas. Hasil dari penelitian Nikky aprilia menemukan bahwa
program acara talkshow ILC berpotensi menghadirkan ruang publik karena
mengandung beberapa konsep ruang publik seperti terbuka, setara, bebas,
independen dan berisi opini publik terlihat dalam talkshow tersebut. Perbedaan
dengan yang akan di teliti oleh peneliti saat ini, fokus pada menggambarkan media
11
sosial suara surabaya sebagai ruang publik menurut teori ruang publik Jurgen
Habermas.
Penelitian terdahulu lainnya dilakukan oleh Yohanes Sumaryanto
Mahasiswa Universitas Indonesia (2008) dengan judul Ruang Publik Habermas dan
Tinjauan Atas Perpustakaan Umum Indonesia. Pada penelitian ini peneliti bertujuan
mendalami ruang publik yang di tempatkan sebagai konteks dalam mengevaluasi
perpustakaan indonesia yang dijadikan sebagai ruang publik. Hasil dari penilitian
Yohanes Sumaryanto, menemukan bahwa adanya potensi ciri kepublikan
perpustakaan umum Indonesia yang perlu di eksplisitkan sebagai usaha untuk
meningkatkan peran perpustakaan umum indonesia di dalam memberikan
pencerahan kepada masyarakat dan menjadikan dirinya sebagai sarana belajar
sepanjang hayat bagi masyarakat yang dilayaninya. Perbedaan dengan yang akan
di teliti oleh peneliti saat ini, peneliti fokus pada menggambarkan media sosial suara
surabaya sebagai ruang publik sesuai dengan teori ruang publik Jurgen Habermas.
12
2.4 Kerangka Pikir Penelitian
Perkembangan New
Media
Media Sosial
Akun Facebook e100
sebagai ruang publik di
suara Surabaya
Ruang Publik
Facebook E100 ala
Jurgen Habermas
Bagan
(kerangka pikir penelitian)
Penjelasan Kerangka Pikir Penelitian :
Perkembangan new media saat ini banyak mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan, salah satunya adalah dengan munculnya media sosial. Media sosial pada
awalnya bertujuan untuk memudahkan seseorang berkomunikasi tetapi pada
praktiknya media sosial saat ini banyak disalahgunakan untuk hal – hal yang tidak
tepat seperti menyebarkan berita hoax, menyebar kebencian dan isu sara yang
banyak sekali dapat kita temui melalui media sosial. Meskipun pada
perkembangannya media sosial banyak digunakan untuk hal yang tidak tepat
13
namun nyatanya media sosial dapat memberikan dampak yang baik pula bagi para
penggunanya, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial sebagai ruang
publik, contohnya seperti yang dilakukan oleh radio suara surabaya, radio ini
menyediakan wadah bagi masyarakatnya melalui akun media sosial facebook e100
untuk membahas masalah publik dan tidak hanya membahasnya namun juga
memberikan solusi pada permasalahan publik yang terjadi di kota Surabaya.
Melihat potensi kepublikan tersebut penulis akan menganalisisnya menggunakan
teori ruang publik Jurgen Habermas untuk membahasnya.
14
LANDASAN TEORI
2.1 New Media
Salah satu pernyataan tentang media pertama kali dikemukakan oleh
Marshall McLuhan dalam bukunya Electronic Revolution. McLuhan berpendapat
bahwa efek dari revolusi di Amerika pada tahun 1950an menimbulkan dampak
yang sangat menakjubkan. Elektronik membuat orang orang menjadi tak dibatasi
didunia yang mereka tinggali sekarang. Menurut McLuhan, revolusi ini
menghasilkan kelas tanpa dinding seperti telekomunikasi dan televisi yang
membawa struktur informasi kepada masyarakat elektronik.
Richard Hunter mengatakan kehadiran new media menjadikan informasi
saat ini menjadi mudah di akses dan terbuka bagi setiap orang yang mencarinya.
Jika selama ini hanya institusi media yang dapat menyajikan berita dan
mendominasinya kehadiran internet dan media sosial memberikan kemudahan bagi
khalayak untuk ikut dalam berkompetisi menyebarkan informasi atau peristiwa
yang terjadi di sekitar mereka. Sama halnya dengan yang dikatakan Gilder dalam
life after television bahwa di era media baru semua dapat menjadi seorang
broadcaster .
Demikian pula dengan Mark Poster yang menyatakan bahwa internet akan
menjadi sebuah media yang menyediakan alternatif pada kendala teknikal
penyiaran yang saat ini parah dan berat. Masa Post Broadcast diartikan sebagai
akhir dari masa tradisional audience dan munculnya audience yang memiliki
konten personalisasi entah dari televisi interaktif, media sosial, atau melalui web
yang nantinya akan menggantikan budaya massa dari broadcast.
