Borang Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Universitas Andalas Repositori Universitas Andalas

(1)

STANDAR 5

KURIKULUM, PEMBELAJARAN,

DAN SUASANA AKADEMIK

5.1 Perguruan tinggi memiliki kebijakan, peraturan, pedoman atau buku panduan untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan; monitoring dan evaluasinya.

5.1.1 Dokumen kebijakan tentang pengembangan kurikulum yang lengkap.

5.1.2 Monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum program studi.

5.2 Pembelajaran, mencakup sistem pembelajaran dan pengendalian mutu proses pembelajaran.

5.2.1 Unit pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis, bereksplorasi, berekspresi, bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber yang hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.

5.2.2 Sistem pengendalian mutu pembelajaran diterapkan institusi termasuk proses monitoring, evaluasi, dan pemanfaatannya 5.2.3 Pedoman pelaksanaan tridarma perguruan tinggi yang

digunakan sebagai acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan program tridarma unit dibawahnya, menjamin terintegrasinya kegiatan penelitian dan PKM ke dalam proses pembelajaran. 5.3 Suasana akademik

5.3.1 Dokumen formal tentang kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaannya.

5.3.2 Sistem pengembangan suasana akademik yang kondusif bagi pebelajar untuk meraih prestasi akademik yang maksimal.


(2)

STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK 5.1 Kurikulum

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di institusi perguruan tinggi.

Kurikulum seharusnya memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi institusi perguruan tinggi. Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.

Kurikulum harus dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

5.1.1 Jelaskan kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum, bentuk duku-ngan institusi dalam pengembaduku-ngan kurikulum program studi, sistem monitoring dan evaluasi kurikulum, serta keberadaan dokumen.

Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi nomor 44 Tahun 2015, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. Untuk menjamin terselenggaranya proses pendidikan dengan baik dalam upaya meningkatkan mutu lulusan, terkait dengan kurikulum, Unand telah menetapkan kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum, dukungan institusi dalam pengembangan kurikulum, monitoring dan evaluasi kurikulum, dan penyediaan dokumen pendukung.

5.1.1.1 Kebijakan Institusi dalam Pengembangan Kurikulum

Unand memiliki visi “Menjadi Universitas Terkemuka dan Bermartabat”. Untuk mencapai visi Unand mempunyai misi pendidikan sebagai salah satu tridharma perguruan tinggi yaitu bahwa Unand menyelenggarakan pendidikan akademik


(3)

dan profesi yang berkualitas dan berkesinambungan. Tujuan strategis yang telah ditetapkan adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing global, mempunyai spirit kewirausahaan dan mendapat penghargaan dari dunia

2. Meningkatkan daya tampung dalam rangka pemerataan dan perluasan akses pendidikan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum sangat diperlukan. Kebijakan pengembangan kurikulum yang sudah dilakukan di Unand antara lain adalah (1) penetapan Kurikulum Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional (KKNI) pada semua program studi di lingkungan Unand; (2) penyediaan prasarana dan sarana pendukung penerapan kurikulum; (3) penyediaan anggaran; (4) kebijakan penyelenggaraan proses pembelajaran yang mengacu kepada SN-DIKTI.

KKNI merupakan penjenjangan kualifikasi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja. Penyusunan kurikulum berbasis KKNI di Unand dimaksudkan agar lulusan semua prodi di Unand memiliki capaian pembelajaran yang sama dengan prodi sejenis baik di tingkat nasional maupun internasional. Penjenjangan kualifikasi yang ada di Unand saat ini adalah sebagai berikut.

a) Level 5 adalah lulusan diploma 3; b) Level 6 adalah lulusan sarjana;

c) Level 7 adalah lulusan pendidikan profesi;

d) Level 8 adalah lulusan magister terapan, magister, atau spesialis satu; e) Level 9 adalah lulusan pendidikan doktor terapan, doktor atau spesialis dua.

Terkait dengan penysunan kurikulum, saat ini Unand telah mengambil kebijakan sebagai berikut.

a) setiap program studi wajib menyusun deskripsi capaian pembelajaran minimal mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan jenjang;


(4)

b) setiap program studi wajib menyusun kurikulum, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan kebijakan, regulasi, dan panduan tentang penyusunan kurikulum program studi; dan

c) setiap program studi wajib mengembangkan sistem penjaminan mutu internal untuk memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran program studi.

A. KEBIJAKAN MUTU KURIKULUM

Unand telah memiliki Kebijakan Mutu Kurikulum yang ditetapkan melalui Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum.


(5)

Kebijakan Pengembangan dan Evaluasi Kurikulum terdiri dari 8 bab dan 18 pasal. Cakupan isinya adalah Ketentuan Umum, Visi, Misi dan Arah Pengembangan Pendidikan, Pengembangan Kurikulum, Implementasi Kurikulum, Kualifikasi Lulusan, Evaluasi Kurikulum, Asas Penyelenggaraan dan Penutup. Uraian masing-masingnya adalah sebagai berikut.

1. Arah Pengembangan Pendidikan di Unand

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 2 Pasal 5 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum berisi arah pengembangan pendidikan di unand. Arah pengembangan pendidikan di Unand antara lain adalah sebagai berikut. 1) Menghasilkan lulusan yang berdaya saing global, mempunyai spirit

kewirausahaan dan berkarakter Andalasian.

2) Meningkatkan pemerataan dan perluasan akses oleh masyarakat.

3) Meningkatkan mutu pelayanan melalui penyediaan fasilitas, prasarana, sarana dan teknologi sesuai dengan standar yang ditetapkan secara nasional dan internasional serta mewujudkan suasana akademik yang kondusif serta bermanfaat bagi masyarakat.

4) Memperluas dan meningkatkan jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai lembaga pemerintah/swasta di dalam dan luar negeri.

2. Target Capaian Pendidikan

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 2 Pasal 6 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum berisi terget capaian pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing global, mempunyai spirit kewirausahaan dan berkarakter.

3. Pengembangan Kurikulum

3.1 Dasar Pengembangan Kurikulum

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 3 Pasal 7 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum berisi dasar pengembangan kurikulum sebagai berikut.


(6)

1) Pengembangan kurikulum didasarkan pada pendekatan capaian pembelajaran.

2) Kebijakan pengembangan kurikulum menjadi dasar perumusan kurikulum program studi.

3) Setiap pernyataan dalam standar pengembangan kurikulum harus diimplementasikan di semua program studidi lingkungan Unand.

4) Capaian standar pengembangan kurikulum di semua program studi harus dimonitoring dan dievaluasi sebagai dasar perbaikan mutu berkelanjutan.

3.2 Pengelola Pengembangan Kurikulum

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 3 Pasal 8 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum berisi organisasi pengelola pengembangan kurikulum sebagai berikut.

1) Penanggungjawab pengembangan dan evaluasi kurikulum melekat ke organisasi universitas.

2) Di tingkat universitas adalah rektor, komisi I bidang pendidikan, kemahasiswaaan dan penjaminan mutusenat akademik universitas, wakil rektor bidang akademik, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M), dan Lembaga Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK).

3) Di tingkat fakultas/pascasarjana adalah dekan/direktur, senat fakultas, wakil dekan/ wakildirektur bidang akademik dan Badan Penjaminan Mutu (BAPEM)/Pusat Penjaminan Mutu.

4) Di tingkat jurusan/bagian/program studi adalah Ketua

urusan/bagian/program studi, koordinator program studi S2/S3dan Gugus Kendali Mutu (GKM).

3.3 Pelaksana Pengembangan Kurikulum

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 3 Pasal 9 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum berisi pelaksana pengembangan kurikulum sebagai berikut.


(7)

pedoman penyusunan dan evaluasi kurikulum dirumuskan oleh LP3M.

2) Rumusan kebijakan dan standar pengembangan kurikulum dibahas dan disetujui oleh Komisi I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaaan dan Penjaminan Mutu Senat Akademik Universitas.

3) Kebijakan dan standar pengembangan kurikulum ditetapkan oleh rektor. 4) Kurikulum program studi disusun/direvisiolehtim (adhoc) kurikulum.

5) Usulan kurikulum program studi disetujuioleh dekan atas pertimbangan senat fakultas.

6) Kurikulum program studi ditetapkan oleh rektor.

7) Implementasi kurikulum dilaksanakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Dekan dan wakil dekan/wakil direktur bidang akademik, dan Ketua Jurusan/Bagian/ Program Studi.

4. Implementasi Kurikulum 4.1 Ruang lingkup Kurikulum

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 10 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum berisi ruang lingkup kurikulum mencakup capaian pembelajaran, bahan kajian, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.

4.2 Capaian Pembelajaran

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 11 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum berisi capaian pembelajaran yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Capaian pembelajaran merupakan internalisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, keterampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.

2) Capaian pembelajaran lulusan mencakup unsur sikap dan tatanilai, pengetahuan, dan keterampilan.

a) unsur sikap dan tatanilai telah ditetapkan oleh KKNI dan dikembangkan oleh Unand sesuai dengan nilai-nilai unggul dan kearifan lokal;


(8)

pembelajaran dalam KKNI;

c) unsur keterampilan atau kemampuan kerja dibagi atas dua macam yaitu kemampuan kerja umum dan khusus.

3) Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib:

a) mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI; dan b) memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI

4) Capaian pembelajaran dirumuskan berdasarkan profil lulusan suatu program studi.

4.3 Bahan Kajian

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 12 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum berisi bahan kajian yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Bahan kajian merupakan isi pembelajaran yang mencakup tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran, yang dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI untuk setiap program pendidikan.

2) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI.

3) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran dituangkan dalam bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk mata kuliah atau blok.

4.4 Proses Pembelajaran

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 13 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum mengatur proses pembelajar yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah atau blok dan disajikan dalam bentuk silabus dan rencana pembelajaran semester (RPS) atau Rencana Pembelajaran Blok (RPB).

2) Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif untuk pemenuhan capaian pembelajaran. Metode


(9)

pembelajaran yang diterapkan di Unand saat ini Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa (Student Center Learning). Metode pembelajaran SCL dipilih karena metode ini dapat mengembangkan kreatifitas dan menggali potensi mahasiswa.

4.5 Penilaian Hasil Belajar

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 4 Pasal 14 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum mengatur penilaian hasil belajar yang dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Penilaian pembelajaran mencakup penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.

2) Pelaksanaan penilaian untuk program spesialis dua dan program doktor wajib menyertakan penilai eksternal dari perguruan tinggi lain atau institusi riset.

5. Kualifikasi Lulusan

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 5 Pasal 15 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum mengatur kualifikasi lulusan yaitu di samping Ijazah dan Transkrip Akademik, kepada lulusan diberikan Surat Keterangan Pendamping ljazah (SKPI).

5. Evaluasi Kurikulum

Peraturan Rektor Nomor: 08/XIII/A/UNAND-2015 bab 6 Pasal 16 tentang Kebijakan Mutu Kurikulum mengatur evaluasi kurikulum dilaksanakan secara terintegrasi, terstruktur, dan rutin untuk peningkatan mutu secara berkelanjutan.

B. STANDAR KURIKULUM UNAND

Kebijakan Rektor tentang pengembangan kurikulum Unand antara lain dituangkan dalam Peraturan Rektor Nomor: 09/XIII/A/UNAND-2015 tentang Standar Mutu Kurikulum. Standar Mutu Kurikulum Unand terdiri 6 stándar dan 12 komponen.


(10)

Standar 1: Pengembangan Kurikulum Komponen 1: Pengembangan Kurikulum

1) Pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan visi dan misi institusi, perkembangan IPTEKS, kebutuhan masyarakat dan pasar kerja.

Komponen 2: Capaian Pembelajaran

2) Capaian pembelajaran lulusan harus disusun berdasarkan profil lulusan yaitu peran yang dapat dilakukan oleh lulusan di masyarakat dan lapangan kerja.

3) Penyusunan capaian pembelajaran lulusan harus disesuaikan dengan level KKNI.


(11)

4) Rumusan capaian pembelajaran lulusan harus mencakup unsur-unsur: (a) sikap dan tata nilai; (b) penguasaan keilmuan;dan (c) kemampuan kerja. 5) Unsur sikap dan tata nilai harus mencakup: (a) deskripsi umum sesuai

dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, dan (b) deskripsi khusus yaitu berkarakter Andalasian dan berjiwa kewirausahaan.

6) Unsur penguasaan keilmuan harus dirumuskan berdasarkan deskripsi capaian pembelajaran untuk: (a) penguasaan keilmuan yang disusun oleh forum program studi atau pengelola program studi sejenis; dan (b) penguasaan keilmuan dan keterampilan khusus sesuai dengan kharakteristik suatu prodi.

7) Unsur kemampuan kerjaharus mencakup: (a) kemampuan kerja khusus berdasarkan deskripsi capaian pembelajaran sesuai dengan bidang keahlian program studi dan jenjang pendidikan; dan (b) kemampuan kerja umum yang mencirikan kemampuan lulusan sesuai tingkat dan jenis program pendidikan tidak tergantung pada bidang studinya.

Standar 2: Bahan Kajian

Komponen 3: Materi Pembelajaran

8) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program pendidikan harus disesuaikan dengan capaian pembelajaran yang telah dirumuskan.

9) Bahan-bahan kajian harus dikelompokkan menjadi unit-unit matakuliah dengan bobot sks yang disesuaikan dengan tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.

Komponen 4: Fleksibilitas kurikulum

8) Kurikulum program studi harus fleksibel dengan menyediakan matakuliah pilihan kepada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian tertentu sesuai dengan minatnya baik dalam program studi sendiri maupun lintas program studi/fakultas.


(12)

Standar 3: Proses Pembelajaran Komponen 5: Perencanaan

9) Perencanaan pembelajaran setiap matakuliah dari kurikulum suatu program studi harus dituangkan ke dalam rencana pembelajaran semester (RPS) atau rencana pembelajaran blok (RPB).

10) RPS/RPB minimal harus memuat deskripsi singkat mata kuliah, tujuan atau capaian pembelajaran, metode pembelajaran, metoda penilaian, referensi, dan rencana kegiatan pembelajaran mingguan.

11) Perencanaan pembelajaran setiap matakuliah dari kurikulum suatu program studi harus dilengkapi dengan bahan ajar berupa power point, modul, diktat atau buku ajar.

12) Mata kuliah berupa Kerja Praktek/Magang, dan Tugas Akhir/Skripsi harus dilengkapi dengan panduannya.

13) RPS/RPB, bahan ajar, panduan Kerja Praktek/Magang dan Tugas Akhir/Skripsi harus diunggah ke laman I-Learning atau website agar efektif diakses oleh mahasiswa.

Komponen 6: Pelaksanaan

14) RPS/RPB harus disampaikan kepada mahasiswa pada pertemuan pertama perkuliahan sebagai pedoman belajarnya.

15) Proses pembelajaran di setiap matakuliah seharusnya dilaksanakan sesuai RPS atau RPB.

16) Pembelajaran harus interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.

17) Dosen harus memenuhi persyaratan dari jumlah kehadiran perkuliahan dan disiplin terhadap jawdwal waktu yang ditetapkan.

Komponen 7: Pemantauan dan Evaluasi

18) Proses pembelajaran harus dipantau dan dievaluasi secara berkala untuk pengembangan berkelanjutan.

19) Data kepuasan mahasiswa terhadap proses perkuliahan harus dianalisis oleh program studi dan hasilnya disampaikan kepada dosen terkait sebagai umpan balik.


(13)

Standar 4: Penilaian Pembelajaran Komponen 8: Penilaian pembelajaran

20) Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa harus mencakup: (a) prinsip penilaian; (b) teknik dan instrumen penilaian; (c) mekanisme dan prosedur penilaian; dan (d) pelaksanaan penilaian.

21) Mekanisme dan pelaksanaan penilaian harus sesuai dengan kontrak perkuliahan dalam RPS atau RPB, dan memberikan umpan balik kepada mahasiswa.

22) Penilaian pembelajaran harus mencakup penilaian formatif dan sumatif.

Komponen 9: Hasil pembelajaran

23) Hasil penilaian proses dan penilaian UTS harus disampaikan kepada mahasiswa sebagai umpan balik bagi mahasiswa dalam perbaikan capaian pembelajarannya.

24) Hasilkemajuan studi mahasiswa harus dievaluasi oleh fakultas/program studi sebagai dasar pembimbingan.

25) Hasil kemajuan studi mahasiswa harus dapat diakses oleh orang tua atau instansi terkait secara berkala.

Standar 5: Kualifikasi Lulusan Komponen 10: Kualifikasi Lulusan

26) Kualifikasi lulusan suatu program pendidikan harus dilengkapi dengan SKPI yang memberikan informasi tentang kualifikasi dan capaian pembelajaran lulusan.

27) SKPI harus disosialisasikan kepada mahasiswa dan dipahaminya dengan baik.

Standar 6: Peninjauan dan Evaluasi Kurikulum Komponen 11: Peninjauan Kurikulum

28) Peninajaun kurikulum harus dilaksanakan secara rutin yang mencakup pembaharuan bahan ajar sesuai dengan perkembangan IPTEKS, inovasi metode pembelajaran, dan strategi asesmen mahasiswa.


(14)

Komponen 12: Evaluasi Kurikulum

29) Kurikulum harus dievaluasi minimal satu dalam 5 (lima) tahun dengan melibatkan lulusan, pihak pengguna lulusan.

5.1.1.2 Dukungan Institusi dalam Mengembangkan Kurikulum

Karena kurikulum merupakan elemen penting dalam mengembangkan proses pembelajaran dan meningkatkan mutu lulusan, Unand memberikan dukungan penuh bagi pengembangan kurikulum setiap program studi yang ada di Unand. Wujud dukungan Unand untuk pengembangan kurikulum program studi antara lain adalah membentuk Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) dan memfasilitasi semua kegiatan yang terkait dengan pengembangan kurikulum. Bentuk dukungan Unand dalam mengembangkan kurikulum dapat dilihat pada tabel berikut.

No. Bentuk dukungan Sasaran Dana

(Rp Juta) Tahun 2014

1 Evaluasi & pengembangan kurikulum

2 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran. 3 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran 4 Bantuan mengikuti workshop kurikulum 5 Lokakarya RPS berbasis KKNI

6 Penyusunan bahan ajar dan hand out 7 Penyediaan prasarana dan sarana 8 Pemberian hibah penyusunan kurikulum Tahun 2015

1 Evaluasi & pengembangan kurikulum

2 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran. 3 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran 4 Bantuan mengikuti workshop kurikulum 5 Lokakarya RPS berbasis KKNI

6 Penyusunan bahan ajar dan hand out 7 Penyediaan prasarana dan sarana 8 Pemberian hibah penyusunan kurikulum


(15)

Tahun 2016

1 Evaluasi & pengembangan kurikulum

2 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran. 3 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran 4 Bantuan mengikuti workshop kurikulum 5 Lokakarya RPS berbasis KKNI

6 Penyusunan bahan ajar dan hand out 7 Penyediaan prasarana dan sarana 8 Pemberian hibah penyusunan kurikulum Tahun 2017

1 Evaluasi & pengembangan kurikulum

2 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran. 3 Penyempurnaan sistem Proses Pembelajaran 4 Bantuan mengikuti workshop kurikulum 5 Lokakarya RPS berbasis KKNI

6 Penyusunan bahan ajar dan hand out 7 Penyediaan prasarana dan sarana 8 Pemberian hibah penyusunan kurikulum

5.1.1.3 Sistem Monitoring dan Evaluasi Kurikulum

1. Bagian Yang Bertanggung Jawab Melakukan Monev Kurikulum

Bagian yang bertanggung jawab melakukan monitoring dan evaluasi kurikulum adalah GKM prodi, BAPEM fakultas dan pascasarjana serta LP3M pada tingkat Unand. Prodi melalui GKM (Gugus Kendali Mutu) dan Tim Kurikulum prodi melaksanakan monitoring dan evaluasi kurikulum terkait dengan hal-hal berikut:

a. Profil prodi

b. Capaian pembelajaran c. Bahan kajian

d. Matakuliah

e. Metode pembelajaran f. Metode pernilaian

g. SDM dosen dan staf pendukung h. Sarana pembelajaran

Sementara itu, fakultas dan Program Pascasarjana melalui LP3M masing-masing dan Wakil Dekan I dan Asisten Direktur I melaksanakan monitoring dan


(16)

evaluasi kurikulum untuk mengetahui dan menindaklanjuti hal-hal berikut: a. Hasil monitoring dan evaluasi GKM prodi

b. SOP penyusunan kurikulum apakah telah dilaksanakan

c. Apakah kurikulum telah memenuhi standar sesuai dengan SNPT

Universitas melalui LP3M melaksanakan monitoring dan evaluasi kurikulum adalah untuk mengetahui kesesuaian terhadap beberapa hal sebagai berikut. a. Kurikulum prodi telah berbasis KKNI

b. Kurikulum telah memenuhi ketentuan pemerintah.

c. Kesesuaian kurikulum prodi dengan kebijakan dan standar akademik d. Fakultas dan Program Pascasarjana telah melaksanakan monev.

