Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Chapter III V
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan asosiatif. . Menurut Azwar Juliandi (2013:123) pendekatan assosiatif
adalah pendekatan korelasional dengan menggunakan dua atau lebih variabel guna
mengetahui hubungan atau pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya.
Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel yang
terdiri dari variabel Pelatihan(X1), Pengembangan (X2), terhadap Prestasi Kerja
(Y).
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk.
Kisaran yang beralamat diJl. Ir. H. Juanda Komplek BSP, Gambir Baru, Kota
Kisaran Timur, Kab. Asahan. Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data
melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan divisi HRD PT. Bkarie Sumatera
Plantation Tbk. Kisaran Kab. Asahan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan
Desember 2016 sampai dengan selesai
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115) populasi wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sebelum memulai penelitian, seorang peneliti harus mengidentifikasi populasi
dalam penelitiannya, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
35
Universitas Sumatera Utara
36
seluruh karyawan yang berkerja pada divisi Human Resources Development
(HRD) Kantor Pusat PT. Bkrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran adalah sebanyak
38 orang.
3.3.2 Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang karyawan Divisi Human
Resources Development (HRD) Kantor Pusat PT. Bkrie Sumatera Plantation.
Teknik
pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
menggunakan
teknik
nonprobability sampling dengan menggunakan sampling jenuh yaitu teknik
penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sampel (Bungin 2011:112)
3.4 Hipotesis
Menurut Ikhsan, et all (2014:73), “Hipotesis penelitian adalah jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin atau paling tinggi kebenarannya”. Berdasarkan masalah yang diteliti,
maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
1. H0:Tidak terdapat pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerjakaryawan di PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
Ha: Terdapat Pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerjakaryawan di PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
2. H0:Tidak terdapat pengaruh pengembangan terhadap prestasi kerja karyawan di
PT. Bkarie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
Ha:
Terdapat pengaruh pengembangan terhadap prestasi kerja karyawan di PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
3. H0:Tidak terdapat pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi
kerja karyawan di PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
Universitas Sumatera Utara
37
Ha: Terdapat pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja
karyawan di PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
3.5 Definisi Operasional
1. Pelatihan (X1)
Pelatihan merupakan kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk
meningkatkan keterampilan, dan sikap yang diperlukan perusahaan dalam
mencapai tujuan karyawannya sesuai dengan keinginan dari perusahan. Adapun
indikator yang digunakan adalah Tujuan Penelitian, Materi, Metode yang
Digunakan, Kualifikasi Peserta, Kualifikasi Pelatih, Waktu (Banyaknya Sesi)
(Mangkunegara 2013:62)
2. Pengembangan (X2)
Pengembangan merupakan istilah
yang berhubungan dengan usaha
berencana, melaksanakan pekerjaan khas dan pengembangan untuk meningkatkan
pengetahuan
ligkungannya,
umum
yang
yang
terkaitan
diselenggarakan
dan
pemahaman
untuk
mencapai
atas
keseluruhan
penguasaan
skill,
pengetahuan, dan sikap-sikap karyawan. Adapun indikator adalah Prestasi kerja
karyawan, Kedisiplinan karyawan, Absensi karyawan, Tingkat kerusakan
produksi,alat
dan
mesin-mesin,
Tingkat
kecelakaan
karyawan,
Tingkat
pemborosan bahan baku, tenaga dan waktu, Tingkat kerjasama, Tingkat upah
intensif karyawan, Prakarsa karyawan, Kepemimpinan dan keputusan manajer
(Hasibuan 2000:82).
3. Prestasi Kerja (Y).
Prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Yang diukur dari Kualitas
Universitas Sumatera Utara
38
Kerja, Kuantitas Kerja, Disiplin Kerja, Inisiatif, Kerjasama. Kelima inilah yang
dijadikan indikator prestasi dalam penelitian (Nasution 2000:99).
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel
Pelatihan
(X1)
Variabel
bebas
(X)
Pengembangan
(X2)
Definisi
Variabel
Kegiatan dari
perusahaan
yang bermaksud
untuk
meningkatkan
ketrampilan,
dan
sikap yang
diperlukan
organisasi
dalam
mencapai tujuan
karyawannya
sesuai dengan
keinginan dari
perusahaan.
Melaksanakan
pekerjaan khas
dan
pengembangan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
umum
yang
terkait
dan
pemahaman atas
keseluruhan
lingkungan.
Indikator
1.Jenis
Pelatihan
2.Tujuan
Penelitian
3. Materi
4. Metode yang
Digunakan
5.Kualifikasi
Peserta
6.Kualifikasi
Pelatih
7.Waktu
(Banyaknya
Sesi)
1. Prestasi kerja
karyawan.
2. Kedisiplinan
karyawan,
3. Absensi
karyawan.
4. Tingkat
kerusakan
produksi,alat
dan mesinmesin.
5. Tingkat
kecelakaan
karyawan.
6. Tingkat
pemborosan
bahan baku,
tenaga dan
waktu.
7. Tingkat
kerjasama.
Skala
Likert
Likert
Universitas Sumatera Utara
39
Variabel
terikat
(Y)
Prestasi Kerja
(Y)
Hasil kerja yang
dicapai
oleh
seseorang
pegawai dalam
melaksanakan
tugas
yang
dibebankan
kepadanya.
8. Prakarsa
karyawan.
9. Kepemimpin
an dan
keputusan
manajer.
1.Kualitas
Kerja.
2.Kuantitas
Kerja.
