Analisis Komunikasi Kelompok Pada Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam mewujudkan Pembangunan Nasional, pemerintah Indonesia telah
melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan di seluruh wilayah Kesatuan
Republik Indonesia. Dalam upaya mempercepat pertumbuhan di daerah maka
dilakukan beberapa program pengembangan wilayah seperti peningkatan ekonomi
wilayah, pembangunan perkotaan, pengembangan perumahan, pengembangan sarana
dan prasarana pemukiman, pembangunan wilayah tertinggal, pengembangan daerah
perbatasan, penataan ruang, pengelolaan pertanahan dan pembangunan pedesaan.
(Gie, 2001:13)
Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia bertempat tinggal di pedesaan,
maka pembangunan pedesaan merupakan perhatian yang cukup besar dari
pemerintah. perhatian ini dilihat dengan adanya berbagai program-program
pembangunan dilaksanakan di pedesaan.
Pembangunan desa adalah

kegiatan pembangunan yang berlangsung di

pedesaan dan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, dilaksanakan secara

terpadu dengan mengembangkan swadaya masyarakat.
Pembangunan desa diarahkan kepada optimalisasi dan mobilisasi sumber
daya pembangunan agar peningkatan kualitas hidup, peningkatan keterampilan dan
peningkatan prakarsa serta partisipasi masyarakat.

1

Universitas Sumatera Utara

Pada waktu membicarakan pembangunan di pedesaan harus diketahui,
dipahami dan diperhatikan berbagai kekhususan yang ada di dalam masyarakat
pedesaan ini tanpa memperhatikan adanya kekhususan tersebut mungkin program
pembangunan yang dilaksanakan tidak akan berjalan seperti yang diharapkan.
Kekhususan pedesaan yang dimaksud di antaranya adalah bahwa masyarakat desa
relatif sangat kuat keterikatannya kepada nilai-nilai seperti adat istiadat.
Perhatian khusus pada pedesaan terlihat juga dalam Penjelasan UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan
bahwa desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli
berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam
pengaturan mengenai pemerintahan desa adalah keanekaragaman, partisipasi,
otonomi asli, demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Mengenai partisipasi sangat diperlukan di dalam pembangunan desa dan
harus menjadi perhatian utama mengingat selama ini program pembangunan selalu
berpusat dari pemerintah di atasnya. Gagasan pembangunan selalu dirumuskan
secara abstrak pada tingkat pusat dan dikomunikasikan ke bawah. Apabila
pembangunan pedesaan bergantung pada bantuan pemerintah pusat dan daerah
semata dan tidak ada partisipasi dari masyarakat, hal ini akan menimbulkan kurang
rasa memiliki dari masyarakat terhadap pembangunan di desanya. Rasa memiliki
yang kurang ini mengakibatkan dalam pelaksanaannya masyarakat hanya terlibat
karena merasa terpaksa atau karena imbalan langsung kepadanya, apakah berupa
materi atau program pembangunan tersebut langsung mengenai kepentingannya.

Universitas Sumatera Utara

Selain itu menumbuhkan sikap ketergantungan dan melemahnya daya kreativitas
desa.
Mengingat pentingnya partisipasi masyarakat ini maka diperlukanlah peranan
pemerintah desa yang diharapkan dapat menggali dan menumbuhkan pembangunan
di desa. Hal ini berarti pemerintah desa harus mampu memberikan peranann kepada
masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan dan sekaligus menilai programprogram pembangunan tersebut.
Apabila dalam masa pembangunan banyak proyek pembangunan ditujukan

ke pedesaan, maka pelaksanaan tidak terlepas dari peranan pemimpin desa, terutama
kepala desa. Sebagai pimpinan formal dalam suatu pemerintahan desa yang diangkat
secara legal yang memiliki dasar-dasar kewenangan (authority), kekuasaan
mempunyai sanksi-sanksi yang nyata, kedudukannya yang sangat strategis dan
menjadi modal yang sangat penting untuk mensukseskan pembangunan. Sekaligus
perkembangan itu memperkuat kedudukannya politis ekonomis. Otoritasnya dipakai
untuk pelaksanaan pembangunan karena sangat efektif, sebaliknya sadar akan
fungsinya yang sakral serta esensial, maka kepala desa meluaskan kekuasaan jauh
melampaui kekuasaan tradisional.
Untuk itu fungsi dan peranan kepala desa dalam pembangunan di pedesaan
dapat dikelompokkan pada tiga bahagian, yaitu :
1. Fungsi tanggap terhadap inovasi
2. Fungsi mengharmoniskan atau mengklomentasikan atau fungsi pembinaan
3. Fungsi pengarahan (Muhadjir, 1987:22)

