Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus sebagai Media Pertumbuhan Bakteri

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. (2004). Pengaruh Penambahan Khitosan terhadap Mutu Agar Bakto.
Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor.
Anggadiredja, J.T., Zatnika A., Purwoto, H., dan Istini, S. (2006). Rumput Laut.
Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 48-52.
Angkasa, W.I., Purwoto, H., dan Anggadiredja, J.T. (2011). Teknik Budidaya
Rumput Laut. Rumput Laut. Tanggal akses: 18 Juli 2014.
Armisen, R. and Galatas, F. (2000). Agar in Hand Book of Hydrocolloid.
Cambridge: Woodhead Publishing Limited. Hal. 33-37.
Aslan, L.M. (1998). Budidaya Rumput Laut. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal.
11-19.
Beisher, L. (1991). Microbiology in Practice. A self Instructional Laboratory
Course. New York: Ed Harper Collins Publisher. Hal. 31.
Dawes, C.J. (1981). Marine Botany. Florida: A Wiley Interscience Publication.
Hal. 41, 213.
Distantina, S., Devinta, R.A. dan Lidya, E.F. (2008). Pengaruh Konsentrasi dan
Jenis Larutan Perendaman terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat Gel
Agar-Agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa. Jurnal Rekayasa
Proses. Tanggal akses: 24 Desember 2013.
Distantina, S., Fadilah, Rochmadi, Fahrurrozi, M., dan Wiratni. (2010). Proses

Ekstraksi Karagenan dari Eucheuma cottonii. Rekayasa Kimia dan Proses.
Tanggal akses: 24 Desember 2013.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 657, 712, 746.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 69, 848, 1124.
Ditjen POM. (1978). Materia Medika Indonesia. Jilid II. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 150-156.
Dwidjoseputro. (1998). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit D.
Jambatan. Hal. 35-38.
Glicksman, M. (1983). Food Hydrocolloids. Vol.II. Florida: CRC Press. Hal. 199

Universitas Sumatera Utara

Irawati, A. (1994). Pengaruh Jumlah Air dan Waktu Ekstraksi terhadap Rendemen
dan Mutu Tepung Agar-Agar dari Rumput Laut Gracilaria sp. Skripsi.
Program Studi Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan IPB.
Tanggal akses: 1 April 2014.
Irianto, K. (2006). Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Jilid Satu.
Bandung: Penerbit Yrama Widya. Hal. 16-18, 21-22.

Jawetz, E. (1986). Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan. Edisi XVI.
Diterjemahkan oleh Gerard Bonang. Jakarta: EGC Press. Hal. 336-384.
Jawetz, E., Menick, J.L., dan Adelberg, E.A. (2001). Mikrobiologi Kedokteran.
Edisi Kedua puluh. Jakarta: Penerbit ECG. Hal. 211, 249
Junaidi, R. (2006). Kajian Penggunaan NaOCl dan Kaporit pada Pemucatan
Natrium Alginat dari Rumput Laut Cokelat (Sargassum polycystum).
Skripsi. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Tanggal akses: 3 Maret 2014.
Kadi, A. (2004). Potensi Rumput Laut di Beberapa Perairan Pantai Indonesia.
Oseana. 29 (4) : 25 – 26.
Lay, B.W. (1996). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. Hal. 57-58, 109.
Melliawati, R. (2009). Eschericia coli dalam Kehidupan Manusia. Bio Trends.
4:1. Tanggal akses: 19 Mei 2014
Murdinah, Dina, F., dan Subaryono. (2008). Pembuatan Bakto Agar dari Rumput
Laut Gelidium rigidum untuk Media Tumbuh bagi Mikroorganisme.
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. 1 : 3.
Tanggal akses: 9 November 2013.
Murdinah, Siti, N.K.A, Nurhayati dan Subaryono. (2012). Membuat Agar dari
Rumput Laut Gracilaria sp. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 12, 21, 24-27.

Oxoid. (1998). The Oxoid Manual. Edisi 8. Hal. 179. Tanggal akses: 28 Agustus
2014.
Pelczar, M.J., dan Chan, E.C.S. (2006). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:
Penerbit UI Press. Hal. 138-140.
Polifrone, M., De Masi, F., dan Gargiulo., M. G. (2006). Alternative Pathways in
the Life History of Gracilaria gracilis (Gracilariales, Rhodophyta) from
North Eastern Sicily (Italy). Journal of Botanical Sciences. Tanggal akses:
9 Maret 2014

Universitas Sumatera Utara

Pratiwi, S.T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Yogyakarta: Penerbit Erlangga. Hal:
18, 106-108, 112-114, 144.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. (1991). Teknologi Pasca Panen
Rumput Laut. Jakarta: Departemen Kelautan. Hal. 111.
Ramadhani, A. (2012). Karakterisasi Simplisia dan Isolasi serta Identifikasi AgarAgar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Skripsi.
Medan: Fakultas Farmasi USU.
Romimohtarto, K., dan Juwana, S. (2001). Biota Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang
Biota Laut. Jakarta: Penerbit Djambatan. Hal. 410.
Stanier, R.Y., Adelberg, E.A. dan Ingraham, J.L. (1982). Dunia Mikroba I.

Penerjemah: Agustin Wydia. Jakarta: Penerbit Bhratara Karya Aksara.
Hal. 23-25.
Trono, G.C., dan Ganzon, F.E.T. (1988). Philippine Seaweeds. Manila: National
Book Store, Inc. Hal. 174-175.
WHO. (1992). Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials. Geneva:
World Health Organization. Hal. 31.
Winarno, F.G. (1990). Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Sinar
Harapan. Hal. 59, 60-63, 67-68.

Universitas Sumatera Utara