Kimia Organik (1)

ATURAN KIMIA ORGANIK 1 (D3)
Evaluasi 1 (UTS) = 20%
2. Test Praktikum = 10%
3. Praktikum
= 40%
4. Evaluasi Akhir (UAS) = 30 %
1.

POKOK BAHASAN
5. Sejarah Kimia Organik
6. Senyawa Alifatis
7. Senyawa Aromatis

SENYAWA ALIFATIS
Alkana

dan siklo alkana disebut
hidrokarbon jenuh (Saturated
Hydrocarbon). Artinya, jenuh
dengan hidrogen. Senyawa ini
tak bereaksi dengan hidrogen &

senyawa yang mengandung
ikatan pi disebut tak jenuh serta
dalam kondisi reaksi yang tepat.
Senyawa ini bereaksi dengan

Hidrokarbon Jenuh :
Alkana :
CH4 +

H2  Tak bereaksi

(metana)
Sikloalkana :
+ H2  Tak
bereaksi

Hidrokarbon Tak Jenuh
CH2 = CH2 + H2

+ 3 H2


Katalis
Ni

CH3 – CH3

Katalis
Ni

(Siklo
Benzena)

PERBEDAAN ADISI DAN
SUBTITUSI
ADISI : -Tidak ada pengeluaran atom
-Berlangsung cepat
-Tidak menggunakan katalisator
SUBTITUSI : -Ada Pergantian atom H
dengan
Halogen

-Perlu katalisator yaitu S.U.V
Kebanyakan sifat-sifat kimianya
alkana sama, tetapi mempunyai

SIFAT-SIFAT ALKANA
A. SIFAT
1. Tidak FISIS
berwarna

2. Tidak larut dalam air
3. Berat jenis < 1
4. Larut dalam Ether, Alkohol, Aceton, dan
Benzene
5. Tingkat fasenya :
C1 s/d C4 merupakan gas tidak berbau
C5 s/d C17 merupakan zat cair (mis : Benzene)
C18 Ke atas merupakan zat padat (mis : Aspal)
6. Makin banyak cabang makin kecil titik
didihnya.


B. SIFAT KIMIA
Semua alkana mudah dibakar.
2. Sangat kekal terhadap
oksidator, karena itu disebut
Paraffin.
3. Mudah bereaksi dengan
halogen.
4. Reaksinya disebut subtitusi.
5. Tidak mempunyai daya adisi
dengan halogen.
1.

I. PEMBUATAN SECARA SINTESA
Dari alkohol  Senyawa Halida
CH3-CH2-OH + HI  CH3-CH2 I +
H 2O
A)

Atau :
ROH + HX  RX + H2O

X : Kecuali HCl (Tidak reaktif)

A1. DENGAN SYNTESA NURTZ (TH. 1855)
2

RX + 2 Na  R-R + 2 NaX
Misal :
CH3I + 2 Na + ICH3  CH3-CH3 + 2 NAI

2. DENGAN REDUKSI GRIGNARD (FIESER HAL 3

RX + 2 H  RH + HX
Reduksi dikerjakan dengan Zn dan HCl,
Zn – Cu dalam Alkohol, Mg amalgam
dalam air, H2 dengan Katalisator Pd.

Umum : RX + Mg  R Mg X
(R Mg X = Reagent Grignard yang
reaktif)
X = Cl, I, Br

Untuk mendapatkan alkana ditambah
pelan-pelan oleh H2O yang ekivalen
ke dalam larutan ether tersebut.
R Mg X + HOH  RH + Mg(OH)Cl atau
Mg(OH)I dan sebagainya.

O
=
II. Dari Asam R-C
OH

Untuk mendapatkan alkana dari
alam biasanya dipakai garamnya,
jadi bukan asamnya langsung.
Caranya sebagai berikut :
A) Dengan Decarboxilasi
yaitu mengeluarkan CO2 dari
gugus Carboxil.