Universitas Sumatera Utara

Sebagai pemimpin formal, kepala desa mempunyai gaya tersendiri dalam
menggunakan pengaruhnya agar masyarakat lebih aktif lagi dalam berpartisipasi
dalam pembangunan desa yang dilaksanakan. Untuk itu dituntut kemampuan peran

yang lebih besar lagi agar kegiatan pembangunan yang direncanakan dan yang
sedang dilaksanakan dapat mencapai sasaran sesuai dengan harapan yang
diharapkan.
Ronald Lippit dan Ralph K. White berpendapat ada 3 gaya kepemimpinan
yaitu agar kepemimpinan otoriter, gaya demokratis dan gaya laissez faire
(kebebasan). Gaya kepemimpinan ini diterapkan sesuai dengan kondisi sosial budaya
dari masyarakat atau organisasi tersebut. (Sutarto,1991:72)
Gaya otoriter diterapkan dalam organisasi yang sedang menghadapi keadaan
darurat karena sendi-sendi kelangsungan hidup organisasi terancam, apabila keadaan
darurat selesai gaya ini harus segera ditinggalkan. Dalam organisasi yang dipimpin
dengan gaya kepemimpinan demokratis peran aktif masyarakat dan pimpinan
berlangsung secara seimbang. Gaya ini sangat memperhatikan pandangan bawahan,
memberikan bimbiingan pada masalah yang timbul, dan melibatkan perasaan sendiri
dalam membantu bawahan untuk mencapai tujuan organisasi sebaik tujuan individu.
Sedangkan di dalam gaya kepemimpinan Laissez faire, pemimpin mencoba
melaksanakan sangat sedikit kontrol atau pengaruh kepada anggota.
Kabupaten Karo merupakan daerah otonomi di wilayah Sumatera Utara
yang memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup
tinggi. Hal ini dilihat dari kondisi pedesaan diidentifikasi pada tahun anggaran


Universitas Sumatera Utara

1994/1995 masih terdapat 71 desa miskin/desa tertinggal yang terdiri dari 9 desa di
daerah urban, dan 62 desa di daerah rural yang meliputi 23 kecamatan.
Melalui percepatan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah
Kabupaten Karo telah menunjukkan penurunan jumlah desa tertinggal menjadi 60
desa di tahun 1995/1996, 48 desa di tahun 1996/1997, 10 desa di tahun 1997/1998.
(Monografi Daerah Kabupaten Karo, 2000)
Kecamatan Simpang Empat merupakan salah satu kecamatan yang berada di
Kabupaten Karo yang pembangunan desanya cukup baik.
Wilayah Simpang Empat ini terdiri dari daerah kawasan perdagangan,
perkebunan rakyat, pertanian pangan (persawahan), perikanan dan peternakan.
Dari beberapa faktor di atas, maka pembangunan desa di Kecamatan Simpang
Empat dapatlah dikatakan sangat menentukan sekali pembangunan daerah dan
pembangunan nasional. Untuk itu maka penulis ingin meneliti tentang komunikasi
kelompok pada gaya kepemimpinan kepala desa terhadap partisipasi masyarakat
dalam pembangunan desa di Kecamatan Simpang Empat.

1.2. Perumusan
1. Bagaimana hub gaya kepemimpinan dengan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan desa di Kecamatan Simpang Empat?
2. Apakah gaya kepemimpinan kepala desa telah efektif dalam meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di Kecamatan Simpang
Empat?
1.3.Tujuan Penelitian

Universitas Sumatera Utara

1. Untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan dengan partisipasi
masyarakat desa di Kecamatan Simpang Empat.
2. Untuk mengetahui efektivitas gaya kepemimpinan kepala desa dalam
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di Kecamatan
Simpang Empat.

1.4.Manfaat Penelitian
1. Pengembangan ilmu dapat memberikan masukan (input), bagi pengembangan
studi tentang kepemimpinan.
2. Bahan masukan ataupun input bagi perencanaan pembangunan ataupun
pemimpin dalam merumuskan kebijakan dan strategi terhadap permasalahan
di bidang pembangunan desa terutama dalam membangun partisipasi

masyarakat.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang ingin mengadakan penel lanjutan
dengan topik yang sama.

1.5.Hipotesis Peneltian
a. Hipotesis Utama
Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis penelitian ini adalah :
“Terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan kepala desa dengan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan”.

KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

KOMUNIKASI
KELOMPOK
OTORITER
GAYA
KEPEMIMPINAN


DEMOKRATIS
LAISSEZ FAIRE

PERENCANAAN
- Tanggap
terhadap
informasi
- Memberikan usul
- Ikut serta membuat
keputusan

PEMBANGUNAN
DESA

PARTISIPASI

PELAKSANAAN





Menerima
Memelihara
Mengembangkan

PENGAWASAN DAN
EVALUASI





Bertanggungjawab
Memberikan kritik
Menilai

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

18 209 128

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa...

9 93 2

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa

3 35 1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA DESA SRIPENDOWO TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA

4 42 91

Analisis Komunikasi Kelompok Pada Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 0 16

Analisis Komunikasi Kelompok Pada Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 0 2

Analisis Komunikasi Kelompok Pada Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 0 23

Analisis Komunikasi Kelompok Pada Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Chapter III V

0 0 49

Analisis Komunikasi Kelompok Pada Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 0 2

Analisis Komunikasi Kelompok Pada Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo

0 0 5