Selain itu Internet adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan
komputer satu dengan komputer lain, sehingga antar komputer tersebut dapat saling
terkoneksi untuk berkomunikasi dan berbagi data. Seperti yang diketahui internet
merupakan
bentuk
konvergensi
dari
media
konvensional
seperti
radio,televisi,komputer dan telepon (Bungin, 2006 : 135).
8
2.1.1 Media Sosial.
Dengan berkembangnya new media pelbagai jenis media yang
barupun muncul salah satunya media sosial. Media sosial merupakan
perkembangan dari internet dengan sosial media setiap orang dapat
terkoneksi satu dengan lainnya baik itu untuk chatting, berbagi informasi
dan berdiskusi. Media sosial memiliki sifat yang interaktif dibandingkan
media konvensional pada umumnya seperti radio dan televisi. Melalui
media sosial seseorang dapat memberikan komentar langsung atau hanya
sekedar like pada sebuah postingan yang di upload ke media sosial
(Leonard, 2016 : 8).
2.1.2 Facebook
Facebook merupakan situs jaringan sosial atau jejaring sosial yang
paling besar dan populer didunia, didirikan pada februari 2004, dan dimiliki
oleh swasta facebook Inc. Tersedia bagi siapa pun yang berusia 13 tahun
atau lebih dengan alamat e-mail yang valid (Sobur, 2014 : 197).
2.2 Ruang publik Habermas
Ruang publik menurut Habermas dapat diartikan sebagai ruang masyarakat
privat (sphere of private people) yang berkumpul membentuk suatu publik, untuk
memperbincangkan masalah publik. Ruang publik sendiri bersifat terbuka bagi
siapa saja dan tidak berkonsentrasi terhadap kekuasaan dalam bentuk perintah yang
memecah belah namun memangkas prinsip yang jadi landasan aturan tersebut.
Ruang publik harus berisikan masyarakat privat itu sendiri tujuannya agar bebas
dari kendali pemerintahan sehingga opini publik dapat terbentuk untuk mecapai
konsensus sosial yang bebas dari sensor dan dominasi (Habermas, 1989). Dari
konsep tersebut dapat dilihat bahwa adanya pengawasan publik melalui ruang
publik, contohnya seperti forum diskusi di media sosial melalui fanpage yang bebas
dari intervensi pemerintah ataupun penetrasi kepentingan ekonomi.
Pemikiran Habermas tentang ruang publik tertuang dalam karyanya yang
berjudul Ruang Publik : Sebuah Kajian Dalam Masyarakat Borjuis (1989) terdapat
dua pokok tema yang pertama membahas asal mula ruang publik dan yang kedua
9
membahas tentang perubahan sosial struktural ruang publik. Dari dua pokok
bahasan itu Habermas menggambarkan ruang publik borjuis sebagai ruang orangorang privat yang berkumpul bersama menjadi publik untuk memenuhi tuntutan
publik (Habermas, 1989 : 41). Ruang publik menjadi sebuah alam kebebasan dan
kekekalan yang didalamnya berisi diskusi – diskusi antar individu menyangkut
persoalan publik dan di bahas sampai ke akar-akarnya (Habermas, 1989 : 5).
Habermas juga mengatakan bahwa ruang publik berfungsi pula sebagai
mediasi antara urusan privat individu di dalam kehidupan keluarga, ekonomi, dan
kehidupan sosial dilawankan dengan tuntutan dan urusan kehidupan sosial dan
publik. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk mengatasi kepentingan dan opini
privat agar dapat memperoleh konsesnsus sosial. Dalam mediasi ini, masyarakat
dalam ruang publik membahas masalah-masalah tentang publik sehingga pada
akhirnya opini publik tersebut berpotensi mendatangkan perubahan.
2.2.1 Ciri Ruang Publik.
Ruang publik Habermas dapat kita lihat dari cirinya sebagai berikut :
a. Bebas
: Ruang publik merupakan wilayah yang
bebas dari sensor dan dominasi, semua masyarakat tanpa
terkecuali boleh masuk dalam ruang tersebut tanpa adanya
tekanan dari pihak luar. Dunia maya memungkinkan setiap
orang bebas masuk tanpa adanya sensor dan dominasi sehingga
ia dapat mengirim informasi atas nama siapa saja dan dari mana
saja tanpa perlu berpihak pada posisi moral tertentu.
b. Terbuka
: Opini Publik :
Informasi
dalam
ruang
publik merupakan elemen yang penting dalam ruang publik.
Dalam ruang publik individu dapat menjelaskan secara eksplisit
tentang pendapatnya. Informasi yang ada di dunia maya
memiliki keterhubungan sehingga memungkinkan tiap individu
melompat dari satu teks ke teks yang lain untuk keperluan
mendapatkan informasi.