B) SINTESA KOLBE (1849)

Dengan

jalan elektrolisa senyawa organik
dalam air.
Reaksinya :
ELEKTROLIS
A

O
-=O
Na+ 2H2O  C2H6 + 2CO2 + 2NaOH + H2
2CH3
ANODA
KATODA
Anggota-anggota :
1. Metana (CH4)
Berupa gas yang dihasilkan syntesa unsur
dengan mengalirkan H2 pada carbon murni
pada 1000-1200oC


Reaksi

:
C + H2  CH4 + 17.7 Kcal
• Dapat pula dilakukan pada temperatur
rendah dengan menggunakan katalis Ni
halus.
• Caranya : H2 dialirkan di atas Ni halus
yang telah dilapisi dengan karbon pada
temperatur 550oC. Gas yang keluar
mengandung 41% CH4, reaksinya
katalitik dengan menggunakan Ni.
(Sabatir- Senders)
• Dapat pula dibuat dalam lab. Dengan
jalan dicomposisi dari aluminium carbida.
C3Al4 + 12H2O  3CH4 + 4Al(OH)3

SIFAT-SIFAT METANA
Gas


tidak berwarna
S.G = 0.559
Sedikit larut dalam air
Lebih mudah larut dalam alkohol
Tidak stabil pada temperatur >
1200oC
Campuran antara CH4 dan O2 mudah
meledak bila perbandingan jumlah
berada dalam batas-batas tertentu.
Dapat bereaksi dengan Cl 2 & Br2
CH4 + Cl2  CH3Cl + HCl

Atom-atom

H pada CH4
mempunyai kedudukan
equivalent.
Bila Cl2 atau Br2 berlebih akan
didapatkan campuran dari
macam-macam subtitusi

CH3 + Cl2  CH2Cl2 + HCl
CCl4,

CBr4 adalah hasil terakhir

REAKSI-REAKSI DARI
ALKANA :
CHLORINASI

: CH4 & Cl2 tidak dapat
bereaksi dalam keadaan gelap, dengan
pertolongan suv akan bereaksi dengan
cepat.
SUV

CH4

+ Cl2  SUV
CH3Cl + HCl


CH3Cl

+ Cl2 SUV
 CH2Cl2 + HCl

CH2Cl2
CHCl3

+ Cl2 SUV
 CHCl3 + HCl

+ Cl2

 CCl4 + HCl

Alkana

dapat dichlorinasi pada
temperatur rendah dengan katalis
peroxide.

CARA KARASCH :
PEROXIDE

RH + SO2Cl240-80oC RCl + HCl + SO 2
2) CHLORO SULFONASI
Dengan adanya radiasi actinic dalam
suatu medium basa lemah akan dapat
bereaksi dengan Sulfunic Cl dan
menghasilkan gugus Chloro Sulfonic.
h.
v
R-H  SO2Cl2
50 R SO2Cl + HCl

CRACKING (DECOMPOSISI TERMAL) :
Terjadi

pada temperatur 500-700oC
untuk homolog yang lebih dari
metana maka akan terjadi
pemecahan rantai C dan pemecahan
dari mol yang besar menjadi 2 atau
lebih fragmen-fragmen.
PYROLISIS C4H10 + C4H8
8 18
CH +CH

C H

6

14

2

4

C4H10 + CH4 + C2H4 + C
C8H16 + H2

Oksidasi

-

-

-

-

-

-

: Reaksi antara HC dan O2
yang dapat menghasilkan tenaga
adalah merupakan dasar dari
penggunaan gas oline sebagai
bahan bakar dalam mesin.
Nitrasi : Hidro Carbon (HC) yang
bercabang dapat dikenakan nitrasi
NO2
dengan menggunakan
HNO3 pada
temperatur yang tinggi.
C
C
RX : C-C-C  C-C-C + H2O

CARA VICTOR MEYER
(1872)
R-Br

+ AgNO2  RNO2 + AgBr

-

-

D) RANTAI SAMPING BERCABANG
Gugus bercabang biasa mempunyai
nama spesifik (khusus), misal gugus
propil itu disebut GUGUS PROPIL &
GUGUS ISOPROPIL.
CH3
CH3-CH2-CH2- CH3-CHn. Propil Iso propil

CARA MENGHAFAL
1) C naik  syntesa wurtz
Contoh : 1. Metana  Etana
C
 C–C
Caranya : SUV
1. C + Cl2
C – Cl + HCl
2.