3.Disiplin
Kerja.
4. Inisiatif.
5. Kerjasama
Likert
Sumber: Hasil penelitian (2016, diolah)
3.6Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 jenis
berdasarkan pada pengelompokannya yaitu:
1. Data Primer
Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan melakukan
penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti
yang dapat dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada sampel penelitian.
Alat bantu ini digunakan untuk mendapatkan jawaban dari para responden yang
telah ditetapkan.
2. Data Sekunder
Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengumpulan
data diperoleh secara tidak langsung. Peneliti memperoleh data dari studi
kepustakaan.
Universitas Sumatera Utara
40
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang dapat mendukung penelitian ini,
maka peneliti menggunakan teknik pengambilan data sebagai berikut:
1. Kuesioner,
yaitu
suatu
pengumpulan
data
dengan
memberikan
daftarpernyataan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian diisi guna
mendapatkan informasi dalam rangka memperoleh data yang dibutuhkan untuk
keperluan penelitian. Adapun responden yang akan menerima kuesioner ini yaitu
karyawan PT. Bkarie Sumatera Plantation. Tbk. Kisaran.
2. Studi kepustakaan, yaitu dilakukan dengan mempelajari sejumlah buku-buku
pendukung,penelitian terdahulu dan sumber lainnya yang relevan dengan objek
penelitian.
3.7 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala Likert adalah
skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Syofian Siregar,2013:25).
Dalam penellitian ini, skala likert yang digunakan berbentuk pernyataan positif.
Untuk bentuk pernyataan yaang diberikan dan angka 1 untuk menunjukan bahwa
responden sangat tidak mendukung terhadap pernyataan yang diberikan. Berikut
ini adalah tabel interval data dalam skala likert:
Tabel3.2
Instrumen Skala Likert
No
Skala
Skor
1
Sangat setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
4
5
Netral (N)
Tidak Setuju (ST)
Sangat Tidak Setuju (STS)
3
2
1
Sumber: Sofyan Siregar, 2013 (diolah)
Universitas Sumatera Utara
41
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1 Uji Instrumen
Data penelitian yang terkumpul akan dianilisis melalui pendekatan kuantitatif.
Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu
dilakukan pengujian validitas dan realibitas terhadap pertanyaan yang digunakan.
3.8.1.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap kualitas data primer,
dengan tujuan untuk mengukur sah tidaknya suatu pertanyaan dalam penelitian
(Hasyim dan Rina Anindita,2009:92)suatu instrumen dikatakan valid apabila
koefisien korelasi rhitung lebih besar dibandingkan koefisien korelasi r tabel pada
taraf signifikansi 1% atau 5%. Uji validitas kuisioner penelitian ini menggunakan
bantuan software statistikuntuk memperoleh hasil yang terarah.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuisioner adalah sebagai berikut:
1.
Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
2.
Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
3.8.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap kualitas data primer,
dengan tujuan untuk mengukur konsitstensi seluruh pertanyaan dalampenelitian
(Hasyim dan Rina Anindita, 2009:99) uji reliabilitas pengukuran dalam penelitian
ini menggunakan metode cronbach alpha. Koefisien cronbach alpha yang lebih
besar dari 0,60 maka disebut reliabel. Hal ini menunjukan keandalan instrument.
Selain itu, cronbach alpha yang semakin mendekati 1 menunjukan semakin tinggi
konsistensi internal reliabilitasnya.
1. Jika ralpha >rtabel, maka pertanyaan dinyatakan reliabel.
2. Jika ralpha ttabel maka Hoditerima
dan Ha ditolak, hal ini berarti variabel bebasnya secara serempak tidak
mempunyai
pengaruh
yang signifikan terhadap variabel
terikatnya.
Sebaliknya apabila nilai thitung≤ ttabel makaHo ditolak dan Ha diterima hal ini
berarti bahwa variabel bebasnya secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terkait.
H:
bΌb=0
Pelatihan
dan
pengembangan
secara
parsial
tidak
berpengaruhterhadap prestasi kerja pegawai di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk. Kisaran
Ha: bΌb≠0 Pelatihan dan pengembangan secara parsial dan berpengaruh
terhadap prestasi kerja pegawai di PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk.
Kisaran.
2. Uji Simultan (F)
Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat
nilai F yakni:
Universitas Sumatera Utara
45
a. Ho: b1 b2 = 0Pelatihan dan Pengembangan secara serempak (simultan) tidak
berpengaruhterhadap prestasi kerja pegawai di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk. Kisaran
b. Ha: b1 b2≠0 Pelatihan dan Pengembangan secara serempak (simultan) dan
berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk. Kisaran.
Hal ini berarti bahwa variabel bebasnya secara serempak tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel terkaitnya. Untuk menguji apakah hipotesis
yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F(Ftest) jika
Fhitung 51 tahun
Jumlah
5
13
11
9
38
13%
34%
29%
24%
100%
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karyawan divisi HRD PT. PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran didominasi 18 – 30 tahun sebanyak 5 orang atau
13%, 31 – 40 tahun sebanyak 13 orang atau 34% dan 41 – 50 tahun sebanyak 11
orang atau 29% dan lebih dari 51 tahun sebanyak 9 orang atau 24%. Hal ini,
dapat disimpulkan bahwa karyawan masih produktif atas pekerjaannya. PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran memiliki karyawan yang cukup baik dari
indentitas umur karyawan diharapkan dapat bekerja produktif demi mencapai
tujuan perusahaan.