2. Tujuan Monitoring dan Evaluasi Kurikulum

Monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum pada semua prodi di lingkungan Unand dilakukan dengan tujuan untuk menjamin mutu pembelajaran di masing-masing prodi. Di samping itu, monev kurikulum juga dilakukan sebagai bagian dari upaya penjaminan mutu secara berkesinambungan. Hasil monitoring dan dievaluasi digunakan untuk pemutakhiran kurikulum prodi.

3. Bagian Yang Menjadi Sasaran Monitoring dan Evaluasi Kurikulum

Yang menjadi sasaran monitoring dan evaluasi kurikulum adalah pengguna kurikulum di tingkat prodi pada semua jenjang pendidikan seperti D.III, Sarjana S-1, Pascasarjana S-2, Profesi dan Program Doktor. Secara substansi, hal-hal yang dievaluasi adalah poin-poin sebagai berikut.

a. Profil prodi

b. Capaian pembelajaran c. Bahan kajian

d. Matakuliah

e. Metode pembelajaran f. Metode pernilaian

g. SDM dosen dan staf pendukung h. Sarana pembelajaran


(17)

Analisis dan evaluasi kurikulum dilakukan dengan membandingkannya dengan standar kurikulum dan pelaksanaan kurikulum yang diatur di dalam peraturan pemerintah, asosiasi atau konsorsium keilmuan dan pendidikan tinggi, BAN PT atau badan nasional standar pendidikan, kebijakan akademik, peraturan akademik dan standar akademik Unand.

4. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Kurikulum

Mekanisme monitoring dan evaluasi kurikulum salah satunya dilakukan dengan menjaring pendapat alumni, pengguna lulusan dan bahkan juga mahasiswa. Evaluasi kurikulum dilakukan dengan memperhatikan tuntutan pasar terhadap mutu lulusan, relevansi kurikulum dengan dunia kerja serta penjenjangan pendidikan.

5.1.1.4 Dokumen dan Peraturan Pengembangan Kurikulum

Sebagaimana tercantum dalam buku Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Unand tahun 2015, penyusunan kurikulum prodi di lingkungan unand telah mempertimbangkan dan memperhatikan dasar penyusunan kurikulum. Hal-hal yang menjadi pertimbangan adalah 1) peraturan Pendidikan Tinggi yang terkait dengan kurikulum; ii) memahami unsur-unsur deskripsi KKNI; iii) standar minimal pendidikan yang harus dipenuhi pada SNPT; iv) mengimplementasikan Standar dan Kebijakan Pengembangan Kurikulum yang ditetapkan Unand; v) mempertimbangkan kebutuhan pasar kerja lulusan; dan vi) visi, misi dan tujuan program studi, fakultas dan universitas. Peraturan dan dokumen lain yang menjadi dokumen dan peraturan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut.

1. Rencana Strategis Unand Tahun 2015-2019.

2. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahun 2016.

3. Peraturan Rektor Unand No. 3 Tahun 2016 tentang Peraturan Akademik Program Sarjana dan Pascasarjana Unand.

4. Panduan Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Unand Tahun 2015. 5. Kebijakan Mutu Kurikulum Unand Tahun 2015.


(18)

6. Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang SN-DIKTI.

7. Pedoman Manajemen dan Evaluasi Mutu Laboratorium/Bengkel Tahun 2015 8. Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Unand Tahun 2015

9. Standar Mutu Laboratorium/Bengkel/Studio, 2015

10. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Unand Tahun 2013-2017. 11. Standar Mutu Internal Unand Tahun 2013-2017

12. Manual Prosedur Unand Tahun 2013-2017

13. Panduan Praktis Pelaksanaan SCL di Unand Tahun 2014.

14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

15. Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

16. Keputusan Rektor No.: 1037/XIII/A/Unand-2008 tentang perubahan pembelajaran dari Teacher-Centered Learning (TCL) menjadi Student-Centered Learning (SCL) di seluruh program studi di lingkungan Unand. 17. Pedoman Perumusan soft skills lulusan dalam kurikulum dan

pengintegrasiannya ke dalam proses pembelajaran.

5.1.1.5 Kurikulum Unand

Unand telah menerapkan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sesuai dengan filosofi KKNI yaitu perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan serta program peningkatan SDM secara nasional, penerapan kurikulum berbasis KKNI di Unand adalah dalam upaya meningkatkan mutu lulusan Unand agar bisa bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional. Melalui penerapan kurikulum berbasis KKNI, lulusan prodi di unand diharapkan memiliki kompetensi yang sama dengan prodi sejenis baik di tingkat nasional maupun internasional. Untuk menyusun kurikulum berbasis KKNI, Unand telah memiliki buku Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum yang disusun oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) pada tahun 2015 seperti terlihat pada gambar berikut.


(19)

Penyusunan buku pedoman ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan peraturan-peraturan lainnya yang relevan. Mengacu kepada buku pedoman penyusunan kurikulum, komponen-komponen kurikulum prodi di Unand saat ini adalah sebagai berikut.

1. Profil lulusan.

2. Capaian Pembelajaran 3. Bahan Kajian

4. Mata kuliah


(20)

6. Metoda Penilaian 7. Dosen/laboran/teknisi 8. Sarana Pembelajaran

Hubungan antara dasar pengembangan kurikulum dan penyusunan dokumen kurikulum dapat dilihat pada Gambar berikut.

Peraturan Pendidikan Tinggi KKNI

SNPT

Kebijakan dan Standar Pengembangan Kurikulum Pasar kerja lulusan prodi

Visi, misi dan tujuan Prodi 1Profil

2Capaian pembelajaran 3Bahan kajian

4 • Matakuliah

5Metode pembelajaran 6Metode penilaian

7Dosen dan laboran/teknisi 8Sarana Pembelajaran

Dokumen Kurikulum

Dasar Pengembangan Kurikulum

Gambar . Alur Penyusunan Kerangka Kurikulum

1. Profil Lulusan

Profil lulusan merupakan elemen penting dalam struktur kurikulum Unand. Profil lulusan disusun dan dirancang oleh masing-masing prodi dilingkungan Unand. Profil lulusan disusun dan dirancang dengan melakukan tracer study terhadap alumni, analisis need assessment dari stakeholders, sciencetific vision dan analisis SWOT dari program studi, fakultas, pascasarjana dan Unand. Penyusunan profil lulusan disesuaikan pula dengan penjenjangan pendidikan sesuai dengan konsep KKNI seperti terlihat pada gambar berikut.


(21)

Berpedoman kepada penjenjangan pendidikan seperti pada gambar di atas, profil lulusan Unand sesuai dengan penjenjangan pendidikan adalah sebagai operator dan teknisi sesuai dengan bidang ilmu yang dikembangkan di prodi pada jenjang DIII, dan menjadi tenaga ahli di bidang ilmu yang dikembangkan di prodi-prodi pada jenjang SI, S2, Program Profesi dan S3 di lingkungan Unand.

2. Capaian Pembelajaran

Capaian pembelajaran dapat dipandang sebagai hasil keseluruhan proses pembelajaran yang telah ditempuh oleh seorang mahasiswa selama menempuh studinya di Unand pada setiap jenjang pendidikan seperti DIII, S-1, S-2, Profesi dan S-3. Capaian pembelajaran mencakup sikap dan tata nilai, pengetahuan, kemampuan, wewenang dan tanggung jawab. Setiap program studi di Unand telah menyusun deskripsi capaian pembelajaran dengan mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan jenjang pendidikan sebagaimana


(22)

disebutkan di atas.

Capaian pembelajaran untuk deskripsi umum pada setiap level kualifikasi mencakup proses yang menumbuh kembangkan afeksi sebagai berikut:

(i) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

(ii) Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik didalam menyelesaikan tugasnya.

(iii) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia.

(iv) Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.

(v) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan orisinal orang lain.

(vi) Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

2.1 Sikap dan Tata Nilai

Sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum berbasis KKNI, sikap dan tata nilai dapat dikembangkan dengan berpedoman kepada KKNI. Sikap dan tata nilai itu diinternalisasi melalui penyerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang disaripatikan melalui mata-mata kuliah yang tercantum dalam kurikulum. Sikap dan tata nilai itu diwujudkan ke dalam bentuk soft skill.

Perguruan Tinggi juga sangat dimungkinkan menyusun sikap dan tata nilai yang akan menjadi bagian dari kompetensi lulusannya. Oleh sebab itu, unsur sikap dan tata nilai yang dikembangkan Unand adalah berkarakter Andalasian dan berjiwa kewirausahaan. Nilai-nilai yang menjadi anutan yang diberikan melalui Karakter Andalasian adalah SEJATI yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen nilai sebagai berikut.

