HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK (STUDI PADA KELUARGA BURUH TANI DI DUSUN ALURAN NAGA KECAMATAN PANGKATAN KABUPATEN LABUHANBATU).

(1)

HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA

TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK

(Studi Pada Keluarga Buruh Tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu)

S

SKKRRIIPPSSII

D

DiiaajjuukkaannuunnttuukkMMeemmeennuuhhiiPPeerrssyyaarraattaann M

MeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann P

PaaddaaJJuurruussaannPPLLSS SS--11

O Olleehh::

NURUL

HASANAH

NURUL HASANAH

N

NI

IM

M.

.

1

1

09

0

9

17

1

7

10

1

0

21

2

1

F

FA

AK

KU

UL

LT

TA

A

S

S

I

IL

LM

MU

U

P

PE

EN

ND

D

ID

I

D

IK

I

KA

AN

N

U

U

N

N

IV

I

V

ER

E

RS

SI

IT

TA

AS

S

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

ED

E

DA

A

N

N

2


(2)

(3)

(4)

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunianya maka akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi

Keluarga Dengan Tingkat Pendidikan Anak (Studi Pada keluarga Buruh Tani Di

Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu)”. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Medan.

Didalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis susun berdasarkan beberapa buku dan sumber bacaan yang berhubungan dengan topik pembahasan pada judul skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini mempunyai banyak kekurangan disana-sini. Sumbang saran, kritikan yang bersifat membangun dari bapak dan ibu dosen serta para pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Dan saya ucapkan terima kasih.

Medan, April 2015 Penulis


(6)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Allah Swt atas nikmat dan karunianya. Terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Agus Salim dan Ibunda Mastika Warni yang telah memberi cinta dan kasih sayang yang tak ternilai, yang telah memberikan semangat, pengorbanan baik berupa materi maupun motivasi dan doa yang tak pernah putus, membimbing dan mendidik ananda hingga menjadi seperti ini. Kalian adalah orang tau terhebat yang ananda miliki.

Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan I.

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd selaku Wakil Dekan II.

5. Bapak Drs. Edidon, M.Pd selaku Wakil Dekan III.

6. Ibu Dra. Rosdiana Lubis, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah, serta sebagai dosen penguji saya yang telah membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, serta sebagai dosen pembimbing skripsi saya yang telah memberi arahan dan bimbingannya selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai. 8. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji saya yang telah

membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

9. Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku dosen penguji saya yang telah


(7)

iv

10. Ibu Surya Indriawati, S.Pd yang telah banyak membantu dan seluruh dosen PLS yang telah memberikan penulis ilmu pengetahuan dan pembelajaran hidup yang sangat berharga.

11. Bapak Abdul Halim Rambe selaku Kepala Dusun Aluran Naga Kecamatan

Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu yang telah meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam melengkapi data-data skripsi

12. Saudara Kandung Mhd.Ansyori S.Pd, dan Siti Masriani yang telah

memberikan semangat, kasih sayang, dorongan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik

13. Sahabat terbaik Agusitna, Irmaya Sari, Yusra Amalina, lidya Hasibuan, Rika,

Dewi, Laira, Nurwatani, Supiani, dan teman- teman seperjuangan PLS “09 yang telah memberikan semangat, dorongan, doa, motivasi, arahan dan saran-saran yang bermanfaat bagi saya.

14. Kepada semua pihak yang membantu, memberi dukungan dan motivasi

kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Medan, April 2015 Penulis


(8)

ABSTRAK

NURUL HASANAH, NIM. 109171021,”Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Pada Keluarga Buruh Tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu)” Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2015

Masalah penelitian adalah Masih banyaknya anak usia 7-18 tahunyang putus sekolah atau tidak bersekolah, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.