Tabel 4.3
Indentitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No
Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase
1
1-10 Tahun
15
40%
2
11-20 Tahun
19
58%
3
21-30 Tahun
Jumlah
4
38
10%
100%
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa karyawan divisi HRD PT. PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran didominasi lama bekerja 1-10 tahun sebanyak
15 orang atau 40%, 11 – 20 tahun sebanyak 19 orang atau 58% dan 21 – 30 tahun
sebanyak 4 orang atau
10%. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa lama kerja
karyawan masih produktif kerja pada PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran
memiliki karyawan yang cukup baik dapat dilihat dari lama bekerja karyawan.
Diharapkan semakin baik dari pengalaman lama bekerja demi mencapai tujuan
perusahan.
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.4
Indentitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No
1
2
3
4
Umur
SMP
SMA/SMK
Diploma
S1/S2/S3
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
0
29
1
8
38
Persentase
0%
76%
3%
21%
100%
Tabel 4.4 diatas menjelaskan bahwa karyawan divisi HRD PT. Bakrie
Suamtera Plantation Tbk Kisaran di dominasi oleh tingkat pendidikan yaitu pada
tingkat SMA/SMK sebanyak 29 orang atau 76%. Dari data diatas dapat
disimpulkan, bahwa sebagian besanya karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation
Tbk Kisaran berpendidikan terakhir SMA/SMK. Hal ini menunjukkan bahwa
walaupun PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran memiliki pendidikan
terakhir SMA tidak menjadi patokan dalam bekerja dan bisa dapat memenuhi
target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Tabel 4.5
Indentitas Responden Berdasarkan Status Karyawan
No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1
Lajang
6
16%
2
Bekeluarga
32
84%
38
100%
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Tabel 4.5 diatas menjelaskan bahwa karyawan divisi HRD PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran di dominasi oleh status karyawan yaitu status
berkeluarga sebanyak 32 orang atau 84%. Dari data diatas dapat disimpulkan,
bahwa karyawan PT. Bakrie Suamtera Plantation Tbk Kisaranmemiliki status
Universitas Sumatera Utara
63
berkeluarga. Diharapkan tidak ada hambatan untuk memenuhi target yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
4.2.2 Pelatihan pada PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran Kab.
Asahan.
Dalam mengukur variabel Pelatihan (X1) di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk Kisaran peneliti menggunakan 6 (enam) indikator yaitu jenis
pelatihan, tujuan pelatihan, materi, metode yang digunakan, kualifikasi peserta,
kualifikasi pelatih, waktu (banyaknya sesi). Kemudian indikator-indikator tersebut
dikembangkan menjadi 11 (Sebelas) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan
tersebut dipoeroleh jawaban seperti pada tabel-tabel di bawah ini:
1.
Jenis Pelatihan
Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikator dimensi tingkat (jenis
pelatihan) berkaitan dengan ketika individu merasa mampu melakukannya yang di
jelaskan pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Jenis Pelatihan Yang Dilaksanakan
Sesuai Dengan Kebutuhan Karyawan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
12
23
2
0
1
38
Persentase
32%
60%
5%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (23 responden). Hal ini
menunjuukan bahwa karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran
Universitas Sumatera Utara
64
sudah memiliki jenis pelatihan yang dibutuhkan untuk mencapi suatu hasil
ataupun tujuan yang telah ditargetkan perusahaan.
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Jenis Pelatihan Karyawan Dapat
Meningkatkan Kinerja
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
8
27
2
0
1
38
Persentase
21%
71%
5%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 71% (27 responden). Hal ini
menunjuukan bahwa karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran
merasa pelatihan yang di lakukan sudah meningkatkan kinerja karyawan.
2. Tujuan Pelatihan.
Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikatorTujuan Pelatihan berkaitan
dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan
kemampuannya yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tercapainya Tujuan Untuk
Meningkatkan Keterampilan Kerja
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
7
27
3
0
1
38
Persentase
18%
71%
8%
0%
3%
100%
Universitas Sumatera Utara
65
Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 71% (27 responden). Hal ini bahwa
sudah tercapainya tujuan yang diberikan saat pelatihan karyawan PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran, merasa pelatihan dapat meningkatkan
keterampilan kerja karyawan perusahaan.
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tujuan Pelatiha Mampu Mencapai
Kinerja
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
10
23
4
0
1
38
Persentase
27%
60%
10%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 60% (23 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan pelatihan karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation
Tbk Kisaran merasa sudah mampu mencapai kinerjanya dengan baik. Dengan
adanya tujuan pelatihan tersebut karyawn bisa dapat meningkatkan pemahaman
dalam pekerjaannya agar hasil yang diperoleh baik untuk perusahaan.
3.
Materi
Terdapat 2 pernyataan mengenai indikator Materi, berkaitan dengan luas
bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan kemampuannya yang
di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Materi Pelatihan Sesuai Kebutuhan
Karyawan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
7
24
6
0
1
38
Persentase
18%
63%
16%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 63% (24 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian materi pelatihan karyawan PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk Kisaran sesuai dengan yang dibutuhkan karyawan dalam
pekerjaannya.
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kedisplinan Setelah Diberikan
Materi Pelatihan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
7
25
5
0
1
38
Persentase
18%
66%
13%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 66% (25 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa pada saat setelah pemberian materi yang diberikan kepada
karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran, karyawan merasa
semangkin meningkatnya kedisplinan dalam pekerjannya.