1. SABAR 2. EMPATI 3. JUJUR 4. ADIL


(23)

5. TANGGUNG JAWAB 6. IKHLAS

Nilai-nilai inti ini dikembangkan lagi menjadi lebih rinci seperti terlihat pada gambar berikut.

2.2 Pengetahuan dan Keterampilan 2.2.1 Penguasaan Pengetahuan

Capaian pembelajaran disusun dengan mengacu kepada rumusan capaian pembelajaran yang disusun oleh asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis. Di samping itu, capaian pembelajaran juga disusun dengan memperhatikan keunggulan dan kekhasan prodi sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan. Visi dan misi prodi disusun dengan mengacu kepada visi dan misi fakultas dan Unand. Unsur Penguasaan Keilmuan dirumuskan berdasarkan deskripsi Capaian Pembelajaran dalam KKNI adalah sebagai berikut.


(24)

1) Lulusan Program D3 Unand (Level 5): Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

2) Lulusan Program S1 Unand (Level 6): Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural

3) Lulusan Program Profesional Unand (Level 7): Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisiplin.

4) Program S2 Unand (Level 8): Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisiplin.

5) Program S3 Unand (Level 9): Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi atau transdisiplin.

2.2.2 Penguasaan Keterampilan

Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Keterampilan yang harus dimiliki lulusan disusun dengan merujuk kepada keterampailan yang dsusun oleh asosiasi/konsorsium/perhimpunan prodi sejenis. Di samping itu, keterampilan yang harus dimiliki lulusan juga disusun dengan memperhatikan keunggulan dan kekhasan prodi sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditetapkan.

2.2.2.1 Keterampilan Umum

Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi. Keterampilan umum ini diartikan


(25)

dengan keterampilan lunak (soft skills) yang mencakup intraperonal skills dan interpersonal skills, untuk memperkuat keterampilan khusus lulusan.

2.2.2.2 Keterampilan Khusus

Keterampilan khusus adalah kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi. Jenis keterampilan ini dapat saja berbeda dari satu prodi ke prodi lainnya. Unand sudah memiliki Buku Pedoman Soft Skills seperti terlihat pada gambar berikut.


(26)

3. Bahan Kajian

Setelah menetapkan capaian pembelajaran maka langkah selanjutnya adalah menentukan bahan kajian yang akan dipelajari. Bahan kajian adalah suatu bangunan IPTEKS dari obyek yang dipelajari, yang merupakan:

a) ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan yang telah menjadi kesepakatan suatu program studi; b) pengetahuan/bidang kajian kekhasan program studi atau pembeda dengan

program studi lain dan sesuai dengan visi dan misi program studi, yang dinyatakan dalam bentuk IPTEKS Pendukung;

c) pengetahuan untuk menunjang cabang ilmu suatu program studi, yang dinyatakan dalam bentuk IPTEKS Pelengkap;

d) pengetahuan yang dikembangkan untuk perluasan dan pendalaman keilmuan pada bidang kajian atau cabang ilmu tertentu;

e) keilmuan yang sangat potensial atau dibutuhkan masyarakat untuk masa depan; dan

f) keilmuan sebagai karakteristik Perguruan Tinggi atau ciri Perguruan Tinggi. Pilihan bahan kajian ini sangat dipengaruhi oleh visi keilmuan program studi yang bersangkutan, yang biasanya dapat diambil dari program pengembangan program studi (misalnya diambil dari pohon penelitian program studi). Penetapan bahan kajian mencakup isi pembelajaran, keluasan dan kedalaman pengetahuan. Perencanaan isi pembelajaran mencakup:

a) Isi pembelajaran merupakan tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yang mengacu pada capaian pembelajaran lulusan.

b) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran untuk setiap program pendidikan, dirumuskan dengan mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI, yang bersifat kumulatif dan/atau integratif. c) Tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran dituangkan dalam

bahan kajian yang distrukturkan dalam bentuk matakuliah.

Penetapan keluasan dan kedalaman bahan kajian, minimal harus mencakup pengetahuan atau keilmuan yang harus dikuasai dari deskripsi capaian pembelajaran program studi yang sesuai dengan level KKNI dan telah disepakati oleh forum program studi sejenis.


(27)

Tabel . Kedalaman penguasaan pengetahuan

Level Kedalaman dan Keluasan materi Pembelajaran sesuai SNPT

Jenjan g 5 Konsep teoritis bidang dan keterampilan tertentu secara

umum

D3 6 Konsep teoritis bidang dan keterampilan tertentu secara

umum, dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam

S1

7 Teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu Profesi 8 Teori dan teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan

tertentu

S2 9 Filosofi keilmuan bidang pengetahuan dan keterampilan

tertentu

S3

3.4 Matakuliah

Semua tingkat keluasan dan kedalaman materi pembelajaran yang ditetapkan untuk mencapai capaian pembelajaran dikemas dalam bentuk mata kuliah. Matakuliah ditetapkan secara sangat terstruktur berdasarkan capaian pembelajaran dan kajian/materi yang diperlukan. Penetapan matakuliah terkait pula dengan besaran sks. Secara prinsip pengertian sks harus dipahami sebagai waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk mencapai kompetensi tertentu, dengan melalui bentuk pembelajaran dan bahan kajian tertentu. Sementara itu, makna bahwa 1 sks :

a) Untuk perkuliahan, responsi dan tutorial di kelas bermakna 50 menit pembelajaran atap muka di kelas, 50 menit tugas mandiri dan 1 jam tugas terstruktur setiap minggunya;

b) Untuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis, mencakup bermakna 100 menit tugas di ruang tutorial atau praktek dan 1 jam tugas mandiri setiap minggunya;

c) Untuk bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam puluh) menit per minggu per semester.

Berdasarkan pengertian di atas maka bentuk pembelajaran yang akan dirancang harus memperhitungkan makna sks di setiap mata kuliah yang ada. Setiap mata


(28)

kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 sks. Selain itu, semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 minggu. Proses penetapan sks yang akan disajikan dalam struktur kurikulum perlu mempertimbangkan kekuatan lama belajar mahasiswa. Beban normal belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester.

3.5 Metode Pembelajaraan

Sejalan dengan standar proses pembelajaran bahwa ada kriteria minimal tentang pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan. Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat:

i. Interaktif, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen. ii. Holistik, maksudnya proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola

pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.

iii. Integratif, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.

iv. Saintifik, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.

v. Kontekstual, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.


(29)

vi. Tematik, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.

vii. Efektif, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.

viii. Kolaboratif, maksudnya capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan ix. Berpusat pada mahasiswa, maksudnya capaian pembelajaran lulusan

diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau Rencana Pembelajaran Blok (RPB).

Pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. Proses pembelajaran di setiap mata kuliah dilaksanakan sesuai RPS dengan karakteristik interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Masing-masing dari metode pembelajaran berpusat pada mahasiswa


(30)

dapat dipelajari pada "Panduan Praktis Pelaksanaan SCL", yang disediakan oleh LP3M Unand. Soft skill mahahsiswa dapat dikembangkan melalui SCL dan bukan melalui matakuliah tersendiri.

3.6 Strategi Penilaian

Sistem penilaian dalam kurikulum perguruan tinggi menggunakan standar penilaian pembelajaran, yang diartikan sebagai kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup:

1. Prinsip penilaian;

2. Teknik dan instrumen penilaian; 3. Mekanisme dan prosedur penilaian; 4. Pelaksanaan penilaian;

5. Pelaporan penilaian; 6. Kelulusan mahasiswa.

Tabel : SOP Penyusunan Kurikulum

1. Ketua prodi membentuk tim yang terdiri dari dosen-dosen untuk menyusun kurikulum prodi masing-masing dengan mempertimbangkan masukan dari alumni dan stakeholder.

2. Hasil penyusunan kurikulum oleh tim penyusun kemudian dimatangkan dalam rapat prodi

3. Ketua prodi mengirimkan perubahan kurikulum ke fakultas untuk (dibahas di rapat senat fakultas sebelum) disetujui oleh dekan.

4. Pihak fakultas mengirimkan seluruh perubahan kurikulum per prodi ke LP3M.

5. Subagian pendidikan dan evaluasi merekap kurikulum setiap fakultas 6. Subagian pendidikan dan evaluasi menerbitkan SK Rektor mengenai

Kurikulum pendidikan per fakultas

7. Subagian pendidikan dan evaluasi mengirimkan SK kurikulum tersebut ke masing-masing fakultas


(31)

5.2 Pembelajaran

5.2.1 Sistem Pembelajaran

Jelaskan unit organisasi yang melaksanakan kegiatan pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran yang menghasilkan capaian pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan lulusan yang mampu berpikir kritis, bereksplorasi, bereksperimen, dan memiliki integritas, serta pemanfaatan hasilnya.

5.2.1.1 Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) adalah unit organisasi yang melaksanakan kegiatan pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran. LP3M Unand dimasukkan ke dalam organisasi dan tata kerja (OTK) Unand berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 25 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unand.

Struktur Organisasi LP3M Unand terdiri dari penanggung jawab (Rektor), Ketua, Sekretaris, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan, Kepala Pusat Penjaminan Mutu Internal, Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Kepala Pusat Pengembangan Standar dan Kebijakan Pendidikan, Kepala Pusat Pengembangan Akreditasi dan Sertifikasi, Kabag Tata Usaha, Kasubag Umum, Kasubag Umum, Kasubag Data dan Infromasi, dan Staf.

LP3M mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu. Dalam melaksanakan tugas terkait pendidikan, LP3M menyelenggarakan fungsi, antara lain:

a. Pelaksanaan pengembangan sistem pendidikan; b. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran c. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan;

d. Pelaksanaan audit internal dan perbaikan proses pembelajaran 5.2.1.2 BAPEM Fakultas dan Program Pascasarjana

BAPEM Fakultas dan Program Pascasarjana yang berada di bawah koordinasi LP3M bertugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memonitor, dan meng-evaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu di unit masing-masing. Dalam melaksanakan tugas terkait pendidikan, BAPEM menyelenggara-kan fungsi, antara lain: a. Pelaksanaan pengembangan sistem pendidikan fakultas atau pascasarjana;


(32)

b. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran fakultas/pascasarjana c. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan fakultas/pascasarjana;

d. Pelaksanaan audit internal dan perbaikan proses pembelajaran fakultas/ pascasarjana.