C – Cl + 2Na + C – Cl
2NaCl

2) Etanol  Propana

C–C+

CARANYA
1.
2.

:
C – C – OH + HI/HCl  C – C – Cl + H2O
C – C – Cl + 2 Na + C – Cl  C – C – C +
2NaCl

2) C TETAP  REDUKSI GRIGNARD
Contoh : Etyl Chlorida  Etana
C – C – Cl  C – C
Caranya :
3. C – C – Cl + Mg  C – C – MgCl
4. C – C – MgCl + HOH  C – C + Mg(OH)Cl

C

TURUN  Dengan DECARBOXIUS
Contoh : Asam Cuka  Metana
O
=
C – C - CH
OH 4

Caranya=:O
-O
1. C – C H
H2O
O
=ON
a
2. C – C

O
=+ NaOH  C – O
CN
a

+

+ NaOH  CH4 + Na2CO3

CONTOH
1.
2.
3.
4.
5.

Etana  Carbon Tetra Chlorida
Metanol  Butana
Isopropil Alkohol  2,3 Di Metil
Butana
Alkohol  Metana
Asam Cuka  Carbon Tetra
Chlorida

Gugus

iso butil mempunyai suatu cabang
metil pada ujung rantai.

CH3
butil (n. butil)

-

-

CH3-CH2-CH2-CH2- CH3-CH-CH2-

iso butil

GUGUS BUTIL SEKUNDER (Disingkat : Sec.
Butil)
Memiliki

2 Carbon yang terikat pada karbon
kepala (Karbon Lekatan). Gugus butil
tersier (Disingkat Tert-Butil/t-butil) memiliki
3 carbon yang terikat pada carbon lekatan.

CH3-C-

-

-

2 atom C pada

-

-

CH3

CH3-CH2-CH-

Sec-Butil

CH3

-

-

CH3

karbon lekatan

t-Butil

3 atom C pada
karbon lekatan

CONTOH :
-CH-CH2-CH3

1)

-

-

heksana

Sec-Butil Siklo

CH3

1

2

3

-

CH3-CH2-CH2- CH-CH
-CH62- CH
4
52
7 3

-

2)

CH3-CH-CH3  CABANG
4 iso propil Heptana

E. CABANG GANDA
Jika

2 cabang atau lebih terikat
pada suatu rantai induk,
ditambahkan lebih banyak awalan
pada nama induk 2 diurutkan
secara alfabet (AWAS : Untuk
mengurutkan nama-nama harus di
Inggriskan dulu sehingga misal
Metil ditaruh di depan Fenil, karena
dalam bahasa Inggris masingmasing ialah Methyl dan Phenyl).

E. CABANG GANDA
Jika

2 cabang atau lebih terikat
pada suatu rantai induk,
ditambahkan lebih banyak awalan
pada nama induk 2 diurutkan
secara alfabet (AWAS : Untuk
mengurutkan nama-nama harus di
Inggriskan dulu sehingga misal
Metil ditaruh di depan Fenil, karena
dalam bahasa Inggris masingmasing ialah Methyl dan Phenyl).