Teori yang digunakan tentang kondisi sosial ekonomi keluarga yang dikembangkan oleh Sastropradja (2000) yaitu: “Keadaan atau kedudukan seseoraang dalam masyarakat”. Munib dalam jumain (2010) “yaitu tingkat pendidikan adalah tahapan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik“.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh tani, memiliki anak yang berusia sekolah (usia 7-22 tahun) di dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket kondisi sosial ekonomi keluarga dan tingkat pendidikan anak. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Product Momen dan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu mayoritas (52,3%) tergolong sedang. 2) tingkat pendidikan anak buruh tani mayoritas (40%) bersekolah pada tingkat SMP/ sederajat, beberapa keluarga buruh tani juga memiliki anak yang putus sekolah yaitu sebanyak 4,6% putus sekolah hanya sampai tamat SD: 10,8% hanya tamat SMP: dan 16,9% hanya tamat SMA. 3) Hasil penelitian diperoleh rxy > rtabel yaitu 0,342 > 0,244dan thitung >

ttabel yaitu 2,889 > 1,67 serta besarnya kotribusi (sumbangan)

kondisisosialekonomi keluarga terhadap tingkat pendidikan anak sebesar 11,70%. Terdapat hubungan yang signifikan kondisi social ekonomi keluarga buruh tani dengan tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 10

A. Kerangka Teori ... 10

1. Pengertian Pendidikan ... 10

2. Jalur, Jenis dan Jenjang/Tingkatan Pendidikan ... 12

3. Faktor-faktor yang Mempangaruhi Tingkat Pendidikan Anak ... 17

4. Pengertian Kondisi Sosial Ekonomi ... 19

5. Faktor-faktor yang Menentukan Kondisi Sosial Ekonomi .... 22

6. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pendidikan Anak ... 29

B. Kerangka Konseptual ... 31

C. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33


(10)

2. Sampel ... 33

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 34

1. Variabel Penelitian ... 34

2. Definisi Operasional ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Teknik Analisis Data ... 39

G. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41

1. Lokasi Penelitian ... 41

2. Waktu Penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

2. Deskripsi Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 43

3. Deskripsi Data Tingkat Pendidikan Anak ... 59

4. Deskripsi Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak ... 62

4.1.Uji Persamaan Regresi Linier ... 62

4.2.Pengujian Hipotesis ... 63

B. Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Angket ... 36

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 37

Tabel 3.3. Indeks Koefisien Korelasi ... 38

Tabel 3.4. Kategori Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 39

Tabel 4.1. Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Buruh Tani ... 43

Tabel 4.2. Data Tingkat Pendidikan Orang Tua (Suami) ... 44

Tabel 4.3. Data Tingkat Pendidikan Orang Tua (Istri) ... 45

Tabel 4.4. Data Usia Orang Tua (Suami) ... 46

Tabel 4.5. Data Usia Orang Tua (Istri) ... 46

Tabel 4.6. Data Pendapatan Pokok Suami ... 47

Tabel 4.7. Data Pendapatan/Penghasilan Sampingan Suami ... 48

Tabel 4.8. Data Pendapatan Pokok Istri ... 48

Tabel 4.9. Data Pendapatan/Penghasilan Sampingan Istri ... 49

Tabel 4.10. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Pendidikan Anak ... 50

Tabel 4.11. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Pokok ... 51

Tabel 4.12. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Kesehatan ... 51

Tabel 4.13. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Listrik ... 52

Tabel 4.14. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Kenderaan Pribadi ... 53

Tabel 4.15. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Tak Terduga ... 54

Tabel 4.16. Data Kemampuan Keluarga Untuk Dapat Menabung ... 54

Tabel 4.17. Data Jenis Rumah yang Ditempati Keluarga Buruh Tani ... 55

Tabel 4.18. Data Lantai Dasar Rumah yang Ditempati Keluarga Buruh Tani ... 56

Tabel 4.19. Data Tipe/Ukuran Rumah yang Ditempati Keluarga Buruh Tani ... 56

Tabel 4.20. Data Status Rumah yang Ditempati Keluarga Buruh Tani ... 57

Tabel 4.21. Data Barang Elektronik yang Dimiliki Keluarga Buruh Tani ... 58

Tabel 4.22. Data Kenderaan Pribadi yang Dimiliki Keluarga Buruh Tani ... 58

Tabel 4.23. Data Tingkat Pendidikan Anak yang Sedang Sekolah ... 59

Tabel 4.24. Data Tingkat Pendidikan Anak yang Putus Sekolah ... 61

Tabel 4.25. Hasil Pengujian Hipotesis ... 64


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Paragdima Penelitian ... 32 Gambar 4.1. Diagram Batang Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Buruh Tani ... 44 Gambar 4.2. Diagram Batang Tingkat Pendidikan Anak Keluarga Buruh

Tani yang Sedang Bersekolah ... 60 Gambar 4.3. Diagram Batang Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Telah

Ditempuh Anak Keluarga Buruh Tani yang Putus Sekolah ... 62 Gambar 4.4. Diagram Pencar Hubungan Variabel X Terhadap Variabel Y ... 63