Universitas Sumatera Utara
67
4.
Metode yang digunakan
Terdapat 2 pernyataan mengenai indikator Materi, berkaitan dengan luas
bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan kemampuannya yang
di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Sesuai Dengan Metode
Yang Diberikan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
7
25
5
0
1
38
Persentase
18%
66%
13%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 66% (25 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan sesuai dengan pemberian metode yang digunakan.
Metode yang digunakan dapat memberikan kinerja yang baik bagi karyawan PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran.
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Metode Yang Digunakan Membantu
Karyawan
No
Umur
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
9
23%
2
Setuju
22
58%
3
Netral
6
16%
4
Tidak Setuju
0
0%
5
Sangat Tidak Setuju
1
3%
Jumlah
38
100%
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 58% (22 responden). Hal ini
Universitas Sumatera Utara
68
menunjukkan bahwa metode yang digunakan sangat membantu karyawan dalam
pekerjaannya sehari-hari. Dengan diberikan metode tersebut karyawan PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran dapat meningkatkan kinerjanya dengan baik.
5.
Kualifikasi Peserta
Terdapat 1 pernyataan mengenai indikator kualifikasi Peserta, berkaitan
dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan
kemampuannya yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Peserta Pelatihan Adalah Karyawan
PT.BSP Atau Staff Yang Direkomendasi
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
11
25
1
0
1
38
Persentase
28%
66%
3%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.14 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 66% (25 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa peserta yang mengikuti pelatihan adalah yang bekerja di PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran, karyawan tetap atau staff yang
direkomendasi. Agar peserta yang mengikuti pelatihan harus mengikuti
persyaratan yang diberikan.
6.
Kualifikasi Pelatih
Terdapat 1 pernyataan mengenai indikator kualifikasi Pelatih, berkaitan
dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan
kemampuannya yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelatih Mempunyai Pengalaman
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
14
21
2
0
1
38
Persentase
37%
55%
5%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.15 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 55% (21 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa Pelatih harus mempunyai pengalaman dalam memberikan
materi. Pelatih juga memiliki kemampuan untuk membangkitkan motivasi untuk
karyawan yang mengikuti pelatihan. Guna juga memberikan manfaat bagi
karyawan dalam pekerjannya di PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran.
7.
Waktu (banyaknya sesi)
Terdapat 1 pernyataan mengenai indikator waktu (banyaknya sesi), berkaitan
dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan
kemampuannya yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Rutin Mengikuti
Pelatihan Sehingga Kemampuan Dan Keterampilan Meningkat
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
10
24
3
0
1
38
Persentase
26%
63%
8%
0%
3%
100%
Universitas Sumatera Utara
70
Berdasarkan tabel 4.16 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 63% (24 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan dan keterampilan dalam bekerja semakin
meningkat setalah rutin mengikuti pelatihan yang diselenggarakan PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran. Dengan begitu sangat bagus bagi karyawan
untuk perusahaan.
4.2.3 Pengembangan Pada PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran
Kab. Asahan
Dalam mengukur variabel pengembangan di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk Kisaran, peneliti menggunakan 9 (Sembilan) indikator yaitu
prestasi kerja karyawan, kedisplinan, absensi, tingkat kerusakan produksi alat dan
mesin-mesin, tingkat kecelakaan karyawan, tingkat pemborosan bahan baku dan
waktu, tingkat kerjasama, prakasa karyawan, kepemimpinan dan keputusan
manajer, Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 14 (empat
belas) item pernyataan. Dari pernyataan tersebut dapat diperoleh jawaban seperti
pada tabel-tabel berikut:
1. Prestasi Kerja Karyawan.
Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator prstasi kerja yaitu
semakin meningkatnya prestasi kerja karyawan sesudah mengikuti pengembangan
dan tetapnya prestasi kerja karyawan sehingga pengembangan perlu diperbaikan
yang dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Meningkatnya Prestasi Kerja
Karyawan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
11
22
4
0
1
38
Persentase
29%
58%
10%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.17 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 58% (22 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa prestasi karyawan meningkat setelah mengikuti program
pengembangan yang diselenggarakan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk
Kisaran.
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tetapnya Prestasi Kerja Karyawan
No
Umur
1
2
3
4
5
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
Persentase
6
29
3
0
0
38
16%
75%
8%
0%
0%
100%
Berdasarkan tabel 4.18 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 75% (29 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa prestasi karyawan tetap sehingga perlu ditingkatkan program
pengembangan yang ada dari yang biasanya atau ditambah lagi di PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran.
Universitas Sumatera Utara
72
2. Kedisplinan
Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator kedisplinan yaitu
kedisplinan karyawan setelah mengikuti pengembangan semakin baik dan
kedisplinan karyawan sangat perlu ditingkatkan dalam perusahaan. Yang
dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kedisplinan Semakin Baik Setelah
Mengikuti Pengembangan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
8
21
8
0
1
38
Persentase
21%
55%
21%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 55% (21 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa kedisplinan karyawan sud
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan asosiatif. . Menurut Azwar Juliandi (2013:123) pendekatan assosiatif
adalah pendekatan korelasional dengan menggunakan dua atau lebih variabel guna
mengetahui hubungan atau pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya.
Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel yang
terdiri dari variabel Pelatihan(X1), Pengembangan (X2), terhadap Prestasi Kerja
(Y).
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk.
