Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Kasus Pada Keluarga Buruh Tani di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu bentuk pembangunan nasional untuk
meningkatkan kecerdasan masyarakat, sehingga terwujud masyarakat yang cerdas,
maju, dan sejahtera. Pendidikan yang berkualitas akan serta merta melahirkan
kemajuan dan peradaban bangsa. Sebaliknya, pendidikan yang buruk akan
berimplikasi negatif bagi jalannya roda pemerintahan.
Berdasarkan UUD 1945 alenia IV berbunyi mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia ini menyiratkan bahwa salah satu

tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berarti bahwa yang
berupaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang paling utama adalah
negara atau pemerintah. Baik melalui upaya pendidikan ataupun pelatihan, upaya
ini merupakan sarana penting untuk mengembangkan prestasi warga negara dan
sumber daya manusia indonesia, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan baik, disamping itu juga memberikan alternatif yang tepat untuk
mengatasi masalah hidup dan kehidupan mereka.
Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus
dipenuhi, yang mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup, sehingga
manusia menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi

dari pada yang tidak berpendidikan. Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU
RI No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional, sebagai berikut: pendidikan

1
Universitas Sumatera Utara

nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Menurut Mudyaharjo (2001:13) pendidikan didefinisikan secara luas
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan yang berlangsung
disekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat
dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, peran semua pihak sangat diperlukan
untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang baik terutama peran orang tua.
orang tua dalam hal ini selain pemberi dukungan moril juga sebagai pemberi
dukungan materil (biaya), karena pendidikan tidak terlepas dari pembiayaan.
Menurut Fathoni (2003), terdapat 2 (dua) faktor yang mempengaruhi

pendidikan anak yaitu faktor internal (dari keluarga atau orang tua) dan faktor
eksternal (dari lingkungan serta sarana informasi). Faktor internal terdiri dari
beberapa hal yaitu umur kepala keluarga, tingkat pendidikan kepala keluarga,
besarnya tanggungan keluarga, total pendapatan keluarga, total pengeluaran
keluarga, persepsi tentang penting pendidikan.
Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga (orang tua) anggota masyarakat dan pemerintah. Keluarga bertanggung
jawab menyediakan dana untuk kebutuhan pendidikan anak. Keluarga (orang tua)
yang keadaan sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan

2
Universitas Sumatera Utara

dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang
keadaan sosial ekonominya rendah.
Masalah kondisi sosial ekonomi dan harapan masa depan anak dari orang
tua pada akhirnya menimbulkan masalah bagi orang tua untuk menentukan
alternatif pilihan terhadap kelanjutan sekolah anak-anaknya. Permasalahan
tersebut diatas merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi anak
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Selain itu, pendidikan orang tua juga berpengaruh terhadap pola
perkembangan anak. Orang tua dengan pendidikan formal yang lebih tinggi
mempunyai kemampuan lebih untuk membantu anak dalam belajar dibandingkan
dengan orang tua dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Fenomena yang
terjadi kebanyakan orang tua menginginkan anaknya menjadi sukses dalam
pendidikan maupun karirnya, sehingga dimasa yang akan datang mereka dapat
memperbaiki kualitas hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya (Sumardi,
2002 :283)
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Bab IV
pasal 6 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa setiap warga negara
yang berusia tujuh tahun sampai lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan
dasar. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk usaha mencerdaskan masyarakat
yaitu dengan adanya program wajib belajar sembilan tahun dari Sekolah Dasar
(SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Tujuannya adalah setiap warga negara mempunyai bekal dalam ilmu
pengetahuan dan keterampilan sehingga mempunyai daya saing dalam kompetisi

3
Universitas Sumatera Utara


dimasa globalisasi seperti sekarang ini sehingga tercipta masyarakat yang
cerdas,dan produktif.
Di Kabupaten Aceh Tenggara, salah satu misi dari pembangunan
Kabupaten Aceh Tenggara adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia
melalui program pendidikan baik itu peningkatan mutu atau kualitas
guru/pengajar maupun pembangunan fasilitas belajar. Jika melihat dari data yang
ada, indikator pendidikan di Kabupaten Aceh Tenggara untuk angka partisipasi
sekolah (APS) dapat dilihat di Tabel 1.1. bawah ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1.
Indikator Pendidikan Aceh Tenggara
Uraian
2012
Angka Partisipasi Sekolah
(APS)
Usia 7-12 (SD)
99,20
Usia 13-15 (SMP)
93,93
Usia 16-18 (SMA)
80,49

Angka Partisipasi Kasar
(APK)
SD
110,78
SMP
96,57
SMA
85,08
Angka Partisipasi Murni
(APM)
SD
95,85
SMP
85,72
SMA
75,19
Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Aceh Tenggara,2014

2013


99,34
97,51
79,82

112,71
93,41
92,49

98,86
87,93
72,07

Bedasarkan Tabel 1.1. di atas, angka partisipasi sekolah (APS) untuk Usia
7-12 (SD) di tahun 2012 sebesar 99,20% dan di tahun 2013 sebesar 99,34%. Hal
ini menandakan bahwa terjadi peningkatan (APS) sebesar 0,0014% untuk usia 712 (SD). Selanjutnya diikuti dengan angka partisipasi sekolah (APS) Usia 13-15

4
Universitas Sumatera Utara

(SMP) mengalami peningkatan 3,51% dari tahun 2012 sampai tahun 2013.