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Angket Penelitian Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga

(Ujicoba) ... 74

Lampiran 2: Tabulasi Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga (X) ... 81

Lampiran 3: Perhitungan Ujicoba Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 82

Lampiran 4: Angket Penelitian Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga (Valid) ... 89

Lampiran 5: Tabulasi Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 95

Lampiran 6: Data Tingkat Pendidikan Anak ... 97

Lampiran 7: Perhitungan Persamaan Regresi ... 99

Lampiran 8: Pengujian Hipotesis ... 104


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyumbangkan kemampuan usaha manusia dalam rangka memajukan aktivitas. Pendidikan sebagai suatu aspek yang menyumbangkan sumber daya manusia yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seseorang dalam berbagai kegiatan, juga diharapkan mampu membuka cara berpikir ekonomis dalam arti mampu mengembangkan potensi yang ada untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.

Menurut Purwanto (2007), “pendidikan adalah memanusiakan manusia”. Pelaksanaan pendidikan berlangsung dalam keluarga sebagai pendidikan informal, di sekolah sebagai pendidikan formal, dan di masyarakat sebagai pendidikan non formal serta berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan juga merupakan salah satu bentuk pembangunan nasional untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat, sehingga terwujud masyarakat yang cerdas, maju, dan sejahtera. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Bab VI Pasal 6 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk usaha mencerdaskan masyarakat yaitu dengan adanya program wajib belajar sembilan tahun dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama


(15)

2

(SMP). Tujuannya adalah setiap warga mempunyai bekal dalam ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga mempunyai daya saing dalam kompetisi di masa globalisasi seperti sekarang ini. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud yang menyebutkan bahwa “Titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang pendidikan serta memperluas kesempatan belajar pada jenjang pendidikan menengah yaitu dengan memperluas wajib belajar 6 tahun menjadi 9 tahun, setaraf dengan Sekolah Menengah Pertama”.

Namun kenyataannya, dewasa ini masih banyak dijumpai adanya masalah pada sistem pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah banyak anak usia Pendidikan Dasar tidak lagi dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah. Pada dasarnya, banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut. Faktor utama yang biasa menjadi alasan masyarakat adalah mahalnya biaya pendidikan untuk Sekolah Menengah, sehingga para orang tua lebih cenderung menyekolahkan anaknya sampai pendidikan dasar saja. Faktor lainnya adalah masih kurangnya perhatian orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi anak mereka. Kebanyakan orang tua menyuruh anaknya bekerja setelah tamat dari SD dan SMP.

Berdasarkan sebuah kajian tentang Anak Putus Sekolah yang dilakukan bersama oleh Kementerian Pendidikan, UNESCO, dan UNICEF di tahun 2011 menunjukkan bahwa 2,5 juta anak usia 7-15 tahun di Indonesia masih tidak bersekolah, di mana kebanyakan dari mereka putus sekolah sewaktu masa transisi dari SD ke SMP (UNICEF Indonesia, Laporan Tahunan 2012). Sementara data Sensus Penduduk Propinsi Sumatera Utara tahun 2010, menunjukkan bahwa


(16)

3

masih terdapat 12,01% kelompok usia wajib belajar (13-15 tahun) yang tidak bersekolah, sebesar 59,37% kelompok usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah, dan sebesar 17,01% kelompok usia 19-24 tahun yang tidak bersekolah. Lebih lanjut berdasarkan data Sensus Penduduk Propinsi Sumatera Utara tahun 2010, juga menunjukkan bahwa kualitas SDM daerah pedesaan lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Persentase penduduk usia 5 tahun ke atas berpendidikan minimun tamat SMP/MTs sederajat di pedesaan sebesar 38,65% dan lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan yaitu sebesar 60,18%. Data tersebut menunjukkan bahwa banyaknya masyarakat yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun di Sumatera Utara terutama terjadi di daerah pedesaan.

Kondisi ini juga terjadi di Kabupaten Labuhanbatu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012, angka partisipasi sekolah (APS) di Kabupaten Labuhanbatu untuk kelompok usia 7-12 tahun sebesar 97,46% atau dengan kata lain sebesar 2,54% tidak bersekolah; APS usia 13-15 tahun sebesar 94,93% atau dengan kata lain sebesar 5,07% tidak bersekolah; APS usia 16-18 tahun sebesar 68,40% atau dengan kata lain sebesar 31,60% tidak bersekolah; APS usia 19-24 tahun sebesar 13,36% atau dengan kata lain sebesar 86,64% tidak bersekolah (BPS Kabupaten Labuhanbatu dalam Angka 2013). Sementara berdasarkan data BPS Kecamatan Pangkatan pada tahun 2012, menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Kecamatan Pangkatan untuk kelompok usia 7-18 tahun yang bersekolah sebesar 92,21% sedangkan yang tidak sekolah sebesar 7,79%. Sementara khusus untuk Desa Pangkatan menunjukkan bahwa sebanyak 26% kelompok usia 7-18 tahun yang bersekolah dan 74% yang tidak bersekolah (BPS Kecamatan Pangkatan, 2013).


(17)

4

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa hingga tahun 2012 masih banyak anak usia 7-15 tahun di Indonesia termasuk di Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu yang masih tidak bersekolah atau putus sekolah. Hal ini berarti bahwa angka partisipasi masyarakat khususnya di Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu pada bidang pendidikan khususnya dalam ketuntasan wajib belajar 9 tahun masih sangat rendah yang sekaligus menunjukkan bahwa masih ada permasalahan terkait pendidikan anak khususnya di Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.

Kecamatan Pangkatan merupakan salah satu kecamatan yang berada di

Kabupaten Labuhanbatu dengan luas wilayah 355,47 Km2 dan jumlah penduduk

pada tahun 2012 berjumlah 32.035 jiwa. Berdasarkan data BPS Kabupaten Labuhanbatu, pada tahun 2011 sebesar 60,30% penduduk di Kecamatan Pangkatan bekerja atau bermata pencaharian di sektor pertanian yaitu sebagian besar bekerja sebagai buruh tani. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Pangkatan termasuk di Dusun Aluran Naga yang rata-rata bekerja atau bermata pencaharian sebagai buruh tani dengan penghasilan yang rendah, secara tidak langsung juga mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat terhadap pendidikan anaknya.

Basrowi dan Juariyah (2010), menjelaskan bahwa “Masyarakat yang mempunyai tingkat sosial ekonomi yang rendah cenderung memiliki tingkat pendidikan yang rendah pula”. Masyarakat masih kurang memahami akan pentingnya pendidikan. Masyarakat masih beranggapan bahwa pendidikan bukan merupakan jaminan bisa hidup sejahtera, jauh dari kemiskinan dan menganggap bahwa sekolah hanya membuang waktu dan biaya saja. Pendidikan dasar saja


(18)

5

belum cukup untuk menunjang pembangunan yang sedang berlangsung, masih banyak masyarakat yang tidak berhasil menyelesaikan pendidikan dasar sampai dengan selesai.

Bahkan persoalan pendidikan yang selalu muncul pada awal tahun ajaran baru adalah persoalan yang sangat kompleks bagi masyarakat terutama bagi orang tua, dimana orang tua siswa dihadapkan pada permasalahan yang menyangkut dengan kondisi sosial ekonomi orang tua yang akan digunakan untuk menopang kelangsungan pendidikan anaknya. Nasution (2010), menjelaskan bahwa “Pendidikan memerlukan uang, tidak hanya untuk uang sekolah, akan tetapi juga untuk pakaian, buku, transport, kegiatan ekstra-kurikuler dan lain-lain”. Masalah kondisi sosial ekonomi dan harapan masa depan anak dari orang tua pada akhirnya akan menimbulkan permasalahan bagi orang tua untuk menentukan alternatif pilihan terhadap kelanjutan sekolah anak-anaknya. Masalah-masalah yang dihadapi dapat berupa minimnya tingkat pendapatan orangtua yang memungkinkan si anak belajar seadanya.