Kisaran yang beralamat diJl. Ir. H. Juanda Komplek BSP, Gambir Baru, Kota
Kisaran Timur, Kab. Asahan. Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data
melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan divisi HRD PT. Bkarie Sumatera
Plantation Tbk. Kisaran Kab. Asahan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan
Desember 2016 sampai dengan selesai
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115) populasi wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sebelum memulai penelitian, seorang peneliti harus mengidentifikasi populasi
dalam penelitiannya, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
35
Universitas Sumatera Utara
36
seluruh karyawan yang berkerja pada divisi Human Resources Development
(HRD) Kantor Pusat PT. Bkrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran adalah sebanyak
38 orang.
3.3.2 Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang karyawan Divisi Human
Resources Development (HRD) Kantor Pusat PT. Bkrie Sumatera Plantation.
Teknik
pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
menggunakan
teknik
nonprobability sampling dengan menggunakan sampling jenuh yaitu teknik
penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sampel (Bungin 2011:112)
3.4 Hipotesis
Menurut Ikhsan, et all (2014:73), “Hipotesis penelitian adalah jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling
mungkin atau paling tinggi kebenarannya”. Berdasarkan masalah yang diteliti,
maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:
1. H0:Tidak terdapat pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerjakaryawan di PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
Ha: Terdapat Pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerjakaryawan di PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
2. H0:Tidak terdapat pengaruh pengembangan terhadap prestasi kerja karyawan di
PT. Bkarie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
Ha:
Terdapat pengaruh pengembangan terhadap prestasi kerja karyawan di PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
3. H0:Tidak terdapat pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi
kerja karyawan di PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
Universitas Sumatera Utara
37
Ha: Terdapat pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja
karyawan di PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran.
3.5 Definisi Operasional
1. Pelatihan (X1)
Pelatihan merupakan kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk
meningkatkan keterampilan, dan sikap yang diperlukan perusahaan dalam
mencapai tujuan karyawannya sesuai dengan keinginan dari perusahan. Adapun
indikator yang digunakan adalah Tujuan Penelitian, Materi, Metode yang
Digunakan, Kualifikasi Peserta, Kualifikasi Pelatih, Waktu (Banyaknya Sesi)
(Mangkunegara 2013:62)
2. Pengembangan (X2)
Pengembangan merupakan istilah
yang berhubungan dengan usaha
berencana, melaksanakan pekerjaan khas dan pengembangan untuk meningkatkan
pengetahuan
ligkungannya,
umum
yang
yang
terkaitan
diselenggarakan
dan
pemahaman
untuk
mencapai
atas
keseluruhan
penguasaan
skill,
pengetahuan, dan sikap-sikap karyawan. Adapun indikator adalah Prestasi kerja
karyawan, Kedisiplinan karyawan, Absensi karyawan, Tingkat kerusakan
produksi,alat
dan
mesin-mesin,
Tingkat
kecelakaan
karyawan,
Tingkat
pemborosan bahan baku, tenaga dan waktu, Tingkat kerjasama, Tingkat upah
intensif karyawan, Prakarsa karyawan, Kepemimpinan dan keputusan manajer
(Hasibuan 2000:82).
3. Prestasi Kerja (Y).
Prestasi kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Yang diukur dari Kualitas
Universitas Sumatera Utara
38
Kerja, Kuantitas Kerja, Disiplin Kerja, Inisiatif, Kerjasama. Kelima inilah yang
dijadikan indikator prestasi dalam penelitian (Nasution 2000:99).
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel
Pelatihan
(X1)
Variabel
bebas
(X)
Pengembangan
(X2)
Definisi
Variabel
Kegiatan dari
perusahaan
yang bermaksud
untuk
meningkatkan
ketrampilan,
dan
sikap yang
diperlukan
organisasi
dalam
mencapai tujuan
karyawannya
sesuai dengan
keinginan dari
perusahaan.
Melaksanakan
pekerjaan khas
dan
pengembangan
untuk
meningkatkan
pengetahuan
umum
yang
terkait
dan
pemahaman atas
keseluruhan
lingkungan.
Indikator
1.Jenis
Pelatihan
2.Tujuan
Penelitian
3. Materi
4. Metode yang
Digunakan
5.Kualifikasi
Peserta
6.Kualifikasi
Pelatih
7.Waktu
(Banyaknya
Sesi)
1. Prestasi kerja
karyawan.
2. Kedisiplinan
karyawan,
3. Absensi
karyawan.
4. Tingkat
kerusakan
produksi,alat
dan mesinmesin.
5. Tingkat
kecelakaan
karyawan.
6. Tingkat
pemborosan
bahan baku,
tenaga dan
waktu.
7. Tingkat
kerjasama.
Skala
Likert
Likert
Universitas Sumatera Utara
39
Variabel
terikat
(Y)
Prestasi Kerja
(Y)
Hasil kerja yang
dicapai
oleh
seseorang
pegawai dalam
melaksanakan
tugas
yang
dibebankan
kepadanya.
8. Prakarsa
karyawan.
9. Kepemimpin
an dan
keputusan
manajer.
1.Kualitas
Kerja.
2.Kuantitas
Kerja.
3.Disiplin
Kerja.
4. Inisiatif.
5. Kerjasama
Likert
Sumber: Hasil penelitian (2016, diolah)
3.6Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 jenis
berdasarkan pada pengelompokannya yaitu:
1. Data Primer
Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan melakukan
penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti
yang dapat dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada sampel penelitian.
Alat bantu ini digunakan untuk mendapatkan jawaban dari para responden yang
telah ditetapkan.