10
c. Ruang publik merupakan ruang terciptanya opini nonpemerintahan yang menjadi ajang pembentukan pendapat tiap
individu di luar kendali pemerintahan.
d. Setara
: Ruang publik merupakan jembatan yang
menghubungkan kepentingan pribadi individu dalam kehidupan
sosial dan publik yang muncul dalam konteks kekuasaan negara.
Setiap individu yang ada di dalam ruang publik memiliki
kedudukan yang setara dalam berbicara.
e. Independen
: Ruang publik berfungsi sebagai sebuah
wadah yang independent dari pemerintah dan bebas dari aturan
otoritas negara. Masyarakat bebas berpendapat melalui debat
rasional tanpa diarahkan demi kepentingan tertentu sehingga
pada akhirnya terciptalah opini publik. dalam dunia maya
sebagai wadah informasi dapat dengan cepat tersebar ke setiap
individu sehingga setiap individu dapat ikut serta dalam
mendiskusikan banyak perkara sekaligus tanpa diarahkan demi
kepentingan tertentu.
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Nikky Aprillia Mahasiswa Komunikasi
Universitas satya wacana (2016) dengan judul Media sebagai ruang publik ( Studi
Program Acara Talkshow Indonesia Lawyer Club Episode “ Mengungkap Mafia
Pembantai Salim Kancil” Tayang Live Hari Selasa, 6 Oktober 2015 di TV ONE.
Pada penelitian ini, peneliti bertujuan ingin mendeskripsikan ruang publik yang ada
di televisi pada acara talkshow indonesia lawyer club dengan menggunakan teori
ruang publik habermas. Hasil dari penelitian Nikky aprilia menemukan bahwa
program acara talkshow ILC berpotensi menghadirkan ruang publik karena
mengandung beberapa konsep ruang publik seperti terbuka, setara, bebas,
independen dan berisi opini publik terlihat dalam talkshow tersebut. Perbedaan
dengan yang akan di teliti oleh peneliti saat ini, fokus pada menggambarkan media
11
sosial suara surabaya sebagai ruang publik menurut teori ruang publik Jurgen
Habermas.
Penelitian terdahulu lainnya dilakukan oleh Yohanes Sumaryanto
Mahasiswa Universitas Indonesia (2008) dengan judul Ruang Publik Habermas dan
Tinjauan Atas Perpustakaan Umum Indonesia. Pada penelitian ini peneliti bertujuan
mendalami ruang publik yang di tempatkan sebagai konteks dalam mengevaluasi
perpustakaan indonesia yang dijadikan sebagai ruang publik. Hasil dari penilitian
Yohanes Sumaryanto, menemukan bahwa adanya potensi ciri kepublikan
perpustakaan umum Indonesia yang perlu di eksplisitkan sebagai usaha untuk
meningkatkan peran perpustakaan umum indonesia di dalam memberikan
pencerahan kepada masyarakat dan menjadikan dirinya sebagai sarana belajar
sepanjang hayat bagi masyarakat yang dilayaninya. Perbedaan dengan yang akan
di teliti oleh peneliti saat ini, peneliti fokus pada menggambarkan media sosial suara
surabaya sebagai ruang publik sesuai dengan teori ruang publik Jurgen Habermas.
12
2.4 Kerangka Pikir Penelitian
Perkembangan New
Media
Media Sosial
Akun Facebook e100
sebagai ruang publik di
suara Surabaya
Ruang Publik
Facebook E100 ala
Jurgen Habermas
Bagan
(kerangka pikir penelitian)
Penjelasan Kerangka Pikir Penelitian :
Perkembangan new media saat ini banyak mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan, salah satunya adalah dengan munculnya media sosial. Media sosial pada
awalnya bertujuan untuk memudahkan seseorang berkomunikasi tetapi pada
praktiknya media sosial saat ini banyak disalahgunakan untuk hal – hal yang tidak
tepat seperti menyebarkan berita hoax, menyebar kebencian dan isu sara yang
banyak sekali dapat kita temui melalui media sosial. Meskipun pada
perkembangannya media sosial banyak digunakan untuk hal yang tidak tepat
13
namun nyatanya media sosial dapat memberikan dampak yang baik pula bagi para
penggunanya, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial sebagai ruang
publik, contohnya seperti yang dilakukan oleh radio suara surabaya, radio ini
menyediakan wadah bagi masyarakatnya melalui akun media sosial facebook e100
untuk membahas masalah publik dan tidak hanya membahasnya namun juga
memberikan solusi pada permasalahan publik yang terjadi di kota Surabaya.
Melihat potensi kepublikan tersebut penulis akan menganalisisnya menggunakan
teori ruang publik Jurgen Habermas untuk membahasnya.
14