Meskipun hingga saat ini Pemerintah telah menyelenggarakan program wajib belajar 9 tahun, sekolah gratis dan memberikan bantuan berupa beasiswa bagi anak yang kurang mampu, namun kenyataannya masih banyak anak usia sekolah antara 13-15 tahun termasuk di Dusun Aluran Naga yang masih tidak bersekolah atau putus sekolah. Berdasarkan studi awal penulis dengan melakukan wawancara kepada 10 orang buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan yang memiliki anak putus sekolah diperoleh informasi bahwa sebanyak 8 orang buruh tani memberi alasan anaknya hanya tamat SD dan tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP karena tidak adanya biaya serta di Dusun


(19)

6

Aluran Naga tidak terdapat SMP, SMP hanya ada di Kelurahan Kampung Padang dan Kelurahan Tanjung Harapan dan jaraknya sangat jauh dari Dusun Aluran Naga sehingga membutuhkan biaya untuk ongkos dan lainnya, sementara penghasilan orang tua sebagai buruh tani sangat rendah. Hasil wawancara juga diperoleh informasi bahwa sebanyak 2 orang buruh tani memberi alasan anaknya cukup tamat SMP dan tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA karena harus membantu orang tua bekerja sebagai buruh tani untuk menambah penghasilan keluarga.

Melihat permasalahan-permasalahan di atas, maka penulis berasumsi bahwa rendahnya tingkat pendidikan anak berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi keluarga. Oleh karena itu, penulis menjadi termotivasi untuk meneliti lebih mendalam tentang pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap tingkat pendidikan anak, dengan mengangkat judul penelitian “Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Pada Keluarga Buruh Tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan, diantaranya:

1. Masih banyaknya anak usia 7-18 tahun yang putus atau tidak bersekolah.

2. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap sekolah atau pendidikan


(20)

7

3. Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa pendidikan bukan

merupakan jaminan bisa hidup sejahtera, jauh dari kemiskinan dan menganggap bahwa sekolah hanya membuang waktu dan biaya saja.

4. Sebagain besar masyarakat atau penduduk Dusun Aluran Naga Kecamatan

Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu, bekerja atau bermata pencaharian sebagai buruh tani dengan penghasilan yang tergolong rendah.

5. Kondisi sosial ekonomi keluarga termasuk minimnya pendapatan atau

penghasilan orang tua merupakan salah satu permasalahan bagi orang tua untuk menentukan alternatif pilihan terhadap kelanjutan sekolah anaknya.

C. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang teridentifikasi, maka perlu adanya batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan terarah. Pada penelitian ini masalah yang diteliti dibatasi pada hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap tingkat pendidikan anak pada keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun Aluran

Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu?

2. Bagaimanakah tingkat pendidikan anak pada keluarga buruh tani di Dusun


(21)

8

3. Apakah terdapat hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani

terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan dilakukannya penelitian antara lain:

1. Untuk mendeksripsikan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun

Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.

2. Untuk mendeksripsikan tingkat pendidikan anak pada keluarga buruh tani di

Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.

3. Untuk mengetahui hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani

terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah munculnya pengetahuan baru dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi keluarga dan pengaruhnya terhadap tingkat pendidikan anak. Selanjutnya hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan landasan empiris atau kerangka acuan bagi peneliti pendidikan atau mahasisswa Jurusan


(22)

9

Pendidikan Luar Sekolah UNIMED untuk melakukan penelitian yang sama di masa mendatang.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

a. Bagi masyarakat atau orang tua khususnya di Dusun Aluran Naga

Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu, sebagai bahan masukan akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anak, dan sebagai bahan informasi dan pertimbangan tentang apa yang seharusnya dilakukan terhadap pendidikan formal anak.

b. Bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu,

hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan masukan untuk mengambil kebijakan tentang pendidikan formal bagi anak-anak yang berada di Kabupaten Labuhanbatu.


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pengujian hipotesis diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan

Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu rata-rata tergolong sedang yaitu sebanyak 52,3% keluarga buruh tani memiliki kondisi sosial ekonomi yang sedang.

2. Seluruh keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan

Kabupaten Labuhanbatu memiliki anak yang masih atau sedang bersekolah dan mayoritas (40%) tingkat pendidikan tertinggi dari anak-anaknya bersekolah pada tingkat SMP/sederajat. Selain itu, beberapa keluarga buruh tani juga memiliki anak yang putus sekolah yaitu sebanyak 4,6% putus sekolah hanya sampai tamat SD; 10,8% hanya sampai tamat SMP; dan 16,9% hanya sampai tamat SMA.

3. Terdapat hubungan yang signifikan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh

tani terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu dengan rxy > rtabel yaitu 0,342 > 0,244 dan

thitung > ttabel yaitu 2,889 > 1,67 serta besarnya kontribusi (sumbangan) kondisi

sosial ekonomi keluarga terhadap tingkat pendidikan anak sebesar 11,70%

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:


(24)

71

1. Kepada masyarakat di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten

Labuhanbatu khususnya orang tua yang memegang peranan penting terhadap pendidikan anak, diharapkan untuk dapat membimbing, mendukung dan memperhatikan pentingnya pendidikan anak. Orang tua juga diharapkan agar tidak memaksakan kehendaknya untuk menyuruh anak bekerja setelah tamat dari Pendidikan Dasar, diutamakan anak dapat sekolah minimal sampai ke tingkat Pendidikan Menengah karena dangan pendidikanlah anak akan lebih membantu orang tua.

2. Kepada Pemerintah Daerah setempat diharapkan untuk mengadakan program

penyuluhan tentang pendidikan melalui Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, sehingga orang tua khususnya yang bermata pencaharian sebagai buruh tani memiliki pandangan yang positif serta kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan bagi anak mereka. Kepada Pemerintah Daerah juga diharapkan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan seperti keterampilan menjahit kepada Ibu-ibu yang suaminya bekerja sebagai buruh tani, sehingga mereka memiliki penghasilan tambahan untuk membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan hidup termasuk keperluan pendidikan anak-anaknya.

3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melakukan penelitian

lebih lanjut tentang permasalahan yang sama agar diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar tentang pentingnya pendidikan anak dan hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi keluarga.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. 2002. Kondisi Sosial Ekonomi Petani Tebu di Desa Negara Batin

Sungkai Selatan. Bandar Lampung: UNILA.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. 2011. Pedoman Pencacahan SPDT12-K. BPS.

Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Labuhanbatu dalam Angka 2013. Labuhanbatu: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2013. Kecamatan Pangkatan dalam Angka 2013. Labuhanbatu: BPS.

Basrowi dan Juariyah, S. 2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi & Pendidikian, Vol.7 No.1, Hal. 58-81.

Fandi, Y. 2012. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Sosial Ekonomi Nelayan Terhadap Ketuntasan Wajib Belajar 9 Tahun Anak di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Tahun 2012. Skripsi. Universitas Negeri Semarang

Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Jumain. 2010. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Motivasi Orang Tua

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2009-2010, Skripsi: FKIP

Universitas Sebelas Maret Surakarta, http://digilib.uns.ac.id/upload/

dokumen/165541048201133278. Diakses 16 Juni 2013.

Maftukhah. 2007. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun 2006/2007. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Makmun, A.S. 2007. Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran

Modal, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mustamin, S.H. 2013. Faktor-Faktor Pengaruh Tingkat Pendidikan Anak di Pemukiman Kumuh Kota Makasar. Lentera Pendidikan, Vol.16. No.2, Hal. 151-165.


(26)

73

Nasution, S. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Oktama, R.Z. 2013. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Keluarga Nelayan di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun 2013. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Purwanto, N. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta.

Sajogyo. 2005. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press. Sudjana. 2006. Metoda Statistik, Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Metogologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sunardi, M., dan Evers, H.D. 2002. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali

Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Pustaka Widyatama

UNICEF. 2012. Indonesia Laporan Tahunan 2012. Jakarta: UNICEF Indonesia. Waedi. 2009. Pengaruh Usia Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Garmen PT.

Primatex Kabupaten Batang Tahun 2009. Skripsi. Universitas Negeri Semarang

Wakhid, A. 2008. Pendidikan Versus Kemiskinan. Jurnal Nadwa, Vol.2, No.1, 100-109.


(1)

3. Apakah terdapat hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan dilakukannya penelitian antara lain:

1. Untuk mendeksripsikan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.

2. Untuk mendeksripsikan tingkat pendidikan anak pada keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.

3. Untuk mengetahui hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah munculnya pengetahuan baru dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi keluarga dan pengaruhnya terhadap tingkat pendidikan anak. Selanjutnya hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan landasan empiris atau kerangka acuan bagi peneliti pendidikan atau mahasisswa Jurusan


(2)

9

Pendidikan Luar Sekolah UNIMED untuk melakukan penelitian yang sama di masa mendatang.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:

a. Bagi masyarakat atau orang tua khususnya di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu, sebagai bahan masukan akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anak, dan sebagai bahan informasi dan pertimbangan tentang apa yang seharusnya dilakukan terhadap pendidikan formal anak.

b. Bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan masukan untuk mengambil kebijakan tentang pendidikan formal bagi anak-anak yang berada di Kabupaten Labuhanbatu.