2. Data Sekunder
Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengumpulan
data diperoleh secara tidak langsung. Peneliti memperoleh data dari studi
kepustakaan.
Universitas Sumatera Utara
40
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang dapat mendukung penelitian ini,
maka peneliti menggunakan teknik pengambilan data sebagai berikut:
1. Kuesioner,
yaitu
suatu
pengumpulan
data
dengan
memberikan
daftarpernyataan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian diisi guna
mendapatkan informasi dalam rangka memperoleh data yang dibutuhkan untuk
keperluan penelitian. Adapun responden yang akan menerima kuesioner ini yaitu
karyawan PT. Bkarie Sumatera Plantation. Tbk. Kisaran.
2. Studi kepustakaan, yaitu dilakukan dengan mempelajari sejumlah buku-buku
pendukung,penelitian terdahulu dan sumber lainnya yang relevan dengan objek
penelitian.
3.7 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala Likert adalah
skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Syofian Siregar,2013:25).
Dalam penellitian ini, skala likert yang digunakan berbentuk pernyataan positif.
Untuk bentuk pernyataan yaang diberikan dan angka 1 untuk menunjukan bahwa
responden sangat tidak mendukung terhadap pernyataan yang diberikan. Berikut
ini adalah tabel interval data dalam skala likert:
Tabel3.2
Instrumen Skala Likert
No
Skala
Skor
1
Sangat setuju (SS)
5
2
Setuju (S)
4
3
4
5
Netral (N)
Tidak Setuju (ST)
Sangat Tidak Setuju (STS)
3
2
1
Sumber: Sofyan Siregar, 2013 (diolah)
Universitas Sumatera Utara
41
3.8 Metode Analisis Data
3.8.1 Uji Instrumen
Data penelitian yang terkumpul akan dianilisis melalui pendekatan kuantitatif.
Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu
dilakukan pengujian validitas dan realibitas terhadap pertanyaan yang digunakan.
3.8.1.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap kualitas data primer,
dengan tujuan untuk mengukur sah tidaknya suatu pertanyaan dalam penelitian
(Hasyim dan Rina Anindita,2009:92)suatu instrumen dikatakan valid apabila
koefisien korelasi rhitung lebih besar dibandingkan koefisien korelasi r tabel pada
taraf signifikansi 1% atau 5%. Uji validitas kuisioner penelitian ini menggunakan
bantuan software statistikuntuk memperoleh hasil yang terarah.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuisioner adalah sebagai berikut:
1.
Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
2.
Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
3.8.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap kualitas data primer,
dengan tujuan untuk mengukur konsitstensi seluruh pertanyaan dalampenelitian
(Hasyim dan Rina Anindita, 2009:99) uji reliabilitas pengukuran dalam penelitian
ini menggunakan metode cronbach alpha. Koefisien cronbach alpha yang lebih
besar dari 0,60 maka disebut reliabel. Hal ini menunjukan keandalan instrument.
Selain itu, cronbach alpha yang semakin mendekati 1 menunjukan semakin tinggi
konsistensi internal reliabilitasnya.
1. Jika ralpha >rtabel, maka pertanyaan dinyatakan reliabel.
2. Jika ralpha ttabel maka Hoditerima
dan Ha ditolak, hal ini berarti variabel bebasnya secara serempak tidak
mempunyai
pengaruh
yang signifikan terhadap variabel
terikatnya.
Sebaliknya apabila nilai thitung≤ ttabel makaHo ditolak dan Ha diterima hal ini
berarti bahwa variabel bebasnya secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terkait.
H:
bΌb=0
Pelatihan
dan
pengembangan
secara
parsial
tidak
berpengaruhterhadap prestasi kerja pegawai di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk. Kisaran
Ha: bΌb≠0 Pelatihan dan pengembangan secara parsial dan berpengaruh
terhadap prestasi kerja pegawai di PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk.
Kisaran.
2. Uji Simultan (F)
Untuk menganalisis apakah hipotesis diterima atau ditolak, maka dapat dilihat
nilai F yakni:
Universitas Sumatera Utara
45
a. Ho: b1 b2 = 0Pelatihan dan Pengembangan secara serempak (simultan) tidak
berpengaruhterhadap prestasi kerja pegawai di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk. Kisaran
b. Ha: b1 b2≠0 Pelatihan dan Pengembangan secara serempak (simultan) dan
berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk. Kisaran.
Hal ini berarti bahwa variabel bebasnya secara serempak tidak mempunyai
pengaruh terhadap variabel terkaitnya. Untuk menguji apakah hipotesis
yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F(Ftest) jika
Fhitung 51 tahun
Jumlah
5
13
11
9
38
13%
34%
29%
24%
100%
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa karyawan divisi HRD PT. PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran didominasi 18 – 30 tahun sebanyak 5 orang atau
13%, 31 – 40 tahun sebanyak 13 orang atau 34% dan 41 – 50 tahun sebanyak 11
orang atau 29% dan lebih dari 51 tahun sebanyak 9 orang atau 24%. Hal ini,
dapat disimpulkan bahwa karyawan masih produktif atas pekerjaannya. PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran memiliki karyawan yang cukup baik dari
indentitas umur karyawan diharapkan dapat bekerja produktif demi mencapai
tujuan perusahaan.
