Populasi Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus) Di perairan Danau Toba, Desa Marlumba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus), termasuk jenis udang-udangan
(krustasea), bagian tubuh lobster air tawar terdiri atas tiga bagian yaitu kepala dan
dada yang disebut (chepalothorax), bagian badan (abdomen) serta bagian ekor
(telson). Bagian kepala lobster ditutupi oleh kulit yang keras atau disebut
cangkang kepala (carapace), di bagian kepala bagian depan disebut (rostrum)
berbentuk meruncing (Mulis, 2012).
Keberadaan lobster air tawar di Indonesia belum banyak dikenal di
kalangan masyarakat. Bahkan sebagian masyarakat ada yang beranggapan bahwa
lobster jenis ini hanya dapat diperoleh dari hasil tangkapan di laut. Lobster air
tawar sebenarnya sudah lama dibudidayakan di habitat aslinya yaitu Queensland,
Australia dan Amerika Serikat. Di Indonesia baru dirintis mulai tahun 1991 itu
pun masih terbatas dilakukan oleh beberapa peternak, karena adanya kendala
keterbatasan jumlah induk yang tersedia di pasaran dalam negeri pada saat itu.
Sebab indukan harus didatangkan dari Australia. Sekarang ini lobster air tawar
jenis Redclaw tersebar di Indonesia dan banyak dijumpai di danau, rawa ataupun
di sungai (Kurniawan et al., 2016).
Setiawan (2006) menyatakan bahwa selain sebagai udang konsumsi,

lobster air tawar juga bisa dijadikan sebagai udang hias. Lobster air tawar
merupakan jenis udang lobster yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak
dijumpai di Indonesia. Keberadaan lobster air tawar juga sangat layak menghiasi
akuarium karena cocok dan warna tubuhnya sangat indah. Sosok lobster ini
memang unik, terutama dari bentuk capitnya yang besar.
Lobster air tawar di perairan Danau Toba belum banyak diketahui oleh
masyarakat, banyak masyarakat yang menganggap bahwa lobster hanya dapat
diperoleh dari laut, ternyata lobster juga dapat hidup dengan baik di perairan air
tawar. Sampai saat ini data mengenai populasi lobster Cherax quadricarinatus di
perairan Danau Toba belum ada diperoleh. Oleh karena itu, perlu dilakukan

Universitas Sumatera Utara

2

penelitian bagaimana keberadaan populasi lobster di perairan Danau Toba
khususnya di Desa Marlumba tersebut.

1.2 Perumusan Masalah
Danau Toba merupakan sumber daya alam akuatik yang memiliki nilai

yang sangat penting dilihat dari fungsi ekologis dan fungsi ekonomis. Hal ini
berkaitan dengan fungsi Danau Toba sebagai habitat berbagai jenis organisme
akuatik seperti ikan, bentos, plankton, dan sebagainya. Danau Toba khususnya di
Desa Marlumba banyak digunakan masyarakat untuk beraktivitas seperti
pemandian, pembuangan limbah pemukiman dan perikanan yang mengakibatkan
terjadinya perubahan faktor fisik-kimia perairan baik secara langsung maupun
tidak langsung yang berdampak pada kehidupan berbagai organisme di danau
tersebut dan sampai saat ini belum diketahui bagaimana pengaruhnya terhadap
keberadaan populasi lobster di danau tersebut khususnya di Desa marlumba.

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a.

Mengetahui populasi lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) di Desa
Marlumba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

b.

Menganalisis hubungan faktor lingkungan (fisik kimia air) dengan populasi

lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) di Desa Marlumba, Kecamatan
Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
a.

Memberikan informasi mengenai keberadaan populasi lobster air tawar
(Cherax quadricarinatus) di perairan Danau Toba, Desa Marlumba.

b.

Sebagai sumber informasi bagi penduduk dan pihak-pihak yang ingin
melakukan analisis lebih lanjut mengenai hubungan faktor lingkungan (fisik
kimia air) dengan populasi lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) di Desa
Marlumba, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara