BAB VI
BAB VI
KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN
Dokumen Kependudukan seperti KTPel, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian dan Akta Perkawinan/Pereceraian wajib dimiliki pleh penduduk Indonesia. Dokumen Kependudukan ini mempunyai kekuatan hokum secara perdata bagi pemiliknya. Misalnya akta kelahiran menunjukkan hubungan perdata dengan ahli waris, demikian pula aktaakta lainya. Kepemilikan Dokumen kependudukan mempunyai kekuatan legal dan dapat digunakan untuk memperoleh pelayanan sosial dasar yang dibutuhkan dalam kehiduoan seharihari. Sementara bagi pemerintah, kepemilikan dokumen kependudukan bermanfaat dalam melakukan kegiatan pengadministrasian penduduk berdasarkan hak legalnya, serta memperkuat database penduduk serta pelayanan public.
A. Kepemilikan Kartu Keluarga
Kartu Keluarga merupakan salah satu dari beberapa dokumen kependudukan yang wajib dilmiliki oleh keluarga. Kartu Keluarga menunjukkan kekeabatan antara kepala keluarga dengan anggota keluarga lainnya. Untuk menghindari kepala keluarga ganda, maka perempuan bisa menjadi kepala keluarga. Karena status perkawinan janda maupun karena menjadi istri kedua, kdtiga maupun keempat dari seorang laki laki, sesuai kesepakatan diodalam keluarga tersebut.
(2)
Adapun Jumlak Kepala Keluarga di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 6.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Barat Menurut Kepala Keluarga (KK) PerKecamatan
Tahun 2014
No Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah
Lakilaki Perempuan
1 GERUNG 37461 6175 43636
2 KEDIRI 22418 4134 26552
3 NARMADA 35674 6859 42533
4 SEKOTONG 25662 3508 29170
5 LABUAPI 28614 4431 33045
6 GUNUNGSARI 31497 5550 37047
7 LINGSAR 27873 4460 32333
8 LEMBAR 22801 3399 26200
9 BATULAYAR 18324 2482 20806
10 KURIPAN 17345 2848 20193
Total 267669 43846 311515
Sumber: Dinas Dukcapil Kab.Lombok Barat Tahun 2014
(3)
B. Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTPel)
Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTPel) merupakan salah sati identitas legal bagi penduduk yang menjadi bukti bahwa orang tersebut diakui sebagai penduduk disuatu wilayah administrasi di Indonesia. BerdasarkanUndang undang Noor 23 Tahun 2006, tentang KTP wajib dimiliki oleh semua penduduk di Indonesia yang sudah berumur 17 tahun keatas atau mereka yang dibawah umur 17 tahun tetapi sudah pernah menikah, dalam profil ini disebut penduduk wajib KTp. Dengan memiliki KTP penduduk dapat dengan mudah menurus semua yang berkaitan dengan legalitas serta memperoleh pelayanan, sosial dan ekonomi dasar lainnya. Secara lebih terperinci dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 6.2
Jumlah Penduduk yang Memiliki KTP Menurut Kecamatan Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK WAJIB KTP SDH REKAMKTPel MILIKISDH KTPel
(4)
1 GERUNG 32.352 32.490 64.842 42.165 41.648
2 KEDIRI 22.070 21.949 44.019 29.346 29.021
3 NARMADA 32.743 32.658 65.401 47.671 46.440
4 SEKOTONG 18.331 17.228 35.559 17.590 17.415
5 LABUAPI 24.386 24.410 48.796 36.964 35.856
6 GUNUNGSARI 27.528 27.573 55.101 42.112 41.243
7 LINGSAR 26.395 26.271 52.666 36.947 36.317
1 2 3 4 5 6 7
8 LEMBAR 20.566 20.149
40.715 27.231
26.814
9 BATU LAYAR 17.779 17.280
35.059 23.583 23.334
10 KURIPAN 14.187 13.864
28.051 19.049
18.780 JUMLAH 236.337 233.872 470.209 322.658 316.868 Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014
(5)
Tabel 6.2 menunjukkan bahwa dari 470.209 jiwa wajib KTP, 322658 jiwa sudah melaksanakan perekaman KTPel dan 316.868 jiwa yang sudah ,memiliki KTPel. Jumlah penduduk yang sudah melaksanakan perekaman KTPel dan sudah memiliki KTPel berada pada Kecamatan Narmada sebanyak 47.671 jiwa yang sudah melaksanakan perekaman KTPel dan 46.440 jiwa yang sudah mendapatkan fisik KTPel. Sedangkan pada Kecamatan Sekotong jumlah penduduknya yang paling terendah melakukan perekaman KTPel sebanyak 17.510 jiwa dan mendapatkan fisiknya sebanyak 46.440 jiwa.
Dapat dikatakan masih sangat rendahnya pemahaman penduduk arti pentingnya membuat dokumen kependudukan. Maka terkait perlu ekstra dalam melaksanakan sosialisasi pentingnya membuat dokumen kependudukan bagi penduduk.
C. Kepemilikan Akta
Akta Catatan sipil adalah suatu surat atau catatan resmi yang dibuat oleh pejabat Negara, yakni Pejabat Catatan Sipil mengenai peristiwa yang menyangkut manusia, yang terjadi dalam keluarga dan didaftarkan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, seperti peristiwa perkawinan, kelahiran, dan pengesahan anak, perceraian dan kematian. Peristiwa tersebut didaftarkan dan dibukukan pada lembaga catatan sipil.
C.1. Kepemilikan Akta Kelahiran
Akta kelahiran merupakan bukti legal hubungan keperdataan seorang anak dengan ayah
(6)
dan ibunya. Dalam Akta tersebut dijelaskan tentang siapa nama orang tua baik ayah maupun ibunya. Kepemilikan Akta Kelahiran merupakan hal penting untuk memperoleh pelayanan publik seperti pendidikan, hak waris, pengurus paspor dan dokumen lainnya.
Akta kelahiran yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ada 3 jenis yaitu :
Akta Kelahiran Rutin adalah Akta kelahiran yang diperoleh sebelum lewat batas waktu pelaporan kelahiran. Batas waktu pelaporan adalah 60 (enam puluh) hari kerja sejak peristiwa kelahiran, kecuali untuk Warga Negara Asing adalah 10 (sepuluh) hari kerja sejak peristiwa kelahiran.
Akta Kelahiran Istimewa adalah Akta kelahiran yang diterbitkan khusus bagi orangorang yang sejak dulunya sudah diwajibkan membuat AktaAkta Catatan Sipil, yang pada saat ini terlambat pencatatannya (sudah lewat batas waktu yang ditentukan), yaitu bagi Warga Negara Indonesia keturunan asing (kecuali keturunan India dan Arab) dan Warga Negara Asing. Cara penerbitan Akta Kelahirannya harus melalui siding Pengadilan Negeri. Berdasarkan penetapan Pengadilan Negeri tersebut maka diterbitkanlah Akta Kelahiran Istimewa oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Akta Kelahiran Dispensasi adalah Akta Kelahiran yang diperoleh melalui dispensasi dari Menteri
(7)
Dalam Negeri. Yang dimaksudkan dispensasi ini adalah penyelesaian Akta Kelahiran yang terlambat bagi Orangorang Indonesia Asli yang lahir dan belum memiliki Akta Kelahiran sampai bataswaktu 31 Desember 1985.