-

-

CH3

3
Etil
3
4
5
CH2-CH3 2 Metil Pentana

2

-

1

-

CH3-CH-CH-CH2-CH3

CH3
-

3

-

2

-

-

1

4

5

3 Etil
3 Metil Heksana
6

CH2-CH3
 CH3-CH2-C-CH2-CH2-CH3
Banyakny Awala Banya
a
n
k

Awalan

2

Di

5

Penta

3
4

Tri
Tetra

6

Heksa

CH3

-

: 1)

- -

CONTOH

CH2-CH3C
2)
3)

CH3-CH2

CH2-CH3

-

CH3-C-CH2-CH2-CH3
CH(CH3)2
CH(CH3)2

4)

CH2–CH2 –CH3

H3C CH2-CH2-CH3

4 metil 1,2 Dipropil siklo Pentana
5)

CH(CH3)2
C–C–C–C–C–C–C–C–C
CH(CH3)24,5 Diisopropil

Nonana

F. SUBTITUEN AWALAN LAIN
Seperti

cabang-cabang alkil beberapa
gugus fungsional diberi nama sebagai
awalan pada nama induk, seperti
contoh beberapa subtituen ini :

SUBTITUEN NAMA AWALAN
-NO2 NITRO –
-F FLUORO –
-Cl KLORO –
-Br BROMO –
-IIODO –

CONTOH-CONTOH
1)

5

4

2

3

CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH2
NO2
Cl Cl

2)

1

Br

1 Bromo 3 Nitro
Pentana

CH3 – C – C – CH3
Cl Cl

2,2,3,3 Tetra kloro
Butana

Gambar Struktur Berikut :
a)

1,1,2 Tri Kloro Etana

b)

1,2 Di kloro 4 Nitro Siklo
Heksana

ALKENA DAN ALKUNA
RUMUS

: CnH2n & CnH2n-2

Struktur

C2H4

dan Nama :
 CH2 = CH2 & C2H2  C ≡ C

Etena
Trivial : Etilena
Trivial : Asetilena
 Dalam tata nama IUPAC
ketidakjenuhan karbon ditandai
dengan akhiran – ANA  ENA  UNA

CONTOH
1

2

3

4
2

1) CH2 = CH – CH – CH3 1 Butena
1

3

2

4

2) CH3 – CH = CH – CH3

2 Butena

CH3
6

3)

5

4

3

2

1

CH3 – CH – CH2 – CH2 – C ≡ CH

5 Metil 1 Heksuna
Jika sebuah struktur mengandung
lebih dari 1 ikatan rangkap/Ganda
3, misal :

SIFAT – SIFAT ALKENA
C2

s/d C4 Merupakan gas
C5 s/d C16 Merupakan cair
C17 > Merupakan padat
Bil dibakar akan memberikan warna
nyala terang
Daya adisi besar

Pembuatan
Dehidrasi

alkohol :

-H2O

CH3 – CH2 – OH

CH 2 = CH2

Al2O3, 300-400oC

Artinya : penghilangan air
• Dengan dehydrating agent maka
alkohol dapat dengan temp. yang
lebih rendah
CH3 – CH2 – OH + H2SO4

170o
C
H2
O

CH2=CH2

Untuk

anggota alkuna :
CH ≡ CH  ACETYLEN
CH3 – C ≡ CH  METIL ACETYLEN
CH3

– CH2 – C ≡ CH  ETYL ACETYLEN

CH3

– C ≡ C – CH3  DI METIL
ACETYLEN

SIFAT-SIFAT

ALKUNA :
1) Titik didih mendekati hidro carbon
jenuh
2) Terdistilasi pada temperatur 10-20oC
3) Lebih pekat pada keadaan cair

ALKOHOL
Dalam

sistem IUPAC nama sebuah
alkohol (ROH) ialah nama hidro carbon
induk dengan huruf –a akhir diubah
menjadi –ol.
RUMUS : CnH2n+1 –OH
CH3 – CH2 – CH3
CH3 – CH2 – CH2OH
PROPANA

1 PROPANOL

CH3 – CH – CH2 – CH2 – OH
OH
3 METIL 1 BUTANOL
SIKLO PENTANOL

Sedang pembagian alkohol terdiri dari :
Alkohol

primer , bila gugus hydroksil
diikat oleh atom C primer.
Contoh : H
R – C – OH atau CH3- CH2 – CH2 –
CH




H

Alkohol Sekunder, bila gugus hydroksil
diikat oleh atom C sekunder :
Contoh : CH3 CH
– CH – OH
3

Alkohol

tersier, bila gugus hidroksil diikat oleh
atom C tersier :
CH3
Contoh :
CH3 – C – OH

CH3

PEMBUATAN :
1) Hidrolisa alkil halida
RX + HOH  ROH + HX
(Pada temp. biasa, air reaksinya lambat kecuali
dengan alkil halida tersier reaksinya cepat)
Atau dengan alkil halida + AgOH/KOH dalam air

RX + KOH/AgOH  ROH + KX/AgX

2) Reduksi suatu alkanal/alkanon
dengan H2
-Reduksi Alkanal
 Alkohol Primer
H2
=

R–O
C – H  R – CH2 – OH

-Reduksi Alkanon
 Alkohol Sekunder
H2
=

R–O
C–R

 R – CH
R – OH

SYNTESA

GRIGNARD

H

Alkanal
=

:
a) R – C – H + R – MgI  R – C – O –
Aldehid
MgIO
H

b)

H

R

R – C – O – MgI + HOH  R – C – OH
R
R
+Mg(OH)I

Alkanon

:
R



=

O

R – C – R + R – MgI  R – C – O - MgI

(Keton
)
R


R
Mg
I

R

R – C – O + HOH  R – C – OH +
Mg(OH)I
R

R

TITIK DIDIH BEBERAPA ALKOHOL
Alkohol

Titik didih
(oC)

Nama
IUPAC

Trivial

CH3OH

64.5

Metanol

Metil Alkohol

CH3-CH2-OH

78.3

Etanol

Etil Alkohol

CH3-CH2-CH2OH

97.2

1 propanol

CH2-CH2

197

OH OH
CH2-CH-CH2
OH OH OH

290

Propil
Alkohol
1,2 Etanadiol Etilena
Glikol
1,2,3
Propana diol

Glyserol

SENYAWA AROMATIS

Senyawa Aromatis
Senyawa

ini berasal dari kenyataan bahwa bahanbahan dalam kelas ini yang pertama ditentukan
adalah sebagai constituen yang mempunyai bau
yang enak karena itu disebut aromatis.
Tahun 1832, LIEBIG dan WOHLER menyelidiki
minyak yang berasal dari bahan alam
mendapatkan bahwa saat ini mempunyai
komposisi C7H6O = Benzaldehida yang bila
dioksidasi menjadi asam benzoat (C7H6O2).
Tahun 1835 MICTHERLICK telah menemukan
bahwa dengan memanasi Ca(OH)2 dengan asam
benzoat akan diperoleh hydrokarbon C6H6 =
Benzene. Jadi istilah aromatis adalah derivatderivat benzene sehingga tidak lagi disebut
senyawa aromatis.

AROMATIK (SIKLIK)
Disebut

aromatik karena pada
umumnya benzene cukup enak.
Macam-macam :
Homo siklis :
-bercabang
a)

-tidak bercabang

C2H5

Rantai
terdiri
dari
C & H saja

b) Hetero siklik :
-bercabang

CH3
N

-tidak bercabang
N

c) Polisiklis
Naftalena

Tata Nama Benzene
Untuk

2 Subtituen
1
1. Orto  1,2 6
2

2.

3.

4
1

Meta  1,3

5

Para  1,4

6
5

Br

Orto di Bromo
Benzene

3

5
6

Br

2

Cl

Meta Cloro
Anilin

3
4
1
2
4

3

NH2

Cl

CH3

Para kloro
Toluena

Jika

ada 3 atau lebih subtituen 
Pakai bilangan
1

Br

6

2

5

3

4

Br
Br

Benzena

sebagai suatu subtituen
disebut GUGUS FENIL
- CH2 - CH2 – Cl  Fenil Etil
Klorida

Tata Nama Hetero siklis
Nama

disusun berdasarkan nama
kuno
C6H5N =
Contoh :
Pyridin
N

Tata Nama Poli siklis
Nama

disusun berdasarkan nama kuno
α
α
Contoh :
β
β
β
β

α

α

α

β
β

β
α

α

α

β

C14H10 =

C10H8 =
Naftalena

BENZENA
Pembuatan

:
1. Penyulingan bertingkat tir batu
bara.
2. Calcium Benzoat dipanaskan
dengan
= OCa(OH)2
C
-O