Tabel 4.3
Indentitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No
Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase
1
1-10 Tahun
15
40%
2
11-20 Tahun
19
58%
3
21-30 Tahun
Jumlah
4
38
10%
100%
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa karyawan divisi HRD PT. PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran didominasi lama bekerja 1-10 tahun sebanyak
15 orang atau 40%, 11 – 20 tahun sebanyak 19 orang atau 58% dan 21 – 30 tahun
sebanyak 4 orang atau
10%. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa lama kerja
karyawan masih produktif kerja pada PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran
memiliki karyawan yang cukup baik dapat dilihat dari lama bekerja karyawan.
Diharapkan semakin baik dari pengalaman lama bekerja demi mencapai tujuan
perusahan.
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.4
Indentitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No
1
2
3
4
Umur
SMP
SMA/SMK
Diploma
S1/S2/S3
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
0
29
1
8
38
Persentase
0%
76%
3%
21%
100%
Tabel 4.4 diatas menjelaskan bahwa karyawan divisi HRD PT. Bakrie
Suamtera Plantation Tbk Kisaran di dominasi oleh tingkat pendidikan yaitu pada
tingkat SMA/SMK sebanyak 29 orang atau 76%. Dari data diatas dapat
disimpulkan, bahwa sebagian besanya karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation
Tbk Kisaran berpendidikan terakhir SMA/SMK. Hal ini menunjukkan bahwa
walaupun PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran memiliki pendidikan
terakhir SMA tidak menjadi patokan dalam bekerja dan bisa dapat memenuhi
target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Tabel 4.5
Indentitas Responden Berdasarkan Status Karyawan
No
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
1
Lajang
6
16%
2
Bekeluarga
32
84%
38
100%
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Tabel 4.5 diatas menjelaskan bahwa karyawan divisi HRD PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran di dominasi oleh status karyawan yaitu status
berkeluarga sebanyak 32 orang atau 84%. Dari data diatas dapat disimpulkan,
bahwa karyawan PT. Bakrie Suamtera Plantation Tbk Kisaranmemiliki status
Universitas Sumatera Utara
63
berkeluarga. Diharapkan tidak ada hambatan untuk memenuhi target yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
4.2.2 Pelatihan pada PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Kisaran Kab.
Asahan.
Dalam mengukur variabel Pelatihan (X1) di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk Kisaran peneliti menggunakan 6 (enam) indikator yaitu jenis
pelatihan, tujuan pelatihan, materi, metode yang digunakan, kualifikasi peserta,
kualifikasi pelatih, waktu (banyaknya sesi). Kemudian indikator-indikator tersebut
dikembangkan menjadi 11 (Sebelas) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan
tersebut dipoeroleh jawaban seperti pada tabel-tabel di bawah ini:
1.
Jenis Pelatihan
Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikator dimensi tingkat (jenis
pelatihan) berkaitan dengan ketika individu merasa mampu melakukannya yang di
jelaskan pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Jenis Pelatihan Yang Dilaksanakan
Sesuai Dengan Kebutuhan Karyawan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
12
23
2
0
1
38
Persentase
32%
60%
5%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 60% (23 responden). Hal ini
menunjuukan bahwa karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran
Universitas Sumatera Utara
64
sudah memiliki jenis pelatihan yang dibutuhkan untuk mencapi suatu hasil
ataupun tujuan yang telah ditargetkan perusahaan.
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Jenis Pelatihan Karyawan Dapat
Meningkatkan Kinerja
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
8
27
2
0
1
38
Persentase
21%
71%
5%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 71% (27 responden). Hal ini
menunjuukan bahwa karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran
merasa pelatihan yang di lakukan sudah meningkatkan kinerja karyawan.
2. Tujuan Pelatihan.
Berdasarkan 2 pernyataan mengenai indikatorTujuan Pelatihan berkaitan
dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan
kemampuannya yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tercapainya Tujuan Untuk
Meningkatkan Keterampilan Kerja
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
7
27
3
0
1
38
Persentase
18%
71%
8%
0%
3%
100%
Universitas Sumatera Utara
65
Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” yaitu sebesar 71% (27 responden). Hal ini bahwa
sudah tercapainya tujuan yang diberikan saat pelatihan karyawan PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran, merasa pelatihan dapat meningkatkan
keterampilan kerja karyawan perusahaan.
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tujuan Pelatiha Mampu Mencapai
Kinerja
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
10
23
4
0
1
38
Persentase
27%
60%
10%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 60% (23 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan pelatihan karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation
Tbk Kisaran merasa sudah mampu mencapai kinerjanya dengan baik. Dengan
adanya tujuan pelatihan tersebut karyawn bisa dapat meningkatkan pemahaman
dalam pekerjaannya agar hasil yang diperoleh baik untuk perusahaan.
3.
Materi
Terdapat 2 pernyataan mengenai indikator Materi, berkaitan dengan luas
bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan kemampuannya yang
di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
66
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Materi Pelatihan Sesuai Kebutuhan
Karyawan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
7
24
6
0
1
38
Persentase
18%
63%
16%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 63% (24 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian materi pelatihan karyawan PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk Kisaran sesuai dengan yang dibutuhkan karyawan dalam
pekerjaannya.
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kedisplinan Setelah Diberikan
Materi Pelatihan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
7
25
5
0
1
38
Persentase
18%
66%
13%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 66% (25 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa pada saat setelah pemberian materi yang diberikan kepada
karyawan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran, karyawan merasa
semangkin meningkatnya kedisplinan dalam pekerjannya.
Universitas Sumatera Utara
67
4.