Secara lebih terperinci jumlah jenis kelahiran selama 5 (lima) tahun disajikan pada table 6.3 dibawah ini:
Tabel 6.3
Jumlah Penduduk Berakte Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
NO JENIS KUTIPAN JML PENDUDUK BERAKTA JUMLAH 2010 2011 2012 2013 2014
1 KELAHIRAN RUTIN 9,057 1,888 2,284 2,367 2,572 18,168 2 KELAHIRAN 74,986 2,887 6,703 44,595 36,210 165,381
ISTIMEWA
3 KELAHIRAN 160,609 31,500 179 237 192,525 DISPENSASI
JUMLAH 244,652 36,275 9,166 47,199 38,782 376,074
Sumber : Dinas Dukcapil Kab. Lombok Barat Tahun 2014 Tabel di atas menggambarkan bahwa kesadaran penduduk di Kabupaten Lombok Barat akan pentingnya dokumen kependudukan dalam kehidupan sangatlah penting. Dapat dilihat jumlah penduduk setiap tahunnya mengalami kenaikan.
C.2. Kepemilikan Akta Perkawinan
(8)
menentukan status hokum lakilaki dan perempuan bahwa mereka terikat sebagai suami isteri. Akta perkawinan merupakn identitas atas penduduk yang berstatus kawin sesuai dengan peraturan per Undangundangan yang berlaku. Akta Perkawinan pada umumnya hanya diberikan kepada penduduk non muslim, sedangkan penduduk muslim menggunakan buku nikah sebagai bukti legal perkawinan mereka.
Tabel 6.4
Jumlah Kepemilikan Akte Perkawinan Dari Januari s/d Desember 2014
NO BULAN
JENIS KUTIPAN
PERKAWINAN PERKAWINAN PERKAWINAN
UMUM TERLAMBAT ASING
1 2 3 4 5
1 Januari 35 0 0
2 Februari 15 0 0
3 Maret 9 0 0
4 April 24 0 0
5 Mei 9 0 0
6 Juni 16 0 0
7 Juli 18 0 0
8 Agustus 12 0 1
9 September 16 0 0
10 Oktober 29 0 1
1 2 3 4 5
(9)
12 Desember 18 0 0
JUMLAH 221 0 2
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombok Barat Tahun 2014
C.3. Kepemilikan Akta Kematian
Akta Kematian merupakan dokumen kependudukan yang merupakan identitas yang sudah meninggal sesuai dengan peraturan perUndamg Undangan yang berlaku.
Tabel 6.5
Pelaporan Kematian Penduduk Kabupaten Lombok Barat Dari Januari s/d Desember 2014
NO BULAN
JENIS KUTIPAN
KEMATIAN KEMATIAN
ASING WNI
1 2 3 4
1 Januari 0 2
2 Februari 0 0
3 Maret 0 1
4 April 1 2
5 Mei 0 0
6 Juni 0 1
7 Juli 0 1
8 Agustus 0 2
9 September 0 1
10 Oktober 0 1
11 November 0 3
1 2 3 4
12 Desember 0 3
(10)
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombo Barat Tahun 2014
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa kurangnya kesadaran masyarakat dan rasa enggan untuk melaporkan kejadian kematian kepada instansi pelaksana dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat.
C.4. Kepemilikan Akta Perceraian
Akta Perceraian adalah suatu bukti outentik tentang putusnya suatu ikatan perkawinan. Apabila Akta Perkawina dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, maka perceraian harus melalui Pengadilan Negeri. Jadi setelah adanya Keputusan Pengadilan Negeri yang telah menjadi kekuatan hokum yang pasti, baru dicatatkan/didaftarkan dalam perceraian yang berjalan dan telah doperuntukan untuk itu.
Tabel 6.6
Pelaporan Perceraian Penduduk Kabupaten Lombok Barat Dari Januari s/d Desember 2014
(11)
NO BULAN
JENIS KUTIPAN
PERCERAIAN PERCERAIAN
UMUM TERLAMBAT
1 2 3 4
1 Januari 1 0
2 Februari 0 0
3 Maret 0 0
4 April 0 0
5 Mei 1 0
6 Juni 1 0
7 Juli 0 0
8 Agustus 2 0
9 September 1 0
10 Oktober 0 0
11 November 2 0
12 Desember 1 0
JUMLAH 9 0
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombok Barat Tahun 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang memiliki Akta Kematian hanya 9 jiwa selama tahun 2014. Rendahnya angka penduduk yang memiliki Akta Perceraian pada tahun 2014, tapi lebih rendahnya kesadaran penduduk untuk melaporkan kejadian perceraian kepada instansi pelaksana dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat.
