Kajian Semiotika Budaya Terhadap Syair Dendang Siti Fatimah Pada Upacara Mengayun Anak Masyarakat Melayu Tanjung Pura

ABSTRAK
Kajian Semiotika Budaya Terhadap Syair Dendang Siti Fatimah Pada Upacara
Mengayun Anak Masyarakat Melayu Tanjung Pura
vii
Tesis ini mengkaji tentang nilai-nilai budaya yang terdapat dalam Syair
Dendang Siti Fatimah dengan memfokuskan pada pendekatan semiotika budaya. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur fisik Syair Dendang Siti
Fatimah tersebut dipandang dari segi konvensi struktur puisi; mendeskripsikan masalah
budaya yang terkandung dalam struktur isi Syair Dendang Siti Fatimah;
mendeskripsikan fungsi Syair Dendang Siti Fatimah bagi masyarakat Tanjung Pura; dan
menganalisis semiotika budaya yang terdapat dalam Syair Dendang Siti Fatimah.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan kualitatif diakronis, yaitu
menjelaskan atau memberikan fungsi dan kedudukan Syair Dendang Siti Fatimah yang
ada saat ini. Dalam penelitian ini juga diusahakan menemukan nilai-nilai budaya yang
terkandung di dalam syair tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada tahap pembacaan
semiotika tingkat pertama (pembacaan heuristic) membuahkan sebuah heterogenitas yang
tak gramatikal, terkoyak-koyak, dan tidak terpadu seolah-olah tidak ada kesinambungan
antara baris demi baris atau lirik demi lirik. Akan tetapi, setelah diadakan pembacaan
yang lebih jauh melalui pembacaan semiotika tingkat kedua (pembacaan hermeneutic)
diperoleh sebuah makna yang padu tentang ini, sasaran, dan tujuan dari setiap pembacaan

syair dengan fungsi yang berbeda-beda. Matriks dan model yang terdapat pada setiap
syair merupakan hasil inti dari makna yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian,
penentuan matriks dan model pada setiap Syair Dendang Siti Fatimah menjadi penting
untuk dilakukan demi memperoleh makna yang utuh. Matriks tidak hadir secara langsung
dalam bentuk teks, namun model tampil sebagai aktualisasi pertama dari matriks. Melalui
penentuan model, pemaknaan terhadap syair menjadi lebih terfokus. Hubungan
interekstual Syair Dendang Siti Fatimah dengan teks lain dapat membantu untuk
menemukan pemahaman makna syair dengan utuh. Hubungan interekstual tersebut
memperlihatkan bagaimana teks syair memiliki kesamaan dan perbedaan dengan teks-teks
lain. Pada umumnya, syair selalu dimulai dengan kalimat Bismillahirrahmanirrahim.
Kata Kunci : Syair, Mengayun Anak, dan Semiotika Budaya

viii

Universitas Sumatera Utara