5.2.1.3 GKM (Gugus Kendali Mutu) Program Studi

GKM berada di bawah koordinasi BAPEM Fakultas dan Program Pascasarjana bertugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memonitor, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu di Program Studi. Dalam melaksanakan tugas terkait pendidikan, GKM menyelenggarakan fungsi, antara lain:

a. Pelaksanaan pengembangan sistem pendidikan di program studi; b. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran di program studi c. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan di program studi;

d. Pelaksanaan audit internal dan perbaikan proses pembelajaran di program studi.

Jadi, di Unand terdapat lembaga LP3M di tingkat Universitas, BAPEM di tingkat Fakultas dan Program Pascasarjana dan GKM di tingkat program studi yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, telah melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya telah dimanfaatkan oleh institusi.

a. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran:

Pengembangan dan penerapan berbagai metode belajar active learning untuk student-centered learning (pembelajaran berpusat mahasiswa). Metode ini telah mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis, bereksplorasi, berekspresi, bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber. Unand melalui LP3M sudah membuat buku sebagai Panduan Praktis Pelaksanaan Students Centered Learning (SCL) tahun 2014.


(33)

Buku Panduan Praktis Student-Centered Learning (SCL)

b. Pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan:

Pengembangan dan penerapan penjaminan mutu dengan penyiapan standar akademik dan manual prosedur. Standar akademik dijadikan acuan untuk monitoring dan evaluasi mutu proses pembelajaran. Monev ini dilakukan oleh GKM untuk setiap program studi secara berkala.

c. Pelaksanaan audit internal dan perbaikan proses pembelajaran:

Proses belajar dan mengajar dievaluasi berdasarkan audit kelengkapan bahan ajar setiap tahun seperti RPS, handout/modul/buku ajar, absensi, tugas, soal-soal UTS dan UAS. Survei kuisioner hasil belajar setiap matakuliah dan dosen oleh mahasiswa dilakukan setiap semester dan diselenggarakan oleh LP3M yang diisi sebelum mengisi mata kuliah di portal akademik. Ada dua puluh lima butir pertanyaan yang harus di jawab oleh mahasiswa terkait kepuasan mereka terhadap proses belajar mengajar dan layanan yang diberikan seperti berikut.


(34)

(35)

Hasil yang Dimanfaatkan oleh Institusi

Hasil evaluasi proses pembelajaran dimanfaatkan untuk rekonstruksi matakuliah-matakuliah sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Akademik Unand dalam Peraturan Rektor Nomor 3 Tahun 2016 terkait standar proses pembelajaran mencakup:

a. Karateristik Proses Pembelajaran b. Perencanaan Proses Pembelajaran c. Pelaksanaan Proses Pembelajaran d. Beban Belajar bagi Mahasiswa


(36)

- Perubahan sistem pembelajaran dari TCL ke SCL

- Perubahan strategi pembelajaran yang tercermin dalam RPS

- Capaian Pembelajaran yang tergambar dalam RPS. Ini juga menjadi dasar dalam memberikan hibah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), seperti berikut


(37)

- Pengembangan RPS, materi perkuliahan dan metode pembelajaran yang diatur dalam Standar Mutu Pembelajaran mengikuti SN-DIKTI 2014.

- Pengembangan metode asesmen yang didukung dengan pemberina hibah PTK (di dalamnya termasuk assessment dan pelatihan metode penilaian (pelatihan pembelajaran dan assessment berbasis OBE, November 2017 dan akan dilaksanakan 18 April 2018 pelatihan teaching assessment dengan pemateri dari Singapura.


(38)

Hasil evaluasi proses pembelajaran dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas dosen dan fasilitas pembelajaran yang menjadi program kerja universitas dan unit kerja yang didanai melalui RKAKL universitas dan unit kerja masing-masing.

Bila digambarkan dalam suatu diagram, perubahan esensi yang diarahkan tertera pada gambar berikut:


(39)

Gambar. Perubahan Esensi Pembelajaran di Unand

Saat Ini Masa Depan

Berpusat pada dosen (Teacher centered)

Berpusat Mahasiswa (Student centered)

Mengandalkan tatap muka Pemanfaatan TIK

Kuliah satu arah Kuliah Interaktif

Pembelajaran pasif Pembelajaran aktif

Perubahan ini secara kontinu dilakukan baik melalui pelatihan yang diberikan oleh LPTIK atau berbentuk hibah pembuatan bahan ajar dan penelitian tindakan kelas yang berhubungan dengan metode pembelajaran, kurikulum, asesmen, atau teknologi pembelajaran yang dilakukan LP3M (web site lp3m.unand.ac.id). Setiap tahun, terjadi peningkatan jumlah penelitian yang didanai.

Tabel. Hibah Pengembangan Pendidikan dalam Proses Pembelajaran

Tahun Hibah

PTK Buku Ajar

2014 2015 2016

2017 30 judul 17 judul

2018 (dianggarkan dalam RK-AKL)

50 judul 20 judul

Tabel. Pelatihan Pengembangan Proses Pembelajaran dan Pemanfaatan TIK Melibatkan Dosen dan Tendik dalam Upaya Pencapaian Tujuan Pendidikan Unand

No Nama Pelatihan Peserta Jumlah (orang)

Tahun 2015 2016 2017

1 iLearn Dosen,

Tendik

30 V

2 Referensi Publikasi Ilmiah

Dosen 150 V

3 Pengelolaan Websites Tendik 25 V 4 Trobleshooting Network

And Configure WIFI


(40)

5 Blog Dosen, Tendik, Mahasiswa

100 V

6 Google Scholar Dosen, Tendik

25 V

7 E-Learning untuk Dosen Dosen 60 V 8 Penggunaan Repository Dosen,

Tendik

60 V

9 Broadcasting dan Video Editing

Tendik 30 V

10 Microsoft Office Tendik 20 V

Tabel. Pelatihan Metode Evaluasi Pembelajaran (Minta ke Lp3m) No Jumlah Dosen Peserta Tahun

2015 2016 2017

1 84 V

2 V

3 V

Hasil evaluasi proses pembelajaran dimanfaatkan untuk peningkatan kapasitas dosen dan fasilitas pembelajaran yang menjadi program kerja universitas dan unit kerja yang didanai melalui RKAKL universitas dan unit kerja masing-masing.

5.2.2 Pengendalian mutu proses pembelajaran

Jelaskan bagaimana sistem pengendalian mutu pembelajaran diterapkan institusi termasuk proses monitoring, evaluasi, dan pemanfaatannya.

Pengendalian Mutu Proses Pembelajaran

Salah satu faktor penentu mutu lulusan sebuah prodi di universitas adalah pengendalian mutu proses pembelajaran. Terkait dengan hal itu, Unand telah menjalankan langkah-langkah pengendalian mutu proses pembelajaran. Langkah-langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

1.1 Pembentukan Lembaga Pengendalian Mutu

Karena begitu pentingnya pengendalian mutu proses pembelajaran yang berkorelasi pula dengan mutu lulusan, Unand telah memiliki lembaga yang bertugas mengembangkan dan mengendalikan mutu proses pembelajaran. Lembaga atau unit


(41)

pengendalian mutu di tingkat Unand berada di bawah naungan LP3M. Pengendalian mutu di tingkat fakultas berada di bawah naungan BAPEM dan di tingkat prodi berada di bawah naungan Gugus Kendali Mutu (GKM) prodi.

1.2 Penyediaan Prasarana dan Sarana

Mutu proses pembelajaran sangat ditentukan pula oleh ketersediaan prasarana dan sarana pendukung proses pembelajaran. Unand sudah memiliki areal kampus yang sangat memadai untuk melaksanakan proses pembelajaran. Sarana pendukung juga sudah sangat mencukupi seperti gendung perkuliahan dengan sarana pendukungnya yaitu gedung A, B, C, D, E, F, G, H, I, labor/bengkel/studio, Perpustakaan Unand yang sudah terakreditasi A, ruang baca di masing-masing fakultas dan prodi, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.

1.3 Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia

Mutu proses pembelajaran juga ditentukan oleh kualitas sumber daya dosen. Unand telah berupaya dari waktu ke waktu meningkatkan kualitas dosen dengan memfasilitasi dosen untuk melanjutkan studi ke jenjang S3. Saat ini Unand memiliki xx Guru Besar, xxxDoktor, dan xx Magister. Xxx dosen Unand sedang menlanjutkan studinya mengambil program Doktor, seperti yang tergambar dalam table di bawah ini. (minta data ke Kepegawaian)

No Tahun Guru Besar Doktor Magister Studi Lanjutan Doktor 1 2014

2 2015 3 2016 4 2017

Di samping itu, dosen-dosen yang sudah bergelar doktor juga dimotivasi dan difasilitasi untuk menjadi guru besar. Didukung dengan dialokasikannya dana penelitian untuk Guru Besar dengan mewajibkan pengikutsertaan Doktor sebagai anggpta tim yang mendorong luaran berupa artikel dipublikasi di jurnal terindeks scopus. Ada sekitar xx

(minta data ke Lp2m) hasil penelitian yang sudah dipublikasi. Dosen-dosen Unand juga diharuskan mengikuti pelatihan PEKERTI dan AA untuk meningkatkan keterampilan dosen dalam melakukan proses pembelajaran. Recharging terhadap proses pembelajaran dengan metode terkini juga dilakukan, misalnya Pelatihan Pendidikan Berbasis Out Come (OBE) yang mendatangkan narasumber dari Singapura.