C.5. Kepemilikan Akte Pengakuan dan Pengesahan Anak
(12)
bagi anak yang lahir diluar ikatan perkawinan orang tuanya yang sah yang tunduk pada Staatblad Tahun 1917 No 130 Jo. Staatbland tahun 1919 dan Staatbland Tahun 1849 No 25;
Akte Pengakuan Anak adalah catatan pinggir yang dibuat bagi anak diluar kawin dan kemudan disahkan dalam pencatatan perkawinan orang tuanya yang sah yang tunduk pada staatbland Tahun 1849 No. 25, Staatbland Tahun 1917 No 130 Jo. Staatbland Tahun 1919 No 81 dan Staatbland Tahun 1933 No 75 Jo. Staatbland Tahun 1936 No. 607;
Pengakuan dan Pengesahan Anak adalah catatan pinggir yang dibuat bagi anak yang lahir diluar perkawinan orang tuanya yang kemudian diakui dan disahkan dalam pencatatan perkawinan orang tua yang sah.
(13)
Pelaporan Perubahan Nama, Pengangkatan Anak, Pengakuan Anak dan Pengesahan Anak di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
N
O BULAN
JENIS KUTIPAN PERUBAHA
N PENGANGKATAN PENGAKUAN PENGESAHAN
NAMA ANAK ANAK ANAK
1 2 3 4 5
1 Januari 0 0 0 0
2 Februari 0 0 0 0
3 Maret 0 0 0 0
4 April 1 0 0 0
5 Mei 0 0 0 0
6 Juni 1 0 0 0
7 Juli 1 0 0 0
8 Agustus 1 0 0 1
9 September 0 1 0 0
10 Oktober 0 0 0 1
11 November 1 1 0 0
12 Desember 0 0 0 0
JUMLAH 5 2 0 2
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombok Barat Tahun 2014
(1)
menentukan status hokum lakilaki dan perempuan bahwa mereka terikat sebagai suami isteri. Akta perkawinan merupakn identitas atas penduduk yang berstatus kawin sesuai dengan peraturan per Undangundangan yang berlaku. Akta Perkawinan pada umumnya hanya diberikan kepada penduduk non muslim, sedangkan penduduk muslim menggunakan buku nikah sebagai bukti legal perkawinan mereka.
Tabel 6.4
Jumlah Kepemilikan Akte Perkawinan Dari Januari s/d Desember 2014 NO BULAN
JENIS KUTIPAN
PERKAWINAN PERKAWINAN PERKAWINAN
UMUM TERLAMBAT ASING
1 2 3 4 5
1 Januari 35 0 0
2 Februari 15 0 0
3 Maret 9 0 0
4 April 24 0 0
5 Mei 9 0 0
6 Juni 16 0 0
7 Juli 18 0 0
8 Agustus 12 0 1
9 September 16 0 0
10 Oktober 29 0 1
1 2 3 4 5
(2)
12 Desember 18 0 0
JUMLAH 221 0 2
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombok Barat Tahun 2014
C.3. Kepemilikan Akta Kematian
Akta Kematian merupakan dokumen kependudukan yang merupakan identitas yang sudah meninggal sesuai dengan peraturan perUndamg Undangan yang berlaku.