Metode yang digunakan
Terdapat 2 pernyataan mengenai indikator Materi, berkaitan dengan luas
bidang tingkah laku yang mana individu merasa yakin akan kemampuannya yang
di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Sesuai Dengan Metode
Yang Diberikan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
7
25
5
0
1
38
Persentase
18%
66%
13%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 66% (25 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa karyawan sesuai dengan pemberian metode yang digunakan.
Metode yang digunakan dapat memberikan kinerja yang baik bagi karyawan PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran.
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Metode Yang Digunakan Membantu
Karyawan
No
Umur
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
9
23%
2
Setuju
22
58%
3
Netral
6
16%
4
Tidak Setuju
0
0%
5
Sangat Tidak Setuju
1
3%
Jumlah
38
100%
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 58% (22 responden). Hal ini
Universitas Sumatera Utara
68
menunjukkan bahwa metode yang digunakan sangat membantu karyawan dalam
pekerjaannya sehari-hari. Dengan diberikan metode tersebut karyawan PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran dapat meningkatkan kinerjanya dengan baik.
5.
Kualifikasi Peserta
Terdapat 1 pernyataan mengenai indikator kualifikasi Peserta, berkaitan
dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan
kemampuannya yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Peserta Pelatihan Adalah Karyawan
PT.BSP Atau Staff Yang Direkomendasi
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
11
25
1
0
1
38
Persentase
28%
66%
3%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.14 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 66% (25 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa peserta yang mengikuti pelatihan adalah yang bekerja di PT.
Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran, karyawan tetap atau staff yang
direkomendasi. Agar peserta yang mengikuti pelatihan harus mengikuti
persyaratan yang diberikan.
6.
Kualifikasi Pelatih
Terdapat 1 pernyataan mengenai indikator kualifikasi Pelatih, berkaitan
dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan
kemampuannya yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
69
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pelatih Mempunyai Pengalaman
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
14
21
2
0
1
38
Persentase
37%
55%
5%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.15 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 55% (21 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa Pelatih harus mempunyai pengalaman dalam memberikan
materi. Pelatih juga memiliki kemampuan untuk membangkitkan motivasi untuk
karyawan yang mengikuti pelatihan. Guna juga memberikan manfaat bagi
karyawan dalam pekerjannya di PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran.
7.
Waktu (banyaknya sesi)
Terdapat 1 pernyataan mengenai indikator waktu (banyaknya sesi), berkaitan
dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu
merasa yakin akan
kemampuannya yang di jelaskan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Rutin Mengikuti
Pelatihan Sehingga Kemampuan Dan Keterampilan Meningkat
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
10
24
3
0
1
38
Persentase
26%
63%
8%
0%
3%
100%
Universitas Sumatera Utara
70
Berdasarkan tabel 4.16 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 63% (24 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan dan keterampilan dalam bekerja semakin
meningkat setalah rutin mengikuti pelatihan yang diselenggarakan PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran. Dengan begitu sangat bagus bagi karyawan
untuk perusahaan.
4.2.3 Pengembangan Pada PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk Kisaran
Kab. Asahan
Dalam mengukur variabel pengembangan di PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk Kisaran, peneliti menggunakan 9 (Sembilan) indikator yaitu
prestasi kerja karyawan, kedisplinan, absensi, tingkat kerusakan produksi alat dan
mesin-mesin, tingkat kecelakaan karyawan, tingkat pemborosan bahan baku dan
waktu, tingkat kerjasama, prakasa karyawan, kepemimpinan dan keputusan
manajer, Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 14 (empat
belas) item pernyataan. Dari pernyataan tersebut dapat diperoleh jawaban seperti
pada tabel-tabel berikut:
1. Prestasi Kerja Karyawan.
Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator prstasi kerja yaitu
semakin meningkatnya prestasi kerja karyawan sesudah mengikuti pengembangan
dan tetapnya prestasi kerja karyawan sehingga pengembangan perlu diperbaikan
yang dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Meningkatnya Prestasi Kerja
Karyawan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
11
22
4
0
1
38
Persentase
29%
58%
10%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.17 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 58% (22 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa prestasi karyawan meningkat setelah mengikuti program
pengembangan yang diselenggarakan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk
Kisaran.
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Tetapnya Prestasi Kerja Karyawan
No
Umur
1
2
3
4
5
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
Persentase
6
29
3
0
0
38
16%
75%
8%
0%
0%
100%
Berdasarkan tabel 4.18 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 75% (29 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa prestasi karyawan tetap sehingga perlu ditingkatkan program
pengembangan yang ada dari yang biasanya atau ditambah lagi di PT. Bakrie
Sumatera Plantation Tbk Kisaran.
Universitas Sumatera Utara
72
2. Kedisplinan
Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator kedisplinan yaitu
kedisplinan karyawan setelah mengikuti pengembangan semakin baik dan
kedisplinan karyawan sangat perlu ditingkatkan dalam perusahaan. Yang
dijelaskan pada tabel-tabel sebagai berikut:
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kedisplinan Semakin Baik Setelah
Mengikuti Pengembangan
No
1
2
3
4
5
Umur
Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Sumber: Hasil penelitian (2017, diolah)
Frekuensi
8
21
8
0
1
38
Persentase
21%
55%
21%
0%
3%
100%
Berdasarkan tabel 4.19 diatas, menunjukkan bahwa responden terbanyak
memberikan pernyataan “setuju” sebanyak 55% (21 responden). Hal ini
menunjukkan bahwa kedisplinan karyawan sud