Namun untuk angka partisipasi sekolah (APS) Usia 16-18 (SMA) dari tahun 2012
ke tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 0,0067%.
Untuk angka partisipasi kasar (APK) terlihat bahwa untuk SD terjadi
peningkatan dari 110,78% ke 112,71%, namun untuk SMP mengalami penurunan
dari 96,57% ke 93,41% atau mengalami penurunan sebesar 3,16% sebaliknya
untuk angka partisipasi kasar (APK) SMA terjadi kenaikan dari 85,08% ke
92,49% selama dari tahun 2012 sampai 2013.
Namun jika dilihat dari angka partisipasi murni (APM) dalam indikator
pendidikan di Aceh Tenggara terlihat berdasarkan tabel di atas, untuk SD terjadi
peningkatan sebesar 3,01%, diikuti dengan peningkatan APM SMP yaitu 2,21%
dan sebaliknya untuk APM SMA mengalami penurunan 3,12%. Berdasarkan dari
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk tingkat Pendidikan Dasar partisipasi
masyarakat dalam menyekolahkan anaknya sangat tinggi dan diikuti dengan
pendidikan menengah pertama namun untuk pendidikan menengah atas terjadi
penurunan minat partisipasi sekolah.
Di era globalisasi ini perkembangan pendidikan semakin meningkat
sejalan dengan arah pembangunan nasional yang dicanangkan pemerintah, namun
belum semua kelompok masyarakat bisa menikmati fasilitas pendidikan yang
sudah ada, masih banyak yang bernasib kurang baik dan hidup dalam
keterbelakangan disebabkan oleh kedaan ekonomi keluarga yang kurang

mencukupi, sehingga banyak pelajar sering tidak masuk sekolah karena harus

5
Universitas Sumatera Utara

membantu keluarga atau ikut orang tua dalam mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Keluarga merupakan lingkungan kelompok sosial terkecil, akan tetapi
merupakan lingkungan yang paling dekat dengan anak, sebagian besar anak
dibesarkan oleh keluarga, disamping itu kenyataan menunjukkan bahwa dalam
keluargalah anak mendapatkan pembinaan dan pendidikan pertama kali. Keluarga
merupakan lingkungan yang paling kuat mendidik anak terutama bagi anak-anak
yang belum memasuki bangku sekolah. Dengan demikian berarti seluk beluk
kehidupan keluarga baik dari sosial ekonomi memiliki pengaruh yang paling
mendasar dalam perkembangan anak .
Dari kenyataan yang dapat kita amati bahwa banyak keluarga yang kurang
berhasil

membantu


perkembangan

pendidikan

anaknya,

oleh

karena

ketidakmampuan atau keterbatasan kemampuan ekonomi sosial. Mengapa hal ini
penting, sebab diasumsikan dengan adanya kemampuan ekonomi, keluarga akan
mampu menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan penyedia fasilitas belajar
bagi anak serta biaya lain yang dibutuhkan anak dalam berbagai kebutuhan
pendidikan diberbagai sekolah/perguruan tinggi.
Jika dilihat kararkteristik status ekonomi sosial untuk penduduk Desa
Empat Lima sebahagian besar penduduknya dengan kelas ekonomi rendah karena
hampir semua penduduk di Desa Empat Lima berprofesi sebagai petani dan
bahkan banyak yang berstatus sebagai buruh tani. Hal ini tentu sangat berdampak
kepada kemampuan dalam menyekolahkan anaknya ketingkat pendidikan yang

lebih tinggi, untuk lebih jelas nya dapat di lihat tabel 1.2. dibawah ini:

6
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.2.
Jumlah Rumah Tangga Menurut Pekerjaan Utama Kepala Keluarga Dirinci
Per Desa Dalam Kecamatan Bukit Tusam Tahun 2013
No
Desa
Pertanian Pertambangan Industri Kontruksi
1 Maha Singkil
77
0
0
6
2 Tenembak Bintang
82
0
0