(42)

1.4 Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran di Kelas

Langkah lainnya yang dilakukan untuk pengendalian mutu proses pembelajaran di Unand adalah melakukan monitoring dan evaluasi proses pembelajaran di kelas. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui metode survei dengan menggunakan kuisioner. LP3M dan LPTIK bekerja sama mengolah dan menempatkan kuisioner itu di Portal Akademik. Sebelum mengisi KRS, mahasiswa menjawab sejumlah pertanyaan di portal akademik mereka masing-masing. Berikut pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa untuk setiap matakuliah yang dikelompokkan pada unsur kualitas perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran untuk perkuliahan

Tabel : Aspek penilaian persepsi mahasiswa terhadap mutu pembelajaran No. Kualitas Aspek Penilaian

1.

Perencanaan proses pembelajaran

1. Tata tertib perkuliahan/kontrak dan panduan perkuliahan

2. RPS dan modul 3. Metode penilaian 2.

Pelaksanaan proses pembelajaran

4. Pelaksanaan perkuliahan di minggu pertama 5. Ketepatan waktu dosen mengawali perkuliahan 6. Ketepatan waktu dosen mengakhiri perkuliahan 7. Frekuensi pelaksanaan perkuliahan

8. Kesesuaian materi yang disampaikan dengan RPS

9. Cara dan teknik perkuliahan

10. Penggunaan LCD dalam perkuliahan/Tutorial 3.

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran

11. Kelengkapan penilaian

12. Keterbukaan dosen dalam memberikan penilaian

Terdapat 20 butir pertanyaan yang disebar secara on line untuk memonev proses pembelajaran dalam kelas, seperti di bawah ini:


(43)

1.5 Monitoring dan Evaluasi secara Periodik

Pengendalian mutu pembelajaran di Unand dilakukan melalui audit mutu internal (AMI). AMI dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan proses pembelajaran telah sesuai atau belum dengan standar mutu pembelajaran yang ditetapkan. AMI dilakukan di bawah koordinasi LP3M. LP3M merekrut auditor AMI yang diambilkan dari setiap fakultas di lingkungan Unand. Auditor ditetapkan dengan SK Rektor. Tahun 2016, dilakukan penyamaan persepsi auditor oleh LP3M.


(44)

AMI proses pembelajaran dilakukan melalui survei dengan menggunakan kuisioner. Hasil kuisioner ini kemudian dibuatkan nilai rata-rata akhir dengan rentang 0,0 – 4,0, seperti di bawah ini.


(45)

Unit penjaminan mutu Unand telah mengembangkan instrumen audit internal yang sebelumnya hanya kepada mutu proses pembelajaran melalui persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan perkuliahan yang diikutinya. Pengembangan instrumen dilakukan untuk ruang lingkup audit yang lebih luas yaitu mutu akademik program studi. Aspek-aspek untuk audit, asesmen, atau evaluasi program studi adalah kelengkapan mutu, proses pencapaian mutu dan dokumen-dokumen terkait. Ada tujuh belas komponen yang diperiksa. Rata-rata terjadi peningkatan di setiap komponen sebagaimana tergambar berikut.


(46)

(47)

Hasil AMI dengan aspek-aspek mutu tersebut di atas dapat membuat penilaian dan klasifikasi organisasi terhadap mutu program studi dengan level, rentang nilai dan arti level. Klasifikasi organisasi tersebut berdasarkan kriteria unit penjaminan mutu Unand. Tingkatan klasifikasi ini mengadopsi strata Malcolm Baldridge Criteria (MBNQA).

Tabel: Level, rentang nilai, dan arti level Level Rentang Nilai Keterangan

I (0-250) Organisasi berada pada Tahap Awal Pengembangan II (251-350) Hasil awal sudah mulai terlihat

III (351-450) Sudah ada perbaikan sistematis IV (451-550) Unjuk kinerja organisasi sudah baik V (551-650) Berpotensi unggul di dalam bidangnya VI (651-750) Pemimpin di bidangnya

VII (750-875) Menjadi rujukan VIII (876-1000) Kelas dunia

Untuk audit mutu proses pembelajaran, pertanyaan-pertanyaan audit dapat dilihat pada tabel berikut,

Tabel : Pertanyaan Audit untuk Proses Pembelajaran

i. Siapakah yang berperan dalam mendorong pelaksanaan peningkatan mutu prodi?


(48)

Mata Kuliah yang diajarkan?

iii. Apakah Silabus/SAP didokumentasi di Prodi?

iv. Pada semester yang lewat atau yang sedang berjalan, berapa persen Mata Kuliah dilengkapi dengan Silabus/SAP?

v. Bagaimanakah Silabus/SAP didisiminasi kepada mahasiwa?

vi. Berapa persen dari buku teks yang digunakan/dianjurkan dalam Silabus/SAP tersedia di perpustakaan? (Pilih salah satu)

vii. Berapa persen Mata Kuliah yang diktat/bahan ajar/catatan kuliah tersedia di perpustakaan?

viii. Adakah Fasilitas internet tersedia bagi dosen? ix. Adakah Fasilitas internet tersedia bagi mahasiswa?

x. Apakah tersedia fasilitas ruang dan peralatan audio-visual bagi dosen untuk mempersiapkan kuliah?

xi. Berapa persen (%) rata-rata tingkat kehadiran dosen selama satu semester dalam proses pembelajaran?

xii. Apakah prodi mewajibkan dosen memberi tugas kepada mahasiswa, mengkoreksi dan mengembalikannya?

xiii. Apakah prodi melaksanakan metode pembelajaran yang bersifat student-centered learning?

xiv. Apakah telah dibuat standar minimal yang harus dilakukan oleh dosen dalam menerapkan student-centered learning?

1.6 Evaluasi Hasil Monev

Evaluasi hasil audit dilakukan melalui workshop yang dimotori oleh LP3M. Tim manajemen Unand bersama LP3M mendiskusikan secara bersama-sama hasil audit semua prodi di lingkungan Unand. Hal itu dilakukan untuk melihat kekuatan dan kelemahan setiap prodi di lingkungan Unand seperti berikut.


(49)

(50)

(51)

1.7. Tindak Lanjut Monitoring dan Evaluasi

Tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi adalah penguatan setiap prodi yang masih dianggap lemah. Caranya adalah dengan melakukan pembenahan manajemen. Di samping itu, Unand juga bertanggung jawab menyediakan dana bagi pembenahan prodi yang masih dianggap lemah. Untuk itu, Unand memberikan bantuan pembuatan renstra, pembuatan roadmap prodi, revisi kurikulum.


(52)

No Bentuk Bantuan Jumlah (Juta)

Tahun

2014 2015 2016 2017 1

2 3

5.2.3 Pedoman Pelaksanaan Tridharma PT

Jelaskan keberadaan pedoman pelaksanaan tridharma PT, serta pengintegrasian kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran, serta ketersediaan dokumen pendukung.

5.2.3.1 Pedoman Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi

Unand melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan berpedoman kepada semua peraturan yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Peraturan-peraturan tersebut mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Kemristekdikti dan peraturan-peraturan yang dibuat oleh rektor.

A. Penyelenggaraan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan di Unand berpedoman kepada peraturan-peraturan yang ditetapkan baik oleh Kemristekdikti maupun rector. Sejumlah dokumen dan peraturan yang dipedomani dalam menyelenggarakan pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Rencana Strategis Unand Tahun 2015-2019.

2. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Tahun 2016.

- Peraturan Rektor Unand No. 3 Tahun 2016 tentang Peraturan Akademik Program Sarjana dan Pascasarjana Unand.

- Panduan Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Unand Tahun 2015. - Kebijakan Mutu Kurikulum Unand Tahun 2015.

- Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang SN-DIKTI.

- Pedoman Manajemen dan Evaluasi Mutu Laboratorium/Bengkel Tahun 2015 - Pedoman Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum Unand Tahun 2015

- Standar Mutu Laboratorium/Bengkel/Studio, 2015


(53)

- Standar Mutu Internal Unand Tahun 2013-2017 - Manual Prosedur Unand Tahun 2013-2017

13. Panduan Praktis Pelaksanaan SCL di Unand Tahun 2014.

14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi 15. Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI

16. Keputusan Rektor No.: 1037/XIII/A/Unand-2008 tentang perubahan pem-belajaran dari Teacher-Centered Learning (TCL) menjadi Student-Centered Learning (SCL) di seluruh program studi di lingkungan Unand.

17. Pedoman Perumusan soft skills lulusan dalam kurikulum dan peng-integrasiannya ke dalam proses pembelajaran.

B. Penyelenggaraan Penelitian

Penyelenggaraan penelitian di Unand berpedoman kepada peraturan-peraturan yang ditetapkan baik oleh Kemristekdikti maupun rektor. Sejumlah dokumen dan peraturan yang dipedomani dalam menyelenggarakan pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Unand melaksanakan kegiatan penelitian dalam bentuk penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian pengembangan, dan/atau penelitian industri. 2. Penelitian dilaksanakan untuk:

- Mencari dan/atau menemukan kebaharuan kandungan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan/atau olah raga;

- Menguji ulang teori, konsep, prinsip, prosedur, metode, dan/atau model yang sudah menjadi kandungan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan/atau olah raga.

6. Kegiatan penelitian dilaksanakan oleh dosen dan/atau mahasiswa dengan mematuhi kaidah/norma dan etika akademik sesuai dengan prinsip otonomi keilmuan, serta mengacu kepada peraturan yang berlaku terkait pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.

C. Penyelenggaraan Pengabdian kepada Masyarakat

1. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh sivitas akademika secara individu atau berkelompok.


(54)

dan/atau hasil penelitian dalam upaya pemberdayaan masyarakat, pengembangan industri, jasa dan wilayah. Hasil pengabdian kepada masyarakat dimanfaatkan untuk pengayaan pembelajaran dan penelitian. 7. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sesuai dengan otonomi

perguruan tinggi.

8. Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat diatur dalam Peraturan Rektor.

5.2.3.2 Pengintegrasian Hasil penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ke dalam Proses Pembelajaran.

Pengintegrasian kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran telah dilakukan di Unand. Berikut ini bentuk-bentuk pengintegrasian hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam proses pembelajaran.

1. Kerja praktek (2 sks) yang merupakan integrasi proses praktek industri dan penelitian mahasiswa ke dalam proses pembelajaran

2. KKN (Kuliah Kerja Nyata, 4 sks) yang merupakan integrasi pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa ke dalam proses pembelajaran 3. Kuliah Kerja Lapangan (KKL, 2 sks) yang merupakan integrasi proses praktek dan

penelitian mahasiswa di lapangan ke dalam proses pembelajaran

4. Tugas akhir (5 sks) yang merupakan integrasi penelitian mahasiswa ke dalam proses pembelajaran. Tugas penelitian pada Pengabdian Pada Masyarakat Pimnas yang didanai Ditjen DIKTI Kemendikbud dapat menjadi tugas akhir mahasiswa

6. Handout perkuliahan yang merupakan integrasi penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat oleh dosen ke dalam proses pembelajaran (sebutkan contohnya

dan siapkan ketika visitasi)

7. Buku ajar karya tulis dosen yang berasal dari hasil-hasil penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat oleh dosen ke dalam proses pembelajaran. (sebutkan contohnya dan siapkan ketika visitasi)


(55)

5.3 Suasana Akademik

5.3.1 Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan. Jelaskan bagaimana institusi menjamin pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. Jelaskan pula ketersediaan dokumen pendukung serta konsistensi pelaksanaannya.

Unand sudah membangun suasana akademik yang kondusif dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi sebagai upaya menumbuhkembangkan budaya akademik. Hal ini sejalan dengan Renstra Bisnis 2015-2019 yang merupakan tahap kedua pencapaian visi Unand. Terciptanya suasana akademik yang kondusif di antara sivitas akademika di lingkungan UNAND telah menjamin terselenggaranya kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademi dan otonomi, yang dapat dipertanggunng jawabkan berlandaskan etika akademik, moral akademik dan norma akademik, dan didukung oleh etos kerja yang tinggi oleh tenaga kependidikan.

Kebebasan Akademik, Kebebasan Mimbar Akademik, dan Otonomi Keilmuan diatur dalam :

 Statuta Unand (Permendikbud 47 Tahun 2013, BAB VII, pasal 89 dan 90)

 Pedoman Pengembangan Suasana Akademik Tahun 2015

 Kebijakan Mutu Suasana Akademik Unand (Peraturan Rektor no. 12 Tahun 2015):

 Standar Mutu Suasana Akademik Unand (Peraturan Rektor no. 13 Tahun 2015):

1. Kebebasan Akademik dan Kebebasan Mimbar Akademik

Unand telah mengimplementasikan kebebasan mimbar akademik. Kebebasan Akademik dan Kebebasan Mimbar Akademik telah dilaksanakan secara konsisten. Adapun misi dan tujuan Kebebasan Mimbar Akademik dinyatakan dalam buku Kebijakan Mutu Suasana Akademik Unand Tahun 2015, Pasal 12 sebagai berikut.

(1) Universitas memberikan wewenang kebebasan mimbar akademik sepenuhnya kepada profesor dan/atau dosen yang memiliki otoritas dan wibawa ilmiah untuk menyatakan secara terbuka dan bertanggungjawab


(56)

mengenai sesuatu yang berkenaan dengan rumpun ilmu dan cabang ilmunya. 


(2) Kebebasan mimbar akademik bertujuan untuk meningkatkan peluang penyampaian gagasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni melalui pelaksanaan tridharma. 


Untuk menjamin terlaksananya Kebebasan Mimbar Akademik dengan baik, segenap civitas akademika Unand harus memperhatikan hal berikut ini (terdapat dalam Dokumen Pedoman Pengembangan Suasana Akademik Tahun 2015) . (1) Pimpinan Unand wajib mengupayakan dan menjamin agar setiap anggota

sivitas akademika melaksanakan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan dilandasi oleh etika dan norma/kaidah keilmuan.

(2) Dalam melaksanakan kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, setiap anggota sivitas akademika:

a. Mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya dapat meningkatkan mutu akademik Unand;

b. Mengupayakan agar kegiatan dan hasilnya bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, negara, dan kemanusiaan;

c. Bertanggung jawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya serta akibatnya pada diri sendiri atau orang lain;

d. Melakukan dengan cara yang tidak bertentangan dengan norma agama, nilai etika, dan kaidah akademik;

e. Tidak melanggar hukum serta tidak mengganggu kepentingan umum. (3) Kebebasan akademik tersebut di atas dilaksanakan dalam upaya

mendalami, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara berkualitas dan bertanggung jawab.


(57)

setiap anggota sivitas akademika dalam menyebarluaskan hasil penelitian dan menyampaikan pandangan akademik melalui kegiatan perkuliahan, ujian sidang, seminar, diskusi, simposium, ceramah, publikasi ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain yang sesuai dengan kaidah keilmuan.

(5) Pelaksanaan kebebasan mimbar akademik sebagaimana tersebut di atas: a. Merupakan tanggung jawab setiap anggota sivitas akademika yang

terlibat;

b. Menjadi tanggung jawab unand, apabila universitas, atau unit organisasi di dalamnya secara resmi terlibat dalam pelaksanaannya;

c. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan dilandasi etika serta norma/kaidah keilmuan.

(6) Kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik dimanfaatkan oleh Unand untuk:

a. Melindungi dan mempertahankan hak kekayaan intelektual;

b. Melindungi dan mempertahankan kekayaan dan keragaman alami, hayati, sosial, dan budaya bangsa dan negara indonesia;

c. Menambah dan/atau mutu kekayaan intelektual bangsa dan negara indonesia;

d. Memperkuat daya saing bangsa dan negara indonesia.

(7) Kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan sesuai dengan otonomi Unand.

2. Otonomi Keilmuan

Pelaksanaan Otonomi Keilmuan berpedoman pada Kebijakan Suasana Kademik Unand Tahun 2015, segenap civitas akademika Unand harus memperhatikan hal berikut ini :

(1) Unand wajib mengupayakan dan menjamin agar setiap anggota sivitas akademika melaksanakan otonomi keilmuan secara bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilandasi etika dan norma/kaidah keilmuan.


(58)

kemandirian dan kebebasan sivitas akademika suatu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang melekat pada kekhasan/keunikan cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni, yang bersangkutan, dalam menemukan, mengembangkan, mengungkap-kan, dan/atau mempertahankan kebenaran menurut kaidah keilmuannya untuk menjamin keberlanjutan perkembangan cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni.

(3) Eksistensi otonomi keilmuan tercermin dari pola penyusunan kurikulum yang dibebankan kepada prodi dengan mempertimbangkan ketersediaan SDM, prasarana dan sarana pendukung proses pembelajaran.

Organ yang menjamin kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan adalah Senat Universitas. Sesuai Statuta Unand Tahun 2013 pada Pasal 15, Senat merupakan organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik. Dalam menjalankan fungsi, Senat mempunyai tugas dan wewenang:

a. Penetapan kebijakan pengawasan di bidang akademik;

b. Pemberian pertimbangan terhadap norma akademik yang diusulkan oleh rektor; c. Pemberian pertimbangan terhadap kode etik sivitas akademika yang diusulkan oleh

rektor;

d. Pengawasan penerapan ketentuan akademik;

e. Pengawasan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.

1. Dokumen Pendukung

Jaminan Unand untuk pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan tercantum pada Statuta Unand Tahun 2015 (Bab VII Pasal 89 dan 90). Statuta Unand bukan satu-satunya dokumen yang tersedia untuk menjamin adanya kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan Unand terkait dengan jaminan institusi terhadap pelaksanaannya. Pedoman Pengembangan Suasana Akademik Tahun 2015, Kebijakan Mutu Suasana Akademik Unand (Peraturan Rektor no. 12 Tahun 2015), Standar Mutu Suasana Akademik Unand (Peraturan Rektor no. 13


(1)

Diploma, Sarjana dan Pascasarjana berisi semua hal yang terkait dengan pedoman dan kebijakan pengembangan suasana akademik. Peraturan Rektor Nomor 3 Tahun 2016 tentang Peraturan Akademik terdiri dari 12 bab dan 79 pasal. Peraturan tersebut memuat ketentuan umum, program pendidikan, sistem penerimaan mahahsiswa, registrasi, layanan akademik, evaluasi pembelajaran, berhenti studi sementara, pindah program studi, standar dosen dan sangsi. Semua hal yang terkandung dalam peraturan rektor tersebut berujung kepada pengembangan suasana akademik yang kondusif.

Renstra Bisnis Unand 2015-2019 berisi semua perencanaan kegiatan yang terkait dengan pengembangan suasana akademik baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Program Pengembangan Suasana Akademik

Program pengembangan suasana akademik unand mengacu kepada Renstra Bisnis Unand 2015-2019. Program-program pengembangan suasana akademik dituangkan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RK-AKL) Unand. Sesuai dengan Renstra Bisnis Unand, program peningkatan atmosfir akademik dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:

- Penyediaan prasarana dan sarana pendukung pengembangan suasana akademik di semua prodi di lingkungan Unand.

- Penigkatan kapasitas dan kualitas kegiatan akademik di semua prodi di lingkungan Unand.

- Penigkatan kapasitas dan kualitas kerja sama Unand dengan berbagai lnstitusi pendidikan dan institusi terkait lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

- Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM dosen dan tenaga kependidikan. - Pemberian reward dan punishment.

Unand telah melaksanakan program dan kegiatan institusi yang terjadwal untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan luar kampus yang meningkatkan gairah dan suasana akademik, antara lain:


(2)

1) Penyediaan dana:

Pelaksanaan program Unand yang terjadwal, berupa penyediaan dana oleh institusi untuk meraih unggulan akademik di dalam dan di luar kampus, antara lain:

- Program Peningkatan Jumlah dan Mutu Publikasi Ilmiah dan HAKI Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari penyediaan insentif kepada dosen yang mempublikasikan atikel pada jurnal ilmiah nasional dan internasional. Kemudian juga dilakukan kegiatan persiapan untuk penerbitan karya dosen pada jurnal nasional dan internasional dan penyiapan publikasi.