Tabel 6.5
Pelaporan Kematian Penduduk Kabupaten Lombok Barat Dari Januari s/d Desember 2014
NO BULAN
JENIS KUTIPAN
KEMATIAN KEMATIAN
ASING WNI
1 2 3 4
1 Januari 0 2
2 Februari 0 0
3 Maret 0 1
4 April 1 2
5 Mei 0 0
6 Juni 0 1
7 Juli 0 1
8 Agustus 0 2
9 September 0 1
10 Oktober 0 1
11 November 0 3
1 2 3 4
12 Desember 0 3
(3)
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombo Barat Tahun 2014
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa kurangnya kesadaran masyarakat dan rasa enggan untuk melaporkan kejadian kematian kepada instansi pelaksana dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat.
C.4. Kepemilikan Akta Perceraian
Akta Perceraian adalah suatu bukti outentik tentang putusnya suatu ikatan perkawinan. Apabila Akta Perkawina dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, maka perceraian harus melalui Pengadilan Negeri. Jadi setelah adanya Keputusan Pengadilan Negeri yang telah menjadi kekuatan hokum yang pasti, baru dicatatkan/didaftarkan dalam perceraian yang berjalan dan telah doperuntukan untuk itu.
Tabel 6.6
Pelaporan Perceraian Penduduk Kabupaten Lombok Barat Dari Januari s/d Desember 2014
(4)
NO BULAN
JENIS KUTIPAN
PERCERAIAN PERCERAIAN
UMUM TERLAMBAT
1 2 3 4
1 Januari 1 0
2 Februari 0 0
3 Maret 0 0
4 April 0 0
5 Mei 1 0
6 Juni 1 0
7 Juli 0 0
8 Agustus 2 0
9 September 1 0
10 Oktober 0 0
11 November 2 0
12 Desember 1 0
JUMLAH 9 0
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombok Barat Tahun 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang memiliki Akta Kematian hanya 9 jiwa selama tahun 2014. Rendahnya angka penduduk yang memiliki Akta Perceraian pada tahun 2014, tapi lebih rendahnya kesadaran penduduk untuk melaporkan kejadian perceraian kepada instansi pelaksana dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Barat.
C.5. Kepemilikan Akte Pengakuan dan Pengesahan Anak Akte Pengakuan adalah catatan pinggir yang dibuat
(5)
bagi anak yang lahir diluar ikatan perkawinan orang tuanya yang sah yang tunduk pada Staatblad Tahun 1917 No 130 Jo. Staatbland tahun 1919 dan Staatbland Tahun 1849 No 25;
Akte Pengakuan Anak adalah catatan pinggir yang dibuat bagi anak diluar kawin dan kemudan disahkan dalam pencatatan perkawinan orang tuanya yang sah yang tunduk pada staatbland Tahun 1849 No. 25, Staatbland Tahun 1917 No 130 Jo. Staatbland Tahun 1919 No 81 dan Staatbland Tahun 1933 No 75 Jo. Staatbland Tahun 1936 No. 607;
Pengakuan dan Pengesahan Anak adalah catatan pinggir yang dibuat bagi anak yang lahir diluar perkawinan orang tuanya yang kemudian diakui dan disahkan dalam pencatatan perkawinan orang tua yang sah.
(6)
Pelaporan Perubahan Nama, Pengangkatan Anak, Pengakuan Anak dan Pengesahan Anak di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2014
N
O BULAN
JENIS KUTIPAN PERUBAHA
N PENGANGKATAN PENGAKUAN PENGESAHAN
NAMA ANAK ANAK ANAK
1 2 3 4 5
1 Januari 0 0 0 0
2 Februari 0 0 0 0
3 Maret 0 0 0 0
4 April 1 0 0 0
5 Mei 0 0 0 0
6 Juni 1 0 0 0
7 Juli 1 0 0 0
8 Agustus 1 0 0 1
9 September 0 1 0 0
10 Oktober 0 0 0 1
11 November 1 1 0 0
12 Desember 0 0 0 0
JUMLAH 5 2 0 2
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombok Barat Tahun 2014