Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Return merupakan hasil (keuntungan atau kerugian) yang diperoleh
dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti
mendapatkan keuntungan atau mendapatkan capital gain, sedangkan jika
negatif berarti rugi atau mendapatkan capital lost.

Hartono (2008:195)

“Return dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi
(actual return) merupakan return yang telah terjadi.
dihitung berdasarkan data histori.

Return realisasi

Return realisasi penting karena


digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return
histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected
return) dan risiko di masa mendatang. Return ekspektasi merupakan return
yang sangat diharapkan untuk masa yang akan datang.
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor
berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung resiko atas investasi yang dilakukan. Untuk mendapat return
atau keuntungan tertentu seorang investor juga harus memperhatikan resiko
yang akan ditanggungnya jika ingin memperoleh return tertentu. Resiko
merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima
dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaan,
berarti semakin besar resiko investasi tersebut.

1
Universitas Sumatera Utara

Faktor yang menentukan perubahan return saham adalah faktor
internal dan faktor eksternal, adapun faktor internal yang dimaksud adalah
faktor yang berasal dari dari perusahaan, yaitu kinerja perusahaan, baik
kinerja keuangan maupun kinerja manajemen, kondisi keuangan perusahaan

dan prospek perusahaan, sedangkan faktor eksternal meliputi berbagai
informasi makro, politik, kondisi pasar, bahkan isu-isu yang beredar juga
dapat mempengaruhi return suatu saham. Faktor fundamental merupakan
salah satu faktor internal yang mempengaruhi return saham yang biasanya
menggunakan rasio-rasio keuangan yaitu Debt to Equity Ratio (DER), Price
Earning Ratio (PER), Return on Equity (ROE), dan Book Value (BV).
Dalam pengambilan keputusan investasi, selain harus memperhatikan
fakor internal investor juga harus memperhatikan market timing dan juga
membutuhkan informasi-informasi dari luar dalam melakukan investasi,
sehingga investor mengetahui risiko yang akan dihadapi dalam investasi
tersebut, return yang akan diperoleh dari investasi tersebut, dan investor
juga mengetahui kapan harus membeli atau menjual saham.
Seorang investor perlu melakukan analisis terhadap pola hari
perdagangan yang berubah setiap harinya. Perubahan ini disebabkan oleh
perubahan perilaku investor dalam melakukan aktivitas perdagangan di
bursa sehingga perubahan perilaku investor akan berpengaruh terhadap pola
pergerakan harga harian saham, pada akhirnya akan mempengaruhi pola
return yang diterima oleh investor. Pola return yang akan diterima dalam
suatu hari dapat lebih tinggi atau lebih rendah.


2
Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini dilakukan pada indeks

LQ-45 karena perusahaan-

perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 memiliki likuiditas saham
yang tinggi dan juga dipertimbangkan sebagai kapitalisasi pasar saham. Di
Bursa Efek Indonesia rata-rata return saham LQ-45 periode JanuariDesember 2014 memiliki nilai rata-rata yang berbeda setiap harinya, terlihat
dari tabel berikut:

Tabel 1.1
Rata-rata Return Saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2014
Hari Perdagangan
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat


Jumlah Hari
Perdagangan
50
49
48
47
48

Rata-Rata Return
0,63%
-0,02%
0,20%
0,08%
0,24%

Pada Tabel 1.1 menunjukkan rata-rata return saham LQ-45 memiliki
nilai yang berbeda setiap harinya. Pada hari Senin, rata-rata return saham
bernilai positif sebesar 0,63% dan merupakan rata-rata return saham
tertinggi pada hari Selasa mengalami penurunan dan bernilai negatif sebesar

-0,02% dan merupakan rata-rata return saham terendah. Rata-rata return
saham Rabu mengalami kenaikan dan bernilai positif sebesar 0,20% dan
pada hari Kamis mengalami penurunan dan berniali positif sebesar 0,08%.
Pada hari Jumat rata-rata return saham mengalami kenaikan dan bernilai
positif sebesar 0,24%. Pada di atas menunjukkan bahwa terjadi perbedaan