- Program Peningkatan Kualitas Sumberdaya Pendidikan Tinggi

Pada tahun 2015-2017 telah dilaksanakan pelatihan Pekerti, pelatihan AA (Applied Approach), pelatihan penyusunan silabus matakuliah, perbaikan RPS, pelatihan bahasa Inggris untuk dosen di UPT Pusat Bahasa dan penulis buku ajar setiap tahun dengan jumlah per kelas dan angkatan sekurang-kurangya 40 orang dosen. Pelatihan ini selain dapat meningkat kualitas sumberdaya, juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

2) Penyelenggaraan pertemuan ilmiah:

Pelaksanaan program Unand yang terjadwal, berupa penyelenggaraan seminar, lokakarya, simposium, demonstrasi/pameran, dan lomba karya


(3)

ilmiah dosen dan mahasiswa serta pengenalan kehidupan kampus terutama untuk mahasiswa baru yang disebut BAKTI.

3) Keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional:

Pelaksanaan program Unand yang terjadwal, berupa keikutsertaan dalam forum ilmiah di tingkat nasional dan internasional, yang disertai dengan bantuan pendanaan.

4) Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa, antar mahasiswa, serta antar dosen.

5) Penyediaan dan penggunaan fasilitas sarana dan prasarana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika.

Unand telah berupaya menghasilkan sebanyak mungkin artikel ilmiah dari hasil penelitian dosen-dosennya untuk dipublikasikan di berbagai jurnal terakreditasi dan jurnal terindeks. Realisasi ke arah itu tentu saja membutuhkan dana yang besar. Oleh karena itu, Unand memberikan bantuan kepada dosen untuk dapat menghasilkan dan menerbitkan karya ilmiah yang bermutu dan menghasilkan paten. Di samping itu, Unand juga memfasilitasi dosen-dosen mengikuti pelatihan penulisan artikel ilmiah. Bantuan-bantuan dan pelatihan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1. Bantuan penerbitan tulisan ke jurnal ilmiah 2. Bantuan penerbitan jurnal ilmiah

3. Bantuan Pendaftaran HaKI

4. Pelatihan Penyusunan Artikel Ilmiah 5. Pelatihan Pendaftaran HaKI.

Penelitian yang sifatnya kompetitif yang pada umumnya diikuti dosen Unand adalah Hibah Bersaing, Riset Unggulan Terpadu, Riset Pembinaan Kesehatan (RisBinKes) dan Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (RisBinIpTekDok). Selain itu juga dilakukan riset dengan institusi luar negeri seperti Helen Keller International, WHO Geneva, dan Unicef. Dalam hal ini, semua program penelitian yang dilakukan dosen juga melibatkan mahasiswa. Pendanaan penelitian yang dikelola secara desentralisasi melalui DIPA Unand adalah skim Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Doktor, Penelitian Unggulan


(4)

Perguruan Tinggi, Hibah Pasca dan Hibah Pekerti. Dana dari Dikti terdiri dari Hibah Kompetensi, Penelitian Unggulan Strategis Nasional, dan MP3EI. Pengelolaan (seleksi sampai monitoring dilakukan secara internal) skim-skim desentralisasi dilakukan secara internal dan eksternal. Saat ini Unand tergolong universitas penelitian dalam kelompok utama.

Kuantitas dan kualitas karya akademik merupakan prasyarat kenaikan pangkat fungsional dosen. Dengan cara ini peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian dan karya ilmiah dapat dicapai. Di Fakultas Kedokteran, misalnya sebagian besar kegiatan penelitian langsung diaplikasikan pada kegiatan masyarakat, seperti penelitian gizi dalam mengatasi masalah kekurangan energi protein (Marasmus) di Sumatera Barat.

Dalam 3 tahun terakhir terdapat perkembangan pelaksanaan kegiatan penelitian yang menggembirakan. Kondisi ini perlu lebih ditingkatkan sehingga dosen Unand dapat aktif melaksanakan penelitian dan menghasilkan berbagai produk seperi artikel jurnal nasional terakreditasi dan intenasional, paten dan HaKi. Dengan demikian, inovasi-inovasi yang lahir dari Unand bermanfaat bagi masyarakat.

Sistem pengembangan suasana akademik yang kondusif bagi segenap sivitas akademika Unand juga dilakukan dengan mengevaluasi kinerja sivitas akademika dosen dan mahasiswa mulai dari tingkat program studi, jurusan, fakultas sampai ke tingkat universitas. Pemenang tingkat universitas diberi penghargaan oleh Unand dan dikirim untuk mengikuti kompetisi di tingkat nasional. Jenis-jenis penghargaan yang diberikan adalah sebagai berikut.

1. Anugerah Unand (Unand Award)

2. Dosen Berprestasi tingkat Fakultas, Universitas dan Nasional 3. Mahasiswa Berprestasi tingkat Fakultas, Universitas dan Nasional

Penghargaan diserahkan pada acara Dies Natalis dan Lustrum. Penghargaan untuk kategori dosen bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian, serta bidang kewirausahaan, karyawan dan mahasiswa berprestasi didukung sepenuhnya dan dibantu pula oleh dewan penyantun Unand.


(5)

3. Pengerahan Sumber Daya:

Pengerahan sumber daya untuk menjamin terciptanya suasana akademik di lingkungan institusi yang kondusif untuk meningkatkan proses dan mutu pembelajaran terdiri dari:

- Program-program peningkatan suasana akademik pada Renstra Bisnis Unand 2015-2019

- Kegiatan-kegiatan peningkatan suasana akademik pada Rencana Bisnis dan Anggaran serta RKAKL Unand termasuk pendanaannya.

- Unit-unit kerja pendukung suasana akademik seperti lembaga, fakultas, program studi, laboratorium, pusat studi, kelompok pengabdian kepada masyarakat, dan UPT.

- Penyediaan dan penggunaan fasilitas sarana dan prasarana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika termasuk fasilitas ICT.

4. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi untuk menjamin terciptanya suasana akademik yang kondusif diawali dengan penyediaan semua peraturan dan SOP yang terkait dengan penciptaan suasana akademik. Peraturan dan SOP itu digunakan sebagai dasar elakukan evaluasi dan monitoring. Selanjutnya, tahapan monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai berikut.

- Monitoring dan Evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh LP3M di bawah pengawasan Wakil Rektor I dengan berkordinasi dengan masing-masing fakultas di lingkungan Unand.

- Monitoring dan Evaluasi sarana dan prasarana pembelajaran dilaksanakan oleh Biro Akademik dan Kemahasiswaan di bawah pengawasan Wakil Rektor I dan II dengan berkordinasi dengan masing-masing fakultas di lingkungan Unand. - Monitoring dan Evaluasi penelitian dilakukan secara internal dan eksternal.

Secara internal, monitoring dan evaluasi dilakukan oleh reviewer yang ditunjuk oleh rektor melalui LP2M Unand. Secara eksternal, monitoring dan evaluasi dilakukan oleh DP3M DIKTI dengan mendatangkan reviewer yng ditunjuk oleh DIKTI.

- Monitoring dan Evaluasi Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan secara internal dan eksternal. Secara internal, monitoring dan evaluasi dilakukan oleh


(6)

reviewer yang ditunjuk oleh rektor melalui LP2M Unand. Secara eksternal, monitoring dan evaluasi dilakukan oleh DP3M DIKTI dengan mendatangkan reviewer yng ditunjuk oleh DIKTI.

5. Tindak Lanjut Untuk Langkah Perbaikan Secara Berkelanjutan:

- Hasil Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran oleh LP3M digunakan untuk perbaikan dan pengembangan dan peningkatan mutu proses pembelajaran Unand

- Hasil Monitoring dan Evaluasi Sarana dan Prasarana Pembelajaran oleh Biro Akademik dan Kemahasiswaan digunakan untuk perbaikan dan pengembangan dan peningkatan mutu sarana dan prasarana Pembelajaran Unand

- Hasil Monitoring dan Evaluasi Penelitian oleh LPPM digunakan untuk pengembangan mutu dan jumlah penelitian Unand

- Hasil Monitoring dan Evaluasi Pengabdian Kepada Masyarakat oleh LPPM digunakan untuk pengembangan mutu dan jumlah pengabdian kepada masyarakat Unand.

Berdasarkan hasil montoring dan evaluasi tersebut di atas disusun berbagai kegiatan pengembangan proses pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk peningkatan suasana akademik di Unand. Kegiatan-kegiatan tersebut dimasukkan ke dalam RKAKL Unand untuk pelaksanaan dan pendanaannya. Dengan demikian, suasana akademik di Unand diharapkan lebih baik dari pada sebelumnya.


Dokumen yang terkait

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY PADA PRODUK KARTU SELULER PRABAYAR SIMPATI, IM3, DAN JEMPOL (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember)

2 69 20

Hubungan Kualitas Tidur dan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

11 91 19

PENGARUH PENILAIAN dan PENGETAHUAN GAYA BUSANA PRESENTER TELEVISI TERHADAP PERILAKU IMITASI BERBUSANA (Studi Tayangan Ceriwis Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Komunikasi Angkatan 2004)

0 51 2

PENGARUH TERPAAN LIRIK LAGU IWAN FALS TERHADAP PENILAIAN MAHASISWA TENTANG KEPEDULIAN PEMERINTAH TERHADAP MASYARAKAT MISKIN(Study Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Pada Lagu Siang Seberang Istana)

2 56 3

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Perilaku Konsumsi Serat pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Tahun 2012

21 162 166

Ketersediaan koleksi informasi primer pada perpustakaan Universitas Satyagama : analisis sitiran dalam skripsi dan tesis

2 58 95

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Yayasan (Sinpeya) Pada Balai Perguruan Putri (BPP) Pusat Bandung

7 79 187

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1