7
3 Alur Buluh
50
0
0
0
4 Tualang Baru
70
0
0
0
5 Kuta Lengat Pagan
75
0
0
10
6 Kuta Lengat Selian
68
0
0
0
7 Kuta Linga
73
0
0
0
8 Rema
110
0
20
0
9 LaweDua Gab
207
5
0
5
10 Kerukunan
93
0
0
0
11 Rikit Bur
102
10
10
10
12 Amaliah
72
0
8
0
13 Gumpang
46
0
0
0
14 Pejuang
72
6
0
0
15 Sebudi Jaya
150
8
0
10
16 Bambel Baru
151
0
0
0
17 Darussalam
68
0
0
0
18 Kute Gekhat
50
0
0
0
19 Mbak Sako
78
0
0
0
20 Paye Rambung
35
0
0
0
21 Darul Imami
64
0
0
0
22 Rikit Bur II
207
0
0
0
23 Empat Lima
111
4
12
4
Jumlah
2091
33
50
52
Sumber : Kecamatan Bukit Tusam dalam Angka,2014
Lanjutan Tabel 1.2.
No
Desa

1
2
3
4
5
6
7

Pedagangan

Jasa

Lainnya

6
2
13
22
21
7
23

6
7
30
34
34
23
17

2
1
2
4
6
1
5

Maha Singkil
Tenembak Bintang
Alur Buluh
Tualang Baru
Kuta Lengat Pagan
Kuta Lengat Selian
Kuta Linga
7

Universitas Sumatera Utara

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Rema
7
LaweDua Gab
1
Kerukunan
7
Rikit Bur
17
Amaliah
6
Gumpang
7
Pejuang
12
Sebudi Jaya
5
Bambel Baru
4
Darussalam
5
Kute Gekhat
2
Mbak Sako
4
Paye Rambung
7
Darul Imami
2
Rikit Bur II
0
Empat Lima
8
Jumlah
198
Sumber: Kecamatan Bukit Tusam dalam Angka,2014

16
10
4
20
5
3
8
6
12
5
3
4
4
3
2
2
258

1
0
3
9
0
1
0
2
5
0
1
5
2
0
0
4
54

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa profesi terbesar masyarakat Desa
Empat lima adalah di sektor pertanian yaitu sebesar 111 orang, bidang industri
sebesar 12 orang, sektor pertambangan dan kontruksi masing-masing 4 orang,
sektor perdagangan 8 orang, sektor jasa 2 orang dan sektor lainnya 4 orang. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di Desa Empat lima berprofesi
sebagai petani atau pekebun.
Desa Empat Lima merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara. Berdasarkan data BPS Kabupaten Aceh
Tenggara, pada tahun 2013 sebesar 97,37% penduduk di Desa Empat Lima
bermata pencarian di sektor pertanian yaitu sebagian besar bekerja sebagai buruh
tani. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit
Tusam rata-rata bekerja atau bermata pencaharian sebagai buruh tani dengan

8
Universitas Sumatera Utara

penghasilan yang rendah, secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat
partisipasi masyarakat terhadap pendidikan anaknya.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian melalui penulisan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh
Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Kasus
buruh Tani di Desa Empat Lima Kec. Bukit Tusam Kab. Aceh Tenggara)”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Apakah Kondisi sosial keluarga buruh tani berpengaruh terhadap tingkat
pendidikan anak di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten
Aceh Tenggara?

2.

Apakah Kondisi ekonomi keluarga buruh tani berpengaruh terhadap tingkat
pendidikan anak di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten
Aceh Tenggara?

3.

Seberapa besar pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani terhadap
tingkat pendidikan anak di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam
Kabupaten Aceh Tenggara?

9
Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1.

Untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara kondisi sosial keluarga
buruh tani terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Empat Lima Kecamatan
Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara

2.

Untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara kondisi ekonomi keluarga
buruh tani terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Empat Lima Kecamatan
Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara.

3.

Untuk menganalisis berapa besar pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga
buruh tani terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Empat Lima Kecamatn
Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Untuk mempelajari pola hubungan antara sosial ekonomi keluarga dengan
tingkat pendidikan anak di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam
Kabupaten Aceh Tenggara.

2.

Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu terutama yang
berkaitan dengan pengaruh sosial ekonomi keluarga dengan tingkat
pendidikan.

10
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Kasus Pada Keluarga Buruh Tani di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara)

0 5 102

Kontribusi Buruh Tani (Aron) Perempuan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

2 57 204

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK (STUDI PADA KELUARGA BURUH TANI DI DUSUN ALURAN NAGA KECAMATAN PANGKATAN KABUPATEN LABUHANBATU).

0 3 26

Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Kasus Pada Keluarga Buruh Tani di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara)

0 0 12

Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Kasus Pada Keluarga Buruh Tani di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara)

0 0 4

Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Kasus Pada Keluarga Buruh Tani di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara)

0 0 26

Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Kasus Pada Keluarga Buruh Tani di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara)

0 0 3

Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Kasus Pada Keluarga Buruh Tani di Desa Empat Lima Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara)

0 0 17

Kontribusi Buruh Tani (Aron) Perempuan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 0 18

Kontribusi Buruh Tani (Aron) Perempuan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 0 2