3
Universitas Sumatera Utara

return saham setiap harinya, ada yang mengalami kenaikan dan ada juga
yang mengalami penurunan.
Pengaruh hari perdagangan merupakan salah satu faktor eksternal
yang mempengaruhi suatu return. Banyak penelitian yang mengungkapkan
adanya fenomena hari-hari perdagangan diberbagai Negara. Pengaruh hari
perdagangan merupakan bagian dari anomali teori pasar efisien yang banyak
terjadi diberbagai pasar modal di dunia yang memperlihatkan adanya return
saham yang lebih tinggi atau lebih rendah pada periode tertentu, dengan
kata lain ada perbedaan return setiap harinya atau dikenal dengan istilah the
day of the week effect. Anomali adalah keadaan yang berbeda dari biasanya
atau berbeda dari kondisi normal pasar modal yang merupakan

penyimpangan terhadap hipotesis pasar yang efisien.

Pada anomali

ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa
pasar efisien benar-benar ada, artinya, suatu peristiwa (event) dapat
dimanfaatkan untuk memperoleh return. Anomaly pasar tersebut antara lain
the day of the week effect, low P/E ratio, January effect, serta size effect
Pengaruh hari perdagangan terhadap return saham merupakan
fenomena yang menarik untuk diperhatikan.

Fenomena ini merupakan

bagian dari anomali teori pasar efisien. Pada teori pasar efisien menyatakan
bahwa return saham tidak berbeda pada setiap hari perdagangan, namun
fenomena the day of the week effect, menyatakan bahwa terdapat perbedaan
return untuk masing-masing hari perdagangan dalam satu minggu, dimana

4
Universitas Sumatera Utara


pada hari Senin cenderung menghasilkan return yanag negatif. Adanya pola
musiman tersebut maka pasar modal tidak dapat dikatakan efisien.
Fenomena

ini

lebih

ditentukan

oleh

faktor

psikologi

yang

menyebabkan adanya perilaku kurang rasional dan keputusan ekonomi akan

lebih banyak dipengaruhi oleh faktor emosi, perilaku psikologis, dan hasrat
(mood) investor. Senin dianggap sebagai hari yang terburuk dibanding hari
lain sepanjang minggu karena merupakan hari pertama kerja dan sebaliknya,
Jumat adalah hari terbaik karena merupakan hari kerja terakhir sebelum hari
libur.

Wang dan Erikson (1997) dalam Prasetyo (2006) mengatakan

rendahnya return pada hari senin juga dapat diakibatkan karena perusahaanperusahaan emiten biasanya menunda pengumuman berita buruk (bad news)
sampai dengan hari Jumat dan direspon oleh pasar pada hari Senin.
Studi terhadap anomali ini mengungkapkan bahwa investor dapat
menggunakan anomali yang terjadi untuk memprediksi pergerakan harga
saham di hari-hari tertentu, artinya disini investor dapat memanfaatkan
suatu peristiwa atau anomali yang terjadi untuk mendapatkan return. Ada
kecenderungan dari beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa hari-hari tertentu menghasilkan return lebih tinggi atau lebih rendah.
Iramani dan Ansori (2006), menyimpulkan terjadi fenomena the day
of the week effect di Bursa Efek Jakarta, dimana return terendah terjadi pada
hari senin dan return tertinggi terjadi pada hari selasa.


Penelitian ini

menunjukkan bahwa hari perdagangan berpengaruh signifikan terhadap
return saham harian pada Bursa Efek Jakarta.