O

-

C=

-H
O
Ca + 2
O
-H
-Ca
O

+2
CaCO3

3. Asam Benzo Sulfonat + Uap H2O
C6H5 – SO3H + HOH  C6H6 + H2SO4
4. Phenol + Zn Serbuk
C6H5OH + Zn  C6H6 + ZnO
5. Polimerisasi Asetilen
Fe, Si,
3 C 2H 2  C 6H6
Cr
650:o
Sifat-sifat fisis benzena
C
1. Cairan tidak berwarna dan toksik
2. Bau tak enak ; uap + udara  eksplosif
3. Tak larut dalam air, larut dalam udara
dan eter
4. Titik beku = 5,5oC, T.D = 30,1oC

Sifat-sifat Kimia
Dengan

HNO3 membentuk nitro benzena
C6H5 NO2.
Dengan H2SO4 membentuk benzena
sulfonat C6H5 SO3H.
Tidak teroksidasi oleh alkali permanganat
Dapat mengadisi 6 atom H menjadi C 6H12
3H

C6H6  C6H12 +
47 Kcal
2
Katalis
Guna :
1. Untuk obat-obatan dan kedokteran
2. Pelarut lemak (Lilin, Damar(

Reaksi Benzena
Halogenasi
a) C6H6 + 3 Cl2  C6H6Cl16 (Heksa Cl
benzena)
1.

Fe/FeCl3

+ Cl2 

b)

C6H6

AlCl3

(Subtitu
si)

Cl

+ HCl

Cloro
Benzen
a

Pembuatan Kloro Benzena
1. Benzena + Cl2



Fe/FeCl

+ Cl2

3

Cl



+ HCl

AlCl3
Cl

2. 2
H2O

+ 2 HCl + O2  2

+

Reaksi Kloro Benzena :
1. Dengan NH3
Cl

CuO

+ NH3



NH2
Anilin

+ HCl

2. Dengan
300o
Cl NaOH/KOH
OH
+ NaOHC
o
400

C

+ NaCl

Phenol

3. Dengan
CH3Cl + Na (Sintesa
WurtzCl
CH3
+2
+2 Na + Cl – CH3 
Fitting)
ToluenNaCl

4. Dengan Na (Wurtz)
Cl

Cl

+ 2 Na +
NaCl
5.



DenganEter
Mg (Dalam Eter kering)
Cl

MgCl

kering

+ Mg



+2

Toluen
Pembuatan :
Synthesa

Friedel Craft (Katalis : Fe, FeCl3,
Fe
AlCl3)
CH3
+ Cl – CH3 
+ HCl

Synthesa
Wurtz & FittingCH3
Cl
+2 Na + Cl – CH3 
Sifat-sifat

+2
NaCl

fisik :

-Eksplosif
-Tak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut lain/organik

Reaksi Toluen
Dengan

Cl2 (didihkan/SM)

+
Dengan

CH3

CH2Cl + HCl

2 Cl2 

CHCl2 + HCl

3 Cl2 

CCl3 + HCl

Cl2 (katalisator Fe, FeCl3,
Fe
+ 2 Cl2

AlCl3)

2

Cl2 



CH3Cl

CH3
+ 2HCl

Cl

Dengan

KMnO4 + H2SO4 Pekat

+ 3 On

Dengan

C – OH
– OH
–OH

H2SO4 pekat

CH3
CH3
+
+ 2 H2SO4 pkt  OSO3H

2

2

=O
C- O
H
+ H2O



CH3

+ H2

OSO3H
M.S.T

Dengan HNO3 pekat (katalis H2SO
4
NO
2
H
SO
pkt
CH3
H2SO4
2
4
CH3
CH3
Pekat)