(3)

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pengujian hipotesis diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu rata-rata tergolong sedang yaitu sebanyak 52,3% keluarga buruh tani memiliki kondisi sosial ekonomi yang sedang. 2. Seluruh keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan

Kabupaten Labuhanbatu memiliki anak yang masih atau sedang bersekolah dan mayoritas (40%) tingkat pendidikan tertinggi dari anak-anaknya bersekolah pada tingkat SMP/sederajat. Selain itu, beberapa keluarga buruh tani juga memiliki anak yang putus sekolah yaitu sebanyak 4,6% putus sekolah hanya sampai tamat SD; 10,8% hanya sampai tamat SMP; dan 16,9% hanya sampai tamat SMA.

3. Terdapat hubungan yang signifikan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu dengan rxy > rtabel yaitu 0,342 > 0,244 dan

thitung > ttabel yaitu 2,889 > 1,67 serta besarnya kontribusi (sumbangan) kondisi

sosial ekonomi keluarga terhadap tingkat pendidikan anak sebesar 11,70%

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini maka diajukan beberapa saran sebagai berikut:


(4)

71

1. Kepada masyarakat di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu khususnya orang tua yang memegang peranan penting terhadap pendidikan anak, diharapkan untuk dapat membimbing, mendukung dan memperhatikan pentingnya pendidikan anak. Orang tua juga diharapkan agar tidak memaksakan kehendaknya untuk menyuruh anak bekerja setelah tamat dari Pendidikan Dasar, diutamakan anak dapat sekolah minimal sampai ke tingkat Pendidikan Menengah karena dangan pendidikanlah anak akan lebih membantu orang tua.

2. Kepada Pemerintah Daerah setempat diharapkan untuk mengadakan program penyuluhan tentang pendidikan melalui Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, sehingga orang tua khususnya yang bermata pencaharian sebagai buruh tani memiliki pandangan yang positif serta kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan bagi anak mereka. Kepada Pemerintah Daerah juga diharapkan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan seperti keterampilan menjahit kepada Ibu-ibu yang suaminya bekerja sebagai buruh tani, sehingga mereka memiliki penghasilan tambahan untuk membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan hidup termasuk keperluan pendidikan anak-anaknya. 3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melakukan penelitian

lebih lanjut tentang permasalahan yang sama agar diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar tentang pentingnya pendidikan anak dan hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi keluarga.


(5)

Sungkai Selatan. Bandar Lampung: UNILA.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik. 2011. Pedoman Pencacahan SPDT12-K. BPS.

Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Labuhanbatu dalam Angka 2013. Labuhanbatu: BPS.

Badan Pusat Statistik. 2013. Kecamatan Pangkatan dalam Angka 2013. Labuhanbatu: BPS.

Basrowi dan Juariyah, S. 2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi & Pendidikian, Vol.7 No.1, Hal. 58-81.

Fandi, Y. 2012. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Sosial Ekonomi Nelayan Terhadap Ketuntasan Wajib Belajar 9 Tahun Anak di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Tahun 2012. Skripsi. Universitas Negeri Semarang

Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Jumain. 2010. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Motivasi Orang Tua

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2009-2010, Skripsi: FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, http://digilib.uns.ac.id/upload/ dokumen/165541048201133278. Diakses 16 Juni 2013.

Maftukhah. 2007. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun 2006/2007. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Makmun, A.S. 2007. Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran Modal, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mustamin, S.H. 2013. Faktor-Faktor Pengaruh Tingkat Pendidikan Anak di Pemukiman Kumuh Kota Makasar. Lentera Pendidikan, Vol.16. No.2, Hal. 151-165.


(6)

73

Nasution, S. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Oktama, R.Z. 2013. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Keluarga Nelayan di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun 2013. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Purwanto, N. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta. Sajogyo. 2005. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Sudjana. 2006. Metoda Statistik, Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Metogologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sunardi, M., dan Evers, H.D. 2002. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali

Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Pustaka Widyatama

UNICEF. 2012. Indonesia Laporan Tahunan 2012. Jakarta: UNICEF Indonesia. Waedi. 2009. Pengaruh Usia Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Garmen PT.

Primatex Kabupaten Batang Tahun 2009. Skripsi. Universitas Negeri Semarang

Wakhid, A. 2008. Pendidikan Versus Kemiskinan. Jurnal Nadwa, Vol.2, No.1, 100-109.