Penelitian lain yang

5
Universitas Sumatera Utara

dilakukan Widodo

(2008), menunjukkan bahwa hari perdagangan

berpengaruh signifikan terhadap return saham harian IHSG pada Bursa Efek
Jakarta periode januari 1995 - mei 2008. Penelitian yang dilakukan oleh
Masitoh (2015) menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh signfikan Monday
Effect terhadap return saham bahwa, return terendah terjadi pada hari Senin
dan return tertinggi terdapat pada


hari Jumat dan juga menyimpulkan

bahwa terdapat pengaruh signfikan Week four Effect terhadap return saham.
Hal ini bahwa Monday Effect tertinggi terjadi pada minggu keempat dan
kelima.
Penelitian yang dilakukan oleh Lakonishok dan Maberly (1990) dalam
Suryaningsih (2010) menemukan bahwa tingkat pengembalian pada hari
Senin negatif dikarenakan investor meningkatkan transaksi dengan
melakukan penjualan saham pada hari Senin, karena pada hari Jumat
investor tidak sempat melakukan transaksi penjualan. Gibbons dan Hess
(1981) dalam Suryaningsih (2010) meneliti efek akhir pekan dan
menyimpulkan adanya tingkat pengembalian yang rendah atau negatif pada
hari Senin.
Penelitian yang dilakukan Maria (2013), menyimpulkan Hari
Perdagangan berpengaruh signifikan terhadap return saham LQ-45 di Bursa
Efek Indonesia dan hari Senin minggu keempat dan kelima tidak
berpengaruh terhadap return saham LQ-45.

Rita (2009) dalam


penelitiannya menyimpulkan bahwa hari perdagangan memiliki pengaruh
terhadap return saham harian, yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan

6
Universitas Sumatera Utara

yang signifikan antara rata-rata return selama 5 hari perdagangan di bursa.
Ditemukan juga adanya Monday effect, yaitu rata-rata return hari Senin
negatif dan paling rendah dibandingkan hari lainnya.
Wang et al. (1997) dalam Prasetyo (2006) menemukan return negatif
khususnya pada dua minggu terakhir pada bulan yang bersangkutan dan
return pada hari Senin pada tiga minggu pertama.

Penelitian yang

dilakukan oleh Sun dan Tong (2002) dalam Widodo (2008) menemukan
adanya fenomena bahwa the day of the week effect secara signifikan terjadi
pada minggu keempat saja.
Keanekaragaman argumentasi mengenai pola return saham pada
setiap hari perdagangan yang dihasilkan dari beberapa penelitian terdahulu,
baik penelitian yang dilakukan di pasar modal luar negeri maupun penelitian
di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa hari perdagangan juga
merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh para investor
dalam melakukan investasi.

Hal ini menjadikan fenomena ini menarik

untuk diteliti, sehingga dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh Hari
Perdagangan Terhadap Return Saham LQ-45 di Bursa Efek
Indonesia”.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya,
maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.

Apakah hari perdagangan berpengaruh terhadap return saham LQ-45 di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014?

7
Universitas Sumatera Utara

2.

Apakah ada perbedaan return saham LQ-45 setiap hari perdagangan
(Senin-Jumat) di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014?

1.3

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah sebagaimana diuraikan di atas,
maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh hari perdagangan terhadap
return saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014.

2.

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan return saham LQ-45 setiap
hari perdagangan (Senin-Jumat) di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2014.

1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh hari perdagangan terhadap return
saham ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan bagi pengembangan pengetahuan
dan pemahaman tentang pengaruh hari perdagangan terhadap return
saham.
2. Bagi calon investor dan investor dapat berguna sebagai bahan dalam
mempertimbangkan strategi investasi yang efektif untuk memprediksi
harga saham di masa yang akan datang dan membantu dalam
mengambil keputusan untuk menginvestasikan modalnya pada suatu
perusahaan.

8
Universitas Sumatera Utara

3. Bagi

peneliti

mendatang,

dapat

digunakan

untuk

menambah

pengetahuan dan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
return saham, dan dapat dijadikan dukungan empiris bagi penelitian
yang sejenis.

9
Universitas Sumatera Utara