NO2

+ HNO3 pkt
pkt 

NO2

+ HNO3

NO2

NO2

NO2

TNT

Derivatif-derivatif Toluena dan Reaksinya
CH2Cl + H O 
2

CH2OH + HC

+ KOH 

CH2OH + KCl

+ AgOH 

CH2OH + AgC

+ NH3 

CH2NH2
+ HCl

Eter
+ Mg

kering
+ 2 On 

CH2MgCl
O
=
C- O + HCl
H

2.
CCl3 + 2 H2O 

O
=
C- O
H

+ 3 HCl

Nitro Benzen
Pembuatan

:

H2SO4
pkt 
HNO3 Pekat

Reaksi
NO2

:
Ni

+ 3H2 
Alkohol

+ 2 NH3 

NO2

+ H2O

NH2

+ 2 H2O
Anilin
NH2

+ 2 NH4NO2

Sifat-sifat : Cairan kuning, beracun,
higroskopis, dan tidak dapat

SO3H

Asam Benzo Sulfonat
Amida
Pembuata
n : S== O- OH
O

+ PCl5 
HCl

O
S== - Cl
O

+ H2 O

+ POCl3 +
O
=
S= NH2
O
+

+ NH3 
HCl
Sifat-sifat : Higroskopis, Asam kuat &
Bentuk Kristal
Derivat yang penting : Benzosulfonat
Amida
Guna :
-Obat Gatal
-Zat Warna

O
=
S=- NH2
O

SULFONAT

=O

sulfonat ialah suatu ester
anorganik dengan rumus RSO2OR
(jangan mencampur adukkan struktur
sulfonat dengan struktur sulfat, suatu
sulfonat mempunyai gugus alkil atau
Bersiflangsung pada atom
akil yang terikat
at
belerang).
Asam
-S - OH
=O

Suatu

=O

=O

-S –
OCH3

ASAM BENZENA SULFONAT METIL BENZENA
SULFONAT

(Suatu asam kuat)

(Suatu Sulfonat)

ROH + Cl – S –
Tosil
HCl

Klorida
(TsCl)

=O

=O

Suatu
Alkohol


=O

hanya akan dipusatkan ke
satu kelompok sulfonat, yaitu ptoloena sulfonat (4 metil benzena
sulfonat), lazim disebut tosilat dan
disingkat sebagai ROTs. Tosilat dibuat
dengan mereaksikan suatu alkohol
dengan p-toluena sulfonil klorida
(Tosil klorida).
=O

PERHATIAN

-CH3  ROS -

Suatu Alkil
Tosilat
(ROTs)

-CH3 +

Titik Leleh & Titik Didih Hidrokarbon Aromatis
Nama

Struktur

Titik Leleh
o
C

Benzena

O-Xilena
m-Xilena
p-Xilena

5,5

80

-95

111

CH3
CH3

-25

144

CH3

-48

189

CH3

13

138

CH3

Toluena

CH3

CH3

Titik Didih
o
C

Struktur & Nama ikatan Benzene
Struktur

Nama
TOLUENA

C-CH3

=O

CH3

Struktur

ASETOFENON

CH3

P-XILENA

OH

FENOL

CH=CH

STIRENA

COOH

AS. BENZOAT

CH3

2

NH2

ANILIN

CH2OH

SO2Cl

P TOLUENA
SULFONIL
KLORIDA (Tosil
Klorida)

-C-

=O

=O

NHC-CH3ASETANILIDA
CH3

Nama

BENZIL
ALKOHOL
BENZOFENO
N

Fenil

Benzil

CH2

PCH3

Totil

O-Totil

CH3

Berilah nama benzena tersubtitusi
CH3
NH2
CH3
Br

CH2Cl
CH3

 2,6 Di metil
Anilin
 p- Bromo benzil
klorida

 M – Totil siklo
heksana
Atau m- sikloheksil
toluena